Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan pada Nn.

H dengan prioritas masalah


kebutuhan dasar cairan elektrolit

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Dasar

Di susun oleh :

NAMA : ST.NURJENI

NIM : 14420202084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
Kasus :
Seorang Perempuan Nn. H berusia 19 tahun datang di IGD dengan
keluhan Seorang Perempuan Nn. H berusia 19 tahun datang di IGD dengan
keluhan BAB Encer lebih dari 6 kali. Pasien seorang siswa SMA. tinggal di Jl.
Onta Baru. Agama Islam. Kota Makassar. . Klien dibawah ke rumah sakit oleh
ayahnya karena klien mengalami BAB encer lebih dari 6 x dalam sehari disertai
muntah-muntah lebih dari 3x dalam sehari, nafsu makan menurun, nyeri perut,
demam (+), Nyeri kepala (+), penyebabnya tidak diketahui dan ayah klien
mengatakan belum ada pengobatan yang diberikan kepada anaknya. Diagnosis
Medis GEA Kronik. No rekam Medik 31 95 08. Orang Tua Tn. Z merupakan
bapak kandung berusia 40 tahun seorang PNS. Menurut klien, penyakit ini baru
dialami pertama kali. Sebelumnya klien pernah menderita BAB encer dan mual
muntah tetapi tidak sampai dirawat di RS. Klien tidak alergi terhadap obat-obatan
dan klien juga tidak punya kebiasaan tertentu. Kakek dan nenek dari pihak ayah
dan ibu sudah meninggal karena faktor usia . Ayah dan ibu klien tidak pernah
menderita penyakit yang sama dengan klien dan berbadan sehat. Klien
merupakan anak tunggal dan berumur 19 thn. Ayah nya merupakan anak ke tiga
dari 5 bersaudara. Saudara pertama perempuan, kedua laki-laki, ayah pasien, adik
laki-laki, dan bungsu laki-laki. Sedangkan saudara ibu pasien ada 3 orang. Ibu
pasien anak pertama. Adiknya seorang laki-laki dan perempuan.

Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya. Klien


berharap agar cepat sembuh dan dapat kembali beraktivitas seperti biasanya. Klien
merasa cemas dengan nyeri perut yang dialaminya. Klien berusaha mematuhi
anjuran perawat dan dokter terhadap perawatan 150-400 dan pengobatannya.
Klien tidak mengetahui penyakit yang sementara dialaminya. Klien beradaptasi
dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Klien mengatakan mempunyai
hubugan yang sangat baik dengan anggota keluarganya. Klien merespon dengan
baik orang yang sedang berada disekitarnya . Klien mengatakan mempunyai
hubungan yang baik dengan masyarakat di lingkungannya. Klien sering
berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat. Klien berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa indonesia . Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih
dan nyaman . Klien mengatakan tidak melaksanakan sholat 5 waktu. Klien
percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah Swt dan semua ada obatnya.

Nutrisi : 3x/hari, Sedikit tapi sering, Tidak ada makanan kesukaan. Tidak ada
pantangan, nafsu makan menurun. BAB > 5 kali/hari, kunis disertai lendir, encer.
Susah tidur saat perut nyeri. Penampilan kurang rapi.

BB sebelum masuk rs dan saat di rs tdk terjadi perubah. Klien tampak lemah. TD
90/70mmhg, frekuensi nadi 110 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit, suhu
38°C. Composmentis/ sadar penuh dengan nilai 15.

Kulit/Integumen: Kulit klien berwarna kuning langsat, tidak terdapat adanya lesi,
tidak terdapat adanya edema. Kulit klien teraba hangat

Kepala dan rambut: Kepala klien berbentuk bulat, tidak tampak adanya benjolan,
tidak ada lesi di kepala, rambut tampak lurus berwarna hitam . Tidak teraba
adanya benjolan di kepala, tdk ada fraktur

Kuku: Kuku klien tampak bersih. Capilary refill time kurang dari 2 detik.

