Anda di halaman 1dari 46

KONFIDENSIAL

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT Lampiran kep danjen kopassus


KOMANDO PASUKAN KHUSUS
Nomor kep / 50 / VIII / 2007
Tanggal 16 agustus 2007

OPERASI RAID

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum. Dalam kehidupan manusia sebagian besar kegiatannya masih


berpusat didaratan ( Bumi ), maka setiap akhir dari peperangan adalah penguasaan
wilayah daratan dengan segala isinya. Telah terbukti dalam sejarah bahwa kekuatan
pertama untuk melaksanakan pertempuran dalam rangka peperangan adalah pasukan
darat dan diperlengkapi dengan hasil–hasil kemajuan teknologi dan keterampilan untuk
dapat menyelesaikan tugas secara tepat guna. Maka pengertian akan gerakan dan
penyebaran menurut taktik konvensional sudah kurang efektif lagi, karena pihak–pihak
musuh selalu melindungi, dan mempertahankan instalasi maupun objek–objek vitalnya.
Untuk dapat mencapai tujuan pertempuran yang dilaksanakan oleh pasukan darat maka
diperlukan suatu cara Operasi tertentu yaitu Operasi Raid. Operasi Raid ini adalah
merupakan salah satu bentuk operasi opensif bernilai strategis, yang dilaksankan oleh
pasukan Komando. Operasi Raid ini dilaksanakan apabila dengan cara–cara yang
terdapat dalam operasai–operasi lain tidak mampu atau kurang efektif untuk
menyelesaikan sasaran, bernilai dan bersifat strategis baik didaerah pertahanan musuh
maupun jauh dibelakang garis pertahanan musuh. Pada umumnya sasaran-sasaran
yang diberikan pada pasukan Komando jaraknya relatif dan diluar jarak capai tembakan
senjata bantuan. Dalam melaksanakan Operasi Raid ini dapat menggunakan sarana
angkutan udara, laut maupun darat.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Sebagai pedoman para Gumil/pelatih dalam proses belajar


mengajar tentang operasi raid.

b. Tujuan. Agar serdik memahami dan mampu melaksanakan operasi


raid dengan baik dan benar.
KONFIDENSIAL
2

3. Ruang Lingkup.

a. Pendahuluan.
b. Operasi raid.
c. Organisasi dan perlengkapan.
d. Perencanaan dan persiapan.
e. Pelaksanaan.
f. Konsolidasi
g. Komando dan pengendalian.
h. Evaluasi akhir pelajaran.
i. Penutup.

BAB II
OPERASI RAID

4. Umum. Anggap bahwa operasi Raid sama dengan patroli penyergapan


adalah kurang tepat, karena didalam operasi Raid mempunyai tujuan tersendiri yaitu
untuk mempengaruhi suatu peperangan yang mempunyai efek dan nilai strategis dalam
tugas–tugas penghancuran instalasi pembebasan tawanan/sandera dan penculikan
tokoh–tokoh penting musuh.

5. Pengertian. Operasi Raid adalah suatu Usaha Pekerjaan dan Kegiatan yang
memberikan daya kejut/pendadakan terhadap sasaran–sasaran yang bersifat strategis,
didaerah musuh atau daerah yang dikuasai musuh, tanpa bermaksud untuk menduduki
sasaran atau daerah tersebut dalam waktu yang lama.

6. Tujuan. Tujuan Operasi Raid adalah :

a. Mendapatkan keunggulan ruang dan waktu dibidang strategis.

b. Membantu tercapainya tujuan peperangan yang dilaksanakan.

c. Mengalihkan atau membuat musuh kehilangan keseimbangan kekuatan,


dan memaksa pemusatan satuan tambahan musuh untuk mempertahankan daerah
garis belakang.
3

7. Ciri – ciri Operasi. Ciri – ciri dari Operasi raid adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan detail dan sederhana.

b. Gerakan kedaerah sasaran secara senyap dan tertutup.

c. Tindakan disasaran dilakukan dengan pendadakan, cepat dan dahsyat.

d. Penghentian pertempuran secara tiba–tiba dan cepat.

e. Pengundurannya secara cepat dan tersamar.

8. Macam – macam Operasi.

a. Raid Penghancuran Instalasi Vital. Merupakan suatu tugas Raid yang


bertujuan untuk mengahancurkan instalasi / Obyek vital musuh yang berupa
sumber-sumber potensi perang musuh yang meliputi :
1) Pabrik senjata dan mesiu.
2) Pusat perbekalan.
3) Pusat Telekomunikasi ( Radar dan Stasiun radio ).
4) Jalur jalur perhubungan ( Jembatan – jambatan ).
5) Pusat – pusat Listrik.
6) Pos – pos Komando.
7) Dll.

b. Raid Pembebasan Tawanan/Sandera. Merupakan suatu Usaha dan


Kegiatan untuk membebaskan tawanan/sandera pihak kita yang berada dipihak
musuh untuk diselamatkan dan dibawa kembali kedaerah sendiri dengan selamat.

c. Raid penculikan Tokoh – tokoh penting. Penculikan tokoh – tokoh penting


adalah sama dengan Raid pembebasan, perbedaannya hanyalah pada personel
yang akan dijadikan sasaran. Sasaran personel dalam penculikan adalah tokoh –
tokoh penting musuh yang dibutuhkan pihak kita untuk dijadikan sumber bahan
keterangan maupun mengurangi potensi perang musuh.
4

9. Perbedaan Operasi Raid dengan Patroli Penyergapan.

a. Operasi Raid.
1) Sasarannya bersifat atau bernilai startegis.
2) Tujuannya untuk mendapatkan keunggulan dibidang strategis, guna
membantu pelaksanaan Operasi lain.
3) Dilakukan oleh pasukan Komando.
4) Dilaksanakan baik sebelum, selama maupun sesudah operasi –
operasi lain.
5) Dalam pelaksanaan tidak mendapatkan bantuan tembakan dari
Kesatuan Darat lainnya.
6) Dapat dilaksanakan dengan menggunakan berbagai sarana darat,
laut dan udara.

b. Patroli Penyergapan.
1) Sasarannya bersifat atau bernilai Taktis.
2) Tujuannya adalah untuk memperbesar hasil yang telah dicapai dalam
suatu serangan.
3) Dilakukan oleh satuan – satuan Taktis darat.
4) Dilaksanakan sebelum, bersama (sewaktu serangan terhenti),
maupun setelah serangan.
5) Dalam pelaksanaannya diberikan bantuan tembakan atau disiapkan
bantuan tembakan oleh satuan atasan yang mengeluarkan.
6) Dilaksanakan hanya dengan sarana darat ( jalan kaki atau
berkendaraan lapis baja ).

10. Visualisasi pelaksanaan.

a. Fase – fase pelaksanaan Operasi Raid :


1) Fase Perencanaan.
2) Fase Persiapan.
3) Fase Pelasanaan.
4) Fase Konsolidasi.
5

b. Gambar. Visualisasi Ops Raid.

BAS TPb ATP TKS TA SAS


OPS
T
a
Tahap I dan II h
INFILTRASI a
p
-
III

Tahap-IV BAS TTA/ TT


OPS TJ

EXFILTRASI

c. Fase Ren siap adalah suatu kegiatan awal yang dilakukan oleh Satuan Raid
sejak taraf Persiapan dan Perencanaan menuju suatu Tempat Pemberangkatan
( TPb ). Tempat Pemberangkatan adalah suatu bagian medan yang aman diluar
jarak capai senjata bantuan musuh, dimana pasukan melaksanakan suatu
persiapan dan kegiatan langkah-langkah P3. Selama di Basis Operasi menuju
Tempat Pemberangktan Satuan Raid dapat menggunakan sarana angkutan darat,
laut maupun udara.

d. Fase Pelaksanaan adalah merupakan suatu kelanjutan kegiatan dari Satuan


Raid dalam melaksanakan tugas, fase pelaksanaan ini dimulai dari Tempat
Pemberangkatan sampai dengan tindakan disasaran, melalui ATP ( Advance Team
Point ) dengan menggunakan tehnik – tehnik Infiltrasi dan infiltasi menuju Bas Ops.

e. Fase Konsolidasi adalah suatu fase setelah selesai melaksanakan kegiatan


rangkaian Operasi Raid dimulai dari sasaran untuk menuju suatu tempat/daerah
yang lain dengan melalui Titik Temu untuk mengadakan Reorganisasi, yang
selanjutnya kembali kedaerah Basis Operasi atau untuk melaksanakan debrifing
guna melaksanakan tudas selanjutnya.

11. Evaluasi.

a. Sebutkan ciri-ciri operasi raid...!


6

b. Jelaskan perbedaan operasi raid dengan patroli penyergapan.. !

BAB III
ORGANISASI DAN PERLENGKAPAN

12. Umum.

a. Tujuan.
1) Untuk mengatur tata hubungan dan tanggung jawab yang dimiliki
oleh setiap orang/anggota yang melaksanakan tugas baik hubungan keatas,
kesamping kebawah guna tercapainya suatu tujuan.
2) Untuk menjamin agar semua rencana dan kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan fungsi masing–masing.

b. Pengorganisasian Operasi Raid. Untuk keperluan Operasi Raid, tidak


mungkin disusun suatu Organisasi yang tetap yang dapat digunakan untuk setiap
situasi, hal ini dikarenakan tugas – tugas yang dibebankan, sifat dan lokasi sasaran
serta keadaan musuh.

c. Susunan dari pada suatu Organisasi Operasi Raid biasanya dalam bentuk
Tim atau Satgas.

13. Organisasi Raid.

a. Satgas Raid.
1) Umum.
a) Pada suatu tugas dimana terdapat beberapa satuan yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas Raid terhadap beberapa
sasaran dibawah pengendalian satu Komando Atasan, maka
dibentuk Satuan Tugas ( Satgas ).
b) Satgas dikendalikan oleh Panglima yang berwenang guna
kelancaran dalam pelaksanaan tugas.
c) Tugas – tugas dari Satgas Raid. Dan Satgas Raid mengatur
dan mengkoordinir antara satuan – satuan yang melaksanakan tugas
7

baik itu unsur bantuan udara, bantuan laut maupun Tim – tim satuan
darat.
2) Organisasi.
a) Dalam Satu Satgas Raid terdiri dari :
(1) Markas Komando.
(2) unsur Bantuan.
(a) Udara.
(b) Air/Laut.
(3) Tim Raid.

b) Markas Komando. Untuk Mako Satgas terdiri dari :


(1) Dan Satgas.
(2) Wadan Satgas.
(3) Pa Staf Koordinasi.
(4) Pa Staf Khusus.
(5) Pa Lision.
(a) Udara.
(b) Air/Laut.

(6) Unsur – unsur perawatan.


(a) Logistik.
(b) Administrasi.

c) Unsur Bantuan.
(1) Bagi unsur – unsur bantuan terdiri dari bantuan :
(a) Udara.
(b) Air/Laut.

(2) Yang masing–masing dipimpin oleh Dan Timnya.


(3) Bantuan–bantuan yang ada baik bantuan udara/air
dapat berupa :
(a) Bantuan Angkutan/pengiriman pasukan.
(b) Bantuan tembakan.
(c) Bantuan pengintaian.

d) Tim Raid.
8

(1) Kebutuhan akan Tim Raid ditentukan berdasarkan


jumlah dan macam sasaran yang menjadi tugas pokok dari
Raid tersebut.
(2) Untuk Tim Raid diatur dalam organisasi tersendiri.

b. Tim Raid.
1) Umum. Tim Raid adalah merupakan salah satu unsur pokok dari
Satgas Raid, dimana satu Satgas bisa terdiri dari beberapa Tim Raid.
Banyak/sedikitnya Tim Raid dalam satu Satgas tergantung dari jumlah
sasaran yang diserahkan kepada Satgas Raid tersebut. Apabila satu
Satgas Raid mendapat tugas yang terdiri dari beberapa tugas sasaran, maka
untuk setiap Tim Raid hanya diberi satu tugas dan satu sasaran, yang
dikoordinir oleh Satgas Raid.

2) Organisasi. Tim Raid pada dasarnya selalu terdapat :


a) Kelompok Pimpinan/Komando.
b) Unsur Penyerang.
c) Unsur Pengaman.

(1) Kelompok Pimpinan/Komando. Kelompok ini


merupakan kelompok pengendali suatu tugas Raid biasanya
terdiri dari :
(a) Dan Pasukan/Dan Tim.
(b) Wadan Tim.
(c) Pelayan Radio.
(d) Caraka.

(2) Unsur Penyerang. Unsur penyerang ini adalah


merupakan bagian yang bertugas melakukan serangan
terhadap sasaran pokok untuk membunuh atau menawan
musuh, menghancurkan instalasi vital, merampas dokumen,
membebaskan tawanan/sandera atau lain – lain sesuai
dengan tujuaan tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengorganisasian dari unsur penyerang tergantung dari tugas
pokok yang ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya untuk
setiap unsur penyerang terdiri dari :
9

(a) Kelompok Penyerbu. Adalah suatu kelompok


yang akan melaksanakan tindakan dan kegiatan untuk
menyelesaikan tugas pokok dari Raid, sesuai dengan
tujuan atau tugas yang ditentukan sebelumnya
( Menghancurkan instalasi, membebaskan tawanan/
sandera atau menculik ). Pada Kelompok ini terdiri
dari :
- Dan Kelompok.
- Wadan Kelompok.
- Anggota.
- Unsur–unsur tenaga ahli (Demolisi/
Intelijen ).

(b) Kelompok Pembantu. Adalah sautu kelompok


yang akan membantu kelompok penyerbu dalam
mencapai sasaran. Kelompok pembantu ini bertugas
untuk :
- Mengamankan ranjau dan Bobby Trap
atau rintangan kawat berduri.
- Membinasakan penjaga atau pos – pos
musuh.
- Mengikat atau mengalihkan perhatian
musuh.
- Melindungi atau mengamankan kegiatan
ke-lompok penyerbu disasaran dari gangguan
musuh.

Untuk Kelompok Pembantu susunannya terdiri dari :


- Dan Kelompok.
- Wadan Kelompok.
- Anggota.
- Unsur–unsur tenaga ahli pionir/demolisi,
ranjau dan penembak mahir.
10

(3) Unsur Pengaman. Unsur Pengaman ini adalah


merupakan salah satu bagian dari Tim Raid yang bertugas
untuk :
(a) Mengamankan lambung dan punggung pasukan
dari gangguan musuh.
(b) Menutup jalan–jalan pendekat musuh, baik untuk
memperkuat diri maupun meninggalkan sasaran.
(c) Melindungi unsur penyerang selama
pemundurnan atau meninggalkan sasaran.

Pengorganisasian dari unsur pengaman terdiri dari :


- Dan Kelompok.
- Wadan Kelompok.
- Anggota.

Besar kecilnya unsur ini tergantung dari :


- Keadaan medan( jalan-jalan pendekatnya)
- Kemampuan dan Lokasi musuh.
- Kegiatan – kegiatan musuh.

14. Struktur Organisasi.


SAT GAS

MAKO BANTUAN UDARA TIM

BANTUAN AIR
TIM

UNSUR UNSUR
POK KO
PENYERANG PENGAMAN

KELOMPOK KELOMPOK
PENYERBU PEMBANTU
11

15. Perlengkapan. Untuk setiap Team Raid sebelum melaksanakan tugas telah
dibekali alat-alat dan perlengkapan yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas
pokok. Macam dan jenis alat perlengkapan khusus yang diperlukan adalah tergantung
dari sifat dan macam sasaran, tugas, keadan medan dan cuaca serta keadaan musuh itu
sendiri. Pembawaan alat perleng-kapan tidak boleh berlebih-lebihan sehingga
mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas atau menghambat gerakan. Dengan
adanya penyelidikan terhadap sasaran secara teliti akan lebih menjamin ketepatan
perlengkapan yang harus dibawa oleh anggota yang akan melaksanakan tugas, tetapi
dengan kurangnya keterangan atau penjelasan tentang sasaran, akan mengakibatkan
kurang tepatnya dalam membekali pasukan.

16. Evaluasi.

a. Sebutkan susunan kelompok penyerbu..!


b. Jelaskan pengertian Tim raid.. !

BAB IV
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN

17. Umum.

a. Seperti hal nya dalam operasi – operasi lainnya, Operasi Raid memerlukan
persiapan – persiapan yang teliti dan terperinci, bahkan persiapan dari Operasi
Raid ini lebih rumit dengan adanya kebutuhan dan keharusan untuk mengkoordinir
semua satuan yang turut serta dalam operasi tersebut.

b. Perencanaan Operasi Raid adalah proses yang terus menerus ( sebagai


akibat perkiraan keadaan yang terus menerus ) sejak diterimanya petunjuk
pendahuluan ( Direktif permulaan ) oleh Dan Satgas/Dan Tim Raid.
12

c. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat perencanaan dan


persiapan antara lain :
1) Keadaan sasaran, akibat – akibat yang merugikan terhadap satuan
Raid maupun penduduk, ruang dan waktu pelaksanaan Raid.
2) Intelijen mengenai musuh.

18. Dasar/Landasan perencanaan :

a. Umum. Yang digunakan sebagai dasar/landasan perencanaan suatu


operasi Raid adalah Direktif permulaan dari Satuan kepada Dan Sat Raid.
Keputusan tentang dilaksana-kannya atau tidak suatu Operasi Raid ditetapkan oleh
Men Hankam/Pangab. Kemudian Menhankam memanggil semua Kepala Staf
Angkatan, selanjutnya menunjuk dan memerintahkan Panglima/Komandan untuk
melaksanakan Operasi Raid yang dimaksud. Kemudian Panglima/Komandan
mengeluarkan Direktif permulaan yang akan menjadi pedoman dalam perencanaan
Operasi Raid bagi Dan Sat Raid dan Para Komandan bawahannya.

b. Tentang direktif permulaan yang diberikan oleh Panglima/Dan Atasan tidak


ada bentuk yang pasti/tetap, tetapi didalamnya harus membuat hal-hal/unsur-unsur
sebagai berikut :
1) Keterangan tentang cumemu dan bila perlu kondisi Ipoleksosbudag.
2) Sasaran (Apa, dimana, bagaimana), yang dilengkapi dengan, foto
sasaran untuk SAS manusia dan instalasi maupun penjelasan kondisi
sasaran secara detail.

a) Untuk raid penghancuran meliputi :


(1) Konstruksi bangunan.
(2) Lokasi.
(3) Pengawalan.
(4) Rintangan.

b) Untuk raid penculikan.


(1) Keterangan pribadi.
(a) Nama dan keluarga.
(b) Asal usul.
(c) Kelemahan.
(d) Keistimewaan.
13

(e) Kegemaran.
(f) Pekerjaan.

(2) Keterangan tempat.


(a) Konstruksi rumah tempat tinggal.
(b) Penjaga dan sistim alarm.
(c) Lokasi.
(d) Rintangan.

c) Untuk raid pembebasan :


(1) Siapa yang harus dibebaskan.
(2) Nama dan foto.
(3) Lokasi/tempat tawanan/sandera.
(4) Pengawalan.
(5) Rintangan.
(6) Konstruksi tempat.

3) Pasukan kawan maupun bantuan – bantuan yang akan diberikan.


4) Metode pengiriman Pasukan.
5) Batas dan ruang waktu pelaksanaan ( Hari “ H” ).
6) Nama samaran yang harus digunakan.
7) Pembatasan – pembatasan Operasi yang meliputi gerakan menuju
sasaran dan meninggalkan sasaran.
8) Sistim Kodal Operasi.

19. Rencana detail Dan Sat Raid.

a. Umum. Setelah menerima Direktif Permulaan, Dan Sat Raid selanjutnya


mengadakan koordinasi dengan para Komandan/Pa dari unsur-unsur lain yang
terlibat dalam Operasi Raid tersebut untuk menganalisa, medan, kegiatan dan
kemampuan musuh. Selanjutnya Dansat Raid mulai merencanakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan Operasi Raid yang akan dilaksanakan secara
detail dan sederhana.

b. Isi Perencanaan. Pada dasarnya isi perencanaan dari setiap macam


Operasi Raid yang dibuat oleh Dan Sat Raid meliputi :
14

1) Susunan Tugas.
a) Dan Sat Raid menentukan hubungan Komando dan menyusun
pasukannya sedemikian rupa hingga memperoleh suatu susunan
tugas yang sesuai dengan tugas yang akan dihadapi sesuai dengan
petunjuk – petunjuk yang diterima dari Panglima/Dan Atasan.

b) Susunan tugas ini dibuat dengan terlebih dahulu


mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
(1) Tugas – tugas yang harus dilaksanakan.
(2) Keadaan medan yang akan dihadapi.
(3) Kekuatan dan kegiatan musuh.
(4) Sasaran Operasi.
(5) Tenaga yang tersedia.
(6) Sarana dan fasilitas yang ada.

c) Kekuatan personel tiap susunan tugas yang dibentuk adalah


tidak sama untuk setiap Operasi Raid, hal ini tergantung dari tugas
yang dilaksanakan.

2) Prosedur pengiriman pasukan :


a) Pengiriman pasukan disini yang dimaksud adalah gerakan
pemindahan pasukan dari suatu tempat ketempat lainnya.
Pengiriman pasukan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam
sarana angkutan darat, laut dan udara maupun gabungan/kombinasi
dari cara – cara tersebut, hal ini tergantung dari pada keadaan, jumlah
pasukan adanya fasilitas angkutan, faktor jarak dan waktu yang
dibutuhkan. Singkatnya untuk menetukan sarana pengiriman adalah
sangat tergantung kepada TUMPAS.

b) Apabila pengiriman pasukan menggunakan sarana angkutan


baik darat, laut, udara maupun kombinasi, yang terpenting
direncanakan sistim/tehnik pemuatannya harus mempertimbangkan
prinsip–prinsip sebagai berikut :
(1) Saling mencukupi dalam arti Satuan yang dimuat pada
1(satu) sarana angkutan harus mampu bertindak/berbuat
untuk penyelesaian tugas.
15

(2) Muatan silang dalam arti antar unsur pimpinan tidak


boleh dimuat dalam 1 (satu ) sarana angkutan (untuk Tim
keatas ).
(3) Keutuhan pasukan dalam arti pasukan dan alatnya tidak
boleh dipisahkan.

c) Rencana pemindahan. Untuk semua macam pemindahan


pasukan perlu adanya peraturan administrasi yang meliputi :
(1) Pengelompokan pasukan.
(2) Ketentuan cara pengepakan, memberi tanda dan
memuat alat perlengkapan dari bagian pasukan.
(3) Pengumpulan pasukan, penentuan tempat tujuan
masing-masing.
(4) Ketentuan mengenai perbekalan dan perawatan dalam
perjalanan.
(5) Pengumpulan pasukan dan perlengkapan setibanya
ditempat tujuan.
Ketentuan–ketentuan yang dikeluarkan harus dibuat secara
teliti sekali setelah membuat pertimbangan keadaan dan mem-
perhitungkan semua faktor yang mungkin dapat
mempengaruhi pelaksanaan pemindahan tersebut dan dimuat
dalam perintah tetap. Setiap rencana pemindahan pasukan
harus dilakukan dengan rencana dan persiapan yang masak
lengkap dan teliti agar perjalanan dapat dilaksanakan dengan
lancar tertib dan teratur.

3) Route :
a) Didalam pemilihan jalan pendekat yang menuju ke sasaran
maupun meninggalkan sasaran harus dipertimbangkan adanya ruang
gerak yang cukup, gerakan yang mudah, lapangan tembak yang
baik, adanya perlindungan, tersamar dan kerawanan yang minimal.
Untuk jalan pendekat tersebut harus dapat menguasai medan
sekitarnya dan memberikan peninjauan yang baik.
b) Walaupun dalam pemilihan jalan pendekat itu dipilih jalan yang
paling baik, tetapi untuk berhasilnya suatu operasi Raid, maka
pasukan harus datang/pergi dari bagian medan yang tidak
16

diperhitungkan musuh baik ruang maupun waktunya, guna


mendapatkan pendadakan secara maksimal, walaupun medan
tersebut sulit untuk dilalui.

c) Sarana pengendalian gerakan. Untuk menjamin tercapainya


tujaun gerakan, maka Dan Sat Raid menentukan beberapa sarana
pengendali arah gerakan. Sarana pengendali gerakan tesebut
antara lain :
(1) Poros gerakan.
(2) Formasi gerakan.
(3) Arah gerakan.
(4) Kompas.
(5) Benda –benda medan yang terkenal.
(6) Titik Kumpul/Titik Kontrol ( TK ).
(7) Titik Temu ( TT ).
(8) Titik Bantuan Tugas ( TBT ).
(9) ATP ( Advance Team Point ).

4) Jam J. Untuk pelaksanaan pada Operasi Raid, maka Dan Sat
Atasan menentukan ruang dan waktu yang cukup memberi kebebasan
kepada Dan-Dan Sat Raid dalam menentukan saat mulai aksinya disasaran.
Hari “H” ditentukan oleh Dan Sat Atasan dalam rangkaian operasi yang
dinyatakan dalam suatu perintah. Dalam Operasi raid yang dilaksanakan
oleh Pasukan Komando, maka pengertian “J” adalah berbeda dengan yang
dimaksud pada serangan-serangan yang lain. Jam “J” untuk Operasi Raid
ditentukan oleh Dan Sat Raid disesuaikan dengan ruang waktu yang telah
ditentukan oleh Satuan Atasan. Arti Jam “J” dalam Operasi Raid adalah saat
aksi disasaran. Penentuan Jam “J” oleh Dan Sat Raid harus
diperhitungkan sedemikian rupa jangan sampai faktor kerahasian
dikorbankan untuk menepati Jam “J”, oleh karenanya sewaktu Dan Sat Raid
akan menentukan Jam “J” bagi unsur-unsur pelaksana harus di-
pertimbangkan faktor-faktor tentang Cuaca, Medan dan Kegiatan Musuh,
sesuai keadaan terakhir pada saat itu. Jam “J” disampaikan kepada
unsur-unsur dalam Sat Raid sesaat sebelum unsur-unsur itu berpencar
untuk menempati posisi masing-masing.
17

5) Rencana didaerah Sasaran.


a) Dan Sat Raid menyiapkan Rencana Sementara untuk :
(1) Penempatan pasukan di sasaran.
(2) Konsolidasi/Reorganisasi disekitar sasaran.
Pembuatan rencana sementara didaerah sasaran ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor TUMPAS dan waktu yang
tersedia.
b) Selain membuat rencana tentang penempatan pasukan, Dan
Sat Raid juga merencanakan tindakan disasaran yang meliputi :
(1) Rencana tindakan sebelum Jam “J”. Bila sebelum
Jam “J” gerakan diketahui musuh dan musuh memberikan
perlawanan, maka Dan Sat Raid dapat mengambil langkah –
langkah sebagai berikut :
(a) Memerintahkan kelompok bantuan untuk
mengadakan perlawanan/membuka tembakan guna
mengalihkan perhatian musuh.
(b) Kelompok penyergap menerobos kedalam
sasaran untuk melaksanakan tugas pokok.

Bila musuh tidak mengetahui kegiatan kita, maka Satuan Raid


tetap melaksanakan tindakan sesuai waktu yang ditentukan.

(2) Rencana tindakan selama Jam “J”. Pada saat Jam “J”
maka unsur – unsur penyerang dan pengaman bertindak
sesuai perintaah.
(3) Rencana tindakan setelah Jam “J”. Dan Sat Raid
merencanakan urut-urutan dari pasukan dalam meninggalkan
sasaran. Route yang akan digunakan dan formasi
pemunduran direncanakan secara teliti oleh Dansat Raid.

6) Bantuan. Dalam membuat rencana Operasi, maka Dan Sat Raid


memikirkan pula rencana :
a) Bantuan Tembakan. Suatu rencana bantuan tembakan yang
dikoordinasikan dengan baik meliputi :
(1) Jenis senjata yang digunakan.
(2) Saat mulainya penembakan dan saat selesai.
18

(3) Sasaran yang ditembaki.

Bantuan tembakan yang direncanakan tersebut meliputi semua


tembakan-tembakan bantuan Organik maupun yang diterima dari
Satuan Atasan ( Bantuan Tembakan Kapal dan Bantuan Tembakan
Udara Taktis ).

b) Bantuan Tempur. Dan Sat Raid merencanakan unsur – unsur


Ban Pur yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas meliputi tenaga –
tenaga ahli untuk Pioner ( Demolisi ), Perwira Sandha, Perwira
Intelijen dan perwira Penghubung untuk Angkatan Udara maupun
Angkatan Laut.
c) Bantuan Logistik. Rencana Bantuan Logistik bagi Sat Raid
meliputi pemberian bekal ulang dan bekal tambahan dimana dapat
diterima dan kapan diberikan.

7) Rencana Keamanan. Dan Sat Raid bertanggung jawab atas


keamanan pasukannya. Didalam rencana gerakannya Dan Sat Raid
memperhatikan tindakan keamanan pasukannya untuk memperoleh
kebebasan bertindak dan mencegah pendadakan dari musuh.
Keamanan dalam gerakan diperoleh dengan mengumpulkan keterangan
dan menyebarkan keterangan intelijen tersebut kepada seluruh anggota
tepat pada waktunya serta menggandakan tindakan lawan penyelidikan
menggunakan Satuan–Satuan pelindung/Keamanan, menggunakan formasi
yang tepat, memelihara kecepatan, menyebarkan pasukan dan tindakan
penipuan. Didalam perencanaan gerakan, kemungkinan–kemungkinan
tindakan lawan dipertimbangkan dan diambil tindakan keamanan terhadap
setiap kemungkinan. Pesawat terbang sangat berguna untuk digunakan
sebagai pelindung dalam gerakan.

20. Persiapan.

a. Umum. Persiapan di Basis Operasi penting artinya untuk meyakinkan


bahwa setiap prajurit benar–benar siap dan mengerti akan tugasnya masing–
masing. Disamping itu pengaturan–pengaturan didaerah Basis bertujuan untuk
19

meyakinkan bahwa faktor kerahasian benar–benar diperhatikan, sehingga


pelaksanaan Operasi Raid dapat berhasil dengan baik. Kegiatan persiapan :
1) Kegiatan ini meliputi kegiatan perorangan maupun Satuan baik
berupa latihan taktis, teknis dalam menghadapi pelaksanaan tugas.
2) Pemeriksaan kesehatan anggota serta pemberian vaksinasi–
vaksinasi.
3) Pemeriksaan perlengkapan, peralatan dan pembekalan yang
dibutuhkan.
b. Briefing. Setelah semua persiapan yang dilakukan oleh Dan Sat Raid
disempurnakan, maka Dan Sat menyiapkan/menyusun perintah Operasi Raid yang
akan disampaikan kepada anggota. Dan Sat Raid menentukan anggota yang
harus hadir untuk menerima briefing serta tempat dan waktunya. Pada waktu dan
tempat yang telah ditentukan sebelumnya maka Dan Sat Raid menemui
anggotanya untuk menyampaikan perintah Operasi sesuai dengan urutan–urutan
paragraf dari perintah. Briefing yang diberikan oleh Dan Sat Raid meliputi
detail-detail yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota pada pelaksanaan
tugas. Dan Sat Raid harus mempunyai keyakinan bahwa perintah yang
disampaikan kepada anggota itu dipahami benar, untuk itu Dan Sat juga harus
memberikan waktu yang cukup untuk para anggota menanyakan hal – hal yang
belum jelas. Sifat perintah yang disampaikan adalah merupakan perintah
pendahuluan, sehingga Dan Sat Raid harus memberitahukan kepada para anggota
kapan ia akan menyampaikan briefing ulang kepada Dan Sat Atasan/Panglima
yang memberi tugas.

c. Latihan Pendahuluan. Sebagai pemeriksaan terakhir bagi pasukan yang


akan melaksanakan tugas Raid, perlu diadakan latihan pendahuluan untuk
meyakinkan bahwa masing–masing unsur/anggota telah memahami dan dapat
melaksanakan tugas sesuai dengan rencana. Pelaksanaan latihan ini harus
diadakan pada medan dan sasaran yang serupa dengan medan dan sasaran
sebenarnya. Hal–hal yang dilaksanakan dalam latihan pendahuluan ini adalah
meliputi hal–hal tehnis/taktis yang sangat menonjol dan berpengaruh dalam
pelaksanaan tugas. Latihan pendahuluan ini dapat diselenggarakan secara
terpisah antara tiap–tiap unsur sesuai dengan penonjolan keadaan bagi tiap–tiap
unsur. Sewaktu melaksanakan latihan pendahuluan harus tetap menjamin
kerahasian tugas satuan.
20

d. Briefing ulang (Brif – Back). Briefing ulang Raid adalah suatu Briefing yang
diberikan oleh Dan Sat Raid maupun Dan-Dan bawahannya beserta seluruh
anggota kepada Dan Sat Atasan/Panglima yang memberikan tugas. Tujuan dari
pada diadakan Briefing ulang adalah untuk memberikan keyakinan tentang
pelaksanaan tugas yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan Briefing ulang ini
dilakukan dalam satu forum yang terdiri dari :
1) Pihak Dan Sat Raid dengan seluruh anggotanya.
2) Kelompok Dan Sat Atasan / Panglima yang memberi tugas beserta
Perwira Staf Umum maupun Khusus.

Materi dari Briefing ulang ini meliputi :


1) Organisasi tugas Operasi Raid.
2) Rencana gerakan.
3) Rencana bantuan tembakan, administrasi dan logistik.

e. Pengawasan. Setelah Dan Sat Raid menyampaikan Briefing kepada


anggotanya, maka melakukan pengawasan kepada anggotanya tentang :
1) Rencana gerakan Komandan-Komandan bawahan.
2) Kesiapan pasukan.

Tujuan dari pengawasan yang dilakukan adalah untuk memelihara dan menjamin
bahwa setiap unsur bawahannya telah memahami tugas yang diberikan. Selain itu
dimaksudkan juga untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, guna
dilengkapi sebelum pelaksanaan tugas.

21. Evaluasi.

a. Jelaskan perencanaan operasi raid..!


b. Sebutkan isi persiapan operasi raid.. !

BAB V
PELAKSANAAN

22. Umum. Pelaksanaan adalah merupakan kelanjutan dari rencana Operasi Raid,
dimana pada taraf pelaksanaan ini akan menentukan tentang penyelesaian tugas pokok.
21

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan ini dimaksudkan dimulai sejak gerakan dari
Basis Operasi menuju Titik Pemberangkatan ( TPb ) yang berfungsi sebagai DP diajukan,
dilanjutkan mendekati daerah sasaran melalui ATP (Advance Team point), cara
bertindak disasaran untuk menuju Basis Operasi atau untuk melaksanakan tugas–tugas
lain.

23. Mendekati daerah sasaran.

a. Gerakan mendekati sasaran ini dibagi dalam 2 (dua) tahap yaitu gerakan
dari Basis Operasi ke Titik Pemberangkatan (TPb) dan gerakan dari TPb menuju ke
sasaran melalui ATP (Advance Team point). Gerakan dari Basis Operasi menuju
ke Titik Pemberangkatan ( berfungsi sebagai DP yang diajukan ) dapat
menggunakan sarana Angkutan Darat, Laut dan Udara. Gerakan dari Titik
Pemberangktan menuju sasaran dilaksanakan dengan teliti agar Satuan yang
melaksanakan Raid dapat mencapai sasaran pada saatnya dengan pendadakan
yang maksimal, maka Satuan Raid harus dapat tiba dari tempat dan waktu yang
tidak diduga serta pada sasaran yang tidak dipersiapkan oleh musuh.

b. Alat–alat Kendali Gerakan.


1) Route. Gerakan menuju sasaran maupun meninggalkan sasaran
dapat melalui satu atau lebih jalan pendekat/pengunduran selain route
utama yang akan digunakan, maka dipilih dan ditentukan pula route
cadangan yang dapat digunakan bila karena sesuatu keadaan route utama
tidak dapat digunakan.

Hal–hal yang harus diperhatikan sewaktu memilih dan menentukan jalan


pendekat/ jalan pengunduran.
a) Hindari kedudukan musuh dan rintangan-rintangan.
b) Hindari medan terbuka.
c) Hindari punggung gunung dan jalan-jalan setapak.
d) Harus mempunyai ruang yang cukup untuk menjamin
kebebasan bergerak.
e) Dapat menjamin kerahasian dan pendadakan.
22

2) Titik Kontrol/Titik Kumpul.


a) Titik Kontrol/Titik Kumpul ( TK ) adalah suatu tempat atau
bagian medan dimana Satuan Raid yang habis berpencar berkumpul
untuk mengadakan Reorganisasi agar dapat melaksanakan/
melanjutkan tugas.
b) Tempat yang direncanakan/dipilih sebagai TK harus
mempunyai syarat– syarat sebagai berikut :
(1) Mudah diketemukan di peta dan di medan.
(2) Berada disekitar jalan pendekat menuju sasaran.
(3) Terlindung dari peninjauan darat maupun udara.
(4) Mempunyai perlindungan terhadap tembakan dan
memungkinkan untuk melaksanakan pertahanan setempat/
sementara.
(5) Jauh dari Kampung/Tempat tinggal penduduk.
(6) Bukan merupakan bagian medan yang menonjol
sehingga menarik perhatian musuh.

c) Dan Sat Raid menentukan TK bila dalam rencana gerakan


menuju sasaran pasukan dipecah menjadi kelompok–kelompok kecil
maupun perorangan. TK harus direncanakan dan dipilih dengan
teliti sehingga tetap dapat menjamin kerahasian gerakan dan TK
dapat lebih dari satu.
d) Apabila ditentukan TK lebih dari satu, maka Dan Sat Raid
memberikan nomor secara berurutan dari TK yang terdekat menuju
sasaran dan ditentukan TK akhir ( dekat sasaran ).
e) Cara memasuki TK. Bagi kelompok/anggota sewaktu akan
memasuki TK harus yakin bahwa TK tetap ditangan sendiri. Dan
Sat Raid menentukan isyarat–isyarat tertentu untuk memasuki TK
guna menjaga keamanan setempat yang harus diketahui dan
dipatuhi oleh setiap anggota. Apabila TK yang akan dimasuki
ternyata kurang aman, maka setiap kelompok/anggota menuju ke TK
berikutnya. Penggunaan dari setiap TK ditentukan dengan rencana
waktu yang telah ditentukan sejak di Basis Operasi sebelum Satuan
bergerak menuju sasaran, yang meliputi saat menduduki TK dan
lamanya pada tiap– tiap TK. Sewaktu menduduki TK harus
mengadakan tindakan keamanan keliling serta mengeluarkan pos–
23

pos pengaman (pos tinjau/pos pendengar). Apabila pasukan akan


meninggalkan TK harus diadakan penghilangan jejak agar setiap
anggota jangan meninggalkan bekas-bekas guna menghindari
penjejakan dari patroli musuh.

3) Titik Bantuan Tugas (TBT).


a) Titik Bantuan Tugas adalah suatu tempat/bagian medan yang
aman dan berada didaerah musuh yang akan diduduki untuk
sementara waktu dimana pasukan dapat melakukan atau
melanjutkan persiapan operasinya, mempersiapkan, menambah
bekal atau untuk istirahat pasukan.
b) Dan Sat Atasan menentukan TBT yang akan digunakan oleh
Satuan-satuan Raid dalam pelaksanaan Operasinya, TBT dapat
ditentukan/disiapkan bila keadaan daerah musuh memungkinkan,
tetapi apabila hal ini tidak memungkinkan, maka TBT dapat pula
dilokasikan diluar daerah musuh, TBT dalam keadaan tertentu dapat
berfungsi sebagai ATP.
c) Dalam suatu Operasi Raid yang kurang mendapatkan
keterangan intelijen mengenai sasaran, maka Dan Sat Raid dari TBT
dapat pula melakukan pengintaian terhadap sasaran, untuk
menyempurnakan rencananya, selanjutnya Dan Sat Raid dapat pula
memberikan perintah-perintah tambahan seperlunya yang dianggap
penting.
d) Penempatan TBT dapat berada didepan maupun di belakang
sasaran dan harus menjamin kerahasiaan serta pendadakan
terhadap kedudukan musuh. Seluruh Satuan harus sudah
menempati TBT sebelum pelaksanaan tugas pokok dimulai. Bila
ada Advance Team, maka dalam Operasi Raid, TBT bisa berada
disekitar (ATP).

e) Syarat-syarat TBT.
(1) Mempunyai lindung tinjau dan lindung tembak baik dari
darat maupun udara .
(2) Dapat digunakan untuk istirahat dan untuk reorganisasi.
(3) Jauh dari tempat-tempat penduduk dan lalulintas.
(4) Sebaiknya dekat dengan air.
24

f) Keamanan TBT.
(1) TBT harus selalu berada ditangan sendiri.
(2) Bila ada AT maka keamanan TBT dipertanggung
jawabkan kepada AT (Advance Team).

g) Cara memasuki TBT. Dan Sat Raid mengeluarkan pengintai


untuk menyelidiki keamanan dengan menggunakan sandi. Setelah
aman segera tempati TBT dan jangan terlalu menunjukan kesibukan
sehingga membongkar kerahasiaan, selanjutnya adakan keamanan
TBT.

4) Advance Team Point (ATP).


a) Tempat dari Pasukan yang dikirim lebih dahulu oleh Panglima/
Dan Atasan, yang memungkinkan untuk melakukan pengawasan
terhadap kegiatan musuh.

b) Syarat-syarat Advance Team Point.


(1) Mempunyai lapang peninjauan yang baik.
(2) Terlindung dari peninjauan Udara musuh.
(3) Mempunyai jalan–jalan pendekat dan pengunduran
yang baik dan terlindung.
(4) Mempunyai ruang yang cukup untuk penempatan
pasukan.

c) Satuan-satuan Raid yang akan melaksanakan tugas diharus-


kan melalui tempat dari pasukan terdahulu ( ATP ) guna
mendapatkan penambahan keterangan Intelijen tentang musuh yang
terakhir. Dalam keadaan tertentu ATP dapat ditiadakan.
d) Advance Team kecuali dikeluarkan oleh Sat Atasan dapat
dikeluarkan pula oleh Sat Raid itu sendiri setelah Sat Raid berada di
TBT, bila Sat Atasan tidak/belum mengirimkan pasukan AT tersebut.
e) Bila Sat Atasan telah mengeluarkan Advance Team, maka
ATP ditentukan oleh Sat Atasan. Tetapi bila pasukan itu dikeluarkan
oleh Sat Raid, maka ATP ditentukan sendiri oleh Dan Sat Raid yang
telah direncanakan sebelumnya.
25

f) Cara memasuki ATP. Sebelum memasuki ATP Dan Sat Raid


menghentikan pasukannya, dan mengirimkan pengintai untuk melihat
apakah ATP masih berada ditangan sendiri. Selanjutnya Pengintai
menggunakan Sandi yang telah ditentukan, bila aman maka
Pengintai menjemput Satuan Raid untuk segera memasuki ATP.
Tindakan Sat Raid setelah menduduki ATP adalah mengadakan
keamanan keliling. Dan Sat Raid menemui AT ( Advance Team )
untuk meminta keterangan terakhir tentang medan dan musuh serta
jalan–jalan pendekat yang dapat dilalui oleh Sat Raid.

5) Titik Temu ( TT ). Adalah suatu tempat/bagian medan yang


digunakan berkumpul oleh Satuan Raid setelah selesai melaksanakan tugas
didasarkan dalam gerakan meninggalkan sasaran. Titik Temu ( TT )
ditentukan oleh Dan Sat Raid bila pasukan berpencar untuk mengadakan
reorganisasi disesuaikan dengan rencana Dan Sat Atasan. Dan Sat Atasan
menentukan Titik Temu yang terakhir dimana Satuan Raid akan diterima
atau bergabung dengan Satuan lain maupun unsur–unsur Bantuan yang
akan mengangkut menuju Basis Operasi. Pada dasarnya penentuan dan
pemilihan Titik Temu (TT) seperti penentuan Titik Kumpul/Titik Kontrol ( TK ),
tetapi Titik Temu berada setelah meninggalkan sasaran.

c. Sarana dan tehnik pengiriman.


1) Sarana pengiriman untuk Satuan Raid adalah sarana Darat, Laut dan
Udara. Penentuan dan pemilihan sarana ini tergantung dari :
a) Tugas.
b) Kedudukan musuh.
c) Cuaca.
d) Keadaan medan
e) Kebutuhan Personel.
f) Jarak yang harus ditempuh.
g) perlengkapan yang harus dibawa.

2) Dan Sat Atasan menentukan sarana pengiriman dari Satuan Raid,


dengan pertimbangan–pertimbangan untung dan rugi dari tiap macam
sarana serta harus mendapatkan pendadakan secara maksimal.
26

3) Sarana Darat.
a) Pengiriman melalui darat adalah yang paling kurang
dikehendaki dan biasanya terbatas pada gerakan jarak dekat.
Pengiriman dengan cara darat ini baik dilaksanakan dalam kondisi
penglihatan terbatas.

b) Keuntungan.
(1) Bantuan dapat segera diberikan.
(2) Mempunyai kekenyalan dalam gerakan.
(3) Dapat memperoleh perlindungan dari
medan dan cuaca.

c) Kerugian.
(1) Melelahkan personel.
(2) Rawan terhadap kegiatan patroli lawan.
(3) Memerlukan banyak waktu.

d) Cara pengiriman. Cara pengiriman dari sarana darat dapat


menggunakan kendaraan maupun jalan kaki.

Visualisasi raid dengan sarana darat (Jalan kaki)

TPB TK
BAS OPS ATP

RAH
ISOLASI

TKS

SAS
TTA/TJ
Visualisasi raid dengan sarana darat (menggunakan ran/mobil)

TPB TK
BAS OPS ATP

RAH
ISOLASI

TKS

SAS
TTA/TJ
27

4) Sarana air.
a) Pengiriman pasukan melalui air, termasuk menggunakan
kapal-kapal selam, dianggap lebih aman dan ekonomis sampai
dengan saat debarkasi.
b) Keuntungan.
(1) Dapat beroperasi dalam waktu yang lama.
(2) Cuaca kurang / tidak berpengaruh sampai saat
debarkasi.
(3) Briefing operasi dapat berlangsung selama dalam
perjalanan.
(4) Pengiriman ini memungkinkan untuk tiap
macam tugas operasi Raid.
(5) Mudah untuk memusatkan alat
perlengkapan dan personel.
(6) Dapat mengangkut perbekalan dalam
jumlah banyak.

c) Kerugian.
(1) Pembongkaran dari kapal dilepas pantai berulang kali.
(2) Kemungkinan hilangnya personel dan alat
perlengkapan sewaktu debarkasi dan gerakan sekoci menuju
pantai.
(3) Memerlukan pembungkusan/pengepakan
khusus ter-hadap perlengkapan.
(4) Memerlukan suatu latihan khusus.
(5) Rawan terhadap pertahanan pantai
musuh.

d) Cara pengiriman.
(1) Didaratkan menggunakan sekoci pendarat/perahu karet
atau sampan.
(2) Menggunakan kapal selam atau angkutan lainnya.
28

Visualisasi raid dengan sarana air

TPB TK
BAS OPS ATP

RAH
ISOLASI

TKS

SAS
TTA/TJ

5) Sarana Udara.
a) Udara adalah sarana pengiriman yang paling praktis dan
cepat.
b) Kebutuhan sarana ini dapat dipenuhi oleh AU, AD maupun
unsur-unsur penerbangan lain.

c) Dalam menentukan sarana pengiriman udara ini perlu


dipertimbangkan :
(1) Jarak terbang operasional pesawat.
(2) Kemampuan angkut pesawat.

d) Keuntungan.
(1) Cepat dalam pengiriman.
(2) Kenyal.
(3) Teliti dalam pengiriman.
(4) Waktu kerawanan terhadap tindakan musuh relatif
pendek.
(5) Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas
selanjutnya.

e) Kerugian.
(1) Kebutuhan navigasi udara yang cepat.
(2) Rawan terhadap pertahanan udara musuh.
(3) Sangat dipengaruhi cuaca.
29

(4) Kemungkinan cedera dan rusak bagi personel dan


alkap.
(5) Kemungkinan diketemukan DZ oleh musuh dengan
penjejakan/alat-alat elektronik musuh.

f) Cara pengiriman.
(1) Diterjunkan pada DZ yang dipersiapkan/tidak
dipersiapkan.
(2) Didaratkan dengan pesawat sayap tetap/sayap putar.

Visualisasi raid dengan sarana Udara

TPB
BAS OPS
DPn
RAH INFILTRASI UDARA DAPAT DITERJUNKAN/
ISOLASI DIDARATKAN
TK

ATP
TKS
TTA/TJ SAS

d. Cara bergerak.
1) Suksesnya satuan Raid dalam gerakan menuju sasaran antara lain
tergantung dari pengendalaiannya selama dalam perjalanan.
Pengendalian gerakan dapat menggunakan cara- cara sebagai berikut :
a) Pengendalian gerakan dengan suara :
(1) Perintah-perintah disampaikan dengan jelas secara
lisan, secara beranting dari depan kebelakang dan sebaliknya
dengan suara berbisik (tidak berteriak).
(2) Bila mungkin sarana radio dapat digunakan pula asal
kerahasiaan dijaga.
30

(3) Tanda-tanda suara lain dapat pula digunakan, sesuai


dengan rencana, asalkan tidak dikacaukan oleh bunyi-bunyian
sekitarnya dan dapat mengerti.

b) Pengendalian gerakan dengan isyarat.


(1) Tanda-tanda dengan tangan/lengan dapat diperguna-
kan bila perlu, dan harus diketahui oleh setiap anggota
maksud dari isyarat tersebut.
(2) Tanda-tanda dengan sinar lampu/senter asal tetap
terjamin kerahasiaan.
(3) Pita-pita bercahaya dapat pula digunakan untuk
memelihara hubungan dalam gerakan pada malam hari.

2) Formasi gerakan dari Sat Raid harus disusun dan direncanakan oleh
Dan Sat Raid untuk menjamin berhasilnya satuan menuju sasaran dengan
sebaik-baiknya serta mendapatkan pendadakan yang maksimal. Sebelum
bergerak Dan Sat Raid dapat menentukan macam formasi yang akan
digunakan serta saat-saat perubahan formasi bila diperlukan. Macam
formasi yang biasa digunakan adalah Formasi banjar satu dan formasi
banjar dua. Guna keamanan tiap macam formasi dapat pula mengguna-
kan pengamanan lambung yang dikeluarkan oleh Sat Raid itu sendiri.

3) Keamanan gerakan :
a) Gerakan siang hari. Bila Sat Raid menuju ke Sasaran pada
siang hari untuk memelihara keamanan gerakan menggunakan cara-
cara sebagai berikut :
(1) Pasukan berpencar menjadi kelompok-kelompok kecil
sesuai kemampuan pengawasan dan pengendalian, dengan
menggunakan beberapa route yang telah ditentukan.
(2) Mengeluarkan satuan-satuan pengaman depan
lambung dan punggung.
(3) Gunakan bagian-bagian medan yang mempunyai
lindung tinjau dan lindung tembak.
(4) Hindari daerah yang berpenduduk
(5) Hindari daerah yang dapat menimbulkan jejak.
31

b) Gerakan malam hari. Gerakan pada malam hari adalah


sangat sulit, tetapi bagi satuan Raid akan lebih berhasil untuk
mendapatkan pendadakan dan kerahasiaan. Cara-cara memelihara
keamanan pada gerakan malam hari antara lain :
(1) Jarak orang dalam formasi gerakan lebih rapat.
(2) Menggunakan samaran yang sesuai dengan medan
sekelilingnya.
(3) Jangan menggunakan alat-alat yang bercahaya atau
yang dapat menimbulkan bunyi-bunyian (botol air, rantang,
pisau dll).
(4) Hindari kampung yang berpenduduk maupun ternak
sapi, anjing dll yang dapat menimbulkan suara.
(5) Batasi penggunaan sinar-sinar lampu senter, dan bila
terpaksa harus disekat.

4) Tindakan pada saat berhenti. Apabila satuan Raid dalam gerakan


menuju sasaran terpaksa harus berhenti, anggota segera melaksanakan
Hal-hal sebagai berikut :
a) Segera berhenti, jangan gaduh dan mengambil tindakan
keamanan.
b) Segera keluarkan pos-pos pengaman depan, lambung dan
punggung.
c) Gunakan lindung tinjau dan lindung tembak dengan baik.

5) Selama dalam gerakan sat Raid harus mengikuti route dan menempati
titik-titik kumpul/titik kontrol yang telah ditentukan sesuai dengan rencana.
Arah dari gerakan harus selalu dijaga oleh setiap anggota baik untuk
gerakan siang maupun malam hari. Alat-alat yang dapat digunakan untuk
memelihara arah gerakan antara lain : Peta, Kompas, Bagan, titik-titik tanda,
sungai, bukit, jalan KA, bintang dan matahari.

6) Cara bertindak didaerah rawan. Daerah rawan adalah setiap


tempat/bagian medan dimana Sat Raid dapat berada dalam keadaan
berbahaya baik oleh karena diketahui atau ditembaki musuh. Daerah rawan
yang terpaksa dilalui atau diseberangi antara lain medan terbuka, rintangan,
kedudukan musuh atau tempat yang diduga diduduki musuh.
32

a) Persiapan. Dan Sat Raid menganalisa peta dan melakukan


pengintaian untuk mengetahui semua daerah rawan dan siapkan
kemungkinan-kemungkinan cara bertindak untuk mengatasinya, dan
harus yakin benar bahwa setiap anggota mengerti hal-hal yang harus
dilakukan.
b) Daerah yang diduga diduduki musuh. Melakukan
penyebrangan terhadap daerah yang diduga diduduki musuh, laluilah
daerah tersebut setelah terlebih dahulu mengadakan penyelidikan
bagian medan dekat, bagian lambung dan tepi jauh. Tentukan TK
insidentil sebelum pasukan menyebar.
c) Melintasi rintangan. Buatlah lorong dalam rintangan kawat/
ranjau oleh kelompok pembantu, dan pasang tanda-tanda jalur yang
aman. Bila tidak mungkin pasukan disebar dan tentukan TK insidentil.
d) Menyebrangi sungai. Sungai dapat diseberangi dengan cara
jalan maupun menggunakan rakit/perahu. Sebelum menyebrang
intailah terlebih dahulu tepi dekat tempatkan kelompok pengaman
untuk mengamati tepi jauh dan sebrangkan kelompok-kelompok
pengaman untuk mengamankan tepi jauh. Setelah tepi jauh dikuasai
sisa Sat Raid segera menyebrang, selanjutnya hilangkan penjejakan
lawan.
e) Melintasi jalan. Sebelum melintasi jalan keluarkan pengintai
kedepan dan kelambung, setelah mengintai mengamankan depan/
lambung sisa pasukan segera melintasi.
f) Melintasi/melalui defile-defile misalnya jurang/lembah sempit.
Pada saat melalui defile bergeraklah dibagian yang agak tinggi pada
salah satu atau kedua belah lerengnya apabila terpaksa harus melalui
bagian tengah lembah, gunakan formasi serong kanan/kiri dan
keluarkan pengaman lambung/depan, jarak kelompok pengaman
sejauh penglihatan.

e. Cara mengatasi kontak.


1) Kontak perjumpaan. Suatu kontak perjumpaan terjadi bila musuh
mendekat dan tidak mengetahui adanya gerakan pasukan kita, serta musuh
maupun kita tidak mengharapkan kontak dan tidak bersiap-siap untuk
melakukan pertempuran. Apabila menjumpai hal semacam itu, dapat
33

diatasi dengan cara berusaha secepat muingkin memutuskan kontak,


sebelum kontak tersebut menjadi kontak/pertempuran yang menentukan.
a) cara memutuskan kontak dengan sistem “J – J“ (Jam – Jarak).
Cara ini dilakukan dengan bergerak kearah jam dan jarak yang
ditentukan. Sebagai pedoman gerakan ialah arah gerakan sama
dengan pukul 12.
Contoh : Apabila Dan Sat Raid memerintahkan “Sepuluh Dua Ratus”
berarti pasukan harus bergerak kearah pukul sepuluh sejauh 200
meter untuk penentuan arah gerakan serta isyarat-isyarat lain
ditentukan sebelumnya oleh Dan Sat Raid serta harus diyakini oleh
Para unsur pimpinan bahwa perintah-perintah itu dimengerti oleh
setiap prajurit.
b) Cara memutuskan kontak dengan sistem : T – G “ (Tembak
Gerak). Cara ini dilakukan dimana bagian pasukan yang terlibat agak
berat melakukan perlawanan terus dengan menindas musuh untuk
mengikat ditempat dan bagian lain melepaskan diri ketempat lain
yang dapat untuk menekan musuh, guna menggantikan kedudukan
bagian lain yang sedang terlibat sehingga bagian tersebut dapat
melepaskan diri. Hal ini dilakukan secara terus menerus sehingga
seluruh bagian dapat terlepas dari kontak dengan musuh.
c) Cara kombinasi antara sistem “J – J “ dengan “ T – G “

2) Penghadangan. Bila Sat Raid masuk daerah penghadangan,


maka segera bertindak dengan cepat untuk mengatasi keunggulan
tembakan musuh dengan cara :
a) Melepaskan diri. Bila penghadangan itu tidak terlalu berat/
tidak dipersiapkan maka usahakan melepaskan diri dengan melalui
celah-celah yang ada serta menggunakan lindung tembak dari
medan yang ada, selanjutnya hilangkan penjejakan lawan dengan
melakukan gerakan menyebar.
b) Menyerbu penghadangan. Penghadang yang baik akan
menutup setiap jalan kearah lambung dengan mempergunakan
rintangan-rintangan alam/buatan. Oleh karenanya bagi Sat Raid bila
menghadapi penghadangan yang demikian, tindakan yang terbaik
adalah segera menyerbu dengan mengadakan tembakan dahsyat,
34

meskipun kedudukan musuh belum diketahui, selanjutnya menerobos


bagian musuh yang paling lembah.
c) Menghindari penghadangan. Tindakan yang terbaik ialah
menghindari penghadangan musuh dengan cara mengeluarkan
pengintai untuk menyelidiki medan-medan yang akan dilalui dan yang
mungkin digunakan oleh musuh untuk mengadakan penghadangan.

3) Kontak dengan pesawat terbang musuh. Mengatasi kontak dengan


pesawat antara lain dengan cara :
a) Terhadap pesawat intai/observasi. Orang yang pertama
mendengar atau melihat pesawat musuh dan pesawat yang tidak
dikenal, segera memberi isyarat/tanda membeku, dan setiap orang
segera membeku ditempat sampai Dan Sat Raid memberi tanda
selanjutnya.
b) Terhadap serangan udara. Bila pesawat terbang musuh
terbang rendah, orang pertama yang melihat segera berteriak
“Pesawat Terbang Depan/belakang/kiri, kanan”. Selanjutnya
pasukan dengan cepat membentuk formasi menyebar tegak lurus
dengan arah datang pesawat, serta gunakan perlindungan yang ada
dan tiarap.

c) Terhadap pengepungan Hellycopter. Segera hindari


pengepungan Hellycopter dengan cara :
(1) Segera menyebar dan tentukan titik kumpul.
(2) Hilangkan identitas dan penjejakan musuh.
(3) Gunakan medan dan cuaca yang ada sebagai
perlindungan.
(4) Bila mungkin tembaki Hellycopter dari tempat-tempat
yang terlindung.

24. Cara bertindak disasaran.

a. Umum. Kegiatan dan tindakan yang dilakukan oleh Sat Raid di Daerah
sasaran tidak sama untuk setiap macam tugas Raid baik penculikan,
penghancuran maupun pembebasan tawanan. Perbedaan dari setiap macam
tindakan itu karena disesuaikan dengan sasaran yang harus dihadapi dalam
35

pelaksanaan tugas-tugas Raid. Kerahasiaan yang dipelihara dengan baik oleh


setiap anggota Sat Raid akan mendapatkan pendadakan yang maksimal terhadap
musuh, sehingga dapat melakukan tindakan disasaran secara berhasil guna, pada
ruang dan waktu yang tepat. Setiap tindakan yang dilakukan oleh Sat Raid harus
sesuai dengan rencana gerakan dan dilaksanakan cepat dan tepat dengan
perhitungan dan pertimbangan yang masak. Apabila tindakan itu tidak berhasil
maka akan merupakan kegagalan dari tugas yang dibebankan kepada sat Raid
tersebut, oleh karena itu Dan Sat Raid harus selalu mempertimbangkan dan
menghitung setiap kemungkinan yang harus dilakukan didalam menghadapi
musuh.

b. Memasuki kedudukan.
1) Setelah Dan Sat Raid mendapatkan data-data
tentang medan dan kegiatan musuh yang terakhir di ATP, maka Sat Raid
dalam waktu yang sudah direncanakan bergerak menuju TK akhir untuk
selanjutnya melakukan penyebaran kelompok menuju kedudukan masing-
masing.
2) Sebelum Sat Raid meninggalkan TK Akhir maka setiap Dan
kelompok mengadakan pemeriksaan terakhir yang meliputi jumlah personel,
perlengkapan, serta kesiapan anggota.
3) Dan Sat Raid memerintahkan kepada setiap kelompok untuk segera
menuju dan menduduki tempat masing-masing, dengan terlebih dahulu
memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk bergerak menuju tempat
kedudukan sehingga tidak terlalu lama menunggu jam “ J “.
4) Selain Gerakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Raid dalam
menempati kedudukannya harus dilakukan lebih hati-hati dan senyap
mengingat semakin dekatnya kedudukan musuh.

c. Tugas-tugas bagi setiap kelompok. Setiap kelompok dari masing-masing


unsur Raid itu bertugas sesuai dengan rencana gerakan yang telah ditentukan dan
tergantung dari macam Raid yang dilaksanakan.
1) Raid penghancuran.
a) Kelompok pembantu.
(1) Membersihkan rintangan yang ada agar kelompok
penghancur dapat mencapai sasaran tepat pada waktunya.
(2) Membinasakan penjaga-penjaga/pos-pos musuh.
36

(3) Memberikan perlindungan terhadap kelompok


penghancur waktu melaksanakan kegiatan disasaran maupun
meninggalkan sasaran.
(4) Menghancurkan/membinasakan bala bantuan musuh
yang datang disasaran pada jam “ J “.

b) Kelompok penghancur. Kelompok penghancur melaksanakan


kegiatan untuk menghancurkan sasaran tepat pada jam “J” secara
bersama-sama setelah kelompok pembantu melaksanakan tugasnya.
c) Kelompok pengaman. Kelompok pengaman melakukan
penutupan jalan-jalan pendekat musuh, untuk menghancurkan/
membinasakan bala bantuan musuh yang datang maupun
meninggalkan sasaran pada jam “J”.

2) Raid pembebasan tawanan/sandra.


a) Kelompok pembantu. bertugas untuk :
(1) Membersihkan rintangan yang ada agar kelompok
pembebas dapat mencapai sasaran tepat pada waktunya.
(2) Membinasakan penjaga-penjaga/pos-pos musuh.
(3) Memberikan perlindungan kepada kelompok pembebas
waktu melaksanakan kegiatan disasaran maupun meninggal-
kan sasaran.
(4) Menghancurkan/membinasakan bala bantuan musuh
yang datang pada jam “J”.

b) Kelompok pembebas tawanan melaksanakan kegiatan


untuk membebaskan tawanan/sandra tepat pada jam “J” bersamaan
setelah kelompok pembantu melaksanakan tugasnya.
c) Kelompok pengaman. Melakukan penutupan jalan-jalan
pendekat musuh, untuk menghancurkan/membinasakan bala bantuan
musuh yang datang maupun meninggalkan sasaran pada jam “J”.

3) Raid penculikan.
a) Kelompok pembantu. Bertugas untuk :
(1) Membersihkan rintangan yang ada agar kelompok
penculik dapat mencapai sasaran tepat pada waktunya.
37

(2) Membinasakan penjaga-penjaga/pos-pos musuh.


(3) Memberikan perlindungan kepada kelompok penculik
waktu melaksanakan kegiatan disasaran maupun meninggal
kan sasaran.
(4) Menghancurkan/membinasakan bala bantuan musuh
yang datang pada jam “J”.

b) Kelompok penculik. Melaksanakan kegiatan untuk menculik


sasaran tepat pada jam “J” secara bersama-sama setelah kelompok
pembantu melaksanakan tugasnya.
c) Kelompok pengaman. Melakukan penutupan jalan-jalan
pendekat musuh, untuk menghancurkan/membinasakan bala bantuan
musuh yang datang maupun meninggalkan sasaran pada jam “J”.

d. Tindakan keamanan. Yang dilakukan oleh Sat Raid di daerah sasaran


merupakan tindakan keamanan aktif maupun pasif.
1) Keamanan aktif. Yang dimaksud dengan tindakan keamanan aktif
ialah suatau usaha dan kegiatan yang dilakukan Sat Raid maupun satuan
atasan dengan cara penenpatan unsur-unsur pengamanan depan, lambung
dan punggung maupun bantuan tembakan yang dipersiapkan (BTK, BTU).
2) Keamanan pasif. Yang dimaksud dengan tindakan keamanan pasif
ialah suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Sat Raid dengan
menggunakan formasi gerakan, serta gerakan yang senyap dan
menggunakan perlindungan medan maupun cuaca yang ada.

25. Meninggalkan sasaran.

a. Sat Raid meninggalkan sasaran segera setelah jam “J” atau setelah
kelompok penyerbu (penghancur, penculik/pembebas) berhasil melaksanakan
tugas pokok Raid.Dan Sat Raid dapat menentukan tanda-tanda khusus untuk
meninggalkan sasaran bagi kelompok-kelompok yang harus diketahui oleh setiap
anggota Sat Raid.

b. Cara meninggalkan sasaran dilakukan dengan urutan sebagai berikut :


38

1) Kelompok penyerbu (penghancur, penculik/pembebas). Segera


mundur/meninggalkan sasaran setelah melaksanakan tugas pokok dibawah
perlindungan dari kelompok pembantu.
2) Kelompok pembantu segera meninggalkan sasaran setelah seluruh
anggota kelompok penyerbu meninggalkan sasaran, dengan gerakan saling
melindungi dari setiap anggota.
3) Kelompok pengaman/pelindung mundur atas perintah atau segera
setelah waktu yang telah ditentukan. Selain pengunduran yang diatur
dengan urut-urutan bagi tiap kielompok dapat pula dengan cara menentukan
waktu yang dihitung dengan jam “J” plus ( “J”......).

c. Setiap usaha meninggalkan sasaran tersebut harus dilakukan dengan cepat


dan tersambar untuk menghilangkan penjejakan musuh, selanjutnya bagi setiap
anggota segera menunju keTitik Temu ( TT ) yang telah ditentukan sesuai rencana
Dan Sat Raid. Bagi kelompok/anggota yang mendapatat pengejaran dari musuh,
maka tidak boleh memasuki Titik Temu (TT) yang terdekan, dan usahakan
membuat gerakan menyebar dan memutar, selanjutnya menuju TT yang terjauh
dengan melakukan penyesatan kepada musuh.

d. Reorganisasi dilakukan di Titik Temu secara berturut-turut, hal ini berarti


bahwa bagi setiap kelompok/anggota yang telah dapat bertemu disuatu TT tidak
harus mengunggu sampai lengkap pada TT tersebut, tertapi segera menuju TT
berikutnya. Sedangkan reorganisasi akhir dilakukan pada TT yang terakhir atau
pada TT yang ditentukan oleh Dan Sat Raid, dimana seluruh anggota Sat Raid
berkumpul. Dan Sat Raid menetukan tempat reorganisasi akhir disesuaikan
dengan rencana Dan Sat Atasan guna mengadakanb Exfiltrasi untuk selanjutnya
menuju ke Basis Operasi atau untuk melaksanakan tugas-tugas lain.

e. Tindakan pengamanan selama meninggalkan sasaran dilakukan dengan


cara saling melindungi antar kelompok maupun dengan melakukan gerakan
berpencar dilalui bebarapa route sesuai dengan rencana Dan Sat Raid.

26. Evaluasi.

a. Jelaskan tugas kelompok penghancur dalam operasi raid...!


b. Jelaskan tugas kelompok batuan dalam operasi raid..!
39

BAB VI
KONSOLIDASI

27. Konsolidasi. Dalam tahap konsolidasi ini ada kegiatan pokok yang harus
dilaksanakan yaitu kegiatan taktis dan administrasi, sedangkan kegiatan lain yang
dilaksanakan adalah :

a. Debriefing adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh Dan Sat Raid atau
Dan-Dan bawahan beserta seluruh anggota Sat Raid dalam memberikan
pertanggung jawaban seberapa jauh tugas telah berhasil dilaksanakan.
b. Debriefing dapat pula dijadikan sebagai alat untuk mengumpulkan data-data
informasi yang diperlukan oleh Dan Atasan/Panglima yang menugaskan, untuk
bahan operasi selanjutnya.

c. Hal-hal yang dilaporkan oleh Dan Sat Raid adalah meliputi pelaksanaan
tugas itu sendiri dan hanya kegiatan yang dilaksanakan sebenarnya, serta faktor-
faktor yang berpengaruh terhadapan kelancaran pelaksanaan tugas.

d. Saat penyampaian Debriefing dilakukan setelah tugas dilaksanakan


ditempat yang telah ditentukan oleh Dan Atasan/Panglima dan biasanya di Basis
Operasi, dalam satu forum dimana terdapat :
1) Satu pihak adalah Dan Sat Raid dan anggotanya.
2) Dilain pihak adalah Dan Atasan/Panglima bersama Perwira staf
umum/ khusus.

e. Membuat laporan dan evaluasi tentang pelaksanaan operasi raid.

28. Evaluasi.

a. Jelaskan kegiatan pokok saat konsolidasi...!


b. Jelaskan tahap kegiatan debrifing.. !

BAB VII
KOMANDO DAN PENGENDALIAN
40

29. Umum. Komando dan Pengendalian dalam suatu Operasi Raid adalah
merupakan fasilitas-fasilitas unsur-unsur pimpinan yang memungkinkan dilakukannya
perencanaan, penyusunan, pengarahan, koordinasi, perintah-perintah dan pengendalian
terhadap jalannya Operasi dari pasukan-pasukan/satuan-satuan Raid untuk mencapai
pelaksanaan tugas.

30. Komandan Satuan Raid. Komandan Satuan Raid mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk memimpin, menyiapkan, menggerakan satuan/anggota
bawahannya dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan dalam Operasi secara
maksimal. Dan Sat Raid adalah seorang Perwira Komando yang ditunjuk oleh Dan Sat
Atasan/Panglima. Penunjukan Dan Sat Raid bukan berdasarkan senioritas,
kepangkatan tetapi berdasarkan kebutuhan tugas. Dan Sat Raid selain mempunyai sifat-
sifat dan syarat-syarat kepemimpinan secara umum, maka dibutuhkan pula sifat-sifat dan
persyaratan-persyaratan khusus secara minimal antara lain :

a. Dan Sat Raid harus berkualifikasi Komando.

b. Mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang tehnis maupun taktis


militer.

c. Mempunyai sifat antusias terhadap tugas.

d. Tenang dan tidak mudah panik.

31. Prosedur Pimpinan Pasukan.

a. Pengertian. Prosedur Pimpinan Pasukan adalah rangkaian kegiatan dan


proses berpikir yang logis, yang dilakukan oleh seorang Komandan dalam
mengembangkan dan melaksanakan rencana taktis.

b. Setelah Dan Sat Raid menerima perintah dari Komandan atasan/Panglima


maka melakukan pekerjaan P3 dengan urut-urutan sebagai berikut :
1) Mengumpulkan keterangan. Dan Sat Raid mulai mengadakan
pengumpulan keterangan tentang medan, cuaca dan musuh serta
keterangan-keterangan intelijen lainnya yang erat hubungannya dengan
41

pelaksanaan tugas pokok. Pengumpulan keterangan ini didapat dari para


anggota staf maupun Komandan-Komandan bawahan.
2) Mempelajari tugas. Setelah perintah diterima oleh Dan Sat Raid,
selanjutnya mempelajari tugas tersebut untuk mengetahui dengan pasti
tentang tugas itu, sehingga dapat menentukan tugas khusus dan tugas yang
disimpulkan yang harus dilaksanakan.

3) Membuat rencana sementara. Dan Sat Raid mulai membuat


rencana sementara setelah mempelajari tugas dan mengumpulkan bahan-
bahan keterangan yang meliputi :
a) Membuat rencana waktu. Waktu yang digunakan setepat-
tepatnya oleh Komandan, dengan memperhitungkan bahwa 1/3 waku
yang ada digunakan oleh Dan Sat Raid dan 2/3 waktu untuk
Komandan-Komandan Satuan bawahan untuk melaksanakan
kegiatannya.
b) Pemilihan sasaran. Sasaran Raid yang dibebankan diperinci
dan dipilih untuk tiap-tiap team/kelompok, sehingga dapat
diselesaikan dengan tindakan yang tepat oleh Satuan bawah. Dalam
pemilihan sasaran harus dipertimbangkan secara masak akibatnya
bagi Satuan Raid maupun penduduk. Pemilihan sasaran itu
didasarkan atas nilai strategis, adanya titik lemah yang bisa dilalui,
dapat atau tidaknya sasaran itu dibangun kembali. Pertimbangan
penting lainya adalah sifat-sifat medan dan efisiensi daya tempur
Satuan Raid.
c) Penentuan Route/jalan pendekat. Dalam merencanakan
route/jalan pendekat ini dipertimbangkan secara masak dan teliti,
sehingga route yang digunakan oleh Satuan-Satuan Raid benar-
benar akan menjamin kerahasiaan untuk mendapatkan pendadakan
yang maksimal.
d) Faktor ruang dan waktu. Waktu yang dipersiapkan untuk
berkumpul dan bergerak terutama pada waktu gelap. Semua faktor
harus diperhatikan untuk menentukan apakah Raid akan
dilaksanakan pada waktu siang atau malam. Saat-saat awal fajar
atau awal senja hari baik untuk dimanfaatkan apabila keterangan
mengenai sasaran sangat terbatas dan faktor pengendalian Operasi
memerlukan pengawasan yang teliti.
42

e) Rencana Bantuan. Rencana bantuan yang dibuat adalah


meliputi Bantuan Tempur dan Bantuan Administrasi yang diperlukan
selama dalam pelaksanaan tugas.

4) Mengatur kegitan Permulaan. Setelah Dan Sat Raid selesai dalam


pembuatan rencana sementara maka mulai mengadakan kegiatan antara
lain :
a) Melaksanakan koordinasi. Koordinasi yang dilakukan oleh
Dan Sat Raid adalah dengan unsur-unsur Bantuan yang termasuk
dalam Satuan Raid maupun unsur dari tenaga ahli tentang rencana
Operasi yang akan dilaksanakan, koordinasi ini dimaksudkan untuk
saling tukar menukar informasi yang perlu bagi masing-masing pihak.
b) Mengeluarkan perintah persiapan. Perintah persiapan untuk
Satuan bawahan segera diberikan sehingga bagi Dan Sat Bawahan
mempunyai ruang waktu yang cukup. Perintah persiapan yang
dikeluarkan meliputi hal :
(1) Persiapan alat-alat yang harus dibawa.

(2) Pemindahan pasukan meliputi :


(a) Kemana Pasukan akan bergerak/berpindah.
(b) Route yang harus dilalui.
(c) Susunan formasi pemindahan.
(d) Saat/waktu pemindahan.
(e) Penempatan ditempat yang baru.

(3) Persiapan Administrasi dan Logistik yang diperlukan


dalam pelaksanaan Operasi.

5) Melakukan Pengintaian. Dan Sat Raid harus mempunyai cukup


intelijen tentang daerah sasaran, keadaan musuh serta jalan pendekat
menuju sasaran maupun meninggalkan sasaran. Oleh karena itu waktu
pengumpulan keterangan yang intensif harus mendahului sebelum
pelaksanaan Operasi Raid. Biasanya usaha pengumpulan keterangan ini
telah dilakukan oleh Satuan Atasan dengan menggerakan badan-badan
Intelijen. Dan Sat Raid dalam melakukan Pengintaian ini adalah dengan
cara mempelajari maket dan foto-foto udara tentang sasaran, sehingga
43

dapat membuat suatu kesimpulan tentang medan dan musuh yang akan
dihadapi dalam pelaksanaan operasi
6) Melengkapi Rencana. Berdasarkan keterangan Intelijen yang
didapat dan hasil mempelajari maket serta foto udara, maka Dan Sat Raid
mulai melengkapi rencana yang telah dibuat sebelumnya untuk dituangkan
dalam perintah Operasi yang akan disampaikan kepada seluruh anggota.

7) Pengeluaran perintah.
a) Dan Sat Raid mengeluarkan perintah kepada anggotanya
tentang kapan akan menyampaikan Briefing, siapa yang harus hadir
serta perlengkapan apa yang harus dibawa selama menerima
perintah Operasi.
b) Briefing Raid. Pada waktu yang telah ditentukan maka Dan
Sat Raid menemui anggotanya untuk menyampaikan briefing Raid.
Penyampaian Briefing Raid sesuai dengan urut-urutan paragraf
Perintah Operasi.

8) Pengawasan. Dan Sat Raid melakukan pengawasan terhadap


Rencana, persiapan dan pelaksanaan gerakan dari Satuan bawahan.
Selama dibasis Operasi maka Dan Sat Raid melakukan pemeriksaan
kesiapan terhadap anggotanya. Yang dimaksud pemeriksaan kesiapan
disini adalah pemeriksaan mengenai rencana penyelesaian tugas yang akan
dilaksanakan oleh masing-masing anggota apakah sudah sesuai dengan
yang diperintahkan oleh Dan Sat Atasan. Dalam melakukan pemeriksaan
ini Dan Sat Raid harus mendapatkan penjelasan dari setiap anggota maupun
Komandan-Komandan kelompok yang meliputi :
a) Nama kelompok/anggota.
b) Tugas yang akan dilakukan dalam Pelaksanaan Operasi.

c) Pelaksanaan tugas.
(1) Alat yang harus dibawa untuk pelaksanaan Operasi.
(2) Tindakan-tindakan dan cara bergerak menuju sasaran.
(3) Tindakan-tindakan disasaran.
(a) Sebelum jam ‘J’.
(b) Sewaktu jam ‘J’.
(c) Setelah jam ‘J’.
44

(d) Larangan-larangan.
(4) Tindakan meninggalkan sasaran.

d) Sandi suara.
e) Titik – titik kumpul yang harus dituju.

32. Rantai Komando. Hubungan antara Dan Sat Raid dengan Komandan Atasan/
Panglima diatur sesuai ketentuan saluran menurut rantai Komando sesuai dengan tingkat-
tingkatannya sebagai berikut :

a. Sat Gas Raid.


1) Panglima/Dan Atasan.
2) Dan Sat Gas.
3) Dan Tim Raid.
4) Dan Kelompok.
5) Anggota/Prajurit.

b. Tim Raid.
1) Panglima/Dan Atasan.
2) Dan Tim.
3) Dan Kelompok.
4) Anggota/Prajurit.

33. Fasilitas Komando.

a. Pos Komando. Komandan Satuan Raid harus menjamin efisiensi dari


Komando dan Tehnik serta fasilitas–fasilitas Pengendalian/Pengawasannya untuk
memenuhi kebutuhan Operasi.
1) Pos Komando merupakan instalasi Komando yang utama bagi Sat
Raid dari mana Pimpinan dan Pengendalian Operasi Raid diselenggarakan.
2) Pos Komando terdiri dari Komandan dan stafnya, Perwira–perwira
staf khusus, Perwira Liaison dari unsur Bantuan. Mengenai susunan dan
tatacara kerja, tempat pengaturan urusan dalam, keamanan dan
pemindahan Pos Komando dicantumkan secara terperinci dalam perintah.
Pos Komando untuk Operasi Raid ini bersifat Pos Komando Taktis.
45

b. Kelompok Komando.
1) Sat Gas Raid. Mako Sat Gas lihat Organisasi dan perlengkapan.
2) Tim Raid. Kelompok Komando Tim lihat Organisasi dan
perlengkapan.

34. Administrasi dan Logistik. Dukungan Administrasi dan Logistik terhadap


Satuan yang melaksanakan tugas Operasi Raid diselenggarakan oleh Satuan Atasan
yang disalurkan melalui Satuan Organik dari satuan pelaksana dalam hal ini diatur oleh
induk Satuannya.

KONFIDENSIAL

35 Evaluasi.

a. Jelaskan tujuan brifing ulang...!


b. Sebutkan urut-urutan P 3 .. !
46

BAB VIII
EVALUASI AKHIR PELAJARAN

36. Evaluasi.

a. Jelaskan tujuan operasi raid...!


b. Jelaskan perbedaan operasi raid dengan Patroli penyergapan...!
c. Sebutkan langkah-langkah P 3...!
d. Sebutkan ciri-ciri operasi raid...!

BAB IX
PENUTUP

37. Penutup. Demikian Naskah Sekolah tentang operasi raid ini disusun untuk
kepentingan Pendidikan dan Latihan di Pusdikpassus.

KONFIDENSIAL

Anda mungkin juga menyukai