Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM LINN) TERHADAP

KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN LDL TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

YANG HIPERKOLESTEROLAMIA MELALUI REVIEW JURNAL TAHUN 2010-2020

Yuanda Akbar Mahajaya

ABSTRAK
Pendahuluan: Hiperkolesterolemia adalah masalah penting, karena tingginya kolesterol di dalam darah
dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya seperti aterosklerosis, stroke, penyakit jantung coroner
(pjk), dan hipertensi. Kolesterol merupakan unsur penting di dalam tubuh manusia yang diperlukan
untuk mengatur proses kimiawi di dalam tubuh, tetapi kolesterol dalam jumlah yang melebihi kadar
normal bisa menyebabkan aterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada penyakit jantung coroner.
Tujuan: Untuk mengetahui Pengaruh Ekstrak bawang putih (Allium sativum L) terhadap kadar kolesterol
total dan LDL tikus putih (rattus novergicus) yang hiperkolesterolamia.
Metode Metode penelitian yang digunakan adalah narrative review (tinjauan literatur dengan
menggunakan kualitatif review) pada jurnal dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Hasil: Pemberian Ekstrak bawang putih (Allium sativum L) terhadap tikus putih (rattus novergicus) yang
hiperkolesterolamia terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL.
Kesimpulan: Pemberian ekstrak bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL namun
pemberian ekstrak bawang putih dengan dosis lebih dari 250 mg/kgBB (termasuk dosis tinggi) tidak
dianjurkan karena menyebabkan penurunan kolesterol yang bermakna pada kadar kolesterol total yang
normal, sedangkan dosis anjuran adalah dosis rendah.
Kata Kunci: Bawang putih, Ekstrak bawang putih (Allium sativum L), kadar kolesterol total, LDL, tikus
putih (rattus novergicus) hiperkolesterolemia, kolesterol,

ABSTRACT
Introduction : Hypercholesterolemia is an important problem, because high cholesterol in the blood can
cause dangerous diseases such as atherosclerosis, stroke, coronary heart disease (CHD), and hypertension.
Cholesterol is an important element in the human body that is needed to regulate chemical processes in
the body, but cholesterol in amounts that exceed normal levels can cause atherosclerosis which will
eventually have an impact on coronary heart disease.
Objective : To determine the effect of garlic extract (Allium sativum L) on total and LDL cholesterol
levels in hypercholesterolemic white rats (Rattus novergicus).
Method : The research method used is a narrative review (literature review using a qualitative review) on
journals within the last 10 years.
Results : The administration of garlic extract (Allium sativum L) to hypercholesterolemic white rats
(Rattus novergicus) was proven to reduce total and LDL cholesterol levels.
Conclusion : Giving garlic extract can reduce total and LDL cholesterol levels, but giving garlic extract
at a dose of more than 250 mg/kgBW (including high doses) is not recommended because it causes a
significant decrease in cholesterol levels in normal total cholesterol levels, while the recommended dose
is low dose.
Keywords : Garlic, Garlic extract (Allium sativum L), total cholesterol levels, LDL, white rats (rattus
novergicus) hypercholesterolemia, cholesterol,