Mata: Mata klien tampak simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada dropping
dan ptosis. Konjungtiva tampak anemis. Sklera mata tampak putih. Pupil bereaksi
dengan normal ketika terkena cahaya. Gerakan bola mata normal. Tidak ada
peningkatan tekanan pada bola mata

Hidung: Hidung kluen tampak normal, septum normal, tidak ada sekret, potensi
hidung normal. Tidak ada nyeri tekan baik pada sinus frontalis, maxsilaris dan
sinus etmodialis

Telinga: Telinga klien tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, daun telinga
tampak bersih, tidak ada cairan, tidak ada serumen pada telinga, klien dapat
mendengar dengan baik.Tidak ada luka daerah telinga, tidak terdapat adanya nyeri
tekan

Mulut: Bibir klien tampak pucat dan kering, tidak ada luka, gigi tidak ada karies
gigi, dan mulut tampak bersih.
Leher: Tidak ada pembengkaka pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena
jugularis. Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid

Dada : Bentuk dada : Normal chest, Ekspansi dada : simetris kiri dan kanan saat
inspirasi dan ekspirasi. Frekuensi napas normal 20x/menit. Ritme napas
apnea/normal. Tidak ada nyeri tekan, paru mengembang simetris saat inspirasi.
Sonor. Vesikular

Abdomen : bentuk simetris kiri dan kanan, tidak tanpak adanya pembengkakan
pada abdomen. Bising usus selama satu menit adalah...pada kuadra kanan bawah.
Suara abdomen saat di perkusi terdengar bunyi. Tidak teraba adanya
pembengkakan pada abdomen, elastisitas kulit normal, adanya nyeri tekan di
daerah epigastrium

Genetalia : tidak ada kelainan.

Ekstremitas atas dan bawah : dapat bergerak dengan normal tidak ada kelainan
pada daerah ekstermitas
Pemeriksaan Laboratorium :
Nama : Nn. H Tgl.Pemeriksaan : 18/11/2020
Umur : 19 tahun Ruang : Khadijah
No.Rm : 319508
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
WBC 6,40 10^9/L 4,00-10,00
RBC 3,88 10^12/L 3,50-5,50
HGB 9,4 g/dL 11,0-16,0
HCT 29,9 % 37,0-54,0
HCV 77,1 Fl 27,0-34,0
MCH 24,2 Pg 27,0-34,0
MCHC 31,4 g/Dl 32,0-36,0
PLT 602 10^9/L 150-400

Keterangan :
- HGB (Hemoglobin) pasien dimana dari hasil pemeriksaan didapatkan
rendah
- HCT (Hematokrit) pasien didapatkan rendah
- MCV (Mean corpuscular volume/ukuran atau volume rata-rata
eritrosit) pasien didapatkan tinggi atau lebih dari nilai normal
- MCH (Mean corpuscular hemoglobin/jumlah rata-rata hemoglobin
dalam eritrosit) pasien didapatkan rendah
- MCHC (Mean corpuscular hemoglobin concetration/rata-rata
konsentrasi hemoglobin dalam eritrosit) pasien didapatkan rendah
- PLT (Platelet/trombosit) pasien didapatkan tinggi.
Penatalaksanaan Medis/ Terapi
a. L-Bio : Obat untuk melindungi system pencernaan dan
memperbaiki fungsi normal saluran pencernaan ketika mengalami diare,
konstipasi dan penggunaan antibiotic jangka Panjang pada bayi, anak-
anak ataupun dewasa.
b. Ranitidine : Obat untuk menurunkan produksi asam lambung.
c. Santagesik : Obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri akut atau
nyeri berat kronik.
d. Ketorolac : Obat golongan antiinflamasi nonsteroid
(OAINS/NSAIDs) yang digunakan untuk menghambat produksi
senyawa kimia yang dapat menyebabkan peradangan dan rasa nyeri.
e. Anvomer B6 : Obat yang digunakan untuk mencegah muntah-muntah,
mencegah kekurangan vitamin B6 serta mengobati anemia jenis
tertentu.
f. Lodia : Obat yang digunakan untuk mengobati diare akut dan
kronis.
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Nn. H
Tempat/Tgl lahir :
Status Perkawinan :-
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl.Onta Baru
Tanggal masuk RS :
Umur : 19thn
Jenis Kelamin :P
Agama : Islam
Suku : Makassar
Lama Bekerja :-

