Nama Mahasiswa :
IRFAN IBRAHIM
NIM : C03121057
No. RM :
Tanggal :
Tempat :
I. DATA UMUM
1. IdentitasKlien
Nama : NY. D Umur :
40THN
Tempat / TanggalLahir : 12-04-1982 JenisKelamin :
PEREMPUAN
Agama : ISLAM Suku :
GORONTALO
Pendidikan : SD Dx. Medis :
ASMA
BRONKHIAL,
PNEUMONIA,
TONGSILFARINGI
TIS
Alamat : BULTIM Telepon :
Tanggalmasuk RS : 25-04-2022 Ruangan :
INTERNA II
GolonganDarah :- Sumber info :
PASIEN DAN
KELUARGA
DiagnosaMedis : 1. Tanggal :
2. Tanggal :
3. Tanggal :
2. IdentitasKluargaTerdekat
Nama : ….
Alamat : ….
Pndidikan : ….
c. Riwayat Keluhan Utama : pasien masuk rumah sakit pada tanggal 25 april
2022, pasien datang dengan keluhan sesak napas, batuk disertai lendir. Pada saat
di lakukan pengkajian di ruangan interna 2 pada tanggal 27 april 2022 pasien
mengatakan sesak napas, batuk berlendir, demam, nyeri ulu hati, sakit kepala,
kram kaki kanan dan kiri, sariawan dan sulit tidur.
d. Faktor Pencetus :
e. Lamanya Keluhan :
b. Tanda (objective)
1) Suhu Tubuh : 37,6 derajat celcius
Diaforesis :
2) Berat Badan : 69
Tinggi badan : 161
IMT :
Turgor kulit : baik
Tonus Otot :
3) Edema : (tidak)
Lokasi dan Karaterisktik :
4) Asites : (tidak)
Jelaskan :
7) Hernia/Massa :(ya/tidak)
Lokasi dan Karateristik :
b. Tanda
(Objektif)
1) Pernapasan :
- Frekuensi : 27x/menit
- Kedalaman :
- Simetris : bentuk dada simetris
2) Penggunaan Otot Bantu Pernapasan :
Nafas Cuping Hidung :
3) Batuk : pasien mengatakan batuk disertai lendir, lendir berwarna sedikit
kuning
Sputum (Karateristik Sputum)
4) Fremitus :
Auskultasi Bunyi Nafas : terdapat bunyi whezeng dan ronkhi
5) Egofoni :
Sianosis : tidak
6) Perkusi :
b. Tanda (Objektif)
1) Respon Terhadap Aktifitas yang Teramati :
3) Tampilan Umum
- Tampak Lemah : (tidak)
- Kerapian Berpakaian : pasien tampak rapi dalam berpakaian
4) Pengkajian Neuromuskuler :
5) Massa/Tonus Otot
Kekuatanotot :
Postur :
Deformitas :
6) Bau badan : tidak tercium bau badan pasien
- Lain-lain, Sebutkan
b. Tanda (Objektif)
1) Tampak Mengantuk/Mata Sayup : (ya)
Jelaskan
Sirkulasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Riwayat Hipertensi atau Masalah Jantung :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung
b. Tanda (Objektif)
1) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2) Mean Arteri Pressure/Tekanan Nadi :
3) Bunyi Jantung
Frekuensi /menit
Regular : (kuat)
4) Friksi Gesek : (ya/tidak)
Murmur : (tidak)
5) Ekstremitas
Suhu :
Warna :
Tanda Homan : (tidak)
6) Pengisian Kapiler
Varises : (tidak)
Phlebitis : tidak
7) Warna
Membran Mukosa :
Bibir :
Konjungtiva :
8) Punggung Kuku :
9) Sklera :
Eliminasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Pola BAB :
Frekuensi : 2 kali dalam sehari
Konsisten : lunak
2) Perubahan Dalam Kebiasaan BAB(pengunaan alat tertentu misal
terpasang kolostomi/ileotomy):
3) KesulitanBAB: tidak
konstipasi :
Diare : tidak
4) Penggunaan Laksatif : (ya/tidak)
Jelaskan
Lain :
b. Tanda (Objektif)
1) Abdomen
- Inspeksi : Abdomen membuncit : (ya)
Jelaskan
- Auskultasi : Bisingusus :
Bunyi Abnormal : (ya/tidak)
Jelaskan
- Perkusi :
Bunyi
Timpani(ya/tidak)
Kembung (ya/tidak)
Bunyi abnormal lain (ya/tidak)
Jelaskan
- Palpasi :
Nyeri tekan (ya/tidak)
Jelaskan
2) Pola eliminasi :
- Konsistensi Lunak/keras : lunak
Massa : (ya/tidak)
Jelaskan
- Pola BAB
Konsistensi : lunak
Warna Abnormal : (ya/tidak)
Jelaskan
- Pola BAK
Inkotinensia (tidak)
Jelaskan
3) Sakit Kepala
Lokasi: di bagian samping kepala kiri kanan
Nyeri : nyeri seprti tertusu-tusuk
Frekuensi : skala nyeri 5 sedang
4) Kesemutan :
Lokasi: pada bagian kaki kiri dan kanan
5) Kejang : (tidak)
Jelaskan
Cara mengatasi
6) Mata
Penurunan Penglihatan : (tidak)
Jelaskan
7) Pendengaran :
Penurunan Pendengaran : (tidak)
Jelaskan
8) Epistaksis:(ya/tidak)
Jelaskan
b. Tanda (Objektif)
1) Status mental
Kesadaran : ( X ) composmentis, ( ) Apatis, ( )
somnolen, ( ) Sopor, ( ) Coma
3) Terorientasi/disorientasi
Waktu :
Tempat :
Orang :
4) Persepsi Sensori
Ilusi : tidak ada
Halusinasi :
5) Delusi
Afek :
Jelaskan
6) Memori
Saat Ini :
Masa Lalu :
Ukuran Pupil :
8) Fascial drop :
Postur :
Reflex :
10) Penampilan Umum Tampak Kesakitan : (ya/tidak)
Menjaga area sakit :
Respon Emosional :
Penyempitan :
Fokus :
Keamanan
a. Gejala (Subjektif)
1) Alergi : (catatan agen dan reaksi spesifik)
4) Faktor Lingkungan
b. Tanda (Objektif)
1) Suhu Tubuh : 37,6 derajat celcius
Diaforesis:
2) Integritas Jaringan :
3) Jaringan Parut : (tidak),
Jelaskan
4) Kemerahan/Pucat : (tidak)
Jelaskan
7) Faktor Risiko
Terpasang Alat Invasi : (tidak)
Jelaskan
9) Kekuatan Umum
Tonus otot :
Parese atau Paralisa :
b) Riwayat Kehamilan :
b. Tanda (Objektif)
1) Pemeriksaan Payudara/ Penis/ Testis :
- Ideladiri
Pasien mempunyai kepercayaan diri yang tinggi
- Harga Diri
Pasien tidak mengalami harga diri rendah
b. Tanda (Objektif)
1) Status emosional :
Tenang( X ) Gelisah ( ) Marah ( )
Takut ( ) Mudah Tersinggung ( )
Ekspresi Wajah :
Interaksi social
a. Gejala (Subjektif)
1) Orang Terdekat dan Lebih Berpengaruh
Pasien mengatakan orang yang terdekat dan yang berpengaruh suami dan ibu
Afasia :
Frekuensi : pasien selalu sholat, namun selama di rumah sakit pasien jarang
sholat
Jelaskan
b. Tanda (Objektif)
1) Perubahan Perilaku :
- Menarik Diri : (tidak)
Jelaskan
- Marah/Sarkasme: (tidak)
Jelaskan
- Dll,
Jelaskan
Data objektif
1. Observasi
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing, ronkhi kering)
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma cervical)
Posisikan semi-Fowler atau Fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Lakukan hiperoksigenasi sebelum
Penghisapan endotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill
Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Ajarkan teknik batuk efektif
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
1. Observasi
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing, ronkhi kering)
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma cervical)
Posisikan semi-Fowler atau Fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Lakukan hiperoksigenasi sebelum
Penghisapan endotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill
Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Ajarkan teknik batuk efektif
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
3.hipetermia
1. Observasi
Identifkasi penyebab hipertermi (mis. dehidrasi terpapar lingkungan panas penggunaan incubator)
Monitor suhu tubuh
Monitor kadar elektrolit
Monitor haluaran urine
2. Terapeutik
Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen,aksila)
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Batasi oksigen, jika perlu
3. Edukasi
Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
4.nyeri akut
1. Observasi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
2. Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu