Anda di halaman 1dari 10

A.

Latar Belakang
Sejak dulu, tarjamah ini sudah dikenal, bahkan sudah bisa dipraktikkan oleh
manusia. Oleh karena itu, Kehadiran ilmu terjemah di era modern ini menjadi sangat
urgent, karena terjemah menjadi ilmu pengetahuan yang sebanding dengan ilmu
pengetahuan yang lainnya, seperti ilmu linguistic, sosioliogi, psikologi, filsafat, dan
lainnya. Sehingga fokus dari penerjemahan adalah untuk mentransfer hasil temuan-temuan
manusia, baik berupa teori maupun ide-ide pemikiran manusia kepada public (Fatawi,
2017, h. 1).
Di sini lah pentingnya penerjemahan yang berperan penting dalam mentransfer
temuan-temuan manusia seiring dengan dinamika persoalan manusia yang semakin
mengglobal ini. Kegiatan penerjemahan mempunyai manfaat yang besar bagi
pengembangan pengetahuan serta pertukaran ide-ide atau temuan-temuan manusia kepada
public. Sehingga penerjemahan karya tulis asing memiliki andil yang cukup besar bagi
khazanah keilmuan dan kesusastraan, sebagaimana kita ketahui bahwa sejarah sastra
Indonesia modern yang baru muncul pada tahun 1920-an itu kebanyakan karena
bersentuhan dengan terjemahan asing.
Di zaman sekarang ini banyak sekali buku-buku atau novel-novel terjemahan yang
diterjemahkan dari satu Bahasa ke Bahasa lainnya. Di Indonesia sendiri telah banyak kita
dapatkan buku-buku berbahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Dari
terjemahan tersebut kita dapat mengetahui sekaligus memahami isi buku dalam bentuk
Bahasa Indonesia. Tetapi kita tidak serta merta menerima terjemahan tersebut begitu saja,
tanpa mengoreksi dan menganalisisnya. Oleh karenanya, dalam menganalisis terjemahan
hendaknya penerjemah memiliki pengetahuan tentang strategi menerjemah.
Dari sekian banyak buku-buku atau novel-novel berbahasa Arab yang
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh banyak orang. Dalam penerjemahannya
pun terdapat perbedaan dan persamaan, baik dalam teknik maupun metode penerjemahan
yang digunakannya. Salah satu hasil terjemahan Novel Arab yang diterjemahkan oleh
banyak orang adalah novel La Tahzan karya Dr. ‘Aidh al-Qarni. Memang novel ini sangat
terkenal, di dalamnya banyak pembelajaran yang bisa kita ambil, di antaranya adalah
terdapat nilai-nilai karakter dan pengembangan kesadaran diri yang relevan dengan
pendidikan islam, dan di dalamnya juga terdapat kutipan penggalan puisi.
Novel La Tahzan adalah salah satu karangan Dr. ‘Aidh al-Qarni yang kemudian
telah diterjemahkan oleh beberapa orang, seperti Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, Lc. dan
Samson Rahman serta yang lainnya menjadi “Jangan Bersedih!”. Penulis Novel ini adalah
salah satu penulis novel atau buku kontemporer dari Arab Saudi yang telah banyak
menghadiahkan karya-karya tulis yang relative membanggakan bagi umat islam.
Jika berbicara tentang fenomena penerjemahan, kita juga harus berbicara tentang
kesulitan-kesulitan penerjemah, ketika melakukan proses penerjemahan Bahasa arab ke
dalam Bahasa Indonesia. Fenomena penerjemahan ini bisa berupa aspek kebahasaan, non
kebahasaan, dan kebudayaan (Rohman, 2017, h. 163). Alasannya adalah karena tujuan
penerjemahan erat kaitannya dengan keterampilan atau seni bagi seorang penerjemah
dalam kemampuannya untuk menerjemahkan dengan tepat. Menguasai Bahasa sumber,
Bahasa sasaran, dan teks yang diterjemahkan, belum tentu menghasilkan terjemahan yang
baik tanpa adanya praktek dan pengalaman penerjemah sebagai produk pikiran asli yang
dilakukan oleh penerjemah dalam memberikan daya Tarik tersendiri bagi
penerjemahannya yang berbeda dari apa yang dimiliki oleh si pengarang.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik sehingga analisa yang
akan peneliti lakukan adalah untuk mencari tahu dan mendalami metode dan teknik
penerjemahan yang digunakan penerjemah pada terjemahan syair dalam novel La Tahzan
karya Dr. ‘Aidh Al-Qarni terjemahan Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, Lc. dan Samson
Rahman dengan hasil terjemahan yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti hendak mengkaji
lebih jauh dengan mengangkat judul “Kritik Terjemah Syair dalam Novel Laa Tahzan
Karya Dr. ‘Aidh al-Qarni”.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Dimana letak perbedaan dan persamaan penerjemahaan syair dalam novel “La Tahzan”
antara Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, Lc. dan Samson Rahman?
2. Apa sebab-sebab perbedaan penerjemahaan syair dalam novel “La Tahzan” antara
Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, Lc. dan Samson Rahman?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui letak perbedaan dan persamaan penerjemahan syair dalam novel La
Tahzan antara Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, Lc. dan Samson Rahman.
2. Untuk mengetahui sebab perbedaan penerjemahan syair dalam novel La Tahzan
Terjemahan Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, Lc. dan Samson Rahman.

