PDF Laboratorium Obsetri Dan Ginekologi Laporan Kasus
PDF Laboratorium Obsetri Dan Ginekologi Laporan Kasus
Oleh
Irvana Fatimah Sudrajat
1710029016
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus tentang “Preeklampsia
Berat dengan Impending Eklampsia”. Laporan kasus ini disusun dalam rangka
tugas kepaniteraan klinik di Laboratorium Obstetri Dan Ginekologi Rumah Sakit
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan tutorial klinik ini tidak
lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. dr. Ika Fikriah, M. Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman.
2. dr. Soehartono, Sp. THT-KL, selaku Ketua Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
3. Dr. dr. Novia Fransiska Ngo, Sp.OG selaku Kepala Laboratorium Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
4. dr. Hj. Alfiani Rachmiputeri, Sp.OG (KFER) selaku dosen pembimbing selama
pengajar Lab/SMF Obstetri dan Ginekologi, terima kasih atas ilmu yang telah
diajarkan kepada penulis.
6. Rekan-rekan dokter muda di Lab/SMF Obstetri dan Ginekologi RSUD
Penulis
2
DAFTAR ISI
3.1.1 Definisi............................................................................................................ 15
3.1.2 Epidemiologi................................................................................................... 15
3.1.4 Patofsiologi......................................................................................................16
3.2.1 Definisi............................................................................................................ 21
3.2.2 Diagnosis......................................................................................................... 21
3.2.3. Tatalaksana.................................................................................................... 22
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................27
BAB V PENUTUP..................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................32
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Tujuan
Mengetahui perbandingan antara teori dengan kasus nyata Preeklampsia
Berat yang terjadi di Ruang VK dan Nifas Mawar RSUD Abdul Wahab
Syahranie Samarinda. Mengkaji ketepatan penegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan dalam kasus ini.
5
BAB II
LAPORAN KASUS
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 4 April 2018 pukul
22.20 WITA di ruang VK Mawar RSUD AW. Sjahranie Samarinda.
2.1 Anamnesis
a) Identitas Pasien
Nama : Ny.I
Usia : 40 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Lambung Mangkurat, Samarinda
Masuk Rumah Sakit pada tanggal 04 April 2018, pukul 22.20 WITA
b) Identitas Suami
Nama : Tn. AA
Usia : 29 tahun
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Lambung Mangkurat, Samarinda
c) Keluhan Utama:
Pasien datang ke IGD RSUD AWS dengan keluhan pandangan kabur sejak
3 hari yang lalu. Keluhan lainnya adalah kepala pusing dan sakit kepala
yang dirasakan tidak berkurang sejak ± 2 minggu sebelum masuk RS.
Pasien juga merasakan nyeri pada ulu hatinya. Pasien mengatakan jika
sebelumnya tekanan darah nya tidak pernah tinggi selama kehamilan ini.
6
Keluhan ini tidak disertai dengan penurunan kesadaran (-), kejang (-),
mual (-), muntah (-), keluar lendir darah (-), dan keluar air-air (-).
e) Riwayat Penyakit Dahulu
Menarche : usia 13 tahun
Lama haid : 7 hari
Banyaknya perdarahan : 3-4x ganti pembalut/hari
HPHT : 20 September 2017
TP : 27 Juli 2018
h) Riwayat Pernikahan
Menikah 2 kali
Lamanya menikah dengan suami sekarang : 11 tahun
Menikah pertama usia : 22 tahun
i) Riwayat Obstetri
G5P4005A0
7
pervaginam gram
52018 Hamil Ini
Status Generalis
Berat badan : 73 kg
Tinggi badan : 153 cm
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis (GCS E4V5M6)
Tanda Vital
Tekanan Darah : 180/110 mmHg
Nadi : 115 x/menit, reguler, kuat angkat
Pernapasan : 22 x/menit, teratur
Suhu : 36,9 °C
8
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : batas kanan ICS II parasternal line dextra
batas kiri ICS V midclavicular line sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-),CRT> 2 detik
Status Obstetri
Status Lokalis
Inspeksi : Perut membesar arah memanjang, linea nigra (+), striae
albicans (+), sikatrik (-).
Pemeriksaan Palpasi
3.3 Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 4 April 2018 :
9
Kimia Darah
GDS 116 mg/dl 70-140 mg/dl
Ur 25.1 mg/dL 17.0-43.0 mg/dl
Cr 0,8 mg/dL 0,6-1,1 mg/dl
Na 138 mmol/L 135-155 mmol/L
K 15 mmol/L 3.6-5.5 mmol/L
Cl 0,6 mmol/L 98-108 mmol/L
Serologi
HbsAg NR Negatif
Ab HIV NR Negatif
Urinalisa
3.4 Diagnosis
G5P4005A0 gravid 26-27 minggu + Janin Tunggal Hidup Intra Uteri + Belum
Inpartu + Pre Eklampsia Berat (Impending Eklampsia) + TBJ 1550 gram
3.5 Penatalaksanaan
Konsul dr. Sp. OG
10
FOLLOW UP
Tanggal Follow up Penatalaksanaan
05/04/2018 S : Pasien mengatakan pandangan mata P :
07.00 kabur, pusing, sakit kepala, nyeri ulu Memberikan
11
12
Nifedipin 4x10mg PO
Metildopa 3x500mg
PO
10/04/2018 S : Pusing (+), pandangan kabur (+), P :
08.00 perut mules Memberikan
komposmentis
TD: 150/100mmHg, N: 95 kali/menit
Inj. Dexamethason
2x6mg
RR: 20 kali/menit, Suhu : 36,0 oC Misoprostol 50 mcg
13
Eklampsia
14
Hb : 10,1 gr/dL
Hct : 32%
15
WITA
Konsul jantung
Dari Sp.JP :
Concor 1x2,5 mg
12/04/2018 Pasien pindah ke ruang nifas P:
07.00 S : Pusing berkurang Memberikan MgSO4
Cefadroxil 3x500mg
Concor 1x2,5 mg
16
Aff infus
komposmentis Metildopa
3x500mg
TD: 140/90mmHg, N: 92 kali/menit PO
RR: 20 kali/menit, Suhu : 36,4 oC Biosanbe 1x1 tab
PO
17
BAB III
TINJAUN
PUSTAKA
3.1 PREEKLAMPSIA
3.1.1 Definisi
3.1.2 Epidemiologi
18
1) Primigravida
2) Umur ≥ 40 tahun
3.1.4 Patofisiologi
19
1) Volume Plasma
20
Kadar elektrolit total sama seperti hamil normal. Pada preeklampsia berat
yang mengalami hipoksia dapat menimbulkan gangguan keseimbangan asam
basa. Kadar natrium dan kalium pada preeklampsia sama dengan kadar hamil
normal (Prawirohardjo S. , 2011).
6) Tekanan Osmotik Koloid Plasma / Tekanan Onkotik
21
22
b) Gangguan visus akibat spasme arteri retina dan edem retina. Ganguan
visus dapat berupa pandangan kabur, skotoma, amaurosis yaitu kebutaan
tanpa jelas adanya kelainan dan ablasio retina.
c) Hiperrefleksi
14) Kardiovaskular
b) Kenaikan morbiditas dan mortalitas janin, secara tidak langsung akibat
intrauterine growth restriction, prematuritas, oligohidramnion dan
solusio plasenta.
3.2.1 Definisi
23
3.2.2 Diagnosis
3.2.3 Tatalaksana
Tatalaksana perawatan eklampsia berat sama halnya dengan perawatan
preeklampsia ringan, dibagi menjadi dua unsur, yaitu sikap terhadap penyakitnya,
yaitu pemberian obat obatan atau terapi medisinalis dan sikap terhadap kehamilan.
3.2.3.1 Sikap Terhadap Penyakit
1) Rawat inap dan tirah baring sebelah kiri
Monitoring input cairan (oral maupun infus) dan output cairan harus
dilakukan pengukuran secara tepat. Bila terjadi tanda-tanda edem paru segera
dilakukan koreksi cairan. Cairan yang diberikan dapat berupa:
24
5% Ringer-deskstrose atau cairan garam faali jumlah tetesan: < 125 cc/jam
atau
Infus dekstrose 5% yang tiap 1 liternya diselingi dengan infus ringer laktat
Obat anti kejang dapat berupa MgSO4 ataupun obat lain yang dapat dipakai
seperti diazepam dan fenitoin
Pemberian magnesium sulfat sebagai anti kejang lebih efektif dibanding
fenioin berdasar Cochrane Review terhadap enam uji klinik yang melibatkan 897
penderita eklampsia. Magnesium sulfat menghambat atau menurunkan kadar
asetilkolin pada rangsangan serat saraf dengan menghambat transmisi
neuromuskular dengan menggeser kalsium pada sinaps sehingga terjadi kompetitif
inhibition antara masgnesium sulfat dengan kalsium.
a) Cara Pemberian:
Maintenance dose:
Frekuensi napas > 16 kali/menit, tidak ada tanda tanda distres napas
c) Mg4 dihentikan apabila ada tanda tanda intoksikasi dan setelah 24
3) Diuretikum
Diuretik diberikan apabila ada edem paru, payah jantung kongestif atau
anasarka. Diuretik yang dipakai adalah furosemide.