2. Penanggung Jawab/Pengantar
Nama : Tn.Z
Pendidikan Terakhir :-
Hubungan anatara klien : Ayah
Alamat : Jl.Onta Baru
Umur : 40thn
Pekerjaan : PNS
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : BAB encer lebih dari 6 kali
2. Alasan masuk RS : Klien mengalami BAB encer lebih dari 6 kali
sehari di sertai munta-muntah lebih dari 3 kali dalam sehari, nafsu
makan menurun, nyeri perut, demam, nyeri kepala.
3. Riwayat Penyakit : klien mengalami BAB encer lebih dari 6 kali
sehari disertai muntah-muntah lebih dari 3 kali dalam sehari, nafsu
makan menurun, nyeri perut, deman, nyeri kepala, klien mengatakan
susah tidur pada saat nyeri perut .
4. Data Medik
A. Dikirim oleh : UGD
B. Diagnosa Medik
Saat Masuk : GEA Kronik
Saat Pengkajian :

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah di alami saat kecil/kanak-kanak : klien
mengatakan pernah menderita BAB encer dan mual muntah tapi tidak
sampai di rawat di RS.
2. Riwayat alaergi : Klien tidak alergi terhadap obat-obatan dan klien juga
tidak mempunyai kebiasaan tertentu
3. Riwayat immunisasi : tidak ada
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Ket :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Meninggal

: Klien

G1 : Kakek dan nenek dari pihak ayah dan ibu sudah meninggal karena faktor
usia
G2 : Ayah dan ibu klien tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan
klien dan
berbadan sehat. Ayah klien berusia 40 tahun dan merupakan anak ketiga
dari 5
bersaudara. Sedangkan ibu merupakan anak pertama dari 3 bersaudara.
G3 : Klien merupakan anak tunggal dan berumur 19 tahun
RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPRITUAL

1. Pola koping : Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan


keluarganya
2. Harapan klien thd keadaan : Klien berharap agar cepat sembuh dan dapat
kembali beraktivitas seperti biasanya
3. Factor stressor : Klien merasa cemas dengan nyeri perut
4. Konsep diri : Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter
terhadap perawatan 150-400 dan pengobatannya
5. Pengetahuan klien tentang penyakit : Klien tidak mengetahui penyakit
yang sementara di alaminya
6. Adaptasi : Klien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya
7. Hubungan dengan anggota keluarga : klien merupakan anak tunggal dan
berumur 19 tahun
8. Hubungan dengan masyarakat : klien mengatakan mempunyai hubungan
dengan baik dengan masyarakat
9. Perhatian thd orang lain : klien merespon dengan baik dengan orang yang
berada di sekitarnya.
10. Aktifitas social : klien sering beradaptasi dalam kegiatan masyarakat
11. Bahasa yang sering digunakan : klien berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa indonesia
12. Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih dan nyaman
13. Kegiatan keagamaan : klien mengatakan tidak melaksanakan sholat 5
waktu
14. Keyakinan tentang kesehatan : Klien percaya bahwa segala penyakit
datangnya dari Allah SWT dan semua ada obatnya

V. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan dan minum
Frekuensi : 3x sehari
Pola makan/komposisi : sedikit tapi sering,
Makanan yang di sukai : klien mengatakan tidak memiliki makanan yang
disukai
Makanan pantangan : klien mengatakan tidak ada pantangan
Nafsu makan : klien mengatakan nafsu makan menurun
2. Tidur
Klien mengatakan susah tidur saat perut nyeri
3. Eliminasi fekal/BAB
frekuensi : 5 x/hari
Konsistensi : encer
Warna : kuning disertai lendir

VI. PEMERIKSAAN FISIK


Hari : Selasa Tanggal : 2 maret 2020 jam : 10.00 WITA

1. Keadaan umum :
Kehilangan BB : Bbsebelum masuk RS dan saat di RS tidak terjadi
perubahan.
Kelemahan : Klien tampak lemah
Vital sign : TD : 90/70mmHg, N : 110kali/menit, F : 20kali/menit,
Suhu : 38 derajat Celsius
Kesadaran Ciri-ciri tubuh : composmentis/sadar penuh dengan nilai 15

