8 Tanjek - 6 Juni 2020
8 Tanjek - 6 Juni 2020
SASIGAR
I Putu Sugih Arta
atau ajaran langit biru. Ajaran suci puan remaja. Namun sebaliknya Te- pribadian bar-bar. Mereka bersatu bala tentaranya gugur. Bahkan ia
yang sangat menghormati,alam mujin, lelaki yang sudah berumur. mengangkat senjata. Wuji yang sempat terjerat, oleh kemampuan
lingkungan sesama manusia dan Usianya saat itu lima puluh tahunan, terbakar,saking marah karena utu- lihai para pimpinan pasukan kedua
pencipta alam semesta. Dari lem- mungkin sebaya dengan orang tua sannya dipotong telinganya. kerajaan besar di Asia Tengah.
bar buku langit,mereka mempela- dari Wuji. Karena itu ia mengang- “Aku yang mengutusmu, jadi Disinilah kemampuan Wuji diuji,
jari bagaimana manusia harus gap Wuji adalah putrinya. Apalagi aku yang bertanggungjawab. Tel- ia pun melakukan gerakan fantas-
bersikap, berpola santun sehingga ia bertalenta pemimpin, sehingga ia ingamu harus kembali, jika tidak tis, sehingga mampu terlepas dari
tidak melukai sesama manusia, sangat disayang layaknya seorang mereka harus membayar dengan jeratan yang membuatnya terjun-
lingkungan dan membuat marah putri istana. Sikap seorang ayah di- nyawanya…!”teriaknya mengg- gkal di tanah sedangkan kudanya
sang pencipta. Mereka sangat tanggap lain oleh Wuji. Suatu hari, etarkan jiwa semua orang. terjerebab.
menyadari bahwa lidah adalah saat malam tiba, ia menyelinap ke Pasukan berkuda pun memulai Ia adalah murid utama pergu-
senjata yang parah,otak adalah ruangan Kaisar. Lalu tidur diseb- adegan mengerikan, satu perastu ruan silat Bidadari Langit, dengan
pencetus ide yang kadangkala elahnya, ia tak diapa-apakan, dalam desa di wilayah Nishafur dibantai kemampuan tenaga dalam yang
konyol dan membuat sesama ma- pikiran kaisar, mungkin sahabatnya secara sadis, hampir sebagian rakyat tinggi ia menghadapi pasukan
nusia akan terpuruk. kembali menjadi kanak-kanak, ta- jelata yang tak mengetahui duduk lawan sendiri. Di kubu musuh,
Shamanisme ala Temujin, mem- kut tidur sendirian. Dibiarkan saja perkara. Setelah Wuji menanya- melihat pimpinan pasukan Mongol
buat rakyat sangat disiplin pada sampai pagi,tak disentuhnya. Tentu kan dimana sepasang telinga anak terjerebab terkena jebakan jerat
empat guru utama. Guru alam saja,Wuji merasa tak berdaya. Ia buahnya disembunyikan, penduduk yang dipasangnya, secera serentak
semesta, guru di perguruan, guru tak akan mampu mengungkap isi tak menjawab, mereka pun mem- menghunus pedang mengham-
di rumah dan guru pemerintah. hatinya kepada Kaisar yang mem- bantainya dengan kejam. Lalu, pirinya. Namun, mereka tertipu.
Bahkan yang membuat kagum perlakukannya sebagai anaknya membakar desa itu sampai ludes. Wuji bangkit lalu melompat tinggi
Wuji, bagaimana sikap Temujin sendiri. Cinta membara dihatinya Pasukan Nishafur dan Herat menggunakan ginkangnya. Ia
mempengaruhi istana untuk mem- sangat menyiksa,ia bisa gila kare- yang terlambat, melihat mayat- melompati beberapa kepala dan
berikan penghormatan kepada nanya. Pelampiasnya hanyalah satu mayat bergelimpangan di depan berdiri bebas dibelakangnya. Mu-
mendiang elangnya untuk mem- berperang, ya berperang. Ia mem- rumahnya yang terbakar. Mereka suhnya hanya bisa melongo, mere-
buat patung emas dan menaruh impin pasukan sendirian menuju mengeleng ngeri, benar-benar ka pun berbalik mengejar sembari
pesan di kedua kepak sayapnya. ke wilayah Asia Tengah, mereka biadab dan tak beradab. Hampir melakukan tusukan dengan pedang
Hal ini menandakan, penghor- menuju Nishafur dan Herat. Inilah 1,7 juta orang dihabisi dengan di tangan. Wuji tanpa sengaja, lalu
matan bagi sang elang yang telah misi pertama Wuji, ia mengamuk pedang pasukan Mongol di Ni- mengerahkan ilmu kedigjayaan
meningkatkan dirinya menjadi bagaikan banteng ketaton mengan- shafur. Kemudian, pasukan di yang dimilikinya. Hanya beberapa
guru semesta. Ia menjadi guru curkan musuh yang tak mau tunduk bawah panglima Wuji bergerak detik saja pimpinan pasukan itu
setelah berusaha menyelamatkan kepada kekasaran Mongol. ke Herat dan bertemu dengan terkapar dengan tubuh kurus
dirinya dari bahaya yang akan “Kami lebih baik mengang- pasukan gabungan Nishafur dan kering tak bernyawa. Demikian
mengancam jiwanya. kat senjata daripada tunduk Herat. Pertemburan dahsyat tak dahsyat ilmu bidadari langit, se-
Wuji sebagai wanita menjelang kepada raja zalim yang tak bisa dielakkan lagi. hingga hanya beberapa jam saja
WUJI yang menduga ajaran melanggar. Dan, sebaliknya halus usia dewasa,sangat mengagumi berperikemanusiaan,”ujar pem- Kedua pasukan kerajaan me- kedua kerajaan hancur dibuatnya.
sang idola adalah ajaran Budhies, jika patuh pada tata krama. Ia tak ajaran yang dianut junjungannya. impin Nishafur dan Herat sepa- mang terlatih dan hebat, mereka Kembali pasukan Wuji mengamuk,
seperti yang dipeluk orang tuanya, menduga,ajaran itu begitu mulia. Lama kelamaan ia jatuh cinta pada kat, mereka memiliki peradaban mengepung pasukan Mongol dari menghancurkan Herat. Sekitar 2
justru sebaliknya tidaklah de- Mereka menyebutnya dengan Temujin, sehingga bersemilah sen- tinggi, tatkala itu. Tentu saja dua jurusan. Panglima Wuji pun juta orang dibantai, Mongol pun
mikian. Ajaran mereka kasar, jika ajaran birunya surga yang perkasa andung cinta di hati seorang perem- mereka tak mau dikuasai oleh ke- mengamuk. Beberapa anggota digjaya.(Bersambung)
WWW.POSBALI.CO.ID