Anda di halaman 1dari 3

Judul Jurnal

Management of patients with diabetes and CKD: conclusions from a

“Kidney Disease: Improving Global Outcomes” (KDIGO) Controversies

Conference

Manajemen pasien dengan diabetes dan CKD: kesimpulan dari a

Kontroversi “Penyakit Ginjal: Meningkatkan Hasil Global” (KDIGO)

Konferensi

2.2 Identitas Jurnal

Kidney International 2016 : International Society of Nephrology, Australia Author : Vlado


Perkovic, Rajiv Agarwal, Paola Fioretto, Brenda R. Hemmelgarn, Adeera Levin, Merlin C.
Thomas Christoph Wanner Bertram L. Kasiske, David C. Wheeler and Per-Henrik Groop; for
Conference Participants

2.3 Ringkasan Jurnal

Prevalensi diabetes di seluruh dunia telah mencapai proporsi epidemi dan diproyeksikan
meningkat menjadi 642 juta orang pada tahun 2040. Diabetes sudah menjadi penyebab utama
penyakit ginjal stadium akhir (end-stage kidney disease / ESKD) di sebagian besar negara
maju, dan pertumbuhan jumlah penderita dengan ESKD di seluruh dunia sejajar dengan
peningkatan diabetes. Kehadiran penyakit ginjal dikaitkan dengan peningkatan risiko
penyakit kardiovaskular dan kematian pada penderita diabetes. Beberapa terapi baru dan agen
investigasi baru yang menargetkan pasien penyakit ginjal kronis dengan diabetes sekarang
sedang dalam pengembangan. Konferensi ini diadakan untuk menilai keadaan pengetahuan
terkini mengenai pengendalian glikemik yang optimal, agen antidiabetes dan keselamatan
saat ini, dan terapi baru dikembangkan untuk memperbaiki fungsi ginjal dan hasil
kardiovaskular untuk populasi ini.

Prevalensi diabetes di seluruh dunia diperkirakan mencapai 642 juta orang pada tahun 2040.1
Sekitar 40% penderita diabetes akan mudah mengalami gagal ginjal kronik (CKD), termasuk
yang akan mengalami penyakit ginjal stadium akhir (ESKD). Diabetes adalah penyebab
utama ESKD di sebagian besar negara maju, dan telah mendorong pertumbuhan ESKD
secara global selama beberapa dekade terakhir. Ada keharusan ekonomi dan kesehatan yang
kuat untuk memperbaiki hasil bagi penderita diabetes dan penyakit ginjal. Pengidentifikasian
blokade sistem renin-angiotensin (RAS) sebagai strategi efektif untuk pencegahan ESKD
pada diabetes merupakan langkah maju yang besar, namun penelitian sebelumnya memiliki
keberhasilan yang terbatas dalam membangun keuntungan ini. Tetapi ternyata perawatan
yang menjanjikan terbukti tidak efektif atau berbahaya, dan banyak di antaranya sekarang
telah ditinggalkan. Salah satu ciri umum kegagalan ini adalah munculnya efek samping yang
tidak disadari, yang menyoroti pentingnya keselamatan. Dengan sejumlah agen baru yang
sedang dikembangkan, mendapatkan jalur mekanistik yang baru diidentifikasi yang
mendasari penyakit ginjal diabetes (DKD), tepat waktu untuk merefleksikan apa yang telah
dipelajari agar dapat mengoptimalkan perawatan pasien yang terkena dampak dengan baik
dan juga menyediakan jalan. peta untuk penelitian selanjutnya.

2.4 Analisis Jurnal dengan Metode PICO ( Problem, Intervention, Comparison,


Outcome)

1. Problem:

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi kualitas pengobatan diabetes melitus (DM) pada
pasien nefropati. Pasien yang terkena diabetes mellitus (DM) berisiko tinggi terkena penyakit
ginjal kronis (CKD). Populasinya adalah dengan pasien sebanyak 265 dengan DM tipe 2,
berturut-turut masuk ke departemen pengobatan internal, pasien yang dirawat di rumah sakit
karena hipoglikemia, DM dekompensasi, gagal ginjal akut. Penelitian ini menggunakan studi
observasional.

2. Intervention:

Penelitian ini menggunakan pengendalian kadar gula darah yang optimal, agen antidiabetes
dan terapi baru yang dikembangkan untuk memperbaiki fungsi ginjal dan status
kardiovaskular untuk populasi ini. Intervensi dalam jurnal ini antara lain yaitu cara
mengontrol gula darah dengan agen penurun glukosa darah (alternatif untuk HbA1c :
fruktosamin, albumin terglikasi, dan 1,5-anhidroglukol), menurunkan kadar lipid dalam
darah, terapi anti trombotik atau terapi antiplatelet. Efek yang dilihat dari 265 populasi yang
menderita gagal ginjal kronis dengan diabetes melitus adalah dengan melihat hasil kadar gula
darah pasien dan status kardiovaskuler dengan penggunanaan agen penurun glukosa dalam
darah antara lain metformin, sulphonylureas, thiazolidinediones, dipeptidyl peptidase (dpp-4)
inhibitors, glucagon-like peptide (glp) 1 agonists, dan sodium glucose co transporter (sglt) 2
inhibitors insulin.
3. Comparison:

Pembanding jurnal ini adalah jurnal tentang management of diabetes mellitus in patients
with chronic kidney disease. Dalam jurnal ini dijelaskan keefektifan insulin dalam mengatasi
gula darah pada pasien CKD. Pada jurnal ini lebih dijelaskan klasifikasi insulin bedasarkan
kelasnya dan generasinya. Selain itu juga pengapikasvannya pada pasien CKD stadium 3, 4
dan predyalisis. 4. Outcome: Menurut klasifikasi Inisiatif Kualitas Hasil Ginjal (KDOQI) dari
CKD, sampel dibagi menjadi 5 kelompok dengan kriteria eGFR. Untuk masing-masing
kelompok, nilai HbA1c rata-rata, jenis pengobatan antidiabetes, kesesuaian terapi sesuai
pedoman dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi tingkat HbA1c dipertimbangkan. Data
kami menunjukkan bahwa 30,5% pasien dengan stadium CKD 3-5 diobati dengan obat-
obatan yang tidak direkomendasikan oleh pedoman saat ini

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

a. Kelebihan Kelebihan jurnal penelitian ini adalah tujuan dari jurnal sangat jelas diawal
sudah dijelaskan tujuan dan garis besar dari isi jurnal. Data yang ditampilkan secara tabel dan
menyeluruh yang dapat memudahkan pembaca dalam membaca hasil penelitian secara
menyeluruh.

b. Kekurangan Diakhir dari jurnal tidak terdapat rekomendasi yang nyata bagi pembaca
sehingga pembaca kurang mengerti dengan baik mengenai jurnal dan implikasi secara
langsung yang seperti apa. Tidak ada penjelasan secara terperinci dari jurnal antara penelitian
dengan tinjauan teori yang sudah ada.

2.5 Implikasi Keperawatan

Implikasi yang bisa dilakukan perawat adalah melakukan pengawasan pemberian obat.
Perawat adalah orang yang 24 jam berada di samping pasien . Mungkin profesi lain dapat
memberikan terapi tetapi dalam pelaksanaannya 24 jam perawat memilik tanggung jawab
penuh dalam keselamatan dan keamanan pasien. Dalam jurnal ini perawat dapat lebih efektif
dalam bekerja, lebih fokus sesuai dengan kondisi pasien, dan lebih terpercaya. Diagnosis dan
intervensi yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan
menghindari komplikasi serta efek samping yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai