Laporan Praktik Stase KB
Laporan Praktik Stase KB
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022
LAPORAN LENGKAP
STASE KB DAN PRAKONSEPSI
ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
PADA NY.Y UMUR 28 TAHUN P1A0
DI BPM ELVI BASRI
Menyetujui,
CI Akademik
ii
LEMBAR PENEGSAHAN
LAPORAN LENGKAP
ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
PADA NY.Y UMUR 28 TAHUN P1A0
DI BPM ELVI BASRI
Mengetahui
CI Akademik
Disetujui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Bdn.Devi Arista,S.Keb.,M.Kes
NIDN.1010300715008
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iiv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Ruang Lingkup Pembahasan...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................5
A. Pengertian............................................................................................................4
B. Efektifitas KB Suntik 3 Bulan..............................................................................4
C. Cara Kerja KB Suntik 3 Bulan.............................................................................5
D. Kekurangan dan Kelebihan KB Suntik 3 Bulan...................................................5
E. Indikasi dan Kontra Indikasi KB Suntik 3 Bulan..................................................7
F. Penggunaan KB Suntik 3 Bulan............................................................................8
G. Keadaan Yang Memerlukan Perhatian Khusus dan Anjurannya........................10
H. Efek Samping KB Suntik 3 Bulan dan Penanganannya......................................10
I. Peringatan Bagi Pemakai KB Suntik 3 Bulan......................................................11
BAB III TINJAUAN KASUS.........................................................................12
A.Langkah I identifikasi data dasar........................................................................12
B.Langkah II identifikasi diagnosa / masalah aktual..............................................17
C.Langkah III identifikasi diagnosa/ masalah potensial..........................................17
D.Langkah IV identifikasi tindakan segera/ kolaborasi..........................................17
E. Langkah V rencana tindakan asuhan kebidanan................................................17
F. Langkah VI implementasi asuhan kebidanan......................................................18
G. Langkah VII evaluasi hasil asuhan kebidanan....................................................18
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................20
BAB V PENUTUP...........................................................................................24
A. Kesimpulan.....................................................................................................24
B. Saran...............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia masih menduduki urutan keempat dengan penduduk terbanyak
di dunia dengan jumlah penduduk 255.461.686 jiwa (Kemenkes RI,2016). Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) memprediksi jumlah
penduduk Indonesia berpotensi menjadi terbesar sedunia setelah China dan India
jika laju pertumbuhannya tidak bisa ditekan secara sigifikan.
Program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi laju
pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan gerakan keluarga berencana dan
pemakaian alat kontrasepsi secara sukarela kepada pasangan usia subur (PUS)
(Rismawati, dkk 2015). KB dilaksanakan dengan berbagai macam metode
kontrasepsi sederhana seperti kondom, pantang berkala dan koitus interuptus.
Metode kontrasepsi efektif efektif hormonal seperti pil, susuk, dan suntikan.
Metode kontrasepsi efektif mekanis seperti IUD dan Implant. Dan metode
kontrasepsi mantap seperti metode operasi wanita (MOW) dan Metode Operasi
Pria (MOP). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan indikasi pasien yang ingin
memilihnya. (Manuaba, 2012). Berdasarkan data BKKBN, pada tahun 2016
penggunaan KB suntikan sebesar (48,85%), pil sebesar (24,589%), kondom
sebesar (4,31%), MOP sebesar (0,40%), MOW sebesar (2,56%). Cakupan
akseptor KB di wilayah Binjai sebanyak 11.728.
Keluarga Berencana merupakan suatu program yang membantu pasangan
suami istri untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera dengan
cara perencanaan kehamilan dan sebaliknya menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga
(Setyaningrum, 2016).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia tahun
2019 didapatkan cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Indonesia
yaitu sebanyak 24.196.151 peserta. Perserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di
1
Indonesia yaitu terdapat 301.436 (1,2%) menggunakan kondom, KB suntik
sebanyak 15.419.826 (63,7%), pil sebanyak 4.123.424 (17,0%), IUD/AKDR
sebanyak 1.790.336 (7,4%), MOP sebanyak 118.060 (0,5%), MOW sebanyak
661.431 (2,7%), Implan sebanyak 1.781.638 (7,4%). (Profil Kesehatan Indonesia,
2019).
Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah
KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Namun
demikian KB suntik juga mempunyai banyak banyak efek samping seperti
Amenorhea (30%), spotting (bercak darah), dan menoragia, serta perubahan berat
badan (Uliyah, 2010). Salah satu peranan penting bidan adalah meningkatkan
jumlah penerimaan dan kualitas metode KB kepada masyarakat sesuai dengan
pengetahuan dan keterampilan bidan. Dalam melakukan pemilihan metode
kontrasepsi sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bidan mengarahkan
pemilihan alat kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan klien (Manuaba, 2016).
Berdasarkam uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus
ibu dengan KB suntik 3 bulan di Bidan Praktek Mandiri Elvi Basri Desa Koto
Agung Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci Tahun 2022.
2
c. Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan masalah
atau diagnose yang sudah di identifikasi
d. Mampu melakukan antisipasi baik secara langsung maupun kolaborasi
sesuai dengan kondisi.
e. Mampu menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah dan
kebutuhan yang terjadi sehingga dapat teratasi
f. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan
masalah
g. Mampu mengevaluasi hasil perkembangan dari Tindakan yang telah
dilakukan
2. Manfaat praktis
a. Bagi Institusi
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan sumber referensi di
perpustakaan untuk menambah informasi dan wawasan pembaca.
b. Bagi Profesi Bidan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bacaan dan masukan serta inovasi
dalam memberikan pelayanan KB sehingga ibu lebih mengerti tentang KB.
c. Bagi Penulis
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh selama pendidikan dan mengetahui secara nyata mengenai
pelayanan KB.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Salah satu keuntungan suntik adalah
tidak mengganggu produksi ASI. Pemakain hormon ini juga bisa mengurangi rasa
nyeri dan darah haid yang keluar.
5
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak ( spotting ).
d. Tidak haid sama sekali
e. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan ( klien harus kembali
untuk mendapatkan suntikan ulang ).
f. Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan berikutnya
g. Penambahan berat badan merupakan efek samping tersering.
h. Tidak melindungi diri dari PMS atau HIV / AIDS.
i. Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Terlambatnya pemulihan kesuburan bukan karena kerusakan / kelainan pada
organ genetalia melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan.
j. Terjadinya perubahan pada lipid serum dalam jangka panjang, pada
penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang
( densitas ).
k. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas dan
jerawat.
6
i. Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( sickle cell ).
7
g. Hipertensi ( tekanan darah tinggi )
h. Kanker payudara atau organ reproduksi
i. Menderita kencing manis ( DM )
j. Ibu yang merupakan perokok berat/sedang dalam persiapan operasi
k. Sakit kepala sebelah ( migrain ) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi
pantangan KB suntik
l. Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis
m. Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
n. Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang bukan
disebabkan oleh estrogen.
o. Adanya kanker hati
p. Depresi berat
8
6. Bila kontrasepsi yang pernah digunakan sebelumnya adalah kontrasepsi non-
hormonal ( contoh : IUD, Kondom,alami dll )dan ingin menggantinya dengan
suntikan progestin. Suntikan progestin dapat segera diberikan, bila
kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang
tidak hamil. (tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang).
7. Bila suntikan progestin diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid (tidak
memerlukan metode kontrasepsi lain).
9
4) Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang (umumnya sekitar 3-6
bulan haid baru datang), bila tidak, segera konsultasi ke dokter/klinik untuk
mengetahui penyebabnya.
5) Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan
dapat diberikan lebih awal dari jadwal suntikan. Dapat juga diberikan setelah
jadwal suntikan (jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja)>
6) Apabila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan asal ibu
diyakini tidak hamil (jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja).
10
Penanganan :
a) Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai tetapi hal ini
bukanlah masalah serius dan biasanya tidak memerlukan pengobatan.
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
12
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
C. Riwayat Kesehatan
D. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : 12 Tahun
2. Siklus : 28 Hari
3. Lamanya : 5 Hari
4. Dismenorea : Ada
Penolong Lahir
1 2020 39 Tidak Normal BPM/bidan - ♂ Normal Tidak ada
2800 gr
mgg ada
13
2 Hamil
ini
F. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB, menggunakan Implant ± 1 Tahun
kemudian berhenti karena ibu ingin menggunakan suntik 3 bulan.
I. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda – tanda vital :
a. TD : 100/60 mmHg
b. N : 82 x/menit
c. P : 20 x/menit
d. S : 36,2 °C
4. BB : 62 Kg
TB : 158 Cm
5. Kepala
a. Rambut
Warna : Hitam
Kebersihan : Bersih
Mudah rontok/tidak : Tidak
b. Telinga
Kebersihan : Bersih
14
Gangguan pendengaran : Tidak ada
c. Mata
Konjungtiva : Tidak Anemis
Sklera : Putih tidak ikterik
Kebersihan : Bersih
Kelainan : Tidak ada
d. Hidung
Kebersihan : Bersih
Polip : Tidak ada polip
e. Mulut
Warna bibir : Merah Muda
Integritas jaringan : Normal
15
Varises : Tidak ada Varises
10. Genital
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Tanda infeksi vagina : Tidak ada
11. Anus
Hemmoroid : Tidak Hemmoroid
Kebersihan : Bersih
a. Nutrisi
Jenis yang dikonsumsi : Nasi, sayur, daging, ikan, gorengan
16
piring dan cuci baju
A. Diagnosa Kebidanan
V. MEMBUAT PERENCANAAN
1. menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
2. cek jadwal kunjungan ulang yang tertera pada kartu KB ibu
3. jelaskan kembali tentang kelebihan suntik 3 bulan :
- kontrasepsi jangka panjang
- tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
17
- tidak berpengaruh terhadap produksi ASI
VI. IMPLEMENTASI
1. Atur posisi ibu senyaman mungkin
2. Lakukan Injeksi sesuai prosedur :
- Siapkan alat (spuit 3 cc, Kapas Alkohol, obat yang
mengandung 150 mg DMPA ( Depo Medroxy Progesterone
Asetat)
- Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang di
basahi etil isopropyl alcohol 70%
- Injeksi pada daerah 1/3 SIAS-Cocygis Secara IM
VII. EVALUASI
A. Memberitahukan ibu tentang efek samping Suntik 3 yaitu terjadinya
penambahan Berat Badan
“ibu mengetahui efek samping tersebut”
B. Menjelaskan kepada ibu bahwa berat badan badan ideal ibu Selama
18
menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan ini normalnya pertambahan berat
badan adalah 1-5 kg pada tahun pertama. selanjutnya adalah 2,3-2,9 kg per
tahunnya.
“ibu mengerti kenaikan normal berat badan ibu dan berat badan
ideal ibu”
D. Menjelaskan dan menganjurkan kepada ibu untuk diet rendah kalori melaui
leaflet diet rendah kalori
“ibu mengerti cara dan bersedia untuk diet rendah kalori”
F. Menjelaskan kepada ibu apabila berat badan ibu tidak mengalami penurunan
setelah melakukan olahraga teratur dan diet rendah kalori, maka ibu
dianjurkan untuk beralih ke kontrasepsi lain yang tidak mengandung
hormonal
19
“ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan”
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Data subjektif
Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan data
subjektif dengan cara wawancara pasien. Data subjektif yang didapatkan dari
kasus ini yaitu identitas pasien yang bernama Ny. Y umur 28 tahun, pasien
mengatakan ingin mengubah metode kontrasepsi. Sebelumnya ibu
menggunakan metode kontrasepsi Suntik 1 Bulan, Pola kebutuhan nutrisi
selama menggunakan kontrasepsi ini meningkat, hal ini dapat dilihat dari
frekuensi pola makan 3-4x sehari dengan porsi makan 1-2 piring, pasien
hampir setiap hari makan malam dan makanan yang dikonsumsi tidak lepas
dari kandungan tinggi lemak dibandingkan tinggi serat. Pasien juga memiliki
pola tidur di siang hari 2-3 jam, dan malam 7-9 jam. Pasien dalam
kesehariannya hanya melakukan aktifitas yang ringan saja seperti memasak,
menyapu, menyuci piring, dan cuci baju.
Keluhan utama yang dirasakan pada akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan
adalah kenaikan berat badan (Harnawatiaj,2009). Perubahan berat badan
akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan dikarenakan adanya hormon
progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada
di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari
biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh
hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit.
Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih
hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Susanti,2015).
Hal ini sesuai antara teori dan praktik bahwa keluhan pasien akseptor
20
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan adalah merasa tidak
nyaman dengan adanya kenaikan berat badan yang dialami oleh pasien.
2. Data objektif
Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan
data objektif dengan cara memeriksa pasien secara langsung. Data objektif
yang didapatkan dari kasus ini yaitu keadaan umum pasien baik, kesadaran
pasien compos mentis, tinggi badan pasien 158 cm, berat badan awal
Pemakaian saat ini adalah 62 kg, Tanda–tanda vital pasien meliputi tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,2oC, respirasi 20 x/menit.
Pada akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan akan mengalami efek samping
diantaranya mengalami kenaikan berat badan rata-rata antara 1-5 kg pada
tahun pertama pemakaian, selanjutnya Rata-rata tiap tahun naik antara 2,3-
2,9 kg meskipun penyebab pertambahan tidak terlalu jelas dan nampaknya
terjadi karena bertambahnya lemak dalam tubuh, kurangnya olahraga, serta
asupan makanan yang berlebihan(Rahmawati,2014). Terjadinya kenaikan
berat badan, kemungkinan karena hormone progesteron mempermudah
perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah
kulit bertambah. Selain itu hormon progesterone juga menyebabkan nafsu
makan bertambah dan menurun aktivitas fisik, akibat nya pemakaian
kontrasepsi suntik 3 bulan dapat menyebabkan berat badan bertambah
(Irianto, 2012).
3. Analisis data
Dari hasil pengkajian data subjektif dan data objektif didapatkan
diagnosa pada kasus ini adalah Ny. Y P1A0 umur 28 tahun akseptor
kontrasepsi suntik 3 bulan, sedangkan masalah yang dialami oleh pasien
adalah pasien tidak begitu mengetahui tentang metode kontrasepsi yang
digunakan, Kebutuhan dari kasus ini adalah dengan memberikan KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi).
Asuhan Kebidanan akseptor KB Suntik 3 bulan pada Ny. Y P1A0 umur
28 tahun dengan Kekurangan Infomasi tentang metodi kontrasepsi di RB
Elvi Basri. Diagnosa pada kasus tersebut adalah Ny. Y P2A0 umur 26 tahun
21
akseptor KB Suntik 3 bulan. Masalah: ibu mengatakan ingin mengganti
kontrasepsi yang sekarang. Kebutuhan: memberikan KIE efek samping KB
suntik 3 bulan.
4. Penatalaksanaan
Pada langkah ini penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan
kekurangan informasi adalah dengan melakukan pemberian KIE tentang
efek samping KB suntik 3 bulan serta efek samping setelah menggunakan
yakni terjadinya gangguan Haid dan Kenaikan Berat Badan.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan pada akseptor
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan adalah dengan
menjelaskan pada akseptor efek samping kb suntik 3 bulan bahwa
penambahan atau penurunan berat badan ini bersifat sementara dan individu,
menganjurkan klien untuk diet rendah kalori untuk akseptor yang mengalami
kenaikan berat badan dan olahraga yang teratur untuk menjaga berat
badannya. Bila cara tersebut diatas tidak menolong dan berat badannnya
bertambah, maka pemakaian suntik dihentikan dan ganti kontrasepsi lain
yang non hormonal (Arum, 2011).
5. Evaluasi
Efek samping dari kontrasepsi suntik adalah terlambat kembali
kesuburan setelah memakainya, ganggguan haid dan kenaikan berat badan.
banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya karena hormon
progesterone yang terkandung dalam kontrasepsi, faktor genetik, aktivitas
fisik, pola makan, dan psikis( Harahap,2015). Pada akseptor Kontrasepsi
suntik 3 bulan akan mengalami spotting, kenaikan berat badan rata-rata
antara 1-5 kg pada tahun pertama pemakaian, selanjutnya Rata-rata tiap
tahun naik antara 2,3-2,9 kg meskipun penyebab pertambahan tidak terlalu
jelas dan nampaknya terjadi karena bertambahnya lemak dalam tubuh,
kurangnya olahraga,serta asupan makanan yang berlebihan
(Rahmawati,2014).
Kenaikan berat badan ini bisa diturunkan agar kenaikan berat badan
pasien normal selama menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu
22
dengan melaksanakan pola makan dengan benar yaitu dengan
menghimdari makan malam dan dibatasi untuk pola makannya dengan diet
rendah kalori serta olah raga secara teratur.
(Elvi Basri)
(………………….)
NIM. 213001080006
NIK,
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
24
25