Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Cover Judul ................................................................................................... 1

Kata Pengantar ............................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6

2.1 Pengertian Imbuhan dan Imbuhan Asing ................................................. 6

2.2 Jenis Jenis Imbuhan Asing ....................................................................... 6

2.2 Contoh Imbuhan Asing Dalam Kalimat ................................................... 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9

3.2 Saran ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seringkali kita mendengar istilah kata berimbuhan, apakah sebenarnya kata berimbuhan
itu? Apakah ada kaitannya antara kata berimbuhan, morfologi dan afiksasi yang sedang kita
bahas saat ini? Ataukah kedua hal tersebut tak saling berhungan?

Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami pengimbuhan (afiksasi). Imbuhan
atau afiks adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk menghasilkan suatu
kata. Bentuk dasar dalam proses afiksasi sering pula disebut morfem bebas. Dengan demikian,
kata berimbuhan merupakan gabungan antara morfem bebas dan morfem terikat.

Morfem ialah bentuk bahasa yang terkecil yang tidak dapat dibagi menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil. Morfem terbagi ke dalam dua jenis, yakni morfem bebas dan morfem
terikat.1 Morfem yang dapat berdiri sendiri disebut morfem bebas. Contohnya, tali, itu, dan
putus. Putus jika dibagi menjadi pu dan tus, bagian-bagiannya itu tidak lagitidak disebut morfem
karena tidak mempunyai makna, baik makna leksikal dan makna gramatikal. Morfem putus
disebut morfem bebas karena dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Demikian halnya dengan tali
dan putus. Perhatikan kalimat Tali itu putus. Ketiga morfem itu dapat berdiri sendiri dalam
kalimat tanpa memerlukan kehadiran morfem lain.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan Imbuhan dan Imbuhan Asing?


2. Apa saja jenis jenis Imbuhan Asing?
3. Contoh Imbuhan Asing dalam Kalimat !

4
1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Imbuhan dan Imbuhan Asing


2. Untuk mengetahui Jenis Jenis dari Imbuhan Asing
3. Untuk mengetahui Contoh Imbuhan Asing dalam Kalimat

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN IMBUHAN DAN IMBUHAN ASING


Afiks atau imbuhan adalah nada yang ditambahkan ke sebuah kata (baik di awal, akhir,
tengah, atau kombinasi dari tiga afiks) untuk membentuk kata baru, yang artinya terkait dengan
kata pertama.Karena kata imbuhan itu sendiri adalah kata yang telah mengalami proses pelekatan
atau (attachment). Ada banyak awalan yang kita kenal. Awalan-awalan yang ada, jika ditinjau
dari penggunaannya dibedakan menjadi 2, yakni awalan yang produktif dan non produktif. Yang
termasuk awalan produktif antara lain awalan meN-, awalan ber-, per- dan sebagainya. Selain
imbuhan yang berasal dari bahasa Indonesia sendiri, banyak juga awalan asing yang dijumpai
dan digunakan dalam bahasa Indonesia.

Imbuhan asing itu sendiri merupakan penambahan yang diambil dari luar (bukan dari
bahasa Indonesia). Beberapa afiks asing dalam pemakaian bahasa Indonesia: wan, wait, man, is,
if, a, iah, il, al,pre, us,or,isasi, er, im.Afiks asing memiliki kemampuan melekat dengan berbagai
kata dalam bahasa Indonesia.Isme bukan termasuk afiks asing. Alasannya, karena isme termasuk
kata dan merupakan morfem bebas yang sudah memiliki arti, yaitu; mengandung arti leksikal.

2.2. FUNGSI DAN MAKNA AFIKSASI


Adapun jenis-jenis imbuhan asing berdasarkan asal bahasanya di antaranya adalah :

 Imbuhan yang berasal dari bahasa Arab, terdiri dari awalan dan akhiran.
Awalan :

bi- Contohnya adalah biadab.(artinya tidak tahu sopan santun)

Akhiran :

–wi. Contoh : dunia + -wi -> duniawi (artinya bersifat dunia atau tidak kekal)

–iah. Contoh : ilmu + -iah -> ilmiah (artinya bersifat ilmu)

–in. Contoh : hadir + -in -> hadirin (artinya semua orang yang hadir)

–at. Contoh : muslim + -at -> muslimat (artinya perempuan muslim)

–ah. Contoh : ustadz + -ah -> ustadzah (artinya guru agama perempuan)

6
 Imbuhan yang berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari awalan dan akhiran.
Awalan :

Maha-. Contoh : maha + siswa -> mahasiswa (artinya seseorang yang belajar diperguruan tinggi)

Tata-. Contoh : tata + bahasa -> tatabahasa (artinya struktur gramatikal bahasa)

Pra-. Contoh : pra + sejarah -> prasejarah (artinya bagian ilmu sejarah tentang jaman manusia)

Eka-. Contoh : eka + bahasa -> ekabahasa (artinya hanya memahami dan mengunakan satu
bahasa)

Akhiran :

–wan. Contoh : olahraga + -wan -> olahragawan (artinya orang yang suka berolah raga)

–wati. Contoh : peraga + -wati -> peragawati (artinya wanita yang memeragakan busana)

–man. Contoh : seni + man -> seniman (artinya orang yang mempunyai bakat seni)

–nita. Contoh : biduan + nita -> biduanita (artinya biduan wanita)

 Imbuhan yang berasal dari bahasa Inggris, terdiri dari awalan dan akhiran.
Awalan :

Anti-. Contoh : anti + komunis -> antikomunis (artinya menentang komunis)

Pro-. Contoh : pro + demokrasi -> prodemokrasi (artinya setuju pada demokrasi)

Sub-. Contoh : sub + bagian -> subbagian (artinya di dalam bagian atau dibawah bagian)

Akhiran :

–is. Contoh : loyal + -is -> loyalis (artinya pengikut atau pendukung yang setia)

–if. Contoh : deskripsi + -if -> deskriptif (artinya bersifat deskripsi atau mengambarkan apa
adanya)

–isasi. Contoh : nasional + -isasi -> nasionalisasi (artinya proses,cara,perbuatan menjadikan


sesuatu terutama milik asing menjadi milik bangsa)

7
2.3. CONTOH IMBUHAN ASING DALAM KALIMAT
Contoh Imbuhan Asing di dalam Kalimat :

 Tidak sia-sia usahanya selama ini, lagu yang diciptakannya adalah sebuah mahakarya.
(mahakarya = karya besar)
 Dia adalah mahasiswa di salah satu universitas di bandung. (mahasiswa = orang yang
belajar di perguruan tinggi)
 Kamus ini merupakan kamus ekabahasa. (ekabahasa = hanya memahami dan
menggunakan satu bahasa).
 Dwifungsi ABRI adalah fungsi rangkap yang dijalankan ABRI pada masa orde baru.
(dwifungsi = fungsi ganda)
 Diklat prajabatan merupakan salah satu syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). (prajabatan = penataran bagi calon pegawai negeri sipil untuk diangkat menjadi
pegawai negeri sipil)
 Zaman prasejarah terbagi menjadi dua yaitu zaman batu dan zaman logam. (prasejarah =
zaman ketika manusia belum mengenal tulisan)
 Alat indra pada manusia dikenal dengan pancaindra, yang terdiri diri indra penglihatan,
indra peraba, indra pengecap, indra pendengar, dan indra pencium. (pancaindra = alat
perasa yang lima macam)
 Universitas itu sudah menjadi universitas terbaik selama tiga dasawarsa terkahir.
(dasawarsa = sepuluh tahun)
 Rapat nanti siang akan membicarakan pengenai kinerja selama triwulan pertama.
(triwulan = tiga bulan)
 Ibunya adalah seorang tunanetra, walaupun begitu ia selalu menemaninya belajar saat di
rumah. (tidak dapat melihat)
 Perpustakaan di desa ini merupakan hasil swadaya masyarakat desa. (swadaya = kekuatan
(tenaga) sendiri)
 Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu sastrawan termasyhur di Indonesia.
(sastrawan = ahli sastra; pujangga)
 Tina sekarang menjadi salah satu karyawati di toko buku milik Pak Udin. (karyawati =
karyawan wanita)
 Lindungi komputer dengan mengunduh antivirus. (program untuk melindui komputer
dari virus)
 Impiannya adalah menjadi seoarang seniman yang terkenal di mancanegara. (seniman =
orang yang memilikibakat seni dan berhsil menciptakan dan menggelarkan karya seni)
 Jangan hanya mementingkan kehidupan duniawi saja, tetapi juga harus memilikirkan dan
mementingkan akhirat. (duniawi = mengenai dunia, akhirat = alam setelah kehidupan
dunia)
 Hadirin dipersilahkan memasuki ruangan. (hadirin= orang-orang yang hadir)
 Secara ilmiah virus akan mati jika terkena sabun. (ilmiah= secara ilmu pengetahuan)

8
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dalam pembahasan tentang afiks dan afiksasi ini banyak referensi yang didapat dari
berbagai sumber, disamping memperkaya, juga menyulitkan kami untuk menarik benang
merah tentang pokok bahasan ini. Hal ini bisa karena keterbatasan kemampuan kami
dalam menyuguhkan makalah ini. Bukan tambahan pemahamam atau kesimpulan, tetapi
makna yang makin kabur. Namun mudah-mudahan beberapa hal yang akan disampaikan
dalam bagian akhir ini akan menjadi sedikit titik tolak pengetahuan awal kita tentang
afiksasi ini. Sedangkan untuk pemahaman lebih mendalam dan refresentatif kami
serahkan sepenuhnya kepada bapak dosen pengampu dan audiens sekalian, sebagai
berikut:
Afiks ialah suatu satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur
yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada
satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok-pokok kata baru. Dengan istilah
lain afiks bisa kita sebut sebagai imbuhan.
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan
tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Afiksasi adalah salah satu dari tiga
proses morpologik, yang terdiri atas afiksasi, Reduplikasi, dan Proses Pemajemukkan.

3.2. SARAN
Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam pembahasan tema afiksasi ini masih
jauh dari sempurna, oleh sebab itu saya mengharapkan masukan berupa kritik & saran
yang membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini lebih lanjut.
Pendek kata saya mengucapkan syukur dan terimakasih atas segenap perhatian dan
bantuan dari semua pihak. Semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat terutama bagi
kita semua para pembaca/audien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana, Sutan Takdir. Bahasa Indonesia, Jilid II. Jakarta: Pustaka Rakyat, 1963.
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, edisi ke-3. Jakarta: Balai
Pustaka, 2003.
Ambari, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia untuk SMP dan SLTP. Bandung:
Djatnika Bandung, 1979.
Boediono. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Untuk SD-SMP-SMU & Umum, Jakarta:
Bintang Indonesia, 1993.
Cahyani, Isah. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia. cetakan ke-2. Jakarta:
Kementerian Agama Republik Indonesia, 2012..
Pusat Bahasa Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta : Balai
Pustaka, 2005.
Ramlan, M. Prof. Dr. Morpologi Suatu Tinjauan Deskriptif, cetakan ke - 12, Yogyakarta:
CV. Karyono, 2012..
Shadily, Hasan. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1988.
Sohdis.wordpress.com/2010/08/19/hello-world . Posted on Agustus 19, 2010 by sohdis.
Afiksasi. diakses tanggal 06 Januari 2014 jam 22.30.
Tim Redaksi Pustaka Setia. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan, Edisi Terbaru dan Terlengkap. Bandung: Pustaka Setia, 19

10

Anda mungkin juga menyukai