Anda di halaman 1dari 6

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Apa filosofi yang melandasi dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?


Penelitian tindakan merupakan perkembangan baru yang muncul pada tahun
1940-an sebagai salah satu pendekatan penelitian yang lahir di tempat kerja, tempat di
mana peneliti melakukan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Misalnya, kelas merupakan
tempat penelitian bagi guru, sekolah menjadi tempat penelitian bagi kepala sekolah,
aktivitas masyarakat desa tempat penelitian bagi petugas penyuluh masyarakat.
Penelitian yang dilakukan di tempat peneliti bekerja atau beraktivitas adalah
untuk memperbaiki kinerja di mana si peneliti bekerja tanpa harus melakukan penelitian
di tempat lain. Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bersifat pragmatis (praktis)
tanpa harus membutuhkan waktu khusus. Penelitian tindakan dilakukan bersamaan ketika
si peneliti sedang bekerja atau beraktivitas di tempat kerjanya, tanpa mengganggu secara
berarti pekerjaannya tersebut.

2. Siapa yang seharusnya melakukan Penelitian Tindakan Kelas? Mengapa?


Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah salah satu jalan yang terbuka untuk para
pendidik yang ingin menambah ilmu pengetahuan, melatih praktek pembelajaran di kelas
dengan berbagai model yang akan mengaktifkan guru dan siswa, mencoba melakukan
untuk secara reflektif melakukan kritik terhadap kekurangan dan berusaha
memperbaikinya agar pendidikan benar-benar dapat menjadi bidang profesi.

3. Mengapa mereka melakukan Penelitian Tindakan Kelas?


Dapat dikatakan bahwa semua penelitian bertujuan untuk memecahkan suatu
masalah, namun khusus penelitian tindakan kelas disamping tujuan tersebut tujuan
penelitian tindakan kelas yang  utama adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan
profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar.
Menurut Mulyasa secara umum tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
1. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran
2. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khusus nya layanan
kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima
3. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan
pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya
4. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan nya sehingga tercipta perbaikan yang
berkesinambungan
5. Mebiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam
pembelajaran.

4. Apakah mahasiswa boleh melakukan Penelitian Tindakan Kelas? Mengapa?


Boleh, Penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan
tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya. Guru menjadi reflektif dan kritis
terhadap apa yang guru dan siswa lakukan. Peneltian tindakan kelas meningkatkan
kinerja guru sehingga menjadi profesional.

5. Apakah Penelitian Tindakan Kelas hasilnya dapat digeneralisasi? Mengapa?


Tidak boleh, Kemudian hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan karena
memang hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu

6. Darimana datangnya masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas? Berikan 1 contoh judul
Penelitian Tindakan Kelas! Berikan contoh rumusan masalahnya! Berikan contoh
rumusan tujuannya!
Dari pemahaman sesuatu teori tertentu, Sebagai contoh, seperti yang kita ketahui bahwa
menggunakan media bagi seorang guru merupakan bagian penting dan dinilai baik untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Namun faktanya, saat kita berada di lokasi penelitian,
itu tidak terjadi. Justru, secara klasikal siswa dinilai buruk dalam materi pelajaran
tertentu. Nah keadaan ini merupakan bagian dari kesenjangan, dan tentunya dapat
diangkat sebagai bahan penelitian Tindakan Kelas
Keterlibatan kegiatan dilapangan. Dengan melibatkan diri dilapangan dan dibekali
pengetahuan tentang teori tertentu sebelumnya, maka ini akan membantu
untuk menemukan masalah dalam penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, kedua
langkah ini merupakan cara yang cukup sederhana untuk menemukan masalah yang akan
diangkat menjadi bahan penelitian untuk Penelitian Tindakan Kelas.

Judul :
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI MIPA
II dan III SMA Negeri 2 Singaraja Melalui Penerapan Model Reasoning and Problem
Solving Berbasis Game Edukasi

Rumusan masalah :
1. Bagaimana penerapan model reasoning and problem solving berbasis game edukasi dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Kelas XI MIPA II dan
III SMA Negeri 2 Singaraja?
2. Bagaimana tanggapan siswa Kelas XI MIPA II dan III SMA Negeri 2 Singaraja terhadap
penerapan model reasoning and problem solving berbasis game edukasi?

Tujuan :
1. Untuk mengetahui peningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
melalui penerapan model reasoning and problem solving berbasis game edukasi di Kelas
XI MIPA II dan III SMA Negeri 2 Singaraja.
2. Untuk mendeskripsikan tanggapan siswa Kelas XI MIPA II dan III SMA Negeri 2
Singaraja terhadap penerapan model reasoning and problem solving berbasis game
edukasi.

