95
96
sekolah yang mendidik manusia - manusia terbaik dari seluruh indonesia dan
menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan dapat melanjutkan cita - cita
para tokoh - tokoh dari semua jurusan. Ide ini kemudia di tindak lanjuti
dengan membangun SMK Bakti Ilham, dimana pengurusnya merupakan
anaknya sendiri yaitu Muhammad Fahmy Hadziqy S.T., Gr. Sebagai Kepala
sekolah SMK dan Fitri Wahyuni, S.Ip., Istri dari Muhammad Fahri Rizqi.,
S.Pd., Gr. Sebagai wakil kepala sekolah.
Pada Tahun Ajaran saat ini yakni ajaran 2021/2022 Kepala Sekolah
SMK Negeri 6 Garut yaitu Muhhamad Fahmy Hadziqy. Menjadi sekolah
Kompetensi Keahlian/Jurusan yang sudah di miliki oleh SMK Bakti Ilham di
antaranya : (1) Teknik Komputer Jaringan (TKJ), (2) Akuntansi dan
Keuangan Perbankan Syariah, dan (3) Teknik Otomotif -Teknik Kendaraan
Ringan.
pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan jurusan SMK yang diambil. Ada
juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah seperti karate, basket, futsal,
Paskibra, Pramuka, PMR, grup belajar, Kepesantrenan dan lainnya.
SMK Bakti Ilham tersedia memiliki berbagai fasilitas SMK seperti
ruang kelas yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan
olahraga, Ruang Komputer, Laboratorium Otomotif, Mesjid, WC yang
Memadai, kantin dan lainnya.
SMK Bakti Ilham menyediakan listrik untuk membantu kegiatan
belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan oleh SMK Bakti Ilham
berasal dari PLN. SMK Bakti Ilham menyediakan akses internet yang dapat
digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah.
Provider yang digunakan SMK Bakti Ilham untuk sambungan internetnya
adalah Wifi Indihome (Siber Optik).
SMK Bakti Ilham memiliki staf pengajar guru yang kompeten pada
bidang pelajarannya dan mengedepankan pembelajaran keagamaan dan
lingkungan yang religius sehingga menjadi sekolah yang berkualitas dan
menjadi salah satu SMK yang cukup baik yang dapat menghasilkan lulusan -
lulusan yang pruduktif dan mempunyai akhlak yang baik.1
“RAMPES”.
- R = Religius
- AM = Akhlak Mulia
- PES = Prestasi
1
99
dalam pendidikan, karena sebagai seorang guru tidak hanya sebatas sebagai
serta suri tauladan yang baik bagi anak didiknya. Untuk itu guru perlu
memiliki keahlian dan ketrampilan yang diperlukan oleh peserta didik pada
tenaga pendidik sebanyak 45 orang. Sebagian dari mereka ada yang berstatus
sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) dan sebagian yang lain berstatus sebagai
keuangan, hubungan sekolah dengan masyarakat. Oleh karena itu peran para
penyelenggara dan pengurus lembaga khususnya kepala sekolah sebagai
suvervisi dan manajerial sangat dibutuhkan keahliannya untuk dapat
menjawab semua tantangan sekolah.
a) Umum
1) Struktur Organisasi
2) Mencari Informasi dari Kantor Wilayah Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat untuk mengetahui struktur organisasi
sekolah.
3) Menempatkan personal dengan memperhatikan kemampuan dan
pemerataan kesempatan.
4) Menyusun pembagian tugas dan tata kerja yang sesuai dengan
struktur organisasi dan garapannya masing - masing.
5) Mengadakan evalusasi pelaksaaan tugas setiap personal staf
(Wakasek, Seksi, Wali Kelas, Pembina, dan Guru PAI serta Tata
Usaha).
6) Mengadakan rotasi jabatan staf agar semua staf memiliki
keterampilan minimal di bidang garapan.
7) Meningkatkan resafel staf untuk memberi kesempatan kepada
personal lain, agar setiap personal memperoleh pengalaman
mengelola kegiatan.
8) Guru Agama dalam mengajar harus mengedepankan pola
pembiasaan Akhlak Mulia.
B. Temuan Penelitan
“Diantara alasan kenapa guru PAI harus menyusun Perencanaan yaitu adalah
karena pembelajaran merupakan sebuah proses yang bertujuan, artinya
sesederhana apapun pembelajaran yang dilakukan, hal tersebut selalu
diarahkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu diperlukan perencanaan
yang tepat agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Selain itu pembelajaran
juga merupakan proses yang kompleks. Pembelajaran tidak sekedar
menyampaikan materi pelajaran akan tetapi proses pembentukan perilaku
peserta didik yang mempunyai karakter berbeda-beda. Inilah yang membuat
perencanaan yang dibuat harus matang agar setiap peserta didik dapat
menerima pembelajaran yang diberikan.(Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09
Juli 2021)
berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari
sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa yang
dilakukan melalui sebuah proses pembiasaan dan keteladanan maka hal ini
akan dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dan
sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali
dalam menghadapi segala keinginan-keinginannya yang timbul.” (Wawancara
di SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)
bersadaqah, siswa SMK Bakti Ilham itu setiap seminggu sekali akan
diarahkan untuk bersadaqah sebagai wujud toleransi kepedulian; Mungkin
itulah pelaksanaan pembiasaan yang di terapkan oleh sekolah SMK Bakti
Ilham kepada siswanya. Nah dari pembiasaan - pembiasaan tersebut
menunjukkan keseriusan guru PAI dalam membina akhlak siswa sebagaimana
moto sekolah education for better life (pendidikan untuk kehidupan yang lebih
baik). Moto tersebut yang dijadikan motivasi dalam mengajar dan mendidik
siswa agar lebih baik dalam pelajaran maupun akhlaknya. (Wawancara di
SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)
Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan oleh informan I yaitu selaku guru
PAI SMK Bakti Ilham maka diperoleh informasi mengenai pelaksanaan
pembiasaaan terhadap peserta didik yaitu dengan melalui belajar membaca Al-quran,
membaca doa sehari - hari, sholat dhuha, sholat dzuhur dan sholat ashar berjamaah,
lalu penenaman nilai nilai saling menghormati dan pembiasaan shadaqah.
Sesuai beberapa pelaksanaan yang telah dikemukakan di atas, temuan
penelitian ini memang masuk akal karena dengan mananamkan pembiasaan -
pembiasaan terhadap peserta didik akan memunculkan kebiasaan dalam kehidupan
sehari hari.
Pertanyaan selanjutnya peneliti tujukan masih kepada Informan I selaku guru
PAI SMK Bakti Ilham. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan kelas yang akan
dilakukan dalam pembelajaran PAI. Guru PAI menjelaskan bahwasannya :
“Ada 2 hal penting untuk menciptakan kelas yang kondusif yaitu pengaturan
peserta didik. Misalnya bagaimana mengambil keputusan dalam mengatur dan
menempatkan mereka dalam kelas sesuai dengan kemampuan potensi
intelektual yang dimilkinya. Lalu pengaturan fasilitas (sarana dan prasarana
pendukung) contohnya dengan memanfaatkan media pembelajaran seperti
jaringan internet wifi, infokus dan lain sebagainya sebagai tambahan untuk
memudahkan siswa lebih kondusif dalam belajar.” (Wawancara di SMK Bakti
Ilham, 09 Juli 2021)
“Mutu Pendidikan Agama Islam di SMK Bakti Ilham ini saya anggap cukup
baik, karena saya melihat dari keseharian anak didik baik dalam hal kegiatan
agamanya, kejujujurannya, tata karma dan kedisiplinan anak waktu masuk
kelas. Selain itu, saya juga melihat dari kemampuan anak didik dalam
membaca al-qur’an, mereka rata-rata sudah bisa membaca al-qur’an dengan
lancar meskipun tidak menutup kemungkinan ada juga diantara mereka yang
kurang lancar membacanya atau masih terbata-bata”. (Wawancara di SMK
Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
Lebih lanjut Informan II selaku kepala sekolah SMK Bakti Ilham
mengemukakan bahwa :
“Di SMK Bakti Ilham ini mutu Pendidikan Agama Islamnya bisa
dikatakan maju, hal ini dapat dilihat dari segi kognitif, afektif,
psikomotoriknya. Psikomotiriknya misalnya shalatnya, di sini
diwajibkan shalat dzuhur berjama’ah dan bagi anak laki-laki setiap
hari jumat wajib berjum’atan di mushalla yang ada di sekolah, dan
anak-anak disini aktif melakukannya. Afektif misalnya sikapnya guru,
110
“Saya kira cukup bagus, jama’ah sholat dhuha, sholat dhuhur, dan
juma’atan serta PHBI atau peringatan Hari Besar Islam dan beberapa
kegiatan yang tanpa terencana misal kultum dari siswa, pembacaan
surah-surah dan doa-doa di awal waktu pembelajaran serta kas dari
siswa yang di kelola oleh siswa itu sendiri baik untuk kurban maupun
rasa belasungkawa apabila ada siswa atau orangtua siswa yang
mengalami musibah, hal ini juga ikut mendukung dalam rangka
meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam di SMK Bakti Ilham.”
