Gizi Kerja
Gizi Kerja
PENDAHULUAN
kecerdasan dan produktivitas kerja. Salah satu upaya yang mempunyai dampak
cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya
peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan salah satu
faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja (Satriono, 1999).
Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang
sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai
zat pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh).
Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik
sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup
Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap, sesuai
dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat
terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi dalam
jumlah yang cukup. Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita
dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan,
tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul
konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau
Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi fisik
atau kualitas fisik seseorang atau kelompok masyarakat tertentu. Pada dasarnya
bekerja adalah aktivitas fisik yang selalu memerlukan enegi yang bersumber dari
asupan gizi. Makin banyak aktivitas fisik makin banyak pula kebutuhan energi.
Individu dengan status gizi baik menyimpan cadangan energi lebih baik dan
relative lebih lama bertahan dalam bekerja disbanding individu dengan status gizi
kurang. Dengan demikian, dapat dirumuskan asumsi bahwa semakin baik status
mampu menghidangkan makanan yang cukup memenuhi syarat gizi bagi anggota
keluarganya.
Adanya orang berpikiran salah dengan menganggap bila makan sayuran banyak
Yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu. Hal ini akan
Ini menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap keadaan gizi tenaga kerja
Dalam penelitian ini, untuk menilai status gizi salah satu bentuk penilaiannya
orang dewasa yang bekerja dengan energi yang melebihi dari kewajaran
produktivitas kerja yang dikehendaki. Pada masa sekarang para pengusaha telah
memikirkan akan masalah yang dihadapi oleh para karyawannya. Oleh karena itu,
bagi para karyawan yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja atau
(biasanya berupa makanan yang bergizi) dan makanan tambahan (extra voiding).
Pembatasan waktu kerja, pemberian jaminan makan setiap hari kerja, merupakan
Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh tenaga
kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya dengan tujuan
untuk meningkat daya kerja dan kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya
Menurut Reni Wijayanti (2007), gizi kerja yang baik akan meningkat
derajat kesehatan tenaga kerja yang tinggi dan akan mempengaruhi produktivitas
perusahaan dan produktivitas nasional. Sedangkan gizi kerja yang buruk akan
menyebabkan:
a. Daya tahan tubuh menurun dan sering menderita sakit dengan akibat absensi
yang tinggi.
Dengan absensi tinggi ditambah lagi dengan prestasi kerja rendah maka akan
Rumusan Masalah
Tujuan
PEMBAHASAN
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya
manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka
bagi pelanggar akan di berisangksi yang sesuai dengan yang dilakukan. Adapun
produktivitas kerja,
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan bahwa dasarnya
dinamisasi dan penjabaran secara operasional dari slogan ”Empat Sehat Lima
Kekurangan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-
5. Kurang motivasi,
6. Bereaksi lamban
Dalam keadaan yang demikian itu tidak bisa diharapkan tercapainya efisiensi dan
faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini Dosen,
masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau khronis (sementara atau
berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. Efek
1. Kebutuhan gizi bagi tenaga kerja sebagai suatu kelompok dalam masyarakat.
yang tinggi, secara konkrit dapat dijabarkan beberapa fakta penting peranan status
gizi baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kesehatan
2. Peranan zat gizi, disamping zat-zat gizi penting pada pekerjaan yang
membutuhkan tenaga otot juga jumlah atau prevalensi anemia gizi yang
Gizi kerja dapat dikaitkan dengan pendidikan, pengadaan ruang makan, penilaian
dan perbaiakn kebutuhan kalori. Selain memenuhi kebutuhan kalori pekerja, juga
Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan (kondisi tubuh) sebagai hasil
penyerapan zat-zat gizi yang esensial dan ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik
akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan yang dampak fisiknya
dapat diukur. Terdapat tiga konsep pengertian status gizi (Satriono, 1999).
1. Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara gizi disatu pihak dan
produksi energi.
pada variabel tertentu. Oleh karena itu dalam mengacu tentang keadaan gizi
suatu perbedaan, yaitu bahwa indikator memberikan refleksi tidak hanya status
gizi tersebut tetapi juga pengaruh non gizi, oleh karenanya indikator walaupun
Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi fisik
atau kualitas fisik seseorang atau kelompok masyarakat tertentu. Pada dasarnya
bekerja adalah aktivitas fisik yang selalu memerlukan enegi yang bersumber dari
asupan gizi. Makin banyak aktivitas fisik makin banyak pula kebutuhan energi.
