Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BUSINESS PLAN

CHEESY EASY

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pembimbing :

Dra. Kristianingsih, M.Si.

Disusun oleh

Kelompok 5

Ira Husna Rachmasari 185121011


Luis Figo Romario Hutahaean 185121016
Nadia Reynilda Aulia Putri 185121021
Najla Putriani Mulya 185121024
Salma Nadilah Nurfauziah 185121028

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada akhir tahun 2019 terjadi wabah pandemi Covid-19 yang telah membawa perekonomian
nasional dan global ke arah resesi ekonomi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi
nasional dan global yang negatif atau kontraksi. Perekonomian nasional mengalami kontraksi
pada triwulan II tahun 2020 dengan pertumbuhan ekonmi -5,3%. Kemudian pada triwulan III
tumbuh sebesar -3,49% (YoY) membaik dari triwulan II. Selanjutnya pada triwulan IV tahun
2020 pertumbuhan Indonesia mengalami perbaikan. Meskipun mengalami kontraksi,
pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV sebesar -2,19% membaik dari pertumbuhan.

Hal ini menunjukkan proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah dari aktivitas-aktivitas
ekonomi nasional menunjukkan ke arah zona positif. Kontraksi tersebut disebabkan oleh
penurunan konsumsi rumah tangga akibat pembatasan sosial untuk mencegah Covid-19,
penurunan belanja investasi termasuk untuk pembangunan dan perolehan aset tetap dan
penurunan realisasi belanja pemerintah termasuk belanja barang. Disamping itu, terjadi
penurunan perdagangan luar negeri yang cukup tajam. Pemerintah berupaya untuk meningkatka
performance ekonomi nasional pada triwulan III dan diharapkan pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2021.

Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah melaksanakan program Pemulihan Ekonomi


Nasional (PEN) yang diharapkan efektif mulai triwulan III. PEN tersebut dari 3 (tiga) kebijakan
utama yaitu peningkatan konsumsi dalam negeri (demand), peningkatan aktivitas dunia usaha
(supply) serta menjaga stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter. ketiga kebijakan tersebut harus
mendapat dukungan dari Kementrian/Lembaga, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, pelaku
usaha dan masyarakat.

Salah satu sektor yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM), yang juga menggerek turunnya perekonomian nasional. Hal ini bisa
dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian
nasional.
Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (UMKM) tahun 2018, jumlah
pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya
serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga
kerja dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB)
sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya
hanya sebesar 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha.UMKM tersebut didominasi oleh
pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%.
Sementara itu sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8%.
Selain itu, untuk menjalankan program PEN pemerintah menerbitkan program untuk
mendukung UMKM untuk menggerakkan ekonomi. Dukungan UMKM menjadi perhatian utama
pemerintah dalam hal pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin dari alokasi anggaran Program
Pemulihan Ekonomi Nasional dan stimulus UMKM yang telah dikeluarkan. Total anggaran
untuk UMKM dalam PEN sendiri tahun 2020 mencapai Rp123,46 triliun, sementara untuk tahun
2021 pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp48,80 triliun. Per 3 November 2020 telah
terealisasi 76% atau senilai Rp93,48 triliun.
Dari data di atas, Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena
jumlah UMKM terutama usaha mikro yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat
besar. Pemerintah dan pelaku usaha harus menaikkan ‘kelas’ usaha mikro menjadi usaha
menengah. Basis usaha ini juga terbukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi. Usaha mikro
juga mempunyai perputaran transaksi yang cepat, menggunakan produksi domestik dan
bersentuhan dengan kebutuhan primer masyarakat.
Berdasarkan fakta-fakta diatas kami menyadari bahwa adanya peluang yang besar untuk
kami melakukan suatu bisnis di sektor UMKM, terkhususnya kami juga ingin menciptakan suatu
bisnis yang dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama untuk mendukung pelaku UMKM. Kami
yakin bisnis ini dapat berkembang pesat karena bisnis ini merupakan bisnis dibidang kebutuhan
pokok yang mana telah menjadi kodrat bahwa setiap manusia pasti memiliki kebutuhan. Selain
itu, kami melihat adanya dukungan pemerintah untuk mensejahterakan pelaku usaha UMKM.
Oleh karena itu, kami melihat adanya peluang untuk mengembangkan ide bisnis kelompok kami
menjadi salah satu jenis usaha UMKM.
1.2 Dasar Gagasan Usaha

