Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN CA SERVIKS

OLEH :
KELOMPOK 1 :
NAMA-NAMA: 1. AGRINTO TALOIM NIM:141002719
2. HARYANTO N. LEONG NIM:141802719
3. MARIA CLARITA MOUW NIM: 142502719
4. KURNIA B. OROWALLA NIM:142202719
5. DESTY S. TOULAY NIM:141502719
6. NAOMI M. LAMALEI NIM:142802719
7. OKTAVIANUS NIM:143102719
BUANGALOLON
8. SITI NURBAITI NIM:143502719
9. WINDA N. BAHAS NIM:143802719
10. TIRSA A. KASE NIM:144102719
11. FREDERYCO E. KAKE NIM:152302719
12. MANAS M. TOLEU NIM: 147802719

KELAS/SEMESTER : B/V
PRODI : S1- KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan ASKEP ini sesuai
dengan apa yang kami harapkan.

“Asuhan Keperawatan CA SERVIKS ” Salah satu tugas mata kuliah


Keperawatan menjelang ajal dan paliatif, yang menjadi pembelajaran bagi kami
agar bertambahnya wawasan kami mengenai kesehatan, terutama pada kesehatan
manusia.

Semoga apa yang kami persembahkan dapat menjadi motivasi dalam


meningkatkan prestasi belajar para mahasiswa khususnya, dan masyarakat pada
umumnya. Kami mohon maaf bila ada kesalahan, olah karena itu saran yang baik
sangat kami harapkan bagi para mahasiswa guna meningkatkan kualitas ASKEP
selanjutnya.

Kupang, 06 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 2
2.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 2
2.2. TUJUAN ................................................................................................................. 4
BAB II. TINJAUAN TEORIS ......................................................................................... 5
2.1. KONSEP PENYAKIT .......................................................................................... 5
2.2.1. DEFINISI ............................................................................................................ 5
2.2.2. ETIOLOGI ......................................................................................................... 5
2.2.3. KLASIFIKASI .................................................................................................... 7
2.2.4. PATOFISIOLOGI ............................................................................................. 7
2.2.5. MANIFESTASI KLINIS ................................................................................... 8
2.2.6. PEMERILSAAN DIAGNOSTIK KANKER SERVIKS ................................ 9
2.2.7. PENATALAKSANAAN KANJER SERVIKS ................................................ 10
2.2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ............................................................. 13
BAB III. TINJAUAN KASUS ......................................................................................... 27
3.1. PENGAKJIAN ...................................................................................................... 27
3.2. ANALISA DATA .................................................................................................. 36
3.3. DIAGNOSA ..................................................................................................... 36
3.4. INTERVENSI ........................................................................................................ 37
3.5. IMPLEMENTASI ................................................................................................. 39
3.6. EVALUASI ............................................................................................................ 39
BAB IV. PENUTUP .......................................................................................................... 40
4.1. KESIMPULAN .................................................................................................... 40
4.2. SARAN ................................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 41

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim. Kanker
serviks menunjukkan adanya sel- sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel jaringan
yang tumbuh terus- menerus dan tidak terbatas pada bagian leher rahim (Ariani, 2015
). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik
menunjukkan bahwa kanker serviks dapat juga menyerang wanita yang berumur
antara 20 sampai 30 tahun (Prawirohardjo, 2014).

Kanker serviks merupakan penyakit kanker pada perempuan yang mengakibatkan


kematian terbanyak terutama di negara berkembang. Insiden kanker serviks
diperkirakan telah terjadi pada 500.000 wanita di seluruh dunia dan sebagian besar
terjadi di negara berkembang. Telah terbukti sebanyak 70% penyebab dari kanker
serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang merangsang perubahan
perilaku sel epitel serviks. Meskipun infeksi Human Papilloma Virus HPV penyebab
lebih tinggi, namun faktor resiko lain untuk timbulnya kanker ini seperti melakukan
hubungan seksual diusia muda, melakukan hubungan seksualyang berganti-ganti
pasangan, dan perempuan perokok (Prawirohardjo, 2014).
Data World Health Organization (WHO) (2016) melaporkan bahwa pada tahun
2012 terdapat 530.000 kasus, dimana kanker serviks merupakan kanker dengan urutan
keempat pada wanita, sedangkan pada tahun 2015 sekitar 90% dari 270.000 kematian
akibat kanker serviks terjadi di negara- negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Menurut Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2015, penderita kanker serviks di
Indonesia adalah 0,8% (98.692 orang). Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Kepulauan
Riau dan Provinsi Maluku Utara memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi yaitu
sebesar 1,5%, sedangkan di Provinsi Sumatra Barat jumlah penderita kanker serviks
yaitu 0,9% atau sebanyak 2.285 orang.
Kanker serviks dapat dideteksi secara dini dengan melakukan skrining Pap Smear.
Pada stadium awal, kanker ini cendrung tidak terdeteksi sehingga tidak menimbulkan
gejala-gejala yang jelas dan baru terdeteksi setelah stadium III atau lanjut. Menurut
hasil penelitian yang dilakukan Halimatusyaadiah (2014) di RSUP NTB menemukan
penderita kanker serviks paling banyak dengan stadium III sejumlah 33 orang
(51,6%). Kanker serviks yang sudah stadium lanjut biasanya menunjukkan gejala-

1
gejala, diantaranya: keputihan yang berbau busuk, perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual, rasa nyeri disekitar vagina, nyeri pada panggul, sehingga kondisi
kanker sudah mencapai stadium lanjut. Hal ini menyebabkan terlambatnya pengobatan
dini (Diananda, 2008).
Pengobatan penyakit kanker serviks telah dikembangkan beberapa macam yaitu
melalui tindakan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Pengobatan yang paling
banyak digunakan adalah kemoterapi, karena kemoterapi bisa digunakan untuk
stadium lanjut. Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan zat kimia untuk
merusak atau membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat. Tujuannya adalah untuk
mengurangi jumlah sel-sel kanker atau mengurangi ukuran tumor. Kemoterapi
memiliki dampak dalam berbagai bidang kehidupan antara lain dampak terhadap fisik
dan psikologis (Ariani, 2015)

Dampak kemoterapi secara fisik yaitu mual dan muntah, diare, konstipasi, neuropati
perifer, toksisitas kulit, alopecia (kerontokan rambut), penurunan berat badan, anemia,
penurunan nafsu makan, perubahan rasa, nyeri (Ariani, 2015). Penelitian kualitatif
menurut Ambarwati & Wardani (2015) di RSUD DR. Moewardi Sukarta terhadap 8
orang responden penderita kanker serviks mengatakan bahwa efek samping
kemoterapi secara fisik yang paling banyak dialami oleh responden adalah mual
muntah. Keluhan fisik lainya yang dialami seperti konstipasi, kelelahan, neuropati
perifer, perubahan rasa, penurunan berat badan, nyeri, toksisitas kulit dan penurunan
nafsu makan.
Dampak kemoterapi secara psikologis yaitu kecemasan, despresi, berjuang untuk
menjadi normal, merasa baik dan merasa sedih, emosional, stres, harga diri rendah,
kesedihan, dan kepasrahan (Ariani, 2015). Penelitian kualitatif menurut Wardani
(2014) di RSUD DR Moewardi Surakarta terhadap 8 orang responden penderita
kanker serviks mengatakan bahwa efek samping kemoterapi secara psikologis yang
paling banyak dialami oleh responden adalah kecemasan. Keluhan psikologis lain
yang dialami seperti berjuang untuk menjadi normal, kesedihan, kepasrahan, dan
harga diri rendah.
Berdasarkan studi awal yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2017 jam 17.00
WIB di ruang Gynekologi-Onkologi Irna Kebidanan RSUP DR. M. Djamil Padang,
didapat data jumlah pasien dengan kanker serviks post kemoterapi sebanyak enam
orang dan rata-rata hari rawatan untuk pasien post kemoterapi yang melakukan

2
perbaikan keadaan umumnya adalah 4-9 hari. Hasil wawancara peneliti dengan dua
orang pasien, mengatakan bahwa pasien cemas dengan penyakitnya, nyeri, lemah dan
mudah lelah, nafsu makan kurang, mual muntah dan rambut rontok. Berdasarkan
wawancara, perawat mengatakan bahwa sudah melakukan pengkajian sesuai dengan
format pengkajian, mengakkan diagnosa sudah sesuai dengan keluhan pasien, rencana
keperawatan yang dibuat sesuai dengan NOC dan NIC dan implementasi keperawatan,
eveluasi keperawatan serta pendokumentasian sudah dilakukan dengan baik. yang
peneliti lakukan terhadap perawat ruangan dalam melakukan pengkajian, perawat
sudah melakukan pengkajian terhadap identitas pasien, keluhan pasien dan
pemeriksaan fisik tapi pada pengkajian psikologis pasien hanya secara umum tanpa
melihat kondisi pasiennya serta sudah menegakkan diagnosa keperawatan utama yaitu
nyeri akut, ansientas, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dari
kebutuhan tubuh, resiko infeksi dan sudah terdokumentasi dengan baik. Tindakan
yang sudah dilakukan oleh perawat ruangan yaitu memberikan terapi obat untuk
mengurangi nyeri dan mual muntah, memberikan transfusi dalam hal ini peneliti
melihat perawat ruangan dalam memberikan asuhan keperawatan hanya berfokus
pada tindakan yang terdokumentasi seperti pemberian terapi obat tanpa
memperhatikan psikologis pasien dan kecemasan yang dihadapi keluarga pasien.
Selain itu dalam evaluasi keperawatan dengan diagnosa nyeri akut, perawat tidak
langsung melihat kondisi pasien setelah pemberian obat analgesik hanya bertanya
kepada keluarganya dan dalam pendokumentasian evaluasi keperawatan hanya
pernyataan dari keluarga saja, dan terkadang perawat masih berpatokan terhadap
evaluasi keperawatan yang dibuat sebelumnya. Perawat memiliki peran yang penting
sebagai pemberian pelayanan kesehatan dalam melakukan asuhan keperawatan pada
klien secara menyeluruh baik biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual dengan
menerapkan aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

2.1 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Keperawatan secara holistic dan
komprehensif pada pasien kanker payudara.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi carsinoma mammae
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami etiologi carsinoma mammae

3
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patofisiologi carsinoma mammae
d. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pathway carsinoma mammae
e. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami manifestasi klinis carsinoma
mammae
f. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komplikasi carsinoma mammae
g. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang pada
carsinoma mammae
h. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan pada kasus
carsinoma mammae

4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 KONSEP PENYAKIT
2.1.1 DEFINISI

Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks
yang terdapat pada bagian terendah rahim yang menempel pada puncak vagina
(Diananda, 2008). Kanker ini biasanya paling sering terjadi pada wanita yang berumur
35 tahun, tetapi bukti statistik menunjukkan bahwa kanker serviks dapat juga
menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun (Ariani, 2015 ),
sedangkan menurut Mitayani (2011) Kanker Serviks adalah perubahan sel-sel serviks
dengan karakteristik histologi. Proses perubahan pertama menjadi tumor ini mulai
terjadi pada sel-sel squamocolummar junction.Kanker serviks ini terjadi paling sering
pada usia 30 tahun sampai 45 tahun,tetapi dapat terjadi pada usia dini yaitu 18 tahun

2.2.2 Etiology

Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui, namun ada beberapa faktor resiko
tertentu yang lebih besar kemungkinannya untuk menderita kanker serviks menurut
Ariani (2015) dan Diananda (2008) sebagai berikut :

5
1. usia

Usia Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia
35-50 tahun, terutama yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun.
Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan resiko terserang kanker
serviks sebesar dua kali dibanding perempuan yang melakukan hubungan seksual
setelah usia 20 tahun.
2. Sering berganti pasangan

Semakin banyak berganti-ganti pasangan maka tertularnya infeksi HPV juga


semakin tinggi. Hal ini disebabkan terpaparnya sel-sel mulut rahim yang
mempuanyai pH tertentu dengan sperma-sperma yang mempunyai pH yang
berbeda-beda pada multi-patner sehingga dapat merangsang terjadinya perubahan
ke arah displasia.
3. Merokok

Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi
dibandingkan didalam serum, efek langsung bahan tersebut pada serviks adalah
menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus.
4. Hygiene dan Sirkumsisi

Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kanker serviks pada wanita yang
pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene
penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan- kumpulan smegma.
5. Status sosial ekonomi

Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah dan
kemungkinan faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan
kebersihan perorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya
kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini yang mempengaruhi imunitas tubuh.
6. Terpapar virus

Human immunodeficiency virus (HIV) atau penyebab AIDS merusak sistem


kekebalan tubuh pada perempuan. Hal ini dapat menjelaskan peningkatan risiko
kanker serviks bagi perempuan dengan AIDS. Para ilmuwan percaya bahwa sistem
kekebalan tubuh adalah penting dalam menghancurkan sel-sel kanker dan
memperlambat pertumbuhan serta penyebaran. Pada perempuan HIV, kanker pra
serviks bisa berkembang menjadi kanker yang invasif lebih cepat dari biasanya.

6
7. Faktor genetik

Terjadinya mutasi sel pada sel epitel skuamosa serviks yang menyebabkan
terjadinya kanker serviks pada wanita dan dapat diturunkan melalui kombinasi
genetik dari orang tua ke anaknya.

2.2.3 KLASIFIKASI

Menurut Tanto (2015), Klasifikasi stadium TNM (Tumor Node Metastases) dan
FIGO (The Internasional Federation of Gynecology and obstetrics) sebagai berikut:

2.2.4 PATOFISIOLOGI

Karsinoma sel skuamosa biasanya muncul pada taut epitel skuamosa dan
epitel kubus mukosa endoserviks (persambungan skuamokolumnar atau zona
transformasi). Pada zona transformasi serviks memperlihatkan tidak normalnya sel
progresif yang akhirnya berakhir sebagai karsinoma servikal invasif. Displasia
servikal dan karsinoma in situ (HSIL) mendahului karsinoma invasif. Karsinoma
seviks invasif terjadi bila tumor menginvasi epitelium masuk ke dalam stroma serviks.
Kanker servikal menyebar luas secara langsung ke dalam jaringan para servikal.
Pertumbuhan yang berlangsung mengakibatkan lesi yang dapat dilihat dan terlibat
lebih progresif pada jaringan servikal. Karsinoma servikal invasif dapat menginvasi
atau meluas ke dinding vagina, ligamentum kardinale dan rongga endometrium, invasi
ke kelenjar getah bening dan pembuluh darah mengakibatkan metastase ke bagian

7
tubuh yang jauh. Tidak ada tanda atau gejala yang spesifik untuk kanker servik.
Karsinoma servikal invasif tidak memilki gejala, namun karsinoma invasif dini dapat
menyebabkan sekret vagina atau perdarahan vagina. Walaupun perdarahan adalah
gejala yang signifikan, perdarahan tidak selalu muncul pada saat awal, sehingga
kanker dapat sudah dalam keadaan lanjut pada saat didiagnosis. Jenis perdarahan
vagina yang paling sering adalah pasca coitus atau bercak antara menstruasi.
Bersamaan dengan tumbuhnya tumor, gejala yang muncul kemudian adalah nyeri
punggung bagian bawah atau nyeri tungkai akibat penekanan saraf lumbosakralis,
frekuensi berkemih yang sering dan mendesak, hematuri atau perdarahan rektum
(Price & Wilson, 2012).
Pada pengobatan kanker serviks sendiri akan mengalami beberapa efek samping
antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan terjadi diare gastritis,
sulit membuka mulut, sariawan, penurunan nafsu makan ( biasa terdapat pada terapi
eksternal radiasi ). Efek samping tersebut menimbulkan masalah keperawatan yaitu
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu
menyebabkan kulit merah dan kering sehingga akan timbul masalah keperawatan
resiko tinggi kerusakan integritas kulit. Semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh
yang menyebabkan kelemahan atau kelemahan sehingga daya tahan tubuh berkurang
dan resiko injury pun akan muncul. Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif
kanker serviks ini merasa cemas akan penyakit yang dideritanya. Kecemasan tersebut
bias dikarenakan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit, ancaman status
kesehatan dan mitos dimasyarakat bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu
dihubungkan dengan kematian (Aspiani, 2017).

2.2.5 MANIFESTASI KLINIS

Menurut Ariani (2015) dan Padila (2015) pada tahap awal , kanker serviks
stadium dini biasanya tanpa gejala-gejala. Gejala fisik serangan penyakit ini pada
umumnya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Gejala- gejala umumyang
terjadi pada penderita kanker ini adalah :
a. Ada bercak atau pendaran setelah berhubungan seksual,

b. Ada bercak atau pendarahan di luar masa haid,

c. Ada bercak atau pendarahan pada masa menopause,


d. Mengalami masa haid yang lebih berat dan lebih panjang dari biasanya

8
e. Keluarnya bau menyengat yang tidak bisa dihilangkan walaupun sudah diobati.
Jika kanker servik sudah tingkat stdium lanjut maka gejalanya adalah :

a. Munculnya rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan intim (contact bleeding)
b. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal

c. Pendarahan diluar siklus menstruasi

d. Penurunan berat badan yang drastis

e. Apabila kanker sudah menyebar kepanggul, maka pasien akan menderita keluhan
nyeri punggung
f. Hambatan dalam berkemih

2.2.6 Pemeriksaan Diagnostik Kanker Serviks

Menurut diananda (2008) dan Ariani (2015) pemeriksaan diagnostik untuk


menentukan kanker serviks sebagai berikut :
1. Schillentest

Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat


yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma

yang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak
berwarna
2. Koloskopi

Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan
dibesarkan 10-40 kali. Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan
sehingga mudah untuk melakukan biopsy. Kelemahan ; hanya dapat memeiksa
daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar
junction dan intra servikal tidak terlihat.
3. Kolpomikroskopi

Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
4. Biopsi

Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya

5. Konisasi

Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel

9
gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan
pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
6. pemeriksaan lainnya.

1. Pemeriksaan hematology (Hb, Ht, lekosit, trombosit,LED, golongan


darah, masa peredaran dan masa pembekuan)
2. Pemeriksaan biokimia darah meliputi SGOt dan SGPT.

3. Pemeriksaan kardiovaskular, antara lain EKG.

4. Pemeriksaan system respiratorius dan urologi serta tes alergi terhadap obat.
2.1.5 Penatalaksanaan kanker serviks
a. Penatalaksanaan medis
Menurut Tanto (2014) penatalaksanaan medis secara umum berdasarkan
stadium kanker serviks: Menurut Ariani (2015) dan Diananda (2008) pilihan
pengobatan yang bisa dilakukan adalah pembedahan, terapi radiasi (radioterapi),
kemoterapi, atau kombinasi metode-metode tersebut.
1. Operasi atau pembedahan

Pembedahan merupakan pilihan untuk perempuan dengan kanker serviks stadium I


dan II.
a. Trakelektomi radikal (Radical Trachelectomy)

Mengambil leher rahim, bagian dari vagina, dan kelenjar getah bening di panggul.
Pilihan ini dilakukan untuk perempuan denga tumor kecil yang ingin mencoba
untuk hamil di kemudian hari.
b. Histerektomi total

Mengangakat leher rahim dan rahim.

c. Histerektomi radikal

Mengangkat leher rahim, beberapa jaringan di sekitar leher rahim, rahim, dan
bagian dari vagina.
d. Saluran telur dan ovarium

Mengangkat kedua saluran tuba dan ovarium. Pembedahan ini disebut salpingo-
ooforektomi.

e. Kelenjar getah bening

10
Mengambil kelenjar getah bening dekat tumor untuk melihat apakah mengandung
leher rahim. Jika sel kanker telah histerektomy total dan radikal mencapai
kelenjar getah bening, itu berarti penyakit ini mungkin telah menyebar ke bagian
lain dari tubuh.

2. radioterapi

Radioterapi adalah salah satu pilihan bagi perempuan yang menderita kanker
serviks dengan stadium berapa pun. Perempuan dengan kanker serviks tahap awal
dapat memilih terapi sebagai pengganti operasi. Hal ini juga dapat digunakan
setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel kanker apa pun yang masih di
daerah tersebut. Perempuan dengan kanker yang menyerang bagian- bagian
selain kenker serviks mungkin perlu diterapi radiasi dan kemoterapi.Terapi radiasi
menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi ini
mempengaruhi sel-sel di daerah yang diobati. Ada dua jenis terapi ini :
a. Terapi radiasi eksternal

Sebuah mesin besar akan mengarahkan radiasi pada panggul atau jaringan
lain di mana kanker telah menyebar. Pengobatan biasanya di berikan di
rumah sakit. Penderita mungkin menerima radiasi eksternal 5 hari seminggu
selama beberapa minggu. Setiap pengobatan hanya memakan waktu
beberapa menit.
b. Terapi radiasi internal

Sebuah tabung tipis yang ditempatkan di dalam vagina. Suatu zat radioaktif
di masukkan ke dalam tagung tersebut. Penderita mungkin harus tinggal di
rumah sakit sementara sumber radioaktif masih beradadi tempatnya
(samapai 3 hari).

Efek samping tergantung terutama pada seberapa banyak radiasi diberikan


dan tubuh bagian mana yang di terapi.radiasi pada perut dan panggul dapat
menyebabkan mual, muntah, diare, atau masalah eliminasi. Penderita
mungkin kehilangan rambut di daerah genital. Selain itu, kulit penderita di
daerah yang dirawat menjadi merah, kering, dan tender.
3. Kemoterapi

Kemoterapi telah digunakan untuk pengobatan kanker sejak tahun 1950-an dan
diberikan sebelum operasi untuk memperkecil ukuran kanker yang akan di

11
operasi atau sesudah operasi untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker, kadang
dikombinasikan dengan terapi radiasi tapi kadang juga tidak. Kemoterapi ini
biasanya diberikan dalam tablet/pil, suntikan, atau infus. Jadwal pemberian ada
yang setiap hari, sekali seminggu atau bahkan sekali sebulan. Efek samping yang
terjadi terutama tergantung pada jenis obat- obatan yang diberikan dan seberapa
banyak.kemoterapi membunuh sel-sel kanker yang tumbuh cepat, terapi juga
dapat membahayakan sel-sel normal yang membelah dengan cepat, yaitu:
a. Sel darah

Bila kemoterapi menurunkan kadar sel darah merah yang sehat, penderita akan
lebih mudah terkena infeksi, mudah memar atau berdarah, dan merasa sangat
lemah dan lelah.
b. Sel-sel pada akar rambut

Kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok. Rambut penderita yang hilang


akan tumbuh lagi, tetapi kemungkinan mengalami perubahan warna dan
tekstur.
c. Sel yang melapisi saluran pencernaan

Kemoterapi menurunkan nafsu makan, mual-mual dan muntah, diare, atau


infeksi pada mulut dan bibir.
Efek samping lainnya termasuk ruam kulit, kesemutan atau mati rasa di
tangan dan kaki, masalah pendengaran, kehilangan keseimbangan, nyeri sendi,
atau kaki bengkak.

Menurut Reeder dkk (2013), penatalksanaa pada kanker serviks yaitu:

1) Stadium I

Kanker serviks pada stadium IA ditangani dengan histerktomi atau dengan


radioterapi, karena kanker masih terbatas di daerah serviks.
2) Stadium IB dan IIA

Pada stadium ini ditangani dengan histerektomi total dan limfadektomi


bilateral.
3) Stadium IIB sampai IVB

Pada stadium ini kanker sudah menyebar melewati daerah serviks sampai ke
organ lain. Penanganan yang dilakukan biasanya dengan radioterapi.

12
b. Penatalaksanaan keperawatan

Asuhan keperawatan meliputi pemberian edukasi dan informasi untuk meningkatkan


pengetahuan pasien dan mengurangi kecemasan serta ketakutan pasien. Perawat
mendukung kemampuan pasien dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesetahan
dan mencegah komlipakai. Perawat perlu mengidentifikasi bagaimana pasien dan
pasangannya memandang kemampuan reproduksi wanita dan memaknai setiap hal
yang berhubungan dengan kemampuan reproduksinya. Bagi sebagian wanita,
masalah harga diri dan citra tubuh yang berat dapat muncul saat mereka tidak dapat
lagi mempunyai anak. Pasangan mereka sering sekali menunjukkan sikap yang
sama, yang merendahkan wanita yang tidak dapat memberikan keturunan. Intervensi
berfokus pada upaya membantu pasien dan pasangannya untuk menerima berbagai
perubahan fisik dan psikologis akibat masalah tersebut serta menemukan kualitas
lain dalam diri wanita sehingga ia dapat di hargai. Bahkan, sekalipun kehilangan
uterus dan kemampuan reproduksi tidak terlalu mempengaruhiharga diri dan cintra
tubuhnya, wanita tetap memerlukan penguatan atas peran lainnya yang berharga
sebagai seorang manusia. Wanita yang mengalami nyeri hebat ketika menstruasi dan
sangat mengganggu aktivitas rutinnya menganggap penanggulanagn seperti
histerektomi, sebagai pemecahan masalah. Apabila terdiagnosis menderita kanker,
banyak wanita merasa hidupnya lebih terancam dan perasan ini jauh lebih penting
dibandingkan kehilangan kemampuan reprpduksi. Intervensi keperawatan kemudian
difokuskan untuk membantu pasien mengekspresikan rasa takut, membuat
parameter harapan yang realistis, memperjelas nilai dan dukungan spiritual,
meningkatkan kualitas sumber daya keluarga dan komunitas, dan menemukan
kekuatan diri untuk menghadapi masalah (Reeder, dkk, 2013).

2.2 konsep asuhan keperawatan

2.2.1 pengkajian
Inisial Pasien:
Tanggal lahir/Usia pasien:
Ruang Rawat:
Rumah Sakit :
Tanggal Pengkajian:
Domain 1 Kondisi Kesehatan Fisik (lampirkan form ESAS-R)
 Nyeri :

13
Ketika mengkaji pasien sangat penting untuk mendengarkan pasien, memperhatikan
pada bahaa yang digunakan untuk mendeskripsikan nyeri akan membantu
diagnosanya. Tipe nyeri dapat ditentukan dari obat apa yang harus digunakan.
Perhatikan detail penting selama pengkajian.

Tandai area nyeri pada diagram dibawah ini.

Right Left Right Left Left Right Right Left

Use the pain scale below to complete the rest of this form Pain Scale
Pain Rating Scale © Mosby

No Pain Worst
Possible Pain

None Mild Moderate Severe

0 2 4 6 8 10
Hurt
No Hurt Hurts Hurts Hurts Hurts s
Little Bit Little More Even More Whole Lot Wors
t

14
KEY
Pattern: Onset, duration, persistent, intermittent
Description: Burning, shooting, pins and needles, heavy, aching, throbbing, tender, sharp
etc.
Type: Neuropathic, somatic, visceral or bone
Location (lokasi):
__________________________________________________________________________
_______________
Severity (Tingkat keparahan) (0-10):
__________________________________________________________________________
_______________

Pattern (pola):
__________________________________________________________________________
___

Description (deskripsi):
__________________________________________________________________________
_________________

What makes it worse (apa yang membuat semakin memburuk):


__________________________________________________________________________
_________________

What makes it better (apa yang membuat semakin baik):


__________________________________________________________________________
_________________

15
Where does the pain go to (Nyeri mempengaruhi apa?
(radiation):_________________________________________________________________
______________

Type:_____________________________________________________________________
__________________

Significance of Pain (how does it affect the patient in terms of activities of daily living and
quality of life etc?)Bagaimana nyeri mempengaruhi pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dan kualitas hidup

__________________________________________________________________________
_________________

__________________________________________________________________________
_________________

Obat yangdigunakan dan dosisnya

Nama Obat Dosis Route Fungsi

Domain 2 Kondisi Sosial dan Pekerjaan


 Dukungan keluarga

16
Siapa yang tinggal bersama anda? Adakah anak/orang lain yang masih
tergantung pada anda? Adakah pikiran lain mengenai hubungan dalam
keluarga?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
________________________________________
 Dukungan emosional dan sosial
Apakah anda memiliki dukungan dari pihak lain? Keluarga besar, teman, tetangga?
Apakah anda memerlukan dukungan dari pihak lain?

_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
______________________________
 Kondisi praktikal
Apakah ada kesulitan dalam bergerak, melakukan pekerjaan?
Apakah ada pikiran lain mengenai siapa yang merawat untuk hari kedepan, finansial?

________________________________________________________________________
__________
 Harapan pasien
Apa harapan anda mengenai tujuan perawatan?
Tempat untuk perawatan? Rumah sakit, rumah, atau tempat lain?

________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
______________________________
Domain 3 Kondisi Psikologis

17
 Kondisi pikiran dan suasana hati (mood) Apakah dalam bulan terakhir anda
merasakan:Merasa putus asa atau merasa tidak berdaya? kehilangan minat? Apakah anda
merasa depresi? Apakah anda merasa tegang atau cemas? Apakah anda pernah
mengalami serangan panik?
Apakah ada hal spesifik yang anda harapkan?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________
 Penyesuaian terhadap sakit
Apa pemahaman anda terhadap sakit saat ini? Gali dengan hati-hati ekspektasi pasien
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________
 Sumber – sumber dan hal yang menguatkan
Apakah sumber dukungan anda? Misalnya: orang-orang, hobi, iman dan kepercayaan
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________

 Total Pain (nyeri multidimensi yang tidak terkontrol)


Adakah masalah psikologis, sosial, spiritual yang dialami yang berkontribusi terhadap
gejala yang dialami?
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
___________________________________

18
 Sakit sebelumnya (dapat dikaji langsung atau pada keluarga): Adakah risiko
stress psikologikal dan riwayat masalah kesehatan mental?
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
____________________________________

Domain 4 Kondisi Spiritual (gunakan format HOPE)


H (Sources of hope/sumber dari harapan)
Apa yang memberi anda harapan (atau kekuatan, nyaman, dan damai) pada saat sakit?
__________________________________________________________________________
_____
__________________________________________________________________________
_____
__________________________________________________________________________
_____
O (Organised religion/Organisasi agama)
Apakah anda bagian dari organisasi agama atau kepercayaan? Dalam hal apa
dan bagaimana hal tersebut mendukung anda?
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
____________________________________
P (Personal spirituality & practices/tindakan spiritualitas pribadi)
Bagian apa dalam kepercayaan spiritual anda yang paing bermakna secara pribadi?
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
________________________________________
E (Effect on medical care and end of life issues/ efek dari perawatan dan isu akhir
kehidupan)

19
Dari hal yang anda sebutkan tadi, apa yang anda harapkan dari kami sebagai tim
kesehatan untuk memfasilitasi kebutuhan anda dalam beberapa hari ke depan ini?
Bahkan minggu atau bulan ke depan?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
________________________________________

Siregar (2015) menyatakan 4 karakteristik spiritual


- Hubungan dengan diri sendiri
Apa makna dan arti hidup anda atau apa yang anda pahami tentang tujuan hidup?
Bagaimana anda menyadari bahwa makna dan tujuan hidup anda saat ini berdasarkan apa
yang telah anda kerjakan?
__________________________________________________________________________
____
__________________________________________________________________________
____
- Hubungan dengan orang lain atau sesama
Bagaimana hubungan anda selama ini dengan orang-orang sekitar?
__________________________________________________________________________
____
- Hubungan dengan alam
Apakah anda menyukai tentang alam? Apakah ini membuat anda merasa tenang dan damai
di saat mengalami masalah?
__________________________________________________________________________
______
- Hubungan dengan Tuhan
Apakah anda selama ini mengikuti acara keagamaan atau berkumpul dengan keluarga atau
teman dekat yang membantu anda dalam dukungan keagamaan?
__________________________________________________________________________
______
Lampiran 3 Petunjuk Pengisian Format Pengkajian Keperawatan Paliatif (Modifikasi
dari National Clinical Programme for Palliative Care, 2014)

20
Domain 1 Kondisi Kesehatan Domain 2 Kondisi Sosial dan Pekerjaan
Fisik
Gunakan form ESAS, silahkan ditambahkan Tuliskan data yang anda dapatkan dari pertanyaan
data dibawah dibawah ini:
ini jika diperlukan dan muncul dalam masalah · Dukungan keluarga
di ESAS. Siapa yang tinggal bersama anda? Adakah
· Nyeri : termasuk dalam Somatik, visceral, anak/orang lain yang masih tergantung pada
neuropatik? anda?
Ambil riwayat nyeri secara spesifik: PQRST Adakah pikiran lain mengenai hubungan dalam
Terapi: tuliskan terapi apa yang didapatkan keluarga ?
pasien · Dukungan emosional dan social
(Obat, cairan infus, tindakan operasi) Apakah anda memiliki dukungan dari pihak
· Kelelahan : Kelelahan tidak seimbang lain?
dengan aktivitas Keluarga besar, teman, tetangga? Apakah anda
(deskripsikan saat aktivitas apa), dan tidak memerlukan dukungan dari pihak lain?
berkurang · Kondisi praktikal
dengan istirahat Apakah ada kesulitan dalam bergerak,
· Pernapasan : adakah Sesak napas, batuk, melakukan
adakah pekerjaan?
sputum atau sekresi lain? Apakah ada pikiran lain mengenai siapa yang
· Pencernaan: adakah anoreksia, mual, merawat untuk hari kedepan, finansial?
muntah, · Harapan pasien
Konstipasi Apa harapan anda mengenai tujuan perawatan?
· Tingkat Kesadaran: insomnia, kebingungan, Tempat untuk perawatan? Rumah sakit, rumah,
delirium, kecemasan, depresi atau tempat lain? Gali alasannya. Apakah
 Data Lain: balance cairan, edema, adanya harapan
luka, dan lain-lain pasien sesuai dengan keluarga? Bagaimana
mengatasinya?
Domain 3 Kondisi Psikologis Domain 4 Kondisi Spiritual (Format HOPE)
Tuliskan data yang anda dapatkan dari H (Sources of hope/sumber dari harapan)
pertanyaan Apa yang memberi anda harapan (atau kekuatan,
nyaman, dan damai) pada saat sakit?

21
dibawah ini: O (Organised religion/Organisasi agama)
· Kondisi pikiran dan suasana hati (mood) Apakah anda bagian dari organisasi agama atau
Apakah dalam bulan terakhir anda kepercayaan? Dalam hal apa dan bagaimana hal
merasakan: tersebut mendukung anda?
P (Personal spirituality & practices/tindakan
Merasa putus asa atau merasa tidak spiritualitas pribadi)
berdaya?kehilangan minat? Bagian apa dalam kepercayaan spiritual anda yang
Apakah anda merasa depresi? Apakah paling bermakna secara pribadi? Missal: berdoa,
anda merasa mendengarkan musik, meditasi, bercerita dengan
tegang atau cemas? orang lain, dll
Apakah anda pernah mengalami serangan E (Effect on medical care and end of life issues/
panik? efek dari perawatan dan isu akhir kehidupan)
Apakah ada hal spesifik yang anda Dari hal yang anda sebutkan tadi, apa yang anda
harapkan? harapkan dari kami sebagai tim kesehatan untuk
· Penyesuaian terhadap sakit memfasilitasi kebutuhan anda dalam beberapa hari
Apa pemahaman anda terhadap sakit saat ke depan ini? Bahkan minggu atau bulan ke
ini? Gali dengan hati-hati ekspektasi pasien depan?
· Sumber – sumber dan hal yang menguatkan
Apakah sumber dukungan anda? Misalnya:
orang-orang, hobi, iman dan kepercayaan
· Total Pain (nyeri multidimensi yang tidak
terkontrol). Adakah masalah psikologis,
social, spiritual yang dialami yang
berkontribusi terhadap gejala yang dialami?
· Sakit sebelumnya (dapat dikaji langsung
atau pada keluarga): Adakah risiko stress
psikologikal dan
riwayat masalah kesehatan mental?

Data Fokus (DS, DO) Etiologi (related factors lihat Masalah Keperawatan
Nanda dan sesuaikan dengan

22
kasus pasien)

Analisa data
Lampiran 2 Format ESAS-R (Modifikasi dari Edmonton Symptom Assessment System-
Revised version, 2010)
I. Silahkan lingkari nomor yang paling menjelaskan kondisi anda sekarang:

Tidak ada nyeri (pain) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat nyeri


Tidak kelelahan/kurangnya energi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat lelah
(tiredness)
Tidak merasa mengantuk 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat mengantuk
(drowsiness)
Tidak Mual (Nausea) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat mual
Tidak ada penurunan nafsu makan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penurunan nafsu makan berat
(appetite)
Tidak sesak napas (short of breath) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat sesak napas
Tidak depresi/merasa sedih 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat depresi

23
(depression/feeling sad)
Tidak cemas (anxiety/feeling 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat cemas
nervous)
Kondisi kesehatan secara 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kondisi kesehatan buruk
keseluruhan yang terbaik
(wellbeing:
how you feel overall)
Tidak ada masalah lain: ______ 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kondisi buruk
tulis apa masalahnya, missal ____________ (tulis apa
Konstipasi masalahnya)

Diisi oleh (checklist salah


Nama pasien: satu)
[]
Tanggal/pukul: Pasien
[ ] Keluarga
[ ] Tenaga kesehatan
profesional

[ ] pasien/keluarga dengan dibantu yang


merawat/perawat (caregiver assisted)
II. Silahkan tandai dalam gambar ini bagian mana yang anda rasakan nyeri:

24
Kesehatan emosional: Bagaimana ketertarikan pasien akan interaksi sosial atau
terhadap minat? Bagaimana perasaan pasien terhadap penyakitnya?
Keintiman seksual dan kepuasan: Apakah klien merasa memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan kasih sayang baik secara fisik maupun emosional?
Anxiety and Fear: Apakah klien terlihat gelisah atau takut? Bisa di sebabkan oleh:
tidak mampu mengontrol nyeri, isu spiritual, kehilangan control fisik.
Depresi: Apakah klien merasa depresi? Putus asa atau tidak berdaya?
Distress at end of life: Apakah klien menderita karena: tdk mampu mengontrol
delirium, kesulitan nafas yg berat
Antisipasi dukacita/ Kesedihan: Apakah klien dan keluarga merasa berduka karena
kehilangan atau kerugian akibat penyakit, misalnya: keintiman dan uang.
Attitudes of Death and dying: Apakah klien memiliki permintaan terhadap
perkembangan penyakitnya? Apakah ada petunjuk perawatan ke depannya?