D. Batasan Masalah
Ditinjau dari banyaknya terjemahan Novel La Tahzan, peneliti membatasi masalah
pada 100 terjemahan syairnya saja. Dalam novel La Tahzan ini terdapat 285 syair.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperluas khazanah keilmuan bagi peneliti atau
pembaca dengan manfaat teoritis dan praktis dalam judul penelitian “Tarjamah Syair dalam
Novel Laa Tahzan Karya Dr. ‘Aidh al-Qarni (Studi Komparatif: Terjemahan Bahrun
Abubakar Ihsan Zubaidi, Lc. dan Samson Rahman)”.
Adapun manfaat teoritisnya, dapat dijabarkan di bawah ini:
1. Sebagai kontribusi dalam memperdalam bahasa dan sastra, terutama dalam kajian
analisis makna syair dalam penerjemahan Novel La Tahzan.
2. Sebagai referensi untuk memperdalam kajian mengenai analisis makna syair dalam
penerjemahan Novel La Tahzan.
Adapun manfaat secara praktisnya, dapat dijabarkan yaitu:
1. Bagi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
a. Sebagai sarana yang membantu meningkatkan referensi keilmuan UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
b. Dapat dijadikan bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti
selanjutnya.
2. Bagi Fakultas Humaniora
a. Sebagai salah satu referensi dalam kajian tarjamah komparatif mengenai analisis
tarjamah syair dalam Novel Laa Tahzan.
‫‪b. Sebagai sarana yang membantu menjabarkan analisis tarjamah syair dalam Novel‬‬
‫‪Laa Tahzan dengan menggunakan kajian tarjamah komparatif.‬‬
‫‪3. Bagi Peneliti‬‬
‫‪a. Memberikan pemahaman baru bagi peneliti terhadap teori tarjamah dalam kajian‬‬
‫‪komparatif dan proses serta perbedaan terjemahan dalam Novel Laa Tahzan.‬‬
‫‪b. Menambah khazanah keilmuan dan moral bagi peneliti dalam interaksi social.‬‬

‫‪F. Penelitian Terdahulu‬‬


‫‪Penelitian mengenai analisis tarjamah syair dalam novel Laa Tahzan merupakan bukan‬‬
‫‪penelitian yang baru. Adapun penelitian sebelumnya yang menggunakan teori yang serupa‬‬
‫‪atau objeknya, yaitu di antaranya:‬‬

‫فائز املنري‪ .) 2019( .‬نقد الرتمجة اإلندونيسية لكتاب املواعظ العصفورية بنظر بيرت نيومارك‪ .‬وهذا البحث ‪1.‬‬

‫يعترب حبثا كيفيا مقاران مستخدما نظرية بيرت نيومارك ‪ .‬وأما اهلدف من هذا البحث هو معرفة النتائج من‬

‫خطوات نقد الرتمجة لكتاب املواعظ العصفورية بنظر بيرت نيومارك‪ .‬فمصدر البياانت األساسية هو كتاب‬

‫املواعظ العصفورية وترمجته‪ ،‬واملصدر الثانوي هو الكتب‪ ،‬املعاجم واجلرانيل املتعلقة مبوضوع البحث‪ .‬وأدوات‬

‫مجع البياانت هي القراءة والتسجيل‪ .‬وحلل الباحث البياانت بنموذج ميلس وهابرمان‪ ،‬وهي تقليل‬

‫البياانت‪ ،‬عرضها مث االتنتاج ‪ .‬وبيم تصديق البياانت بطريقة التثليث‪ .‬ونتائج البحث تدل على أن‪)1 :‬‬