1
Latar Belakang
Hiperkolesterolemia adalah masalah penting, karena tingginya kolesterol di dalam darah
dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya seperti aterosklerosis, stroke, penyakit jantung
coroner (pjk), dan hipertensi. Kolesterol merupakan unsur penting di dalam tubuh manusia yang
diperlukan untuk mengatur proses kimiawi di dalam tubuh, tetapi kolesterol dalam jumlah yang
melebihi kadar normal bisa menyebabkan aterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada
penyakit jantung koroner (Rebecca dkk, 2014)
Literatur terkini menyatakan bahwa hiperkolesterolemia biasanya tidak menunjukkan
gejala khas, seringkali seseorang baru mengetahui terkena hiperkolesterolemia ketika mereka
melakukan pemeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan atau karena keluhan lain. Hanya saja
gejala yang sering ditemui yaitu sering pusing di kepala bagian belakang, tengkuk dan pundak
terasa pegal, sering pegal, kesemutan di tangan dan kaki bahkan ada yang mengeluhkan dada
sebelah kiri terasa nyeri seperti tertusuk. Jika hiperkolesterolemia ini dibiarkan begitu saja, akan
meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke (Dadan, 2012).
Studi pustaka ini dibuat untuk menjawab research question tentang hiperkolesterolemia
yang akhir akhir ini menjadi kasus penyakit dengan angka kematian yang setiap tahunnya bisa
dikatakan meningkat. Serta untuk menjawab apakah bawang putih (Allium sativum L) dapat
menurunkan kadar kolesterol dan LDL di dalam tubuh seseorang.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Ekstrak bawang putih (Allium
sativum L) terhadap kadar kolesterol total dan LDL tikus putih (rattus novergicus) yang
hiperkolesterolamia.
Penulis tertarik untuk meneliti melalui review jurnal penelitian tentang Pengaruh Ekstrak
bawang putih (Allium sativum L) terhadap kadar kolesterol total dan LDL tikus putih (rattus
novergicus) yang hiperkolesterolamia, sehingga dapat membuka wawasan kepada masyarakat
untuk memanfaatkan potensi bahan pangan alami, salah satunya adalah bawang putih yang
harganya lebih terjangkau dan mudah didapat dalam mencegah hiperkolesterol.

METODE
Desain penelitian yang digunakan adalah narrative review (tinjauan literatur dengan
menggunakan kualitatif review). Metode Narative Review merupakan metode yang
menggunakan review, telaah, evaluasi terstruktur, pengklasifikasian, dan pengkategorian dari
evidence based-evidence based yang telah dihasilkan sebelumnya. Langkah dan strategi
pelaksanaan SLR sangat terencana dan terstruktur sehingga sangat berbeda dengan metode yang
hanya sekedar menyampaikan studi literature (Hariyati, 2010).
Metode Narative Review dimanfaatkan untuk identifikasi, mengkaji, mengevaluasi, dan
menafsirkan riset dengan bidang topik fenomenal, dengan pertanyaan riset tertentu yang relevan.
Metode ini dapat dilakukan dengan review dan identifikasi artikel jurnal secara sistematis, yang
setiap prosesnya mengikuti langkah dan protokol (Triandini, dkk, 2019).
Metode Narative Review memiliki 3 tahapan yaitu planning (perencanaan), conducting
(pelaksanaan), dan reporting (laporan). Planning meliputi Research Question (RQ) adalah bagian
awal dan dasar berjalannya SLR. RQ digunakan untuk menuntun proses pencarian dan ekstraksi
literatur. Analisis dan sintesis data, sebagai hasil dari SLR, adalah jawaban dari RQ yang kita
tentukan di depan. RQ yang baik adalah yang bermanfaat, terukur, arahnya ke pemahaman
terhadap state-of-the-art research dari suatu topik penelitian. Langkah berikutnya penyusunan
protokol yang berisi prosedur dan metode melakukan SLR biasanya memuat 7 elemen yakni: 1)

2
Background, 2) Research Questions, 3) Search terms, 4) Selection criteria, 5) Quality checklist
and procedures, 6) Data extraction strategy, dan 7) Data synthesis strategy (Wahono, 2015).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil telaah jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti
yang menggunakan ekstrak bawang putih (Allium Sativum Linn) terhadap kadar kolesterol pada
tikus putih (Rattus Novergicus) yang hiperkolesterolamia.

Tabel No, Penulis, Tahun, Jenis Ekstrak, Perlakuan, Kadar Kolesterol Total, Kadar LDL
Kadar
Kadar LDL
No Penulis Tahun Jenis Ekstrak Perlakuan Kolesterol
(mg/dl)
Total (mg/dl)
K+ 120,89 ± 6,60 18,14 ± 3,61
K- 333,72 ± 9,01 259,69 ± 10,77
P1
Ekstrak (50 286,64 ± 10,80 199,40 ± 9,07
Bawang mg/ekor/hari,)
Mustika
Putih P2
1 Rinjani 2012
(Allium (100 227,43 ± 13,19 129,48 ± 15,94
Pramitasari
Sativum mg/ekor/hari)
Linn) P3
(200 141,59 ± 10,44 39,73 ± 13,79
mg/ekor/hari)
K+ 122.28 ± 2.86 73.1 ± 2.19
K- 219.06 ± 5.19 75,74 ± 3,04
P1
(3,6mg/200g 157.72 ± 1.71 77.18 ± 2.80
BB)
Ekstrak
P2
Rama Bawang
(7,2mg/200g 148.04 ± 3.48 77.32 ± 1.68
Samara Putih
2 2016 BB)
Brajawikalpa (Allium
P3
Sativum
(10,8mg/200g
Linn)
BB)
134.94 ± 2.28 78.02 ± 1.67

K+
Ekstrak K-
Bawang P1
Wilhelmina Putih (108 144
3 2019 mg//200g/BB)
W.M. Hewen (Allium
Sativum P2
Linn) (144 141
mg//200g/BB)

3
P3
(180 118
mg//200g/BB)
K+
K-
P1
Ekstrak (125 71,71±11,412
Bawang mg/kgBB)
Cintyadewi
Putih P2
4 Wignjosoesa 2014
(Allium (250 59,14±9,582
sto
Sativum mg/kgBB)
Linn) P3
(500 69,14±7,313
mg/kgBB)

Berikut gambar diagram batang pada hasil penelitian oleh Mustika Rinjani Pramitasari
2012 terkait ekstrak bawang putih (kadar ekstrak bawang putih dalam jumlah
mg/ekor/hari). Pada Tabel IV.II. Perbandingan Hasil Penelitian nomor 1

400
350334
287
300 257
250 227
200 199
150
100 129 142
121
50 Total Cholesterol
0 LDL
40
18

4
Berikut gambar diagram batang pada hasil penelitian oleh Rama Samara Brajawikalpa
2016 terkait ekstrak bawang putih (kadar ekstrak bawang putih dalam jumlah mg/200g
BB/). Pada Tabel IV.II. Perbandingan Hasil Penelitian nomor 2

250
219

200

158
148
150 135
122
Total Cholesterol
100 LDL
76 77 77 78

50
18

0
K+ K- P 1 3,6 P 2 7,2 P 3 10,8
mg/200g BB mg/200g BB mg/200g BB

Berikut gambar diagram batang pada hasil penelitian oleh Wilhelmina W.M. Hewen
2019 terkait ekstrak bawang putih (kadar ekstrak bawang putih dalam jumlah mg/200g
BB/). Pada Tabel IV.II. Perbandingan Hasil Penelitian nomor 3

180
158
160
140 141
120 118
100
80
60
40
Total Cholesterol
LDL
20
0 0 00 0 0 0
0

5
Berikut gambar diagram batang pada hasil penelitian oleh Cintyadewi Wignjosoesasto
2014 terkait ekstrak bawang putih (kadar ekstrak bawang putih dalam jumlah mg/200g
BB/). Pada Tabel IV.II. Perbandingan Hasil Penelitian nomor 4

80
72
69
70
59
60

50

40 Total Cholesterol
LDL
30
20

10
0 0 00 0 0 0
0
K+ K- P 1 125P 2P 3 500
mg/kgBB 250mg/kgBB mg/kgBB

Dari beberapa penelitian diatas dapat diuraikan satu persatu dimulai dari
penelitian Mustika Rinjani Pramitasari, dkk (2012) yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum L) terhadap perbaikan profil lipid rattus
novergicus strain wistar hiperkolesterolamia. Penelitian eksperimental ini dilakukan
dengan rancangan post test only radomized control group design. Sampel penelitian
dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok pertama sebagai kontrol negatif, kelompok
dua sebagai kontrol positif dan tiga kelompok lainnya diberikan bawang putih dengan
berbagai dosis : 50 mg/ekor/hari, 100 mg/ekor/hari dan 200 mg/ekor/hari. Hasil dan
pembahasan dari penelitian ini didapatkan bawang putih menyebabkan penurunan yang
bermakna pada kadar kolesterol total, LDL, TG, rasio LDL/HDL, serta rasio KT/HDL
(sig = 0,000). Dosis 200 mg/ekor mampu menurunkan kolesterol hampir mencapai
normal. Kesimpulan: Bawang putih dapat memperbaiki profil lipid dan pada dosis 200
mg dapat memperbaiki profil lipid paling besar.
Kemudian penelitian Rama Samara Brajawikalpa dan Mirella Gresyalli Kautama
(2016) memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol bawang
putih terhadap kadar kolesterol total, LDL, HDL pada galur wistar. Metode penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental dengan Pre and Post Test With Control Group
Design menggunakan 40 ekor tikus galur wistar dibagi kedalam delapan kelompok.
Kelompok kontrol normal, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif,
kelompok perlakuan 1, 2, 3, 4 dan 5 diberikan dosis ekstrak bawang putih masing-masing
3,6mg, 7,2mg, 10,8mg, 14,4mg dan 18mg dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL
dan meningkatkan HDL. Semakin tinggi ekstrak etanol bawang putih semakin besar
penurunan kadar kolesterol total, LDL dan peningkatan HDL.

