Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TN.K DENGAN DIAGNOSIS MEDIS ISOLASI SOSIAL


DI RT/RW 02/01 DUKUH GONDANGSARI DESA BANARAN
KECAMATAN PULUNG KABUPATEN PONOROGO

DISUSUN OLEH :
ANISSATUL SUCIANAH
NIM. 21650255

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN 2022 FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KELUARGA

Fasilitas Yankes POLINDES No. Register


Nama Perawat Anissatul Sucianah Tgl 14 Juni 2022
yang mengkaji Anissa Pengkajian

1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Tn. Shodikin Bahasa Jawa alus
Keluarga sehari-hari
Alamat Rumah & Ds. Gondang sari Dsn. Banaran Ponorogo Jarak yankes ± 2 kg
Telp Terdekat
Agama & Suku Islam, Jawa Alat -
Transportasi
DATA ANGGOTA KELUARGA
Status TT
Hu Gizi V Status Alat
Pendidikan Pekerjaan (TB, (TD
No Nama b Umur JK Suku Imunisas Bantu/
Terakhir Saat Ini BB, , N,
dgn i Dasar Protesa
KK BMI) S,
P)
1. Tn. S Ipar 58 th P Jawa SD TANI GIZI 130/9 Tidak
bagus, 5 Lengkap
156 cm, mmhg
60 kg 92,
36,
24x/m
2. Ny. S adik 55 th p jawa SD TANI Gizi
bagus, 120/7
162 cm, 5
58 kg mmhg
,90,
36,
22x/m
3. Ny. E 24 th p jawa SMA GIZI
kepona WIRASWA bagus, 125/9
kan STA 160 cm, 5
55 kg mmhg
, 92,
36,
23x/m
4. Tn. K klien 68 th p jawa SD TANI GIZI, 130/9
kurang 5
155 cm mmhg
55 kg , 89
x/m,
36 c,
23x/m

LANJUTAN
Analisis
Riwayat
Penampilan Status Kesehatan Masalah
No Nama Penyakit/
Umum Saat ini Kesehatan
Alergi
INDIVIDU
.

Tn. Rambut kotor Pasien dengan gangguan jiwa Sering Isolasi Sosial dan
Kateni dan acak- isolasi sosial, tidak berinteraksi mengatakan defisit perawatan
acakan, baju dengan orang lain, pasien juga kepala pusing diri
kotor, kuku kurang menjaga kebersihan diri
panjang dan
hitam, kulit
bersisik dan
kering
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama : Tn.K
Sumber dana kesehatan : Mandiri
Diagnosa Medik : Isolasi Sosial
Rujukan Dokter/ RS :-
A. Keadaan Umum
- Nama individu yang sakit : Tn.K
- Pasien nampak lusuh kotor
- Kesadaran : Compos mentis
- TTV :
TD : 130/95mm/Hg
RR : 23 x/ menit
S : 3 6 , 2 0C
N : 89x/ menit
a. Sirkulasi
Tidak ada edema, bunyi jantung regular, BJ1 BJJ2 tunggal (lup dup), akral
hangat, tidak ada tanda perdarahan, crt kembali <2dtk, taka da tanda anemia,
taka da tanda dehidrasi, tidak pusing, tidak kesemutan.
b. Perkemihan
Pola BAK 6x/sehari, volume 1200 ml/hari, tidak nyeri saat BAK, dapat
melakukan BAK dan BAB sendiri/tanpa bantuan.
c. Pernafasan
Tidak ada sianosis, tidak ada otot bantu napas, tidak dyspnea, terdapat ronki
kering, tidak ada pernapasan cuping hidung, taka ada penggunaan otot bantu
napas
d. Pencernaan
Nafsu makan baik, tidak ada mual muntah, bising usus 15x/mnt, tidak ada
alergi makanan.
e. Musculoskeletal
KO : Fraktur : 5 5 - -
5 5 - -
Dapat berdiri dan berjalan secara mandiri, pasien tremor pada tangan, protur
tubuh membungkuk.
f. Neurosensori
- Fungsi penglihatan agak berkurang
- Fungsi pendengaran kurang jelas
- Fungsi penciuman normal
g. Aktivitas tidur dan istirahat
Tn K tidur selama ± 6 jam, tidak ada gangguan pola aktivitas tidur maupun istirahat
h. Mental
Status mental tidak baik, pasien tidak pernah berkomunikasi dengan saudara maupun
warga, pasien sering menyendiri, dan tidak pernah mengikuti kegiatan desa, seperti
yasinan, kerja bakti maupun arisan dll.
i. Komunikasi dan budaya
Tn K dapat berkomunikasi dengan baik, meskipun berbelit-belit tetapi sampai ke
tujuan
j. Kebersihan diri
Tn. K nampak lusuh, kulit kotor, kuku kotor, rambut kotor kuliit bersisik, terdapat
halitosis dan juga bau badan
k. Perawatan diri
Tn. K dapat melakukan perawatan diri seecara mandiri namun terlihat kurang
memperhatikan kebersihan diri, Tn. K sering BAB di suangai dan sering BAK di
belakang rumah tanpa cebok.
l. Keterangan tambahan
- Pasien saat ini mengalami gangguan jiwa, karena 30 tahun yang lalu sempat cerai
2x, pernikahan pertama hanya bertahan 5 bulan, pernikahan yang kedua bertahan 2
bulan, pasien pernah amuk, dan pernah bertengkar hebat dengan warga, resiko
perilaku kekerasan
- Pada tahun 2002, pasien pernah kambuh sakit jiwa nya, di karenakan pasien sempat
mencari ilmu-ilmu ghaib, di karenakan jiwanya tidak kuat sehingga mengalami
gangguan isolasi sosial
- Pasien bersifat sensitive, dan pasien tidak mau bersosialisasi dengan warga
m. Diagnosis Keperawatan Individu
1. Isolasi Sosial berhubungan dengan perubahan status mental
n. Diagnosis Keperawatan Keluarga
1. Defisit perawatan Diri berhubungan dengan Gangguan Psikologis

MENGETAHUI :

Nama Koordinator Tgl


Puskesmas Tanda Tangan

a. DATA PENUNJANG KELUARGA


a. Rumah Dan Sanitasi Lingkungan
i. Kondisi Rumah
Bangunan rumah tidak permanen, rumah nampak reyok dan terbuat dari bamboo,
lantai rumah tanah, rumah tampak kotor berantakan dan terasa pengap
ii. Ventilasi Dan Pencahayaan Rumah
Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang, hanya terdapat angin-angin di atas pintu,
jendela tidak ada, lampu pencahayaan hanya 1 nampak gelap dan pengap.
iii. Saluran Buang Limbah
Saluran buang limbah kurang baik, limbah dialirkan ke samping rumah
iv. Sumber Air Bersih
Klien menggunakan sumber air sehat dan bersih langsung dari sumber air
pegunungan
v. Jamban Memenuhi Syarat
Klien tidak memiliki kamar mandi maupun wc, klien BAB di kali dan BAK di
belakang rumah
vi. Tempat Sampah
Klien tidak memiliki penampungan sampah sendiri, klien buang sampah
sembarangan
vii. Rasio Luas Bangunan Rumah Dengan Jumlah Anggota Keluarga 8m²/orang
Luas bangunan 6 x 6 = 36m2 dihuni 1 orang sehingga rasio luas bangunan rumah
dengan jumlah anggota keluarga lebih dari 8 m2/orang yakni 13 m2
b. PHBS dirumah tangga :
1) Klien menggunakan air bersih untuk makan dan minum yang didapat langsung dari
sumber pegunungan kemudian dimasak.
2) Klien menggunakan air bersih untuk mandi
3) Klien ttidak pernah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
4) Klien membuang sampah sembarangan
5) Kurang memperhatikan kebersihan lingkungan rumah
6) Mengkonsumsi lauk pauk setiap hari seadanya
7) BAB di kali dan BAK sembarangan
8) Klien tidak pernah membersihkan rumahnya baik itu menyapu maupun kebersihan
di halaman rumahnya
9) Klien tidak makan buah dan sayur tiap hari. Klien mengkonsumsi sayur mayur
namun belum tentu mengkonsumsi buah
10) Klien kurang beraktivitas di luar rumah sejak sakit.
11) Klien merokok setiap hari
b. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS
PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1. Ada perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit. Klien hanya tinggal
sendirian. Klien aktif bekerja maupun ke alas, setelah beraktivitas setiap hari klien tidur
dan tidak pernah berinteraksi dengan warga maupun saudara.
2. Keluarga tidak mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya
3. Keluarga tidak mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya
4. Keluarga tidak mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya
5. Keluarga tidak mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat
6. Klien tidak periksa ke polindes ataupun puskesmas
7. Keluarga tidak merasa harus membawa klien berobat ke fasilitas kesehatan terkait
masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya, karena menganggap sakitnya
gangguan jiwa biasa, yang tidak membahayakan orang di sekitarnya.
8. Keluarga tidak pernah periksa ke polindes/puskesmas dan tidak mengikuti posyandu
lansia.
9. Keluarga tidak mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya
10. Keluarga belum dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya
11. Keluarga tidak dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya. Klien tidak pernah di ajak berkomunikasi bersama keluarganya, dan tidak
pernah di ajak keluarga kegiatan lingkungan sosial.
12. Keluarga tidak mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Seperti yasinan
kondangan kerja bakti dan arisan, keluarga acuh kepada anggota keluarganya yang
saat ini mengalami ganggguan jiwa, dimana butuh bantuan seperti mendukung dan
memotivasi klien
13. Keluarga tidak mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya. Klien tidak mengikuti posyandu
lansia dan tidak pernah memeriksakan kesehatannya di polindes ataupun
puskesmas.

c. HASIL PEMBINAAN BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN


KELUARGA
Kunjungan Pertama (K-1) : Kunjungan Kedua (K-2) :
Perawat : Anissatul .s. Perawat : Anissatul S.
Keluarga menerima petugas kesehatan. Keluarga menerima pelayanan kesehatan
sesuai rencana keperawatan keluarga.

Kunjungan Ketiga (K-2) : Kunjungan Keempat (K-3) :


Perawat : Anissatul .S Perawat : Windy Anitasari
Keluarga menerima pelayanan Keluarga mengetahui dan dapat
kesehatan sesuai rencana keperawatan mengungkapkan masalah kesehatannya
keluarga. dengan benar.
ANALISA DATA

No. Data Kemungkinan Masalah


penyebab
1. Subjektif : Klien mengatakan Koping individu tidak Isolasi Sosial
saya tidaka mampu, tidak efektif
bisa,tidak tahu apa-apa,
bodoh,mengkritik diri sendiri, Harga diri rendah
mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri, dan tidak
berinteraksi dengan orang lain Isolasi sosial

Risiko perilaku kekerasan

Objektif : Klien terlihat lebih


suka sendiri, bingung bila
disuruh memilih alternatif
Tindakan, ingin mencederai diri,
Lebih senang menyendiri, dan
tidak mau berkomunikasi dnegan
orang lain

2. Subjektif : Harga diri rendah Defisit Perawatan Diri


Pasien mengatakan mandi 1hr 1x,
tidak pernah gosok gigi, jarang Isolasi sosial
kermas, BAB di kali, BAK di
belakang tidak cebok, ganti baju
Defisist perawatan diri
satu kali satu hari

Objektif :
Rambut kotor, gigi banyak plak
nya, terdapat halitosis, badan
bau, kulit bersisik, kuku panjang
dan hitam kotor, baju acak-acak
an tidak bersih.
1. PRIORITAS MASALAH DENGAN SKORING

Dx.
Kriteri Sko Bobot Skorin
Kep.
a r g
No
Sifat masalah
3
Skala: Tidak/kurang sehat 3/3x3=3
2 3
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah dapat diubah
2 2 2/2x2=2
Skala: Mudah
Sebagian 1
Tidak dapat 0
Potensial masalah untuk dicegah
2/2x2=2
Skala: Tinggi 3
Cukup 2 2
Rendah 1
Menonjolnya masalah
2/2x2=2
2 2
Skala: Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah skor
PERENCAAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tujua Rencana Evaluasi


Dx. n
Ke Rencana Tindakan
Jangka
p Jangka Pendek Kriteria Standar
Panjan
g
1. Dapat Klien 1.Setelah 1. contoh
menumbuhka cenderung beberapa kali sederhana nya 1.A. bina hubungan
n rasa enggan saja, bahwa klien saling percaya
interaksi
sosialisasinya bersosialisasi mau
klien dengan :
terhadap meski sudah di berkomunikasi
masyarakat, berikan asuhan menunjukkan dengan -Beri salam tiap
agar lebih keperawatan keluarganya interaksi
tanda-tanda
percaya diri 2. klien mau
percaya -Perkenalkan
bergabung
kepada dengan kegiatan nama,nama panggilan

perawat : warga perawat dan tujuan


3. klien mau berkenalan
wajah
berkenalan
cerah,terseny -Tanyakan dan
dengan banyak
um,mau orang panggil nama

berkenalan,a kesukaan klien

da kontak -Tunjukkan sifat jujur

mata,menceri dan menepati janji

takan setiap kali

masalahnya berinteraksi

dan bersedia 2. tanyakan pada

mengungkap klien tentang :

kan -Orang yang tinggal

masalahnya. serumah/teman

1.Setelah sekamar klien

beberapa kali -Orang yang paling

interaksi dekat dengan klien di

klien rumah/di ruang

menyebutkan perawatan

minimal 1 -Apa yang membuat

penyebab klien dekat dengan


menarik diri orang tersebut
dari : diri -diskusikan dengan
sendiri, orang klien penyebab
lain dan menarik diri atau
lingkungan tidak mau bergaul
Setelah dengan orang lain.
beberapa -beri pujian terhadap
kali
kemampuan klien
interaksi
dengan mengungkapkan
klien dapat perasaannya
menyebutk
3. a. tanyakan pada
an
keuntungan klien tentang :
berhubunga *manfaat hubungan
n social, social
misalnya:
banyak *kerugian menarik
teman,tidak diri
kesepian,bi b.diskusikan Bersama
sa diskusi,
klien tentang manfaat
saling
menolong hubungan social dan
dan kerugian menarik
kerugian
diri.
menarik
diri, c. beri pujian
misalnya : terhadap kemampuan
sendiri, klien
kesepian mengungkapkan
dan tidak perasaannya
bisa diskusi

2. Jika di Klien Setelah di 1. Klien mau 1.Dukungan


lakukan terus cenderung mandi 2x Perawatan Diri
lakukan
dalam jangka melakukan sehari
tindakan * Observasi
panjang klien kebersihannya 2. Klien
akan menjadi sendiri di kali, asuhan - monitor tingkat
mampu
bersih, dan di dan tidak rutin keperawatan BAB/BAK kemandirian
segani banyak untukbersihan di kamar -identifikasi
selama 2x24
orang, serta diri mandi
lebih percaya jam, di 3. Klien mau kebiasaan aktivitas
diri saat harapkan membersihka perawatan diri
bergabung n diri baik
perawatn diri Identifikasi
dalam setelah
kegiatan dapat BAB/BAK kebutuhan alat bantu
masyarakat meningkat, 4. Klien mau kebersihan diri,
maupun saat ganti pakaian
dengan berpakaian, berhias
berbincang- 1 hari 2x
bincang kriteria dan makan
5. Klien mau
dengan warga, hasil : bersihkan * Terapeutik
hal ini 1.kemampua diri seperti -sediakan lingkungan
termasuk point menyisir,
+ saat isolasi n mandi yang terapeutik
keramas,poto
sosialnya menigkat (5) ng kuku dll - siapkan keperluan
sudah teratasi, 2.kemampua pribadi (parfum, sikat
dan defisit
n,mengenaka gigi, sabun mandi)
perawatn
dirinya tertata n pakaian - dampingi dalam
rapi. meningkat melakukan perawatan
(5) diri sampai mandiri
3.kemampua - Jadwalkan rutinitas
n ke toilet mandiri
BAB & BAK * Edukasi
meningkat Anjurkan melakukan
(5) perawatan diri secara
4.minat konsisten sesuai
melakukan kemampuan
perawatan
diri
meningkat
2.DUKUNGAN
(5)
PERAWATAN
5.mempertah
DIRI BAB/BAK
ankan
* Observasi
kebrsihan diri
-identifikasi
meningkat
kebiasaan BAB/BAK
(5)
- monitor integritas
6.memperta kulit pasien
hankan * Terapeutik
kebersihan - buka pakaian yang
mulut
di perlukan untuk
meingkat
(5) memudahkan
eliminasi
- dukung penggunaan
toilet/pispot
- jaga privasi selama
eliminasi
- ganti pakaian
setelah eliminasi
Bersihkan alat bantu
BAB/BAK setelah di
gunakan
-latih BAB/BAK
sesuai jadwal
* Edukasi
-Anjurkan
BAK/BAB secara
rutin
- Anjurkan ke kamar
mandi/toilet
IMPLEMENTASI
Tanggal No.
Implementasi
dan Diag.
waktu kep
Rabu 15 Isolasi 1. Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu
juni 2022 sosial hubungan
12. 30 2. Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu
hubungan
3. Motivasi untuk selalu berpartisipasi dalam aktivitas
warga

Rabu 15 Defisit 1. monitor tingkat kemandirian


Juni2022 Perawatan 2. identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
13.45 Diri
3 Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias dan makan
4. sediakan lingkungan yang terapeutik

Kamis 16, Isolasi 1. Motivasi berinteraksi di luar lingkungan


Juni 2022, Sosial 2. Menganjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
14:30 bertahap
3. Menganjurkan ikut serta kegiatan sosial dalam
kemasyarakatan
4. Mengnjurkan berbagai pengalaman dengan orang lain
5. Melatih bermain peran dan berkenalan dengan untuk
meningkatakan ketrampilan berkomunikasi secara baik
dan benar, serta meningkatkan untuk bersosial

Juma,at 17 Defisit 1. siapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi, sabun mandi)
Juni 2022, Perawatan
2. dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
16.35 Diri
3. Jadwalkan rutinitas mandiri
4. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan
5. jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap
kesehatan
EVALUASI

Tanggal No.
Evaluasi
dan Diag.
waktu kep
Rabu 15 Isolasi
juni 2022 sosial S : klien megatakan tidak pernah ikut kegiatan sosial, dan
13.20 tidak pernah berinteraksi dengan warga, klien mengatakan
sedikit bingung

O : banyak diam, bicara 1 kata 2 kata, pandangan tidak


fokus, ketika di ajak berbicara klien convulsi, klien
terlihat bingung dan takut
TTV : TD = 145/95 mmhg
S : 36, 2 C
RR : 23x/m
N : 89x/m

A : Isolasi Sosial Belum teratasi

P : Rencana tindak lanjut, atur kontrak waktu pada pasien


1. Obs keadaan Umum dan TTV
2. Ajarkan cara berkenalan dengan 1 dan 2 orang
3. Motivasi berinteraksi di luar lingkungan
4. Menganjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap

Defisit S : klien mengatakan mandi 1 hari 1x, tidak pernah gosok


Rabu 15
juni 2022 perawatan gisi, BAK di belakang rumah tidak cebok, BAB di kali, jarang
Diri keramas, ganti baju satu kali satu hari, jarang mencuci baju
14.30

O : rambut acak-acakan, kotor


Gigi banyak yang copot, terdapat caries gigi, terdapat
halitosisi, baju kotor dan kucel, kulit bersisik, kuku panjang-
panjang kotor, terdapat bau badan

A : Defisit Perawatan Diri belum teratasi

P : Rencana tindak lanjut


. monitor tingkat kemandirian
- identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian,
berhias dan makan
- sediakan lingkungan yang terapeutik
- siapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi, sabun mandi)

Kamis 16, Isolasi S : klien mengatakan sudah mampu berkenalan dan


Sosial berinteraksi dnegan keluarganya, klien mengatakan lebih
Juni ,2022
senang mampu berinteraksi
13. 45

O : - klien terlihat lebih rilex,


- klien terlihat tenang
- mampu menatap mata saat di ajak berbicara, klien
mampu berinteraksi dengan 2 orang,
- klien terlihat gugup dan bingung, serta menunduk saat di
ajak berbicara
- klien masih terlihat bingung

A : Isolasi Sosial masih teratasi sebagian

P : Rencana Tindak Lnjut


1. Obs TTV dan keadaan umum pasien
2. Anjurkan untuk berkenalan lebih dari 3 orang
3. Menganjurkan ikut serta kegiatan sosial dalam
kemasyarakatan seperti yasianan, kerja bakti, posyandu
lasnisa dll
4. Mengnjurkan berbagai pengalaman dengan orang lain
5. Melatih bermain peran dan berkenalan dengan untuk
meningkatakan ketrampilan berkomunikasi secara baik
dan benar, serta meningkatkan untuk bersosial

Defisit
Kamis, 16 S : klien mengatakan mandi 1 hari 1x dengan sabun, mulai
Perawatan
Juni 2022 berkumur, BAK di kamar mandi dan cebok, BAB tetap di
Diri
14. 00 kali, keramas, ganti baju sehari 2x, mulai mencuci baju

O : rambut acak-acakan, sudah bersih


Gigi banyak yang copot, terdapat caries gigi, halitosisi tidak
mulai tercium, baju bersih dan ganti, kulit bersisik -, kuku
masih panjang-panjang kotor

A : Defisit Perawatan teratasi sebagaian

P : Rencana tindak lanjut


1. Monitor integritas kulit
2. Monitor kebersihan tubuh
3. siapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi, sabun
mandi)
4. dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
mandiri
5. Jadwalkan rutinitas mandiri
6. jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi
terhadap kesehatan

Jum’at 17 Isolasi
S : klien mengatakan sudah mampu berkenalan dan
Juni 2022, Sosial
berinteraksi dengan warga dan ikut acara kondangan, klien
15:45 mengatakan lebih senang

O : - klien terlihat lebih rilex,


- klien terlihat tenang
- mampu menatap mata saat di ajak berbicara, klien
mampu berinteraksi dengan lebih dari 3 orang,
- klien percaya diri dan lebih kooperatif
- klien merasa nyaman

A : Isolasi Sosial teratasi

P : Rencana Tindak Lnjut


1. Obs TTV dan keadaan umum pasien
2. pertahankan untuk meningkatakan komunikasi secara baik
dan benar, serta dukung untuk meningkatkan bersosial
Sabtu, 18 Defisit S : klien mengatakan mandi 2 hari 1x dengan sabun, mulai
Juni 2022, Perawatan berkumur, BAK di kamar mandi dan cebok, Kamar mandi
10:35 Diri kadang-kadang, keramas, ganti baju sehari 2x, mulai mencuci
baju

O : rambut acak-acakan, sudah bersih


Gigi banyak yang copot, terdapat caries gigi, halitosisi tidak
mulai tercium, baju bersih dan ganti, kulit bersisik, kuku
bersih

A : Defisit Perawatan diri teratasi

P : Rencana tindak lanjut


1. tetap Monitor kebersihan tubuh setiap hari
2. dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
mandiri
3. tetap Jadwalkan rutinitas mandiri
4. tetap motivasi serta jelaskan manfaat mandi dan
dampak tidak mandi terhadap kesehatan

Anda mungkin juga menyukai