MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Ilmu
Tasawuf
Oleh:
2018 M /1440 H
KABUPATEN BANDUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan nikmat yang luar biasa
kepada kita semua, baik itu nikmat iman maupun nikmat Islam, semuanya wajib
kita syukuri dengan segala bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. Allah swt juga
memberikan nikmat sehat yang selalu kita terima setiap hari dan disetiap saat,
mudah-mudahan dengan nikmat sehat ini menjadi salah satu alasan kita untuk
tetap semangat dalam mencari ilmu dan juga menyebarkan ilmu yang telah kita
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Tasawuf
Nurahmat selaku dosen mata kuliah Ilmu tasawuf yang telah memberikan saran
Akhirnya, hanya kepada Allah swt jugalah kami memohon maaf dan
1
Penulis
DAFTAR ISI
Bab I. Pendahuluan
A. Kesimpulan ............................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah swt yang telah mengutus Rasul-Nya dengan
”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bersifat mistik. Kenyataan ini dapat kita telusuri pada agama Islam, Hindu,
Budha, dan Kristen. Dalam Islam, keagamaan yang bersifat mistik (mistisme) itu
antara sufi ( manusia) dangan Allah. Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat
yang menunjukkan kedekatan manusia dengan Allah,antara lain bahwa Allah itu
1
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf. Jakarta: Amzah, 2012. Hal. 33
3
dekat dengan manusia (Q.S. Al Baqarah:186) dan bahwa Allah lebih dekat kepada
aliran tasawuf Akhlaki, diantara gagasannya dalam tasawuf adalah ajaran zuhud,
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
2
Abdul Hakim Atang Metodologi Studi Islam(Bandung:Rosdakarya,2009) hal.161
3
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf. Hal. 215
4
BAB II
PEMBAHASAAN
pada tahun 21 H (641 M). Ia dilahirkan dua malam sebelum Khalifah Umar
Ayah Hasan Al- Bashri adalah seorang budak milik Zaid bin Tsabit yang
bernama Yasar, sedangkan ibunya juga seorang budak milik Ummu Salamah
menjadi ulama yang sangat populer dan sangat dihormati, dikarenakan atas
barakah susuan Ummu Salamah yang diberikan ketika Hasan al-Bashri masih
kecil. Pada usia 12 tahun ia sudah hafal al-qur’an , saat usianya 14 tahun hasan
4
Samsul Munir Amin, Kisah Sejuta Hikmah Kaum Sufi, Amzah, Jakarta, 2008, hlm 112-113
5
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, Amzah, Jakarta, 2012, hlm 221-222
5
dengan nama Hasan al- Bashri, yaitu Hasan yang bertempat tinggal dikota
memperdalam ilmu tafsir, ilmu hadist dan qira’at. Sedangkan ilmu fiqh,
bahasa dan sastra didapatkan dari sahabat yang lain. Hasan Al-Bashri dapat
porandakan umat Islam. Kemudian tanpa diketahui secara pasti apa motifnya,
yang telah terpengaruh oleh hiruk pikuk duniawi sebagai salah satu akses
Gerakan itulah yang kelak menjadikan Hasan Al-Bashri menjadi orang yang
ajarannya yang terpenting adalah Khauf, Zuhud dan Raja’. Beliau juga dikenal
dan berasal dari kaum Anshar keturunan Bani Salamah, melainkan Hasan al-
Bashri. Hal ini boleh jadi dikarenakan Hasan al-Bashri lebih lama tinggal di
6
Ahmad Bahjat, Bihar Al-Hubb Pledoi Kaum Sufi, Diterjemahkan oleh Hasan Abrori dari judul
aslinya, Bihar Al-Hub ‘Inda Al-Sufiyyah, (Surabya: Pustaka Progressif 1997), h. 160
6
Persia-Arab, karena lahir di Madinah tidak sedikit pun tersentuh budaya
Persia. Bahasa Arabnya terkenal fasahah, (sangat fasih). Ia pun mahir dalam
senantiasa didasarkan pada sunnah. Sahabat Nabi yang masih hidup pada
orang itu agar menghubungi Hasan al-Bashri. Mengenai kelebihan lain dalam
dirinya, Abu Qatadah pernah berkata, “Bergurulah kepada syaikh ini. Saya
sudah saksikan sendiri (keistimewaannya). Tidak ada seorang tabi’in pun yang
peroleh di sana.
samping dikenal sebagai zahid, ia pun dikenal sebagai seorang yang wara’ dan
7
UIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Tasawuf, Angkasa, Bandung, 2008, hlm 464-465
8
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, Amzah, Jakarta, 2012, hlm 221-222
7
B. Karya-karya Hasan AL-Bashri
Menurut catatan Fuad Sizkin,penulis buku Tarikh al-Arabi, karya ilmiah
1. Tafsir al-Qur’an. Kitab ini tidak sampai ke generasi kita secara utuh. Naskah
asli tafsir ini lenyap dalam perjalanan sejarah yang panjang. Beberapa bagian
dari tafsir ini sampai kepada generasi kita melalui beberapa utipan yang
berserakan dalam berbagai kitab, baik kitab tafsir maupun kitab usul al-diin
(pokok-pokok agama). Tokoh yang paling banyak mengutup tafsir ini adalah
‘Amar ibn Ubayd, seorang tokoh Mu’tazilah sahabat Wasil ibn Ata’, pendiri
aliran Mu’tazilah, teologi, Islam rasional. Hal ini bukanlah duatu yang
mengherankan, sebab Amar ibn Ubayd dan Wasil ibn Ata’ adalah mahasiswa
termasuk tokoh ulama yang unik. Baik tokoh Mu’tazilah maupun tokoh Sunni
2. Al-Qira’ah (sebuah bacaan). Karya ini pun tidak sampai kepada generasi kita
secara utuh. Satu-satunya penulis yang banyak mengambil rujukan dari Kitab
al-Qira’ah karya Hasan al-Bashri ini adalah Ahmad ibn Muhammad al-
Dimyati (w. 1117 H/ 1705 M), pengarang kitab Ithaf Fudala al-Basyar
tentang takdir. Khalifah Dinasti Bani Umayah ini mengikuti paham Jabariah
yang meyakini, bahwa nasib manusia sepenuhnya di tangan Tuhan, tanpa ada
8
pilihan, usaha, dan perjuangan dari manusia itu sendiri. Hasan al-Bashri
Makkah).
Pemerintahan).
8. Wasiyat al-Nabiyyi li Abi Hurayrah (Pesan Nabi Muhammad saw kepada Abi
Hurayrah).
12. Kumpulan Pidato sebagaimana disusun oleh al-Jahiz dalam Kitab al-Bayan
wa al-Tabyin.9
Hasan Al-Bashri juga terkenal sebagai seorang penyair, diantara karya syair
beliau adalah :
” Anak Adam!
9
UIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Tasawuf, Angkasa, Bandung, 2008, hlm 466
9
Tiap-tiap nikmat yang bukan surga, adalah hina.
sifat-sifat terpuji), tajalli (terungkapnya nur ghaib bagi hati yang telah bersih
Karena jiiwa manusia merupakan refleksi atau pancaran dari dzat Allah Swt.
yang suci. Segala sesuatu itu harus sempurna dan suci, sekalipun tingkat
kesempunaan dan kesucian itu bervariasi menurut dekat atau jauhnya dari
sumber asli.
pendidikan dan pelatihan mental yang panjang. Oleh karena itu, pada tahap
10
M. Amin Syukur dan Masyharuddin, Intelektualisme Tasawuf, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2002, hal. 45
10
sikap mental dan pendisiplinan prilaku. Dengan kata lain, untuk berada di
buruk diperlukan terapi yang tidak hanya dari aspek lahiriah. Itulah sebabnya,
adalah menguasai hawa nafsu; menekan hawa nafsu sampai ke titik terendah;
1. Zuhud
mulus kalau disentuh, tetapi racunnya mematikan. Oleh sebab itu, dunia
takut atau karena berharap, tetapi karena kecintaan kepada Allah Swt. ini
11
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf. Hal. 223
11
adalah maqom tertinggi. Orang yang berada pada titik tertinggi dari zuhud
akan memandang segala sesuatu selain Allah Swt. tidak memiliki arti apa-
apa.12
sementara. Inti dan tujuan zuhud adalah tidak menjadikan dunia sebagai
Raja’, dengan pengertian takut terhadap siksa Allah Swt. karena berbuat
rasa was was dan takut, khawatir mendapat murka Allah Swt. Dengan
prinsip ini adalah mawas diri agar selalu memikirkan kehidupan akhirat.
dalam rasa khauf-nya sehingga terlihat seperti orang yang selalu tertimpa
musibah.13
12
Ibid, hal. 217
13
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf. Hal. 223
12
Dalam kalangan sufi, khauf dan raja’ saling beriringan, berjalan
berharap atau optimis, adalah perasaan senang ketika menaati sesuatu yang
ini. Menurutnya, yang dimaksud dengan cemas atau takut adalah suatu
perasaan yang timbul karena banyak berbuat salah dan sering lalai kepada
Allah Swt. Rasa takut dan harap dapat mendorong seseorang untuk
diri, dan selalu memikirkan kehidupan yang akan datang, yaitu kehidupan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama lengkapnya adalah Abu Sa’id Al-Hasan bin Yasar. Ia adalah
Madinah pada tahun 21 H (641 M). Ia dilahirkan dua malam sebelum Khalifah
yang turut menyaksikan Perang Badar dan 300 sahabat lainnya. Hasan Al-
bashri meninggal di kota Bashrah pada tahun 110 H/ 728 M. Ia adalah seorang
bangsa Arab.
13
Dalam sejarah, tercatat Hasan Al-Bashri mempunyai beberapa karya tulis,
14
DAFTAR PUSTAKA
15