OPERASI RAID
BAB I
PENDAHULUAN
3. Ruang Lingkup.
a. Pendahuluan.
b. Operasi raid.
c. Organisasi dan perlengkapan.
d. Perencanaan dan persiapan.
e. Pelaksanaan.
f. Konsolidasi
g. Komando dan pengendalian.
h. Evaluasi akhir pelajaran.
i. Penutup.
BAB II
OPERASI RAID
5. Pengertian. Operasi Raid adalah suatu Usaha Pekerjaan dan Kegiatan yang
memberikan daya kejut/pendadakan terhadap sasaran–sasaran yang bersifat strategis,
didaerah musuh atau daerah yang dikuasai musuh, tanpa bermaksud untuk menduduki
sasaran atau daerah tersebut dalam waktu yang lama.
7. Ciri – ciri Operasi. Ciri – ciri dari Operasi raid adalah sebagai berikut :
a. Operasi Raid.
1) Sasarannya bersifat atau bernilai startegis.
2) Tujuannya untuk mendapatkan keunggulan dibidang strategis, guna
membantu pelaksanaan Operasi lain.
3) Dilakukan oleh pasukan Komando.
4) Dilaksanakan baik sebelum, selama maupun sesudah operasi –
operasi lain.
5) Dalam pelaksanaan tidak mendapatkan bantuan tembakan dari
Kesatuan Darat lainnya.
6) Dapat dilaksanakan dengan menggunakan berbagai sarana darat,
laut dan udara.
b. Patroli Penyergapan.
1) Sasarannya bersifat atau bernilai Taktis.
2) Tujuannya adalah untuk memperbesar hasil yang telah dicapai dalam
suatu serangan.
3) Dilakukan oleh satuan – satuan Taktis darat.
4) Dilaksanakan sebelum, bersama (sewaktu serangan terhenti),
maupun setelah serangan.
5) Dalam pelaksanaannya diberikan bantuan tembakan atau disiapkan
bantuan tembakan oleh satuan atasan yang mengeluarkan.
6) Dilaksanakan hanya dengan sarana darat ( jalan kaki atau
berkendaraan lapis baja ).
EXFILTRASI
c. Fase Ren siap adalah suatu kegiatan awal yang dilakukan oleh Satuan Raid
sejak taraf Persiapan dan Perencanaan menuju suatu Tempat Pemberangkatan
( TPb ). Tempat Pemberangkatan adalah suatu bagian medan yang aman diluar
jarak capai senjata bantuan musuh, dimana pasukan melaksanakan suatu
persiapan dan kegiatan langkah-langkah P3. Selama di Basis Operasi menuju
Tempat Pemberangktan Satuan Raid dapat menggunakan sarana angkutan darat,
laut maupun udara.
11. Evaluasi.
BAB III
ORGANISASI DAN PERLENGKAPAN
12. Umum.
a. Tujuan.
1) Untuk mengatur tata hubungan dan tanggung jawab yang dimiliki
oleh setiap orang/anggota yang melaksanakan tugas baik hubungan keatas,
kesamping kebawah guna tercapainya suatu tujuan.
2) Untuk menjamin agar semua rencana dan kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan fungsi masing–masing.
c. Susunan dari pada suatu Organisasi Operasi Raid biasanya dalam bentuk
Tim atau Satgas.
a. Satgas Raid.
1) Umum.
a) Pada suatu tugas dimana terdapat beberapa satuan yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas Raid terhadap beberapa
sasaran dibawah pengendalian satu Komando Atasan, maka
dibentuk Satuan Tugas ( Satgas ).
b) Satgas dikendalikan oleh Panglima yang berwenang guna
kelancaran dalam pelaksanaan tugas.
c) Tugas – tugas dari Satgas Raid. Dan Satgas Raid mengatur
dan mengkoordinir antara satuan – satuan yang melaksanakan tugas
7
baik itu unsur bantuan udara, bantuan laut maupun Tim – tim satuan
darat.
2) Organisasi.
a) Dalam Satu Satgas Raid terdiri dari :
(1) Markas Komando.
(2) unsur Bantuan.
(a) Udara.
(b) Air/Laut.
(3) Tim Raid.
c) Unsur Bantuan.
(1) Bagi unsur – unsur bantuan terdiri dari bantuan :
(a) Udara.
(b) Air/Laut.
d) Tim Raid.
8
b. Tim Raid.
1) Umum. Tim Raid adalah merupakan salah satu unsur pokok dari
Satgas Raid, dimana satu Satgas bisa terdiri dari beberapa Tim Raid.
Banyak/sedikitnya Tim Raid dalam satu Satgas tergantung dari jumlah
sasaran yang diserahkan kepada Satgas Raid tersebut. Apabila satu
Satgas Raid mendapat tugas yang terdiri dari beberapa tugas sasaran, maka
untuk setiap Tim Raid hanya diberi satu tugas dan satu sasaran, yang
dikoordinir oleh Satgas Raid.
BANTUAN AIR
TIM
UNSUR UNSUR
POK KO
PENYERANG PENGAMAN
KELOMPOK KELOMPOK
PENYERBU PEMBANTU
11
15. Perlengkapan. Untuk setiap Team Raid sebelum melaksanakan tugas telah
dibekali alat-alat dan perlengkapan yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas
pokok. Macam dan jenis alat perlengkapan khusus yang diperlukan adalah tergantung
dari sifat dan macam sasaran, tugas, keadan medan dan cuaca serta keadaan musuh itu
sendiri. Pembawaan alat perleng-kapan tidak boleh berlebih-lebihan sehingga
mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas atau menghambat gerakan. Dengan
adanya penyelidikan terhadap sasaran secara teliti akan lebih menjamin ketepatan
perlengkapan yang harus dibawa oleh anggota yang akan melaksanakan tugas, tetapi
dengan kurangnya keterangan atau penjelasan tentang sasaran, akan mengakibatkan
kurang tepatnya dalam membekali pasukan.
16. Evaluasi.
BAB IV
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN
17. Umum.
a. Seperti hal nya dalam operasi – operasi lainnya, Operasi Raid memerlukan
persiapan – persiapan yang teliti dan terperinci, bahkan persiapan dari Operasi
Raid ini lebih rumit dengan adanya kebutuhan dan keharusan untuk mengkoordinir
semua satuan yang turut serta dalam operasi tersebut.
(e) Kegemaran.
(f) Pekerjaan.
1) Susunan Tugas.
a) Dan Sat Raid menentukan hubungan Komando dan menyusun
pasukannya sedemikian rupa hingga memperoleh suatu susunan
tugas yang sesuai dengan tugas yang akan dihadapi sesuai dengan
petunjuk – petunjuk yang diterima dari Panglima/Dan Atasan.
3) Route :
a) Didalam pemilihan jalan pendekat yang menuju ke sasaran
maupun meninggalkan sasaran harus dipertimbangkan adanya ruang
gerak yang cukup, gerakan yang mudah, lapangan tembak yang
baik, adanya perlindungan, tersamar dan kerawanan yang minimal.
Untuk jalan pendekat tersebut harus dapat menguasai medan
sekitarnya dan memberikan peninjauan yang baik.
b) Walaupun dalam pemilihan jalan pendekat itu dipilih jalan yang
paling baik, tetapi untuk berhasilnya suatu operasi Raid, maka
pasukan harus datang/pergi dari bagian medan yang tidak
16
4) Jam J. Untuk pelaksanaan pada Operasi Raid, maka Dan Sat
Atasan menentukan ruang dan waktu yang cukup memberi kebebasan
kepada Dan-Dan Sat Raid dalam menentukan saat mulai aksinya disasaran.
Hari “H” ditentukan oleh Dan Sat Atasan dalam rangkaian operasi yang
dinyatakan dalam suatu perintah. Dalam Operasi raid yang dilaksanakan
oleh Pasukan Komando, maka pengertian “J” adalah berbeda dengan yang
dimaksud pada serangan-serangan yang lain. Jam “J” untuk Operasi Raid
ditentukan oleh Dan Sat Raid disesuaikan dengan ruang waktu yang telah
ditentukan oleh Satuan Atasan. Arti Jam “J” dalam Operasi Raid adalah saat
aksi disasaran. Penentuan Jam “J” oleh Dan Sat Raid harus
diperhitungkan sedemikian rupa jangan sampai faktor kerahasian
dikorbankan untuk menepati Jam “J”, oleh karenanya sewaktu Dan Sat Raid
akan menentukan Jam “J” bagi unsur-unsur pelaksana harus di-
pertimbangkan faktor-faktor tentang Cuaca, Medan dan Kegiatan Musuh,
sesuai keadaan terakhir pada saat itu. Jam “J” disampaikan kepada
unsur-unsur dalam Sat Raid sesaat sebelum unsur-unsur itu berpencar
untuk menempati posisi masing-masing.
17
(2) Rencana tindakan selama Jam “J”. Pada saat Jam “J”
maka unsur – unsur penyerang dan pengaman bertindak
sesuai perintaah.
(3) Rencana tindakan setelah Jam “J”. Dan Sat Raid
merencanakan urut-urutan dari pasukan dalam meninggalkan
sasaran. Route yang akan digunakan dan formasi
pemunduran direncanakan secara teliti oleh Dansat Raid.
20. Persiapan.
d. Briefing ulang (Brif – Back). Briefing ulang Raid adalah suatu Briefing yang
diberikan oleh Dan Sat Raid maupun Dan-Dan bawahannya beserta seluruh
anggota kepada Dan Sat Atasan/Panglima yang memberikan tugas. Tujuan dari
pada diadakan Briefing ulang adalah untuk memberikan keyakinan tentang
pelaksanaan tugas yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan Briefing ulang ini
dilakukan dalam satu forum yang terdiri dari :
1) Pihak Dan Sat Raid dengan seluruh anggotanya.
2) Kelompok Dan Sat Atasan / Panglima yang memberi tugas beserta
Perwira Staf Umum maupun Khusus.
Tujuan dari pengawasan yang dilakukan adalah untuk memelihara dan menjamin
bahwa setiap unsur bawahannya telah memahami tugas yang diberikan. Selain itu
dimaksudkan juga untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, guna
dilengkapi sebelum pelaksanaan tugas.
21. Evaluasi.
BAB V
PELAKSANAAN
22. Umum. Pelaksanaan adalah merupakan kelanjutan dari rencana Operasi Raid,
dimana pada taraf pelaksanaan ini akan menentukan tentang penyelesaian tugas pokok.
21
Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan ini dimaksudkan dimulai sejak gerakan dari
Basis Operasi menuju Titik Pemberangkatan ( TPb ) yang berfungsi sebagai DP diajukan,
dilanjutkan mendekati daerah sasaran melalui ATP (Advance Team point), cara
bertindak disasaran untuk menuju Basis Operasi atau untuk melaksanakan tugas–tugas
lain.
a. Gerakan mendekati sasaran ini dibagi dalam 2 (dua) tahap yaitu gerakan
dari Basis Operasi ke Titik Pemberangkatan (TPb) dan gerakan dari TPb menuju ke
sasaran melalui ATP (Advance Team point). Gerakan dari Basis Operasi menuju
ke Titik Pemberangkatan ( berfungsi sebagai DP yang diajukan ) dapat
menggunakan sarana Angkutan Darat, Laut dan Udara. Gerakan dari Titik
Pemberangktan menuju sasaran dilaksanakan dengan teliti agar Satuan yang
melaksanakan Raid dapat mencapai sasaran pada saatnya dengan pendadakan
yang maksimal, maka Satuan Raid harus dapat tiba dari tempat dan waktu yang
tidak diduga serta pada sasaran yang tidak dipersiapkan oleh musuh.
e) Syarat-syarat TBT.
(1) Mempunyai lindung tinjau dan lindung tembak baik dari
darat maupun udara .
(2) Dapat digunakan untuk istirahat dan untuk reorganisasi.
(3) Jauh dari tempat-tempat penduduk dan lalulintas.
(4) Sebaiknya dekat dengan air.
24
f) Keamanan TBT.
(1) TBT harus selalu berada ditangan sendiri.
(2) Bila ada AT maka keamanan TBT dipertanggung
jawabkan kepada AT (Advance Team).
3) Sarana Darat.
a) Pengiriman melalui darat adalah yang paling kurang
dikehendaki dan biasanya terbatas pada gerakan jarak dekat.
Pengiriman dengan cara darat ini baik dilaksanakan dalam kondisi
penglihatan terbatas.
b) Keuntungan.
(1) Bantuan dapat segera diberikan.
(2) Mempunyai kekenyalan dalam gerakan.
(3) Dapat memperoleh perlindungan dari
medan dan cuaca.
c) Kerugian.
(1) Melelahkan personel.
(2) Rawan terhadap kegiatan patroli lawan.
(3) Memerlukan banyak waktu.
TPB TK
BAS OPS ATP
RAH
ISOLASI
TKS
SAS
TTA/TJ
Visualisasi raid dengan sarana darat (menggunakan ran/mobil)
TPB TK
BAS OPS ATP
RAH
ISOLASI
TKS
SAS
TTA/TJ
27
4) Sarana air.
a) Pengiriman pasukan melalui air, termasuk menggunakan
kapal-kapal selam, dianggap lebih aman dan ekonomis sampai
dengan saat debarkasi.
b) Keuntungan.
(1) Dapat beroperasi dalam waktu yang lama.
(2) Cuaca kurang / tidak berpengaruh sampai saat
debarkasi.
(3) Briefing operasi dapat berlangsung selama dalam
perjalanan.
(4) Pengiriman ini memungkinkan untuk tiap
macam tugas operasi Raid.
(5) Mudah untuk memusatkan alat
perlengkapan dan personel.
(6) Dapat mengangkut perbekalan dalam
jumlah banyak.
c) Kerugian.
(1) Pembongkaran dari kapal dilepas pantai berulang kali.
(2) Kemungkinan hilangnya personel dan alat
perlengkapan sewaktu debarkasi dan gerakan sekoci menuju
pantai.
(3) Memerlukan pembungkusan/pengepakan
khusus ter-hadap perlengkapan.
(4) Memerlukan suatu latihan khusus.
(5) Rawan terhadap pertahanan pantai
musuh.
d) Cara pengiriman.
(1) Didaratkan menggunakan sekoci pendarat/perahu karet
atau sampan.
(2) Menggunakan kapal selam atau angkutan lainnya.
28
TPB TK
BAS OPS ATP
RAH
ISOLASI
TKS
SAS
TTA/TJ
5) Sarana Udara.
a) Udara adalah sarana pengiriman yang paling praktis dan
cepat.
b) Kebutuhan sarana ini dapat dipenuhi oleh AU, AD maupun
unsur-unsur penerbangan lain.
d) Keuntungan.
(1) Cepat dalam pengiriman.
(2) Kenyal.
(3) Teliti dalam pengiriman.
(4) Waktu kerawanan terhadap tindakan musuh relatif
pendek.
(5) Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas
selanjutnya.
e) Kerugian.
(1) Kebutuhan navigasi udara yang cepat.
(2) Rawan terhadap pertahanan udara musuh.
(3) Sangat dipengaruhi cuaca.
29
f) Cara pengiriman.
(1) Diterjunkan pada DZ yang dipersiapkan/tidak
dipersiapkan.
(2) Didaratkan dengan pesawat sayap tetap/sayap putar.
TPB
BAS OPS
DPn
RAH INFILTRASI UDARA DAPAT DITERJUNKAN/
ISOLASI DIDARATKAN
TK
ATP
TKS
TTA/TJ SAS
d. Cara bergerak.
1) Suksesnya satuan Raid dalam gerakan menuju sasaran antara lain
tergantung dari pengendalaiannya selama dalam perjalanan.
Pengendalian gerakan dapat menggunakan cara- cara sebagai berikut :
a) Pengendalian gerakan dengan suara :
(1) Perintah-perintah disampaikan dengan jelas secara
lisan, secara beranting dari depan kebelakang dan sebaliknya
dengan suara berbisik (tidak berteriak).
(2) Bila mungkin sarana radio dapat digunakan pula asal
kerahasiaan dijaga.
30
2) Formasi gerakan dari Sat Raid harus disusun dan direncanakan oleh
Dan Sat Raid untuk menjamin berhasilnya satuan menuju sasaran dengan
sebaik-baiknya serta mendapatkan pendadakan yang maksimal. Sebelum
bergerak Dan Sat Raid dapat menentukan macam formasi yang akan
digunakan serta saat-saat perubahan formasi bila diperlukan. Macam
formasi yang biasa digunakan adalah Formasi banjar satu dan formasi
banjar dua. Guna keamanan tiap macam formasi dapat pula mengguna-
kan pengamanan lambung yang dikeluarkan oleh Sat Raid itu sendiri.
3) Keamanan gerakan :
a) Gerakan siang hari. Bila Sat Raid menuju ke Sasaran pada
siang hari untuk memelihara keamanan gerakan menggunakan cara-
cara sebagai berikut :
(1) Pasukan berpencar menjadi kelompok-kelompok kecil
sesuai kemampuan pengawasan dan pengendalian, dengan
menggunakan beberapa route yang telah ditentukan.
(2) Mengeluarkan satuan-satuan pengaman depan
lambung dan punggung.
(3) Gunakan bagian-bagian medan yang mempunyai
lindung tinjau dan lindung tembak.
(4) Hindari daerah yang berpenduduk
(5) Hindari daerah yang dapat menimbulkan jejak.
31
5) Selama dalam gerakan sat Raid harus mengikuti route dan menempati
titik-titik kumpul/titik kontrol yang telah ditentukan sesuai dengan rencana.
Arah dari gerakan harus selalu dijaga oleh setiap anggota baik untuk
gerakan siang maupun malam hari. Alat-alat yang dapat digunakan untuk
memelihara arah gerakan antara lain : Peta, Kompas, Bagan, titik-titik tanda,
sungai, bukit, jalan KA, bintang dan matahari.
a. Umum. Kegiatan dan tindakan yang dilakukan oleh Sat Raid di Daerah
sasaran tidak sama untuk setiap macam tugas Raid baik penculikan,
penghancuran maupun pembebasan tawanan. Perbedaan dari setiap macam
tindakan itu karena disesuaikan dengan sasaran yang harus dihadapi dalam
35
b. Memasuki kedudukan.
1) Setelah Dan Sat Raid mendapatkan data-data
tentang medan dan kegiatan musuh yang terakhir di ATP, maka Sat Raid
dalam waktu yang sudah direncanakan bergerak menuju TK akhir untuk
selanjutnya melakukan penyebaran kelompok menuju kedudukan masing-
masing.
2) Sebelum Sat Raid meninggalkan TK Akhir maka setiap Dan
kelompok mengadakan pemeriksaan terakhir yang meliputi jumlah personel,
perlengkapan, serta kesiapan anggota.
3) Dan Sat Raid memerintahkan kepada setiap kelompok untuk segera
menuju dan menduduki tempat masing-masing, dengan terlebih dahulu
memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk bergerak menuju tempat
kedudukan sehingga tidak terlalu lama menunggu jam “ J “.
4) Selain Gerakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Raid dalam
menempati kedudukannya harus dilakukan lebih hati-hati dan senyap
mengingat semakin dekatnya kedudukan musuh.
3) Raid penculikan.
a) Kelompok pembantu. Bertugas untuk :
(1) Membersihkan rintangan yang ada agar kelompok
penculik dapat mencapai sasaran tepat pada waktunya.
37
a. Sat Raid meninggalkan sasaran segera setelah jam “J” atau setelah
kelompok penyerbu (penghancur, penculik/pembebas) berhasil melaksanakan
tugas pokok Raid.Dan Sat Raid dapat menentukan tanda-tanda khusus untuk
meninggalkan sasaran bagi kelompok-kelompok yang harus diketahui oleh setiap
anggota Sat Raid.
26. Evaluasi.
BAB VI
KONSOLIDASI
27. Konsolidasi. Dalam tahap konsolidasi ini ada kegiatan pokok yang harus
dilaksanakan yaitu kegiatan taktis dan administrasi, sedangkan kegiatan lain yang
dilaksanakan adalah :
a. Debriefing adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh Dan Sat Raid atau
Dan-Dan bawahan beserta seluruh anggota Sat Raid dalam memberikan
pertanggung jawaban seberapa jauh tugas telah berhasil dilaksanakan.
b. Debriefing dapat pula dijadikan sebagai alat untuk mengumpulkan data-data
informasi yang diperlukan oleh Dan Atasan/Panglima yang menugaskan, untuk
bahan operasi selanjutnya.
c. Hal-hal yang dilaporkan oleh Dan Sat Raid adalah meliputi pelaksanaan
tugas itu sendiri dan hanya kegiatan yang dilaksanakan sebenarnya, serta faktor-
faktor yang berpengaruh terhadapan kelancaran pelaksanaan tugas.
28. Evaluasi.
BAB VII
KOMANDO DAN PENGENDALIAN
40
29. Umum. Komando dan Pengendalian dalam suatu Operasi Raid adalah
merupakan fasilitas-fasilitas unsur-unsur pimpinan yang memungkinkan dilakukannya
perencanaan, penyusunan, pengarahan, koordinasi, perintah-perintah dan pengendalian
terhadap jalannya Operasi dari pasukan-pasukan/satuan-satuan Raid untuk mencapai
pelaksanaan tugas.
30. Komandan Satuan Raid. Komandan Satuan Raid mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk memimpin, menyiapkan, menggerakan satuan/anggota
bawahannya dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan dalam Operasi secara
maksimal. Dan Sat Raid adalah seorang Perwira Komando yang ditunjuk oleh Dan Sat
Atasan/Panglima. Penunjukan Dan Sat Raid bukan berdasarkan senioritas,
kepangkatan tetapi berdasarkan kebutuhan tugas. Dan Sat Raid selain mempunyai sifat-
sifat dan syarat-syarat kepemimpinan secara umum, maka dibutuhkan pula sifat-sifat dan
persyaratan-persyaratan khusus secara minimal antara lain :
dapat membuat suatu kesimpulan tentang medan dan musuh yang akan
dihadapi dalam pelaksanaan operasi
6) Melengkapi Rencana. Berdasarkan keterangan Intelijen yang
didapat dan hasil mempelajari maket serta foto udara, maka Dan Sat Raid
mulai melengkapi rencana yang telah dibuat sebelumnya untuk dituangkan
dalam perintah Operasi yang akan disampaikan kepada seluruh anggota.
7) Pengeluaran perintah.
a) Dan Sat Raid mengeluarkan perintah kepada anggotanya
tentang kapan akan menyampaikan Briefing, siapa yang harus hadir
serta perlengkapan apa yang harus dibawa selama menerima
perintah Operasi.
b) Briefing Raid. Pada waktu yang telah ditentukan maka Dan
Sat Raid menemui anggotanya untuk menyampaikan briefing Raid.
Penyampaian Briefing Raid sesuai dengan urut-urutan paragraf
Perintah Operasi.
c) Pelaksanaan tugas.
(1) Alat yang harus dibawa untuk pelaksanaan Operasi.
(2) Tindakan-tindakan dan cara bergerak menuju sasaran.
(3) Tindakan-tindakan disasaran.
(a) Sebelum jam ‘J’.
(b) Sewaktu jam ‘J’.
(c) Setelah jam ‘J’.
44
(d) Larangan-larangan.
(4) Tindakan meninggalkan sasaran.
d) Sandi suara.
e) Titik – titik kumpul yang harus dituju.
32. Rantai Komando. Hubungan antara Dan Sat Raid dengan Komandan Atasan/
Panglima diatur sesuai ketentuan saluran menurut rantai Komando sesuai dengan tingkat-
tingkatannya sebagai berikut :
b. Tim Raid.
1) Panglima/Dan Atasan.
2) Dan Tim.
3) Dan Kelompok.
4) Anggota/Prajurit.
b. Kelompok Komando.
1) Sat Gas Raid. Mako Sat Gas lihat Organisasi dan perlengkapan.
2) Tim Raid. Kelompok Komando Tim lihat Organisasi dan
perlengkapan.
KONFIDENSIAL
35 Evaluasi.
BAB VIII
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
36. Evaluasi.
BAB IX
PENUTUP
37. Penutup. Demikian Naskah Sekolah tentang operasi raid ini disusun untuk
kepentingan Pendidikan dan Latihan di Pusdikpassus.
KONFIDENSIAL