disusun oleh:
KELAS KARYAWAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI CIPASUNG
TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Fikih mengenai “Wudhu,Tayamum dan Mandi
Besar”.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
Fikih mengenai “Wudhu,Tayamum dan Mandi Besar”.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Wudhu 3
B. Tayamum 7
C. Mandi Besar 9
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
Ada keringanan bagi orang yang tidak bisa melakukan wudhu atau mandi
dengan air karena udzur tertentu yaitu bisa tayamum sebagai penggantinya.
Tayamum dilakukan dengan debu yang suci dan dengan syarat serta rukun yang
sudah diatur dalam syariat Islam. Sebagaimana dalam firman Allah Q.S Al-
Maa’idah ayat 6 yang artinya:
“Dan apabila kamu sakit, atau dalam perjalanan, atau kembali dari tempat
buang air, atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih)...”
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah diantaranya sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan wudhu?
2. Apa yang dimaksud mandi besar?
3. Apa yang dimaksud Tayamum?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini
bertujuan:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Wudhu
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Mandi Besar
D. Manfaat Penulisan
1. Teoretis
Dapat menambah wawasan keislaman mengenai sebagian ilmu Fikih.
2. Praktis
Dapat memberikan pemahaman bagi kita semua terkait dengan cara
bersuci atau mensucikan diri dari segi keislaman.
E. Metode Penulisan
Adapun metode pengumpulan data ini dengan menggunakan metode studi
pustaka (Library Research), dimana penyusun mengambil rujukan dari berbagai
sumber buku serta mengumpulkan data dari buku-buku ilmiah yang bersangkutan.
F. Sistematika Penulisan
Adapun Sistematika Penulisan makalah ini terdiri dari: 3 bab.
Dalam bab 1 memaparkan belakang masalah latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan. Pada bab 2 berisi pembahasan, meliputi pengertian Penjelasan
Mengenai “Wudhu, Tayamum dan Mandi Besar”.Pada bab 3 Penutup meliputi
kesimpulan dan saran.
A. Wudhu
1.1. Pengertian Wudhu
Secara Bahasa wudhu berasal dari kata Al-Wadha’ah yang artinya
bersih dan berseri-seri.Sedangkan secara syariat,wudhu ialah
menggunakan air pada anggota-anggota badan tertentu yang dimulai
dengan niat.
Adapun makna kata al-wadhu adalah air yang digunakan untuk
berwudhu,dalil yang menjelaskan tentang wudhu dalam firman Allah
SWT.
b) Wudhu Sunnah
Sehabis mimisan,menurut hadits Salman, ia berkata Nabi
Muhammad SAW melihat hidungku keluar darah beliau
bersabda “berwudhulah lagi”.
Sehabis muntah-muntah
Ketika hendak tidur
Setelah tidur dalam posisi duduk stabil ditemapatnya
Setelah makan makanan yang dimasak dengan api
Ketika ragu dengan hadats (buang angina atau tidak)
Begitu selesai melakukan dosa dan kesalahan (setelah
mencaci maki,berbicara buruk,menggunjing dan berdusta)
tujuannya untuk meleburkan dosa.
Ketika marah,dll.
B. Tayamum
1.1. Pengertian Tayamum
Tayamum adalah bersuci dari hadats besar maupun kecil dengan
mengusap wajah dan tangan menggunakan debu, tanah / permukaan bumi
lainnya yang bersih dan suci.
Dalil yang menyebutkan kemudahan bersuci dengan cara tayamum
disampaikan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 43
C. Mandi Besar
1.1. Pengertian Mandi Besar
Menurut pengertian Bahasa Mandi ialah mengalirnya air pada
sesuatu secara mutlak.Menurut pengertian syariat Mandi ialah
mengalirnya air pada sekujur tubuh dengan niat tertentu.
Ada enam hal yang mewajibkan mandi, yang tiga berlaku bagi
laki-laki dan perempuan dan tiga lagi hanya khusus bagi perempuan.
Yang dimaksud dengar air yang pertama dalam hadits ini ialah air
seperti yang kita kenal, sedangkan yang dimaksud dengan air yang
kedua ialah sperma.
Dalam hal kewajiban mandi, tidak ada bedanya antara keluarnya
air sperma karena persetubuhan atau karena mimpi basah atau
karena memandang atau karena tanpa sebab apapun.Baik sperma
ini keluar karena ada rangsangan nafsu birahi atau tanpa adanya hal
itu.Baik keluarnya menimbulkan rasa nikmat atau tidak.Baik yang
keluar banyak ataupun sedikit, baik keluar dalam keadaan seorang
yang bersangkutan tidur atau keadaan terjaga.Dan baik air sperma
keluar dari seorang lelaki ataupun perempuan.Hal itu berdasarkan
hadits Ummu Salamah,ia berkata ”Wahai
Rasulullah,sesungguhnya Allah tidak malu terhadap masalah
kebenaran.Apakah seorang perempuan wajib mandi jika ia mimpi
bassah?” Rasulullah bersabda.”Ya.jika ia melihat sperma”.
Jika seseorang ragu apakah yang keluar sperma atau bukan, ia
boleh memilih salah satu yang ia inginkan dan berlaku hukum yang
ia pilih.Tetapi ia boleh menarik kembali pilihannya dan memilih
yang lain.Dalam hal ini sikap berhati-hati dalam memilih salah satu
dari keduanya adalah lebih baik.
c) Meninggal dunia,yakni terpisahnya roh dari jasad.
Kewajiban memandikan hanya terhadap mayat seorang muslim
saja.Memandikannya adalah Fardhu kifayah bagi seluruh
kaummuslimin.berdasarkan hadits Ibnu Abbas,sesungguhnya ada
seseorang bersama Nabi Muhammad SAW yang mengalami patah
tulang leher karena terjatuh dari untanya saat sedang dalam
ihram,kemudian dia meninggal dunia.Rasulullah bersabda.
1. Mandi jum’at bagi setiap orang yang hendak menghadirinya, baik laki-
laki maupun perempuan.Juga bagi orang yang wajib melakukannya
dan yang tidak wajib.Tidak di anjurkankepada selainnya.Hal ini
berdasarkan hadits Ibnu Umar,ia berkata Rasulullah bersabda.
Hanya ada dua,yaitu niat dan menuangkan air agar bisa sampai ke kulit
dan rambut.
1. Niat ,yakni niat untuk menghilangkan junub atau niat fardhu mandi
atau niat untuk menghilangkan hadats besar.Yang terakhir inilah yang
paling utama.
Tempatnya di hati,waktunya semenjak pertama kali
menuangkan air pada sebagian angota tubuh.
2. Menyampaikan air keseluruh rambut dan kulit
1. Menghadap kiblat
2. Membaca basmalah yang dibarengi denan niat
3. Menghadirkan niat dalam hati
4. Membasuh kedua telapak tangan
5. Menghilangkan kotoran dari tubuh seperti sperma,dahak dan
sebagainya.
6. Berwudhu sebelum mandi
7. Meratakan air pada bagian-bagian lekuk
8. Menyela-nyelai pangkal rambut sebanyak tiga kali dengan
menggunakan tangan yang dibasahi air