Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG
PASIEN DENGAN DEPRESI DI POLIKLINIK RSJ MENUR
SURABAYA

DISUSUN OLEH :

1. AIDA SULISTYORINI NIM : 2022.06.002


2. ANGGUN DEWI. P NIM : 2022.06.004
3. ARIYANTI NIM : 2022.06.005
4. ERISA NAVYTA K NIM : 2022.06.009
5. FIBRIA KRISTINA.R NIM : 2022.06.010
6. IKA WIJAYANTI NIM : 2022.06.014
7. KHARBELLA ROSA.S.D NIM : 2020.06.015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WILLIAM BOOTH SURABAYA
2022
PROPOSAL

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG
PASIEN DENGAN DEPRESI DI POLIKLINIK RSJ MENUR
SURABAYA

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas di Stase Jiwa Program Studi Profesi Ners Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth Surabaya

DISUSUN OLEH :

1. AIDA SULISTYORINI NIM : 2022.06.002


2. ANGGUN DEWI. P NIM : 2022.06.004
3. ARIYANTI NIM : 2022.06.005
4. ERISA NAVYTA K NIM : 2022.06.009
5. FIBRIA KRISTINA.R NIM : 2022.06.010
6. IKA WIJAYANTI NIM : 2022.06.014
7. KHARBELLA ROSA.S.D NIM : 2020.06.015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WILLIAM BOOTH SURABAYA
2022

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Satuan Acara Penyuluhan di Stase Jiwa Ini Telah Disetujui

Untuk Dilakukan

Tanggal, juni 2022

Oleh :

Pembimbing Stase Jiwa Pembimbing Praktik/CI

Aristina Halawa, S.Kep.,Ns.,M.Kes Anita Maretnasari, S.Kep.,Ns.

Mengetahui

Kepala Ruang Poliklinik

( )

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayahnya sehingga kelompok dapat menyelesaikan proposal Satuan
Acara Penyuluhan (SAP) Peran Keluarga Dalam Mendukung Pasien Dengan Depresi
Di Poliklinik RSJ menur Surabaya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Satuan acara penyuluhan (SAP) disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
melaksanakana Stase Jiwa program profesi Ners. Di dalam penyusunan ini kami
mendapat bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih
kepada
1. Lina Mahayaty, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan William Booth Surabaya.
2. Retty Nirmala S., S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Ketua Prodi Keperawatan.
3. Aristina Halawa, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku ketua PJMK Stase Jiwa yang sudah
mengkoordinasikan kegiatan praktek di RSJ Menur Surabaya.
4. Anita Maretnasari, S.Kep.,Ns. selaku CI Klinik di yang banyak memberikan
pengarahan dan ilmu.
5. ............ selaku Kepala Poliklinik RSJ Menur Surabaya yang telah memberikan izin
kepada kelompok untuk memberikan penyuluhan .
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan I Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan William Booth Surabaya yang telah bekerjasama dalam mengerjakan
tugas-tugas di stase Jiwa.
9. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan proposal Satuan
Acara Penyuluhan (SAP) Peran Keluarga Dalam Mendukung Pasien Dengan
Depresi ini yang tidak dapat kelompok sebutkan satu persatu.

iv
Kelompok berusaha untuk menyelesaikan SAP ini dengan sebaik-baiknya.
Namun demikian, kelompok menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu demi kesempurnaan, kelompok mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak untuk menyempurnakannya.

Surabaya, 13 Juni 2022

Mahasiswa Alih Jenjang Prodi Profesi Ners

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Cover Dalam ................................................................................................ii
Lembar Persetujuan ....................................................................................iii
Kata Pengantar ............................................................................................iv
Daftar Isi ......................................................................................................vi
Daftar Tabel .................................................................................................vii
Daftar Gambar ............................................................................................viii
Daftar Singkatan .........................................................................................ix
Daftar Lampiran .........................................................................................x

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................1


B. TUJUAN PENYULUHAN.............................................................................4
C. KRITERIA PESERTA PENYULUHAN.....................................................4
D. WAKTU DAN TEMPAT...............................................................................4
E. METODE.........................................................................................................4
F. SETTING TEMPAT.......................................................................................5
G. PENGORGANISASIAN................................................................................6
H. PELAKSANAAN............................................................................................7
I. KRITERIA EVALUASI..................................................................................9
J. MATERI PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG
PASIEN DEPRESI..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
LAMPIRAN.........................................................................................................15

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Langkah-Langkah Kegiatan Penyuluhan.................................................7

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Setting Tempat Penyuluhan .................................................................5

viii
DAFTAR SINGKATAN

SAP : Satuan Acara Penyuluhan

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Absensi Satuan Acara Penyuluhan ...................................................16


Lampiran 2 Leaflet................................................................................................17

x
PROPOSAL

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG PASIEN DEPRESI

A. LATAR BELAKANG

Depresi merupakan gangguan alam perasaan hati (mood) yang ditandai

dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sampai

hilangnya gairah hidup, namun tidak terdapat gangguan menilai realitas, dan

kepribadian tetap utuh (tidak ada splitting of personality). Menurut Maramis

( 2004 ), depresi adalah suatu jenis perasaan atau emosi dengan komponen

psikologis, rasa susah, murung, sedih, putus asa dan komponen somatik misalnya

anoreksi, Depresi dapat juga diartikan sebagai gangguan perasaan ( afek ) yang

ditandai dengan afek disforik ( kehilangan kegembiraan / gairah ) disertai dengan

gejala-gejala lain seperti gangguan tidur dan menurunnya selera makan. Penderita

mungkin tampil dengan kecemasan yang mencolok sehingga gejala-gejala depresi

yang lebih ringan seperti kehilangan selera makan, gangguan tidur, dan kelelahan

seringkali terlewatkan (Reborn, 2008 ). Depresi menyebabkan perasaan sedih dan

kehilangan minat pada aktivitas, bahkan depresi dapat menyebabkan berbagai

masalah emosional dan fisik, hingga menurunkan kemampuan seseorang untuk

berfungsi di lingkungan sosial, tempat kerja dan di rumah. Pada tahun 2013

Federasi Dunia untuk Kesehatan Jiwa (WFMH) menetapkan tema :“Depression :

a Global Crisis”, sebuah seruan untuk menggugah kesadaran akan masalah

depresi yang menjangkiti banyak penduduk dunia. Hal tersebut dirasa sangat

1
mendesak karena masalah depresi dapat menimbulkan dampak yang besar, tidak

hanya bagi penderitanya, namun bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Survei Kesehatan Jiwa Dunia yang dilakukan di 17 negara menemukan

bahwa rata- rata sekitar 1 dari 20 orang dilaporkan memiliki episode depresi pada

tahun sebelumnya. Dampak paling buruk, depresi dapat menyebabkan bunuh

diri.Hampir 1 juta nyawa hilang setiap tahun karena bunuh diri, yang dilaporkan

terdapat 3000 kematian akibat bunuh diri setiap harinya.(WHO, 2012). Selain itu

berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka rata-rata

gangguan mental emosional (cemas dan depresi) pada penduduk usia ≥ 15 tahun

adalah 11,6% atau sekitar 19 juta penduduk. Kerugian ekonomi minimal akibat

masalah kesehatan jiwa, termasuk depresi tersebut mencapai 20 trilyun. Prevalensi

depresi menurut data Riskesdas (2018) berdasarkan survei nasional tahun 2013

tercatat sebanyak 6,1%mengalami depresi, kemudian tahun 2018 meningkat

menjadi 9,8% dari jumlah penduduk Indonesia. Dari data tersebut di ketahui

bahwa penduduk Indonesia semakin banyak yang mengalami depresi, Sehingga

sudah tiba waktunya masyarakat internasional dan nasional meningkatkan

kesadaran akan masalah depresi tersebut.

Keluarga adalah sebagai sumber dukungan sosial dapat menjadi faktor

kunci dalam penyembuhan klien dengan masalah kejiwaan.Walaupun anggota

keluarga tidak selalu merupakan sumber positif dalam kesehatan jiwa, mereka

paling sering menjadi bagian penting dalam penyembuhan. Apabila dukungan

keluarga kurang maka pemulihan dan penyembuhan akan berjalan lambat.

Kegagalan dalam memberi koping yang sesuai dengan tekanan yang dialami

dalam jangka panjang mengakibatkan individu mengalami berbagai macam

2
masalah mental yang sangat bervariatif, tergantung dari berat ringannya sumber

tekanan, perbedaan antar individu, dan latar belakang individu yang bersangkutan.

Depresi yang terjadi dapat memengaruhi fungsi kehidupan seseorang dalam

aktivitas, kehidupan sosial, ritme pekerjaan, serta hubungan dengan keluarga jadi

terganggu karena gejala ansietas, depresi, dan psikosis.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dukungan keluarga selama ini

kurang pada anggota keluarga yang sedang mengalami depresi diakibatkan

keluarga yang terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing, acuh tak acuh

karena kurang mengerti dengan depresi yang dialami klien serta yang paling

penting yaitu ekonomi yang rendah, yang mengakibatkan klien merasa semakin

diabaikan dan kurang mendapat perhatian khusus keluarga sehingga untuk

kembali pulih pada keadaan semula sangat lambat dan membutuhkan waktu yang

lama. (Mujiono, 2008). Menurut Garson Numberi dengan penelitiannya pada

tahun 2016 yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Abepura – jayapura mengatakan

bahwa peran serta dan dukungan dari keluarga dalam perawatan pasien Depresi di

Rumah Sakit jiwa dan di rumah belum dirasakan manfaatnya, sehingga

kekambuhan pasien akan menunjukkan angka yang tinggi. Hal ini menunjukkan

bahwa pasien Depresi memiliki kecenderungan kekambuhan sehingga harus

mengalami perawatan kembali di RS dan juga disebabkan oleh kurang nya

perhatian dan kasih sayang yang diberikan keluarga di rumah sehingga

menyebabkan kekambuhan klien.

Berdasarkan latar belakang tersebut kelompok ingin memberikan

penyuluhan tentang Peran Keluarga Dalam Mendukung Pasien Depresi di

Poliklinik RSJ menur Surabaya.

3
B. TUJUAN PENYULUHAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan pada keluarga mampu memberikan

dukungan yang positif bagi penyembuhan pasien dengan depresi.

2. Tujuan Khusus

a. Keluarga mengetahui dan memahami pengertian Depresi

b. Keluarga mengetahui dan memahami tanda dan gejala depresi

c. Keluarga mengetahui dan memahami Faktor pencetus yang mendukung

terjadinya depresi.

d. Keluarga mengetahui dan memahami pentingnya dukungan kepada pasien

depresi

e. Keluarga mengetahui dan memahami cara pencegahan depresi

f. Keluarga mengetahui dan memahami bagaimana peran keluarga dalam

mendukung kesembuhan pasien depresi.

C. KRITERIA PESERTA PENYULUHAN

1. Seluruh pasien yang ada di Ruang tunggu Poliklinik RSJ Menur Surabaya

2. Seluruh Keluarga pasien yang ada di Ruang tunggu poliklinik RSJ Menur

Surabaya

D. WAKTU DAN TEMPAT

Hari / Tanggal : ...... / ............. 2022

Pukul : ............. WIB

Tempat : Ruang Tunggu Poliklinik RSJ Menur surabaya

E. METODE

1. Ceramah

4
2. Diskusi

3. Tanya jawab

F. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Penyaji materi

: Materi

: Peserta

: Dokumentasi

z : Fasilitator

: Moderator

: Notulen

: Observer

Gambar 1 Setting Tempat Penyuluhan

5
G. PENGORGANISASIAN

1. Modertor : Anggun Dewi permatasari

Tugas :

 Membuka acara, mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

 Membuka sesi tanya jawab

 Menutup acara

2. Penyajian Materi : Aida Sulistyorini

Tugas :

 Mempersiapkan materi penyuluhan

 Memberikan reinforcement positif

 Meluruskan konsep

3. Fasilitator : Ika Wijayanti

Tugas :

 Menyiapkan tempat

 Memotivasi peserta untuk aktif selama penyuluhan

4. Observer : Fibria Kristina Ratnasari dan Kharbella Rosa Shinta Dewi

Tugas :

 Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

 Membuat laporan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan

6. Notulen : Ariyanti

Tugas :

 Mencatat pertanyaan dan jawaban dari hasil penyuluhan dan diskusi.

 Menyimpulkan dari hasil penyuluhan yang sudah dilakukan

7. Dokumentasi : Erisa navyta Khurniawati

6
Tugas :

 Melakukan pengambilan gambar/Video saat pelaksanaan penyuluhan

 Mendokumentasikan momen-momen penting yang nantinya akan

dijadikan arsip untuk keperluan laporan pertanggung jawaban.

H. PELAKSANAAN

1. Persiapan alat

 Laptop

 LCD

 Leaflet

 PPT

 Banner

 Pengeras suara /Mix

 Sound system

2. Langkah-Langkah Kegiatan

Tabel 1 Langkah-Langkah Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu


1 PEMBUKAAN 2 menit
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri dan  Memperhatikan
pembimbing
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
penyuluhan
 Kontrak waktu  Menyepakati
 Kontrak bahasa
2 PELAKSANAAN 15 menit
 Menggali pengetahuan  Menanggapi dan
tentang pengertian depresi, menjelaskan
tanda gejala dan faktor
resiko
 Memberikan  Mendengarkan dan
reinforcement positif menjelaskan

7
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu
 Menjelaskan konsep  Mendengarkan dan
tentang depresi, tanda dan memperhatikan
gejala serta faktor
pencetus  Menanggapi dan
 Menggali pengetahuan menjelaskan
tentang pentingnya
dukungan pada pasien
depresi  Mendengarkan dan
 Memberikan menjelaskan
reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan pentingnya memperhatikan
dukungan pada pasien
depresi  Menanggapi dan
 Menggali pengetahuan menjelaskan
tentang cara pencegahan
depresi  Mendengarkan dan
 Memberikan menjelaskan
reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang cara memperhatikan
pencehagan depresi  Menanggapi dan
 Menggali pengetahuan menjelaskan
tentang peran keluarga
dalam mendukung
penyembuhan pasien
depresi  Mendengarkan dan
 Memberikan menjelaskan
reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang peran memperhatikan
keluarga dalam  Menanggapi dan
mendukung penyembuhan menjelaskan
pasien depresi  Menanggapi dan
 Memberikan kesempatan menjelaskan
untuk bertanya  Mendengarkan dan
 Memberikan memperhatikan
reinforcement positif  Menanggapi dan
 Memberikan kesempatan menjelaskan
peserta lain untuk bertanya • Mendengarkan dan
memperhatikan
 Memberikan
reinforcement positif dan • Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Meminta masukan dari
pembimbing dan CI

3 PENUTUP 3 menit
 Mengevaluasi materi yang  Mendengarkan

8
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu
telah diberikan
 Bersama-sama dengan  Mendengarkan
peserta menyimpulkan
materi yang telah
disampaikan
 Menutup dan memberi  Menjawab salam
salam

I. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Penyuluhan dan peserta dapat hadir sesuai rencana

1) Pasien

2) Keluarga Pasien

b. Tempat, media serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia sesuai rencana

2. Evaluasi Proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu yang direncanakan

b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c. Peserta berperan aktif dalam jelannya diskusi

3. Evaluasi Hasil

a. 80% peserta dapat menjelaskan pengertian depresi, tanda dan faktor resiko

b. 80% peserta dapat menjelaskan pentingnya dukungan pada pasien depresi

c. 80% peserta dapat menjelaskan cara pencegahan depresi

d. 80% peserta dapat menjelaskan peran keluarga dalam mendukung

penyembuhan pasien depresi

9
J. MATERI PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG

KESEMBUHAN PASIEN DEPRESI

1. KONSEP DEPRESI

a. Pengertian

Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan

yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, perasaan, aktivitas)

seseorang yang ditandai dengan pikiran negatif pada diri, suasana hati

menurun kehilangan minat atau motivasi, pikiran lambat serta aktivitas

menurun. (Keliat, 2011)

b. Tanda dan gejala

 konsentrasi yang kurang.

 Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.

 Suasana sedih dan rasa bersalah.

 Rasa bersalah dan tidak berguna.

 Pandangan masa depan yang kurang dan pesimistis.

 Kehilangan minat melakukan kegiatan yang biasa dilakukan

 ide atau percobaan bunuh diri.

 Gangguan pola tidur (susah tidur atau tidur berlebih)

 Nafsu makan berkurang.

c. Faktor pencetus yang menyebabkan terjadinya depresi

Ada empat sumber utama stresor yaitu:

10
 Kehilangan keterikatan, yang nyata atau yang dibayangkan,

termasuk kehilangan cinta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan, atau

harga diri.

 Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai

pendahulu episode depresi dan mempunyai dampak terhadap masalah-

masalah yang dihadapi sekarang dan kemampuan menyelesaikan

masalah.

 Peran dan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi

perkembangan depresi, terutama pada wanita.

 Perubahan fisiologik diakibatkan oleh obat-obatan atau berbagai

penyakit fisik, seperti infeksi, neoplasma, dan gangguan

keseimbangan metabolik, dapat mencetuskan gangguan alam perasaan.

2. PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN DEPRESI

Keluarga merupakan sumber dukungan sosial bagi pasien, karena keluarga

adalah orang yang terdekat pasien, yang saling mengasihi, saling mendukung dan

saling menyayangi. Keluarga adalah orang pertama yang mengetahui keadaan dan

perubahan kondisi kejiwaan pasien. selain klien harus rajin berobat, keluarga

harus selalu mendukung dalam pemenuhan rasa kasih sayang yang bisa

meningkatkan kesembuhan klien secara psikologis.

3. CARA PENCEGAHAN DEPRESI

a. Istirahat cukup dan olah raga

istirahat yang cukup serta olah raga teratur akan membuat tubuh rilex dan

tidak tidak tegang.

b. Hindari stress

11
jangan memaksakan melakukan kegiatan sampai di luar batas kemapuan

yang membuat beban tenaga dan fikiran meningkat

c. melakukan kegiatan yang menyenangkan

melakukan hobi di waktu luang, bercanda dengan keluarga/sahabat

d. makan secara teratur

fungsi makanan adalah untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga terhindar

dari penyakit yang menyebabkan stres

4. PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG KESEMBUHAN PASIEN

DEPRESI

a. Mendukung dalam ketaatan berobat

 membujuk pasien untuk berobat sedini mungkin sehingga mencegah

kejadian bunuh diri

 Meyakinkan pasien untuk di tangani tenaga profesional

 Memantau dan membantu mengingatkan untuk selalu minum obat yang

di berikan

b. Mengenali kecenderungan untuk mengakhiri hidup

 Mengenali tanda tanda pasien yang ingin mengakhiri hidup

 Segera membawa pasien ke IGD apabila pasien memperlihatkan gejala

ingin mengakhiri hidup

c. Mendukung penyembuhan

 Gali informasi yang lebih banyak tentang kondisi depresi pasien dan

upaya yang bisa di lakukan

 Berusaha selalu mendampingi pasien, mendengarkan pasien bercerita,

menenangkan saat pasien menangis, atau meyakinkan bahwa pasien

12
sangat berharga bagi keluarga sehingga keinginan sembuh bisa

meningkat

 Memahami bahwa depresi merupakan penyakit bukan karena malas,

sehingga kalau pasien tidak bisa menjalankan kewajiban rumah tangga

keluarga harus bisa menyadarinya

 Memahami bahwa depresi bukan merupakan sifat asli pasien sehingga

apabila pasien marah maka perilaku tersebut bukan sifat asli pasien

 Mengekspresikan perhatian untuk pasien, mengarahkan pasien untuk

selalu mengingat kebaikan Tuhan

 Mengajak pasien untuk beraktivitas yang positif yang bisa

menimbulkan perasaan senang pada pasien

d. Selalu siap menghadapi kekambuhan dan krisis

 Mengetahui apa yang harus di lakukan saat kekambuhan

 Tetap berdiskusi dan berkomunikasi dengan dokter yang menangani

pasien

e. melakukan komunikasi yang baik

 Bicara tenang, suara pelan

 Fokus pada satu pembicaraan

 Bersabar dan menunggu respon pasien

 Mendengar aktif, mulai dengan pembicaraan yang netral

 Bila pasien mudah tersinggung maka kurangi komunikasi dan

sementara lakukan pendekatan netral

13
DAFTAR PUSTAKA

Garson Numberi.2016. Pengaruh peran serta dan dukungan keluarga terhadap


kekambuhan pasien gangguan jiwa di RSJ Abepura jayapura. Jayapura
.
Keliat, Budi. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi2. Jakarta : EGC

Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.

Maramis. 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_
2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf .Diakses Juni 2022.

Riyadi, Sujono. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graham Ilmu.

Stuart, Gail Wiscarz. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. EGC.

14
Lampiran 1

ABSENSI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG PASIEN DEPRESI

NO NAMA KETERANGAN TTD

15
Lampiran 2 TAHUKAH ANDA APA ITU APA PENYEBABNYA??
DEPRESI??  Kehilangan keterikatan,.
 Peristiwa besar dalam kehidupan
Depresi adalah gangguan mood, kondisi  Peran dan ketegangan peran
PERAN KELUARGA DALAM emosional berkepanjangan yang mewarnai  Perubahan fisiologik diakibatkan
MENDUKUNG PASIEN seluruh proses mental (berpikir, perasaan, oleh obat-obatan atau berbagai
DENGAN DEPRESI aktivitas) seseorang yang ditandai dengan penyakit fisik
pikiran negatif pada diri, suasana hati
menurun kehilangan minat atau motivasi,
pikiran lambat serta aktivitas menurun. MENGAPA DUKUNGAN
KELUARGA PADA PASIEN
APA SAJA GEJALANYA?? DEPRESI SANGAT PENTING?
 konsentrasi yang kurang.
 Harga diri dan kepercayaan diri
berkurang.
 Suasana sedih dan rasa bersalah.
 Rasa bersalah dan tidak berguna.
 Pandangan masa depan yang kurang dan
pesimistis.
 Kehilangan minat melakukan kegiatan
DISUSUN OLEH :
yang biasa dilakukan
1. AIDA SULISTYORINI
2. ANGGUN DEWI. P  ide atau percobaan bunuh diri.
3. ARIYANTI  Gangguan pola tidur (susah tidur atau
4. ERISA NAVYTA K tidur berlebih) Keluarga merupakan sumber
5. FIBRIA KRISTINA.R  Nafsu makan berkurang.
6. IKA WIJAYANTI
dukungan sosial bagi pasien,
7. KHARBELLA ROSA.S.D karena keluarga adalah orang
yang terdekat pasien, yang saling
PROGRAM STUDI PROFESI NERS mengasihi, saling mendukung dan
STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA saling menyayangi.
2022

16
BAGAIMANA CARA PENCEGAHAN BAGAIMANA PERAN KELUARGA  Memahami bahwa depresi bukan
DEPRESI???? DALAM MENDUKUNG merupakan sifat asli pasien sehingga
KESEMBUHAN PASIEN DEPRESI?? apabila pasien marah maka perilaku
 Istirahat cukup dan olah raga a. Mendukung dalam ketaatan berobat tersebut bukan sifat asli pasien
istirahat yang cukup serta olah raga  membujuk pasien untuk berobat sedini  Mengekspresikan perhatian untuk pasien,
mungkin mengarahkan pasien untuk selalu
teratur akan membuat tubuh rilex dan
 Meyakinkan pasien untuk di tangani mengingat kebaikan Tuhan
tidak tidak tegang.
tenaga profesional  Mengajak pasien untuk beraktivitas yang
 Hindari stress positif yang bisa menimbulkan perasaan
 Memantau dan membantu mengingatkan
jangan memaksakan melakukan senang pada pasien
untuk selalu minum obat yang di berikan
kegiatan sampai di luar batas d. Selalu siap menghadapi kekambuhan dan
b. Mengenali kecenderungan untuk
kemapuan yang membuat beban mengakhiri hidup krisis
tenaga dan fikiran meningkat  Mengenali tanda tanda pasien yang ingin  Mengetahui apa yang harus di lakukan
 melakukan kegiatan yang mengakhiri hidup saat kekambuhan
menyenangkan dengan melakukan  Segera membawa pasien ke IGD apabila  Tetap berdiskusi dan berkomunikasi
hobi di waktu luang, bercanda dengan pasien memperlihatkan gejala ingin dengan dokter yang menangani pasien
keluarga/sahabat mengakhiri hidup e. melakukan komunikasi yang baik
c. Mendukung penyembuhan  Bicara tenang, suara pelan
 makan secara teratur
 Gali informasi yang lebih banyak tentang  Fokus pada satu pembicaraan
fungsi makanan adalah untuk
menjaga kesehatan tubuh sehingga kondisi depresi pasien dan upaya yang
bisa di lakukan  Bersabar dan menunggu respon pasien
terhindar dari penyakit yang  Mendengar aktif, mulai dengan
 Berusaha selalu mendampingi pasien,
menyebabkan stres pembicaraan yang netral
mendengarkan pasien bercerita,
menenangkan saat pasien menangis, atau  Bila pasien mudah tersinggung maka
meyakinkan bahwa pasien sangat kurangi komunikasi dan sementara
berharga bagi keluarga sehingga lakukan pendekatan netral
keinginan sembuh bisa meningkat
 Memahami bahwa depresi merupakan
penyakit bukan karena malas, sehingga TERIMAKASIH
kalau pasien tidak bisa menjalankan
kewajiban rumah tangga keluarga harus
bisa menyadarinya

17
SEMOGA
BERMANFAAT

18

Anda mungkin juga menyukai