Individu dengan status gizi baik menyimpan cadangan energi lebih baik dan
relative lebih lama bertahan dalam bekerja disbanding individu dengan status gizi
kurang. Dengan demikian, dapat dirumuskan asumsi bahwa semakin baik status
1. Gejala klinik
2. Pemeriksaan antropometrik
3. Pemeriksaan biokimia.
yang mudah dan murah. Sehingga timbul asumsi bahwa cara ini cepat dan mudah
dipelajari oleh pemula dan hasilnya mudah diintrepretasi. Tapi cara ini
pada tingkat umum dan derajat nutrisi yang berbeda. Cara-cara dan pengukuran
antropometrik sangat banyak sehingga cara yang dipilih akan tergantung pada
tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, jumlah gizi, lingkar lengan atas, dan
tebal lipatan kulit yang dihubungkan dengan umur dan jenis kelamin. Pengukuran
status gizi secara antropometrik dapat menggunakan indeks massa tubuh (IMT).
Indeks massa tubuh merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi
orang dewasa khususnya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan,
dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang. Masalah kekurangan dan
kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan masalah penting, karena selain
produktivitas kerja.
hubungan antara asupan energi, persentase lemak tubuh, IMT, dan kadar
Dyahumi dan Nur Ulfah (2012) pada salah satu Perusahaan penghasil bulu mata
hanya energi dan protein) atau 77,8 % (apabila variabel yang dimasukkan energi,
metabolik 10.308 orang subyek yang diikuti selama 14 tahun, didapatkan terdapat
hubungan stres kerja dan risiko sindrom metabolik. Paparan stres kerja yang
kronis merupakan risiko yang besarnya lebih dari dua kali untuk terjadi sindrom
metabolik (OR 2,25; 95% CI: 1,31-3,85). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
stres kerja merupakan faktor risiko penting terjadinya sindrom metabolik. Stres
mengenai hubungan stres kerja dan indeks massa tubuh (IMT) sebagai parameter
status gizi pada 45.810 orang subyek, didapatkan hubungan lemah antara stres
kerja ringan dengan IMT tinggi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan
lemah antara stres kerja dan IMT. Berbagai faktor dapat mempengaruhi keadaan
stres kerja, status gizi dan sindrom metabolik antara lain jenis kelamin laki-laki,
usia dewasa (30-55 tahun), sudah menikah, merokok, minum alkohol, aktivitas
Kesimpulan
1. Gizi kerja adalah bagian ilmu gizi yang diterapkan pada lingkungan kerja
status gizi dan kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan daya kerja
5. Akibat kekurang asupan gizi bagi pekerja yaitu pertahanan tubuh terhadap
Saran
Adapun saran dapat diberiukan dalam pembuatan makalah ini yaitu mencari
lebih banyak rreferensi yang terbaru mengenai gizi kerja, serta lebih baik pada
RINGKASAN
Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh tenaga
kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya dengan tujuan
untuk meningkat daya kerja dan kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya
dengan tingkat gizi seseorang. Pada umumnya ada beberapa faktor yang
gizi faktor prasangka buruk terhadap jenis makanan tertentu, faktor fadhisme, dan
kondisi fisik tenaga kerja setelah bekerja terus menerus selama 4 jam harus diberi
istirahat.
yang tinggi, secara konkrit dapat dijabarkan beberapa fakta penting peranan status
gizi baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kesehatan
Atikah Proverawati Dan Erna Kusuma Wati, Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan
Aziza, Z. And F. F. Dieny (2015). "Perbedaan Aktivitas Fisik Intensitas Berat, Asupan
Zat Gizi Makro, Persentase Lemak Tubuh, Dan Lingkar Perut Antara Pekerja
Mahdar, D., Et Al. (1996). "Status Gizi Mikro (Tembaga, Seng Dan Kronium),
Pengetahuan Gizi Dan Keadaan Gizi Lebih Pada Pria Pekerja." Jurnal
Suma‟Mur, 1996. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Pt. Toko
Gunung Agung
2009), Hlm.296
Wijayanti, Reni, 2007. Materi Kuliah Gizi Kerja. Surakarta : D-Iii Hiperkes Dan
Gizi Penduduk Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Upt Kesmas Blahbatuh Ii,