Anda di halaman 1dari 7

Jurnalistik Alam Bebas

Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) mengakui adanya korelasi yang kuat antara


pengaruh media massa dan modernsasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, urbanisasi,
industrialisasi serta kemampuan baca tulis di suatu negara.
Dalam hubungan antara pembangunan dan fungsi peranan media massa di
Indonesia, GBHN 1998 menghendaki agar media massa memberikan
penerangankepada masyarakat luas dan di pihak lain dapat menyalurkan pendapat
masyarakat secara konstruktif.
Diantara rangkaian dan pesan atau isi media massa pada umumnya dan surat
kabar serta kantor berita pada khususnya yang menempati kedudukan penting adalah
STRAIGHT NEWS dan FEATURE disamping tajuk rencana, kolom dan iklan karena
dapat merangsang pembaca melakukan tindakan sesuai dengan kepentingannya.

1. BERITA LEMPANG (STRAIGHT/SPOT/HARD NEWS)


Straight news atau yang di indonesiakan berita lempang adalah laporan tentang
berita fisik dan intelektual misalnya mengenai bencana alam dan pendapat seseorang,
yang terjadi atau diucapkan pada saat itu dan ditulis menurut konsep yang harus ditaati
yakni 5W + 1H. Laporan ini disusun menurut struktur piramida terbaik.

Lead

B
o
d
y

Penyusunan konsep secara piramida terbalik yaitu paragrap pertama disebut lead atau
teras dan diikuti dengan segi-segi peristiwa lainnya dalam beberapa paragraph yang
dinamakan body atau tubuh berita yang semakin kebawah semakin berkurang
pentingnya.
Contoh-contoh straight news ini banyak sekali kita jumpai pada berita disurat kabar, di
majalah mingguan dll.

2. FEATURE
Feature yang di indonesiakan dengan karangan khas (karkhas) sebenarnya
belum mempinyai arti yang disepakati olaeh jurnalistik, dan merupakan kata yang paling
banyak mempunyai arti dalam kamus kewartawanan. Walawpun demikian ada satu
pemahaman yang sama bahwa feature bukan berita kempang dan tidak mempunyai tata
penulisan yang baku yang dimiliki oleh berita lrmpang.
Berikuit ini ada beberapa arti kata fature :
a. Secara umum kata feature meliputi satu daftar panjang tentang berbagai bahan
mulai dari komik sampai tulisan yang disebut kolom yang tidak digolongkan berita
lempang. Artinya secarakhusus adalah tulisan yang semata-mata daya pikat
manusiawai (human interest) yang tidak terlalu terikat pada tata penulisan baku
yang kaku yang berlaku dalam berita lempang.
b. Feature adalah suatu “artikel” atau karangan yang lebih ringan atau lebih
umum,tentang daya pikat manusiawi atau gaya hidup, ketimbang berita lempang
yang ditulis darim peristiwa yang masih hangat.
c. Karangan yang melukiskan mengenai suatu pernyataan dengan lebih terperinci
sehingga apa yang dilaporkan hidup dan tergambar dalam imajinasi pembaca.
d. Feature adaklah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang dirancang
terutama untuk menghibur dan memberitahu pembaca tentang peristiwa, situasi
atau aspek kehidupan.

Adapun “artikel” adalah :


 Karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dsb.
 Tulisan non fiksi singkat dan lengkap.
 Karangan yang tak tentu panjangnya yang bertujuan untuk menyampaikan
gagasan dan fakta dengan maksud meyakinkan, mendidik atau menghibur.

Berdasarkan beberapa rujukan feature dan artikel yang diambil dari beberapa sumber
feature adalah :
Karangan lengkap non fiksi bukan berita lempang dalam media massa yang tak tentu
panjangnya dipaparkan secara hidup sebagai pengungkapan daya kreativitas yang
kadang-kadang dengan senthan subyektifitas pengarang trhadap peristiwa, situasi,
aspek kehidupan dengan tekanan pada daya pikat manisiawi untuk mencapai tujuan
memberitahu, menghibur, mendidik dan meyakinkan pembaca.

TEHNIK PENULISAN FEATURE


1.Gaya Penuturan
Pada penuturan straight news, penulisan biasanya taat pada aturan 5W + 1H yang
kaku. Aturan itu menetapkan bahwa fakta atau asfek peristiwa terpenting yang disebut
point of maximal interest (titik perhatian maximal – TPM) harus ditulis pada paragrap
pertama yang disebut lead/intro/thesisi. Tujuannya agar penbaca tertarik membaca
berita itu. Rangkaian berita selanjutnya brisi aspek yang mendukng. Sebaliknya pada
karkhas tidak selalu harus mengikuti cara penlisan itu. Dimulai dengan TPM, tetapi tidak
selalu harus membatasi diri pada penerapan TPM, tetapi dapat memanfaatkan bakat
terbaiknya atau cara lain dalam munyusun karangannya.

2. Sebelum Menulis
Sebelum mulai menulis biasanya penulis karkhas memperhatikan sekelilingnya dan
berusaha mengetahui apakah ada sesuatu yang lain yang ingin diketahui publik ;
sesuatu yang mendramatisir ; sesuatu yang dapat dijadikan saran kepada pembaca
untuk menambah pengetahuannya ; sesuatu yang dapat dibandingkan satu dengan
yang lainnya. Sesuatu itu sebenarnya tak terbatas dan tidak mungkin dirinci satu
persatu.
Sekedar contoh : Suasana pagi di Gunung Guntur, jeram di sungai Citarik, perlengkapan
tidur di gunung, penggunaan tali di berbagai kegiatan alam bebas, petunjuk praktis
berpetualang, pendidikan dasar pencinta alam, orang kaya mendadak, latar belakang
pembunuhan di Medan, peristiwa tingkat nasional berupa kampanye OPP, kandungan
emas di Busang, peristiwa internasional mengenai kemenangan partai buruh di Inggris
dll.
Salah satu cara untuk memperoleh bahan karangan selain observasi langsung adalah
wawancara baik wawancara sosok pribadi (personal interview), wawancara berita (news-
peg interview), wawancara jalanan (man-in-the street interview), wawancara sambil lalu
(casual interview), wawancara telepon, wawancara tertulis, wawancara kelompok
(discussion/seminar interview).

3. Saat Mulai Menulis


Secara garis besar, sesuai observasi terhadap suatu peristiwa dan menjatuhkan pilihan
atas salah satu aspek peristiwa itu sebagai karangan dan menetapkan tema
karangan ,maka karkhas dapat dimulai dengan kalimat tema atau teras yang berfungsi
sebagi pengendali (controller) karangan. Teras ini dapat berupa TPM ataupun bukan
TPM. Syarat yang harus dipengaruhi adalah teras harus mampu membangkitkan minat,
rasa ingin tahu, perhatian yang ditulis secara ringkas. Sesudah teras menyusul tubuh
karangan berupa rincian teras yang di tuturkan mengikuti alur aturan tuturan yangtertib,
masuk akal menurut struktur piramida atau piramida terbalik, segi empat atau stuktur
kronologis. Terakhir karangan diakhiri dengan penutup, yang mengisyaratkan bahwa
karangan sudah lengkap, berbeda dengan berita lempang yang tidak mempunyai
penutup. Teras dan penutup ini mempunyai beberapa bentuk.

BAGIAN-BAGIAN KARANGAN KHAS (FEATUTE)


KARANGAN TERAS
1. Jiwa-Jiwa Karangan
Teras adalah salah satu dari beita atau karangan yang diakui sebagai pemicu
perhatian pembaca. Teras ini sering juga digunakan sebagi gagasan sentral yang
fungsinya untuk membatasi dan mengendalikan tulisan. Gagasan sentral ini dapat ditulis
di awal, ditengah atau di akhir paragraph pertama
Pada Awal Paragraph
Ketaatan terhadap peraturan lalu lintas menjadi jaminan keselamatan berkndaraan di
jalan raya. Sebaliknya, pembangkangan terhadap ketentuan menjadi tiket masuk ke
alam maut.
(cerita selanjutnya mengenai kecelakaan lalu lintas di Bandung tahun ini)
Pada Tengah Paragraf
Selama pria dan wanita diberi kesempatan yang sama, prestasi mereka sama. Kini
wanita Indonesia mengukir sejarah kelautan nusantara dengan adanya seorang
nahkoda wanita yang mengnakhodai kapal penumpang. Dia adalah Ny. Entin Kartini.
(Cerita selanjutnya membicarakan kemampuan seorang wanita yang menjadi kapten
kapal penumpang)
Pada Akhir Paragraph
Medan perang terbentang dari Bukarest sampai lintasbatas Sungai Wolga. Pameran
perebutan kekuatan dunia ini bukan bangsa atau idielogi. Dua raksasa kapitalis
menggemerincingkan padang di tengah-tengah gumpalanarang dan abu komunisme
dalam suatu perjuanganmaha dasyat untuk menjadi pemenang : perang cola.
(Selanjutnya menuturkan kedua perusahaan minuman ringan, Coca-cola dan Pepsi Cola
untuk merebut pasar selera penduduk bekas imperium komunis di Eropa Timur)
2. Menarik Perhatian
Menarik perhatian atau tidaknya suatu karangan tidak akan terjawab tepat.
Penulis akan bermain dalam kata “mungkin”. Ketidakpastian tentang menarik atau tidak
menariknya informasipada umumnya, berita dan karangan pada khususnya sangat
dipengaruhi factor selektivitas. Walaupun berupa simpulan sementara ada enam unsure
yang nenarik yang diinginkan pembaca yaitu :
 Kebaruan (timeliness)
 Kedekatan (proximity)
 Cuatan (prominence)
 Keanehan (unusualness)
 Daya pikat manusia (human interest)
 Konsekuensi(consequence)

3. Bentuk- Bentuk Teras


Ringkasan
Umumnya sama dengan teras berita lempang (ingat : 5W+1H) :
Materi tenaga kerja perahan, Feby insano Humania (who) di Jakarta (where)
Senin wage (when) menghimbau rakyat untuk menghargai pekerjaan(what)
tanpa perbedaan jenis pekerjaan asalkan halal (how) demi berkurangnya
pengangguran (why)……………..

Narasi (narrativea0
Menceritakan suatu keadaan sedemikianrupa sehingga pembaca seolah berada
dalam situasi yang digambarkan :
Sersan (pol.) RollyKelwani Branimati menarik picu pistolnya, meloncat kebalik
pohon secepat kilat, melepaskan tembakan kesosok diantara semak-semak
dibawah cahaya lampu remang-remang, lalu terdengar teriakan “Aduh mati Aku”,
kata sang pejabat kaliber, Adih Suradih Tisonia.

Deskripsi (Descriptive)
Menggambarkan suatu keadaan sedemikian rupa, seolah-olah pembaca berada
beberapa jarak dari peristiwa :
Air terhempas bergemuruh 60m/dtk dengan ketinggian 60 meter, menjadi suatu
keasikan tersendiri bagi pearung jeram disungan citarik. Ditambah dengan
linkungan sungai yang belum tercemar seperti sungai-sungai dikota besar. Dikiri
sungai masih terdapat pohon pohon kecil tempat bersarangnya burung juga
semak-semak yang merupakan tempat tinggal binatang sejenis kadal air.

Kutipan
Pernyataan yang diucapkan seorang tokoh yang ditulis diantara tanda petik.
“wartawan, penulis, guru, nasibnya sama,” kata Unang Keranang Menerawang,
wartawan harian Kempes.

Pertanyaan (Question)
Kalimat Tanya sekaligus jawaban dengan tujuan untuk memberi pengetahuan
atau untuk menjawab rasa ingin tahu pembaca :
Apa cara terbaik menjadikan kota tetap bersih? Usahakan rumah sendiri bersih
terlebih dahulu.

Sapaan Akrab
Sapaan akrab seperti “Anda”, “Bung”, dengan tujuan untuk mengajak pembaca
memainkan peranan dalam kegiatan yang digambarkan dalam tulisan :
Jadi, Anda piker anda telah mentaati hukum? Mungkin. Tetapi mungkin juga hari
ini telah melakukan kesalahan berkali-kali.

Penggoda (teaser)
Kalimat yang akan menggoda pikiran pembaca dengan cara yang agak aneh,
seakan akan teka-teki agar pembaca tertarik kepada tulisan itu :
Sepuluh sisir bagi juru rias rambut adalah uang kontan. Tetapi 10 sisir bagi
petani berarti kertas saham.

Gabungan (combination)
Penggandengan teras kutipan dan deskripsi:
“ Saya tidak mengambil uang negara sesenpun,” bantah walikota antapani,
Susanto Kumatjaya, sambil mengusap air mata dan menyeka keringat yang
menetes dari sudut keningnya dalam sidang pengadilan tinggi, Selasa.

Aneh (Freak)
Pantun
Langit bertepi cakrawala
Laut berbibir pantai
Harga naik merajalela
Barang tak tergapai
Harga kebutuhan pokok sehari-hari beranjak naik. Tetapi kedatangan hari Raya
Idul Adha menjadi kepastian para ibu untuk berakrobatik dengan anggaran.

Tiruan bunyi
Crut……crut…
Pesawat morse yang menggegerkan dunia karena memancarkan pengumuman
lahirnya Indonesia selama 52 tahun lalu, mengisyaratkan kembali……

TUBUH DAN PENUTUP KARANGAN


1. Pola Karangan
 Tematik
Paragraf yang menegaskan kembali apa yang telah diutarakan pada teras
 Spiral
Merinci setiap apa yang ditulis dalam paragraph sebelumnya
 Blok
Berisi bahan yang berdiri sendiri, namun akhirnya merangkai satu cerita.
2. Pola Rincian
 Susunan Alamiah
Yaitu : susunan waktu (the order of time)
 Susunan logis (susunan klimaks the order of climax)
Terdiri dari : - Susunan dari umum ke khusus
- Susunan dari khusus ke umum
3. Peralihan
Sebelum sampai ke bagian penutup biasanya ada ancang-ancang yang dapat
berupa kata, frasa, kalimat, maupun paragraph.
4. Bentuk-Bentuk Penutup
 Ringkasan
Mengacu kembali kepada teras
 Klimaks
Menimbulkan kejutan, kenangan, kengerian dsb.
 Tanpa akhir
Mengajukan pertanyaan tanpa jawaban
 Penyengat
Pernyataan di luar dugaan pembaca
5. Pengecekan
6. Bahasa
7. Penjudulan

BENTUK-BENTUK KARANGAN BEBAS


KELOMPOK PENJELASAN
1. Karangan Khas Berita (News Feature/ sidebars)
Karangan yang mempunyai cantelan pada berita lempang artinya tulisan ini merupakan
suplemen dari berita lempang tetapi lebih banyak bercerita mengenai manusia,
pandangannya, perasaannya, penderitaannya, ketabahannya, harapanya, dan
sebagainya sehubungan dengan hal-hal fisik yang dialami seperti jumlah korban jiwa
dan benda.
Tulisan Sidebars bisa pendek, bisa panjang. Tehnik penulisannya dapat bersifat
homoris, ironis atau berkesan tegang (suspense)

2. Sejarah (Historical)
Tulisan ini mengacu pada keterkaitan masa lampau dan masa kini. Maksud
tulisan ini adalah menyegarkan ingatan pembaca pada kejadian lampau. Misalnya G 30
S PKI. Dari segi psikologi orang senang membandingkan masa lampau dengan hal yang
terjadi sekarang.

3. Perayaan (Seasonal)
Karangan ini mengacu pada peristiwa terutama yang berkenaan dengan hari-hari raya
keagamaan. Kejadian di hari0hari raya bukan keagamaan misalnya 17 Agustus Dapat
mengacu kepada karangan yang bersifat sejarah. Hal-hal yang perludiperhatikan adalah
sesuatu yang lain daripada biasanya terutama yang bersifat fisik.

4. Sosok Pribadi (Personal profile)


Tulisan ini menyandang dua tiga nama. Bisa disebut cerita sukses atau biografi.
Intinya adalah tentang tahap-tahap hidup seseorang menuju puncak ketenaran dalam
pengertian baik atau buruk. Ada tiga unsur yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan
bahan. Pertama, latar belakang hidup. Kedua, apa yang pernah dan sedang
dilakukannya. Ketiga, apa cita-cita dan aspirasinya.

5. Daya Pikat Menusiawi (Human interest)


Karangan ini lebih menonjolkan aspek-aspek dramatis, emosional dan materi latar
belakang yang menyangkut manusia ketimbang tulisan berita-berita yang materi
pokoknya adalah peristiwa, pendapat dan masalah (news incident). Human interest story
memperlakukan sebagai unsur dominan dalam penampilan hal atau kejadian dibalik
peristiwa yang menimpa manusia (human background event), seperti tekanan batin
(Stress), beban pikiran (Strain), Keadaan dramatis, gagasan emosi, dan ambisi
seseorang.

6. Latar Belakang (Background)


disebut juga dope story yang bertolak dari tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri. Suatu
akibat disebabkan rangkaian sebab-sebab yang menjali proses sebelum keadaan
(akibat) terbentuk.

7. Pembukaan Tabir (Curtain Raiser)


Karangan ini merupakan tulisan yang berisi langkah-langkah, peristiwa atau pendapat
dalam rangka persiapan suatu kejadian yang penting. Misalnya kunjungan
kenegaraan/Sidang umum MPR/menjelang pelaksanaan pemilu./dll. Acuan penulisan
apa yang sudah diketahui sepanjang yang diingat dan dbahan referensi tertulis,
sepertidokumen, kliping juga pendapat orang berwenang.

8. Petualangan (Travelling)
Sesuai dengan namanya karangan khas ini menuturkan pengalaman pengarang ke
objek wisata atau yang menarik lainnya baik dari segi sejarah, arsitektur maupun dari
segi keindahan alam.
Pengarang yang mengkhususkan perhatian untuk menjadi pengarang karkhas
petualangan perlu memperluas wawasan mengenai banyak hal baik dari sejarah,
arsitektur, antropologi, arkeologi, botani, Zoologi. Misalnya pada saat mengunjungi
puing-puing kerajaan Anu, tidak cukup hanya menuturkan tentang arsitektur bangunan,
tetapi jga harus mengaitkan dengan sejarah, mungkinjuga arkeologi, bahkan
antropologibisa jadi botani dan zoologinya.

KELOMPOK BUJUKAN (ARGUMENTASI)


1. Karangan Ilmu Pengetahuan Popular (Science Report)
Karangan ini adalah perkembangan yang penting dan salah satu cabang dari jurnalistik.
Hal ini dapat membantu riset dan pendidikan bagi khalayak tertentu atau khalayak
umumuntuk berpikir ilmiah. Yang lebih penting jika pihak pengetahuan maju pihak
lainpun ikut maju.

2. Berita Analisis (News Analysis)


Karangan ini disebut juga karangan bertafsir. Isinya mengungkapkan masalah- masalah
kompleks.

3. Laporan Berkedalaman (In Depth Report)


Karangan ini khusus membahas serta menceritakan satu aspek saja yang sebetulnya
berdimensi banyak. Misalnya soal ekonomi yang menyangkut masalah tenaga kerja,
prasarana, niaga, kebijakan pasar, modal dll. Karena terlau majemuk maka temanya
akan meluas sehingga dengan in depth report dapat dibahas satu aspek saja.

4. Tuntunan Keterampilan (How To Do It)


Sesuai dengan namanya karkhas ini memberikan tuntunan kepada pembaca terutama
untuk peningkatan keterampilan praktis. Dengan perluasan keterampilan praktis.
Dengan perluasan keterampilan, pembacadapat mengembangkan diri sesuai dengan
keinginannya dan pandangan hidupnya. Karkhas tuntunan keterampilan pada dasarnya
adalah wujud nyata sasaran pendidikan atau tambahan ilmu dengan atau tanpa gambar/
sketsa.

Anda mungkin juga menyukai