Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Metode Penelitian
Pendidikan SD
Dosen Pengampu:
Oleh:
1901941
6F PGSD
KAMPUS CIBIRU
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Penelitian tentang
“MENCIPTAKAN KARAKTER TOLERANSI SISWA MELALUI VIRTUAL TOUR DENGAN
STRATEGI STORY BASED LEARNING” dalam mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan SD.
Adapun maksud dari pembuatan Proposal Penelitian ini adalah untuk memenuhi salah
satu UTS di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru. Kami berharap Proposal
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami yang menulis.
Dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa dalam pembuatan Proposal
Penelitian ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik agar kami
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah menjadi lebih baik lagi.
1
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
BAB II ................................................................................................................................................ 6
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
ceramah. Permasalahan ini mendorong peneliti untuk mencoba inovasi berupa media
pembelajaran berupa virtual tour yang bisa membuat siswa mengetahui mengenai
keragamanan suku dan budaya di indonesia dengan sedikit narasi dan konflik yang
disajikan dengan strategi story based learning dalam metode diskusi.
1. Mengetahui cara penerapan strategi story based learning pada mata pelajaran
IPS supaya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Menciptakan suasana belajar baru dengan menggunakan media digital pada
mata pelajaran IPS.
3. Memperoleh gambaran hasil pembelajaran dengan penerapan strategi Story
Based Learning yang dipadukan dengan metode diskusi pada mata pelajaran
IPS.
4
2. Manfaat bagi guru
Dengan penerapan strategi Story Based Learning yang dipadukan dengan metode diskusi
dalam mata pelajaran IPS diharapkan memberikan kemudahan kepada guru di dalam
menerapkan suatu konsep kepada siswa. Selain memberikan wawasan baru bagi guru-
guru lain tentang strategi pembelajaran dan menciptakan semangat baru untuk guru dalam
merancang dan menyusun recana pembelajran dengan menerapkan strategi strategi Story
Based Learning yang mungkin akan Meningkatkan kreativitas guru dalam
mengembangkan proses pembelajaran di sekolah berbasis digital.
3. Manfaat bagi siswa
Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, Menanamkan sikap kritis, kreatif, tekun, dan
percaya diri dalam memecahkan masalah, Siswa akan lebih mudah dalam memahami
konsep kegiatan menemukan permasalahan serta solusi dari permsalahan singkat yang
terjadi. Mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa dan budaya,
mengidentifikasi keragaman budaya yang terdapat di Indonesia dan menyebutkan
macam-macam suku bangsa di Indonesia. Media virtual tour diharapkan dapat membuat
siswa lebih senang dan tertarik terhadap pembelajaran IPS Meningkatkan kualitas hasil
belajar dalam pembelajaran IPS
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
daerah dapat bercerita tentang alam, keagamaan atau adat istiadat, lagu daerah juga bisa
digunakan untuk lagu pengiring permainan anak, contohnya lagu cublak-cublak suweng.
Pakaian adat Manusia menggunakan pakaian untuk melindungi tubuhnya dari sinar mata hari
dan cuaca. Selain itu pakaian juga dapat digunakan sebagai kehormatan manusia. Pakaian adat
adalah pakaian khas suatu daerah yang dikenakan saat perayaan atau upacara adat. Pakaian adat
masyarakat indonesia disesuaikan dengan bentuk kondisi alam dan sosial masyarakat.
masyarakat yang tinggal di daerah dingin cenderung memakai pakaian tebal dan masyarakat
yang tinggal di daerah panas cenderung memakai pakaian yang tipis.
Senjata tradisional Senjata tradisional umumnya berupa senjata tajam atau senjata khas
suatu suku bangsa. Disuatu daerah senjata tradisional dipakai sebagai kelengkapan pakaian,
kelengkapan tarian dalam suatu upacara adat, atau untuk digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, sebagai contoh masyarakat papua sering berburu hewan di hutan, mereka mempunyai busur
dan panah sebagai senjata tradisionalnya.
Alat musik tradisional Alat musik tradisional adalah alat musik khas suatu daerah yang biasa
dimainkan dalam kegiatan adat, misalnya saat pementasan tari daerah,. Alat musik daerah dapat
terbuat dari kulit sapi, bambu, kayu, daun, bulu hewan dan besi olahan. Alat musik tradisional
di indonesia bisa dimainkan dengan cara dipukul, digoyangkan, dipetik atau ditiup. Contohnya
saja Gendang adalah alat musik yang berasal dari Jawa dan dimainkan dengan cara dipukul,
sedangkan Sasando adalah alat musik tradisional dari NTT dimainkan dengan cara dipetik.
Rumah adat Rumah adat merupakan rumah khas suatu daerah yang menjadi tempat
tinggal masyarakat di daerah tersebut. Rumah adat disuatu daerah disesuaikan dengan kondisi
lingkungan masyarakat. bentuk rumah adat menunjukkan ciri khas kehidupan masyarakat
didaerahtersebut.
2.1.2 Story Based Learning
Story Based Learning adalah strategi membawa konteks materi pembelajaran pada unsur-
unsur/element cerita,narasi, alur, karakter, konflik, dan disetiap perbedaan tersebut ada pesan
yang disampaikan dalam alur dan bisa terdapat pembelajaran/nilai dalam materi yang
disampaikan.
2.1.3 Media Pembelajaran Virtual Tour
Pada tahun 2015 google mengembangkan sebuah platform bernama Google Expedition
yang memungkinkan para guru dan peserta didik mengeksplorasi VR dari berbagai situs atau
tempat diseluruh dunia. Dengan memanfaatkan Google Expedition yang dikembangkan oleh
8
Google peserta didik dapat membuat Virtual Tour untuk membuat simulasi dari pemanduan
wisata, sehingga sebelum peserta didik tersebut terjun langsug dengan wisatawan diharapkan
sudah menguasai materi yang akan disampaikan. (J.S, Reddy, dkk 2017) Untuk itu media
simulasi pemanduan wisata dalam penelitian ini menggunakan platform Google Expedition
yang dikembangkan oleh google. Namun tidak menutup kemungkinan platform lain sepeti virtu,
atau indonesiavirtualtour lebih untuk membuat simulasi pemanduan wisata.
Media Virtual Tour yang dikembangkan oleh Google, diperlukan oleh pemandu wisata
untuk membuat simulasi tentang suatu obyek wisata, dapat juga digunakan sebagai media
belajar pada mata pelajaran Pemanduan Wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kelayakan modul media Virtual Tour dengan Google Expedition dalam pembelajaran Story
Based Learning, seberapa besar motivasi belajar setelah menerapkan Media Virtual Tour dengan
Google Expedition dalam pembelajaran Story Based Learning, mengetahui perbedaan hasil
belajar peserta didik setelah menerapkan Media Virtual Tour dengan Google Expedition dalam
proses Story Based Learnin.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Kerangka Berpikir
10
3.4 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru serta siswa kelas V SDN Binong Jati 3 Bandung. Adapun
siswa kelas V SD berjumlah 30 orang kemudian dipilih 10 orang siswa sebagai fokus
penelitian dengan rincian sesuai minat pelajaran yaitu 6 orang menyukai mata pelajaran IPS,
3 orang biasa saja terhadap mata pelajaran IPS serta 1 orang tidak menyukai pembelajaran
tersebut.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti sekaligus sebagai guru di kelas tersebut selama
pembelajaran. Hal ini dilakukan karena ditemukan permasalahan di atas ketika peneliti
sedang melakukan kegiatan mengajar. Adapun tujuan dari melakukan pengamatan adalah
untuk melihat situasi yang berkaitan dengan penelitian secara langsung.
11
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model alir (flow model) berasal dari
pengembangan penelitian kualitatif. Kegiatan analisis data antara lain mengeksplorasi data
yang sudah dikolektifkan baik dari instrumen utama maupun penunjang. Kemudian, semua
data tersebut dieleminasi jika tidak berkaitan dengan penelitian yang disusun menjadi data
teroganisir. Akhir dari teknik analisis data tersebut yaitu menyimpulkan data dengan
meninjau kembali keabsahan data dari instrumen penunjang serta hasil tukar pikiran guru.
Indikator keberhasilan penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan empat tingkat
kualifikasi sangat baik dengan skor 80-100; baik dengan skor 65-75; dan kurang dengan skor
50-60.
2. Konsultasi
dengan
Pembimbing
3. Konsultasi
dengan
Penyelaras
4. Mengurus Surat
Izin Penelitian
5. Pengamatan
6. Wawancara
7. Siklus I
8. Siklus II
9. Siklus III
12
10. Pengolahan Data
Hasil Penelitian
13
DAFTAR PUSTAKA
Adityo, A. (2017). Pembuatan Virtual Reality Tour dengan Metode Gambar Panorama untuk
Kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Univ. Nusant. PGRI Kediri, 1, 1-
7.
Azizah, A. R. (2019). Pengembangan Media Kartu Loker Dalam Pembelajaran IPS Materi
Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Kelas IV. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 7(2).
Mardhatillah, M., & Tanjung, H. S. (2018). Pengaruh Penerapan Metode Crossword Puzzle
Terhadap Keterampilan Sosial Pada Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di
Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Suak Pandan. Bina Gogik: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2).
Nurhidayah, R. S., Kurnia, D., & Sudin, A. (2017). Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya. Jurnal Pena Ilmiah, 2(1), 2051-2060.
Sari, M. Z., Fitriyani, Y., & Amalia, D. (2020). Analisis Bahan Ajar Keragaman Suku Bangsa
dan Budaya dalam Implementasi Karakter Toleransi di Sekolah Dasar. Jurnal
Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan,
Pengajaran dan Pembelajaran, 6(3), 382-396.
Tanjung, R. (2020, June). Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran
Scramble Siswa Kelas V SD Pudun Jae pada Materi Keanekaragaman Suku Bangsa
dan Budaya Indonesia. In Forum PAEDAGOGIK (Vol. 8, No. 1, pp. 132-148).
Umafagur, F., Sentinuwo, S. R., & Sugiarso, B. A. (2016). Implementasi Virtual Tour Sebagai
Media Informasi Daerah (Studi Kasus: Kota Manado). Jurnal Teknik Informatika,
9(1).
14