Anda di halaman 1dari 2

Assalamualikum wr.wb..

Nama : Siti Fatimah

NIM : 858294967

1. Bilangan Rasional: bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pembagian


atau perbandingan dua bilangan bulat. Jadi bilangan rasional dapat dinyatakan
sebagai pembagian a/b dengan syarat a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. Misalnya, 3
adalah bilangan rasional, karena dapat dinyatakan dalam bentuk pembagian 6/2.
Bilangan 0,25 juga adalah bilangan rasional, karena dapatdinyatakan dalam bentuk
pembagian ¼.

Bilangan Irrasional: bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk


pembagian atau perbandingan dua bilangan bulat. Misalnya, pi atau π, rasio
antara keliling dengan diameter lingkaran, yang bernilai 3,14159265359…, adalah
bilangan irasional, karena tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pembagian.
Bilangan √2 juga adalah bilangan irrasional, karena tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk pembagian.

Bilangan irasional terkadang dinyatakan dalam pecahan perkiraan nilainya, namun


nilai tersebut tidak tepat sama dengan nilai bilangan irasional tersebut. Misalnya pi
atau π, sering dinayatakan sebagai pecahan 22/7, namun nilai ini tidak sama persis
dengan pi.

Bilangan rasional maupun irasional dapat berupa bilangan positif ataupun negatif.
Misalnya -0,5 adalah bilangan rasional negatif, dan -√5 adalah bilangan irrasional
negatif.

Hasil operasi matematik (perkalian, pertambahan, pengurangan dan pembagian)


antara bilangan rasional dengan bilangan rasional akan menghasilkan bilangan
rasional pula. Sebaliknya operasi matematik bilangan irrasional dengan bilangan
apapun akan menghasilkan bilangan irrasional.

2. Sifat-sifat bilangan rasional terhadap operasi hitung yaitu :

- dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan a/b dengan a,b adalah bilangan bulat
dan b=0
- tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
- komutatif terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
- asosiatif terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
- distributive
- punya elemen identitas penjumlahan dan perkalian
- setiap elemen mempunyai invers terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
- perkalian dengan nol (0)
- mempunyai bentuk desimal berulang
3. contoh menghitung hampiran bilangan irisional

Hitung hampiran dari

nilai x nya adalah 4 karena 4 lebih dekat dengan 4,6 (4 < 4,6 < 9) dan
4=
22 (kuadrat sempurna)
=z–x
= 4,6 – 4 = 0,6
dy = dx

= (0,6)

=
= 0,15
= + 0,15
= 2 + 0,15

= 2,15
4. contoh-contoh operasi hitung bilangan rasional.

1 + 1.02 = 1,00 +1,02 = 2,02


0,005 + 0,5 = 0,005 + 0,500 = 0,505
2,24 + 1,8 = 2,24 + 1,80 = 4,04
3,14 – 2,7 = 3,14 - 2,70 = 0,44

Kita ubah bilangan desimal 0,333… menjadi pecahan Misalkan bilangan


desimal 0,333… = a Karena perulangannya satu-satu kita kalikan p
dengan 10
10a = 3,333…
10a-a = 3.333… - 0,333… = 3
9a = 3
A = 3/9 =1/3

Mohon maaf apabila pendapat saya salah Sekian dan terimakasih..

Wassalamu'alaikum..wr..wb

SUMBER : PDGK4203

Anda mungkin juga menyukai