6
Penelitian ketiga yaitu oleh Wilhelmina W.M. Hewen, dkk (2019) Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang putih (Allium
sativum Linn) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih (Rattus
norvegicus) yang sengaja dibuat hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental. dengan rancangan pretest and posttest with control group. Sampel
penelitian 25 ekor tikus putih yang dipilih secara acak yang dibagi dalam 5 kelompok
yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kesimpulan penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap penurunan
kadar kolesterol total pada tikus putih (Rattus novergicus) dengan hiperkolesterolemia.
Dengan membutuhkan dosis 108 mg//200g/BB sudah menunjukkan penurunan kadar
kolesterol total yang berarti. Penurunan kolesterol total terbesar setelah diberikan
perlakuan dosis 180 mg/hari
Penelitian Cintyadewi Wignjosoesastro, dkk (2014) memiliki tujuan yaitu Untuk
mengetahui efek bawang putih terhadap pencegahan hiperkolesterolemia. Metode
penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Pre and Post Test With
Control Group Design Penelitian ini menggunakan tikus Sprague Dawley berjumlah 28
ekor yang dibagi menjadi kelompok kontrol, kelompok pemberian bawang putih dosis
rendah (125 mg/kgBB/hari/tikus), kelompok pemberian bawang putih dosis sedang (250
mg/kgBB/hari/tikus), dan kelompok pemberian bawang putih dosis tinggi (500
mg/kgBB/hari/tikus). Perlakuan terhadap tikus berupa pemberian pakan bawang putih
selama 14 hari, 14 hari berikutnya ditambah dengan diet hiperkolesterol, yaitu kuning
telur. Pemeriksaan kolesterol dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu awal penelitian, hari ke 15,
dan akhir penelitian. Pemberian bawang putih dengan dosis rendah (125 mg/kgBB),
sedang (250 mg/kgBB), dan tinggi (500 mg/kgBB) mampu mencegah
hiperkolesterolemia. Dosis tinggi tidak dianjurkan karena menyebabkan penurunan
kolesterol yang bermakna pada kadar kolesterol total yang normal, sedangkan dosis
anjuran adalah dosis rendah.

7
DIAGRAM PRISMA
Keywords
Potential titles identified through database searching (Pubmed,
Identificati : Bawangmendeley)
google scholar, putih (Allium sativum L)

International Article n = 25
National
ArticleKeywords
Spesific n : Ekstrak bawang putih (Allium sativum L), kadar kolesterol total dan LD

