Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No.

2 [Agustus 2020] 94-105


Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

PENGARUH SUHU AIR YANG DITAMBAHKAN TERHADAP KUALITAS


DONAT KENTANG

The Effect of Added Water Temperatures to The Quality of Potato Donuts

Rizka Prima Yunindya, Erni Sofia Murtini*


Jurusan Teknologi Hasil Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Malang 65145
*Penulis Korespondensi, email : erni.murtini@ub.ac.id

Disubmit: 2 Maret 2020 Direvisi: 26 Maret 2020 Diterima: 4 Juni 2020

ABSTRAK

Donat umumnya berbahan baku terigu, namun adakalanya ditambahkan kentang kukus
lumat yang biasa disebut donat kentang. Suhu air yang digunakan dalam pembuatan donat
kentang oleh masyarakat sangat bervariasi, mulai dari air es sampai air hangat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu air terhadap kualitas donat kentang dan
mendapatkan suhu air untuk menghasilkan donat kentang dengan volume pengembangan
optimum. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor
yaitu suhu air (5, 13,75, 22,5, 31,25 dan 40oC) diulang 3 kali. Donat kentang dibuat dengan
menambahkan kentang lumat sebanyak 40% (b/b terigu) dalam formula, dicampur hingga
terbentuk adonan, diistirahatkan, dibulatkan per 30g, difermentasi, dan digoreng. Kualitas donat
berupa volume spesifik, daya serap minyak, jumlah dan luasan pori serta profil tekstur dianalisis.
Data diolah menggunakan ANOVA dan bila menujukkan beda nyata (α=5%) dilanjutkan uji BNT
(Beda Nyata Terkecil)α=5%. Suhu air optimum ditentukan dengan menggunakan Response Surface
Methodology (RSM) One Factor model kuadratik dengan variabel bebas suhu air (X1) dan variabel
respon volume pengembangan (Y1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu air berpengaruh
nyata terhadap volume spesifik, daya serap minyak dan jumlah pori; namun tidak mempengaruhi
tekstur dan luasan pori. Hasil verifikasi RSM menunjukkan bahwa suhu air yang ditambahkan
sebesar 24,7oC pada pembuatan donat kentang memberikan respon volume pengembangan yang
maksimum sebesar 155,94%. Donat tersebut memiliki kadar air 28,35%; abu 0,69%; protein 8,30%;
lemak 17,68%; karbohidrat 44,97%; total gula 14,67%; serat kasar 5,57%; volume spesifik 4,39
cm3/g; densitas kamba 0,23 g/cm3; daya serap minyak 10,66%; hardness 131,45 N; cohesiveness
0,81; springiness 4,40 mm.

Kata Kunci: Donat; Kentang; Optimasi; Suhu Air

ABSTRACT

Donut is generally made from wheat flour, however it can be added other materials such as mashed
potatoes to create potatoes donut. People use various ingredients formulation to make it, including
variations in temperature of added water, from cold to warm water. This research aims to discover how the
temperature of the added water affects the donut quality as well as the optimum temperature resulting to the
maximum volume of the donut. The experiment uses Randomized Complete Design using one factor,
temperature of added water (5; 13.75; 22.5; 31.25; and 40oC), with three time replications. Potatoes donut is
made by adding 40% mashed potatoes (w/w of wheat flour) to the formula, mixed to form dough, rested,
rounded per 30g, proofed and fried. The quality parameters of donut such as specific volume, oil absoption,
pores number and texture profile are analyzed. Afterwards, the data acquired will be processed by using
ANOVA and LSD (Least Significant Difference) at α = 5%. Optimum temperature will be determined
using One Factor RSM (Response Surface Methodology) where X1 interprets independent variable,
temperature of added water and Y1 interprets response variable, rising volume. The results indicate that

94
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

added water temperature significantly affects the donut’s specific volume, oil absorption capacity, and total
pores. Insignificant effect, however, is experienced by texture profile and pores area. RSM verification result
suggests that added water at 24,7oC results to 155.94% of increasing volume which is the optimum response.
In addition, the donut has 28.35% of water content, 0.69% of ash content, 8.3% of protein, 17.68% of fat,
44.97% of carbohydrate, 14.67% of total sugar, 5.57% of crude fiber, specific volume of 4.39 cm3/g, bulk
density of 0.23 g/cm3, oil absorption capacity of 10.66%, hardness of 131.45 M, cohesiveness of 0.81,
springiness of 4.4 mm.

Keywords: Donut, Potato; Optimazion; Water Temperature

PENDAHULUAN Staling merupakan faktor utama yang mampu


mengurangi tingkat penerimaan konsumen
Donat merupakan produk yang umum- yang ditandai dengan crust donat menjadi le-
nya menggunakan terigu yang dikembangkan bih kaku, mengerasnya crumb, menurunnya
baik oleh bahan pengembang atau yeast yang sensasi mouthfeel, serta berku-rangnya aroma
selanjutnya diolah dengan digoreng meng- khas donat yang dihasilkan. Zhu (2016) m-
gunakan minyak. Donat dikenal dari bentuk- enyatakan bahwa penambahan karbohidrat
nya yang bulat, baik yang berlubang di tengah seperti polisakarida non-pati, pati dari umbi-
atau tidak berlubang namun diisi dengan selai. umbian, oligosakarida, dan hidrokoloid dapat
Bahan utama donat umumnya adalah terigu dijadikan sebagai solusi anti-staling. Penam-
protein tinggi, dengan bahan lain telur, yeast, bahan kentang juga diharapkan dapat mem-
gula, garam, margarin/mentega, susu dan air. pertahankan air dalam adonan donat, menu-
Proses pembuatan donat hampir sama dengan rut Nouri et al (2017) semakin banyak jumlah
roti, yaitu pembuatan adonan dan pengem- air yang dapat dipertahankan dalam adonan,
bangan, namun dibedakan pada proses akhir maka daya serap minyak pada produk akan
yaitu pemanggangan untuk roti dan penggo- semakin menurun. Namun demikian, penam-
rengan metode deep frying untuk donat (Shih, bahan kentang dapat menurunkan volume
et al., 2001). pengembangan donat, sehingga dalam pem-
Penggorengan dilakukan dengan panas buatan donat diperlukan emulsifier misalnya
berkisar 180oC selama 2 menit agar donat ma- kuning telur atau lesitin dari edamame
tang secara merata. Proses penggorengan me- (Murtini dan Putri, 2017).
nurut lee et al. (2017) dapat mengubah ado- Tidak seperti donat komersial dari terigu
nan menjadi donat dengan rasa dan tekstur yang banyak diproduksi oleh perusahaan
yang menarik. Selama penggorengan, air pada yang telah mapan, donat kentang kebanyakan
adonan dengan cepat menguap, dan minyak diproduksi pada skala usaha kecil dan mene-
dapat masuk ke dalam matrik/rongga yang ngah (UMKM). Permasalahan yang terja-di
ditinggalkan oleh air. Pemanasan dengan ada- pada pengolahan donat mengandung kentang
nya minyak dapat mengubah adonan menjadi adalah pengembangan volume yang tidak
krispi pada bagian luar (crust), namun empuk seragam. Salah satu hal yang dapat menim-
pada bagian dalam. Proses pemanasan tinggi bulkan permasalahan tersebut diduga adalah
juga dapat menimbulkan reaksi yang dapat suhu air yang ditambahkan saat proses pen-
menghasilkan aroma yang spesifik. Donat campuran adonan. Berbagai resep donat
yang sangat disukai konsumen memiliki aro- tertulis untuk menambahkan air dingin bah-
ma harum khas gandum dan yeast, crust yang kan air es saat pencampuran adonan, tetapi
renyah, crumb yang empuk dan tidak keras, tak sedikit pula yang menyarankan untuk
serta tidak banyak menyerap minyak. menggunakan air hangat kuku.
Salah satu varian donat yang terkenal di Suhu air yang ditambahkan saat pen-
Indonesia adalah donat kentang. Donat de- campuran adonan dapat berpengaruh terha-
ngan bahan dan proses hampir sama dengan dap pengembangan volume donat mengan-
donat reguler, namun sebagian terigu digan- dung kentang karena suhu air akan berdam-
tikan dengan hancuran kentang kukus. Peng- pak pada sifat fungsional gluten, aktivitas
gunaan kentang selain dapat menurunkan enzim, dan aktivitas yeast yang berhubungan
jumlah penggunaan terigu, memberikan rasa dengan kualitas akhir produk donat mengan-
yang berbeda, juga dapat menurunkan staling. dung kentang. Suhu air yang optimum akan

95
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

membuat aktivitas yeast optimum dengan (menghasilkan donat dengan volume pengem-
memproduksi karbondioksida hasil aktivitas bangan maksimal) dianggap sebagai perlaku-
fermentasi, yang membuat jumlah pori me- an terbaik. Donat dari perlakuan terbaik
ningkat serta meningkatkan volume (Elmehdi, selanjutnya dianalisis sifat kimia dan dihitung
2007). Aktivitas enzim yang optimum mampu informasi nilai gizinya.
meningkatkan karakteristik serta kualitas pro-
duk berbahan dasar terigu (Rosell and Collar, Pembuatan Donat Mengandung Kentang
2008). Suhu dan jumlah air mempengaruhi (Bahalwan, 2016 dengan modifikasi)
konformasi gluten yang berdampak pada ka- Kentang segar dicuci bersih, dibelah
rakteristik reologi adonan (Wang et al., 2015). menjadi 2 bagian, dikukus pada air mendidih
Penelitian ini bertujuan untuk mem- selama 30 menit hingga kentang matang.
pelajari pengaruh suhu air yang ditambahkan Selanjutnya kentang dikupas, dihaluskan, dan
terhadap kualitas fisik donat mengandung didinginkan hingga suhu ruang (20-25oC).
kentang dan untuk menentukan suhu air yang Formulasi yang digunakan dalam pembuatan
optimum sehingga dihasilkan donat kentang donat kentang dihitung berbasis berat terigu
dengan volume pengembangan yang mak- adalah kentang kukus (40%), susu bubuk
simal. Donut dengan volume pengembangan (10%), yeast instant (2,2%), gula halus (20%),
maksimal dianggap sebagai perlakuan terbaik, kuning telur (12,8%), margarin (15%), garam
dan selanjutnya dianalisa kimia untuk menen- (0,2%), dan air (26,67%).
tukan informasi nilai gizi per takaran saji Bahan kering berupa terigu, gula halus
dan yeast dicampur menggunakan mixer
(Kitchen Aid 5KPM50, USA) kecepatan 1
METODE selama 30 detik. Kentang kukus dan kuning
telur dimasukkan ke dalam campuran lalu
Bahan–bahan yang digunakan dalam dicampur dengan kecepatan 2 selama 1 menit,
pembuatan donat kentang adalah kentang ditambahkan air dengan suhu sesuai perla-
kuning varietas Cisoma ukuran sedang (6-7 kuan, pengadukan dilanjutkan selama 2 menit
umbi/kg) dengan mata umbi dangkal yang dengan kecepatan 4. Margarin dan garam dit-
diperoleh dari Pasar Sawojajar, Malang, Jawa ambahkan dan pengadukan dilanjutkan se-
Timur. Terigu protein tinggi (Cakra Kembar), lama 8 menit, kemudian kecepatan penga-
margarin (Blue Band), ragi (Fermipan), telur dukan diturunkan menjadi 2 selama 2 menit.
ayam, gula halus (Cap Legi), susu bubuk Adonan diistirahatkan dalam wadah
(Indomilk Full Cream Plain), garam dapur (Cap tertutup kain basah selama 60 menit pada
Kapal), minyak goreng (Tropical), dan air suhu 27-300C. Adonan selanjutnya ditimbang
matang. Bahan yang digunakan untuk analisa 30 gram, dibulatkan, dilubangi bagian te-
volume donat adalah juwawut. Bahan kimia ngahnya, dan difermentasi (proofing) diatas
untuk analisa kimia donat kentang meliputi : loyang bertutup kain basah selama 30 menit
larutan petroleum eter p.a (Sigma-Aldrin), pada suhu 30oC. Adonan donat selanjutnya
H2SO4 p.a (Merck), tablet Kjedahl (Merck), digoreng secara deep frying pada suhu 155oC
asam borat (Merck), methyl red (Merck), selama 100 detik (50 detik pada masing-
metanol(Merck), indikator pp, NaOH p.a masing sisi).
(Merck), HCl p.a (Merck), dan akuades.
Penelitian dilakukan 2 tahapan yaitu 1) Pengukuran Suhu Adonan Setelah Mixing,
menentukan pengaruh suhu air terhadap ku- Resting dan Proofing
alitas donat kentang disusun berdasarkan Pengukuran suhu dilakukan pada ado-
Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor nan donat sesaat setelah terbentuk dari proses
yaitu suhu air (5, 13,75, 22,5, 31,25 dan 40oC) mixing, setelah proses resting dan setelah ado-
dan diulang 3 kali. Tahap 2) menentukan suhu nan selesai difermentasi (proofing). Suhu yang
air yang optimal untuk mendapatkan volume didapat selanjutnya diplot dalam grafik meng-
pengembangan donat yang maksimal dilaku- gunakan program excel.
kan menggunakan Response Surface Methodo-
logy (RSM) One Factor model kuadratik de- Pengukuran Volume Spesifik
ngan variabel bebas suhu air (X1) (5; 13,75; 22,5; Donat yang telah matang didinginkan 1
31,25; 40; 5; dan 40oC) dan variabel respon jam, kemudian beratnya ditimbang (g) dan vo-
volume pengembangan (Y1). Suhu air optimal lume donat (cm3) diukur dengan metode Seed

96
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

Displacement Method (AACCI, 2001) meng- nyata (α=0,05) dilanjutkan dengan uji BNT
gunakan biji jewawut. Volume spesifik (cm3/g) (Beda Nyata Terkecil) 5%. Penentuan suhu air
dihitung dengan membagi volume donat de- optimal menggunakan metode Response Sur-
ngan beratnya. face Methode (RSM) single factor yaitu suhu air
(XI) dengan respon (YI) volume pengem-
Jumlah dan Luasan Pori (Datta et al., 2007) bangan donat. Data dianalisis menggunakan
Sampel dipotong vertikal dengan kete- aplikasi Design Expert 10.0.0.
balan 2 cm. kemudian potongan sampel di
scan menggunakan scanner (Canon CanoScan
LiDE 110, Vietnam), lalu di crop sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
menghasilkan ukuran 200x200 pixel (5,3x5,3
cm), selanjutnya gambar dianalisa dengan Suhu Terigu dan Adonan pada Berbagai
software ImageJ. Format gambar diubah men- Tahapan Pembuatan Donat
jadi Black and White. Skala diatur, dimana Gambar 1. menunjukkan bahwa suhu air
distance in pixel diisi 11,5; known distance diisi yang ditambahkan menentukan suhu adonan
1,00; dan unit of length diisi mm. Pilih Analyze setelah mixing dan resting, namun demikian
Particle, akan muncul hasil jumlah pori (total setelah proses proofing yang dilakukan dengan
counts) dan luasan (area). cara difermentasikan dalam suhu ruang, maka
suhu adonan hampir sama mendekati suhu
Tekstur Profil ruang. Suhu terigu yang digunakan adalah 26
Donat yang telah digoreng, didinginkan 1 o
C, dan karena terjadi gesekan mekanis selama
jam, kemudian diukur menggunakan alat CT3 mixing, suhu adonan donat meningkat men-
Texture Analyzer (Brookfield Engineering Labs jadi 29-33 oC. Menurut The Artisan Baker
Inc., USA) dengan software CT V1.4 Build 17. (2016) suhu adonan setelah mixing ditentukan
Hasil analisa meliputi hardness, cohesiveness, oleh suhu tepung, suhu air, suhu ruang dan
dan springiness. gesekan selama proses mixing. Pada penelitian
ini, suhu terigu yang digunakan sama yaitu
Daya Serap Minyak (Yuwono dan Susanto, 26oC, suhu ruang sama (25-26oC), dan proses
1998) mixing menggunakan alat (standing mixer) dan
Berat pan penggoreng beserta minyak durasi sama, sehingga perbedaan suhu ado-
ditimbang (A). Minyak dipanaskan, lalu bahan nan setelah mixing ditentukan utamanya oleh
dimasukkan dan digoreng dalam kondisi dan suhu air yang ditambahkan.
waktu yang ditentukan. Bahan diambil dan Suhu adonan setelah resting sedikit turun
ditiriskan. Berat pan dan minyak di dalamnya menjadi antara 28-31oC. Menurut The Artisan
ditimbang (B) Baker (2016) suhu ideal adonan dalam proses
(A  B) (g) fermentasi adalah 20-25oC, suhu di bawah
% daya serap  x100% ….(1) 20oC menyebabkan aktivitas yeast rendah se-
berat sampel awal (g)
dangkan di atas suhu 30oC aktivitas yeast
Pengujian Kimia terlalu cepat. Suhu adonan donat setelah
Donat kentang yang enghasilkan proofing berkisar 25-26oC. Tujuan proofing
m umumnya adalah membiarkan adonan hingga
volume pengembangan maksimal selanjutnya mencapai volume optimalnya. Suhu adonan
dilakukan analisa kimia meliputi kadar air dalam proofing umumnya 22-29oC, suhu ado-
metode oven (AOAC, 1990); kadar lemak nan yang terlalu dingin dapat menyebabkan
metode soxhlet (AOAC 1990); kadar protein volume pengembangan minim dan struktur
metode Kjeldahl (AOAC, 1990); kadar serat crumb padat (The Artisan Baker, 2016).
kasar (AOAC, 1990); kadar abu (AOAC, 1990);
kadar total gula (AOAC, 1990); kadar karbo-
hidrat (by difference); dan informasi nilai gizi Pengaruh Suhu Air terhadap Karakter Fisik
(berdasar kebutuhan energi 2150 kkal). Donat

Analisis Data Volume Spesifik


Pengaruh suhu air terhadap kualitas Volume spesifik pada donat kentang ber-
donat diuji dengan ANOVA menggunakan kisar antara 2,62 cm3/g hingga 4,76 cm3/g dan
software Minitab 17. Data dengan hasil beda secara statistik dipengaruhi secara nyata oleh

97
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

suhu air yang digunakan. Volume spesifik Pada suhu air yang lebih tinggi (diatas
donat meningkat dengan peningkatan suhu 22,5 sampai 40oC), menyebabkan suhu ado-
air dari 5oC dan mencapai maksimal pada nan juga lebih tinggi. Peningkatan suhu lebih
suhu 22,5oC, peningkatan suhu air lebih lanjut lanjut dapat menyebabkan produksi CO2 ber-
menurunkan volume spesifik donat (Tabel 1). lebihan dan pada durasi fermentasi yang sa-
Visualisasi donat yang dibuat dengan berba- ma menyebabkan adonan mengembang lebih
gai suhu air dapat dilihat pada Gambar 2. besar namun mudah turun (collapse) saat di-
Jika dikaitkan dengan data suhu adonan sentuh untuk digoreng karena keterbatasan
(Gambar 1) yang dihasilkan dari suhu air yang jaringan gluten untuk menahan gas, sehingga
berbeda, terlihat bahwa air dengan suhu yang hal ini menurunkan nilai volume spesifiknya.
lebih rendah akan menghasilkan suhu adonan Sangat penting membedakan antara produksi
yang lebih rendah pula, terutama sampai pada gas dan retensi gas dalam fermentasi adonan.
tahapan akhir resting. Meningkatnya volume Produksi gas ditentukan oleh kinerja yeast dan
spesifik donat dengan kenaikan suhu air sam- retensi gas bergantung pada karakteristik mat-
pai 22,5oC dapat disebabkan oleh peningkatan riks gluten. Volume adonan yang diinginkan
aktivitas yeast dalam menghasilkan gas CO2 pada produk yang difermentasi oleh yeast
yang akan menyebabkan kenaikan percepatan akan terjadi ketika adonan menyediakan ling-
pertumbuhan gelembung gas yang dihasilkan kungan yang diinginkan untuk pertumbuhan
dalam proses mixing (pencampuran). yeast serta di waktu yang sama, memiliki mat-
Menurut Chiotellis and Champbell (2003) riks gluten yang mampu menahan gas secara
gas yang dihasilkan oleh yeast akan larut maksimum (Sahlstrøm, et al., 2004).
dalam cairan adonan dan kemudian mengalir
ke dalam gelembung udara yang terbentuk Daya Serap Minyak
saat pengadukan adonan (mixing). Pening- Daya serap minyak oleh donat berkisar
katan suhu fermentasi akan meningkatkan antara 8,37-11,67%, dan secara statistik suhu
kecepatan perbesaran gelembung gas pada air berpengaruh nyata terhadap daya serap
adonan karena kenaikan produksi CO2 oleh minyak. Nilai daya serap minyak tertinggi ter-
yeast dan karena pendeknya waktu transit dapat pada donat dengan suhu air 40 oC, se-
CO2 di dalam cairan adonan. dangkan nilai daya serap minyak terendah
terdapat pada donat dengan suhu air 22,5 oC
(Tabel 1).

Tabel 1. Pengaruh suhu air terhadap volume spesifik, daya serap minyak, jumlah dan luasan pori
donat
Suhu Volume Spesifik Daya Serap Jumlah Pori Luasan Pori (mm2)
( C)
o (cm /g)
3 Minyak (%)
5 2,75 ± 0,05 c 10,93 ± 0,04 b 257 ± 10 bc 0,22 ± 0,08
13,75 4,14 ± 0,14 ab 9,65 ± 0,07 c 304 ± 64 b 0,21 ± 0,03
22,5 4,40 ± 0,71 a 8,37 ± 0,38 d 487 ± 67 a 0,12 ± 0,02
31,25 4,31 ± 0,20 a 9,07 ± 0,04 cd 300 ± 9 b 0,15 ± 0,04
40 3,74 ± 0,01 b 11,67 ± 0,01 a 217 ± 3 c 0,21 ± 0,05
Keterangan:
1. Setiap data merupakan rerata dari 3 kali ulangan
2. Angka di belakang simbol ± merupakan standar deviasi
3. Angka yang didampingi notasi berbeda menunjukkan perbedaan nyata (α=0,05)

98
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

Gambar 1. Suhu terigu dan adonan donat sesaat setelah mixing, resting dan proofing

Proses penggorengan menyebabkan air dap jumlah pori tetapi tidak berpengaruh
menguap, menyebabkan crust kering dan tebal, nyata terhadap luasan pori donat (Tabel 1).
sehingga tekstur kulit terluar (crust) donat Donat yang dibuat dengan suhu air 22,5oC
menjadi crispy/crunchy, tetapi bagian dalam memiliki jumlah pori terbanyak dengan lua-
(crumb) lembut. Struktur crust yang porous me- san pori yang terkecil. Hal ini dapat dikaitkan
nyebabkan minyak bisa masuk ke dalam ba- dengan kinerja yeast. Yeast akan tumbuh dan
han selama dan setelah penggorengan, yang menghasilkan CO2 dengan baik pada suhu
menyebabkan kenaikan kadar lemak produk 22,5oC, peningkatan suhu dapat mempercepat
yang dihasilkan (Mellema, 2003). Kenaikan metabolisme yeast dan meng-hasilkan CO2
daya serap minyak pada donat yang dibuat yang lebih banyak, sehingga pori menjadi
dengan air bersuhu 31,25-40oC dapat di- lebih besar. Hasil yang sama dila-porkan oleh
sebabkan selain karena adanya kehilangan air Basaran (2003) bahwa roti yang dipersiapkan
dalam bahan, juga karena struktur pori dari dengan mengaduk adonan pada suhu 23oC
kedua donat mengandung kentang tersebut memiliki struktur sel yang lebih bagus jika
lebih besar sehingga mampu menyerap mi- dibandingkan dengan roti yang adonannya
nyak lebih banyak. diaduk pada suhu 17oC dan 30oC.
Penelitian Lee et al. (2017) menunjukkan Karbon dioksida yang dihasilkan saat
bahwa donat dengan struktur rongga yang proses fermentasi larut dalam fase air (aqueous)
lebih padat yang diakibatkan oleh pemben- pada adonan, kemudian bermigrasi menuju
tukan matrik dalam adonan oleh tepung beras nuklei gelembung udara yang terbentuk saat
mikropartikel dan kulit kedelai memiliki daya pencampuran (mixing). Pertumbuhan pori gas
serap minyak 30% lebih rendah dari donat dalam adonan bergantung pada ukuran pori
biasa. dan komposisi adonan itu sendiri. Beberapa
bahan berpengaruh dalam stabilitas adonan
Jumlah dan Luasan Pori serta menghambat peleburan atau pengga-
Jumlah pori pada donat kentang berkisar bungan antara gas satu dengan gas lain
antara 188 hingga 549, sedangkan luasan pori (coalescence) (Ali, et al., 2012). Akan tetapi
berkisar antara 0,094 hingga 0,333 mm2. untuk bisa menghasilkan produk roti dengan
Visualisasi pori donat yang dibuat dengan struktur remah (crumb grain) yang selalu
berbagai suhu air dapat dilihat pada Gambar 2. seragam cukup sulit dicapai (Angioloni et al.
Uji statistik menunjukkan bahwa suhu air 2009)
yang ditambahkan berpengaruh nyata terha-

99
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)
Gambar 2. Volume donat mengandung kentang dan irisan pori pada suhu air (a) 5oC;
(b) 13,75oC; (c) 22,5oC; (d) 31,25oC; dan (e) 40oC

100
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

Tabel 2. Pengaruh suhu air terhadap hardness, cohesiveness dan springiness donat
Suhu (oC) Hardness (N) Cohesiveness Springiness (mm)
5 147,60 ± 28,92 0,76 ± 0,04 4,18 ± 0,29
13,75 148,25 ± 12,23 0,73 ± 0,13 4,15 ± 0,35
22,5 142,90 ± 54,45 0,82 ± 0,01 4,41 ± 0,25
31,25 92,80 ± 29,27 0,85 ± 0,03 4,60 ± 0,18
40 174,00 ± 45,40 0,81 ± 0,02 4,20 ± 0,21
Keterangan:
1. Data hardness, cohesiveness, dan springiness merupakan rerata dari 2 kali ulangan
2. Data kekerasan merupakan rerata dari 3 kali ulangan
3. Angka di belakang simbol ± merupakan standar deviasi

Gambar 3. Kurva optimasi pengaruh suhu air terhadap volume pengembangan donat kentang.
Puncak garis melengkung merupakan titik optimum suhu air.

Tekstur naik, begitu pula sebaliknya (Tsai, et al., 2014).


Tekstur (hardness, cohesiveness, maupun Sedangkan springiness digunakan untuk me-
springiness) pada donat mengandung kentang nyatakan elastisitas crumb donat, dan juga me-
yang diukur satu jam setelah proses peng- rupakan parameter penting untuk menen-
gorengan tidak dipengaruhi secara nyata oleh tukan derajat staling pada roti (Tian et al. 2009).
suhu air yang digunakan dalam formulasi Sehingga, jika suatu produk donat memiliki
(Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa donat nilai hardness yang rendah, maka nilai cohesive-
kentang memiliki profil tekstur yang sama ness dan springiness yang diperoleh akan tinggi,
pada satu jam pertama setelah penggorengan begitu pula sebaliknya.
dan belum terjadi staling, namun bisa jadi
akan berubah dengan peningkatan umur Optimasi Suhu Air yang Ditambahkan
simpan donat. Lee et al. (2012) menyatakan terhadap Volume Pengembangan Donat
bahwa amilosa dan amilopektin mengalami Kentang
retrogradasi selama penyimpanan roti. Seperti Grafik hubungan antara suhu air dan
halnya dengan donat, setelah digoreng dan volume pengembangan donat tersaji dalam
didinginkan beberapa saat, maka retrogradasi Gambar 3. Volume pengembangan donat yang
dalam pati donat dapat terjadi yang berakibat dibuat dengan penambahan air dengan suhu
pada mengerasnya tekstur. mulai dari 5 sampai 40oC menunjukkan pola
Cohesiveness merupakan karakteristik yang bell shape, meningkat dari suhu air 5oC
berhubungan saat produk dikunyah dalam mencapai optimum pada suhu air 22,5oC dan
mulut. Nilai hardness semakin menurun, maka kemudian menurun lagi saat suhu air diting-
nilai cohesiveness dan springiness akan semakin katkan sampai 40oC. Hal ini dapat dikaitkan

101
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

dengan aktivitas yeast yang berperan untuk baik karena didalamnya terdapat pektin jenis
menghasilkan gas CO2. Yeast dapat tumbuh rhamnogalakturonan tipe I dan II.
baik pada suhu sekitar 25–30oC. Kadar abu donat kentang adalah 0,69%,
Suhu adonan yang rendah, menyebabkan lebih rendah jika dibandingkan dengan donat
kerja yeast akan lambat sehingga dibutuhkan komersial 1,08%. Hal ini dapat terjadi karena
waktu yang lebih lama saat fermentasi agar rendah tingginya kandungan mineral di
menghasilkan volume dengan pengembangan dalam bahan-bahan pembuatan donat atau
tinggi (The Artisan Baker, 2016). Pada range penambahan bahan lain yang akan menambah
suhu 20–40oC, tingkat fermentasi yeast akan nilai kadar abu dalam produk. Rendahnya
meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu nilai abu dapat disebabkan karena penyum-
sebesar 10oC (Khatkar, 2005). Hal ini dapat bang terbesar nilai abu pada donat adalah
menyebabkan produksi CO2 yang berlebihan garam dengan rumus molekul Na dan Cl,
melebihi kapasitas jaringan adonan donat serta kandungan mineral dari air yang ditam-
untuk menahan CO2, sehingga banyak CO2 bahkan, serta tidak adanya penambahan leave-
yang terlepas ke udara dan volume pengem- ning agent seperti baking powder atau baking
bangan donat menurun. soda dan penggunaan hard-water.
Kadar protein donat kentang berada
Verifikasi Hasil Optimum pada angka 8,42% lebih tinggi jika diban-
Verifikasi dilakukan dengan tujuan dingkan dengan donat komersial. Perbedaan
untuk membuktikan bahwa solusi titik op- formulasi diduga sebagai penyebabnya, donat
timum yang diberikan software Design Expert kentang melibatkan penambahan kuning telur
10 adalah nyata sesuai dengan penelitian (12,8%) dan susu bubuk (10%) yang cukup
sebenarnya. Verifikasi dilakukan dengan men- banyak. Kuning telur dan susu bubuk adalah
cari rentang dari suhu level terendah hingga sumber protein masing-masing mengandung
tertinggi untuk menghasilkan tingkat volume 15,865 (USDA, 2018) dan 23%.
pengembangan yang paling maksimum. Be- Donat kentang memiliki kadar lemak
rdasarkan hasil verifikasi dari Design Expert sebesar 17,48%, lebih rendah jika dibanding-
10, suhu optimal air untuk menghasilkan vo- kan dengan donat komersial 21,82%. Perbe-
lume pengembangan donat kentang yang daan ini dapat disebabkan oleh jumlah shorten-
maksimal adalah 24,7oC. ing seperti margarin atau mentega, kuning
Hasil prediksi dari solusi titik optimum telur, serta banyaknya minyak yang terserap
respon volume pengembangan sebesar ke dalam produk saat penggorengan. Adanya
156,126%, sedangkan hasil verifikasi yang penambahan bahan pengisi seperti kentang
didapat dengan penelitian sesungguhnya se- yang telah digelatinisasi terlebih dahulu de-
besar 155,937%. Perbedaan nilai respon volu- ngan cara dikukus mampu menurunkan kadar
me pengembangan hasil verifikasi dengan lemak serta penyerapan minyak ke dalam
nilai prediksi adalah sebesar 0,121%. Hasil produk. Hal ini sesuai dengan Shih et al. (2001),
perbandingan tersebut lebih kecil dari 5% bahwa tepung beras yang telah digelatinisasi
yang berarti nilai verifikasi telah sesuai de- kemudian ditambahkan pada bahan adonan
ngan nilai prediksi. Selanjutnya, donat dengan mampu menurunkan kadar lemak donat.
penambahan air dengan suhu 24,7oC dianggap Velez-Ruiz et al. (2003) juga menambahkan
sebagai donat perlakuan terbaik, yang dika- bahwa penggorengan menyebabkan struktur
rakterisasi kimia dan informasi nilai gizinya. adonan menjadi lebih kompak (terbentuk
crust) sehingga ketika poin tersebut tercapai
Karakteristik Kimia dan Informasi Nilai Gizi maka penyerapan minyak tidak akan lagi
Donat Kentang Perlakuan Terbaik berlanjut ke dalam crumb.
Kadar air donat kentang adalah 28,31%, Kadar total gula pada donat mengan-
sedikit lebih tinggi dari kadar air donat dung kentang suhu 24,7oC sebesar 14,55%,
komersial (yang terbuat dari tepung terigu) lebih rendah dibandingkan dengan donat ko-
sebesar 28,01%. Kentang yang ditambahkan mersial 16,36%. Total gula dipengaruhi oleh
dalam pembuatan donat adalah kentang banyaknya gula yang ditambahkan serta jenis
kukus yang halus, sehingga memiliki kadar air bahan pengembang yang digunakan. Jika
yang tinggi (79,53%). Selanjutnya serat ke- donat menggunakan bahan pengembang yeast
ntang disebutkan oleh Ramaswamy et al., maka akan terjadi proses fermentasi, namun
(2013) memiliki water holding capacity yang jika donat menggunakan bahan pengembang

102
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

kimia seperti karbonat, tidak diperlukan memberikan pengaruh nyata terhadap volume
proses fermentasi. Proses fermentasi pada spesifik, daya serap minyak dan jum-lah pori.
produk donat melibatkan gula sebagai ma- Peningkatan suhu air dari 5 ke 22,5oC dapat
kanan pertama ragi yeast yang kemudian di- meningkatkan volume spesifik dan jumlah
ubah menjadi etanol dan karbon dioksida pori, serta menurunkan daya serap minyak
yang membuat adonan menjadi mengembang. donat kentang, namun tren berkebalikan ter-
Kadar gula yang rendah dapat terjadi karena jadi pada suhu air yang lebih tinggi. Perlakuan
fermentasi dari yeast berjalan optimal pada suhu air tidak memberikan pengaruh nyata
suhu tersebut sehingga sebagian besar gula terhadap tekstur seperti hardness, cohesiveness,
telah dipecah menjadi etanol dan karbon diok- dan springiness, serta luasan pori. Hasil opti-
sida. Menurut Khatkar (2005), saat proses fer- masi Response Surface Methodology (RSM) One
mentasi terjadi konversi pati menjadi maltosa Factor model kuadratik memberi-kan penga-
dan dekstrin oleh enzim diastase, selanjutnya ruh nyata pada suhu air yang ditambahkan
maltosa diubah oleh maltase menjadi deks- terhadap volume spesifik dan suhu 24,7oC me-
trosa, dan dekstrosa diubah menjadi karbon- rupakan suhu air optimum yang dapat meng-
dioksida dan alkohol oleh enzim zimase. Ada- hasilkan donat dengan volume spesifik (pe-
nya penambahan topping juga mempengaruhi ngembangan) maksimal.
kadar total gula dari donat itu sendiri.
Kadar serat kasar dari produk donat
mengandung kentang suhu 24,7 oC sebesar DAFTAR PUSTAKA
5,41%. Tingginya kadar serat kasar dapat
terjadi akibat adanya penambahan kentang AACC International. 2001. Approved Method
kukus. Kentang kukus mengandung serat of Analysis, 11th Ed. Method 10-05.01.
yang cukup tinggi serta adanya pati resisten Guidelaines for Measurement of Volume
yang terkandung di dalamnya juga dapat ter- by Rapeseed Displacement. Approved
hitung sebagai serat. karena pati resisten me- October 17, 2001. AACC International, St
rupakan jenis pati yang tidak dapat larut Paul, MN, USA. http://methods.aaccnet.
dalam asam maupun basa. Sari dkk. (2013) org/summaries/10-05-01.aspx
menyatakan bahwa lebih dari 12,5% pati ken- Ali, A., Shehzad. A., Khan, M.R., Shabbir,
tang merupakan resistant starch tipe 2 (RS2). M.A., Amjid M.R. 2012. Yeast, its types
Pati resisten tidak dapat dicerna dan diserap and role in fermentation during bread
dalam usus halus individu yang sehat, dan making process-A Review. Pakistan
bersifat resisten terhadap hidrolisis enzim Journal of Food Sciences. 22 (3), 171-179.
amilase. Penambahan kentang kukus yang https://www.researchgate.net/publicati
tinggi serat mampu menurunkan tingkat on/328052441_Yeast_its_types_and_role_
staling pada produk bakery. in_fermentation_during_bread_making_
Informasi nilai gizi donat didapatkan process-_A_review
dengan perhitungan data yang diperoleh dari Angioloni, A., Collar C. 2009. Bread crumb
hasil analisa kimia. Perhitungan %AKG berda- quality assessment: a plural physical
sarkan kebutuhan energi sebesar 2150 kkal, approach. European Food Research and
hal ini sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Technology. 229, 21-30. https://doi.org/10
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indo- .1007/s00217-009-1022-3
nesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Acuan AOAC. 1990. Official Methods of The Analysis
Label Gizi Pangan Olahan untuk Umum. of Association of Analytical Chemists
Setiap takaran saji donat kentang (65 gram) International. 15th Ed. Association of
mampu memenuhi kebutuhan protein sebesar Official Analytical Chemists, Arlington,
9%, karbohidrat sebesar 9%, lemak sebesar Virginia. https://law.resource.org/pub/
18% dengan total kalori sebesar 240 kkal (100 us/cfr/ibr/002/aoac.methods.1.1990.pdf
kkal merupakan energi dari lemak). Bahalwan. F. 2016. Resep Donat Kentang.
http://ncc-indonesia.com diakses pada
tanggal 13 Agustus 2016 pukul 17.48 WIB.
SIMPULAN Chiotellis E and Campbell GM. 2003. Proving
of bread dough I modelling the eva-
Donat mengandung kentang dengan ber- luation of the bubble size distribution.
bagai perlakuan suhu air yang ditambahkan

103
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

Food and Bioproducts Processing. 81, 194- quality. In: Porta, R., Di Pierro, P.,
206. https://doi.org/10.1205/0960308033 Mariniello L, (Eds.) Recent Research
22437965 Development in Food Biotechnology,
Datta, A., K., Sahan, S., Sumnu, G., Keskin, S.O. Enzyme as Additive or Processing Aids.
2007. Porous media charac-terization of Research Signpost. 165-183.
breads baked using novel heating modes. Sahlstrøm, S., Shelton D.R. 2004. Factors
Journal of Food Engineering. 79, 106-116. influencing yeast fermentation and the
https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2006. effect of LMW sugars and yeast
01.046 fermentation on hearth bread quality.
Elmehdi, H.M., Page, J.H., and Scanlon, M.G. Cereal Chemistry. 81(3), 328-335. https://
2007. Evaluating dough density changes doi.org/10.1094/CCHEM.2004.81.3.328
during fermentation by different tech- Sari, F.K., Nurhayati, Djumarti, 2013. Ekstraksi
niques. Cereal Chemistry 84(3), 250-252. pati resisten dari tiga varietas kentang
https://doi.org/10.1094/CCHEM-84-3- lokal yang berpotensi sebagai kandidat
0250 prebiotik. Berkala Ilmiah Pertanian. I(2), 38-
Khatkar, B.S. 2005. Bread Industry and 42. https://jurnal.unej.
Processes. Bakery Science and Techno- ac.id/index.php/BIP/article/view/510
logy. Guru Jambheswar University. Hisar Shih, F.F., Daigle, K.W., Clawson E.L. 2001,
Haryana. India Development of low oil uptake donuts.
Lee, M.R., Lee, W.J. 2012. Wheat quality and Journal of Food Science. 66 (1), 620-627.
its effect on bread staling. Journal of https://doi.org/10.1111/j.13652621.2001.
Agriculture and Life Science. 46(1), 153-161. tb15596.x
Lee, J.H., Cho A.R., Hong J.Y., Park D.J. Lim The Artisan Baker. 2016. Temperature Control
S.T. 2017. Physical properties of wheat Baking. http://www.theartisan.net/tem
flour composites dry-coated with micro- perature_control_baking_1.htm diakses
particulated soybean hulls and rice flour pada tanggal 1 Desember 2016 pukul
and their use for low-fat doughnut pre- 00.46 WIB.
paration. Journal of Cereal Science. 56, 636- Tian Y.Q., Li, Y., Jin, Z.Y., Xu X.M., Wang J.P.,
643. https://doi.org/10.1016/j.jcs. Jiao, A.Q., Yu B., Talba T. 2009. β-
2012.08.011 cyclodextrin: A new approach in bread
Mellema, M. 2003. Mechanism and reduction staling. Thermochimica Acta. 489, 22-26.
of fat uptake in deep-fat fried foods. https://doi.org/10.1016/j.tca.2009.01.025
Trends in Food Science & Technology. 14, Tsai, C.L., Sugiyama, J., Shibata, M., Kokawa,
364-373. https://doi.org/10.1016/S0924 M., Fujita, K., Tsuta, M., Nabetani, H.,
-2244(03)00050-5 and Araki, T. 2012. Changes in the texture
Murtini, E. S., Putri, D. A. (2017). Potensi and viscoelastic properties of bread
edamame sebagai pengganti kuning telur containing rice porridge during storage.
dalam pembuatan donat mengandung Bioscience. Biotechnology. Biochemistry.
kentang. Jurnal Teknologi dan Industri 76(2), 331-335. https://doi.org/10.1271/
Pangan, 28(2), 102-110. https://doi.org/ bbb.110722
10.6066/jtip.2017.28.2.102 USDA. 2018. Basic Report: 01125, Egg Yolk
Nouri M, Nasehi B, Samavati V, Mehdizadeh Raw Fresh.United States Department of
SA. 2017. Optimizing the effects of Agriculture. Washington DC, USA
Persian gum and carrot pomace powder https://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods
for development of low-fat donut with Velez-Ruiz, J.F, Sosa-Morales, M.E. 2003.
high fibre content. Bioactive Carbohydrates Evaluation of physical properties of
and Dietary Fibre. 9, 39-45 dough of donuts during deepfat frying at
Ramaswamy, U.R., Kabel, M.A., Scols, H.A., different temperatures. International Jour-
and Gruppen, H. 2013. Structural features nal of Food Properties. 6(2), 341-353.
and water holding capacities of pressed https://doi.org/10.1081/JFP-120017813
potato fibre polysaccharides. Carbohydrate Wang, P., Jin, Z., Xu, X. 2015. Physicochemical
Polymers. 93, 589-596. https://doi.org/10. alterations of wheat gluten proteins upon
1016/j.carbpol.2012.12.057 dough formation and frozen storage - A
Rosell, C.M.,5 Collar, C. 2008. Effect of various review from gluten. glutenin and gliadin
enzymes on dough rheology and bread

104
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 21 No. 2 [Agustus 2020] 94-105
Pengaruh Suhu Air yang Ditambahkan terhadap Kualitas Donat Kentang [Murtini dkk]

perspectives. Trend in Food Science and Zhu, F. 2016. Staling of Chinese Steamed
Technology. 1-10. http://dx.doi.org/10.10 Bread: Quantification and Control.
16/j.tifs.2015.10.005. Journal Review of Trends in Food Science and
Yuwono, S., Susanto, T. 1998. Pengujian Fisik Technology. 55, 118-127. https://doi.org/
Pangan. Universitas Brawijaya. Jurusan 10.1016/j.tifs.2016.07.009
Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas
Teknologi Pertanian. Malang.

105

Anda mungkin juga menyukai