1.2.1 Prospek Pasar

Pasar menjadi salah satu tempat yang paling menguntungkan pada lingkungan bisnis
untuk menghasilkan keuntungan. Sehubungan dengan pertumbuhan bisnis dan perusahaan,
maka perusahaan perlu menganalisa prospek pasar yang dapat dimanfaatkan. Analisis
prospek pasar ini menjadi sangat penting karena perusahaan perlu mengetahui besaran
peluang yang tersedia untuk memasarkan produknya dan dapat mempertimbangkan apakah
pasar cukup besar untuk mendukung bisnis dengan produk ini dan memberikan laba.

Pada kesempatan kali ini dengan melihat kebutuhan mahasiswa akan camilan yang
murah namun mengenyangkan dengan range harga yang murah. Maka dari itu kelompok
kami membuat produk kuliner/makanan yang bernama “Easy Cheesy” dengan cakupan
customer segment dimulai dari balita, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.

Prospek pasar dengan cakupan customer segment yang mencakup berbagai kalangan
usia memungkinkan peluang penjualan pasar semakin besar dan keuntungan yang akan
didapat pun semakin mudah.

1.2.2 Manfaat Ekonomi

Adapun manfaat ekonomi yang diperoleh dari usaha ini adalah:

a. Keuntungan yang akan diperoleh dari hasil penjualan


b. Terciptanya lapangan pekerjaan baru
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan banyaknya konsumen yang datang
sehingga memotivasi terciptanya lapangan usaha baru.

1.2.3 Manfaat Sosial

Manfaat sosial yang diperoleh dari usaha ini adalah:

a. Membantu pemerintah dalam mengembangkan dan meramaikan kewirausahaan di


Indonesia, khususnya pada angkatan kerja;
b. Memudahkan masyarakat dalam memperoleh kue basah yang sehat dan berkualitas;
c. Berkurangnya jumlah pengangguran.

1.3 Visi, Misi dan Tujuan

Visi :

“Memberikan sebuah kebahagiaan dari aroma keju yang manis”

Misi :

1. Memberikan cita rasa yang pas dan khas;


2. Mengutamakan kualitas produk;
3. Berorientasi pada kepuasan konsumen;
4. Mengembangkan inovasi dalam produk dan pelayanan.

1.4 Sejarah Umum Perusahaan


1.4.1 Deskripsi Perusahaan

Nama Perusahaan : Cheesy Easy


Alamat Perusahaan : Jl. Sarijadi Blok 6 No. 117 Kel. Sarijadi Kec. Sukasari
Jenis Perusahaan : Industri Rumahan
Jumlah Karyawan : 5 (lima) orang
Produk : Makanan ringan berbahan dasar keju
Email : cheesyeasy@gmail.com