(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
111
Dengan adanya guru agama yang memiliki berbagai macam kreativitas atau
dapat mengembangkan kreativitasnya dengan baik merupakan salah satu
penyebab Pendidikan Agama Islam dikatakan memiliki mutu yang cukup baik,
karena dengan adanya guru agama yang kreatif tersebut maka proses belajar-
mengajar akan lebih menyenangkan, siswa tidak merasa bosan karean gurunya
pandai membaca situasi dan kondisi serta mampu menerapkan pendekatan-
pendekatan metode serta mampu memanfaatkan media belajar secara maksimal.
Pada akhirnya peserta didik akan puas dengan hasil belajar yang telah diperoleh
karena peserta didik telah bisa mengeluarkan sebuah kemampuannya.
Berikut hasil wawancara dengan Informan I selaku guru PAI SMK Bakti
Ilham, bahwasannya :
Berikut ini hasil wawancara dengan Informan I selaku guru PAI SMK Bakti
Ilham bahwasannya :
Selain itu dengan adanya guru agama yang memiliki berbagai macam
kreativitas, adanya sarana dan prasarana yang memadai juga merupakan
penyebab Pendidikan Agama Islam dikatakan memiliki kualitas yang cukup
baik, karena apabila dalam sekolah tersebut kurang adanya sarana dan prasarana
maka akan dapat menghambar jalannya proses belajar mengajar. Misalnya tidak
ada tempat ibadah (mushola), tempat wudhu, alat peraga, dan tidak ada
lingkungan yang mendukung dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
maka akan menghambat guru agama dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat menghambar peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam.
“Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Bakti Ilham ini,
khususnya dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam,
adalah: mushola bisa dilihat sendiri musholahnya cukup memadai,
kalau untuk kelas X, XI dan XII sholat jum’at, itu kurang memadai
memang tapi kalau sholat dhuha karena bergantian atai bergiliran
boleh terpakai. Jadi kadang siswa itu bergerombol ke masjid
pesantren yayasan deket dengan lokasi sekolah SMK Bakti Ilham.
Tapi di ruangan lain kayak aula sekolah sering dipakai untuk kegiatan
PHBI dan kegiatan ibadah yang lain sehingga memadai memakai
media misal audio, suatu saat saya mengajak anak-anak melihat
tayangan dengan memakai TV dan CD. Kemudian ada juga tempat
wudhu dan lain-lain. Disini ada pula kegiatan kesenian yang terkait
dengan Pendidikan Agama Islam misalnya terbangan, hadrah,
sholawatan, dan mauludan bagi ekstrakulikuler keagamaan”
(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
114
Hal senada juga dikatakan oleh Informan I selaku guru PAI SMK Bakti
Ilham, bahwasannya :
“Di SMK Bakti Ilham dengan berbagai sarana dan prasarana yang
cukup memadai, telah dapat menghasilkan lulusan (output) yang baik
sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terbukti bahwa sebagian besar
lulusan sekolah ini diterima di Perguruan Tinggi Terbaik di tingkat
nasional, rajin melaksanakan sholat dan bisa membaca al-Qur’an”.
(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
115
jama’ah Dhuhur dan Jum’at serta Dhuha, walaupun tanpa adanya perintah
terlebih dahulu dari guru agama peserta didik sudah berantusias mengikuti
jama’ah dhuhur dan jum’at serta dhuha tersebut. Selain itu, peserta didik di
SMK Bakti Ilham dapat mengukir prestasi yang gemilang, karena dilhat dari
latar belakangnya yang merupakan sekolah umum yang hanya sedikit mendapat
masukan tentang keagamaan tetapi tidak kalah dengan sekolah lainnya.
Dari penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa SMK Bakti Ilham mempunyai
mutu Pendidikan Agama Islam yang cukup baik. Meskipun pada dasarnya SMK
Bakti Ilham merupakan sekolah umum yakni sekolah yang tidak hanya
menampung siswa yang beragama Islam saja, tetapi budaya keislamannya sangat
kental.
artinya pendidikan akhlak mulia ini sangat begitu pentingnya agar peserta didik
mampu berinteraksi bersinggungan dengan lingkungan sekitarnya dengan di
bekali sikap dan pengetahuna yang baik yaitu berakhlak mulia.
Dalam hal ini ada beberapa pelaksanaan dalam menerapkan metode yang
cocok untuk bagaimana memberikan pendidikan akhlak pada peserta didik, salah
satunya adalah melalui keteladan dan pembiasaan- pembiasaan yang di berikan
kepada peserta didik.
Berikut ini wawancara dengan kepala sekolah SMK Bakti Ilham selaku
Informan II beliau menjelaskan bahwa :
“Keteladan adalah aspek terpenting yang harus di miliki setiap guru, seorang
guru harus memiliki sifat - sifat keteladanan guru,karena guru merupakan
teladan bagi peserta didik maka dari itu seorang guru atau pendidik harus
memiliki kepribadian yang utuh dan baik, sehingga dapat dijadikan panutan
dalam seluruh kehidupannya. Guru harus dapat memilih dan memilah setiap
apapun yang akan di perbuatnya, dapat berpikir baik buruknya setiap
perbuatan yang akan dilakukannya, menjaga kewibawaannya, cakap dalam
segi pengetahuannya sehingga dapat mengangkat citra baik bagi sekolah dan
juga depan murid - muridnya” (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 09 Juli
2021)
Sejalan dengan penjelasan dari kepala sekolah SMK Bakti Ilham di atas salah
satu Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai Informan I juga memberikan
pendapatnya bahwasannya :
“ Menjadi seorang guru jika di pikir - pikir sangatlah berat selain harus
mempunyai pengetahuan yang cukup mendalam di bidangnya, profesional,
kompeten, disiplin di samping lain guru harus mampu menjadi teladan bagi
siswa - siswanya sehingga dapat dijadikan panutan bagi murid - muridnya,
dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam mendidik murid - muridnya agar
menjadi murid yang berhasil, berilmu dan mengalami perubahan perilaku
yang baik sehingga dapat bermaanfaat bagi dirinya kelak. Hal tersebut
sangatlah mustahil terwujud jika seandainya guru tidak ikhlas dan profesional
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik, di samping lain
membutuhkan kerja keras, keikhlasan dan juga kesabaran dalam mendidik
siswa - siswanya. Tidak semua siswa itu sama namun semua siswa memiliki
karakter yang berbeda - beda, jika guru sebagai seorang pendidik tidak
118
Lebih lanjut Informan I sebagai guru PAI SMK Bakti Ilham memberikan
pendapat tentang pentinnya sifat - sifat keteladanan yang harus dimiliki seorang guru
bahwasannya :
“ Pertama sebagai seorang guru dalam mendidik siswanya jangan semena -
mena melakukan muridnya, namun harus dengan kelembutan dan juga kasih
sayang seperti ke anak sendiri. Mendidik dengan hati serta penuh harapan
baik bagi murid - murid yang kita ajar mendoakan mereka agar ilmu yang kita
berikan senantiasa dapat di terima dan di implementasikan oleh mereka dalam
setiap gerak langkah kehidupannya sehingga ilmu yang mereka terima
menjadi berkah dan menjadi hal yang bermanfaat terkhusus bagi dirinya
umumnya bagi keluarga, masyarakat bangsa dan juga agama. Kedua
memberikan suri tauladan dan contoh yang baik bagi siswa - siswanya, guru
bukan hanya sekedar menasehati tetapi menjadi renungan bagi dirinya
sehingga dia sendiri mampu melakukan perbuatan sesuai apa yang di berikan
terhadap peserta didik sehingga peserta didik pun mengakuinya dan
menjadikan gurunya sebagai penutannya, ketiga, guru harus intens mengawasi
dan memberikan nasihat ketika muridnya melakukan kesalahan. Keempat,
mempunyai sikap tegas, bijak dan berwibawa dalam mendidik siswanya,
kelima guru harus bersikap adil kepada murid - muridnya, tidak
menspesialkan salah satu namun semua murid di perlakukan secara adil dan
merata misalnya yang salah di peringatkan yang benar di berikan pujian
jangan berat sebelah namun harus jadi penengah.keenam tidak mengharapkan
balasan apapun dan tidak mengharapkan ucapan terimaksih dari muridnya
namun melakukan tugasnya sebai pendidik dan mengamalkan ilmunya secara
ikhlas dan hanya mencari Ridha dari Allah SWT., ketujuh seorang guru tidak
boleh membenci dan mencela seorang murid namun dengan jalan halus jika
senadainya tidak bisa secara halus maka berikan hukuman yang membangun
demi membuat diri seorang murid mengerti dan faham serta mempunyai
119
Selain keteladan ada satu lagi metode yang dilakukan oleh guru PAI dalam
peningktan mutu lulusan yang berakhlak mulia, berikut hasil wawancara dengan
kepala sekolah SMK Bakti Ilham sebagai Informan II bahwasannya :
“pembiasaan - pembiasaan yang terpola dan konsisten terhadap peserta didik
harus dilaksanakan dengan terstruktur dan terulang setiap hari, seperti halnya
pembiasaan - pembiasaan terhadap peribadatan seperti sholat dhuha dan sholat
dzuhur berjamaah, datang tepat waktu mau itu pas pertama memasuki
lingkungan sekolah ataupun dalam jam pelajaran, membaca doa atau al-quran
dalam setiap awal pembelajaran, mengucapkan salam setiap bertemu guru dan
awal akhir pembelajaran, pembiasaan terhadapa bahasa yang di gunakan,
meminta ijin terlebih dahulu setiap ingin pergi ke WC ataupun keluar sekolah
dan lain sebagainya. Dalam penerapan pebiasaan ini perlu adanya pengawasan
yang ketat terhadap peserta didik semua komponen termasuk guru, pegawai
sekolah maupun dari kepala sekolah itu sendiri harus ikut andil dalam
mengawasi peserta didik untuk disiplin dan mematuhi peraturan dan kegiatan
yang di selenggarakan di sekolah. Setiap sturktur sekolah harus bekerja sama
dalam mengawasi pembiasaan - pembiasaan yang baik yang dilakukan peserta
didik, sehingga tujuan dari sekolah yakni menciptakan lulusan yang berakhlak
baik akan terwujud, karena siswa telah dibiasakan untuk melakukan hal - hal
yang baik yang akan menjadi kebiasaan bagi dirinya sampai kapanpun dalam
kehidupannya.” (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 09 Juli 2021)
Selain itu guru pendidikan agama islam (PAI) SMK Bakti Ilham sebagai
Informan I juga mengungkapkan model pembiasaan - pembiasaan apa saja yang
diberikan kepada siswa - siswi SMK Bakti Ilham bahwasannya :
120
“Evaluasi yang biasa dilakukan seperti melihat sikap si anak ketika kita jumpa
baik itu dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Ketika kita becerita-
cerita, ketika ia bercanda dengan kawannya. Ketika ia melakukan kesalahan
seperti terlambat datang ke sekolah adakah rasa bersalah atau tidak dan lain
sebagainya.” (Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)
Lalu dilanjutkan kembali oleh kembali oleh Informan I selaku guru PAI SMK
Bakti Ilham, beliau mengatakan bahwa :
“Guru PAI tidak melakukan evaluasi formal dalam bentuk apapun untuk
melihat keberhasilan pembinaan akhlak siswa melalui program sekolah,
melainkan hanya dengan melihat dan memperhatikan sikap para siswa dalam
tingkah lakunya sehari-hari di sekolah. Ketika ia datang ke sekolah terlambat
atau tidak, di barisan apel pagi, diikuti dengan seksama atau tidak, di kelas
122
4. Kendala dan Solusi dalam Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu
lulusan yang berakhlak mulia
masih ada siswa-siswi yang tidak berinfaq. (Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09
Juli 2021)
dikarenakan hal itu memang merupakan syarat bagi guru untuk dapat memimpin
suatu proses pembelajaran terhadap peserta didik agar tercipta pembelajaran
yang kondusif, terarah, efektif dan efisien.
Perencanaan pembelajaran yang selalu di siapkan oleh SMK Bakti Ilham
diantaranya berupa silabus untuk kemudian dikembangkan menjadi RPP yang
memuat data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester, materi pokok, alokasi
waktu, tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat dan sumber belajar, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran; dan penilaian.
Penelitian di SMK Bakti Ilham ini menghasilkan temuan bahwa sesibuk
apapun guru, guru tidak boleh meninggalkan tugasnya untuk merencanakan
pembelajaran, tetapi guru PAI di SMK Bakti Ilham merencanakan pembelajaran
tidak dalam bentuk utuh secara tertulis, guru hanya mempersiapkan apa yang
dianggapnya perlu, metode dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dapat
direncanakan dalam angan - angan saja. Namun bagi peneliti, temuan ini tidak
dapat dibenarkan begitu saja walaupun terbukti guru merencanakan
pembelajaran dengan cara demikian. Peneliti lebih sepakat dengan teori yang
telah ada dibandingkan teori hasil temuan peneliti.
Berdasarkan hasil penelitian perencanaan pembinaan guru PAI yang
disusun oleh guru PAI SMK Bakti Ilham tersebut, maka peneliti
menginterpretasikan bahwa guru PAI telah menjalankan fungsinya sebagai
barometer terdepan dalam peningkatan mutu lulusan yang berakhlak mulia
dengan baik, walaupun dalam metode perencanaannya guru hanya
merencanakan hal - hal yang dianggap perlu dan efisien untuk dilaksanakan
dalam pembelajaran, namun berkaitan dengan perencanaan terbukti bahwa guru
PAI SMK Bakti Ilham selalu membuat perencanaan terlebih dahulu. Hal tersebut
didasarkan fakta bahwa guru PAI merumuskan (merencanakan) bahan. - bahan
pembelajaran dengan standar nasional pendidikan seperti tetap dengan membuat
silabus dan RPP. Standar nasional meliputi Standar isi, standar proses, standar
125
kompetensi lulusan standar pendidik dan tenaga pendidik, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilain
pendidikan.
pembiasaan - pembiasaan tersebut yang terus dilakukan secara ritin maka peserta
didik akan terbiasa dan menjadi kebiasaan yang terus melekat pada peserta
didik. Maka pantas SMK Bakti Ilham dalam peningkatan mutu lulusan yang
berakhlak mulia bisa dikatakan sukses karena mampu melahirkan lulusan -
lulusan yang religius, dan berakhlak mulia.
Sesuai beberapa pelaksanaan yang telah dikemukakan di atas, temuan
penelitian ini memang masuk akal karena dengan mananamkan pembiasaan -
pembiasaan terhadap peserta didik akan memunculkan kebiasaan dalam
kehidupan sehari hari.
Selanjutnya di SMK Bakti Ilham ini mutu Pendidikan Agama Islamnya
bisa dikatakan maju, hal ini dapat dilihat dari segi kognitif, afektif,
psikomotoriknya. Yang mendasari pernyataan ini adalah Psikomotiriknya
misalnya peserta didik sudah terbiasa untuk melakukan shalat dhuha, sholat
dzuhur dan sholat ashar berjamaah dan hal ini peserta didik di SMK Bakti Ilham
sudah aktif melakukannya secara mandiri, guru PAI hanya harus membina,
mengarahkan dan mengawasi saja, namun peserta didik sudah sangat mengerti
akan pentingnya mengikuti kegiatan pembiasaan keagamaan tersebut, namun
memang masih ada saja murid yang cenderung susah tapi hal ini masih bisa
diarahkan dan dibina oleh guru PAI dengan baik. Lalu dari aspek afektif peserta
didik misalnya, sikap menghormati, sikap belajar dan sikap menanggapi hari-
hari besar Islam peserta didik selalu antusias dalam meramaikan nya. Lalu dari
segi aspek kognitifnya peserta didik dinilai dari nilai-nilai yang diuji misalnya,
nilai untuk shalat, baca tulis al-qur’an dan ulangan yang berhubungan dengan
materi-materi pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hasil nilai tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai diatas standar
kelulusan minimal, walaupun masih ada sebagian siswa yang memperoleh nilai
di bawah rata-rata. Ini membuktikan pelaksanaan pembinaan guru PAI dalam
meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak mulia di SMK Bakti Ilham sudah
cukup baik.
127
Berdasarkan temuan peneliti aspek yang diutamakan oleh SMK Bakti Ilham
selain aspek pembiasan yaitu aspek keteladan, hal ini terbukti dari hasil
wawancara dengan guru PAI di SMK Bakti Ilham bahwa keteladan adalah aspek
penting dalam menumbuhkan kesadaran siswa akan penting berperilaku baik,
peserta didik akan mengikuti sesuai apa yang di perilaku oleh gurunya di
sekolah maka dengan adanya hal tersebut sifat sifat keteladanan yang baik dan
dapat di contoh dari seorang guru bagi muridnya sangat penting, karena memang
seorang guru adalah panutan bagi siswa - siswanya.
yang lebih baik dalam upaya meningkatakan mutu lulusan yang berakhlak mulia
di SMK Bakti Ilham.
peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak mulia berjalan
dengan efektif.
4. Kendala dan solusi dalam Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu
lulusan yang berakhlak mulia
D. Pembahasan Penelitian
1. Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan
tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. (Sanjaya: 2012,
hlm. 23) Perencanaan adalah salah satu fungsi awal dari aktivitas manajemen
dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Perencanaan juga disebut
sebagai pandangan masa depan dan menciptakan kerangka kerja untuk
mengarahkan tindakan seseorang di masa depan. (Syafarudin: 2005, hlm. 91)
Dengan demikian, proses suatu perencanaaan harus dimulai dari penetapan
tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang
lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Ketika kita merencanakan, maka pola pikir kita
diarahkan bagaimana agar tujuan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
133
2. Pelaksanaan
Guru merupakan pemegang peranan utama dalam pelaksanaan
pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atau dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik (Djamarah
2005, hlm. 31).
Guru PAI di SMK Bakti Ilham dalam pelaksanaan pembinaannya
kepada peserta didik sangat mengutamakan kepada aspek peningkatan sikap,
yaitu aspek akhlak mulia peserta didik, maka dalam pelaksanaan
pembelajarannya yang diberikan kepada peserta didik banyak berkaitan
dengan penekanan pada aspek pemahaman keagamaan dan hasil penelitian
mengungkapkan karena memang SMK Bakti Ilham adalah sekolah umum
swasta yang berbasis pesantren maka tidak heran kondisi dan siklus
pendidikannya mengutamakan akhlak mulia atau output lulusannya. Maka
SMK Bakti Ilham adalah sekolah yang bernuansa islam dan memfokuskan
pelaksanaan pembelajarannya untuk menciptakan lulusan yang religius
berakhlak mulia.
136
3. Evaluasi
Evaluasi merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang
perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap,
nilai, maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai
balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi
belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian,
baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa.
Tiga istilah yang sering membingungkan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu pengajaran, evaluasi, penilaian dan pengetesan. Penilaian adalah proses
pengumpulan informasi untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan tercapai. Informasi itu dapat berupa pendapat guru,
138
orang tua, kualitas buku, hasil penilaian, dan sikap siswa. Alat evaluasi dapat
berupa tes, kuesioner, wawancara, dan observasi. Penilaian merupakan semua
metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai
pengetahuan, kemampuan,pemahaman, sikap, dan motivasi siswa yang di
antaranya dapat dilakukan melalui tes, penilaian diri, baik secara formal
maupun informal. Pengetesan merupakan salah satu prosedur yang dapat
digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa. Tes dapat bersifat obyektif atau
subyektif. Tes juga merupakan sebuah metode untuk mengukur kemampuan
seseorang, pengetahuan atau kinerjanya pada ranah tertentu.
Dari hasil temuan penelitian bahwa guru PAI SMK Bakti Ilham telah
dapat melaksanakan pembinaan, pengembangan dan peningkatan terhadap
mutu lulusan yang berakhlak mulia di SMK Bakti Ilham, artinya guru PAI
telah menunaikan kewajibannya karena telah membuat perencanaan
pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP, lalu telah aktif dalam
memberikan pelaksanaan pembelajaran terhadap peserta didik dengan
memberikan pemahaman - pemahaman keagamaan yang mendalam serta
memberikan pembiasaan dan mampu menjadi tauladan bagi peserta didik,
begitupun telah menunaikan kewajibannya dalam mengevaluasi perubahan
perilaku terhadap peserta didik.
organisir dan dicari solusi sehingga setiap keputusan dan tindakan yang
dilakukan dapat diperbaharui sebagai upaya peningkatan mutu lulusan yang
berakhlak mulia di SMK Bakti Ilham Kabupaten Bandung.