Anda di halaman 1dari 17

KHUDZ AQIDATAK ( AMBILLAH AQIDAHMU )

Hak Allah atas


seorang
hamba

Dibuat untuk :
RIMBA OFFICIAL
01 02

Topik
Hari Ini

Muqodimah penulis buku Hak Allah atas seorang hamba


Tentang Buku yang sedang kita bahas

Kitab Khudz Aqidatak


( Ambillah Aqidahmu )

Karya :
Syaikh Muhammad
bin Jamil Zainu
Kitab pembahasan aqidah yang ringkas dan padat.
Yang disertai poin-poin dengan dilengkapi dalil-dalil Al-
Quran dan Sunnah.
Sangat cocok untuk dipelajari bagi penuntut ilmu pemula
Muqodimah
Sesungguhnya segala puji milik Allah. Kami memuji-Nya,
memohon pertolongan kepada-Nya, dan memohon ampunan
kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-
kejahatan diri kami dan dari keburukan amal perbuatan kami.

Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada


yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa disesatkan-
Nya, tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi


dengan benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan
Rasul-Nya.

Adapun setelahnya,
Muqodimah
Ada beberapa pertanyaan penting dalam masalah 'aqidah
yang telah saya jawab dengan menyertakan dalil-dalilnya
yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits, sehingga
pembaca dapat meyakini bahwa itulah jawaban yang benar.

Hal ini sangat penting karena kepercayaan dalam tauhid


adalah dasar bagi kebahagiaan manusia, baik dalam
kehidupan di dunia ini, maupun dalam kehidupan mereka
kelak di akhirat

Demi Allah, saya memohon kepada Allah agar menjadikan


karya tulis ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Dan saya pun
memohon kepada-Nya agar menjadikan upaya ini ikhlas,
murni karena Allah.

Muhammad bin Jamil Zainu


Hak Allah Atas
Para Hamba-Nya
1. Untuk apa Allah Subhanahu Wata'ala
menciptakan kita?
Jawaban : Dia menciptakan kita untuk beribadah kepada-
Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu
apapun. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala :

‫ِن‬ ‫ْو‬ ‫ُد‬ ‫ُب‬ ‫ْع‬ ‫َي‬‫ِل‬ ‫اَّل‬‫ِا‬ ‫َس‬ ‫ْن‬ ‫اِاْل‬ ‫َو‬ ‫َّن‬ ‫ِج‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫ُت‬ ‫ْق‬‫َل‬ ‫َو َم ا َخ‬
"Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan
agar mereka beribadah kepada-Ku." ( Adz-Dzariyat : 56 )

Dan sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam,


" Hak Allah atas hamba-hamba-Nya hendaklah mereka
beribadah kepada-Nya dan tidak berbuat syirik kepada-
Nya dengan sesuatu apapun." ( HR. Bukhari dan Muslim )
Faidah
Tujuan Allah menciptakan kita adalah
untuk beribadah kepada-Nya.
Makna ‫ ِااَّل ِلَي ْع ُبُد ْو ِن‬:
" Agar mereka beribadah kepada-Ku"

Mujahid :
Agar aku berikan perintah dan larangan kepada
mereka.

Ibnu Abbas:
Agar mereka mengakui kewajiban untuk
beribadah kepadaku. Baik sukarela maupun
terpaksa.

Ulama tafsir :
" Agar mereka mentauhidkan-Ku"
Faidah
Allah menciptakan kita, bukan karena
butuh pada makhluq. Kita beribadah,
karena kita butuh kepada-Nya.

Hak Allah atas seorang hamba adalah kita


beribadah kepada Allah dan tidak berbuat
syirik kepada-Nya.

Hak hamba kepada Allah adalah Allah


tidak akan menyiksa hamba yang tidak
melakukan kesyirikan.
Hak Allah Atas
Para Hamba-Nya
2. Apakah ibadah itu?
Jawaban : Ibadah adalah suatu nama yang mencakup
segala ucapan dan perbuatan yang dicintai oleh Allah,
seperti do'a, shalat, berqurban, dll. Allah Subhanahu
Wata'ala berfirman

‫ُق ْل ِاَّن َص اَل ِت َو ُنُس ِك َو َم ْحَي ا َو َم َم اِت ِلّٰلِه َرِّب اْلٰع َلِم ْي َۙن‬
‫ْي‬ ‫َي‬ ‫ْي‬ ‫ْي‬
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku,
ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan seluruh alam ( Al-An'am : 162 )

Dan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,


" Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan
sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku
wajibkan kepadanya." ( HR. Bukhari )
Faidah
Makna Ibadah
Bahasa : Merendahkan diri
Syar'i : ( Penjelasan di atas )

Makna ibadah yang sempurna saat dua unsur


ini tergabung : Penghambaan dan Rasa Cinta

Tujuan kita diciptakan adalah beribadah.


Maka, kita mesti berusaha agar setiap aktivitas
kita selalu dicintai dan disukai oleh Allah.

Segala aktivitas ibadah, hidup dan mati kita


hanya untuk dan karena Allah.

Faidah Hadits
Amalan hamba yang paling dicintai Allah adalah
amalan wajib.
Seperti : Sholat 5 waktu, puasa ramadhan, dll.

Begitu indah bila kita sudah dicintai oleh Allah,


Kita akan dibimbing oleh Allah, doa cepat
dikabulkan, dan kita dilindungi oleh Allah.
Hak Allah Atas
Para Hamba-Nya
3. Bagaimana cara kita beribadah kepada Allah?
Jawaban : Kita beribadah kepada-Nya dengan cara yang
telah Allah dan Rasul-Nya perintahkan. Allah Ta'ala
berfirman

‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاِط ْي ُع وا َهّٰللا َو َاِط ْي ُع وا الَّرُس ْو َل َو اَل ُتْب ِط ُلْٓو ا َاْع َم اَلُكْم‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah


dan taatlah kepada Rasul dan janganlah kamu
merusakkan segala amalmu." ( Muhammad : 33 )

Dan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,


“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan
berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak”
( HR. Muslim)
Faidah
Panduan kita beribadah adalah melalui
Al-Quran dan Al-Hadits ( Sunnah )

Hukum asal ibadah adalah haram.


Sampai ada dalil dari Quran dan Sunnah yang
melandasi ibadah tersebut.

Ibadah yang tidak berlandaskan Al-Quran dan


Sunnah maka tertolak.

Batasan "Ibadah yang tidak sesuai ajaran islam"


ada tiga :
1) Sesuatu itu adalah hal yang baru.
2) Hal baru tersebut adalah dalam urusan agama
3) Hal baru itu tidak berlandaskan Al-Quran dan
Sunnah
Hak Allah Atas
Para Hamba-Nya
4. Haruskah kita beribadah kepada Allah
dengan rasa takut dan rasa harap?

Jawaban : Ya, demikianlah kita beribadah kepada-Nya.


Allah Ta'ala berfirman, menggambarkan orang-orang
mukmin:
‫َتَت َجاٰف ى ُجُنْو ُبُه ْم َع ِن اْلَم َض اِج َيْد ُع ْو َن َرَّبُه ْم َخْو ًف ا َّو َط َم ًع ۖا‬
‫ِع‬
"Mereka selalu berdo'a kepada Rabb-nya dengan penuh
rasa takut dan harap." ( As-Sajdah : 16 )

Dan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda


" Apa yang kamu perbuat jika kamu shalat?"
Maka pemuda itu menjawab: "Saya meminta Surga
kepada Allah dan saya memohon perlindungan kepada-
Nya dari Neraka. ( Abu Dawud ) ( Shahih )
Faidah
Ibadah itu mesti dengan perasaan.
Para ulama menyebutkan bahwa ada 3 unsur
perasaan yang perlu kita hadirkan saat ibadah.
1. Cinta kepada Allah
2. Takut kepada Allah
3. Berharap kepada Allah.
Adapun dalil kita beribadah dengan rasa cinta
adalah :
ۙ ‫َو اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاَش ُّد ُحًّب ا ِّلّٰلِه‬
"Adapun orang-orang yang beriman sangat besar
cintanya kepada Allah." ( Al-Baqarah : 165 )

Para ulama menyebutkan bahwa perumpamaan


beribadah dengan rasa takut, harap, dan cinta
nya adalah seperti burung.
Dua sayap adalah takut dan harap.
Kepala burung adalah rasa cinta.
Faidah
Cinta kepada Allah
Kita sadari bahwa Allah itu memiliki nama-
nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi.
Seperti : Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-'Afuw, Al-
Wadud, Al-Ghafur, As-Sitr, dan lain-lain.

Kita sadari bahwa Allah sudah banyak


memberikan nikmat kepada kita, walaupun kita
banyak bermaksiat kepada-Nya.

Berharap kepada Allah


Kita berharap kepada Allah agar Allah menyukai apa
yang kita amalkan dan menerima amalan kita.
Kita berharap kepada Allah agar bisa masuk Surga.
Kita berharap atas pengabulan janji-janji Allah yang
pasti Allah berikan.

Takut kepada Allah


Kita takut bahwa amalan kita ada yang tidak Allah
sukai, lalu amalan itu tidak diterima oleh Allah.
Kita takut atas hukuman yang Allah beri atas
dosa-dosa kita, baik di dunia dan akhirat.
Hak Allah Atas
Para Hamba-Nya

5. Apa yang dimaksud ihsan dalam ibadah?


Jawaban : Ihsan adalah merasakan pengawasan Allah
dalam ibadah. Allah Ta'ala berfirman:

‫ َو َتَق ُّلَبَك ِفى الّٰس ِج ِد ْيَن‬, ‫اَّلِذ ْي َيٰر ىَك ِح ْي َن َتُق ْو ُم‬
"Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat),
dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu diantara
orang-orang yang sujud." ( Asy-Syu'ara : 218-219 )

Dan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda


Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu
melihat-Nya.
Maka apabila kamu tidak melihat-Nya,
sesunguguhnya Dia melihatmu. ( Muslim )
Faidah
Ihsan adalah merasakan pengawasan Allah dalam
ibadah.
Meyakini bahwa saat kita beribadah Allah sedang
melihat, mendengar, mengetahui, bahkan
mengawasi apa yang sedang kita lakukan.

Tingkatan Ihsan
High Quality
"Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu
melihat-Nya."
Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan:
" Menghadirkan perasaan bahwa Allah sangat
dekat dihadapannya, seolah-olah ia sedang
melihat Allah.

Lower Quality
"Maka apabila kamu tidak melihat-Nya,
sesungguhnya Dia melihatmu."
Ibnu Rajab : Maka dengan imannya, ia yakin bahwa
Allah mengawasinya, baik lahir maupun
batin.

Anda mungkin juga menyukai