‫نوع الكتاب املواعظ العصفورية هو الرسالة اإلعالمية؛ ‪ ) 2‬يستخدم املرتجم نظرية الرتمجة احلرفية؛ ‪ )3‬وجد‬

‫الباحث التناقض املعنوي‪ ،‬األسلويب‪ ،‬واملعجمي؛ ‪ ) 4‬لقد جنح املرتجم يف حتقيق املعايري من تقومي الرتمجة‬

‫اخلمسة؛ ‪ ) 5‬تكون الدرجة هلذه الرتمجة يف املستوى املتوسط‪.‬‬

‫‪2.‬‬ ‫هداية النعمة‪ .) 2019( .‬ترمجة الرواية "الرجل الذي آمن" لنجيب الكيالين (دراسة اسرتاتيجية الرتمجة‬

‫وإيديولوجيتها)‪ .‬يستخدم هذا البحث املنهج الكيفي الوصفي بدراسة التحليلية املكتبية‪ .‬تتم طريقة مجع‬

‫البي اانت من خالل قراءة نصوص املصدر واهلدف‪ .‬وطريقة اجلمع البياانت املستخمة هي منوذج ميلس‬
‫ أما النتيجة البحث يف هذا‬.‫ وعرض البياانت‬،‫ وتصنيف البياانت‬،‫وهو برمان املتضمنة من مجيع البياانت‬

)1( :‫ أن تستخدم ترمجة الرواية "الرجل الذي آمن" اسرتاتيجية الرتمجة الرتكيبية خبالصة كما يلي‬،‫البحث‬

‫ وتستخدم أيضا اسرتاتيجية الرتمجة‬.‫ ) اإلبدال الصريف تسعة ومخسون مرات‬2(‫ و‬،‫اإلستطار عشرة مرات‬

،‫ ) اإلضافة مائتان وسبعة عشر مرات‬2(‫ و‬،‫) احلدف مائة وأربعون مرات‬1( :‫الداللية خبالصة كما يلي‬

)6(‫ و‬،‫ ) التغيري النظرة مرتني‬5(‫ و‬،‫) التوسيع ثالث مرات‬4(‫ و‬،‫ ) العديل الثقايف أحد عشر مرات‬3(‫و‬

.‫ وأما إيديولوجية الرتمجة اليت تستخدم عند املرتجم هي إيديولوجية الرتمجة دومستيقية‬.‫التخفيض مرة فقد‬

3. Lia Mulyani. (2018). “Strategi Penerjemahan Novel Kifah Ahmas Karya Najib
Mahfuz”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif analitis. Sumber data yang dianalisis berupa satuan Bahasa dalam novel
Kifah Ahmas Karya Najib Mahfuz. Sumber data yang ada diterjemahkan dengan
menggunakan strategi semantic kemudian mendeskripsikan hasil terjemahan. Setelah
dilakukan penelitian, peneliti dapat melihat hasil terjemahan dalam novel ini sesuai
dengan teori dalam buku Translation (Bahasan Teori dan Penuntun Praktis
Menerjemahkan) karya Zuchriddin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto dan hasil dari
terjemahan dirasa mudah dipahami. Di samping itu, peneliti juga dapat memberikan
informasi terkait budaya yang ada pada teks sumber yaitu pada novel Kifah Ahmas
Karya Najib Mahfuz.
4. Nur Ismawati. 2015. “Nilai-Nilai Karakter dalam Buku La Tahzan (Karangan Aidh
Al-Qarni) dan Relevansinya dalam Pendidikan Islam”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui nilai-nilai karakter dalam buku La Tahzan dan relevansinya dalam
pendidikan islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian Library Research. Hasil penelitian, (1) nilai karakter religious; (2) percaya
diri; dan (3) cinta ilmu. Nilai-nilai tersebut relevan dengan materi pendidikan islam dan
budi pekerti di SMP dan SMA meliputi: (1) nilai religious yaitu iman kepada Allah dan
Malaikat; (2) nilai percaya diri yaitu tidak ada relevansinya dengan materi pendidikan
islam; (3) cinta ilmu yaitu sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan dari masa Umayyah
hingga masa Abbasyiyah (Ismawati, 2015, h. xx).
5. Siti Aisyah. 2011. “Analisis Akurasi dan Efektivitas Terjemahan Buku La Tahzan”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kualitas keakuratan dan keefektifan kalimat
terhadap terjemahan buku La Tahzan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif-kualitatif dengan mengkaji aspek objektif dan afektif. Temuan penelitian ini
adalah; (1) kualitas keakuratan pengalihan pesan terhadap terjemahan buku La Tahzan
terdapat beberapa terjemahan yang tidak akurat atau tidak efektif; dan (2)
ketidakefektifan kalimat terjemahan yang terdapat dalam buku La Tahzan. Berikut
kriteria kalimat efektif yaitu, kesatuan, kepaduan (koherensi), keparalelan, ketepatan,
kehematan, kelogisan (Aisyah, 2011, h. xi).

G. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metodologi penelitian untuk
membahas atau meneliti mengenai terjemahan Indonesia pada syair arab yang terdapat
dalam novel “La Tahzan” karya Dr. Aidh Al-Qorni. Ada lima unsur dalam metodologi
penelitian yang terdapat dalam penelitian ini, di antaranya adalah: (1) metode penelitian;
(2) jenis penelitian; (3) sumber data (sumber data primer dan sumber data sekunder); (4)
teknik pengumpulan data; dan (5) teknik analisis data. Dari lima unsur tersebut, dapat
dijabarkan di bawah ini:
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat
deskriptif, karena dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan tentang makna
tarjamah syair dalam novel Laa Tahzan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan data empiris dalam pemecahan masalahnya (Masyhuri & Zainuddin,
2011, h. 20). Ada lima ciri dari karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan &
Biklen, yaitu: (a) natural setting sebagai sumber data langsung dan peneliti sebagai
instrumen kunci; (b) bersifat deskriptif; (c) lebih mengutamakan hasil daripada proses;
(d) analisis data secara induktif; dan (e) makna atau meaning merupakan perhatian
utamanya (Bogdan dan Biklen, 1982, h. 27).
Penelitian bersifat deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan
secara sistematis atau karakteristik dalam bidang yang akan diteliti dengan tujuan untuk
mengindetifikasi suatu masalah. Penelitian deksriptif dilakukan dengan
mendeskripsikan sebuah fenomena yang dipotret dari sifat atau karakteristiknya
(Hasan, 2002, h. 22).
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research), yang
menggunakan sumber-sumber kepustakaan dalam membahas masalah pokok dan sub-
sub masalah yang telah dirumuskan. Menurut Nazir bahwa Studi kepustakaan adalah
Teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur,
catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan
(Nazir, 2003, h. 27).
3. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Widoyoko, 2012,
h. 29). Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data, maka data dapat diperoleh dari
berbagai sumber data baik sumber data primer maupun sumber data sekunder
(Siswanto, 2012, h. 56).
a) Sumber data primer ialah peneliti mengumpulkan data yang diperoleh langsung
dari sumbernya (Siswanto, 2012, h. 56). Maka dalam sumber data primer ini
diperoleh dari tarjamah syair dalam novel Laa Tahzan Karya Dr. Aidh Al-Qorni.

b) ،‫مصادر البياانت الثانوي هي اليت تعتمد يف مادهتا العلمية أساسا على املصادر األساسية األوىل‬

‫ وتتكون‬.)71 .‫ ص‬،2005 ،‫ أو التلخيص (إبراهيم‬،‫ أو التعليق‬،‫ أو النقد‬،‫فتعرض هلا ابلتحليل‬

‫ والبياانت‬،‫ والصور‬،‫ والربامج الواث ئقية أو اإلخبارية‬،‫املصادر الثانوية من أرشيف اجلرائد واجملالت‬

