DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA............................................2
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.....................................................................4
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping.......................8
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas................16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana....................................................17
i
1
BAB I PENDAHULUAN
Prevalensi kasus Covid-19 di Indonesia adalah sebanyak 104,432 dan kasus
meninggal sebanyak 4,975 yaitu 4,8% sedangkan angka kematian kasus Covid-19
didunia update 5 Oktober 2020 yaitu sebanyak 26,5 juta kasus (Kemenkes, 2020).
Temuan dari 138 kasus COVID-19, hasilnya menunjukkan bahwa 64 (46,4%) di
antaranya memiliki komorbiditas. Pasien yang dirawat di perawatan intensif unit
(ICU) memiliki jumlah komorbiditas yang lebih tinggi (72,2%) daripada mereka
tidak diterima di ICU (37,3%). Ini menunjukkan komorbiditas kemungkinan
adalah faktor risiko membawa hasil yang merugikan (Yang, dkk. 2020). Salah
satu penyebab penyakit komorbid adalah radikal bebas. Untuk menghambat
radikal bebas yang berlebih didalam tubuh perlu adanya asupan antioksidan dari
luar sehingga dapat mencegah penyakit yang disebabkan radikal bebas tersebut.
Salah satu sumber antioksidan dari luar tubuh yang berasal dari alam adalah
tanaman obat seperti jahe merah. Selaras dengan surat edaran Dirjen Pelayanan
Kesehatan nomor HK.02.02/IV/2243/2020 bahwa perawatan secara mandiri dan
benar merupakan hal yang bisa dilakukan masyarakat melalui pemanfaatan
tanaman obat sebagai obat tradisional (Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan,
2020).
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi besar dalam
pengembangan tanaman obat. Iklimnya yang strategis memberi ruang bagi
beragam spesies tanaman obat untuk berkembang biak. Jahe (Zingiber officinale)
merupakan salah satu spesies tanaman obat yang umum dibudidayakan di
Indonesia. Jahe adalah tanaman herba, tegak, tinggi sekitar 30-60 cm. Walaupun
morfologi jahe agak mirip dengan tanaman rimpang lain seperti kunyit dan
temulawak, jahe memiliki aroma yang khas yaitu memberi kesan menyegarkan
dan pedas. Jahe juga memiliki manfaat bagi kesehatan manusia seperti
melancarkan peredaran darah, meningkatkan gairah seksual (afrodisiak),
menghambat terjadinya ejakulasi dini, meningkatkan sistem tubuh, merangsang
regenerasi tubuh, menghangatkan badan, dan antiradang (Mahendra, 2005).
Jahe merah (Zingiber officinale var Rubrum) termasuk komoditas yang
diperdagangkan secara luas di dunia (Hidayana N, 2017). Masyarakat Indonesia
umumnya telah mengenal dan memanfaatkan jahe untuk berbagai kepentingan,
misalnya sebagai campuran bahan makanan dan minuman mulai dari tingkat
tradisional sampai tingkat modern. Secara empiris jahe merah bermanfaat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasai radang, batuk, luka, dan alergi akibat
gigitan serangga. Secara ilmiah ekstrak rimpang jahe merah positif mengandung
senyawa flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan terpenoid dan ekstrak ini
memeiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 10,35 µg/mL
(Munadi, 2020).
2
Produk olahan jahe sudah banyak jenisnya diantaranya permen jahe, teh jahe,
wedang uwuh, jus jahe, anggur jahe dimana masyarakat sudah bisa membeli
dengan mudah. Minuman jahe biasanya disajikan hangat dan cenderung
dikonsumsi oleh orang dewasa dan lanjut usia. Sebagian besar masyarakat
memiliki asumsi bahwa jahe adalah minuman untuk orang tua karena
penyajiannya yang konservatif. Selain itu, sistem pemasaran produk minuman
jahe hanya dengan menjual langsung ke pembeli. Oleh karena itu, dibutuhkan
suatu inovasi pengolahan jahe baik dari segi penyajian, kemasan, maupun rasa
untuk mengubah image tersebut.
Ja-Healthy merupakan minuman praktis dan ekonomis dengan kandungan
antioksidan,vitamin, dan mineral yang berasal dari senyawa bioaktif jahe merah,
kayu manis, sereh, daun pandan dan gula merah. Minuman Ja-Healthy di padu
padankan dengan beberapa varian rasa yaitu original, madu dan susu kental manis.
Inovasi produk ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk jahe dan
dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan dan pendapatan.
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Dalam rangka untuk meningkatkan keanekaragaman produk minuman yang
bersifat ekonomis, praktis dan menyehatkan kami membuat suatu produk yang
memiliki inovasi tersendiri. Produk minuman jahe siap saji yang bernilai
ekonomis dengan berbagai variasi rasa yang dikemas didalam botol kemasan
sehingga lebih praktis dan tentunya dengan harga yang cukup bersahabat serta
memiliki khasiat yang menyehatkan tubuh. Produk ini dinamakan Ja-Healthy.
Ukuran botl kemasan yang akan digunakan adalah 250 mL. Ja-Healthy ini
merupakan sebuah inovasi dari penggabungan beberapa rasa yang dipadukan
kedalam sebuah minuman.
Kami membuat produk ini dengan mengkombinasikan rasa manisnya susu, madu
dan gula merah, pedasnya rasa jahe. Keunggulan-keunggulan produk kami yaitu
variasi rasa, kemasan yang lebih praktis. Salah satu keunikan minuman Ja-
Healthy yang akan kami produksi adalah variasi rasa yang terdiri dari bahan-
bahan yang bermanfaat baik bagi kesehatan diantaranya kami akan menggunakan
susu kental manis, madu, dan coklat. Harga yang terjangkau juga menjadi daya
saing terhadap produk kompotitor minuman jahe yang sejenis. Dalam hal ini
produk yang kami buat memiliki beberapa manfaat salah satunya memperkuat
daya tahan tubuh dimana berkaitan dengan kondisi saat ini (pandemi Covid-19).
Untuk pemasaran kami akan lebih memanfaatkan media social seperti Instagram,
Facebook dan WhatsAap. Penggunaan media sosial dimaksudkan sebagai sarana
untuk mempromosikan produk kami berusaha dengan berbagai inovasi seperti
pembuatan poster. Selain itu untuk menarik perhatian kami juga memberi
berbagai rasa agar sesuai dengan segala umur seperti manis untuk anak-anak dan
rasa pedas untuk remaja dan dewasa.
2.1 Tabel Rencana Anggaran Biaya
3
4. Lain-lain (maks. 15 %)
Biaya akses publikasi 1 Rp 1.000.000 Rp 1.050.000
SUB TOTAL Rp 1.050.000
Besaran
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
Dana (Rp)
Belmawa Rp. 3.700.000
1 Bahan habis pakai Perguruan Tinggi Rp. 865.500
7
Belmawa Rp 7.000.000
Perguruan Tinggi Rp 1.750.000
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (jika ada) Rp 250.000
Jumlah Rp 9.000.000
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan., 19 Mei 2020. Surat Edaran Nomor
HK.02.02/IV/2243/2020 Tentang Pemanfaatan Obat Tradisional Untuk
pemeliharaan kesehatan, Pencegahan Penyakit dan Perawatan kesehatan.
Mahendra, 2005. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Cetakan 1. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Munadi R., 2020. Analisis Komponen Kimia dan Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. Var Rubrum),
Cokroaminoto Journal of Chemical Science, 2(1): 1-6.
Program Kreativitas Mahasiswa Jagger, minuman Jahe Dingin Sebagai
Modifikasi Penyajian Jahe Konfesional Berlandaskan Sistem Usaha
Waralaba. Institut Pertanian Bogor. 2010.
9
D. Identitas Diri
11
G. Identitas Diri
12
J. Identitas Diri
13
M. Identitas Diri
14