Kerangka pikir modifikasi dari Teori Peaceful End Of Life (Menurut Ruland dan
Moore)
- Nyeri: Mengkaji nyeri dengan menanyakan bagian mana nyeri yang dirasakan?
Seperti apa nyeri yang di rasakan dan durasinya? Apa yang dilakukan jika mengalami
nyeri?
- Kenyamanan: Cara menangani masalah yang dialami? (apakah dengan mengatur
posisi, istirahat atau aktifitas, teknik relaksasi, bercerita, menggambar)
- Respek dan menghargai martabat: Bagaimana cara anda menerima/berekspresi
ketika mengetahui kondisi saat ini?
- Kedamaian: Bagaimana perasaan anda ketika perawat atau dokter menjelaskan
kondisi anda saat ini? Apakah anda meragukan atau menghargai keputusan yang telah
diberitahu?

25
Hubungan dekat dengan orang lain: Bagaimana hubungan pasien dengan orang lain?
Apa yang dirasakan ketika orang lain memberikan perawatan untuk memenuhi
kebutuhan dasar?
Alasan memilik Teori Peaceful End Of Life ini adalah karena teori memfokuskan
pada pasien kondisi terminal dengan tujuan unuk meningkatkan kualitas hidup dengan
pendekatan.
Kesehatan emosional: Hal ini di lakukan karena kesehatan emosional mempengaruhi
kondisi klinis pasien.
Keintiman seksual dan kepuasan: Penting untuk menanyakan hal ini, karena kondisi
ini juga dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis klien.
Anxiety and Fear: Perlu di tanyakan untuk mengurangi tingkat ansietas klien.
Depresi: Hal ini agar dapat mengetahui kesehatan mental dan dapat membantu klien
mengatasi stress dan depresinya.
Distress at end of life: Kondisi ini masih berhubungan dengan kondisi fisik klien perlu
di tanyakan agar ketika menjelang kematian klien bisa mengalami peaceful death.
Antisipasi dukacita/ Kesedihan: Bagian ini agar kita dapat mengetahui rasa duka cita
klien dan keluarga serta keluhan yang di rasakan berkaitan dengan kondisi penyakit dan
kerugian yang di alami seperti finansial.
Attitudes of Death and dying: Misalnya saja klien memiliki permintaan terakhir
tentang bagaimana ia ingin di makamkan seperti aturan, cara dan keinginnya yang
menjelang ajal.

26
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 pengkajian
Lampiran 1 pengkajian keperawatan paliatif
Inisial pasien :
Tanggal/pukul :
Ruang rawat : cendana
Rumah sakit :
Tanggal pengkajian :
Eastern cooperative oncology group (ECOG) status performance (WHO zubrod score)
Grade Description
0 Aktif penuh, mampu melakukan semua kegiatan tanpa hambatan.
1 Terbatas dalam pekerjaan fisik yang berat, tetapi masih mampu
berpindah dan melakukan aktivitas ringan, seperti : pekerjaan rumah
atau kantor yang ringan.
2 Mampu melakukan perawatan diri dan bergerak. Namun tidak mampu
melakukan pekerjaan lainnya. Bangun lebih dari 50% dari waktu
terjaganya.

3 Hanya mampu melakukan perawatan diri yang terbatas, hanya diantara


tempat tidur dan kursi lebih dari 50% dari waktu terbangun.
4 Ketidakmampuan secara total, tidak bisa melakukan perawatan diri
sendiri, total berada ditempat tidur dan kursi.
5 Ketidakmampuan secara total, tidak bisa melakukan perawatan diri
sendiri, total berada ditempat tidur dan kursi.

Nilai ECOG NY.A adalah : 1

27
Tandai area nyeri pada diagram dibawah ini.

Right Left Right Left Left Right Right Left

Use the pain scale below to complete the rest of this form Pain Scale
Pain Rating Scale © Mosby

No Pain Worst
Possible Pain

None Mild Moderate Severe

O 2 4 6 8 10
No hurt hutrs huts huts hurts huts
Little bit little more even more whole lot
worst
KEY
Pattern: Onset, duration, persistent, intermittent
Description: Burning, shooting, pins and needles, heavy, aching, throbbing, tender, sharp
etc.
Type : somatic
Location (lokasi) : Nyeri berlokasi pada perut bagian bawah
Severity (Tingkat keparahan) (0-10) : 5
Pattern (pola) : Nyeri seperti tertusuk-tusuk.
Description (deskripsi) : klien datang dengan keluhan kurang nafsu makan , mudah lelah
dan terasa lemas. Klien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit karena mengalami
perdarahan dan disertai keputihan setelah berhubungan.

28
What makes it worse (apa yang membuat semakin memburuk): Nyeri semakin memburuk
ketika klien melakukan aktivitas berat.
What makes it better (apa yang membuat semakin baik) : Nyeri semakin baik apabila klien
tidak melakukan aktivitas berat dan klien menjalani proses pengobatan serta perawatan
Where does the pain go to (Nyeri mempengaruhi apa?(radiation)) : Nyeri mempengaruhi
kualitas hidup klien. Klien tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan baik.
Type : nyeri akut
Significance of Pain (how does it affect the patient in terms of activities of daily living and
quality of life etc?)Bagaimana nyeri mempengaruhi pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dan kualitas hidup :
Nyeri yang dirasakan terus menerus mengganggu aktifitas dan pola tidur klien.

Obat Dosis Rute Fungsi


Aspirin 300 mg setiap 4 jam Oral Meredakan nyeri, demam, dan
peradangan
Asam 12-16 mg setiap jam Oral Meredakan nyeri
mefenamat sekali

Domain 2 Kondisi Sosial dan Pekerjaan


 Dukungan Keluarga
Siapa yang tinggal bersama anda? Adakah anak/orang lain yang masih tergantung pada
anda?
Adakah pikiran lain mengenai hubungan dalam keluarga?
- Pasien mengatakan dirinya tinggal bersama suami dan anak dan mertuanya. ada anak
dan suami yang tinggal Bersama klien namun tidak tergantung padanya.
 Dukungan emosional dan social
Apakah anda memiliki dukungan dari pihak lain? Keluarga besar, teman, tetangga?
Apakah anda memerlukan dukungan dari pihak lain.
- Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki dukungan dari keluarga besar, suami dan
juga anaknya.
- Pasien mengatakan memerlukan dukungan dari sesamanya untuk bisa sembuh dan
pulih sehingga pasien Kembali normal seperti semula.

29
 Kondisi praktikal
Apakah ada kesulitan dalam bergerak, melakukan pekerjaan?
Apakah ada pikiran lain mengenai siapa yang merawat untuk hari kedepan, financial ?
- Pasien mengatakan merasa kesulitan/nyeri ketika melakukan aktivitas namun pasien
tetap berusaha menjalankan perannya sebagai seorang istri dan ibu sebisa mungkin.
 Pasien mengatakan bahwa ia ingin agar jika ia sudah tidak dapat melakukan perannya
yang sesungguhnya karena sakit yang ia alami, suami dan anak-anaknya tetap ada
bersama-sama dengannya dan merawatnya dengan tulus. Harapan pasien
Apa harapan anda mengenai tujuan perawatan? Tempat untuk perawatan? Rumah sakit,
rumah, atau tempat lain ?
- Pasien mengatakan bahwa ia sudah menjalani perawatan dan berharap akan pulih
Kembali sehingga aktifitas dan tugas serta kewajiban pasien bisa dilakukan dengan
baik sebagaimana ia masih ada dalam kondisi sehat
- Pasien ingin dirawat dirumah sakit karena baginya rumah sakit adalah tempat
pelayanan dan fasilitas di rumah sakit yang lengkap bisa membantu dalam proses
pemulihan .
Domain 3 Kondisi Psikologis
 Kondisi pikiran dan suasana hati (mood) Apakah dalam bulan terakhir anda merasakan:
- Pasien mengatakan bahwa dalam bulan terakhir ini mood pasien berubah-ubah
tergantung situasi yang dia rasakan , namun lebih banyak merasakan tidak nyaman
dan merasa sedih karena merasakan nyeri dan sakit yang sedang dihadapi. Disisi lain
ia merasakan khawatir dengan kehidupansuami dan anak-anak ke depan. Untuk itu
pasien kedepannya berusaha bangkit dari keterpurukan dan semangat Kembali utnuk
menjalani pengobatan dengan harapan dapat pulih untuk menjadi ibu yang baik untuk
keluarganya.
- Pasien mengatakan dalam bulan terakhir ini sempat merasa sedih ketika rasa nyeri
kembali dirasakan dan pikiran seakan-akan dipenuhi dengan kata kematian.
 Merasa putus asa atau merasa tidak berdaya? kehilangan minat? Apakah anda merasa
depresi? Apakah anda merasa tegang atau cemas? Apakah anda pernah mengalami
serangan panik? Apakah ada hal spesifik yang anda harapkan?
- Klien mengatakan pernah merasa putus asa dan sempat kehilangan minat untuk
berobat. Namun saat ini klien tampak semangat dan berusaha bangkit Kembali untuk
menjalani pengobatan . oleh karena itu, untuk membantu pasien dalam proses pasien

30
sering melakukan aktifitas yang menyenangkan dan membuat pasien tampak semngat
untuk setiap proses pengobataannya
- Klien mengatakan pernah merasakan serangan panic karena sakit yang ia rasakan
 Penyesuaian terhadap sakit
Apa pemahaman anda terhadap sakit saat ini? Gali dengan hati-hati ekspektasi pasien.
- Pasien sadar akan penyakitnya dan mengatakan bahwa penyakit yang dialaminya
sangat parah, dan harapan hidupnya kecil. Sehingga klien perlu menjalani
pengobatan dirumah sakit agar ia masih bisa Bersama-sama suami dan anak-anaknya.
 Sumber – sumber dan hal yang menguatkan
Apakah sumber dukungan anda? Misalnya: orang-orang, hobi, iman dan kepercayaan
- Klien mengatakan bahwa pasien memiliki dukungan yang kuat dari orang-orang
terkasihnya seperti suami dan anak-anak, serta keluarga besar.
 Total Pain (nyeri multidimensi yang tidak terkontrol)
Adakah masalah psikologis, sosial, spiritual yang dialami yang berkontribusi terhadap
gejala yang dialami?
- klien mengatakan bahwa ia merasa khawatir akan kondisinya terutama anak-anaknya
ke depan jika terjadi sesuatu dengannya. Dan apabila klien berpikir seperti ini maka
klien akan merasakan nyeri pada area bagian bawah perut yang membuat posisi tidur
pasien terganggu (tidak mampu beristirahat dengan baik).
 Sakit sebelumnya (dapat dikaji langsung atau pada keluarga) : Adakah risiko stress
psikologikal dan riwayat masalah kesehatan mental?
- Keluarga mengatakan bahwa klien tidak pernah mengalami stress dan juga riwayat
kesehatan mental sehingga klien pernah dirawat dirumah sakit
Domain 4 Kondisi Spiritual (gunakan format HOPE)
H (Sources of hope/sumber dari harapan)
 Apa yang memberi anda harapan (atau kekuatan, nyaman, dan damai) pada saat sakit?
- klien mengatakan bahwa dukungan dari orang-orang sekitar yang memberi harapan
baginya pada saat sakit agar bisa sembuh dan kembali melakukan aktivitasnya dengan
baik layaknya seorang istri dan ibu.
- Pasien juga mengatakan bahwa ingin segera sembuh dan Kembali melakukan tugas
dan tanggungnnya seperti kondisinya sebelum
O (Organised religion/Organisasi agama)

31
 Apakah anda bagian dari organisasi agama atau kepercayaan? Dalam hal apa dan
bagaimana hal tersebut mendukung anda?
- Pasien mengatakan bahwa ia tidak bergabung dalam organisasi keagamaan namun ia
sering mengikuti ibadah baik dirumah maupun di gereja.
P (Personal spirituality & practices/tindakan spiritualitas pribadi)
 Bagian apa dalam kepercayaan spiritual anda yang paling bermakna secara pribadi?
- klien mengatakan bahwa hubungan pribadinya dengan TUHAN yang menjadi
kepercayaan spiritualnya yang paling bermakna. Penyakit hanya merupakan alat
untuk mengukur sejauh mana kita bertahan menjalani hubungan pribadi kita dengan
TUHAN jadi dalam keadaan sakitpun, hubungan pribadi dengan TUHAN akan tetap
dijalani.
E (Effect on medical care and end of life issues/ efek dari perawatan dan isu akhir
kehidupan)
 Dari hal yang anda sebutkan tadi, apa yang anda harapkan dari kami sebagai tim
kesehatan untuk memfasilitasi kebutuhan anda dalam beberapa hari ke depan ini ?
Bahkan minggu atau bulan ke depan ?
- klien mengatakan bahwa proses pelayanan yang ia dapatkan membuat dia merasa
nyaman. Perawat maupun dokter selalu melayani dengan senyuman dan selalu
memberikan semangat untuknya.
Hubungan dengan diri sendiri
 Apa makna dan arti hidup anda atau apa yang anda pahami tentang tujuan hidup?
Bagaimana anda menyadari bahwa makna dan tujuan hidup anda saat ini berdasarkan apa
yang telah anda kerjakan?
- klien mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah untuk kebahagiaan keluarganya.
Hubungan dengan orang lain atau sesama
 Bagaimana hubungan anda selama ini dengan orang-orang sekitar?
- Pasien mengatakan bahwa selama ini dirinya memiliki hubungan yang baik dengan
orang-orang sekitar.
Hubungan dengan alam
 Apakah anda menyukai tentang alam? Apakah ini membuat anda merasa tenang dan
damai di saat mengalami masalah?
- Pasien mengatakan bahwa ia suka pergi ke pantai bersama keluarga kecilnya. Dan
saat rekreasi, klien merasa damai dan lupa akan setiap masalah yang dihadapi.

32
Hubungan dengan Tuhan
 Apakah anda selama ini mengikuti acara keagamaan atau berkumpul dengan keluarga
atau teman dekat yang membantu anda dalam dukungan keagamaan?
- Klien mengatakan selalu pergi beribadah setiap hari minggu
Kesehatan emosional : klien mengatakan bahwa mampu mengontrol emosi dengan baik dan
hubungan social dengan orang tetap terjalin dengan baik.
Keintiman seksual dan kepuasan : klien mengatakan bahwa untuk saat ini pasien dan
suami merasa lebih focus kepada usaha penyembuhan.
Kecemasan dan ketakutan : Pasien terlihat gelisah akibat nyeri yang dirasakan.
Depresi : klien mengatakan sempat merasa putus asa. Namun ketika kembali memikirkan
keadaan anak-anaknya maka pasien kembali semangat menjalani proses perawatan.
Antisipasi dukacita/kesedihan : klien mengatakan merasa tidak menjadi ibu yang baik
untuk anak-anaknya.
Sikap kematian dan sekarat : Pasien mengatakan jika ajal menjemputnya ia ingin
dimakamkan didekat rumah dan proses pemakamanya sesuai dengan aturan keagamaan.
Kerangka piker modifikasi dari teori Peaceful End Of Life (Menurut Roland dan
Moore)
- Nyeri : klien mengatakan merasa nyeri pada bagian bawah perut. Ketika mengalami
nyeri, pasien berusaha menahan dan mekakukan teknik relaksasi nafas dalam yang
sudah perawat ajarkan.
- Kenyamanan : Ketika pasien mengalami nyeri, pasien berusaha mengikuti anjuran
dari perawat yaitu melakukan teknik relaksasi nafas dalam.
- Respek dan menghargai martabat : klien mengatakan bahwa sakit yang ia alami
merupakan akibat dari pola hidup yang tidak sehat.
- Kedamaian : klien mengatakan bahwa ketika perawat atau dokter menjelaskan
kondisinya ia menerima namun sempat merasa sedih. Pasien pun mengatakan bahwa
ia menghargai keputusan yang telah diberitahu.
- Hubungan dekat dengan orang lain : Pasien mengatakan hubungannya dengan
orang lain tetap terjalin dengan baik dan merasa damai ketika orang memberikan
dukungan mengenai penyakitnya

33
Lampiran 2 Format ESAS-R (Modifikasi dari Edmonton Symptom Assessment System-
Revised version, 2010)

I. Silahkan lingkari nomor yang paling menjelaskan kondisi anda sekarang :


Tidak ada nyeri (pain) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat nyeri
Tidak kelelahan/kurangnya energi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat lelah
(tiredness)
Tidak merasa mengantuk 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat mengantuk
(drowsiness)
Tidak Mual (Nausea) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat mual
Tidak ada penurunan nafsu makan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penurunan nafsu makan berat
(appetite)
Tidak sesak napas (short of breath) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat sesak napas
Tidak depresi/merasa sedih 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat depresi
(depression/feeling sad)
Tidak cemas (anxiety/feeling 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat cemas
nervous)
Kondisi kesehatan secara 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kondisi kesehatan buruk
keseluruhan yang terbaik
(wellbeing:
how you feel overall)
Tidak ada masalah lain: ______ 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kondisi buruk
tulis apa masalahnya, misal ____________ (tulis apa
Konstipasi masalahnya)
Diisi oleh (checklist salah
Nama pasien: satu)
Tanggal/pukul: [ ] Pasien
[ ]Keluarga
[ ]Tenaga kesehatan professional
[ ] pasien/keluarga dengan dibantu yang
merawat/perawat (caregiverassisted)
II. Silahkan tandai dalam gambar ini bagian mana yang anda rasakan nyeri:

34
b

3.2 Analisa Data


Data Etiologi Masalah

35
DS : Kondisi pasca trauma Nyeri akut
- pasien merasakan adanya
nyeri dibagian bawah perut
DO :
- pasien tampak meringis
- pasien tampak mudah Lelah
- Pasien tampak pucat
P: nyeri saat bergerak
Q: nyeri seperti tertusuk
R: nyeri dibagian bawah
perut
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul

DS : Ketidakmampuan Defisit nutrisi


- Pasien mengatakan kurang mengabsorbsi nutrien
nafsu makan
- Pasien mengatakan mudah
Lelah
DO:
- Pasien tampak lemas
- BB sebelum sakit : 56 kg
- BB sesudah sakit : 45 kg

3.3 diagnosa
a. nyeri akut b.d kondisi pasca trauma
b. deficit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien

3.4 intervensi
NO DIAGNOSA STANDAR INTERVENSI
(SDKI) LUARAN (SIKI)

36
(SLKI)
1. nyeri akut b.d setelah dilakukan Intervensi utama : manajemen nyeri
kondisi pasca Tindakan keperawatan Tindakan
trauma 1×24 jam diharapkan Observasi
tingkat nyeri menurun - Identifikasi lokasi, kerakteristik, durasi,
dengan kriteria hasil frekuensi, kwalitas dan intensitas nyeri
 Kemampuan - Identifikasi skala nyeri
meningkatkan - Identifikasi respon nyeri nonverbal
aktifitas - Identifkasi faktor yang memperberat dan
meningkat(5) memperingan nyeri
 Keluhan nyeri - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
menurun (5) tentang nyeri
 Mual menurun (5) - Identifikasi pengaruh budaya terhadap

 Muntah menurun respon nyeri

(5) - Identifikasi pengaruh nyeri pada kwalitas

Nafsu makan membaik hidup

(5) - Monitor keberhasilan terapi komplementar


yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan
analgetic
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Control lingkungan yang memperberat
nyeri
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, peroide dan pemicu
nyeri
- Jelaskan straregi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor secara mandiri

37
- Anjurkan menggunakan analgetic
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetic jika
perlu

2. Deficit nutrisi Setelah dilakukan Intervensi utama


b.d Tindakan keperawatan Manajemen nutrisi
ketidakmampuan 1 * 24 jam diharapkan Observasi
mengabsorbsi status nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi
nutrien  Kekuatan otot 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
menelan meningkat makanan
(5) 3. Identifikasi makanan yang di sukai
 Porsi makan yang 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
dihabiskan nutrien
meningkat (5) 5. Identifikasi perlunya penggunaan
 Nyeri abdomen selang nasogastric
menurun (5) 6. Monitor asupan makanan

 Sariawan menurun 7. Monitor berat badan

(5) 8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

 Frekuensi makan Terapeutik

membaik (5) 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan,

 Nafsu makan jika perlu

membaik (5) 2. Fasilitasi menenntukan pedoman diet


3. Sajikan makanan secara menarik dan
 Bising usus
suhu yang sesuai
membaik (5)
4. Berikan makanan tinggi serat untuk
 Membran mukosa
mencegah konstipasi
membaik (5)
5. Berikan suplemen makanan jika perlu
6. Hentikan pemberian makan melalui
selang nasogastric jika asupan oral di

38
toleransi
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang di programkan
Kolabarosi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan, jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu

3.5 implementasi

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang


telah direncanakan. Implementasi merupakan tahap proses keperawatan dimana
perawat memberikan intervensi keeprawattan lansung dan tidak lansung terhadap
klien.klien.
3.6 evaluasi

Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan perawat untuk


menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi
klien. Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses kepweawatan dengan cara
melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau
tidak.

BAB IV
PENUTUP

4.1 kesimpulan
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim. Kanker
serviks menunjukkan adanya sel- sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel jaringan
yang tumbuh terus- menerus dan tidak terbatas pada bagian leher rahim (Ariani, 2015 ).
Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik

39
menunjukkan bahwa kanker serviks dapat juga menyerang wanita yang berumur antara
20 sampai 30 tahun.
4.2 saran
1. Bagi Mahasiswa
Dalam penyusunan makalah dan pemecahan kasus kelompok sudah berusaha
semaksimal mungkin. Namun jika ada saran yang bersifat perbaikan kelompok
sangat senang menerima masukan tersebut.

2. Bagi IntitusiPendidikan
Dalam penyusunan makalah kelompok melakukan konsultasi dengan pihak Bapak /
Ibu dosen yang bersangkutan. Saran yang Bapak / Ibu dosen berikan sangat
membantu untuk perbaikan makalah dan pemecahan kasus.

DAFTAR PUSTAKA
buku panduan penatalaksanaan kanker serviks
siti raudhatul janah 2019. Karya tulis ilmiah, asuhan keperawatan pasien dengan ca
serviks diruang mawar rumah sakit umum daerah abdul Wahab sjahranie samarinda
Tim Pokja SDKI, SLKI, SIKI. 2016. SDKI. SLKI. SIKI. Dewan Pengurus Pusat SDKI,
SLKI, SIKI. Jakarta Selatan

40
41

Anda mungkin juga menyukai