International Article n = 10
National
Article n
Screeni

The result after deducting the duplicates


n = 30

Reason excluded : 20 articles are not very specific to my case


eligibili

Eligible articles are selected n = 10

Reason excluded : 4 articles have a few flaws so they were eliminated


Includ

Articles included in literature n = 4

8
Kesimpulan
Ekstrak bawang putih (Allium Sativum Linn) terbukti dapat menurunkan kadar
hiperkolesterolemia. Penelitian Mustika Rinjani Pramitasari, dkk (2012) menyimpulkan bahwa
dosis ekstrak bawang putih sebesar 50 mg/ekor/hari, 100 mg/ekor/hari dan 200 mg/ekor/hari
dapat menyebabkan penurunan yang bermakna pada kadar kolesterol total dan LDL. Kemudian
penelitian Rama Samara Brajawikalpa dan Mirella Gresyalli Kautama (2016) menyimpulkan
bahwa dosis ekstrak bawang putih sebesar 0,72mg, 3,6mg, 7,2mg, 10,8mg, 14,4mg dan 18mg
dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Selanjutnya penelitian oleh Wilhelmina W.M.
Hewen, dkk (2019) menyimpulkan bahwa dosis ekstrak bawang putih sebesar 1,8mg//200g/BB
sudah menunjukkan penurunan kadar kolesterol total yang berarti. Penurunan kolesterol total
terbesar setelah diberikan perlakuan dosis 180mg/hari. Penelitian terakhir oleh Cintyadewi
Wignjosoesastro, dkk (2014) menyimpulkan bahwa dosis ekstrak bawang putih (125 mg/kgBB),
sedang (250 mg/kgBB), dan tinggi (500 mg/kgBB) mampu mencegah hiperkolesterolemia. Dosis
tinggi tidak dianjurkan karena menyebabkan penurunan kolesterol yang bermakna pada kadar
kolesterol total yang normal, sedangkan dosis anjuran adalah dosis rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Hewen, W. W. M., Nurina, R. L., & Liana, D. S. (2019). PENGARUH PEMBERIAN


EKTRAK BAWANG PUTIH ( Allium sativum ) TERHADAP PENURUNAN
KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH ( Rattus norvegicus ) DENGAN
HIPERKOLESTEROL, 572–580.

Yovina dalam Yani, M. (2015). MENGENDALIKAN KADAR KOLESTEROL


PADA HIPERKOLESTEROLEMIA. Jurnal Olahraga Prestasi, 11(2), 115737.

Dadan dalam Amalia, M. (2017). Pengaruh Senam Aeorobik Intensitas Sedang Terhadap Kadar
Kolesterol Pada Wanita Usia Produktif, 1–10.

Setyono dalam Lisiswanti Rika, F. P. H. (2017). Allicin Pada Bawang Putih (Allium sativum)
Sebagai Terapi Alternatif Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Majority, 6(2), 33–38.

Trishadi dalam Pritacindy. A. (2013). UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK BAWANG PUTIH


(ALIUM SATIVUM ) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP KUTU RAMBUT
(PEDICULUS CAPITIS ).

Triandini dalam U. Aliyah. M. Mulawarman. (2020). Kajian Systematic LiteratureReview (SLR)


Untuk Mengidentifikasi Dampak Terorisme, Layanan Konseling dan Terapi
Trauma Pada Anak-Anak. ISLAMIC COUNSELING Jurnal Bimbingan Konseling Islam

Wignjosoesastro, C. (2014). Artikel Penelitian Pengaruh Bawang Putih ( Allium Sativum )


Terhadap Pencegahan Hiperkolesterolemia Pada Tikus the Effect of Garlic ( Allium
Sativum ) on Prevention of. Damianus Journal of Medicine, 13(1), 9–16

9
Rinjani Pramitasari, M., Riana, R., & Bahrudin, M. (2017). PENGARUH
EKSTRAKBAWANG PUTIH (Allium Sativum L) TERHADAP
PERBAIKANPROFIL LIPID PADA Rattus norvegicus strain wistar
HIPERKOLESTEROLEMIA. Saintika Medika, 8(2).

Sungging Pradana,Muh. Suryanto,Imam. (2017). TERAPI HIPERKOLESTEROL PADAMENCIT (Mus


musculus) STRAIN BALB/C BETINA UMUR 2 BULAN MENGGUNAKAN SARI BAWANG PUTIH.
Jurnal Biota, Vol.3, No. 2.

Mumpuni & Wulandari dalam Baxter, R., Hastings, N., Law, A., & Glass, E. J. . (2018).
Kolesterol pada Tubuh. Animal Genetics, 39(5), 561–563

Rebecca dkk dalam Sugawara, E., & Nikaido, H. (2014). Properties of AdeABC and AdeIJK
efflux systems of Acinetobacter baumannii compared with those of the AcrAB TolC
system of Escherichia coli. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58(12),
7250–7257.
Iskandar, Y., Halimah, E., & Rumaseuw, E. S. (2013). Review: pemberian ekstrakbawang putih
(ALLIUM SATIVUM L)PADA PROSES PEMANASAN TERHADAP PENURUNAN
KADAR LDL DAN HDL PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WINSTAR, 70
76.

Rossidy. (2010). Bawang Putih Lanang.

Peningkatan Kadar Kolesterol Darah. (2013). Jurnal Universitas Andalas, (1)

Kadar, T., & Hepar, H. D. L. (2017). Efek ekstrak bawang putih

Brajawikalpa, R. S., & Kautama, M. G. (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol


Bawang Putih terhadap Kadar Kolesterol Total, LDL Dan HDL pada Tikus Putih
Hiperkolesterol. Universitas Swadaya Gunung Jati, 3, 2 5.

Han, E. S., & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Burmana, F. (2015). Efek Allicin Pada Bawang Putih Sebagai Usaha Dalam Mencegah Diabetik
Nefropati. J Majority, 4(6), 20–26.

Asnel, Mulfa Satria., Kadri, Husnil., Arisanty, Dessy. (2015). Efek Suplemen Bawang Putih
terhadap Kadar Kolesterol dan Trigliserida pada Tikus Wistar yang Diberi Diet
Tinggi Minyak Sawit. Jurnal Kesehatan Andalas, 4 (1) 189-194.

Listyawati Nurina, Rr., Hewen, Wilhelmina., Nyoman Sasputra, I., Liana, DeboraShinta.,(2020).
Effect of garlic extract (Allium sativum) administration of the total cholesterol level for
white rats (Rattus novergicus) with hypercholesterol. IOP Conference Series: Materials
Science and Engineering. 823 (1).

10
Harcourt, Port., Anthony, Waribo Helen., Paul, Unyinigwung Eugene., O, Onwuli Donatus.
(2020). Effect of garlic juice administration on the lipid profile \ of male albino rats
fedwith high cholesterol diet. 8 (3), 134-137.

Pradana, Muhammad Sungging., Suryanto, Imam. (2017). Terapi Hiperkolesterol pada Mencit
(Mus musculus) strain Balb/C Betina Umur 2 Bulan Menggunakan Sari Bawang Putih. 3
(2), 71.

Alvin, Yanuarius., Budianto, Pratama., Widyastiti, Nyoman Suci. (2018).


PerbandinganPengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L),Kitosan
Dan Yogurt Sinbiotik Pisang Tanduk Terhadap Profil Lipid Tikus Sprague-Dawley
Hiperkolesterolemia. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro). 7
(2), 586-598.

Wijayanti, Rina., Rosyid, Abdur., Izza, Iffa Kholishotul. (2017). Pengaruh ekstrak kulit umbi
bawang putih (Allium sativum L.) Terhadap kadar kolesterol total darah tikus
jantan galur wistar diabetes mellitus. Journal of Pharmaciana. 7 (1), 9.

Sukma, Dwi Rani., Berawi, Khairun Nisa., Wahyudo, Riyan. (2018). Pengaruh Pemberian
Bawang Putih ( Allium Sativum ) terhadap Penyakit Dislipidemia The Influence of
Giving Garlic ( Allium Sativum ) Against Dislipidemia Disease. Jurnal Medula. 8, 49
53.

Ebrahimi, Tahereh., Behdad, Behnoosh., Abbasi, Maryam Agha., Rabati, Rahman


Ghaffarzadegan., Fayyaz, Amir Farshid., Behnod, Vahid., Asgari, Ali. (2015). High
doses of garlic extract significantly attenuated the ratio of serum LDL to HDL level in
rat-fed with hypercholesterolemia diet. Journal of Diagnostic Pathology. 10 (1), 1-9.

Moodley, Kogi., Joseph, Kimane., Naidoo, Yougasphree., Islam, Shahidul., Mackraj, Irene.
(2015). Antioxidant, antidiabetic and hypolipidemic effects of Tulbaghia violacea Harv.
(wild garlic) rhizome methanolic extract in a diabetic rat model. Journal of BMC
Complementary and Alternative Medicine. 15 (1), 1-13.

Aliyah, U., & Mulawarman, M. (2020). Kajian Systematic Literature Review (SLR) Untuk
Mengidentifikasi Dampak Terorisme, Layanan Konseling dan Terapi Trauma Pada
Anak Anak. ISLAMIC COUNSELING Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4 (2), 209.

11

Anda mungkin juga menyukai