1
Curiculum Vitae
Riwayat Pendidikan:
❖S1 Kedokteran FK-UWKS: 2000 - 2007
❖Spesialis patologi Klinik FKUB: 2009 - 2013
❖Pendidikan theologi: 2014 - 2016
❖PPDS 2 Sub Spesialis Hematologi FKUA: 2015 - 2018
Riwayat Pekerjaan:
❖Kepala Instalasi Laboratorium RS Mitra Keluarga Waru
Sidoarjo: 2014 - Sekarang
❖Kepala BDRS Instalasi Laboratorium RS Mitra Keluarga
Surabaya: 2015 - Sekarang
❖Dosen FK-UWK Surabaya: 2015 – sekarang
3
Tempat Hematopoeisis
Dewasa
vertebra, tulang rusuk, sternum, tulang kepala,
tulang pelvis, proksimal dan distal femur
4
❖ Pada orang dewasa, hematopoisis fisiologis
hanya terjadi di sumsum tulang (sutul)
Hematopoeisis patologis terjadi di luar sutul,
disebut hematopoeisis ekstramedularis
❖Hematopoisis:
1. Yolk sac: 0-3 bulan intra uterine
2. Hati dan Lien: ~3- 6 bulan intra uterine
3. sumsum tulang: ~ 4 bln intrauterine -dws
5
PROSES HEMATOPOEISIS
6
1. Sel induk hematopoesis (Hematopoetic stemsel)
7
2. Lingkungan mikro Sutul:
- Fungsi:
- - menyediakan nutrisi & bhn hemopoisis
- komunikasi antar sel: Adhesi molekul
- Menghasilkan zat yg mengatur hematopoeisis: sitokin,
hemopoetik growth factor.
- Meliputi:
a. mikrosirkulasi dlm sutul
b.sel stroma: sel endothel, makrofag, sel lemak,
fibroblast, sel retikulum.
c.matriks ekstraseluler: haemonektin, kolagen,
fibronektin,glikosaminoglikan.
8
3. Bahan Pembentuk darah
Bahan Pembentuk darah:
* as folat, vit B12
* Fe
* Co, Mg, Cu, Zn
* As amino
* vitamin: vitamin B komplek, Vitamin C
10
4. Mekanisme regulasi
Mekanisme Regulasi:
- Untuk mengatur arah & kuantitas
pertumbuhan & pelepasan sel darah matur
dari sutul darah tepi.
11
Zat yg berpengaruh dlm mekanisme Regulasi
1. Faktor pertumbuhan Hemopoisis:
- GM-CSF
- G-CSF
- M-CSF, dll.
2. Sitokin: - IL-3, IL-4, IL-6, IL-11 dll.
- Ada yg merangsang & menekan
pertumbuhan sel induk.
3. Hormon hemopoitik spesifik: Erytropoetin
4. Hormon non spesifik (dlm jumlah kecil)
- androgen
- estrogen
- Hormon tiroid.
- glukokortikoid
- growth hormon
12
13
14
Sel progenitor mempunyai reseptor untuk faktor humoral
tertentu yang sesuai Invitro
15
Gangguan hematopoeisis
1. Gangguan pada sel induk hematopoeisis
(SIH): keganasan, disfungsi/ defisiensi SIH
(an.aplastik)
2. Gangguan Organ tempat hematopoisis:
semua kerusakan sutul (fibrosis, infeksi
metastase)
3. Gangguan pada bahan yang diperlukan:
(faktor nutrisi, gangguan Hormon, bahan
bahan beracun).
16
Routine hematology testing
17
❖Darah Lengkap (Complete Blood Count)
- Kadar hemoglobin ( Hb )
Satuan : g % atau g / dl atau g / L .
- Hematokrit ( Hct ) atau packed cell
volume ( PCV ).
Satuan : % atau L / L
- Jumlah sel darah merah atau Red Blood
cell Count ( RBC )
Satuan :…/cmm atau…./ L
atau …x 1012/ L
- Jumlah sel darah putih atau White Blood
cell Count ( WBC ), Satuan : …./cmm
atau ………./L atau …… x 109 / L
- Hitung jenis sel darah putih ( differential
leucocyte count )
- Jumlah trombosit, satuan ../ul, …/cmm, …x
109/L
- Indeks sel darah merah: MCV; MCH; MCHC
❖ Retikulosit , satuan : %
❖Laju endap darah ( LED ) , satuan : mm / jam
❖Hapusan darah tepi
- indeks sel darah merah :
a. mean cell (corpuscular) volume
(MCV) , Satuan : fl
b. mean cell ( corpuscular ) hemoglobin
(MCH) , satuan : pg
c. mean corpuscular hemoglobin
concentration (MCHC) ,Satuan : %
atau g / dl
Pengambilan Sampel Darah :
Antikoagulansia:
Heparin :
22
Pengambilan sampel darah :
❖ Cara : 1. Kapiler (tusuk kulit)
2. Vena
❖ Pendekatan :
- Teliti pemeriksaan yg diminta → tentukan:
- volume darah yang akan diambil
- macam sampel darah yang diperlukan .
- Persiapan pasien : puasa ? Berapa lama ?
Obat obat yang perlu dihindari ?
- Jelaskan prosedur yg akan dilakukan
(terutama pd anak-anak), beri posisi yang paling
nyaman utk pasien .
23
Pengambilan sampel darah
Darah Kapiler
❖Lokasi :
❖Bahan / Alat :
24
❖Prosedur:
- Desinfeksi dgn alkohol 70%
- Fiksasi
- Penusukan (cepat, tepat, tegak lurus)
❖Peringatan:
- Tetes darah pertama yg keluar dihapus
- Setelah ditusuk jangan dipijat-pijat .
- indikasi pengambilan darah kapiler:
→ bila kebutuhan darah tidak lebih dari 0,5 ml
25
Darah Vena
❖Lokasi:
27
❖Desinfeksi lokasi penusukan dgn kapas
alkohol 70%, sirkular, mulai dari pusat keluar
(perifer)
❖Penusukan:
arah jarum sejajar dgn arah vena dan
sedatar mungkin (bentuk sudut 150 - 300),
lubang jarum sebaiknya menghadap keatas .
28
❖Bila arah tepat, tampak darah memasuki
pangkal jarum → isap darah pelan2 sampai
tercapai jumlah yg dikehendaki → lepaskan
bendungan , letakkan (jangan ditekan) kapas
atau kasa steril pada tempat penusukan→ cabut
jarum pelan-pelan.
29
Lepaskan jarum dari semperit, masukkan darah
kedalam penampung (alirkan pelan2 melalui
dinding dalam tabung/botol),
30
METODE PEMERIKSAAN
31
Metode konvensional
❖ Pemeriksaan Hb:
- Metode Asam hematin (Hb Sahli)
- Metode Cyanmethemoglobin
❖ Hitung sel eritrosit, lekosit,trombosit: pakai kamar hitung
improved Neubauer di bawah mikroskop.
❖ Hematokrit:
- Metode Makro (Tabung Wintrobe)
- Metode Mikro (Tabung Kapiler)
❖ LED (Laju Endap Darah):
- Metode westergren
- Metode Wintrobe
❖ Retikulosit: pengecatan dgn lar. BCB (Briliant
32
Cresyl Blue) atau lar New methylen Blue
Hitung Sel Direk dgn Alat Hitung Sel Otomatis :
33
Diagram Skematis Impedansi-Elektrik
34
Metode impedansi
Ukuran relatif lekosit
DT
lym baso mono eos netro
Histogram lekosit
90 – 160 fl = monosit
Prinsip :
39
40
Prinsip metode optik
detektor
Light scatter
Laser detektor ( 00 )
detektor
42
MORFOLOGI SEL DARAH
43
ERITROSIT
❖ Sel tak berinti, berumur 120 hari
❖ Bentuk cakram bikonkaf, ukuran 6-8 µm
❖ viskoelastis→ fleksibilitas tinggi
❖ mengandung hemoglobin yg berfungsi
mengangkut O2 dan CO2
❖ Ukuran normal = inti limfosit kecil = MCV normal
→ normositik
❖ Warna: CP (central pallor): < 1/3 diameter sel =
MCH normal (27 –32pg )→ normokromik
44
Eritrosit
Kelainan morfologi ertrosit berupa kelainan ukuran (size),
bentuk (shape) dan warna dan adanya benda inklusi
47
Kelainan morfologi Leukosit
❖ Dapat terjadi di sitoplasma maupun inti.
❖ Kelainan Leukosit di sitoplasma:
1. Granulasi toksis: ada di sitoplasma netrofil, berupa
granula kasar kehitaman. Dijumpai a.l pada:infeksi
bakteri akut, luka bakar, dan intoksikasi
2. Agranulasi polimorfonuklear(PMN): keadaan granula
sedikit atau tidak ada sama sekali dlm sitoplasma
netrofil. Dijumpai pada a.l: sindroma mielodisplasia,
dan leukemi granulositik kronik
3. Vakuolisasi: terdapatnya lubang dalam sitoplasma
maupun inti, dijumpai terutama pada keadaan infeksi
48
Lanjutan…..kelainan morfologi leukosit
4. Batang Auer (Auer rod): batang kecil warna merah yg
mgkn ditemukan pada mieloblast atau monoblast, tp tdk
pada limfoblast pada leukemia akut
5. Limfosit plasma biru: sitoplasma biru tua, dijumpai pada
infeksi virus spt Demam berdarah dengue, influenza,
hepatitis dan infeksi CMV
6. Smudge cell: leukosit rusak saat pembuatan hapusan
darah. Pd CLL didapatkan byk smudge cell yg berasal
dari limfosit
7. Dohle Bodies: warna biru kehitaman pada sitoplasma,
merupakan sisa RNA, dijumpai pd infeksi, intoksikasi
endogen, atau eksogen dan luka bakar
49
Kelainan morfologi Leukosit
❖ Kelainan Leukosit di inti:
1. Hipersegmentasi: netrofil dgn segmen inti lbh dari 5.
Dijumpai a.l pd anemia megaloblastik, infeksi, uremia.
2. Anomali pelger huet:
3. Mitosis
50
Bandingkan ukuran sel eritrosit dengan inti
limfosit
51
ERITROSIT
52
eosinophil
neutrophil
monocyte
RBC
neutrophil
monocyte
lymphocyte
lymphocyte
basophil
53
PLATELET/ TROMBOSIT
54
Normosit
Mikrosit
Makrosit
Megalosit
Anisopoikilositosis
Basophilic stippling
n Definisi: granula
sitoplasma halus
yang tersebar rata
n Distribusi dalam
darah: < 0.1 % dari
eritrosit dalam
darah normal
n Pewarnaan: MGG
n Perbesaran: x 1000
Hipokrom mikrositer
Eliptosit
Tear drop
Sel target
Akantosit
Burr cell
Stomatosit heriditer
Sferosit
Cabot ring
Definisi: cincin
yang
terbentuk
karena
kegagalan
eritropoiesis.
Mungkin
terbentuk
dari bagian
kumparan
mitosis (a
mitotic
spindle.
Distribusi
dalam darah:
normal tidak
ada
Howell-Jolly bodies(1)
Definisi: fragmen
kromatin bulat
yang tinggal
dalam sitoplasma
eritrosit dewasa
yang diakibatkan
pembelahan
abnormal
dari.eritroblas
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pappenheimer’s bodies(1)
Definisi: granul
sangat halus
dan gelap,
terpisah atau
bersambungan
dalam
sitoplasma
eritrosit. sering
di daerah
pinggir eritrosit,
mungkin setara
dengan granul
besi dari
siderosit.
Distribusi dalam
darah: sejumlah
kecil dalam
darah
Sel sabit
Normoblast
keterangan: Mieloblas
mengandung banyak
granula azurofilik primer,
tetapi, tanpa terbentuk
zona perinuklear (khas
untuk promielosit). Dalam
gambar ada satu lagi sel
pada stadium maturasi
sama dan 2 promielosit.
1.mieloblas 2.promielosit
3.neutrofil
metamielosit 4.neutrofil
batang 5.neutrofil segmen
6.plasmosit 7.eosinofil 8.
normoblas
piknotik 9.limfosit
Buku Acuan:
1. Dacie and Lewis PRACTICAL
HAEMATOLOGY , tenth Edition
S.Mitchell Lewis, Barbara J.Brain