7. Pada contoh yang anda buat No. 6, yang mana disebut dengan subjek PTK dan objek
PTK dari contoh judul yang anda buat No. 6?
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI MIPA II dan
III SMA Negeri 2 Singaraja Melalui Penerapan Model Reasoning and Problem Solving
Berbasis Game Edukasi
Subjek : Siswa Kelas XI MIPA II dan III SMA Negeri 2 Singaraja
Objek : Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

8. Berdasarkan contoh judul yang anda buat pada No. 6, apa saja teori yang melandasi?
Pembelajaran Matematika
Model Pembelajaran Reasoning and Problem Solving
Model Pembelajaran Reasoning and Problem Solving Berbasis Game Edukasi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

9. Berdasarkan contoh judul yang anda buat pada No. 6, tuliskan rumusan hipotesis
tindakan!
Berdasarkan perumusan teori dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut.
1. Penerapan model reasoning and problem solving berbasis game edukasi dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Kelas XI MIPA
II dan III SMA Negeri 2 Singaraja.
2. Siswa Kelas XI MIPA II dan III SMA Negeri 2 Singaraja memberikan tanggapan
yang positif terhadap penerapan model reasoning and problem solving berbasis
game edukasi.
10. Buatlah desain penelitian terkait dengan judul pada No. 6!
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dirancang dengan tahapan tiap siklus yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi. Setelah
permasalahan ditetapkan, pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dimulai dengan siklus I
yang terdiri dari empat kegiatan. Adapun prosedur yang digunakan PTK ini dimodifikasi
dari Kurt Lewin (dalam McNiff, 1992) yang menggambarkan sebuah spiral dari beberapa
siklus kegiatan. Alur penelitian ini disajikan dalam bagan berikut.
(Sumber: Kurt Lewin dalam McNiff, 1992)
Keterangan:
R0 = Refleksi awal
Pi = Perencanaan tindakan siklus ke-i; i = 1, 2, 3, ...
Ai = Pelaksanaan tindakan siklus ke-i; i = 1, 2, 3, ...
Oi/Ei = Observasi dan evaluasi ke-i; i=1,2,3, ...
Ri = Refleksi siklus ke-i; i = 1, 2, 3, ...

11. Apa saja instrumen yang dibutuhkan untuk judul yang anda buat pada No. 6?
Teknik
Instrumen
No. Jenis Data Pengumpulan Waktu
Penelitian
Data
1. Kemampuan Pada akhir dari
pemecahan masalah Tes Tes Esai masing-masing
matematika siklus
2. Tanggapan terhadap
penerapan model
pembelajaran
Pada akhir
reasoning and Non tes Angket
siklus III
problem solving
berbasis game
edukasi

12. Apakah instrumen pada No. 11 perlu dilakukan validasi? Mengapa?


Perlu, karena instrument yang digunakan harus valid saat digunakan sebagai media
pengumpulan data PTK yang dilakukan dikelas sehingga tidak terjadi kesalahan data
hasil kegiatan.

13. Buatlah metode analisis tentang Penelitian Tindakan Kelas terkait dengan judul
Penelitian Tindakan Kelas No. 6!
Skor maksimum ideal dalam angket tanggapan siswa adalah 75 dan skor minimum
idealnya adalah 15 sehingga,

Mean Ideal ( )= (Skor maksimum ideal + Skor minimum ideal)= 45

Standar Deviasi Ideal ( )= (Skor maksimum ideal-Skor minimum ideal)= 10

Dengan demikian diperoleh kriteria penggolongan tanggapan siswa yang tercantum pada
Tabel sebagai berikut.

Rentang Skor Kategori


Sangat
Positif
Positif
Cukup
Positif
Negatif
Sangat
Negatif
(dimodifikasi dari Candiasa, 2010b)

14. Jelaskan tentang kriteria keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas!


Penerapan model reasoning and problem solving berbasis game edukasi dikatakan
berhasil jika memenuhi kriteria keberhasilan sebagai berikut.
1. Rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa minimal dalam
kategori tinggi.
2. Tanggapan siswa terhadap model reasoning and problem solving berbasis game edukasi
minimal dalam kategori positif.

15. Jika kriteria keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas tidak tercapai, apakah Penelitian
Tindakan Kelas dapat dikatakan gagal? Mengapa?
Belum bisa, sebab keberhasilan ptk berbeda dengan penelitian lainnya yang didasarkan
pada seberapa baik metodelogi yang digunakan dan seberapa besar hasil penelitian itu
dapat dipercaya. Khususnya pada ptk, keberhasilannya selain dapat dilihat dari dua hal
sebelumnya, juga memperhatikan tingkat keefektifan tindakan yang dilakukan dalam
meningkatkan kondisi tertentusebagai variabel dampaknya
REFERENSI

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Arifin, Zainal. Tth. Penelitian Pendidik. Bandung: Rosdakarya.
Candiasa, I M. 2010a. Pengujian Instrumen Penelitian Disertasi Aplikasi ITEMAN dan
BIGSTEPS. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Candiasa, I M. 2010b. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja:
Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan
Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Syahrilfuddin, dkk. 2011.Modul Penelitian Tindakan Kelas. Pekanbaru: Cendekia Insani.
Sugiyono. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan kelima. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group

Anda mungkin juga menyukai