4) Antihipertensi
Nifedipine
Dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg
dalam 24 jam. Tidak boleh diberikan secara sublingual karena efek
vasodilatasi sangat cepat maka hanya boleh diberikan per oral.
b) Antihipertensi Lini Kedua
Sodium nitroprusside: 0,25 μg i.v./kg/menit, infuse; ditingkatkan
mg/menit dititrasi
5) Glukokortikoid
26
b) Janin:
Adanya tanda-tanda fetal distress
Oligohidramnion
c) Laboratorik
27
2) Perawatan Konservatif
dan ventilator serta lama perawatan. Berat lahir bayi rata – rata lebih besar pada
manajemen konservatif, namun insiden pertumbuhan janin terhambat juga lebih
28
BAB
IV PEMBAHASAN
Pasien Ny. I usia 40 tahun datang ke IGD Rumah Sakit A.W. Sjahranie
Samarinda tanggal 4 April 2018 pukul 22.20 WITA dengan keluhan utama
pandangan kabur sejak ± 3 hari sebelum masuk RS. Setelah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang maka didapatkan
diagnosis G5P4005A0 gravid 26-27 minggu + Janin Tunggal Hidup Intra Uteri +
Belum Inpartu + Pre Eklampsia Berat (Impending Eklampsia) + TBJ 1550
gram. 4.1
Anamnesis
ANAMNESIS
Kasus Teori
- Ny. I, usia 45 tahun, multipara, usia
- Preeklampsia biasanya terjadi setelah
(-). h) Obesitas
29
k) Kehamilan multipel
30
PEMERIKSAAN FISIK
Kasus Teori
Status Generalis
- Obesitas merupakan salah satu faktor
- Komposmentis (GCS E4V5M6)
risiko terjadinya preeklampsia. BMI
- BMI: 31.0 kg/m (Obesitas I)
2
saat kunjungan pertama ≥35 kg/m2.
Tanda Vital
- Tekanan darah: 180/110 mmHg - Pada preeklampsia berat, didapatkan
TD ≥160/110
- Nadi: 115x/menit reguler, kuat
- Edema pada preeklampsia terjadi
angkat
karena hipoalbuminemia atau
- Pernapasan: 22x/menit
kerusakan sel endotel kapiler.
- Suhu: 36,9 °C
Pemeriksaan Fisik
- Edema (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kasus Teori
PENATALAKSANAAN
Kasus Teori
Memberikan MgSO4 sesuai
Pemberian Obat anti kejang:
protap
- MgSO4
Nifedipin 3x10mg PO
- Obat lain yang dapat dipakai adalah
Metildopa 3x500mg PO
diazepam dan fenitoin
Observasi Tekanan darah,
nadi, laju pernafasan, Obat anti hipertensi lini pertama
Nifedipine dosis 10-20 mg per oral,
temperature → 2 jam lapor
diulangi setelah 30 menit, maksimum
120 mg dalam 24 jam.
Perawatan aktif berarti kehamilan segera
diakhiri/terminasi bersamaan dengan
pemberian pengobatan medikamentosa.
Indikasi perawatan aktif ialah, indikasi
pada ibu, janin, atau laboratorik, seperti
32
adanya
33
tanda-tanda atau gejala-gejala impending eklampsia, adanya tanda fetal distress, tanda sindrom HELLP, dan lain
34
BAB
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Telah dilakukan sebuah studi kasus pada Ny. I, 40 tahun. Berdasarkan hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan: pasien mengeluhkan pandangan
kabur sejak 3 hari sebelum masuk RS, ditambah dengan keluhan kepala pusing
dan nyeri kepala sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, tekanan darah
180/110 mmHg, pemeriksaan urin menunjukkan hasil protein +3. Saat akhir
pasien didiagnosa P5105A0 Post Partum Spontan + Pre Eklampsia Berat
(Impending Eklampsia). Pasien mendapat terapi Nifedipine 3x10 mg, Metildopa
3x500mg secara oral, drip MgSO4 dan terminasi kehamilan setelah kurang lebih
lima hari tidak ada perbaikan pada pasien.
5.2 Saran
Preeklampsia merupakan salah satu penyebab kematian Ibu selama
kehamilan. Oleh karenanya penulis dan pembaca, sebagai calon-calon dokter
penanganan pertama mengetahui tanda dan gejala serta tatalaksana awal dari
preeklampsia. Semakin cepat tertangani maka perburukan akan dapat dihindari.
Pembelajaran mengenai hipertensi dalam kehamilan sangat penting untuk
menunjang kemampuan penulis bekerja sebagai dokter nantinya.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
37