Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PENDAHULUAN

A. Regulasi Dari Pemerintah


Regulasi adalah seperangkat peraturan yang bertujuan untuk mengendalikan.
Regulasi merupakan konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan
seperangkat aturan dan tren. Regulasi ada di berbagai bidang kehidupan masyarakat.
Dalam pemerintahan, biasanya peraturan berarti ketentuan perundang-undangan yang
didelegasikan yang dirancang oleh para ahli masalah untuk menegakkan peraturan
utama. Sementara itu, dalam bisnis, regulasi mandiri industri terjadi melalui
organisasi regulasi mandiri dan asosiasi perdagangan yang memungkinkan industri
untuk menetapkan dan menegakkan aturan dengan keterlibatan pemerintah yang lebih
sedikit. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, regulasi adalah seperangkat
peraturan yang bertujuan untuk mengendalikan suatu tatanan. Hal ini dibuat supaya
tatanan tersebut bebas dari pelanggaran dan dipatuhi semua anggotanya. Regulasi
pemerintah adalah perpanjangan alami dari undang-undang, yang mendefinisikan dan
mengontrol beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bisnis atau individu untuk
mengikuti hukum. Sementara itu, regulasi bisnis adalah aturan-aturan yang
dikeluarkan untuk mengendalikan perilaku dalam berbisnis, baik aturan dalam bentuk
batasan hukum oleh pemerintah pusat atau daerah, peraturan asosiasi perdagangan,
regulasi industri, dan aturan lainnya.Regulasi adalah aturan-aturan yang mengikat,
baik dalam pemerintahan maupun bisnis. Fungsi regulasi adalah untuk menertibkan
perlilaku orang-orang yang terlibat dalam suatu komunitas dalam batasan-batasan
tertentu.Regulasi ini dirancang melalui proses-proses tertentu, di mana masyarakat
atau suatu lembaga menyepakati untuk terikat dan mengikuti aturan yang telah dibuat
dalam rangka mencapai tujuan bersama. Biasanya jika ada yang melanggar regulasi
tersebut akan dikenakan sanksi. Pemerintah Indonesia rupanya juga akan
memberlakukan kebijakan cukai platik sebagai respond atas banyaknya sampah
plastik yang menyebabkan lingkungan menjadi rusak. Sebagai tambahan, Mengutip
Kompas.com kebijakan cukai plastik ini telah berhasil diterapkan di beberapa negara
di dunia seperti: negara Amerika Serikat khususnya di kota Washington DC dan
Australia. Tak hanya itu Pemerintah Indonesia saat ini sedang berupaya sekuat tenaga
mencarikan solusi atas banyaknya eksternalitas negatif khususnya sampah plastik. Hal
ini direfleksikan dengan rencana terbitnya berbagai peraturan-peraturan dan kebijakan
yang melarang penggunaan kantong plastik di dalam aktivitas perekonomian. Lebih
lanjut, upaya pemerintah yang dilakukan diantaranya melalui rencana penerbitan
peraturan Pergub tentang larangan penggunaan kantong plastik oleh Pemprov DKI
Jakarta dan terbitnya Perwali nomor 61 Tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan
kantong plastik oleh Pemkot Bogor.
Memang tidak mudah dalam menghadapi permasalahan eksternalitas negatif.
Dibutuhkan adanya komitmen dan konsistensi antar semua lapisan masyarakat agar
permasalahan ini dapat teratasi. Pemerintah sudah cukup baik untuk merespond
kondisi pencemaran yang ada, namun seharusnya pemerintah perlu membawa
keseriusannya pada tingkatan kebijakan regulasi yang lebih tinggi agar penegakan
hukum dapat dilakukan secara optimal. Ditinjau dari teori, ada empat langkah untuk
menekan dampak eskternalitas negatif (Jonathan M. Harris, et al (2018)). Pendekatan
upaya menekan dampak eksternalitas negatif dapat dilakukan dengan cara, yaitu:
 Pigovian tax
 Transferable (tradable) pollution permits
 Pollution standards
 Technology based regulations

Sebagai tambahan, cara solusi alternatif tersebut dapat diterapkan sesuai dengan
kondisi yang ada di daerah sehingga dapat menghasilkan hasil yang efektif dan
efisien. Dimungkinkan untuk melakukan kombinasi antar keempat langkah tersebut
demi mencapai hasil yang optimal. Pengelolaan sampah modern dapat dilakukan
melalui upaya 3R (Cunningham (2004)). Hal tersebut direflesikan dengan tindakan
3R:

 Reduce
Reduce berarti mengurangi segala sesutau yang mengakibatkan
samoah.
 Reuse
Reuse berarti menggunakan Kembali sampah yang masih dapat
digunakan untuk fungsin yang sama ataupun fungsi lainnya.
 Recycle
Recycle berarti mengolah Kembali (daur ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru yang bermanfaat.
Juga dapat dipakai untuk mengatasi eksternalitas negatif khususnya sampah
plastik. Secara konteks di lapangan, data Susenas 2014 menunjukkan bahwa perilaku
3R masih jarang dilakukan oleh rumah tangga. Pemerintah seharusnya terus
mendorong dan mengupayakan program 3R dan 5R ini sebagai langkah preventif atas
banyaknya sampah plastik yang ada. Pada akhirnya, upaya pemerintah untuk
mengatasi eksternalitas negatif haruslah dibarengi oleh kesadaran dan tindakan
partisipatif warga negaranya sehingga harapannya sampah plastik yang mencemari
lingkungan dapat diminimalisir sekecil mungkin.

B. Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Membayar pajak merupakan salah satu
kewajiban untuk warga negara. Pajak merupakan salah satu sumber bagi negara untuk
melakukan pembangunan. Dengan membayar pajak diharapkan dana tersebut bisa
digunakan untuk kepentingan seluruh masyarakat, bukan hanya untuk para pejabat
atau petinggi lainnya. Membayar pajak bahkan diatur dalam Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 23 A yang berbunyi “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa
untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.” Jika seorang individu tidak
mau membayar pajak, maka akan mendapatkan konsekuensinya tersendiri karena
kembali lagi bahwa membayar pajak sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Sebagai warga negara yang taat dan ingin membayar pajak, warga negara tersebut
harus tau apa itu pajak, manfaat dan apa saja fungsinya beserta cara membayar pajak.
Maka dari itu, simak tulisan berikut mengenai pajak.

Oleh sebab itu, setiap rakyat wajib membayarkan pajak sesuai dengan
aturannya. Selain itu berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat pada pengertian
pajak:

 Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan


ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, “pajak dan pungutan lain yang
bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.”
 Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang dapat
ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak
kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang
yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.

 Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah


dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun
pembangunan.

 Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak
tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai
peraturan perundang-undangan.

 Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Anggaran Negara yang
diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak
juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara
dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur atau regulatif).

Manfaat dari pembangunan tersebut bisa dinikmati atau digunakan oleh masyarakat
dalam jangka panjang. Misalnya, jika kamu membayar pajak untuk jalan raya maka
kamu bisa menggunakan atau menikmati manfaat dari pembangunan jalan raya.

1. Ciri-ciri Pajak
Berdasarkan UU  KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian
pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak.
Namun hal tersebut hanya berlaku untuk warga negara yang sudah
memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu warga negara
yang memiliki penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP). PTKP yang berlaku saat ini adalah Rp54 juta setahun atau
Rp4,5 juta per bulan. Itu artinya, jika Anda memiliki pendapatan lebih
dari Rp4,5 juta sebulan akan kena pajak. Sementara bila Anda adalah
seorang pengusaha atau wirausaha dengan omzet, tarif PPh Final 0,5%
berlaku dari total peredaran bruto (omzet) sampai dengan Rp4,8 miliar
dalam satu tahun pajak (berdasarkan PP 23 Tahun 2018).

 Pajak Bersifat Memaksa untuk Setiap Warga Negara


Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan objektif, maka
wajib untuk membayar pajak. Dalam undang-undang pajak sudah
dijelaskan, jika seseorang dengan sengaja tidak membayar pajak yang
seharusnya dibayarkan, maka ada ancaman sanksi administratif
maupun hukuman secara pidana.

 Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung


Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika mendapat
manfaat parkir, maka harus membayar sejumlah uang, yaitu retribusi
parkir, namun pajak tidak seperti itu. Pajak merupakan salah satu
sarana pemerataan pendapatan warga negara.Jadi ketika membayar
pajak dalam jumlah tertentu. Kita tidak langsung menerima manfaat
pajak yang dibayar. Yang akan Anda dapatkan, misalnya berupa
perbaikan jalan raya di daerah Anda, fasilitas kesehatan gratis bagi
keluarga serta beasiswa pendidikan bagi anak.

2. Manfaat Pajak
Pajak mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembangunan sebuah
negara. Selain memiliki fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan suatu
negara, pajak juga memiliki manfaat untuk masyarakat umum dan juga bagi
negara tersebut. Berikut adalah manfaat dari pajak bagi negara maupun
masyarakat umum
 Manfaat pajak untuk negara
Berikut ini adalah beberapa manfaat pajak untuk negara yaitu:
Pajak digunakan untuk pengeluaran negara yang bersifat self-
liquiditing, misalnya untuk pengeluaran proyek produktif.

Pajak juga digunakan untuk pengeluaran reproduktif seperti


pengeluaran yang akan memberikan keuntungan dalam segi
ekonomi bagi masyarakat. misalnya seperti pertanian dan lain-
lain.

Pajak digunakan untuk pengeluaran yang bersifat self-


liquiditing dan tidak produktif seperti pembangunan untuk
sebuah monumen bersejarah dan lain-lain.

Pajak digunakan untuk pengeluaran yang bersifat tidak


produktif seperti digunakan untuk pembangunan anak yatim
dan pertahanan negara.

 Manfaat Pajak untuk Masyarakat


Manfaat pajak untuk masyarakat yaitu:
Pajak digunakan untuk membangun infrastruktur seperti rumah
sakit, jalanan, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.

Pajak digunakan untuk memberi subsidi bahan bakar minyak


dan juga subsidi pangan.

Pajak digunakan untuk menyediakan pelayanan transportasi


umum.

Pajak digunakan untuk pelaksanaan hal-hal demokrasi,


contohnya seperti pemilu

 Pengalokasian Dana Pajak


Adapun beberapa rincian pengalokasian dana pajak yang dilansir dari
Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2018 yaitu;
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik lewat
implementasi e-government yang terintegrasi dengan 623 IP.

Meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan


mengimplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan

Mengelola jumlah Pegawai Negeri Sipil mulai dari


perekrutannya hingga pembayaran upah.

Modernisasi command center Komando Pertahanan Udara


Nasional

Mengembangkan fasilitas matra laut melalui pembangunan


pos-pos pengamanan perbatasan.

Membangun jalur kereta api sepanjang 639 kilometer.

Membangun LRT atau Light Rail Transit sepanjang 23


kilometer.

Membangun jalan baru sepanjang 832 kilometer.

Membangun 92 unit embung baru dan juga 15 bendungan baru.

Membangun 15.373 meter jembatan baru

Membangun 17 pelabuhan laut.

Membangun 8 bandara baru.


Menyediakan 70% satelit yang multifungsi
C. Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR)
adalah pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang
berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan bagi
seluruh pemangku kepentingan. Tanggung jawab sosial adalah komitmen bisnis untuk
bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan
kualitas kehidupan karyawan dan masyarakat. Perseroan berkomitmen untuk
menerapkan CSR terbaik dengan berbagai program yang dimiliki dimana Perseroan
telah berkontribusi dalam kampanye anti-narkoba, penyiaran saluran televisi
pemerintah, beasiswa, dan donor darah. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah
saja yang perlu dan dapat mengatasi eksternalitas, melainkan juga pihak-pihak non
pemerintah, baik itu pribadi/kelompok maupun perusahaan/organisasi
kemasyarakatan.

Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah maupun pihak swasta
(perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas itu
adalah untuk mendorong alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum
secara sosial. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak swasta (private solutions)
dalam mengatasi persoalan eksternalitas, antara lain salah satunya melalui konsep
CSR (Corporate Social Responsibility) yang dimaksudkan sebagai upaya perusahaan
untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan. Contohnya,
PT. Tjiwi Kimia setelah diketahui melakukan pencemaran lingkungan dengan
membuah limbah berbahaya ke sungai mulai melakukan pemulihan sungai sebagai
bentuk tangung jawab terhadap pencemaran yang terjadi. Dibantu LSM dan
masyarakat sekitar, perusahaan melakukan berbagai macam program pemulihan
kondisi ekosistem sungai dan melakukan rehabilitasi kondisi air sehingga air itu layak
digunakan.
BAB III

KESIMPULAN

Regulasi adalah seperangkat peraturan yang bertujuan untuk mengendalikan. Regulasi


merupakan konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan seperangkat
aturan dan tren. Regulasi ada di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Dalam
pemerintahan, biasanya peraturan berarti ketentuan perundang-undangan yang didelegasikan
yang dirancang oleh para ahli masalah untuk menegakkan peraturan utama. Sementara itu,
dalam bisnis, regulasi mandiri industri terjadi melalui organisasi regulasi mandiri dan asosiasi
perdagangan yang memungkinkan industri untuk menetapkan dan menegakkan aturan dengan
keterlibatan pemerintah yang lebih sedikit. Eksternalitas adalah efek yang dirasakan oleh
suatu pihak yang ditimbulkan oleh tindakan pihak lain yang terjadi di luar mekanisme pasar.
Eksternalitas jika ditinjau dari dampaknya terdiri dari eksternalitas negatif dan eksternalitas
positif. Dan jika ditinjau dari pihak-pihak yang melakukan dan pihak yang menerima akibat
dari eksternalitas, eksternalitas dapat terjadi dari empat interaksi yaitu eksternalitas produsen-
produsen, eksternalitas produsen-konsumen, eksternalitas konsumen-produsen dan
eksternalitas konsumen-konsumen. Eksternalitas antara lain disebabkan oleh keberadaan
public goods, keberadaan sumber daya milik bersama, ketidaksempurnaan pasar dan
kegagalan pemerintah.

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Membayar pajak merupakan salah satu kewajiban untuk warga negara. Pajak
merupakan salah satu sumber bagi negara untuk melakukan pembangunan. Dengan
membayar pajak diharapkan dana tersebut bisa digunakan untuk kepentingan seluruh
masyarakat, bukan hanya untuk para pejabat atau petinggi lainnya.

Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) adalah


pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan
dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan bagi seluruh pemangku
kepentingan. Tanggung jawab sosial adalah komitmen bisnis untuk bertindak secara etis,
beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas kehidupan karyawan
dan masyarakat.

https://umumsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/3r-reuse-reduce-
recycle-sampah-49#:~:text=Reduceberarti%20mengurangi%20segala%20sesuatu
%20yang,Reuse%20Reduce%20Recycle)%20Setiap%20Hari.

https://hot.liputan6.com/read/4550678/regulasi-adalah-peraturan-untuk-
mengendalikan-kenali-jenis-jenisnya
http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-V-Teori-
Eksternalitas.pdf
http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-V-Teori-
Eksternalitas.pdf

https://www.google.com/search?
q=pengertian+pajak&oq=pengertian+pajak&aqs=chrome..69i57j0i512l9.4649j0j15&s
ourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pajak/

Anda mungkin juga menyukai