Pembimbing
dr. Dewi,Sp.OG
Disusun oleh
Luthfi Pratama 2012730058
Pendahuluan
Pertumbuhan janin terhambat (PJT) didefinisikan sebagai kegagalan janin untuk
mencapai potensi pertumbuhannya yang ditentukan secara genetik. PJT mempengaruhi
sekitar 5-15% dari seluruh kehamilan di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi bervariasi antara
negara-negara berkembang (30-55% dari bayi yang lahir di Asia Tengah, 15-25% di Afrika,
dan 10-20% di Amerika Latin.
Janin PJT didasarkan pada berat badan saat lahir (<2500 g) atau perkiraan berat janin
(<10 persentil), dan dengan penilaian pertumbuhan janin via ultrasound (lingkar perut <2.5th
persentil). Selain itu, perubahan indeks velocimetry Doppler, seperti bentuk gelombang arteri
umbilikalis abnormal atau berkurangnya pulsasi arteri serebri medial, menunjukkan kelainan
pada sirkulasi janin dan adalah indikasi dari PJT. bayi dengan berat lahir di bawah persentil 2
untuk usia kehamilan beresiko tinggi untuk mengalami pertumbuhan janin terhambat.
PJT dikaitkan dengan peningkatan risiko lahir mati, sementara juga merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal. Bayi PJT memiliki pada risiko tinggi
kelahiran prematur, asfiksia, gangguan termoregulasi, hipoglikemia, disfungsi jantung, dan
infeksi. Serta konsekuensi yang merugikan pada kesehatan seumur hidup, termasuk gangguan
perkembangan saraf di masa kecil dan risiko untuk penyakit metabolisme dan kardiovaskular
yang lebih tinggi saat dewasa
Kesimpulan
Perubahan transport nutrisi plasenta yaitu asam amino, asam lemak, atau glukosa
telah dikaitkan dengan beberapa kondisi yang diketahui meningkatkan risiko persalinan bayi
kecil atau pertumbuhan janin terhambat.