1.4.2 Sejarah Perusahaan

Cheesy easy berasal dari kata cheese yang berarti keju dan easy yang berarti mudah, jika
digabungkan mempunyai arti lain yaitu olahan keju yang dapat di buat dengan mudah.
Cheesy Easy adalah bentuk makanan ringan yang berbahan pokok lumpia,keju dan gula.
Awal mula kami membuat produk ini terinspirasi dari salah satu makanan khas Kab.
Temanggung yaitu pisang aroma yang bahannya kurang lebih sama seperti produk yang kami
punya, hanya saja bahan pokok yang awalnya memakai pisang kami ganti menjadi keju agar
menjadi sebuah inovasi yang baru. Hanya dengan budget yang minim semua kalangan bisa
menikmati makanan ringan yang kami jual. Adapun kelebihan dari produk kami yaitu bahan
yang digunakan tidak memakai formalin dan pemanis buatan. Packaging yang kami gunakan
juga mengunakan Box berbahan dasar seperti kardus agar ramah lingkungan dan memakai
alas yaitu kertas minyak . Kami juga menjual produk ini dalam bentuk frozen food supaya
memudahkan pengirim ke luar kota. Selain untuk memudahkan pengiriman ke luar kota,
banyak calon pembeli yang menginginkan produk yang masih dalam kondisi hangat. Namun,
karena terbatas oleh jarak dan waktu kami memikirkan terobosan yakni berupa bentuk frozen
food.
1.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai
faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisis
SWOT terdiri dari analisis terhadap kekuatan (stengths), kelemahan (weakness), kesempatan atau
peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisa SWOT ini semata-mata sebagai sebuah
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi dan memudahkan
mengambil keputusan dalam kebijakan-kebijakan yang akan diambil.

SWOT adalah singkatan dari:

 S = Strengths (kekuatan). Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kekuatan dari suatu perusahaan. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap
perusahaan perlu menilai kekuatankekuatan yang dimiliki di bandingkan dengan para
pesaingnya.
 W = Weaknesses (kelemahan). Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang
merupakan kelemahan dari perusahaan pada saat ini. Menganalisis kelemahan di dalam
sebuah perusahaan yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan.
 O = Opportunities (Peluang). Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan
peluang perusahaan dan memberikan peluang berkembang dimasa depan. Cara ini adalah
untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan perusahaan berkembang di
masa yang akan datang.
 T = Threats (hambatan). Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman
yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi,
ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.

Strengths (Kekuatan)  Praktis, lezat dan mengenyangkan.


 Tidak menggunakan bahan pengawet.
 Harga terjangkau.
 Kebersihan terjamin.
 Halal
Weaknesses (Kelemahan)  Belum memiliki offline store resmi.
Opportunities (Peluang)  Cakupan customer segment yang mencakup berbagai
kalangan usia.
 Kebutuhan masyarakat akan cemilan dengan harga murah.
Threats (Ancaman)  Pesaing dengan harga yang lebih murah.
 Pesaing dengan kapasitas produksi lebih banyak.
 Terjadinya kenaikan bahan baku produksi.

1.6 Daftar Riwayat Hidup Pengelola

 Nama : Luis Figo Romario Hutahaean


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 23 Agustus 2000
Alamat : Jl Anggur VI No 20 Blok IV 077/021 Perumnas, Kel.
Karanganyar Kec Subang Kabupaten Subang Provinsi Jawa
Barat
Telepon/HP : 0899-2925-196
Email : luisfigo291@gmail.com

 Nama : Ira Husna Rachmasari


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 7 September 2000
Alamat : Jajaway 004/006 Kel Tanjung Kec Kawalu Kota Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat
Telepon/HP : 0822-1774-6131
Email : ihusna.rachmasari@gmail.com

 Nama : Najla Putriani Mulya


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung,28 juli 2000
Alamat : Jl. Sarijadi Blok 6/117 Rt 09/03, Kel. Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota
Bandung
Telepon/HP : 085524595920
Email : najlaputrianimulya@gmail.com

 Nama : Salma Nadilah Nurfauziah


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 7 Januari 2001
Alamat : Seni Baru 001/018 Kel Jayawaras Kec Tarogong Kidul
Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat .
Telepon/HP : 085624665009
Email : Salmanadilah@gmail.com

 Nama : Nadia Reynilda Aulia Putri


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Agustus 2000
Alamat : Sarijadi Flat L II No. 6
Telepon/HP : 0857-9423-2430
Email : nadiareynilda08@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai