Anda di halaman 1dari 2

Tipe SEMEN BEKU

Semen beku Tipe Straw

Adalah semen beku yang disimpan di dalam jerami plastik straw atau plastique pailette.

Frozen semen tipe pertama kali dibuat oleh Sorensen (Denmark) dalam tahun 1940 untuk
penyimpanan semen cair (Liquid semen) dengan menggunakan jerami cellophan yang
dilapisi dengan paraffin. Sorensen mrnggunakan kapas tidak menyerap (non – absorbent
cotton) sebagai penutup ujung – ujung jerami.

Adler pada tahun 1961 berhasil membekukan semen sapi dengan jerami plastik yang
tertutup, dengan menggunakan mesin pembuat gas dingin (cold gas generator) dan
menyimpannya dalam udara cair. Panjang jerami yang dipakai 9 cm, salah satu ujung jerami
disumbat dengan kapas yang tidak diserap, isi jerami antara 0,6 - 0,7 ml.

Dengan menyimpan frozer semen jerami terjadi penghematan lebih dari separuh biaya
dibanding menyimpan dalam ampul. Umlah spermatoza yang hidup untuk tiap dosis
inseminasi yang dipakai Adler dalam frozer semen antara 10 – 21 juta. Hasil keuntingan
dinyatakan non return 60 – 90 hari adalah 53,9%. Jondert (1964) mengadakan pembekuan
semen sapi dalam jerami plastik dari bahan polyvinynlchlorida dan memakai pendingin
Nitrogen cair. Bahan pengencer yang dipakai adalah sitrat – fruktosa – kuning telur –
glycerol (7%). Pengenceran taha pertama (tanpa gliserol) adalah tiap dosis semen
mengandung 40 juta spermatozoa yang hidup . Setelah pengenceran tahap pertama ini,
semen dan bahan pengencer didinginkan pada suhu 4 – 5 oC selama 4 jam. Kemudian
ditambahkan ke bagian kedua dari bahan pengencer yang mengandung gliserol secara
bertahabyaitu dengan 5 kali penambahan dalam waktu msing – masing 15 menit tiap kali
penambahan. Setelah pencampuran setengan bagian yang mengandung gliserol selesai,
semen dihisap ke dalam jerami – jerami poryvinylchlorida dan kemudian ditutup dengan
bahan colloid polyvinyl alkohol. Jerami tersebut berukuran panjang 133 m dan berisi 1,2 ml.
Setelah pengisian jerami dengan semen selesai dibiarkan berequilibrasi selama 18 jam.

Semen beku tipe pellet (tablet)

Bentuk frozen semen ini diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Nagase dan Miwa pada
tahun 1964, semen akan membeku dengan kecepatan kurang lebih 2,5 menit dan tetap
menghasilkan persentase yang tinggi dari spermatozoa yang hidup. Semen yang dibekukan,
diencerkan dalam perbandingan yang rendah sehingga semen masih dalam keadaan sangat
kental. Larutan bahan pengencer sebagian dicampur sewaktu pencairan kembali dengan
(twawing) dengan demikian frozen semen bentuk ini menjadi lebih ringkas dan lebih
menghemat ruang penyimpanan.

Cara pembekuan pellet ini pertama kali dilaporkan oleh Nagase dan Miwa dalam tahuan
1964 sebagai berikut: senmen yang baru dikumpulkan dari seekor pejantan dan
menunjukkan kwalitas yang baik setelah pemeriksaan dan telah ditentukan konsentrasi
spermatozoa yang hidup, diencerkan dengan bahan pengencer kuning telur, glucose, gliserol
dengan perbandingan pengenceran 1: 2 atau 1:3 atau 1:4 tergantung konsentrasi dan
persentase spermatozoa yang hidup, kemudian didinginkan sampai 5 oC

Semen beku tipe Ampul

Frozen semen tipe ampul ini pertama kali dipakai di Amerika Utara dengan hasil
kebuntingan yang tinggi, tetapi cara penyimpanan ini relatif lebih mahal dibandingkan
dengan tipe yang lain. Cara melakukan pembekuan tipe ampul adalah sebagai berikut:
bahan pengencer dibagi dua sama banyak setengah bagian harus dicampur dengan semen,
setelah bagian yang lain dicampur dengan gliserol. Segera setelah semen diambil dari seekor
pejantan dan diperiksa dengan kwalitas yang baik, diencerkan dengan setengah bagian
pertama pengencer. Semen yang sudah diencerkan kemuian didinginkan pada suhu 5 oC,
setelah dibubuhi antibiotika dengan dosis yang ditentukan (1000 I.U penicilin dan 1 mg
streptomycin untuk tiap ml diluter). Setelah bagian yang lain dari bahan pengencer
ditambahkan gliserol, dan didinginkan pada 5oC. Menurut Almquist, banyaknya gliserol yang
ditambahkan kepada setengah bagian pengencer yang tergantung kepada bahan pengencer
yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai