PENDAHULUAN
A. Permainan Ukel
Permainan ukel berbasis penjumlahan merupakan hasil modifikasi
dari permainan ngadu kaleci yang sudah ada sebelumnya. Permainan ini
dapat diterapkan dalam muatan pembelajaran matematika yang bertujuan
untuk mempelajari materi penjumlahan. Selain itu, permainan ini secara
umum dapat menumbuhkan sportifitas dalam bermain siswa.
Permainan ini dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran
khusunya dalam tahap eksplorasi. Setelah pemain (siswa) memainkan
permainan ukel diharapkan pemain (siswa) dapat memahami materi
penjumlahan.
Kelereng yang digunakan dalam permainan ini dapat dibeli di pasar
atau toko mainan.
(guru)
Kelereng
biasa
Afektif
1. Mematuhi aturan permainan UKEL
dalam pembelajaran matematika
2. Ikut serta aktif dalam bermain
secara kelompok
Psikomotor
1. Menyembunyikan kelereng suatu
bilangan
2. Menyebutkan jumlah kelereng dari
hasil umpet kelereng setiap
kelompok
2. Aspek afektif
Pada aspek afektif, Adapun yang dapat dicapai siswa setelah bermain
permainan umpet keleci berbasis penjumlahan, yaitu:
a. Menyembunyikan kelereng yang dijadikan untuk perhitungan
dalam pembelajaran matematika
b. Ikut serta aktif dalam bermain secara kelompok dalam
permainan umpet kelereng
3. Aspek Psikomotor
Pada aspek psikomotor, keterampilan yang dapat dicapai siswa yaitu :
a. Menyembunyikan kelereng suatu bilangan
b. Menyebutkan jumlah kelereng dari hasil umpet kelereng setiap
kelompok
Melalui tahapan bermain dan hasil akhir permainan siswa diharapkan
dapat mencapai indikatpr tersebut. Berikut ini gambaran bagaimana siswa
dapat mencapai indikator di atas:
1) Pencapaian aspek kognitif
Dalam permainan ukel berbasis penjumlahan tahap pengumpetan
kelereng, pemain (siswa) berhasil dalam menebak kelereng yang
disembunyikan kelompok lain menjumlahkan dengan benar. Sebagai
contoh:
a) Setiap perwakilan kelompok menyembunyikan kelereng di
tangannya tanpa sepengetahuan kelompok lain
b) Jika guru sudah berhitung sampai 3 setiap kelompok membuka
tangannya dan guru beserta murid menghitung jumlah kelereng
yang ada di tiap pemain.
c) Jika salah satu pemain menebak jumlah yang disebutkan benar,
maka pemain tersebut menang.
Pada tahapan tersebut pemain akan melakukan proses menghitung
jumlah keseluruhan kelereng yang telah dibuka dari gengaman
tangan.
Pada proses tahapan ini biasanya siswa akan mulai mengetahui
cara menjumlahkan suatu bilangan dari proses permainan umpet
kelereng.
Saat pemain Kembali masuk kelas dan melakukan refleksi terhadap
permainan yang telah dimainkan, maka guru dan siswa akan
bersama-sama membangun pengetahuan terkait materi
penjumlahan dari kegiatan bermain yang mereka lakukan.
Sehingga pengalaman dalam bermain umpet kelereng dapat
membantu siswa dalam mencapai indikator:
1) Memahami makna penjumlahan suatu bilangan
2) Mengidentifikasi penjumlahan dari suatu bilangan
Untuk memahami makna penjumlahan suatu bilangan akan mereka
peroleh dari informasi yang dikonstruk bersama berdasarkan
pengalaman bermain yang telah dilakukan pada tahap konfirmasi
dalam kegiatan pembelajaran.
Adapun identfikasi angka merupakan penjumlahan yang dilakukan
siswa saat berhitung jumlah kelereng dalam permainan yang
kemudian diperkuat saat tahapan konfirmasi antara guru dengan
pemain (siswa).
2) Pencapaian aspek afektif
Pada saat permainan dimulai pemain (siswa) wajib mengikuti aturan
permainan ukel dari awal hingga akhir. Yang membentuk siswa
menjadi disiplin dan taat pada aturan serta saling bekerja sama sesama
team kelompok.
3) Pencapaian aspek psikomotor
Dalam pencapaian aspek ini siswa menggunakan tubuh bagian tangan
untuk melakukan permainan dengan mengepal jari pemainan.
Rizki Yulita, A. (2017). permainan tradisional anak nusantara. jakarta timur.