2. Head to toe
o Kulit/integumen :
Inspeksi : Kulit klien berwarna kuning langsat tidak terdapat
adanya lesi
Palpasi : tidak terdapat adanya edema. Kulit klien teraba hangat
o Kepala & rambut :
Inspeksi :Kepala klien berbentuk bulat, tidak tampak adanya
benjolan, tidak ada lesi di kepala, rambut tampak lurus berwarna
hitam.
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan di kepala dan tidak ada
fraktur.
o Kuku :
Inspeksi : kuku klien tampak bersih.
Palpasi : Capillary refill time kurang dari 2 detik.
o Mata/penglihatan :
Inspeksi : Mata klien tampak simetris kiri dan kanan, Kelopak
mata tidak ada dropping dan ptosis. Konjungtiva tampak anemis,
sclera mata tampak putih, pupil bereaksi dengan normal ketika
tekanan cahaya, gerak bola mata normal.
Palpasi : Tidak ada peningkatan tekanan pada bola mata.
o Hidung/penghiduan :
Inspeksi : Hidung Klien tampak normal, sputum normal, tidak ada
sekret, potensi hidung normal,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus prontalis, maxilaris dan
sinus otmodialis
o Telinga/pendengaran :
Inspeksi : Telinga klien tampak simestris kiri dan kanan,
Palpasi : tidak ada luka, daun telinga tampak bersih, tidak ada
cairan, tidak ada serumen pada telinga, klien dapat mendengar.
o Mulut & gigi :
Inspeksi : Bibir klien tampak pucat dan kering, tidak ada luka, gigi
tidak ada karies gigi, dan mulut tampak bersih.
o Leher :
Inspeksi : Tidak ada pembengkaka pada kelenjar tiroid, tidak ada
distensi vena jugularis.
Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid
o Dada :
Inspeksi : Bentuk dada: normal chest. Ekspansi dada = simetris kiri
dan kanan saat inspirasi dan ekspirasi. Frekuensi napas normal
20x/menit. Ritme napas apnea/ normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, paru mengembang simetris saat
inspirasi.
Perkusi : Sonor.
o Abdomen :
Inspeksi : Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak tampak
adanya pembengkakan pada abdomen.
Auskultasi : Bising usus 40x/menit pada kuadran kanan bawah.
Palpasi : Adanya nyeri tekan di daerah epigastrium
o Perineum & genitalia : tidak ada kelainan.
o Extremitas atas & bawah :
Inspeksi : dapat bergerak dengan normal tidak ada kelainan pada
daerah ekstermitas
5 5

5 5
VII. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN

Faktor Malabsorpsi
Faktor Infeksi Faktor makanan
(karbohidrat,
(Bakteri dan virus) (makanan basi, beracun,
protein, lemak)
alergi makanan)

Kuman masuk kedalam


Toksin tidak dapat Tekanan osmotic
tubuh dan berkembang
diabsorpsi meningkat
dalam usus

Toksin dalam dinding usus Peningkatan isi rongga


Pergeseran air dan
halus lumen usus
eletrolit ke rongga usus

Hipersekresi air dan


elektrolit usus meningkat Hiperperistaltik

GEA Kronik

BAB Sering dan encer

Inflamasi saluran pencernaan

Frekuensi defekasi ↑ Agen pirogenik


Nyeri pada
abdomen
Diare Suhu tubuh
meningkat
Nyeri Akut

Hipertermia
ANALISA DATA
Nama : Nn.H No. RM : 319508
Umur : 19 tahun Dx. Medis : GEA Kronik
Alamat : Jl. Onta Baru Ruangan : Khadijah

TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


Selasa, 2 DS : Faktor penyebab Diare
(Makanan, Infeksi,
Maret 2021 - Klien mengeluh
Malabsorbsi)
nyeri perut ↓
Peningkatan tekanan
DO :
osmotic, masuknya
- Frekuensi BAB : 5 kuman ke dalam
tubuh dan usus serta
kali/hari
toksin tidak dapat di
- konsistensi BAB : absorpsi
(Malabsorbsi)
encer

- Bising usus 40 Hipersekresi air dan
elektrolit meningkat
x/menit

Peningkatan isi
rongga lumen usus

Hiperperistaltik

GEA Kronik

BAB Sering dan
encer

Frekuensi defekasi ↑

Diare
DS : Faktor penyebab Nyeri Akut
(Makanan, Infeksi,
- Klien mengeluh
Malabsorbsi)
nyeri perut ↓
Peningkatan tekanan
- Klien mengatakan
osmotic, masuknya
susah tidur saat kuman ke dalam
tubuh dan usus serta
nyeri perut
toksin tidak dapat di
- Klien merasa cemas absorpsi

dengan nyeri perut
Hipersekresi air dan
yang dialaminya elektrolit meningkat

DO :
Peningkatan isi
- Klien mengatakan rongga lumen usus

nafsu makannya
Hiperperistaltik
menurun ↓
GEA Kronik
- N = 110x/m

BAB Sering dan
encer

Inflamasi saluran
pencernaan
(Agen Pencedera
Fisiologis)

Nyeri abdomen

Nyeri Akut
DS: - Faktor penyebab Hipertermia
(Makanan, Infeksi,
DO:
Malabsorbsi)
- S = 380C ↓
Peningkatan tekanan
- N = 110x/m
osmotic, masuknya
- Kulit klien teraba kuman ke dalam
tubuh dan usus serta
hangat
toksin tidak dapat di
absorpsi

Hipersekresi air dan
elektrolit meningkat

Peningkatan isi
rongga lumen usus

Hiperperistaltik

GEA Kronik

BAB Sering dan
encer

Inflamasi saluran
pencernaan
(Proses Penyakit)

Agen pirogenik

Suhu tubuh
meningkat

Hipertermia

INTERVENSI
Nama : Nn.H No.RM : 319508
Umur : 19thn Dx Medis : GEA
Ruang rawat :
Alamat : Jl. Onta baru
TGL/ DIAGNOSA RENCANA TTD
JAM NAMA
Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
19/11/ Diare Setelah dilakukan Manajemen diare 1. Mengetahui
2020 berhubungan intervensi Observasi penyebab dapat
dengan keperawatan selama 1. Identifikasi membantu
malabsorpsi
1 x 24 jam penyebab diare memberikan
ditandai
dengan BAB diharapkan eliminasi 2. Monitor warna, penanganan yang
5 x/hari, fekal membaik volume, tepat
konsistensi dengan kriteria frekuensi dan 2. Memantau
encer, bising hasil : konsitensi tinja perkembangan
usus 40 1. Frekuensi Terapeutik perawatan
x/menit, defekasi 3. Berikan asupan 3. Membantu
nyeri perut
membaik cairan oral mencegah
2. Konsistensi feses Edukasi terjadinya
membaik 4. Anjurkan dehidrasi
3. Peristaltik usus menghindari
membaik makanan 4. Makanan
4. Nyeri abdomen pembentuk gas, pembentuk gas,
menurun pedas dan pedas dan
mengandung mengandung
laktosa laktosa dapat
menyebabkan
rasa tidak
nyaman di perut,
Kolaborasi mengiritasi
5. Kolaborasi saluran
pemberian obat pencernaan dan
antimotilitas memperberat
kerja usus.
5. Obat antimotilitas
dapat
menghambat
gerakan usus
sehingga
frekuensi BAB
dapat berkurang
Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Pengkajian secara
berhubungan intervensi Observasi menyeluruh dapat
dengan agen 1. Identifikasi
keperawatan selama membantu dalam
pencedera lokasi,
fisiologis 1 x 24 jam karakteristik, penegakkan
(inflamasi) diharapkan tingkat durasi, diagnosis yang
ditandai frekuensi,
nyeri menurun tepat
dengan klien kualitas,
mengeluh dengan kriteria intensitas nyeri 2. Pasien dengan
nyeri perut, hasil : 2. Identifikasi nyeri akan
Klien respon nyeri
1. Keluhan nyeri menunjukkan
mengatakan non verbal
nafsu menurun Terapeutik respon non verbal
makannya 2. Gelisah menurun 3. Berikan Teknik yang dapat
menurun, 3. Frekuensi nadi nonfarmakologi diamati
Klien s untuk
mengatakan membaik mengurangi 3. Beberapa Teknik
susah tidur 4. Nafsu makan rasa nyeri non farmakologis
saat nyeri membaik 4. Fasilitasi seperti Teknik
perut istirahat dan
5. Pola tidur relaksasi napas
tidur
membaik Edukasi dalam dapat
5. Jelaskan membantu
penyebab, mengurangi nyeri
periode, dan 4. Tidur dapat
pemicu nyeri
memberikan rasa
6. Ajarkan Teknik
nonfarmakologi rileks pada otot,
s untuk sehingga nyeri
mengurangi
dapat berkurang
rasa nyeri
Kolaborasi 5. Memberikan
7. Kolaborasi pengetahuan pada
pemberian
pasien dan
analgetic, jika
perlu keluarga dapat
mengurangi rasa
gelisah pasien
6. Agar Teknik
nonfarmakologis
dapat dilakukan
secara mandiri
oleh pasien
7. Analgetic dapat
mengurangi nyeri
akut ataupun
nyeri kronik yang
dirasakan pasien

Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen 1. Membantu dalam


berhubungan intervensi hipertermia penanganan yang
dengan
keperawatan selama Observasi tepat
proses
penyakit 1 x 24 jam 1. Identifikasi 2. Memantau
ditandai diharapkan penyebab kemajuan
dengan S =
termoregulasi hipertermia perawatan
380C, kulit
teraba membaik dengan 2. Monitor suhu 3. Pakaian yang
hangat, N = kriteria hasil : tubuh ketat dan tebal
110 x/menit 1. Suhu tubuh Terapeutik dapat menangkap
membaik 3. Longgarkan panas lebih lama
2. Suhu kulit pakaian di dalam tubuh
membaik Kolaborasi 4. Menghindari
Takikardi menurun 4. Kolaborasi terjadinya
pemberian cairan dehidrasi yang
intravena, jika
dapat membuat
perlu
suhu tubuh tetap
tinggi
MIND MAPPING
SKEMA MIND MAPPING KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan pada Nn. H dengan Gangguan Pemenuhan Cairan dan
Elektrolit
di Ruang Khadijah RS TK. II

Nama : Nn H
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : P
Dx. Medis : GEA Kronik
Etiologi : Pemeriksaan Fisik
1. Makanan 1. Kelemahan : Klien tampak
2. Malabsorpsi lemah
3. Infeksi Patofisiologi 2. TTV : TD = 90/70 mmHg , N =
Faktor penyebab (Makanan, Infeksi, 110x/m , R = 20x/m , S = 380C
Malabsorbsi) 3. Kulit : Teraba hangat
↓ 4. Mata : Konjungtiva anemis
Analisis Data Peningkatan tekanan osmotic, 5. Mulut dan gigi : bibir tampak
1. Diare masuknya kuman ke dalam tubuh pucat dan kering
DS : dan usus serta toksin tidak dapat di 6. Abdomen : bising usus 40
- Klien mengeluh absorpsi x/menit, adanya nyeri tekan
nyeri perut (Malabsorbsi) di daerah epigastrium
DO : ↓ Pemeriksaan Laboratorium
- Frekuensi BAB : 5 Hipersekresi air dan elektrolit 1. HGB : rendah
kali/hari meningkat 2. HCT : rendah
- konsistensi BAB : ↓ 3. MCV : tinggi
encer Peningkatan isi rongga lumen usus 4. MCH : rendah
- Bising usus 40 ↓ 5. MCHC : rendah
x/menit Hiperperistaltik 6. PLT : tinggi
2. Nyeri Akut ↓
DS : GEA Kronik
- Klien mengeluh
nyeri perut
- Klien mengatakan
Tanda dan Gejala
susah tidur saat
BAB encer 5 x/hari, muntah lebih
nyeri perut
dari 3x, nafsu makan menurun,
- Klien merasa
nyeri perut, demam, nyeri kepala
cemas dengan
nyeri perut yang
dialaminya
DO : Masalah Keperawatan Kriteria Hasil
- Klien mengatakan 1. Diare 1. Eliminasi Fekal
nafsu makannya 2. Nyeri Akut 2. Tingkat Nyeri
menurun 3. Hipertermia 3. Termoregulasi
- N = 110x/m
3. Hipertermia
DS: -
DO: Intervensi
-S = 380C 1. Manajemen diare
-N = 110x/m 2. Manajemen Nyeri
-Kulit klien teraba 3. Manajemen hipertermia
hangat

Anda mungkin juga menyukai