Anda di halaman 1dari 5

Tugas 4

Refleksi Hasil Pertemuan Materi 3

Identitas Ilmu Pengetahuan

Nama : Kevin William Albert


Nim : 2022.4.101
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

Pengetahuan Baru / Rangkuman dan Kesimpulan Materi 3

1. Konsep pengetahuan = menjelaskan gambaran pengetahuan pada umumnya sebagai


kegiatan mengetahui yang menghasilkan pengetahuan sebagai kekayaan mental bagi
kehidupan manusia.
2. Berdasar keterkaitan antara yang satu dengan yang lain, hal-hal yang dilihat tadi dapat
memiliki berbagai kemungkinan: dapat memiliki hubungan tetap yang bersifat
permanen (essensial), dapat memiliki hubungan yang bersifat sementara dan
kebetulan (aksidental), dan dapat pula tidak memiliki hubungan antara
yang satu dengan yang lain.
3. Dari usaha manusia secara langsung maupun hasil komunikasinya satu sama lain,
pengetahuan setiap orang diharap semakin lama semakin berkembang. Pengetahuan
manusia berkembang dari lingkup sempit dan berjumlah sedikit ke lingkup yang
semakin luas dan semakin banyak, dari tingkat sederhana ke tingkat yang semakin
kompleks dan semakin terperinci, dari pengetahuan yang samar samar dan kabur ke
tingkat pengetahuan yang semakin terang dan jelas.
4. Pengetahuan memberikan penjelasan dan kejelasan pada manusia berkenaan dengan
alam semesta seisinya serta kehidupan manusia sendiri; dari penjelasan yang bersifat
deskriptik, korelatif, kausatif, prediktif, hingga pengetahuan yang bersifat kreatif
5. Pengetahuan dapat meningkatkan kemampuan manusia mengatur, mengendalikan dan
menguasai alam semesta seisinya serta kehidupan manusia. Pengetahuan merupakan
sumber jawaban bagi manusia dalam menghadapi berbagai pertanyaan yang muncul
dalam kehidupan.
6. Jenis-jenis pengetahuan = Obyek dan sumber kegiatan mengetahui, cara dan sarana
yang digunakan dalam kegiatan mengetahui, tingkatan kualitas usaha untuk
mengetahui.
7. Sebagai makhluk yang berakal budi manusia memiliki kecenderungan untuk
mempersoalkan berbagai macam hal berkenaan dengan dirinya dalam hubungannya
dengan alam lingkungannya, dengan lingkungan sosialnya, maupun lingkungan dunia
supra natural (meta-empirik).
8. Sebagai makhluk jasmani, manusia memiliki berbagai macam persoalan yang
berkaitan dengan hal-hal fisis, inderawi, biologis maupun psikis, baik yang ada dalam
dirinya sendiri maupun yang berada di luar dirinya. Sehingga pengetahuan yang
selaras dengan persoalan kejasmanian manusia tersebut meliputi/mencakup hal-hal
jasmaniah yang ada dalam dirinya maupun yang ada di luar dirinya.
9. Sebagai makhluk rohani, manusia memiliki berbagai
macam persoalan yang berkaitan dengan hal-hal yang
terkait dengan cipta, rasa maupun karsa, baik yang berada dalam dirinya sendiri
maupun yang berada di luar dirinya. Sehingga pengetahuan yang selaras dengan
persoalan kerohanian manusia tersebut meliputi/mencakup hal-hal rohaniah yang ada
dalam dirinya maupun yang ada di luar dirinya.
10. Sebagai makhluk religius, manusia memiliki berbagai macam persoalan yang
berkaitan dengan Tuhan sebagai penciptaan alam semesta ini. Sehingga pengetahuan
yang selaras dengan persoalan religiusitas manusia tersebut meliputi hal-hal yang
berada dalam dirinya maupun yang di luar dirinya. Hal-hal religius yang berada dalam
diri manusia dapat meliputi beberapa hal, antara lain: keimanan pada Tuhan,
pemahaman akan Tuhan, ketaatan dan ketakwaan pada Tuhan, perasaan hormat pada
Tuhan, perasaan kedekatan dengan Tuhan.
11. Dalam hidupnya manusia memiliki berbagai jenis persoalan berdasarkan kualitas
jawaban yang diharapkan:
a. ada persoalan praktis yang segera ingin dipenuhi dan demi kepentingan praktis
sesaat (menghasilkan Pengetahuan sehari-hari / Ordinary knowledge)
b. ada persoalan yang tidak begitu mendesak, namun memerlukan pemikiran lebih
serius, hati-hati dan teliti karena demi kepentingan lebih vital, lebih luas, lebih
mendalam, serta memiliki jangkauan masa depan lebih lama, dan demi mencapai
hasil kebenaran lebih baik yang semakin memberi manfaat bagi kehidupan
manusia (menghasilkan Pengetahuan ilmiah / Scientific knowledge)
c. ada persoalan mendasar, yang perlu pemikiran lebih serius, lebih menyeluruh, dan
lebih mendasar, demi menentukan dasar, pegangan serta arah hidup yang dapat
diandalkan (menghasilkan Pengetahuan filsafati / Philosophical knowledge)
12. Identitas Ilmu Pengetahuan = ilmu pengetahuan merupakan salah satu jenis
pengetahuan yang berbeda dengan dua jenis pengetahuan lainnya, yaitu pengetahuan
sehari-hari (ordinary knowledge) dan pengetahuan filsafat (philosophical knowledge)
13. Hal yang dapat dijadikan obyek material atau bahan kajian dalam ilmu pengetahuan
meliputi berbagai macam hal, sejauh dapat diamati atau
dialami manusia secara langsung dengan indera atau secara tidak langsung dengan
berbagai alat yang dapat digunakan untuk membantunya. Berhubung pengalaman
manusia berkembang, tentu saja ruang lingkup atau lahan ilmu pengetahuan yang
menjadi bidang garapannya akan bertambah luas juga.
14. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan bukan berarti akan semakin menghilangkan
persoalan, namun justru malah dapat menambah berbagai persoalan baru. Misalnya,
dengan ditemukannya mikroskop tentu saja menambah pengalaman manusia
mengenai hal-hal yang memiliki ukuran mikron, sehingga menimbulkan persoalan-
persoalan baru berkenaan dengan hal-hal tersebut, dan inipun dapat menimbulkan dan
menambahkan lingkup ilmu pengetahuan yang baru pula.
15. Ilmu pengetahuan berusaha meningkatkan usaha untuk memperoleh pengetahuan
yang lebih jelas dan terperinci, memiliki kebenaran yang lebih teruji dan lebih dapat
diandalkan.
16. Berdasarkan tujuan dan usaha ilmu pengetahuan, manusia mengharapkan hasil
pengetahuan yang cukup dapat diyakini kebenarannya, serta dapat diandalkan sebagai
dasar pertimbangan dalam menangani realitas dan kehidupan ini. Dengan penelitian
dan pengamatan yang sungguh-sungguh manusia berharap menghasilkan pengetahuan
yang sesuai dan mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya. Dan dengan pemikiran
rasional (kritis, logis, dan sistematis), kita mampu mengungkap realitas yang
sebenarnya dengan lebih jelas dan lebih terperinci: mampu menggambarkan hal atau
kejadian beserta unsur-unsurnya yang terkait secara
sistematis
17. Penggolongan dan Pembagian Ilmu Pengetahuan = pengaturan yang sistematik untuk
menegaskan definisi sesuatu cabang ilmu, menentukan batas-batasnya, dan
menjelaskan saling hubungannya dengan cabang-cabang yang lain.
18. Pembagian ilmu menurut ragamnya mengacu pada salah satu sifat atributif yang
dipilih sebagai ukuran. Sifat atributif yang akan dipakai sebagai dasar untuk
melakukan pembagian dalam ragam-ragam ilmu ialah sifat dasar manusia yang
berhasrat mengetahui (to know) dan ingin berbuat (to do).
19. Kehidupan manusia pada dasarnya berpangkal pada sifat dasar tersebut: pengetahuan
teoretis akan memuaskan hasrat mengetahui, sedangkan pengetahuan praktis dapat
memenuhi keinginan berbuat. Dengan demikian, menurut konsep ini ilmu akan
dibedakan pertama-tama dalam dua ragam, yaitu: ilmu teoretis (theoretical science)
dan ilmu praktis (practical science).

Manfaat yang Didapat

Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang lebih jelas (clearly), lebih rinci
(distingly), serta lebih dapat diandalkan kebenarannya, ilmu pengetahuan (pengetahuan
ilmiah) berusaha menggunakan pendekatan, sudut pandang , cara dan langkah-langkah yang
jelas dalam menyelidiki obyek yang mejadi kajiannya,menggunakan akal pikir (rasio) untuk
berpikir secara optimal (rasional), yaitu perlu berpikir kritis (terarah pada kebenaran yang
sesungguhnya), berpikir logis (menggunakan kaidah penalaran yang lurus dan masuk akal)
serta berpikir sistematis (menggunakan kerangka pemikiran yang memiliki keterkaitan logis
satu sama lain). Bila dibandingkan dengan pengetahuan filosofis, ilmu pengetahuan
cenderung mengusahakan pengetahuan terarah pada bidang-bidang tertentu, dengan
melakukan cara-cara tertentu, dan menggunakan pendekatan serta sudut pandang secara
tertentu pula. Ilmu pengetahuan dapat dipahami sebagai keseluruhan ilmu pengetahuan, yang
diusahakan secara rasional (kritis, logis, dan sistematis),
obyektif dan metodis.

Implikasi dan Saran

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu jenis kegiatan mengetahui manusia.


Bila dibedakan dengan pengetahuan lainnya, ilmu pengetahuan memiliki kekhususan dalam
hal untuk memperoleh tingkat kualitas pengetahuan yang lebih daripada pengetahuan biasa
sehari-hari. manusia melakukan kegiatan berpikir dengan rasionya memiliki tujuan untuk
mencari dan menemukan jawaban yang sebenar-benarnya terhadap persoalan yang
dihadapinya. Untuk memperoleh jawaban yang sebenar benarnya, manusia perlu
mengusahakan kegiatan berpikir secara rasional, yaitu kritis, logis dan sistematis.

Anda mungkin juga menyukai