Lead
B
o
d
y
Penyusunan konsep secara piramida terbalik yaitu paragrap pertama disebut lead atau
teras dan diikuti dengan segi-segi peristiwa lainnya dalam beberapa paragraph yang
dinamakan body atau tubuh berita yang semakin kebawah semakin berkurang
pentingnya.
Contoh-contoh straight news ini banyak sekali kita jumpai pada berita disurat kabar, di
majalah mingguan dll.
2. FEATURE
Feature yang di indonesiakan dengan karangan khas (karkhas) sebenarnya
belum mempinyai arti yang disepakati olaeh jurnalistik, dan merupakan kata yang paling
banyak mempunyai arti dalam kamus kewartawanan. Walawpun demikian ada satu
pemahaman yang sama bahwa feature bukan berita kempang dan tidak mempunyai tata
penulisan yang baku yang dimiliki oleh berita lrmpang.
Berikuit ini ada beberapa arti kata fature :
a. Secara umum kata feature meliputi satu daftar panjang tentang berbagai bahan
mulai dari komik sampai tulisan yang disebut kolom yang tidak digolongkan berita
lempang. Artinya secarakhusus adalah tulisan yang semata-mata daya pikat
manusiawai (human interest) yang tidak terlalu terikat pada tata penulisan baku
yang kaku yang berlaku dalam berita lempang.
b. Feature adalah suatu “artikel” atau karangan yang lebih ringan atau lebih
umum,tentang daya pikat manusiawi atau gaya hidup, ketimbang berita lempang
yang ditulis darim peristiwa yang masih hangat.
c. Karangan yang melukiskan mengenai suatu pernyataan dengan lebih terperinci
sehingga apa yang dilaporkan hidup dan tergambar dalam imajinasi pembaca.
d. Feature adaklah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang dirancang
terutama untuk menghibur dan memberitahu pembaca tentang peristiwa, situasi
atau aspek kehidupan.
Berdasarkan beberapa rujukan feature dan artikel yang diambil dari beberapa sumber
feature adalah :
Karangan lengkap non fiksi bukan berita lempang dalam media massa yang tak tentu
panjangnya dipaparkan secara hidup sebagai pengungkapan daya kreativitas yang
kadang-kadang dengan senthan subyektifitas pengarang trhadap peristiwa, situasi,
aspek kehidupan dengan tekanan pada daya pikat manisiawi untuk mencapai tujuan
memberitahu, menghibur, mendidik dan meyakinkan pembaca.
2. Sebelum Menulis
Sebelum mulai menulis biasanya penulis karkhas memperhatikan sekelilingnya dan
berusaha mengetahui apakah ada sesuatu yang lain yang ingin diketahui publik ;
sesuatu yang mendramatisir ; sesuatu yang dapat dijadikan saran kepada pembaca
untuk menambah pengetahuannya ; sesuatu yang dapat dibandingkan satu dengan
yang lainnya. Sesuatu itu sebenarnya tak terbatas dan tidak mungkin dirinci satu
persatu.
Sekedar contoh : Suasana pagi di Gunung Guntur, jeram di sungai Citarik, perlengkapan
tidur di gunung, penggunaan tali di berbagai kegiatan alam bebas, petunjuk praktis
berpetualang, pendidikan dasar pencinta alam, orang kaya mendadak, latar belakang
pembunuhan di Medan, peristiwa tingkat nasional berupa kampanye OPP, kandungan
emas di Busang, peristiwa internasional mengenai kemenangan partai buruh di Inggris
dll.
Salah satu cara untuk memperoleh bahan karangan selain observasi langsung adalah
wawancara baik wawancara sosok pribadi (personal interview), wawancara berita (news-
peg interview), wawancara jalanan (man-in-the street interview), wawancara sambil lalu
(casual interview), wawancara telepon, wawancara tertulis, wawancara kelompok
(discussion/seminar interview).
Narasi (narrativea0
Menceritakan suatu keadaan sedemikianrupa sehingga pembaca seolah berada
dalam situasi yang digambarkan :
Sersan (pol.) RollyKelwani Branimati menarik picu pistolnya, meloncat kebalik
pohon secepat kilat, melepaskan tembakan kesosok diantara semak-semak
dibawah cahaya lampu remang-remang, lalu terdengar teriakan “Aduh mati Aku”,
kata sang pejabat kaliber, Adih Suradih Tisonia.
Deskripsi (Descriptive)
Menggambarkan suatu keadaan sedemikian rupa, seolah-olah pembaca berada
beberapa jarak dari peristiwa :
Air terhempas bergemuruh 60m/dtk dengan ketinggian 60 meter, menjadi suatu
keasikan tersendiri bagi pearung jeram disungan citarik. Ditambah dengan
linkungan sungai yang belum tercemar seperti sungai-sungai dikota besar. Dikiri
sungai masih terdapat pohon pohon kecil tempat bersarangnya burung juga
semak-semak yang merupakan tempat tinggal binatang sejenis kadal air.
Kutipan
Pernyataan yang diucapkan seorang tokoh yang ditulis diantara tanda petik.
“wartawan, penulis, guru, nasibnya sama,” kata Unang Keranang Menerawang,
wartawan harian Kempes.
Pertanyaan (Question)
Kalimat Tanya sekaligus jawaban dengan tujuan untuk memberi pengetahuan
atau untuk menjawab rasa ingin tahu pembaca :
Apa cara terbaik menjadikan kota tetap bersih? Usahakan rumah sendiri bersih
terlebih dahulu.
Sapaan Akrab
Sapaan akrab seperti “Anda”, “Bung”, dengan tujuan untuk mengajak pembaca
memainkan peranan dalam kegiatan yang digambarkan dalam tulisan :
Jadi, Anda piker anda telah mentaati hukum? Mungkin. Tetapi mungkin juga hari
ini telah melakukan kesalahan berkali-kali.
Penggoda (teaser)
Kalimat yang akan menggoda pikiran pembaca dengan cara yang agak aneh,
seakan akan teka-teki agar pembaca tertarik kepada tulisan itu :
Sepuluh sisir bagi juru rias rambut adalah uang kontan. Tetapi 10 sisir bagi
petani berarti kertas saham.
Gabungan (combination)
Penggandengan teras kutipan dan deskripsi:
“ Saya tidak mengambil uang negara sesenpun,” bantah walikota antapani,
Susanto Kumatjaya, sambil mengusap air mata dan menyeka keringat yang
menetes dari sudut keningnya dalam sidang pengadilan tinggi, Selasa.
Aneh (Freak)
Pantun
Langit bertepi cakrawala
Laut berbibir pantai
Harga naik merajalela
Barang tak tergapai
Harga kebutuhan pokok sehari-hari beranjak naik. Tetapi kedatangan hari Raya
Idul Adha menjadi kepastian para ibu untuk berakrobatik dengan anggaran.
Tiruan bunyi
Crut……crut…
Pesawat morse yang menggegerkan dunia karena memancarkan pengumuman
lahirnya Indonesia selama 52 tahun lalu, mengisyaratkan kembali……
2. Sejarah (Historical)
Tulisan ini mengacu pada keterkaitan masa lampau dan masa kini. Maksud
tulisan ini adalah menyegarkan ingatan pembaca pada kejadian lampau. Misalnya G 30
S PKI. Dari segi psikologi orang senang membandingkan masa lampau dengan hal yang
terjadi sekarang.
3. Perayaan (Seasonal)
Karangan ini mengacu pada peristiwa terutama yang berkenaan dengan hari-hari raya
keagamaan. Kejadian di hari0hari raya bukan keagamaan misalnya 17 Agustus Dapat
mengacu kepada karangan yang bersifat sejarah. Hal-hal yang perludiperhatikan adalah
sesuatu yang lain daripada biasanya terutama yang bersifat fisik.
8. Petualangan (Travelling)
Sesuai dengan namanya karangan khas ini menuturkan pengalaman pengarang ke
objek wisata atau yang menarik lainnya baik dari segi sejarah, arsitektur maupun dari
segi keindahan alam.
Pengarang yang mengkhususkan perhatian untuk menjadi pengarang karkhas
petualangan perlu memperluas wawasan mengenai banyak hal baik dari sejarah,
arsitektur, antropologi, arkeologi, botani, Zoologi. Misalnya pada saat mengunjungi
puing-puing kerajaan Anu, tidak cukup hanya menuturkan tentang arsitektur bangunan,
tetapi jga harus mengaitkan dengan sejarah, mungkinjuga arkeologi, bahkan
antropologibisa jadi botani dan zoologinya.