Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN ANALISIS

SWOT MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


BERBASIS FASILITAS PELAYANAN
DI PMB KOMALASARI, AM. KEB

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 6


Praktik Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan

DISUSUN OLEH:

AYU SEPTI PUTRI 19190200002


CUT WINTA RAFIQI ASHARY 19190100015
OKTAVIANI PUTRI YANTI ZEGA 19190100006
LAELATUL AFIFAH 19190100011
OKKY MERBEN 19190200005

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


DEPARTEMEN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Klinik Kebidanan dengan judul:

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


BERBASIS FASILITAS PELAYANAN

DI PMB KOMALASARI, AM. KEB

Oleh:
AYU SEPTI PUTRI 19190200002
CUT WINTA RAFIQI ASHARY 19190100015
OKTAVIANI PUTRI YANTI ZEGA 19190100006
LAELATUL AFIFAH 19190100011
OKKY MERBEN 19190200005

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan


di hadapan tim penguji.

___________, September 2020

Menyetujui,
Dosen Penanggung Jawab Stase, Pembimbing,

(Rita Ayu Yolandia, S.ST., M.Kes) (Rita Ayu Yolandia, S.ST., M.Kes)

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Klinik Kebidanan dengan judul:

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


BERBASIS FASILITAS PELAYANAN

DI PMB KOMALASARI, AM. KEB

Oleh:
AYU SEPTI PUTRI 19190200002
CUT WINTA RAFIQI ASHARY 19190100015
OKTAVIANI PUTRI YANTI ZEGA 19190100006
LAELATUL AFIFAH 19190100011
OKKY MERBEN 19190200005

Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan … tahun … di hadapan tim penguji


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Departemen Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.

___________, ________________________

Menyetujui,
Penguji I, Penguji II,

(_______________________________) (_______________________________)

Mengetahui,
Koordinator
Program Studi Pendidikan Profesi Dosen Penanggung Jawab Stase,
Bidan Program Profesi,

(_______________________________) (Rita Ayu Yolandia, S.ST., M.Kes)


3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat,
hidayah dan nikmatnya, penulis mampu menyelesaikan penyusunan Analisis SWOT
Manajemen Pelayanan Kebidanan Berbasis Faslitias Pelayanan.
Penyusunan Analisis SWOT Manajemen Pelayanan Kebidanan Berbasis Faslitias
Pelayanan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis bermaksud untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Hidayani, AM.Keb, SKM, MKMselaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Program Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
2. Ibu Uci Ciptiasrini, AM.Keb, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan masukan yang sangat bermanfaat dalam
penyusunan penulisan ini..
3. Seluruh dosen Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu pengetahuannya selama
duduk di bangku kuliah.
4. Terimakasih kepada orang tua saya yang tidak henti-hentinya mendoakan,
mendukung, memberikan nasihat, semangat serta motivasi dalam penyusunan
penulisan ini.
5. Rekan-rekan seperjuanganku yang saling mendukung dan menyemangati satu sama
lain.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan.Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak.Semoga penulisan ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Jakarta, September 2020
Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Ruang Lingkup
E. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM PMB
A. Identitas Tempat Praktik
B. Letak Geografis
C. Struktur Organisasi (Jika Ada)
D. Denah Tempat Praktik
E. Jadwal pelayanan Kebidanan
BAB III ANALISIS SWOT
A. Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan di PMB…
1) Manajemen Pelayanan Pada Ibu Hamil
2) Manajemen Pelayanan Pada Ibu Bersalin
3) Manajemen Pelayanan Pada Ibu Nifas
4) Manajemen Pelayanan Pada Ibu Ber- KB
5) Manajemen Pelayanan Pada Bayi/ Balita
B. Analisis Isu Strategi Pengeloaan Pelayanan Kebidanan Di PMB………
1) Manajemen Pelayanan Pada Ibu Hamil
2) Manajemen Pelayanan Pada Ibu Bersalin
3) Manajemen Pelayanan Pada Ibu Nifas
4) Manajemen Pelayanan Pada Ibu Ber- KB
5) Manajemen Pelayanan Pada Bayi/ Balita
BAB IV PENUTUP
5
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

6
DAFTAR GAMBAR

7
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Menurut WHO setiap hari, 830 ibu di dunia (di Indonesia 38 ibu, berdasarkan AKI

305) meninggal akibat penyakit/ komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Antara

tahun 2000 dan 2017, rasio kematian ibu (MMR, jumlah kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup) turun sekitar 38% di seluruh dunia 94% dari semua kematian ibu terjadi

di Negara berpenghasilan rendah dan menengah kebawah. Remaja muda (usia 10-14)

menghadapi risiko komplikasi dan kematian yang lebih tinggi akibat kehamilan

dibandingkan wanita lain. Perawatan terampil sebelum, selama dan setelah melahirkan

dapat menyelamatkan nyawa wanita dan bayi baru lahir.

Kematian ibu sangat tinggi. Sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah

kehamilan dan persalinan pada tahun 2017. Sebagian besar kematian ini (94%) terjadi di

rangkaian sumber daya rendah, dan sebagian besar dapat dicegah. Tingginya angka

kematian ibu di beberapa wilayah di dunia mencerminkan ketidaksetaraan dalam akses

kelayanan kesehatan yang berkualitas dan menyoroti kesenjangan antara kaya dan miskin.

AKI di Negara berpenghasilan rendah pada tahun 2017 adalah 462 per 100.000 kelahiran

hidup dibandingkan 11 per 100.000 kelahiran hidup di Negara berpenghasilan tinggi.

Kematian ibu Sebagian besar karena karena komplikasi kebidanan yang tidak ditangani

dengan baik dan tepat waktu Sekitar 15% dari kehamilan/ persalinan mengalami

komplikasi seperti Pendarahan, Infeksi Preeklamsia/eklamsia, partus macet dll.

8
(Sumber: Key facts. Maternal mortality. 16 February 2018 https://www.who.int/news-

room/factsheets/detail/maternal-mortality)

Sebanyak 7000 Bayi baru lahir di dunia meninggal setiap harinya (Indonesia:

185/hari, dengan AKN 15/1000 Kelahiran Hidup) Tiga-perempat kematian neonatal terjadi

pada minggu pertama, dan 40% meninggal dlm 24 jam pertama. Kematian neonatal

berkaitan erat dengan kualitas pelayanan persalinan, dan penanganan BBL yang kurang

optimal segera setelah lahir dan beberapa hari pertama setelah lahir. Penyebab utama

kematian (tahun 2016) ialah prematur, komplikasi terkait persalinan (asfixia atau kesulitan

bernafas saat lahir), infeksi dan cacat lahir (birth defect).

(Sumber: Key facts. Newborns: reducing mortality. 28 September 2018

https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/newborns-reducing-mortality )

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 angka

kematian ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus

sebesar 14.623 kasus. Penyebab terbanyak kematian Ibu disebabkan oleh Pre Eklamsia

dan perdarahan. Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat 24 per 1.000 kelahiran hidup

dengan jumlah kasus sebesar 151.200 kasus. Penyebab terbanyak kematian bayi

disebabkan oleh bayi berat lahir rendah (BBLR) dan Asfiksia. (Kemenkes RI, 2017).

Berdasarkan profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Angka Kematian Ibu

berdasarkan laporan rutin Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2016 tercatat jumlah

kematian ibu maternal yang terlaporkan sebanyak 799 orang (84,78/100.000 KH), dengan

proporsi kematian pada Ibu Hamil 227 orang (20,09/100.000), pada Ibu Bersalin 202

orang (21,43/100.000 KH), dan pada Ibu Nifas 380 orang (40,32/100.000 KH). Pada

umumnya kematian ibu terjadi pada saat melahirkan (60,87%), waktu nifas (30,43%) dan

waktu hamil (8,70%).

Profil Kesehatan Kota Bogor Tahun 2016 mencatat Angka Kematian Bayi dan Ibu

9
masih menjadi kendala karena tahun 2016 masih ditemukan bayi meninggal di Kota Bogor

sebanyak 53 bayi, menurun dibandingkan dengan angka kematian bayi pada tahun 2015

sebanyak 65 bayi. Sedangkan ibu yang meninggal karena sebab-sebab yang terkait dengan

kehamilan, kelahiran dan masa nifas dilaporkan sebanyak 22 ibu. Hal ini menunjukkan

adanya peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2015 jumlah kematian ibu yang

meninggal karena sebab-sebab yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan masa nifas

dilaporkan sebanyak 21 ibu.

Indikator Angka Kematian Ibu Maternal atau Angka Kematian Ibu (AKI) atau

Maternal Mortality Rate (MMR) menunjukan jumlah kematian ibu karena kehamilan,

persalinan dan masa nifas pada 1000 kelahiran hidup dalam satu wilayah pada kurun

waktu tertentu. AKI berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup

sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan

terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan sewaktu ibu melahirkan dan masa nifas.

Penyebab mendasar kematian ibu maternal adalah tingkat pendidikan ibu, kesehatan

lingkungan fisik maupun budaya, keadaan ekonomi keluarga dan pola kerja rumah

tangga.Pada tahun 2014 kasus kematian ibu maternal sebanyak 6 kasus, dan meningkat

signifikan pada tahun 2015 sebanyak 21 kasus dan tahun 2016 sebanyak 22 kasus dari

20.000 kelahiran hidup yang tercatat, bila dikonversikan ke dalam angka kematian ibu

setara dengan 105 per 100 ribu kelahiran hidup. Kematian ibu tersebut terjadi pada ibu

hamil, ibu bersalin dan ibu nifas, dengan penyebab kematian sebagai berikut : perdarahan

8 kasus (36%), Hipertensi dalam kehamilan 1 kasus ( 5%), Penyakit jantung & peredarah

darah 7 kasus (32%), penyebab lain 6 kasus (27%). Penyebab lain ini terdiri dari TB Paru

1 kasus, Lupus 1 kasus, Ileus 1 kasus, Hepatitis 1 kasus dan asma 2 kasus. Dari data di atas

menunjukkan bahwa penyebab langsung yang berkaitan dengan kasus kebidanan yaitu

perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan masih tinggi. Upaya yang dilakukan adalah

10
meningkatkan deteksi dini dan penanganan komplikasi kebidanan, termasuk penanganan

kegawatdaruratan kebidanan, tindakan pra rujukan, rujukan efektif dan penanganan di

faskes rujukan termasuk fasilitas perawatan intensif (ICU). Penyebab lain yang merupakan

penyakit penyerta pada ibu hamil juga tinggi. Hal ini disebabkan pada saat hamil ibu

sudah memiliki penyakit lain sehingga terjadi komplikasi hingga kematian.

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) merupakan

indikator yang sangat sensitif terhadap kualitas dan pemanfaatan pelayanan kesehatan

terutama yang berhubungan dengan perinatal, juga merupakan tolak ukur pembangunan

sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Data kematian yang terjadi pada suatu

wilayah dapat diperoleh melalui survei dan pelaporan, karena sebagian besar kematian

terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan

kasus rujukan. Data kematian bayi di Kota Bogor berasal dari berbagai sumber

diantaranya sensus penduduk, susenas, survai demografi dan kesehatan. AKB dihitung dari

jumlah kematian bayi dibawah usia 1 tahun pada setiap kelahiran hidup. Tahun 2014 dan

2015, AKB Kota Bogor sebesar 3,33 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan 2016 menurun

menjadi 0,6 per 1000 kelahiran hidup.

Dalam peraturan Menteri Kesehatan tentang izin dan penyelenggaraan praktek

bidan No.28.Tahun 2017.Bab 1 pasal 1 praktik kebidanan adalah kegiatan pemberian

pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Praktek mandiri

bidan adalah tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan pelayanan kebidanan yang dilakukan

oleh bidan secara perorangan. Sementara fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat

dan / tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik

promotif, prefentif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,

Pemerintah Daerah, dan / atau masyarakat.

Praktek Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Keb adalah instansi yang bergerak pada

11
bidang pelayanan kesehatan yang berperan sebagai tempat fasilitas kesehatan untuk

menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dan menolong

masyarakat di segala kalangan serta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis

khususnya bidan. Praktek Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Keb yang berlokasi di

Graha Mustika Cileungsi Blok B6 No.8 Bojong Klapanunggal – Kab.Bogor memberikan

pelayanan kepada ibu hamil, bersalin, nifas, KB serta pengobatan umum untuk

masyarakat.

Saatinidi Praktek Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Keb tercatat tidak ada kejadian

AKI dan AKB.

B. Tujuan

Tujuan Kegiatan Praktek Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Keb adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pelayanan asuhan kebidanan di Praktek Mandiri Bidan(PMB)

Komalasari, Am.Keb.

2. Untuk melakukan analisis SWOT mengenai pelayanan asuhan kebidanan di Praktek

Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Keb.

3. Untuk merumuskan rekomendasi strategi operasional yang berkaitan dengan

pelayanan asuhan kebidanan di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Keb.

C. Manfaat

Hasil Kegiatan Praktik Klinik Kebidanan Komprehensif ini diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan di Praktek Mandiri Bidan

(PMB) Komalasari, Am.Keb

12
D. Ruang Lingkup

Laporan Praktik Klinik Kebidanan Komprehensif ini menyajikan tentang gambaran

umum dan pelaksanaan asuhan kebidanan di Praktek Mandiri Bidan (PMB)

Komalasari, Am.Keb dan analisis SWOT yang meliputi fasilitas pelayanan, sumber

daya manusia, pelaksanaan asuhan kebidanan, serta pencatatan dan pelaporannya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Praktik Klinik Kebidanan Komprehensif ini adalah

sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat dilakukannya

Praktik Klinik Kebidanan Komprehensif yang berkaitan dengan analisis SWOT

pelayanan kebidanan di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Keb. Selain itu,

juga dipaparkan mengenai ruang lingkup dan sistematika penulisan Laporan Praktik

Klinik Kebidanan Komprehensif yang telah dilaksanakan.

BAB II : GAMBARAN PRAKTEKMANDIRI BIDAN (PMB) Komalasari, Am.Keb

Bab ini berisi tentang gambaran umum, struktur organisasi dan profil Ruang yang ada

di PMB baik ruang anamnesa bersalin, PI, maupun ruang nifas dll serta situasi dan

permasalahan kesehatan ibu yang pernah terjadi selama Kegiatan Praktik Kebidanan

Komprehensif berlangsung.

BAB III : ANALISIS SWOT PELAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN PRAKTEK

MANDIRI BIDAN (PMB) Komalasari, Am.Keb


13
Bab ini menguraikan tentang analisis SWOT mengenai pelayanan kebidanan di Praktek

Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Kebyang meliputi sarana dan prasarana, sumber

daya manusia, pelaksanaan asuhan kebidanan, serta

pencatatan dan pelaporan.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut.

Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan

rumusan solusi yang direkomendasikan demi perbaikan upaya kesehatan di Praktek

Mandiri Bidan (PMB) Komalasari, Am.Keb

14
BAB II

Gambaran Umum Tempat Praktik

1. Indentitas Tempat Praktik

Praktik Mandiri Bidan Komalasari AM.Keb merupakan klinik swasta yang di miliki

oleh bidan Komalasari AM.Keb berdiri sejak tahun 2010 hingga sekarang dengan nama

pemilik Bidan Komalasari Am.Keb, Pendidikan terakhir bidan D3 kebidanandi Poltekkes

Kemenkes Jakarta 1 lulus tahun2008 dan saat ini sedang menempuh pendidikan DIV

Kebidanan dan Profesi Bidan di STIKIM Jakarta, bidan memiliki STR aktif dengan No

STR : 130252117-2068113. Praktik Mandiri Bidan Komalasari Am.Keb memiliki No izin

praktik NO : 440/ /SIPB/DPMPTSP/2018 berlaku sampaitahun 2022.

2. Letak Geografis

Tempat praktik Bidan Komalasari AM.Keb ini terletak di Perum Graha Mustika

Cilengsi Blok B6 No 8 Bojong, Kelapa Nunggal Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.

Secara posisi strategis karena dikelilingi oleh lingkungan pemukiman warga dan

perumahan yang padat. PMB Komalasari, Am.Keb ini berdekatan dengan 2 posyandu

yang ada di sebelah kiri dan kanan PMB, jarak PMB ke Rumah Sakit berjarak sekitar 5

KM, dekat dengan Puskesmas Bojong dengan jarak 1 KM dan terdapat PMB lain yang

15
juga berdekatan yaitu masih dalam 1 perumahan.

Kurang :

- share lokasi

3. Struktur Organisasi

Praktik Mandiri Bidan ini dijalankan oleh 2 orang bidan yaitu Bidan Komalasari

AM. Keb dengan No STR: 130252117-2068113, pendidikanterakhir bidan D3

kebidanan di Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 lulus tahun2008 dan saat ini sedang

menempuh pendidikan DIV Kebidanan dan Profesi Bidan di STIKIM Jakarta, sudah

mengikutibeberapa pelatihan yaitu pelatihan APN, pelatihan MU dan CTU pada tahun

2018 dan pelatihan resusitasi tahun 2019. bidan Komalasari AM.Keb sudah bekerja di

Praktik Mandiri Bidan Komalasari AM.Keb selama 10 tahundan dibantu Asisten

Bidan yaitu Bidan Nur Azizah pendidikan terakhir D3 Kebidanan di Akbid Harapan

Ibu Pekalongan lulus tahun 2018 dengan No STR : 140252120-3224308 sudah

mengikuti pelatihan PPGDON tahun 2018dan pelatihanAPN tahun 2019, bidan Nur

Azizah sudah bekerja di Praktik Mandiri Bidan Komalasari AM.Keb selama 2 tahun.

Selain bidan kegiatan operasional di bantu dengan driver, atau tenaga lainnya

seperti dr obgyn, dan 1 orang ibu yang masak menyediakan makanan untuk pasien

rawat inap.

Secara organisasi kepengurusan penyelanggaran belum terstruktur secara

sistematis karna tenaga yang bekerja tetap pada Praktik Mandiri Bidan hanya 2 orang

Bidan saja.

Untuk pelayanan kebidanan dilakukan secara bersamaan oleh bidan dan asisten

bidan dan tidak ada pembagian tugas. Usia bidan yang melakukan pelayanan

kebidanan masih dalam kategori usia produktif yaitu 23-38 tahun.

16
4. Denah Tempat Praktik

Praktik Mandiri Bidan Komalasari AM.Keb yang terletak di Bojong dengan kapasitas

6 ruangan :

 1 ruangan khusus digunakan untuk ruang tunggu dengan fasilitas : tempat duduk, 1

AC dan 1 kamar mandi dan wastafel

 1 ruangan khusus digunakan untuk pemeriksaan (pemeriksaan ANC, KB) dengan

kapasitas : 1 tempat tidur, 1 AC 1 meja instrumen, 1 meja , 3 kursi, lemari/loker dan

wastafel. Alat untuk pemeriksaan ibu hamil lengkap dan alat KB lengkap

 1 ruangan khusus digunakan untuk ruang bersalin dengan kapasitas : 1 tempat tidur

bersalin , 3 partus set, 3 hecting set, dan meja resusitasi lengkap, 1 meja instrumen,

kursi, lemari/loker, wastafel dan ruang untuk pencegahan infeksi

 1 ruangan khusus digunakan untuk rawat inap dengan kapasitas : 1 kipas angin, 3

tempat tidur, 3 tempat tidur bayi, lemari pakaian 3, kursi, dan 1 kamar mandi

 1 ruangan khusus digunakan untuk pemeriksaan USG dengan kapasitas : 1 tempat

tidur, 1 meja instrumen, 1 meja, 2 kursi, dan wastafel

 1 ruangan khusus digunakan untuk bidan jaga

5. Jadwal Pelayanan Kebidanan

Praktik Mandiri Bidan Komalasari AM.Keb melayani setiap hari dari pagi jam 06.00

wib s/d jam 11.00 wib dan sore jam 13.00 wib s/d 21.00 wib terkecuali untuk pelayanan

persalinan sampai 24 jamdan hari libur atau tanggal merah PMB Komalasari, Am.Keb

masih tetap melayani pelayanan kebidanan.

Adapun pelayanan yang tersedia di Praktik Mandiri Bidan Komalasari AM.Keb yaitu

pelayanan Pemeriksaan Ibu Hamil, Pelayanan Ibu Bersalin, Pelayanan KB yaitu KB suntik

1 bulan, KB suntik 3 bulan,KB IUD,KB PIL dan Pelepasan Implant, Pemeriksaan

Kunjungan Neonatus, dan Pelayanan MTBS.Di PMB Komalasari, Am.Keb tidak melayani

17
imunisasi namun hanya Hb0 saja.

Selain pelayanan diatas Praktik Mandiri Bidan Komalasari AM.Keb melayani

pelayanan remaja, lansia, pelayanan pengobatan umum dan pelayanan USG yang

bekerjasama dengan dr.SPOG yang dilaksanakan pada setiap hari jum’at.

Untuk pendampingan persalinan boleh 2 orang yaitu suami dan pendamping. Di PMB

Komalasari, Am.Keb ini masih banyak masyarakat yang datang bersalin ke dukun atau

paraji dengan alasan paraji masih menggunakan adat yang biasa digunakan turun temurun

penduduk setempat seperti ngayun dan menginjak tanah.

Padaumumnya, pelayanankebidanan persalinan yang diberikan di ruangbersalin di

PMB Komalasari, Am.Keb sudahbaikkarenadilakukanolehtenaga yang

terampildenganmengacupada SOP yang terdokumentasisecaralengkap.

Pelayanankebidanan bersalin atau pertolongan persalinandilakukansecaratim yaitu berdua

oleh bidan, dan jika ditemukan kegawatdaruratan bidan melakukan kolaborasi dengan

dokter Obgyn. PMB Komalasari, Am.Keb juga bekerjasama dengan RS rujukan,

puskesmas dan klinik. Namun, PMB Komalasari, Am.Keb tidak dapat melayani pasien

BPJS.

Pencatatandanpelaporanpelayanan kebidanan di PMB Komalasari,

Am.Kebtelahdilakukandenganbaik. Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap

harian, bulanan dan tahunan dan masih menggunakan pencatatan dan pelaporan secara

manual untuk mempermudah bidan untuk melakukan evaluasikegiatan demi

perbaikanasuhankebidanan yang diberikan.

Kunjungan di PMB Komalasari, Am.Keb dibatasi guna untuk meminimalisir

penularan Covid-19 yang mewabah saat ini. Untuk pasien rawat inap ibu nifas boleh

pulang setelah 6 jam jika semua dalam batas normal.

18
19
Ruang tunggu Ruang

Ruang bersalin Rua

BAB III

Ruang nifas

20
ANALISIS SWOT

A. Analisis SWOT PengelolaanManajemenPelayananKebidanan


di PMB Nilla Waty Rocady, S.ST

Analisis SWOT perludilakukankarenaanalisis SWOT

mencocokkan “fit” antarsumberdaya internal dan

situasieksternal. Pencocokan yang

baikakanmemaksimalkankekuatan dan peluang dan

meminimumkankelemahan dan ancamannya.

Asumsisederhanainimempunyaiimplikasi yang

kuatuntukmerancangstrategiuntukmengoptimalkanpengelolaanM

anajemenPelayananKebidanan di PMB Nilla Waty Rocady,

S.ST.

Setelah melakukanidentifikasifaktor internal dan

eksternal, makatahapselanjutnyaadalahmembuatanalisisfaktor

internal/IFE (internal factor evaluation) denganmenggunakan

matrix untukmenyimpulkan dan mengevaluasikekuatan dan

kelemahan, analisisfaktoreksternal/EFE (external factor

evaluation) denganmenggunakan matrix untukmenyimpulkan dan

mengevaluasipeluang dan ancamandengancara:

a. Identifikasifaktoreksternalpeluang dan

ancamansertaidentifikasifaktor internal kekuatan

dankelemahan.

b. Buatpembobotanuntuksetiapfaktorantara 0,0 bilatakpenting

dan 1,0 bila palingpeting.

21
c. Membuat ranting antara 1-4 denganartisebagaiberikut;

1) Satu (1) amatsedikitberperansebagaipeluang/ancaman dan

kekuatan/ kelemahan.

2) Dua (2) kurangberperansebagaipeluang/ancaman dan

kekuatan/ kelemahan.

3) Tiga (3) merupakanpeluang/ancaman dankekuatan/ kelemahan.

4) Empat (4) sangatberperansebagaipeluang/ancaman dan kekuatan/

kelemahan

1) Manajemen Pelayanan Kehamilan


Tabel 3.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan
Manajemen Pelayanan Kehamilan Di PMB KOMALASARI, AM.KEB Tahun 2020.
No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
1. Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana :
 Alat yang tersedia untuk  Belum bekerja sama dengan
pemeriksaan kehamilan lengkap BPJS
 APD lengkap sesuai dengan  Tidak ada fasilitas kegiatan
kebutuhan dimasa pandemi senam hamil
 Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan noninfeksius
 Fasilitas diruang pemeriksaan
lengkap seperti bed pasien, meja
instrument, kursi, meja tulis dan AC
 Memiliki ruangan khusus untuk
pemeriksaan USG
 Mempunyai ambulan
2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
 Bidan memiliki SIPB yang aktif  Beban kerja bidan ganda
 Bidan dan asisten bidan memiliki  Asisten bidan tidak memiliki

22
STR yang aktif SIKB
 Usia produktif dengan rentang usia  Tidak ada mahasiswa
26-47 tahun. Hal ini sangat kebidanan yang magang
berkaitan dengan kekuatan dan
kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada pasien.
3. Manajemen Pelayanan kebidanan : Manajemen Pelayanan kebidanan
 Ada pelayanan USG yang dilakukan  Tidak melakukan Head to
1 minggu 1 kali oleh dokter obgyn toe pada pasien
 Bekerjasama dengan RS rujukan,
puskesmas dan klinik
 Mempunyai SOP pelayanan
kebidanan kehamilan
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
 Melakukan pencatatan dan  Pencatatan dan pelaporan
pelaporan harian, bulanan dan masih menggunakan manual
dilaporkan ke Puskesmas
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.2 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan


Manajemen Pelayanan Kehamilan Di PMB KOMALASARI, AM.KEB Tahun 2020
No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana :
 Letak PMB  Tempat PMB berdekatan dengan
strategisdilingkungan yang posyandu dan tempat pelayanan
padat penduduk kesehatan lainnya seperti klinik,
RS dan Puskesmas
 Tempat fasilitas pelayanan
kesehatan lain yang memiliki
sarana dan prasarana lebih lengkap
2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
 Bidan sudah berpendidikan  Warga setempat masih
23
DIV dan tengah menjalani mempercayai paraji
pendidikan profesi kebidanan  Fasilitas tempat pelayanan
kesehatan lain memiliki lebih
banyak SDM
3. Manajemen Pelayanan kebidanan: Manajemen Pelayanan kebidanan :
 Tidak ada angka kematian  Pelayanan Kebidanan kehamilan
ibuyang tercatat di PMB tidak terjadwal.
 Banyaknya tempat pelayanan
kesehatan yang melayani BPJS
sehingga pilihan masyarakat lebih
beragam
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
 Pencatatan dan pelpaoran  Kesalahan pencatatan yang tidak
harian, mingguan, bulanan sesuai dengan diagnosa pasien
dan tahunan akan
mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan

Faktor Strategik Internal


Bobot Rating Nilai
Kekuatan

Sarana dan Alat yang tersedia untuk


Prasarana pemeriksaan kehamilan 0,08 4 0,35

lengkap
Apd lengkap sesuai dengan 4 0,35
0,08
kebutuhan dimasa pandemi
Tersedia tempat sampah 0,06 3 0,2
yang dibedakan

24
berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan noninfeksius
Fasilitas diruang
pemeriksaan lengka seperti
bed pasien, meja 0,06 3 0,2

instrument, kursi, meja tulis


dan AC
Memiliki ruangan khusus 2 0,08
0,04
untuk pemeriksaan USG
Mempunyai ambulan 0,06 3 0,2

Sumber Daya Bidan memiliki SIPB yang 4 0,35


0,08
Manusia aktif
Bidan dan asisten bidan 4 0,35
0,08
memiliki STR yang aktif
Usia produktif dengan
rentang usia 26-47 tahun.
Hal ini sangat berkaitan
dengan kekuatan dan
0,06 3 0,2
kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas
kepada pasien.

Pelayanan Ada pelayanan USG yang


Kebidanan dilakukan 1 minggu 1 kali 0,06 3 0,2

oleh dokter obgyn


Bekerjasama dengan RS
rujukan, puskesmas dan 0,08 4 0,35

klinik
Mempunyai SOP pelayanan 4 0,35
0,08
kebidanan kehamilan
Pencatatan Melakukan pencatatan dan 0,09 4 0,39

25
dan Pelaporan pelaporan harian, bulanan,
tahunan dan dilaporkan ke
Puskesmas
Total 1 3,57

Kelemahan

Sarana dan Belum bekerja sama dengan


0,15 3 0,45
Prasarana BPJS

Tidak ada kegiatan senam


0,1 2 0,2
hamil

Sumber Daya Beban kerja bidan ganda 0,15 3 0,45


Manusia
Asisten bidan tidak 0,15 3 0,45
memiliki SIKB
Tidak ada mahasiswa 0,15 3 0,45
kebidanan yang magang
Pelayanan Tidak melakukan Head to 0,21 3 0,64
Kebidanan toe pada pasien

Pencatatan Pencatatan dan pelaporan


dan Pelaporan masih menggunakan 0,14 3 0,28
manual

Total 1 2,9

Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0,67

Tabel 3.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan

Faktor Strategik Eksternal Bobot Rating Nilai


26
Peluang

Sarana dan Letak PMB


Prasarana strategisdilingkungan yang 0,26 4 1,06
padat penduduk

Sumber Daya Bidan sudah berpendidikan


Manusia DIV dan tengah menjalani
0,2 3 0,6
pendidikan profesi
kebidanan

Pelayanan Tidak ada angka kematian


0,26 4 1,06
Kebidanan ibuyang tercatat di PMB

Pencatatan Pencatatan dan pelpaoran


dan Pelaporan harian, mingguan, bulanan
dan tahunan akan 0,26 4 1,06
mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi

Total 1 3,8

Ancaman

Sarana dan Tempat PMB berdekatan


Prasarana dengan posyandu dan
tempat pelayanan kesehatan 0,17 4 0,69

lainnya seperti klinik, RS


dan Puskesmas
Fasilitas tempat pelayanan
kesehatan lain memiliki 0,13 3 0,39
sarana dan prasaranan yang
lebih lengkap
Sumber Daya Warga setempat masih 0,13 3 0,39
mempercayai paraji
27
Manusia Fasilitas tempat pelayanan 0,13 3 0,39
kesehatan lain memiliki
lebih banyak SDM
Pelayanan Pelayanan Kebidanan 0,08 2 0,17
Kebidanan kehamilan tidak terjadwal.
Banyaknya tempat 0,17 4 0,69
pelayanan kesehatan yang
melayani BPJS sehingga
pilihan masyarakat lebih
beragam
Pencatatan Kesalahan pencatatan yang 0,17 4 0,69
dan Pelaporan tidak sesuai dengan
diagnosa pasien

Total 1 3,43

Selisih Peluang dan Ancaman 0,37

28
B. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kehamilan di PMB Komalasari,
Am.Keb

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (0,67 ; 0,37) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan Kehamilan Di PMB
Komalasari, Am.Keb Tahun 2020berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar
1. Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Peluang (Opportunity)

Rekonsiliasi Pertumbuhan

(0,67 ; 0,37)

Kelemahan Kekuatan
(Weakness) (Strength)

Likuidasi Defensif

Ancaman (Threat)

Gambar 5
Posisi Pelayanan Kebidanan di Ruang Bougenville Nifas
berdasarkan Analisis SWOT

Posisi Pelayanan Kebidanan Kehamilandi PMB Komalasari, Am,Kebberdasarkan


Analisis SWOT Penerapan stratergi bertumbuh adalah dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluang yang dimiliki secara optimal. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di
antaranya sebagai berikut.

A. Sarana dan Prasarana


Alat yang tersedia untuk pemeriksaan kehamilan yang digunakan di PMB
Komalasari, Am.Keb sudah lengkap sesuai dengan standar.Fasilitas yang tersedia

29
diruang pemeriksaan cukup lengkap yaitu bed pasien, meja instrument, meja tulis,
kursi dan AC, juga mempunyai ruangan khusus untuk pemeriksaan USG yang
dilakukan dokter obgyn.APD lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi dan
tersedianya tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis sampahnya, yakni
sampah infeksius dan noninfeksius, sampah tajam dan tempat linen kotor dan
mempunyai 1 mobil ambulan.
Upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di ruangan bersalin ini difasilitasi
dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan infeksi dan 1 wastafel. Namun
PMB Komalasari, Am.Keb belum bekerja sama dengan BPJS. PMB Komalasari,
Am.Keb tidak memfasilitasi kegiatan senam hamil.
Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan dengan sarana dan
prasarana di PMB Komalasari,Am.Keb yaitu diadakannya kegiatan senam hamil
untuk menambah fasilitas pelayanan kebidanan khususnya kehamilan agar lebih
beragam dan membuat daya tarik pasien untuk melakukan senam hamil di PMB
tersebut.
Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
sehingga pilihan masyarakat lebih beragam, sehingga ini menjadi kelemahan dan
ancaman di PMB Komalasari,Am.Keb. Untuk menyiasati agar pasien BPJS dapat
tetap dilayani perlu adanya kerjasanya dari PMB dengan pihak BPJS.
B. Sumber Daya Manusia

Petugas kesehatan di PMB Komalasari, Am.Keb telah menempuh pendidikan


minimal sesuai dengan standar yaitu tenaga pelaksana pelayanan kebidanan sudah
lulus D3 dan D4 lalu saat ini sedang menempuh pendidikan profesi bidan.Bidan
memiliki SIPB aktif, tetapi asisten bidan belum memiliki Surat Izin Kerja Bidan
(SIKB).Bidan dan asisten bidan memiliki STR yang aktif, dan usia bidan masih
termasuk kategori usia produktif yaitu 26-38 tahun. Hal ini sangat berkaitan dengan
kekuatan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada pasien. Namun tenaga pelaksana kebidanan hanya 2 orang.
Mengingat banyaknya pasien yang berkunjung ke PMB Komalasari, Am.Keb beban
kerja petugas kesehatan bertambah karena petugas hanya 2 orang dan tidak ada
pergantian shift dan sistem kerja yang 24 jam. Untuk menyiasati hal tersebut lebih
baik ada penambahan tenaga sumber daya agar beban kerja bidan tidak terlalu berat
sehingga ada pergantian shift atau pergantian jadwal.
30
PMB Komalasari, Am.Keb harus bersaing dengan tempat pelayanan kesehatan lain
yang berada disekitar atau berdekatan dengan PMB karna memiliki lebih banyak
sumber daya manusia dan juga banyak masyarakat yang masih mengikuti adat
sehingga masih banyak masyarakat yang mempercayai paraji. Oleh karna itu
pentingnya untuk merangkul paraji dan memberikan pendidikan kesehatan yang boleh
dan tidak boleh dilakukan oleh paraji.

C. Pelayanan Kebidanan

Pada umumnya, pelayanan kebidanankehamilan yang diberikan diruang


pemeriksaan kehamilandi PMB Komalasari, Am.Keb sudah baik karena dilakukan
oleh tenaga yang terampil dengan mengacu pada SOP yang terdokumentasi secara
lengkap.Tersedianya pelayanan USG yang dilakukan 1 minggu sekali tepatnya pada
hari jumat yang dilakukan oleh dokter obgyn. PMB Komalasari, Am.Keb juga
bekerjasama dengan RS rujukan, puskesmas dan klinik. Di PMB Komalasari, Am.Keb
Tidak ada angka kematian ibuyang tercatat.

Pelayanan kebidanan kehamilan yang dilakukan di PMB Komalasari, Am.Keb


tidak terjadwal sehingga kerja bidan ganda apabila pasien yang datang beragam mulai
dari pemeriksaan ANC, KB, MTBS, pengobatan umum, dll.

Petugas kesehatan diruang pemeriksaan kehamilantidak melakukan pemeriksaan


fisik secara head to toe pada pasien untuk mengkaji kondisi pasien secara lengkap dan
sistematis.Sehingga asuhan kebidanan yang dilakukan hanya yang intinya saja yaitu
pemeriksaan BB, TD, dan Leopold serta DJJ.

D. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin telah dilakukan dengan baik.Melakukan


pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian, bulanan dan tahunanuntuk
mempermudah bidan untuk melakukan evaluasi kegiatan demi perbaikan asuhan
kebidanan yang diberikan, akan tetapibidan masih menggunakan pencatatan dan
pelaporan secara manual.

Sekalipun telah terlaksana dengan baik, terdapat beberapa poin dalam hal
pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin yang perlu perhatikan, yakni pada

31
pelaksanaan pendokumentasian bidan diharapkan teliti agar tidak terjadi kesalahan
kesalahan pencatatan yang tidak sesuai dengan diagnosa pasien.

2) Manajemen Pelayanan Persalinan


Tabel 3.5 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolan

Manajemen PelayananPersalinandi PMB Komalasari, Am.Keb Tahun 2020

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


1. Sarana dan Prasarana  Bed bersalin hanya 1, untuk
 Alat persalinan lengkap dengan meja mengantisipasi pasien bersalin
resusitasi yang banyak dan datang secara
 APD lengkap sesuai dengan kebutuhan bersamaan bed bersalin bisa
dimasa pandemi ditambahkan
 Tersedia tempat sampah yang  Tidak melayani pasien BPJS
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan noninfeksius, sampah tajam dan
tempat linen kotor
 Mempunyai ambulan

2. Sumber Daya Manusia  Tenaga pelaksana kebidanan hanya 2


 Tenaga pelaksana pelayanan orang
kebidanan sudah lulus D3 dan saat ini
sedang menempuh pendidikan profesi
bidan
 Bidan memiliki STR yang aktif
 Bidan sudah mengikuti pelatihan APN
 Semua SDM masih dalam kategori
usia produktif
3. Manajemen Pelayanan kebidanan  Tidak melakukan head to toe pada
 Pertolongan persalinan dilakukan pasien
secara tim
 Bekerjasama dengan dokter Obgyn
 Bekerjasama dengan RS rujukan,
puskesmas dan klinik

4. Pencatatan dan Pelaporan  Masih menggunakan pencatatan dan


 Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaporan secara manual
dalam setiap harian, bulanan dan
tahunan

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

32
Tabel 3.6 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan

Manajemen Pelayanan Kehamilan di PMB Komalasari, Am.Keb Tahun 2020

No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


1. Sarana dan Prasarana  Tempat PMB berdekatan dengan
 Tempat PMB strategis yaitu posyandu dan tempat pelayanan
dilingkungan padat penduduk kesehatan lainnya seperti klinik, RS
dan Puskesmas
 Tempat fasilitas pelayanan kesehatan
lain yang memiliki sarana dan
prasarana lebih lengkap

2. Sumber Daya Manusia  Tempat fasilitas pelayanan kesehatan


 Bidan saat ini sedang menempuh lain yang memiliki lebih banyak SDM
pendidikan profesi bidan

3. Manajemen Pelayanan kebidanan  Masih banyak masyarakat yang


 Tidak ada angka kematian ibu dan datang ke dukun untuk bersalin
anak yang tercatat di BPM  Banyaknya fasilitas pelayanan
kesehatan yang melayanin BPJS
sehingga pilihan masyarakat lebih
beragam
4. Pencatatan dan Pelaporan  Kesalahan pencatatan yang tidak
 Pencatatan dan pelaporan harian, sesuai dengan diagnosa pasien
mingguan, bulanandan tahunan akan  Keterbatasan SDM yang kurang teliti
mempermudah bidan untuk melakukan dalam melakukan pencatatan
evaluasi

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

33
Tabel 3.7
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan

Faktor Strategik Internal Bobot Rating Nilai

Kekuatan

Sarana dan  Alat persalinan lengkap dengan 0,09 4 0,37


Prasarana meja resusitasi

 APD lengkap sesuai dengan 0,07 3 0,21


kebutuhan dimasa pandemi
 Tersedia tempat sampah yang 0,09 4 0,37
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan noninfeksius,
sampah tajam dan tempat linen
kotor
 Mempunyai ambulan 0,07 3 0,21

Sumber  Tenaga pelaksana pelayanan 0,09 4 0,37


Daya kebidanan sudah lulus D3 dan
Manusia saat ini sedang menempuh
pendidikan profesi bidan
0,09 4 0,37
 Bidan memiliki STR yang aktif

 Bidan sudah mengikuti pelatihan 0,07 3 0,21


APN
 Semua SDM masih dalam 0,07 3 0,21
kategori usia produktif
Pelayanan  Pertolongan persalinan dilakukan 0,09 4 0,37
Kebidanan secara tim
 Bekerjasama dengan dokter 0,07 3 0,21
Obgyn
 Bekerjasama dengan RS rujukan, 0,09 4 0,37
puskesmas dan klinik

Pencatatan  Melakukan pencatatan dan 0,09 4 0,37


dan pelaporan dalam setiap harian,
Pelaporan bulanan dan tahunan

Total 3,65
1,00

Kelemahan

Sarana dan  Bed bersalin hanya 1, untuk 0,21 3 0,64


Prasarana mengantisipasi pasien bersalin
34
yang banyak dan datang secara
bersamaan bed bersalin bisa
ditambahkan
 Tidak melayani pasien BPJS 0,21 3 0,64

Sumber 0,14 2 0,29


 Tenaga pelaksana kebidanan
Daya
hanya 2 orang
Manusia

Pelayanan  Tidak melakukan head to toe 0,21 3 0,64


Kebidanan pada pasien

Pencatatan  Masih menggunakan pencatatan 0,21 3 0,64


dan dan pelaporan secara manual
Pelaporan

Total 1,00 2,86

Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0,79

35
Tabel 3.8
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan

Faktor Strategik Eksternal Bobot Rating Nilai

Peluang

Sarana dan  Tempat PMB strategis yaitu 0,20 3 0,60


Prasarana dilingkungan padat penduduk

Sumber  Bidan saat ini sedang menempuh 0,27 4 1,07


Daya pendidikan profesi bidan
Manusia

Pelayanan  Tidak ada angka kematian ibu dan anak 0,27 4 1,07
Kebidanan yang tercatat di BPM

Pencatatan  Pencatatan dan pelaporan harian, 0,27 4 1,07


dan mingguan, bulanan dan tahunan akan
Pelaporan mempermudah bidan untuk melakukan
evaluasi

Total 1,00 3,80

Ancaman

Sarana dan  Tempat PMB berdekatan dengan 0,15 4 0,62


Prasarana posyandu dan tempat pelayanan
kesehatan lainnya seperti klinik, RS dan
Puskesmas
 Tempat fasilitas pelayanan kesehatan 0,15 4 0,62
lain yang memiliki sarana dan prasarana
lebih lengkap
Sumber  Tempat fasilitas pelayanan kesehatan 0,12 3 0,35
Daya lain yang memiliki lebih banyak SDM
Manusia

Pelayanan  Masih banyak masyarakat yang datang 0,15 4 0,62


Kebidanan ke dukun untuk bersalin
 Banyaknya fasilitas pelayanan 0,15 4 0,62
kesehatan yang melayanin BPJS
sehingga pilihan masyarakat lebih
beragam
Pencatatan  Kesalahan pencatatan yang tidak sesuai 0,15 4 0,62
dan dengan diagnosa pasien
Pelaporan  Keterbatasan SDM yang kurang teliti 0,12 3 0,35
dalam melakukan pencatatan
36
Total 1,00 3,77

Selisih Peluang dan Ancaman 0,03

C. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan di PMB Komalasari, Am.Keb


Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik
koordinat diagram SWOT (0,79 ; 0,03) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan
Persalinan di PMB Komalasari, Am.Keb berada pada kuadran I sebagaimana terlihat
pada gambar 1. Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi
bertumbuh.
2. Manajemen Pelayanan Persalinan

Peluang (Opportunity)

Rekonsiliasi Pertumbuhan

Kelemahan Kekuatan
(Weakness ) (Strength )

Likuidasi Defensif

Ancaman (Threat)

Gambar 1
Posisi Pelayanan Kebidanan Persalinan di PMB Komalasari,
Am,Kebberdasarkan Analisis SWOT Penerapan stratergi bertumbuh adalah
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki secara optimal.
Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di antaranya sebagai berikut.
1. Sarana dan Prasarana
Alat persalinan yang digunakan di PMB Komalasari, Am.Kebsudah
lengkapsesuai dengan standar yaitu terdapat 1 bed bersalin, 3 partus set, 3
heacting set, 1 meja instrumen, 1 meja resusitasi lengkap. APD lengkap sesuai
dengan kebutuhan dimasa pandemidan tersedianyatempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis sampahnya, yakni sampah infeksius dan
noninfeksius, sampah tajam dan tempat linen kotor dan mempunyai 1 mobil

37
ambulan.
Upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di ruangan bersalin ini
difasilitasi dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan infeksi dan 1
wastafel.Namun PMB ini tidak dapat menerima dan melayani pasien BPJS
Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan dengan
sarana dan prasarana di PMB Komalasari,Am.Keb yaitu ruang bersalin dengan
fasilitas bed bersalin hanya 1, untuk mengantisipasi pasien bersalin yang banyak
dan datang secara bersamaan bed bersalin sebaiknya bisa ditambahkan.
Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
sehingga pilihan masyarakat lebih beragam, sehingga ini menjadi kelemahan dan
ancaman di PMB Komalasari,Am.Keb. Untuk menyiasati agar pasien BPJSdapat
tetap dilayani perlu adanya kerjasanya dari PMB dengan pihak BPJS.
2. Sumber Daya Manusia
Petugas kesehatan di PMB Komalasari,Am.Keb telah menempuh
pendidikan minimal sesuai dengan standar yaitu tenaga pelaksana pelayanan
kebidanan sudah lulus D3 dan saat ini sedang menempuh pendidikan profesi
bidan, bidan memiliki STR yang aktif, sudah mengikuti pelatihan APN dan usia
bidan masih termasuk kategori usia produktif yaitu 26-38 tahun. Hal ini sangat
berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan petugas dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Namun tenaga pelaksana
kebidanan hanya 2 orang. Mengingat banyaknya pasien yang berkunjung ke PMB
Komalasari,Am.Keb beban kerja petugas kesehatan bertambah karena petugas
hanya 2 orang dan tidak ada pergantian shiftdan sistem kerja yang 24 jam. Untuk
menyiasati hal tersebut lebih baik ada penambahan tenaga sumber daya agar
beban kerja bidan tidak terlalu berat sehingga ada pergantian shift atau
pergantian jadwal.
3. Pelayanan Kebidanan
Pada umumnya, pelayanan kebidanan persalinan yang diberikan di ruang
bersalin di PMB Komalasari, Am.Keb sudah baik karena dilakukan oleh tenaga
yang terampil dengan mengacu pada SOP yang terdokumentasi secara lengkap.
Pelayanan kebidanan bersalin atau pertolongan persalinan dilakukan secara tim
yaitu berdua oleh bidan, dan jika ditemukan kegawatdaruratan bidan melakukan

38
kolaborasi dengan dokter Obgyn. PMB Komalasari, Am.Keb juga bekerjasama
dengan RS rujukan, puskesmas dan klinik.
Akan tetapi, petugas kesehatan di ruang bersalin tidak melakukan
pemeriksaan fisik secara head to toe pada pasien untuk mengkaji kondisi pasien
secara langsung. Sehingga rencana asuhan lebih sering didasarkan hanya pada
pencatatan dan pelaporan yang ada.

4. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin telah dilakukan dengan baik.
Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian, bulanan dan tahunan
dan masih menggunakan pencatatan dan pelaporan secara manual untuk
mempermudah bidan untuk melakukan evaluasi kegiatan demi perbaikan asuhan
kebidanan yang diberikan.
Sekalipun telah terlaksana dengan baik, terdapat beberapa poin dalam hal
pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin yang perlu perhatikan, yakni pada
pelaksanaan pendokumentasian bidan diharapkan teliti agar tidak terjadi kesalahan
kesalahan pencatatan yang tidak sesuai dengan diagnosa pasien.

3. ManajemenPelayananNifas

Tabel 3.9IdentifikasiFaktor Internal

EvaluasidanrekomendasiPengelolanManajemenPelayananNifas Di PMB X Tahun 2020

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


1.  Bidan memiliki SIPB yang  Tidak ada pelatihan seperti
aktif senam nifas
 Sudah mengikuti pelatihan  Asisten bidan tidak memiliki
PPGDON SIKB
 Usia produktif
 Memiliki STR
 Bidan sudah berpendidikan
D3 dan sedang menempuh
DIV dan Pendidikan Profesi
Kebidanan
 Masa kerja bidan sudah 10
tahun

39
(Sumber Daya Manusia)
2.  Memiliki 3 tempat tidur untuk  Tidak menyediakan pelayanan
ibu nifas untuk pasien BPJS
 Ruangan nifas berada di
sebelah ruangan bersalin
 Ada Ambulan
 Toilet untuk pasien
 Tabung oksigen
 Mempunyai ventilasi dengan
sirkulasi udara yang baik
 Westaffel untuk cuci tangan
 Tersedia lemari untuk pasien
 Menyediakan pembalut untuk
ibu nifas
 Ruangan khusus obat
 Memiliki tanah yang luas
(Sarana dan Prasarana)
3.  Rawat gabung  Tidak melakukan pemeriksaan
 Dapat menerapkan asi sejak head to toe pada pasien
dini kunjungan nifas
 Jam nifas 6 jam aman boleh  Tidak ada kelas senam nifas
pulang kecuali sudah jam
malam
 Sesuai standar pandemi
 Melakukan pencegahan
infeksi setiap tindakan
 Memiliki SOP alur pelayanan
nifas
 Bekerjasama dengan RS
Rujukan, Puskesmas, Klinik
(Manajemen Pelayanan
Kebidanan)
4.  Terdapat laporan harian,  Pendokumentasian masih
bulanan dan tahunan menggunakan pena dan buku
 Memiliki kelengkapan  Resiko kehilangan, robek,
administrasi: informed basah buku pendokumentasian
consent, RM, rujukan,
registrasi
(Pencatatan dan Pelaporan)
Sumber :HasilAnalisaFaktor Internal

40
Tabel

3.10IdentifikasiFaktorEksternalEvaluasidanrekomendasiPengelolaanManajemenPe

layananNifas Di PMB X Tahun 2020

No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


1.  UU No. 4 Tahun 2019 tentang  STR bidan masih setara D3
Kebidanan
(Sumber Daya Manusia)
2.  Lokasi yang strategis  Dekat dengan 2 Posyandu,
(Sarana dan Prasarana) puskesmas (jarak 1 kilo) dan
RS (jarak 5 kilo) serta PMB
lainnya (beda 2 blok)
 Faskes lain yang menerima
pelayanan BPJS
3.  Menerima pelayanan nifas  Tidak ada visi dan misi
secara berkala  Faskes lain yang memiliki
(Manajemen Pelayanan pelayanan senam nifas
Kebidanan)

4.  Memanfaatkan teknologi  Pelayanan kesehatan lain yang


dalam melakukan pencatatan telah menggunakan teknologi
(Pencatatan dan pelaporan)

Sumber :HasilAnalisaFaktorEksternal
Tabel 3.11
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas

41
Faktor Strategik Internal Bobot Rating Nilai

Kekuatan

Sumber Daya Bidan memiliki SIPB


Manusia yang aktif
0,04 4 0,18
Masa kerja bidan sudah
10 tahun 0,03 3 0,10
Bidan sudah
Tabel 3.12
berpendidikan D3 dan
sedang menempuh DIV
dan Pendidikan Profesi
Kebidanan 0,04 4 0,18
Memiliki STR 0,04 4 0,18
Usia produktif 0,03 3 0,10
Sudah mengikuti
pelatihan PPGDON 0,03 3 0,10
Memiliki tanah yang luas
0,03 3 0,10
Sarana dan Memiliki 3 tempat tidur
Prasarana untuk ibu nifas 0,04 4 0,18
Ruangan nifas berada di
sebelah ruangan bersalin 0,04 4 0,18
Ambulan dan alat APAR 0,03 3 0,10
Toilet untuk pasien 0,03 3 0,10
Tabung oksigen 0,04 4 0,18
Mempunyai ventilasi
dengan sirkulasi udara
yang baik 0,03 3 0,10
Westaffel untuk cuci
tangan
0,04 4 0,18
Tersedia lemari untuk
pasien 0,02 2
0,04
Menyediakan pembalut
untuk ibu nifas 0,02 2 0,04
Ruangan khusus obat 0,02 2 0,04
Pelayanan Jam nifas 6 jam aman
Kebidanan boleh pulang kecuali
sudah jam malam 0,04 4 0,18
Dapat menerapkan asi
sejak dini 0,04 4 0,18
Rawat gabung 0,04 4 0,18
Sesuai standar pandemi 0,04 4 0,18
Melakukan pencegahan
infeksi setiap tindakan
0,04 4 0,18
Memiliki SOP alur
pelayanan nifas
0,04 4 0,18
Bekerjasama dengan RS
Rujukan, Puskesmas,
Klinik 42 0,04 4 0,18
Pencatatan dan Terdapat laporan harian,
0,04 4
Pelaporan bulanan dan tahunan 0,18
Memiliki kelengkapan
administrasi: informed
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas

Faktor Strategik Eksternal Bobot Rating Nilai

Peluang

Sumber Daya
UU No. 4 Tahun 2019 4
Manusia
tentang Kebidanan 0,22 0,89
Sarana dan Lokasi yang strategis
4
Prasarana
0,22 0,89
Pelayanan Menerima pelayanan nifas
3
Kebidanan secara berkala
0,17 0,50
Peningkatan minat
4
berkunjung pasien karena
tidak ada AKI 0,22 0,89
Pencatatan dan Memanfaatkan teknologi
3
Pelaporan dalam melakukan pencatatan
0,17 0,50
Total 1 18 3,67

Ancaman Bobot Rating Nilai

Sumber Daya STR bidan masih setara


4
Manusia D3
0,19 0,76
Sarana dan Dekat dengan Fasilitas 3
Prasarana Kesehatan lain 0,14 0,43
Faskes lain yang 4
menerima pelayanan BPJS
0,19 0,76
Pelayanan Tidak ada visi misi 4
Kebidanan
0,19 0,76
Faskes lain yang memiliki 3
pelayanan senam nifas
0,14 0,43
Pencatatan dan Pelayanan kesehatan lain
Pelaporan yang telah menggunakan
teknologi 3

0,14 0,43
Total 1,00 3,57
21
D. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan di PMB Komalasari, Am.Keb

43
Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik
koordinat diagram SWOT (0,43 ; 0,10) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan Nifas
di PMB Komalasari, Am.Keb berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada
gambar 1. Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi
bertumbuh.

Peluang

Pertumbuhan
(0,45;0,51)

Kelemahan Kekuatan

Ancaman

Posisi Pelayanan Kebidanan Nifas di PMB Komalasari, Am,Keb berdasarkan


Analisis SWOT Penerapan stratergi bertumbuh adalah dengan memanfaatkan

44
kekuatan dan peluang yang dimiliki secara optimal. Beberapa alternatif yang
dapat ditempuh di antaranya sebagai berikut.
Sarana dan Prasarana
PMB Komalasari, Am,Keb memiliki luas bangunan yang sesuai standar
memiliki PMB, memiliki ruang rawat inap untuk ibu nifas dengan fasilitas yang
memadai serta dengan ruangan yang memiliki ventilasu udara yang baik. Di
PMB Komalasari, Am,Keb tersedia 3 tempat tidur untuk pasien dan toilet khusus
untuk pasien sehingga dapat membuat rasa nyaman. Rawat gabung dilakukan
untuk asuhan sayang ibu dan bayi dan memudahkan ibu untuk menyusui.
Lokasi PMB Komalasari, Am,Keb berada disekitar tempat pelayanan
kesehatan lainnya seperti PMB, Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tidak
menyediakan pelayanan kepada pasien yang memiliki asuransi kesehatan BPJS
yang dapat membatasi jumlah kunjungan pasien.

Sumber Daya Manusia


Petugas kesehatan di PMB Komalasari,Am.Keb telah menempuh
pendidikan minimal sesuai dengan standar yaitu tenaga pelaksana pelayanan
kebidanan sudah lulus D3 dan saat ini sedang menempuh pendidikan profesi
bidan, bidan memiliki STR yang aktif dengan pengalam kerja pemilik PMB
selama 10 tahun. Sudah mengikuti pelatihan PPGDON pada tahun 2018 sebagai
kekuatan dalam menangani pasien yang mengalami kegawatdaruratan.
5. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan di PMB Komalasari, Am.Keb sesuai standar pandemi yang
mangacu pada protokol kesehatan yang ketat, dengan sistem rawat gabung
sebagai dukungan terhadap peningkatan pemberian ASI, mengurangi resiko
infeksi dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi. Melakukan pencegahan
infeksi setiap tindakan sudah menjadi kebiasaan dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan aturan yang berlaku.
PMB Komalasari, Am.Keb memiliki SOP alur pelayanan nifas, sehingga
memudahkan dalam melakukan setiap tindakannya tanpa ragu.
Pelayanan nifas yang melakukan kunjungan di PMB Komalasari, Am.Keb tidak
melakukan pemeriksaan head to toe pada pasien, hanya memeriksa bagian
tertentu yang sesuai keluhan pasien. Dalam memberikan pelayanan ibu nifas di

45
PMB Komalasari, Am,Keb dilakukan sampai 6 jam aman yaitu tanda- tanda
vitak batas normal, tidak ada perdarahan, tidak ada keluhan, dan ibu sudah dapat
mobilisasi dengan baik tetapi tidak dengan pasien yang bersalin pada jam
malam.

6. Pencatatan dan Pelaporan


Pendokumentasian masih menggunakan pena dan buku sehingga pada saat
memerlukan pencatatan riwayat pasien, no kunjungan dan lainnya menyulitkan
bidan dan menghabisakan waktu untuk mencarinya hal ini pula menjadi
ancaman apabila buku pendokumentasian rusak ataupun hilang. Terdapat
laporan harian, bulanan dan tahunan, yang memberatkan dalam penyimpanan.
Bidan di PMB Komalasari, Am,Keb langsung operan kepada bidan yang jaga
bersama.

4. Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana


Tabel 3.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan Manajemen

Pelayanan Kb (Keluarga Berencana) Di PMB KOMALASARI, AM.KEB Tahun 2020

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
 Bidan Komala sari dan rekan  Bidan hanya berdua
Lulusan D3 kebidanan  Bidan assisten belum
 Komala sudah menyelesaikan mengikuti pelatihan CTU
D4 kebidanan
 Memiliki Izin Praktek
1
 Bidan Komala memiliki STR
aktif
 Asisten bidan memiliki STR
aktif
 Bidan Komala sudah
mengikuti CTU
Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana
 Alat KB lengkap
 Pada implant hanya memakai
2  Ruangan Kb ada 1 Bad
 Tempat strategis di komplek set Impland untuk pencabutan
 Ada apangan Parkir saja
3 Pelayanan Kebidanan Pelayanan Kebidanan
 Bekerja sama dengan  Tidak melakukan Head to toe
posyandu, Rs, Puskesmas. pada pasien
 Pengalaman bidan Komala10  Hanya melayani Kb Pil, suntik
Tahun dan kondom saja serta
46
 Pengalaman bidan Asisten 2 pelapasan Implan
tahun  Tidak melayani pasien BPJS
 Memiliki dokter yang bekerja
sama
 Ada SOP tindakan
 Memiliki Ambulan Siaga

Pencatatan dan Pelaporan


 Dicatat langsung ketika Pencatatan dan Pelaporan
4 anamnesa  Masih menggunakan manual
 Pencatatan lengkap sebulan (buku dan pena)
dan setahun
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.2 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan

Manajemen Pelayanan Keluarga BerencanaDi PMB KOMALASARI,

AM.KEB Tahun 2020

No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
1  Sedang menempuh studi  STR D3 belum upgrade ke
Profesi Bidan STR D4

Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana


 Memiliki tanah yang luas
2  Lokasi dekat dengan
sehingga dapat membangun
ruangan yang lain pelayanan kesehatan lain

Pelayanan Kebidanan Pelayanan Kebidanan


 Bisa membuka pelayanan KB  Bersaing dengan PMB sekitar
3
jangka panjang karena tidak melayani KB
jangka panjang

Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan Pelaporan
 Anamnesa memakan waktu
4  Tidak ada catatan kejadian Kb
lama membuat pasien
yang tidak diinginkan
mengunggu giliran
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

47
Tabel 3.15
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB

Faktor Strategik Internal Bobot Rating Nilai

Kekuatan

Sarana dan Alat KB lengkap


0,05970149 4
Prasarana 0,23880597

Ruangan Kb ada 1 Bad 0,04477612


3
0,13432836
Tempat strategis di 3
0,04477612 0,13432836
komplek
Ada apangan Parkir 0,04477612
3
0,13432836
Sumber Daya Bidan Komala sari dan
Manusia rekan Lulusan D3 3
kebidanan 0,04477612 0,13432836

Komala sudah
menyelesaikan D4 4
kebidanan 0,05970149 0,23880597

Memiliki Izin Praktek 4


0,05970149 0,23880597

Bidan Komala memiliki


4
STR aktif 0,05970149 0,23880597

Asisten bidan memiliki


4
STR aktif 0,05970149 0,23880597

Bidan Komala sudah 4


0,05970149 0,23880597
mengikuti CTU
Pelayanan Bekerja sama dengan 4
0,05970149 0,23880597
Kebidanan posyandu, Rs, Puskesmas.
Pengalaman bidan 4
0,05970149 0,23880597
Komala10 Tahun
Pengalaman bidan Asisten 3
0,04477612 0,13432836
2 tahun
Memiliki dokter yang 4
0,05970149 0,23880597
bekerja sama
Memiliki Ambulan Siaga 4
0,05970149 0,23880597
Ada SOP tindakan 4
0,05970149 0,23880597
Pencatatan dan Dicatat langsung ketika 0,05970149 4 0,23880597
anamnesa
48
Pelaporan Pencatatan lengkap
sebulan dan setahun 0,05970149
4
0,23880597

Total 1
67
3,7761194

Kelemahan

Sarana dan Pada implant hanya


2
Prasarana memakai set Impland 0,13333333 0,26666667
untuk pencabutan saja

Sumber Daya Bidan hanya berdua 3


0,2 0,6
Manusia
Bidan assisten belum 2
0,13333333 0,26666667
mengikuti pelatihan CTU

Pelayanan
Kebidanan
Tidak melakukan Head to
toe pada pasien 0,13333333
2
0,26666667

Hanya melayani Kb Pil,


suntik dan kondom saja 2
serta pelapasan Implan 0,13333333 0,26666667

Tidak melayani pasien 2


0,13333333 0,26666667
BPJS
Pencatatan dan Masih menggunakan
2
Pelaporan manual (buku dan pena) 0,13333333 0,26666667

Total 1 15
2,2
Selisih Kekuatan dan Kelemahan

49
Tabel 3.16
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB

Faktor Strategik Eksternal Bobot Rating Nilai

Peluang

Sarana dan Memiliki tanah yang luas


Prasarana sehingga dapat
membangun ruangan yang 0,25 4 1
lain

Sumber Daya Sedang menempuh studi


0,25 4 1
Manusia Profesi Bidan

Pelayanan Bisa membuka pelayanan


0,25 4 1
Kebidanan KB jangka panjang

Pencatatan dan Tidak ada catatan kejadian


0,25 4 1
Pelaporan Kb yang tidak diinginkan

Total 1 16
4

Ancaman

Sarana dan Lokasi dekat dengan


0,25 2 0,5
Prasarana pelayanan kesehatan lain

Sumber Daya STR D3 belum upgrade ke


0,25 2 0,5
Manusia STR D4

Pelayanan Bersaing dengan PMB


Kebidanan sekitar karena tidak melayani 0,25 2 0,5
KB jangka panjang

Pencatatan dan Anamnesa memakan


Pelaporan waktu lama membuat 0,25 2 0,5
pasien mengunggu giliran

50
Total 1 8
2

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh

titik koordinat diagram SWOT (1,6 ; 2) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan

Keluarga Berencana di PMB Di PMB KOMALASARI, AM.KEB Tahun

2020. Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah

strategibertumbuh.
Peluang (Opportunity)

Rekonsiliasi Pertumbuhan

(1,6;2)

Kelemahan (Weakness) Kekuatan


(Strength)

Likuidasi Defensif

Ancaman(Threa t)

Gambar 5
Posisi Pelayanan Kebidanan Keluarga BerencanaDi PMB
KOMALASARI, AM.KEB

51
Penerapan stratergi bertumbuh adalah dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluang yang dimiliki secara optimal. Beberapa alternatif yang dapat

ditempuh di antaranya sebagai berikut.

1. Sarana dan Prasarana

Sarana danPrasarana di Di PMB KOMALASARI, AM.KEB khususnya

pada pelayanan KB yaitu di dalam ruangan tindakan memiliki satu buah bed tidur

untuk dilakukannya tindakan serta bidan komala juga memiliki peralatan yang

lengkap dari untuk tindakan KB suntik, Implant pemasangan atau pencabutan

maupun kb IUD sendiri. Tetapi sangat di sayangkan Di PMB KOMALASARI,

AM.KEB untuk pelayanan kb jangka panjang dilihat dari sarana dan prasarana

hanya menggunakan alat pelepasan impland saja dikarenakan bidan komala hanya

menerima pencabutan impald dan belum membuka pelayanan KB IUD.

Untuk tempat Di PMB KOMALASARI, AM.KEB memiliki tanah yang

luas, sehingga dapat menimbulkan peluang bisa membangun ruangan atau

bangunan baru untuk membuka lapangan pekerjaan dan membuka usaha yang lain.

Dilihat dari lokasi pun PMB KOMALASARI, AM.KEB berada di dalam komplek

perumahan dan dekat dengan fasilitas kesehatan lainnya seperti RS, posyandu,

Puskemas dan PMB lainnyan yang berjarak kurang lebih 5 kilo dari PMB Komala

yang jika dilihat dari ancaman dapat meningkatkan persaingan antar nakes.

2. Sumber DayaManusia

Bidan yang bertugas di Di PMB KOMALASARI, AM.KEB ada 2 orang bidan

yaitu bidan Komala sendiri dan asistennya Nurazizah. Bidan Komalasari

menyelesaikan pendidikan D3 di Fatmawati Poltekes Jakarta 1 pada tahun 2005,

sedangkan asisten bidan menyelesaikan pendidikan D3 bidan pada tahun 2018 di

Pekalongan Akbid harapan ibu. Untuk menunjang kariernya Bidan Komala sudah
52
menyelesaikan juga pendidikan D4 kebidanan dan sekarang tengah menempuh

pendidikan Profesi Bidan di STIKIM Jakarta. Bidan Komala juga memiliki izin

praktik, SIPM dan STR yang telah terlampir. Bidan Komala sudah mengikuti

pelatikan CTU tahun 2018, untuk asisten bidan Komala sendiri belum mengikuti

pelatihan CTU.

3. Pelayanan Kebidanan

Di PMB KOMALASARI, AM.KEBberkegiatan memberikan

pelayanan kb berupa kb pil, suntik dan pelepasan kb implan. Untuk

pelayanan Pemsangan kb impland dan IUD serta pelepasan IUD PMB

KOMALASARI, AM.KEB bekerja sama dengan Puskesmas serta faskes

lain sering mengadakan Safari KB dan melakukan tindakan sesuai SOP

yang ada. Pengalaman bidan Komala kurang lebih sudah10 tahun

tergolong lama dalam memberikan pelayanan ke masyarakat sekitar dan

asisten sudah memiliki pengalaman 2 tahun sehingga dapat mendukung

kinerja bidan di PMB. Di PMB KOMALASARI, AM.KEB juga memiliki

dokter berkerja sama serta ambulan siaga untuk mengantarkan pasien jika

ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Di PMB KOMALASARI, AM.KEB sendiri tidak melayani pasien

yang memakai BPJS atau yabg serupanya sehu=ingga dilihat dari segi

ancaman pmb bersaing dengan pelayana kesehatan lainnya yang melayani

bpjs dll.

4. Pencatatan danPelaporan

Pencatatan dan pelaporan Di PMB KOMALASARI, AM.KEB

masih menggunakan manual seperti pencatatan menggunakan buku dan

pena. Pencatatan dilakukan setiap hari, bulanan maupun tahunan ketika

53
pasien dilakukan anamnesa akan memudahkan evaluasi kegiatan demi

perbaikan asuhan kebidanan yangdiberikan.

Adanya pencatatan dan pelaporan data pasien pulang kepada Dinas

Kesehatan setempat juga memudahkan kegiatan pendampingan.

5. ManajemenPelayananBayi/ Balita
Tabel 3.17IdentifikasiFaktor Internal EvaluasidanrekomendasiPengelolan

ManajemenPelayananBayi/ Balitadi PMB Komalasari, Am.KebTahun 2020

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


1 Sumber daya manusia : Sumber daya manusia :
 Tenaga pelaksana  Bidan belum
pelayanan bayi dan balita mingikuti pelatihan baby
sudah lulus D3 dan saat ini spa.
sedang menempuh
pendidikan profesi bidan
 Bidan memiliki STR aktif
 Bidan sudah mengikuti
pelatihan Resusitasi BBL
tahun 2019
 Usia produktif dengan
rentang usia 26-47 tahun.
Hal ini sangat berkaitan
dengan kekuatan dan
kemampuan petugas
dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada pasien
2 Sarana dan prasarana : Sarana dan prasarana :
 APD lengkap sesuai
dengan kebutuhan dimasa  Tidak ada incubator.
pandemi covid-19.  Tidak ada ruangan
 Memiliki meja penghangat khusus untuk
dan alat resusitasi yang memandikan bayi.
lengkap.  Tidak ada alat untuk
 Memiliki alat pemeriksaan melakukan
BBL yang lengkap. pemeriksaan Tumbuh
 Memiliki tempat Rawat Kembang pada Bayi
Inap bayi baru lahir
dan Balita
dengan kapasitas 3 tempat
tidur bayi

54
3 Managemen pelayanan bayi Managemen pelayanan bayi
dan balita : dan balita :
 Ada SOP Pelayanan untuk
Bayi dan Balita  Tidak melayani
 Pelayanan dilakukan oleh pemeriksaan tumbuh
bidan kembang pada bayi dan
 Melakukan Imunisasi HB0 balita
dan Vit K segera.  Tidak melayani imunisasi
 Melayani Kunjungan dasar dikarnakan tempat
ulang Neonatus. yang dekat dengan
 Melakukan pelayanan posyandu.
MTBS  Tidak melayani pasien
 Bekerjasama dengan
BPJS
Puskesmas, Klinik dan RS
terkait Rujukan

4 Pencatatan dan pelaporan : Pencatatan dan pelaporan :


 Melakukan pencatatan dan  Masih menggunakan
pelaporan setiap bulannya pencatatan dan pelaporan
secara manual.
Sumber :HasilAnalisaFaktor Internal

Tabel

3.18IdentifikasiFaktorEksternalEvaluasidanrekomendasiPengelolaanManajemenPe

layananBayi/ Balita di PMB Komalasari, Am.KebTahun 2020

No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


1 Sumber daya manusia : Sumber daya manusia :
 Bidan menempuh  PMB lain yang sudah
pendidikan profesi bidan mengikuti pelatihan
 Masa kerja yang lama terkait baby SPA.
selama 10 tahun
menimbulkan kepercayaan
masyarakat

2 Sarana dan prasarana : Sarana dan prasarana :


 Memiliki tanah yang luas  lokasi berdekatan dengan
sehingga dapat Posyandu, PMB lain,
membangun klinik lebih Puskesmas.
besar  PMB lain yang sudah
memiliki sarana dan
prasarana lengkap terkait
pelayanan bayi dan balita
 Kejadian hypotermi di
karnakan PMB tidak
memiliki incubator
3 Managemen pelayanan bayi Managemen pelayanan bayi
55
dan balita : dan balita :
 Tidak terpantaunya
 Bekerja sama dengan tumbuh kembang anak
posyandu terdekat untuk oleh PMB
melakukan pemantauan  Tidak terpantaunya
tumbuh kembang anak kelengkapan Imunisasi
dasar oleh PMB
 PMB lain yang melayani
pasien BPJS
4. Pencatatan dan pelaporan : Pencatatan dan pelaporan :
 Mempelajari teknologi  PMB lain yang telah
agar lebih mudah dalam menggunakan pencatatan,
melakukan pencacatan dan pelaporan secara online
pelaporan (teknologi)
Sumber :HasilAnalisaFaktorEksternal
Tabel3.19
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi dan Balita

FaktorStrategik Internal Bobot Rating Nilai

Kekuatan

APD lengkap sesuai


dengan kebutuhan 4
0,07 0,27
dimasa pandemi covid-
19.
Memiliki meja
penghangat dan alat 4
0,07 0,27
SaranadanPrasarana resusitasi yang lengkap.
Memiliki alat
pemeriksaan BBL yang 4
0,07 0,27
lengkap.
Memiliki tempat Rawat
Inap bayi baru lahir 3
0,05 0,15
dengan kapasitas 3
tempat tidur bayi
SumberDayaManusia Tenaga pelaksana
pelayanan bayi dan balita
4
sudah lulus D3 dan saat 0,07 0,27
ini sedang menempuh
pendidikan profesi bidan
Bidan memiliki STR 4
0,07 0,27
aktif
Bidan sudah mengikuti
4
pelatihan resusitasi BBL 0,07 0,27
tahun 2019
Usia produktif dengan 0,07 4 0,27
rentang usia 26-47 tahun.
Hal ini sangat berkaitan
dengan kekuatan dan
56
kemampuan petugas
dalam memberikan
pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada
pasien
Pelayanan dilakukan oleh 4
0,07 0,27
bidan
Ada SOP pelayanan untuk 4
0,07 0,27
Bayi dan Balita
Melakukan Imunisasi HB0 4
0,07 0,27
dan Vit K segera.
PelayananKebidanan Melayani Kunjungan 4
0,07 0,27
ulang Neonatus.
Melakukan pelayanan 4
0,07 0,27
MTBS
Bekerjasama dengan
Puskesmas, Klinik dan RS 4
0,07 0,27
terkait Rujukan
PencatatandanPelapora Melakukan pencatatan dan
4
n pelaporan setiap bulannya 0,07 0,27

Total 1,00 59 3,95

Kelemahan Bobot Rating Nilai

2
Tidak ada incubator. 0,08 0,16
Tidak ada ruangan khusus 2
0,08 0,16
Sarana dan Prasarana untuk memandikan bayi.
Tidak ada alat untuk
melakukan pemeriksaan 4
0,16 0,64
Tumbuh Kembang pada
Bayi dan Balita
Bidan belum mingikuti
SumberDayaManusia 3
pelatihan baby SPA 0,12 0,36

Tidak melayani
pemeriksaan tumbuh 4
0,16 0,64
kembang pada bayi dan
balita
Pelayanan Kebidanan Tidak melayani imunisasi
dasar dikarnakan tempat 4
0,16 0,64
yang dekat dengan
posyandu.
Tidak melayani pasien 3
0,12 0,36
BPJS
PencatatandanPelapora Masih menggunakan 0,12 3 0,36
n pencatatan dan pelaporan
57
secara manual.

Total 25
1 3,32
0,63
SelisihKekuatandanKelemahan

Tabel3.20
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi dan Balita

FaktorStrategikEksternal Bobot Rating Nilai

Peluang

Memiliki tanah yang luas


sehingga dapat
SaranadanPrasarana 3
membangun klinik lebih 0,19 0,56
besar

Bidan menempuh
pendidikan profesi bidan 4
0,25 1,00

SumberDayaManusia Masa kerja yang lama


selama 10 tahun
3
menimbulkan kepercayaan 0,19 0,56
masyarakat

Bekerja sama dengan


posyandu terdekat untuk
PelayananKebidanan 3
melakukan pemantauan 0,19 0,56
tumbuh kembang anak

Mempelajari teknologi agar


lebih mudah dalam
PencatatandanPelaporan 3
melakukan pencacatan dan 0,19 0,56
pelaporan

Total 16
1,00 3,25

Ancaman

SaranadanPrasarana lokasi berdekatan dengan 0,12 3 0,35


posyandu, PMB lain,
Puskesmas.
58
PMB lain yang sudah
memiliki sarana dan 4
0,15 0,62
prasarana lengkap terkait
pelayanan bayi dan balita
Kejadian hypotermi di
2
karnakan PMB tidak 0,08 0,15
memiliki incubator
PMB lain yang sudah
SumberDayaManusia 3
mengikuti pelatihan baby 0,12 0,35
SPA
Tidak terpantaunya
4
tumbuh kembang anak 0,15 0,62
oleh PMB
Pelayanan Kebidanan Tidak terpantaunya
4
kelengkapan Imunisasi 0,15 0,62
dasar oleh PMB
PMB lain yang melayani 3
0,12 0,35
pasien BPJS
PMB lain yang telah
PencatatandanPelapora menggunakan pencatatan,
3
n pelaporan secara online 0,12 0,35
(teknologi)

Total 26
1 3,38
Selisih nilai peluang dan ancaman -0,13

A. AnalisisIsuStrategisPelayananBayi dan Balita di PMB Komalasari, Am.Keb

Berdasarkanhasilperhitunganpadamatriks IFAS dan EFAS, diperolehtitikkoordinat


diagram SWOT (0,63 ; - 0,13) sehinggaposisiPelayananBayi dan Balita PMB
Komalasari, Am.KebTahun 2020 beradapadakuadran 2

sebagaimanaterlihatpadagambar 1. Hal tersebutberartistrategi yang


perludilakukanadalahstrategibertumbuh.
59
Peluang

Kekuatan
kelemahan 0,63
-0,13

Defensif

Ancaman

PosisiPelayananKebidananKehamilan di PMB Komalasari, Am,KebberdasarkanAnalisis


SWOT meskipun menghadapi ancaman, PMB ini masih memiliki kekuatan dari segi
internal. Strategi yang harus digunakan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diverifikasi (produk/pasar).

A. SaranadanPrasarana

PMB bidan Komala sudah memiliki APD yang lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi covid 19 ini, untuk kebutuhan pemeriksaan bayi baru
lahir PMB sudah memiliki alat pemeriksaan BBL lengkap, meja resusitasi dan
penghangat beserta alat resusitasinya, dan memiliki ruang rawat gabung dengan
ibu dengan kapasitas 3 tempat tidur bayi. Tetapi sayangnya PMB ini belum
memiliki incubator, tidak ada ruangan khusus untuk memandikan bayi, dan tidak
ada alat untuk melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada bayi dan balita.

B. SumberDayaManusia

Tenaga pelaksana pelayanan bayi dan balita sudah lulus D3 dan saat ini
sedang menempung pendidikan profesi bidan, bidan juga memiliki STR aktif,
bidan sudah mengikuti pelatihan resusitasi BBl, dan bidan dengan usia produktif
26-47 tahun hal ini sangat berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Tetapi
sayangnya bidan belum mengikuti pelatihan baby SPA yang sangat berpeluang
untuk menambah daya tarik pasien untuk berkunjung ke PMB.

60
C. PelayananKebidanan

Pelayanan bayi dan balita dilakukan menggunakan SOP pelayanan yang


jelas, yang dilakukan oleh bidan, bidan juga segera melakukan imunisasi HB0
dan Vit K segera setelah bayi lahir, PMB ini juga melayani kunjungan neonatus,
dan melakukan pelayanan MTBS serta bekerjasama dengan Puskesmas, Klinik,
RS terkait rujukan. Tetapi sayangnya PMB tidak melayani pemeriksaan tumbuh
kembang pada bayi dan balita, PMB tidak melayani imunisasi dasar, dan PMB
tidak melayani BPJS.

D. PencatatandanPelaporan

PMB melakukan pencatatan dan pelaporan setiap bulannya, tetapi sayangnya


pencatatan dan pelaporan dilakukan masih secara manual.

61
62
Tabel 6.12
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Nifas di PMB Komalasari, AM. Keb

 Sudah mengikuti pelatihan PPGDON, usia produktif,


memiliki STR
 Memiliki 3 tempat tidur untuk ibu nifas, ruangan nifas berada
 Tenaga bidan hanya 2 orang
di sebelah ruangan bersalin, ambulan, toilet untuk pasien,  Tidak ada pelatihan seperti senam nifas
FAKTOR
STRATEGI INTERNAL tabung oksigen, westaffel untuk cuci tangan, tersedia lemari  Tidak menyediakan pelayanan untuk
untuk pasien, menyediakan pembalut untuk ibu nifas, pasien BPJS
FAKTOR mempunyai ventilasi dengan sirkulasi udara yang baik,  Tidak melakukan pemeriksaan head to toe
STRATEGI EKSTERNAL ruangan khusus obat pada pasien kunjungan nifas
 Rawat gabung, sesuai standar pandemi, melakukan  Pendokumentasian masih menggunakan
pencegahan infeksi setiap tindakan, memiliki SOP alur
pelayanan nifas pena dan buku
 Langsung operan kepada bidan yang jaga bersama

OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI WO
 Masa kerja bidan senior sudah 10 tahun, masa buka PMB sampai tahun STRATEGI SO
2022 1. Persiapan untuk melengkapi persyaratan untuk menambah 1. Pemeriksaan dilakukan secara lengkap
 Memiliki tanah yang luas masa aktif izin praktek PMB 2. Mengikuti pelatihan senam nifas
 Memiliki surat izin praktek 2. Menerapkan asuhan sayang ibu dan bayi dengan protokol 3. Mengkategorikan buku pendokumentasian sehingga mudah
 Dapat menerapkan asi sejak dini kesehatan untuk melihatnya
 Jam nifas, 6 jam aman boleh pulang kecuali sudah jam malam 3. Menyediakan ruangan khusus senam nifas
 Terdapat laporan harian, bulanan dan tahunan

STRATEGI ST
THREATS (T) 1. Menaikkan level STR ke jenjang pendidikan terakhir
 Kewalahan dalam menghadapi pasien STRATEGI WT
2. Tetap menjaga komunikasi yang baik dengan tenakes yang lain
 STR bidan masih setara D3 1. Membuat pembagian tugas secara terstruktur
 Dekat dengan 2 Posyandu, puskesmas (jarak 1 kilo) dan RS (jarak 5 agar mendapatkan informasi terbaru terkait pelayanan kesehatan
kilo) serta PMB lainnya (beda 2 blok) 2. Mengundang instruktur senam nifas
3. Membuat visi dan misi
 Tidak ada visi dan misi 3. Membuka pelayanan untuk pasien BPJS
 Kehilangan buku pendokumentasian 4. Membuat lemari khusus buku pendokumentasian

Sumber : Analisa SWOT

63
64
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
(berisi kesimpulan hasil anaslisis SWOT Manajemen Pelayanan Kebidanan di
PMB... serta Rekomendasi yang diberikan )
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

65
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : LEMBAR PERTANYAAN


LAMPIRAN 2: SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA
LAMPIRAN 2: SURAT BALASAN
LAMPIRAN 3 : DOKUMENTASI

66
67

Anda mungkin juga menyukai