.)27 .‫ ص‬،2016 ،‫ إخل (ماجد‬،‫ وتقارير املنظمات احمللية أو الدولية‬،‫الرمسية‬


4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan oleh peneliti
dalam memperoleh data yang akan di teliti sehingga mampu mencapai tujuan penelitian
(Gulo, 2002, h. 110). Kemudian untuk mendapatkan data penelitian yang akan
dianalisis, peneliti menggunakan teknik data tertulis. Untuk mendapatkan data yang
jenuh, maka peneliti menggunakan teknik baca dan teknik catat dalam penelitian ini
(Chaer, 2007, h. 46).
a) Teknik Baca
Teknik baca adalah teknik pemahaman suatu teks untuk mencari
keterangan-keterangan yang berkaitan dengan data penelitian (Zed, 2014, h. 12).
Adapun langkah-langkahnya dibawah ini:
1) Peneliti membaca terjemah syair dalam novel Laa Tahzan secara keseluruhan.
2) Peneliti memahami makna kata perkata atau kalimat perkalimat.
3) Peneliti membaca kembali secara berulang-ulang untuk menentukan
pemahaman terhadap cara penerjemahan syair dalam novel Laa Tahzan.
4) Peneliti membaca kritis untuk mengetahui proses penerjemahan syair dalam
novel Laa Tahzan.
b) Teknik Catat
Teknik catat adalah teknik mencatat data yang diperoleh dan dikumpulkan
dalam bentuk catatan sebagai alternatif peneliti dalam mengumpulkan data yang
didapatkan (Mahsun, 2014, h. 92-94). Adapun langkah-langkah peniliti dalam
tahap ini sebagai berikut:
1) Peneliti mencatat informasi atau data yang dibutuhkan untuk dianalisis.
2) Peneliti mencatat data tentang perbedaan dan persamaan dalam proses
penerjemahan syair dalam novel “La Tahzan”
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan langkah menyelesaikan penelitian yang paling
penting dalam karya tulis ilmiah. Jika semua data yang dikumpulkan tidak dianalisis,
maka data tersebut menjadi tidak berarti alias data mati dan tidak bermakna. Dengan
demikian, menganalisis data ini sangat penting guna memperoleh data yang berarti,
bermakna, dan bernilai (Kasiram, 2010, h. 119).
Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan cara Miles & Huberman.
Dalam buku Sugiyono, Miles dan Huberman menyatakan bahwa dalam melakukan
analisis data kualitatif itu harus secara interaktif dan terus menerus sampai penelitian
tersebut selesai, dengan aktivitas reduksi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan,
sehingga data yang diperoleh itu sudah jenuh (Sugiyono, 2017, h. 247).
a) Reduksi Data
Reduksi data merupakan adalah meringkas, memilih hal-hal penting, mencari
subjek dan gaya, dan menghapus materi yang tidak dibutuhkan (Sugiyono, 2017, h.
247). Adapun langkah peneliti dalam mereduksi data, diantaranya:
1) Peneliti merangkum data yang sesuai dengan tema;
2) Peneliti memilih dan memilah data yang relevan dengan teori penerjemahan;
3) Peneliti memilih data berdasarkan pemaknaan terjemah syair dalam novel Laa
Tahzan;
4) Peneliti menghapus data yang kurang relevan.
b) Penyajian Data
Penyajian data merupakan tahapan informasi yang tersusun dalam
menyajikan informasi hasil menganalisis data dalam bentuk format table, bagan,
narasi, flowcart dan sejenisnya. Pendapat Miles & Hubermann dalam penelitian
kualitatif bahwa teks naratif adalah sebuah teks uraian singkat yang sering
digunakan dalam penyajian data (Sugiyono, 2017 h. 249). Adapun langkah-langkah
peneliti dalam menyajikan data dari kumpulan informasi yang diperoleh, yaitu:
1) Peneliti menyederhanakan data dari infromasi yang diperoleh;
2) Peneliti menyajikan data yang dirangkai dengan mudah agar mudah dipahami
seperti disajikan dalam bentuk bagan, table, atau berupa teks naratif dengan
uraian singkat berupa interpretasi oleh peneliti.
c) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan sebuah aktivitas menganalisis dalam
usaha memeproleh kepastian tentang kebenaran data primer dengan mencocokkan
kesesuaian antara temuan di dalam fiksi dengan konsep tertentu (Siswantoro, 2005,
h. 74).
Dalam penarikan kesimpulan, jika kesimpulan pertama bersifat sementara,
maka aka nada perubahan kecuali dalam kesimpulan sementara ini didukung oleh
bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan tersebut dianggap kesimpulan yang
kredibel (Mahsun, 2006, h.117).
1) Peneliti mereview data secara keseluruhan dengan dibuktikan kesalahannya
melalui bukti-bukti valid;
2) Peneliti menarik kesimpulan data dengan meninterpretasikan dengan bahasa
sendiri.

H. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini terdiri dari:
BAB I: Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, Batasan penelitian, kajian terdahulu, metodologi penelitian
yang terdiri dari metode penelitian, jenis penelitian, sumber data penelitian, Teknik
pengumpulan data, dan Teknik analisis data.
BAB II: Kajian Teori, terdiri dari Definisi penerjemahan, jenis-jenis terjemah,
proses menerjemahkan, syarat-syarat menerjemahkan, metode atau Teknik menerjemah,
dan strategi menerjemah.
BAB III: Analisis Data, terdiri dari perbedaan dan persamaan, serta sebab-sebab
perbedaan dalam terjemahan syair pada novel “La Tahzan” Karya Aidh al-Qorni antara
terjemahannya Bahrun Ihsan Zubaidi, Lc. Dengan Samson Rahman.
BAB IV: Penutup, terdiri dari simpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai