Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIK STASE

ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN


PADA NY.Y UMUR 28 TAHUN P1A0
DI BPM ELVI BASRI

DISUSUN OLEH :

ELVI BASRI (213001080006)

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

TAHUN 2022
LAPORAN LENGKAP
STASE KB DAN PRAKONSEPSI
ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
PADA NY.Y UMUR 28 TAHUN P1A0
DI BPM ELVI BASRI

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase KB dan Prakonsepsi

Jambi, Juni 2022

Menyetujui,
CI Akademik

SUBANG AINI NASUTION,SKM.,M.Kes


NIDN: .0106018503

ii
LEMBAR PENEGSAHAN

LAPORAN LENGKAP
ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
PADA NY.Y UMUR 28 TAHUN P1A0
DI BPM ELVI BASRI

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


NAMA : ELVI BASRI
NIM : 213001080006

Mengetahui
CI Akademik

SUBANG AINI NASUTION,SKM.,M.Kes


NIDN: .0106018503

Disetujui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn.Devi Arista,S.Keb.,M.Kes
NIDN.1010300715008

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, sehingga kami dapat menyelesaikan


tugas makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Aseptor Kb Suntik 3 Bulan
Pada Ny.Y Umur 28 Tahun P1a0 Di Bpm Elvi Basri” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah stase asuhan kebidanan KB dan Prakonsepsi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang asuhan kebidanan
KB dan Prakonsepsi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu SUBANG AINI
NASUTION, SKM., M.Kes. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
pelajari. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Kerinci, Juni 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iiv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B.  Ruang Lingkup Pembahasan...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................5
A. Pengertian............................................................................................................4
B. Efektifitas KB Suntik 3 Bulan..............................................................................4
C. Cara Kerja KB Suntik 3 Bulan.............................................................................5
D. Kekurangan dan Kelebihan KB Suntik 3 Bulan...................................................5
E. Indikasi dan Kontra Indikasi KB Suntik 3 Bulan..................................................7
F. Penggunaan KB Suntik 3 Bulan............................................................................8
G. Keadaan Yang Memerlukan Perhatian Khusus dan Anjurannya........................10
H. Efek Samping KB Suntik 3 Bulan dan Penanganannya......................................10
I. Peringatan Bagi Pemakai KB Suntik 3 Bulan......................................................11
BAB III TINJAUAN KASUS.........................................................................12
A.Langkah I identifikasi data dasar........................................................................12
B.Langkah II identifikasi diagnosa / masalah aktual..............................................17
C.Langkah III identifikasi diagnosa/ masalah potensial..........................................17
D.Langkah IV identifikasi tindakan segera/ kolaborasi..........................................17
E. Langkah V rencana tindakan asuhan kebidanan................................................17
F. Langkah VI implementasi asuhan kebidanan......................................................18
G. Langkah VII evaluasi hasil asuhan kebidanan....................................................18
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................20
BAB V PENUTUP...........................................................................................24
A. Kesimpulan.....................................................................................................24
B. Saran...............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia masih menduduki urutan keempat dengan penduduk terbanyak
di dunia dengan jumlah penduduk 255.461.686 jiwa (Kemenkes RI,2016). Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) memprediksi jumlah
penduduk Indonesia berpotensi menjadi terbesar sedunia setelah China dan India
jika laju pertumbuhannya tidak bisa ditekan secara sigifikan.
Program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi laju
pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan gerakan keluarga berencana dan
pemakaian alat kontrasepsi secara sukarela kepada pasangan usia subur (PUS)
(Rismawati, dkk 2015). KB dilaksanakan dengan berbagai macam metode
kontrasepsi sederhana seperti kondom, pantang berkala dan koitus interuptus.
Metode kontrasepsi efektif efektif hormonal seperti pil, susuk, dan suntikan.
Metode kontrasepsi efektif mekanis seperti IUD dan Implant. Dan metode
kontrasepsi mantap seperti metode operasi wanita (MOW) dan Metode Operasi
Pria (MOP). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan indikasi pasien yang ingin
memilihnya. (Manuaba, 2012). Berdasarkan data BKKBN, pada tahun 2016
penggunaan KB suntikan sebesar (48,85%), pil sebesar (24,589%), kondom
sebesar (4,31%), MOP sebesar (0,40%), MOW sebesar (2,56%). Cakupan
akseptor KB di wilayah Binjai sebanyak 11.728.
Keluarga Berencana merupakan suatu program yang membantu pasangan
suami istri untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera dengan
cara perencanaan kehamilan dan sebaliknya menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga
(Setyaningrum, 2016).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia tahun
2019 didapatkan cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Indonesia
yaitu sebanyak 24.196.151 peserta. Perserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di

1
Indonesia yaitu terdapat 301.436 (1,2%) menggunakan kondom, KB suntik
sebanyak 15.419.826 (63,7%), pil sebanyak 4.123.424 (17,0%), IUD/AKDR
sebanyak 1.790.336 (7,4%), MOP sebanyak 118.060 (0,5%), MOW sebanyak
661.431 (2,7%), Implan sebanyak 1.781.638 (7,4%). (Profil Kesehatan Indonesia,
2019).
Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah
KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Namun
demikian KB suntik juga mempunyai banyak banyak efek samping seperti
Amenorhea (30%), spotting (bercak darah), dan menoragia, serta perubahan berat
badan (Uliyah, 2010). Salah satu peranan penting bidan adalah meningkatkan
jumlah penerimaan dan kualitas metode KB kepada masyarakat sesuai dengan
pengetahuan dan keterampilan bidan. Dalam melakukan pemilihan metode
kontrasepsi sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bidan mengarahkan
pemilihan alat kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan klien (Manuaba, 2016).
Berdasarkam uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus
ibu dengan KB suntik 3 bulan di Bidan Praktek Mandiri Elvi Basri Desa Koto
Agung Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci Tahun 2022.

1.2 Ruang Lingkup Penulisan


Ruang lingkup dalam penulisan makalah ini yaitu memberikan Asuhan Kebidanan
Aseptor KB Suntik 3 Bulan Pada Ny.Y Umur 28 Tahun P1A0 Di BPM Elvi Basri

1.3 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan Asuhan Kebidanan Aseptor KB Suntik 3 Bulan Pada
Ny.Y Umur 28 Tahun P1A0 Di BPM Elvi Basri.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian Asuhan Kebidanan Aseptor KB Suntik
3 Bulan Pada Ny.Y Umur 28 Tahun P1A0 Di BPM Elvi Basri
b. Mampu menentukan diagnose kebidanan, masalah dan kebutuhan KB
Suntik 3 Bulan Pada Ny.Y Umur 28 Tahun P1A0 Di BPM Elvi Basri.

2
c. Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan masalah
atau diagnose yang sudah di identifikasi
d. Mampu melakukan antisipasi baik secara langsung maupun kolaborasi
sesuai dengan kondisi.
e. Mampu menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah dan
kebutuhan yang terjadi sehingga dapat teratasi
f. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan
masalah
g. Mampu mengevaluasi hasil perkembangan dari Tindakan yang telah
dilakukan

1.4 Manfaat Penulisan


1. Manfaat teoritis
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat menjadi sumber informasi, menambah wawasan serta referensi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai pelayanan KB.
b. Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan KB dan menambah
pengetahuan ibu mengenai KB.

2. Manfaat praktis
a. Bagi Institusi
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan sumber referensi di
perpustakaan untuk menambah informasi dan wawasan pembaca.
b. Bagi Profesi Bidan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bacaan dan masukan serta inovasi
dalam memberikan pelayanan KB sehingga ibu lebih mengerti tentang KB.
c. Bagi Penulis
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh selama pendidikan dan mengetahui secara nyata mengenai
pelayanan KB.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kontrasepsi Suntik


Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh
jangka panjang waktu tertentu, kemudian masuk kedalam pembuluh darah diserap
sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya
kehamilan.
Suntikan progestin menggunakan Depo Medroksi Progesteron Asetat
(DMPA) yang mengandung150 mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan
cara disuntik Intra Muskuler ( di daerah bokong ). Depo provera atau depo
metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang mempunyai efek
seperti progesterone asli dari tubuh wanita. Obat ini di coba pada tahun 1958
untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis trnyata pada pengobatan
abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo
provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam
pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat
menimbulkan kanker pada leher rahim atau payudara pada wanita yang
mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang cukup tegas, bahkan
sebaliknya.

2.2 Efektifitas KB suntik 3 bulan / progestin


Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk
suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko
lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya
terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi. Efektif bagi wanita
yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi,
trombosis atau gangguan pembekuan adarah serta riwayat stroke. Tidak cocok
buat wanita perokok karena rokok dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh
darah.

4
Kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Salah satu keuntungan suntik adalah
tidak mengganggu produksi ASI. Pemakain hormon ini juga bisa mengurangi rasa
nyeri dan darah haid yang keluar.

Sayangnya, bisa membuat badan menjadi gemuk karena nafsu makan


meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid
sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat
kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.

2.3 Cara Kerja KB Suntik 3 Bulan / Progestin


Secara umum kerja dari KB suntik progestinadalah sebagai berikut :
a. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan
luteinizing hormone ( LH ) secara efektif sehingga tidak terjadiovulasi. Kadar
folicle – stimulating hormone ( FSH ) dan LH menurun dan tidak terjadi
lonjakan LH ( LH surge ). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah
ovulasi. Progesteron menurunkan frekuensi pelepasan ( FSH ) dan ( LH ).
b. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus
serviks,yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan- perubahan siklus
yang normal pada lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan
dibawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
c. Membuat endrometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari
ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan
menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium
untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi.
d. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan
transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap
kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba.

2.4 Kekurangan dan Kelebihan KB Suntik 3 Bulan / Progestin


Kekurangan kontrasepsi suntikan progestin adalah sebagai berikut :

5
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak ( spotting ).
d. Tidak haid sama sekali
e. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan ( klien harus kembali
untuk mendapatkan suntikan ulang ).
f. Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan berikutnya
g. Penambahan berat badan merupakan efek samping tersering.
h. Tidak melindungi diri dari PMS atau HIV / AIDS.
i. Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Terlambatnya pemulihan kesuburan bukan karena kerusakan / kelainan pada
organ genetalia melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan.
j. Terjadinya perubahan pada lipid serum dalam jangka panjang, pada
penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang
( densitas ).
k. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas dan
jerawat.

Selain terdapatnya kekurangan pada penggunaan kontrasepsi ini juga


tentunya memiliki kelebihan sebagai berikut :
a. Tidak mengganggu hubungan seksual
b. Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak terdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
c. Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang
d. Tidak mempengaruhi produksi ASI
e. Dapat digunakan oleh perempuan yang berusia lebih dari 35 tahun sampai
perimenopause.
f. Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
g. Menurunkan kemungkinan penyakit jinak payudara
h. Mencegah penyebab penyakit radang panggul

6
i. Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( sickle cell ).

2.5 Indikasi dan Kontra Indikasi Suntikan Progestin


Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangkan panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak
sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien
yang menhendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat
melakukan senggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan
klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang
menunggu sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik. Indikasi
pemakaian suntikan progestin adalah sebagai berikut :
a. Usia reproduksi (20-30 tahun)
b. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
d. Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan
e. Pasca persalinan dan tidak menyusui
f. Anemia
g. Nyeri haid hebat
h. Haid teratur
i. Riwayat kehamilan ektopik
j. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Selain indikasi di atas, suntikan progestin juga memiliki kontra indikasi


sebagai berikut :
a. Hamil atau di curigai hamil ( reaksi cacat pada janin > 100.000 kelahiran ).
b. Ibu menginginkan haid teratur
c. Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan
d. Ibu yang menderita sakit kuning ( liver )
e. Kelainan jantung
f. Varises ( urat kaki keluar )

7
g. Hipertensi ( tekanan darah tinggi )
h. Kanker payudara atau organ reproduksi
i. Menderita kencing manis ( DM )
j. Ibu yang merupakan perokok berat/sedang dalam persiapan operasi
k. Sakit kepala sebelah ( migrain ) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi
pantangan KB suntik
l. Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis
m. Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
n. Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang bukan
disebabkan oleh estrogen.
o. Adanya kanker hati
p. Depresi berat

2.6 Penggunakan Suntikan Progestin


Pada saat menggunakan suntikan progestin, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebagai berikut ini :
1. Mulai suntikan pertama pada hari 1-7 siklus haid ( tidak memerlukan
kontrasepsi tambahan ).
2. Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid ( jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari / menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari ).
3. Bila klien tidak haid ( amenhorea ), suntikan dapat digunakan setiap saat, asal
diyakini tidak hamil ( jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari /
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja ).
4. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal lain ( contoh : pil )
dan ingin menggantinya dengan suntikan progestin, suntikan progestin dapat
segera diberikan ( tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang ).
5. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan hormonal lain, dan
ingin menggantinya dengan suntikan progestin. Suntikan dapat diberikan
sesuai jadwal suntikan ulang kontrasepsi sebelumnya ( tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan ).

8
6. Bila kontrasepsi yang pernah digunakan sebelumnya adalah kontrasepsi non-
hormonal ( contoh : IUD, Kondom,alami dll )dan ingin menggantinya dengan
suntikan progestin. Suntikan progestin dapat segera diberikan, bila
kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang
tidak hamil. (tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang).
7. Bila suntikan progestin diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid (tidak
memerlukan metode kontrasepsi lain).

Cara penggunaan suntikan progestin :


1) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara suntikan
intramuskular dalam (IM). Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal
penyerapan kontrasepsi akan lambat dan tidak bekerja segera dan kurang
efektif.
2) Suntikan diberikan setiap 90 hari.
3) Pemberian suntikan noristerat untuk 3 injeksi berturut-turut diberikan setiap 8
minggu mulai injeksi ke-5 sampai seterusnya, diberikan setiap 12 minggu.
4) Bersihkan kulit yang akan diinjeksi dengan kapas yang dibasahi alkohol 60-
90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik.
5) Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
6) Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan.
7) Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul upayakan menghilangkannya
dengan dihangatkan.

Informasi lain yang perlu disampaikan :

1) Pemberian kontrasepsi suntikan sering ,menimbulkan gangguan haid


( amenorhea ), biasanya bersifat sementara dan sedikit sekali mengganggu
kesehatan.
2) Efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala dan nyeri
payudara, tidak berbahaya dan cepat hilang.
3) Karena kembalinya kesuburan terlambat, penjelasan perlu diberikan pada ibu
usia muda yang ingin menunda kehamilannya atau bagi ibu yang
merencanakan kehamilan dalam waktu dekat.

9
4) Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang (umumnya sekitar 3-6
bulan haid baru datang), bila tidak, segera konsultasi ke dokter/klinik untuk
mengetahui penyebabnya.
5) Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan
dapat diberikan lebih awal dari jadwal suntikan. Dapat juga diberikan setelah
jadwal suntikan (jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja)>
6) Apabila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan asal ibu
diyakini tidak hamil (jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja).

2.7 Keadaan yang memerlukan perhatian khusus dan anjurannya


Berikut adalah keadaan yang memerlukan perhatian khusus dalam
pemberian suntikan progestin beserta anjurannya.
Keadaaan Anjuran
Penyakit hati akut (virus) Sebaiknya jangan menggunakan
kontrasepsi suntikan

Penyakit jantung Sebaiknya jangan menggunakan


kontrasepsi suntikan

Stroke Sebaiknya jangan menggunakan


kontrasepsi suntikan

2.8 Efek sampingsuntikan progestin dan penanganannya


1. Amenore (tidak terjadi perdarahan)
Penanganan :
a) Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu jelaskan bahwa darah
haid tidak terkumpul dalam rahim
b) Bila tidak terjadi kehamilan, rujuk klien dan hentikan penyuntikan
c) Bila terjadi kehamilan ektopik, maka rujuk klien
d) Jangan memberikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan
karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian bila tidak terjadi
perdarahan juga rujuk ke klinik.
2. Perdarahan bercak (spotting)

10
Penanganan :
a) Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai tetapi hal ini
bukanlah masalah serius dan biasanya tidak memerlukan pengobatan.

3. Mual dan muntah


Penanganan :
a) Pastikan tidak ada kehamilan, bila hamil segera rujuk. Bila tidak hamil,
informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu
dekat.
4. Meningkat/meningkatnya berat badan
Penanganan
b) Informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg
dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan terlalu
mencolok.
c) Bila berat badan berlebih, hentikan suntikan dan anjurkan metode
kontrasepsi lain.

2.9 Peringatan bagi pemakai suntikan progestin


Peringatan bagi pemakai suntikan progestin meliputi :
a) Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan
b) Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik
terganggu
c) Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi
d) Sakit kepala migrain sakit kepala berulang yang berat, atau penglihatan kabur
e) Perdarahan berat yang 2x lebih panjang dari masa haid/ 2x lebih banyak
dalam satu periode masa haid.

11
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN


PADA NY.Y UMUR 28 TAHUN P1A0
DI BPM ELVI BASRI

Tempat Praktek/Ruang : BIDAN PRAKTEK MANDIRI


ELVI BASRI
Nomor MR :
Masuk RS/Klinik/Puskesmas H/Tgl : 13 JUNI 2022
Pembimbing lahan/CI :
Pengkajian Tanggal :13 JUNI Jam 16.30 WIB
Sumber Data :

I. PENGKAJIAN
A. Identitas

Identitas Ibu Identitas Suami


Nama : NY. Y TN . B
NIK : .
Umur : 28 Tahun 29 Tahun
Gol darah : B O
Pendidikan : S-1 S-1
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Agama : Islam Islam
Alamat : Desa Koto Baru Desa Koto Baru
No Telpon :
Jenis dan No :
Jaminan

12
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan

C. Riwayat Kesehatan

i. Riwayat kesehatan yang lalu :


Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit yang sedang di
deritaseperti, jantung, asma,hipertensi dan kanker.

ii. Riwayat kesehatan saat ini :


Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit yang sedang di derita
seperti, jantung, asma,hipertensi dan kanker.

iii. Riwayat kesehatan keluarga :


Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang berbadan gemuk,
dantidak ada yang memiliki penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.

D. Riwayat Menstruasi

1. Menarche : 12 Tahun

2. Siklus : 28 Hari

3. Lamanya : 5 Hari

4. Dismenorea : Ada

E. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu


NO Tahun Kehamilan Persalinan Bayi Penyut Nifas

UK Penyulit Cara Tempat/ BB PB JK Keadaan

Penolong Lahir
1 2020 39 Tidak Normal BPM/bidan - ♂ Normal Tidak ada
2800 gr
mgg ada

13
2 Hamil
ini

F. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB, menggunakan Implant ± 1 Tahun
kemudian berhenti karena ibu ingin menggunakan suntik 3 bulan.

G. Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari

Pola makan ibu teratur 3 kali sehari

H. Data Psikolgi, Spiritual, dan Pengetahuan Tentang KB

Ibu Tidak begitu mengetahui tentang metode kontrasepsi yang ada

I. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda – tanda vital :
a. TD : 100/60 mmHg
b. N : 82 x/menit
c. P : 20 x/menit
d. S : 36,2 °C
4. BB : 62 Kg
TB : 158 Cm
5. Kepala
a. Rambut
Warna : Hitam
Kebersihan : Bersih
Mudah rontok/tidak : Tidak
b. Telinga
Kebersihan : Bersih

14
Gangguan pendengaran : Tidak ada
c. Mata
Konjungtiva : Tidak Anemis
Sklera : Putih tidak ikterik
Kebersihan : Bersih
Kelainan : Tidak ada
d. Hidung
Kebersihan : Bersih
Polip : Tidak ada polip
e. Mulut
Warna bibir : Merah Muda
Integritas jaringan : Normal

Kebersihan lidah : Bersih


Gangguan pada mulut : Tidak ada
6. Leher
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar
7. Dada
Simetris/tidak : Simetris
Besar payudara simetris/tidak : Simetris
Nyeri : Tidak ada nyeri
Benjolan/massa : Tidak ada benjolan massa
8. Perut
Bentuk : Normal
Bekas luka operasi : Tidak ada
Benjolan/massa : Tidak ada
9. Ekstremitas
a. Atas
Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
b. Bawah
Oedema : Tidak ada Oedema

15
Varises : Tidak ada Varises

10. Genital
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Tanda infeksi vagina : Tidak ada

11. Anus
Hemmoroid : Tidak Hemmoroid
Kebersihan : Bersih

12. Pola Kebutuhan

a. Nutrisi
Jenis yang dikonsumsi : Nasi, sayur, daging, ikan, gorengan

Frekuensi :3-4 kali sehari ( pagi-siang-sore-


malam)

Porsi makan :1-2 piring


Pantangan :Tidak ada
b. Pola Eliminasi BAB
Frekuensi : 1 kali sehari
Warna : Kuning
Masalah : Tidak ada BAK
Frekuensi : 5-6 kali sehari
Warna : Kuning jernih
Masalah : Tidak ada
c. Tidur dan Istirahat
Siang hari : 2-3 jam sehari
Malam hari : 7-9 jam sehari
Masalah : Tidak ada
d. Aktifitas
Ibu melakukan pekerjaan rumah saja seperti menyapu, masak, cuci

16
piring dan cuci baju

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa Kebidanan

Ny Y, P1A0A0H1 Umur 28 tahun, akseptor


KB Suntik 3 Bulan
Data Dasar :
DS : Ibu mengatakan ingin menggunakan Kontrasepsi
Suntik 3 Bulan
DO :
HPHT : 11- 06-2022
TTV : TD : 100 /60 mmHg
P : 20 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36, 2

B. Masalah Tidak ada

C. Kebutuhan Pemberian KIE (Komunikasi Informasi Edukasi )

III. MENENTUKAN DIAGNOSA POTENSIAL


Ny. Y Akseptor KB Suntik 3 Bulan

IV. MENENTUKAN TINDAKAN ANTISIPASI/SEGERA


Tidak ada

V. MEMBUAT PERENCANAAN
1. menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
2. cek jadwal kunjungan ulang yang tertera pada kartu KB ibu
3. jelaskan kembali tentang kelebihan suntik 3 bulan :
- kontrasepsi jangka panjang
- tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

17
- tidak berpengaruh terhadap produksi ASI

- tidak perlu pemeriksaan dalam

- mencegah anemia, kanker jinak payudara dan kanker endometrium


4. jelaskan tentang kerugian serta efek samping yang mungkin terjadi
pada akseptor KB Suntik 3 Bulan
- tida melindungi dari IMS (Infeksi Menular Seksual )
- kemungkinan terjadi keterlambatan pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian
- dapat terjadi efek samping terjadi pola haid : perdarahan bercak
( spotting) ataupun amenore (tidak haid) dan penambahan berat
badan
5. berikan informed consent pada ibu
6. jelaskan prosedur penyuntikan KB
7. Pastikan 5T (Tepat Pasien. Tepat Tempat, Tepat Obat, Tepat Dosis,
Tepat Waktu)

VI. IMPLEMENTASI
1. Atur posisi ibu senyaman mungkin
2. Lakukan Injeksi sesuai prosedur :
- Siapkan alat (spuit 3 cc, Kapas Alkohol, obat yang
mengandung 150 mg DMPA ( Depo Medroxy Progesterone
Asetat)
- Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang di
basahi etil isopropyl alcohol 70%
- Injeksi pada daerah 1/3 SIAS-Cocygis Secara IM
VII. EVALUASI
A. Memberitahukan ibu tentang efek samping Suntik 3 yaitu terjadinya
penambahan Berat Badan
“ibu mengetahui efek samping tersebut”
B. Menjelaskan kepada ibu bahwa berat badan badan ideal ibu Selama

18
menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan ini normalnya pertambahan berat
badan adalah 1-5 kg pada tahun pertama. selanjutnya adalah 2,3-2,9 kg per
tahunnya.
“ibu mengerti kenaikan normal berat badan ibu dan berat badan
ideal ibu”

C. Menjelaskan kepada ibu tentang efek kontrasepsi suntik 3


bulan menggunakan leaflet, diantaranya :
• Gangguan haid
• Penambahan berat badan disebabkan nafsu makan meningkat
dikarenakan hormone progesterone merangsang pusat pengendalian
nafsu makan di hipotalamus
• Terlambatnya kembali kesuburan setelah pemakaian
• Pada penggunaan jangka panjang menurunkan libido, jerawat, dan
menurunkan kepadatan tulang
“ibu mengerti tentang efek samping kontrasepsi suntik 3 bulan

D. Menjelaskan dan menganjurkan kepada ibu untuk diet rendah kalori melaui
leaflet diet rendah kalori
“ibu mengerti cara dan bersedia untuk diet rendah kalori”

E. Menjelaskan dan menganjurkan ibu untuk olahraga melalui leaflet olahraga


teratur diantaranya :
• Jogging
• Senam
• Renang
• bersepeda
“ibu bersedia untuk melakukan olahraga teratur”

F. Menjelaskan kepada ibu apabila berat badan ibu tidak mengalami penurunan
setelah melakukan olahraga teratur dan diet rendah kalori, maka ibu
dianjurkan untuk beralih ke kontrasepsi lain yang tidak mengandung
hormonal

19
“ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan”

BAB IV
PEMBAHASAN

1. Data subjektif
Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan data
subjektif dengan cara wawancara pasien. Data subjektif yang didapatkan dari
kasus ini yaitu identitas pasien yang bernama Ny. Y umur 28 tahun, pasien
mengatakan ingin mengubah metode kontrasepsi. Sebelumnya ibu
menggunakan metode kontrasepsi Suntik 1 Bulan, Pola kebutuhan nutrisi
selama menggunakan kontrasepsi ini meningkat, hal ini dapat dilihat dari
frekuensi pola makan 3-4x sehari dengan porsi makan 1-2 piring, pasien
hampir setiap hari makan malam dan makanan yang dikonsumsi tidak lepas
dari kandungan tinggi lemak dibandingkan tinggi serat. Pasien juga memiliki
pola tidur di siang hari 2-3 jam, dan malam 7-9 jam. Pasien dalam
kesehariannya hanya melakukan aktifitas yang ringan saja seperti memasak,
menyapu, menyuci piring, dan cuci baju.
Keluhan utama yang dirasakan pada akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan
adalah kenaikan berat badan (Harnawatiaj,2009). Perubahan berat badan
akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan dikarenakan adanya hormon
progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada
di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari
biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh
hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit.
Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih
hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Susanti,2015).
Hal ini sesuai antara teori dan praktik bahwa keluhan pasien akseptor

20
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan adalah merasa tidak
nyaman dengan adanya kenaikan berat badan yang dialami oleh pasien.
2. Data objektif
Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan
data objektif dengan cara memeriksa pasien secara langsung. Data objektif
yang didapatkan dari kasus ini yaitu keadaan umum pasien baik, kesadaran
pasien compos mentis, tinggi badan pasien 158 cm, berat badan awal
Pemakaian saat ini adalah 62 kg, Tanda–tanda vital pasien meliputi tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,2oC, respirasi 20 x/menit.
Pada akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan akan mengalami efek samping
diantaranya mengalami kenaikan berat badan rata-rata antara 1-5 kg pada
tahun pertama pemakaian, selanjutnya Rata-rata tiap tahun naik antara 2,3-
2,9 kg meskipun penyebab pertambahan tidak terlalu jelas dan nampaknya
terjadi karena bertambahnya lemak dalam tubuh, kurangnya olahraga, serta
asupan makanan yang berlebihan(Rahmawati,2014). Terjadinya kenaikan
berat badan, kemungkinan karena hormone progesteron mempermudah
perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah
kulit bertambah. Selain itu hormon progesterone juga menyebabkan nafsu
makan bertambah dan menurun aktivitas fisik, akibat nya pemakaian
kontrasepsi suntik 3 bulan dapat menyebabkan berat badan bertambah
(Irianto, 2012).
3. Analisis data
Dari hasil pengkajian data subjektif dan data objektif didapatkan
diagnosa pada kasus ini adalah Ny. Y P1A0 umur 28 tahun akseptor
kontrasepsi suntik 3 bulan, sedangkan masalah yang dialami oleh pasien
adalah pasien tidak begitu mengetahui tentang metode kontrasepsi yang
digunakan, Kebutuhan dari kasus ini adalah dengan memberikan KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi).
Asuhan Kebidanan akseptor KB Suntik 3 bulan pada Ny. Y P1A0 umur
28 tahun dengan Kekurangan Infomasi tentang metodi kontrasepsi di RB
Elvi Basri. Diagnosa pada kasus tersebut adalah Ny. Y P2A0 umur 26 tahun

21
akseptor KB Suntik 3 bulan. Masalah: ibu mengatakan ingin mengganti
kontrasepsi yang sekarang. Kebutuhan: memberikan KIE efek samping KB
suntik 3 bulan.
4. Penatalaksanaan
Pada langkah ini penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan
kekurangan informasi adalah dengan melakukan pemberian KIE tentang
efek samping KB suntik 3 bulan serta efek samping setelah menggunakan
yakni terjadinya gangguan Haid dan Kenaikan Berat Badan.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan pada akseptor
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan adalah dengan
menjelaskan pada akseptor efek samping kb suntik 3 bulan bahwa
penambahan atau penurunan berat badan ini bersifat sementara dan individu,
menganjurkan klien untuk diet rendah kalori untuk akseptor yang mengalami
kenaikan berat badan dan olahraga yang teratur untuk menjaga berat
badannya. Bila cara tersebut diatas tidak menolong dan berat badannnya
bertambah, maka pemakaian suntik dihentikan dan ganti kontrasepsi lain
yang non hormonal (Arum, 2011).
5. Evaluasi
Efek samping dari kontrasepsi suntik adalah terlambat kembali
kesuburan setelah memakainya, ganggguan haid dan kenaikan berat badan.
banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya karena hormon
progesterone yang terkandung dalam kontrasepsi, faktor genetik, aktivitas
fisik, pola makan, dan psikis( Harahap,2015). Pada akseptor Kontrasepsi
suntik 3 bulan akan mengalami spotting, kenaikan berat badan rata-rata
antara 1-5 kg pada tahun pertama pemakaian, selanjutnya Rata-rata tiap
tahun naik antara 2,3-2,9 kg meskipun penyebab pertambahan tidak terlalu
jelas dan nampaknya terjadi karena bertambahnya lemak dalam tubuh,
kurangnya olahraga,serta asupan makanan yang berlebihan
(Rahmawati,2014).
Kenaikan berat badan ini bisa diturunkan agar kenaikan berat badan
pasien normal selama menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu

22
dengan melaksanakan pola makan dengan benar yaitu dengan
menghimdari makan malam dan dibatasi untuk pola makannya dengan diet
rendah kalori serta olah raga secara teratur.

CI Akademik, Peserta Praktik,

(Elvi Basri)
(………………….)
NIM. 213001080006
NIK,

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Pengkajian pada data subjektif didapatkan pasien mengatakan ingin


mengganti kontrasespsi yang sebelumnnya menggunakan kontasepsi Implant
dan beralih ke metode menggunakan kontrasepsi Suntik 3 bulan, ibu merasa
bingung karena kurangnya pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dan
efek samping metode kontrasepsi, Berdasarkan pengkajian data subjektif
dan objektif maka dirumuskan diagnosa kebidanan yaitu Ny. Y P1A0 umur
28 tahun akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan. Masalah yang dialami adalah
Kurangnya pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi yang digunakan.
Kebutuhan yang diperlukan adalah memberikan KIE. Penatalaksanaan pada
kasus akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan adalah dengan melakukan KIE
tentang efek samping kontrasepsi suntik 3 bulan, yaitu terjadinya gangguan
Haid, Kenaikan Berat Badan dapat di cegah dengan diet rendah kalori, dan
olahraga teratur.
B. Saran
1. Bagi Bidan Praktek Mandiri(BPM)
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi yang
meliputi KIE mengenai kontrasepsi yang dipilih sehingga pasien
mengetahui apa saja efek samping,keuntungan, dan kerugian terhadap
kontrasepsi yang dipilih serta solusi dari efek samping kontrasepsi.
2. Bagi pasien dan keluarga
Diharapkan pasien lebih aktif dalam berkonsultasi seperti menanyakan
hal-hal yang belum dimengerti dengan kontrasepsi yang dipilih kepada
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.
3. Bagi Bidan
Sebaiknya mampu memberikan informasi yang jelas kepada calon
akseptor mengenai macam-macam alat kontrasepsi yang bisa dipakai oleh
akseptor dan efek samping yang di timbulkan oleh alat kontrasepsi
tersebut.

24
25

Anda mungkin juga menyukai