Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN RESUME KEPERAWATAN

DI RUANG INTENSIVE PSIKIATRI CARE ( IPC )

PADA Tn. A DI RSKJ SOEPRAPTO KOTA BENGKULU

Disusun Oleh :

YUDHIANTO, S.Kep
18260006P

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2019
LAPORAN RESUME

 IDENTITAS KLIEN
 Nama : Tn. Abela
 Umur : 22 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Pekerjaan :
 Pendidikan :
 Status Perkawinan :
 Alamat :
 No. RM :
 Tanggal & Jam masuk RS :
 Diagnosa Medis : F. 23
 Penanggung Jawab :

 PENGKAJIAN
Klien dipindahkan keruangan IPC pada tanggal 13 Juni 2019.Pada saat
pengkajian hari senin tanggal 17 Juni 2019 klien sudah tampak tenang, sudah
tidak di restraint, klien sudah mau makan dan tidak menolak saat diberikan obat.
Sebelumnya klien diindahkan ke ruang IPC krena klien mengamuk dan
mengganggu kawan2kawan diruangannya, klien gelisah dan tidak bisa tidur.
Klien mengetahui jika sekarang ia berada di ruuangan yang seperti dipenjara
tahanan, klienmengatakan mau kembali keruangan asal dan berjanji tidak akan
nakal lagi dan patuh kepada petugas.

 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Perilaku Kekerasan
RUFA PERILAKU KEKERASAN

NO TANDA DAN GEJALA INTENSIF 1 INTENSIF II INTENSIF III


( 1- 10 ) ( 11-20 ) ( 21- 30 )
 DS :  Orang lain / makhluk  Orang lain / makhluk  Orang lain / makhluk lain
mengancam
 Klien mengancam lain mengancam lain mengancam
 Klien mengumpat dengan kata-
kata kotor
 Klien mengatakan dendam dan
jengkel
 Klien mengatakan ingin
berkelahi
 Klien menyalahkan dengan
menuntut
 Klien meremehkan
 DO :  Marah dan jengkel  Marah dan jengkel  Kadang marah dan
jengkel, sering tenang
 Mata melotot / pandangan tajam terus-menerus (seringkali)
 Tangan mengepal
 Rahang mengatup
 Wajah memerah dan tegang
 Postur tubuh kaku
 Suara keras
 Terus-menerus  Hanya mengancam  Kadang-kadang masing
mengancam secara verbal.
mengancam orang secara verbal
 Komunikasi cukup
lain (verbal)  Tidak ada tindakan koheren
 Terus-menerus kekerasan fisik
berusaha mencederai  Komunikasi kacau
orang lain (fisik)
 Komunikasi sangat
kacau
TINDAKAN RUFA PERILAKU KEKERASAN

NO INTENSIF 1 INTENSIF II INTENSIF III


( 1- 10 ) ( 11-20 ) ( 21- 30 )
 Kendalikan secara verbal  Dengarkan keluhan pasien tanpa  Dengarkan keluhan pasien
 Pengikatan ATAU Isolasi menghakimi  Latih cara mengendalikan marah dengan cara
 Psikofarmaka: anti psikotik parenteral,  Latih cara fisik mengendalikan marah: verbal, spiritual.
anti ansietas nafas dalam  Pertahankan pemberian psikofarmaka oral: anti
 Beri psikofarmaka: antipsikotik oral psikotik
RUFA KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

NAMA : Tn. A NO . RM :
RUANG : IPC

N HARI / TANDA DAN GEJALA INTENSIF III TINDAKAN


O TANGGAL
1 Senin DS :  Orang lain / makhluk lain  Dengarkan keluhan pasien tanpa menghakimi
17 – 06 - 2019 - Klien mengatakan mengancam  Latih cara mengendalikan marah dengan cara
sedikit tenang  Marah dan jengkel , sering verbal, spiritual.
DO : tenang  Pertahankan pemberian psikofarmaka oral: anti
- Klien tampak tenang  Kadang-kadang masing psikotik
- Klien tampak mulai mengancam secara verbal.
mau makan sedikit-  Komunikasi cukup koheren
sedikit
- Klien tidak menolak
untuk minum obat
- Klien mulai mau
diajak berkomunikasi
CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA : Tn. A NO . RM :
RUANG : IPC

NO HARI / TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


1 Senin  Dengarkan keluhan pasien tanpa menghakimi S:
17 – 06 - 2019 - Klien mengatakan sedikit tenang
- Mendengarkan keluhan klien tentang penyebab klien O:
sering marah - Klien tampak tenang
- mengajarkan klien untuk meminta dan menolak dengan - Klien tampak mulai mau makan sedikit- sedikit
cara yang sopan
- Klien tidak menolak untuk minum obat
- Mengajarkan klien untuk tidak berteriak- teriak dan
marah- marah - Klien mulai mau diajak berkomunikasi
A:
• Latih cara mengendalikan marah dengan cara
verbal, spiritual. - klien sudah mulai mampu berbicara dengan baik
- klien sudah mulai mampu untuk meminta dan menolak
- mengajarkan klien berbicara dengan baik dengan cara yang sopan
- Klien tidak berteriak- teriak dan marah- marah sesekali
- mengajarkan klien untuk beribadah - Klien sudah mau minum obat
P:
• Pertahankan pemberian psikofarmaka : - Intervensi di lanjutkan di ruangan
( klien dipindah ke ruang tenang )
Obat : Haloperidol 1x ½ amp

Anda mungkin juga menyukai