Anda di halaman 1dari 48

BAB IV

TEMUAN, INTERPRETASI, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum & Lokasi Penelitian


1. Letak Geografis SMK Bakti Ilham
SMK Bakti Ilham merupakan sekolah yang terletak di Jalan Peundeuy
No. 32 Rt 02 Rw 11 Desa Bojongsalam Kecamatan Rancaekek Kabupaten
Bandung Provinsi Jawa Barat dengan posisi geografis garis lintang -6 dan
garis bujur -107. SMK Bakti Ilham berdiri sejak tahun 2011 dengan izin
oprasional dan Surat Keputusan Pemerintah Pusat tanggal 05-10-2011.

2. Latar Belakang Berdirinya Sekolah

Pendidikan merupakan satu wujud kebudayaan manusia untuk tumbuh


dan berkembang mengikuti Dinamika perkembangan zaman. Hal ini perlu
dilakukan secara terus menerus dan Sistematik. Hal itu dilakukan untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi ( IPTEK ) dan untuk menjawab tantangan masa depan. Kecepatan
perubahan dan kemajuan IPTEK yang terus diaplikasikan di dunia industri
menuntut pengembangan SDM yang adaptif, sehingga terjadi partisipasi dan
tuntunan industri terhadap Sekolah Menengah Kejuruan semakin besar, dan
terjadi perubahan paradigma di masyarakat bahwa pendidikan adalah
mendidik anak sesuai zaman dan kebutuhan.

Sekolah merupakan tumpuan utama bagi masyarakat untuk


mengenyam pendidikan. Pendidikan secara moral maupun pengetahuan
sehingga harapan masyarakat untuk hidup makmur bukan khayalan belaka
melainkan sesuatu yang akan menjadi nyata. Namun bukan hal mudah bagi

95
96

masyarakat untuk hidup makmur di era modern ini, maka masyarakat


harus mampu mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan teknologi
yang semakin hari semakin maju.

Melihat realita tersebut, maka disebuah desa di jalan Peundeuy No. 32


Rt 02 Rw 11 Des. Bojongsalam Kec. Rancaekek Kab. Bandung, didirikanlah
sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di beri nama Sekolah Menengah
Kejuruan Bakti Ilham,  tepatnya pada tahun 2011. Dengan didirikannya
Sekolah Menengah Kejuruan ini diharapkan mampu menyumbang dalam
mempersiapkan SDM untuk andil dalam mempersiapkan SDM yang
mempunyai keterampilan, terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

SMK Bakti Ilham muncul sebagai salah satu icon pendidikan


dikecamatan Rancaekek. beralamatkan di Jln Peundeuy No 32 Rt 02 Rw 11,
sekolah ini mulanya dirintis oleh Staf Yayasan Al-Ilham Peundeuy.

SMK Bakti Ilham adalah sebuah sekolah tingkat menengah kejuruan


yang juga memiliki fasilitas asrama. Terletak di daerah Jln Peunduey Desa
Bojongsalam Kec. Rancaekek kab. Bandung Sekolah SMK Bakti Ilham
didirikan pada tahun 2010 oleh seorang anak dari tokoh pemuka agama KH.
Ahmad Djazuli yaitu Dr. KH. Enden Haetami, M.Ag. Dan Hj. Neneng Lina,
S.Pd.I., M.M.Pd.

Sekolah Ini tentu sangat di minati warga cicalengka khususnya daerah


wilayah bandung timur, dikarenakan sekolahnya yang disiplin dari penerapan
pendidikan formal dan non formal (agama) Akhlak, budi pekerti selalu di
serukan di sekolah ini.

Ide Pembuatan sekolah menengah atas berbasis semi agama ini di


cetuskan oleh Dr. KH. Enden Haetami, M.Ag dan Hj. Neneng Lina. S.Pd.I.,
M.M.Pd.I dengan misi mulia :”memiliki visi luhur yakni untuk membangun
97

sekolah yang mendidik manusia - manusia terbaik dari seluruh indonesia dan
menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan dapat melanjutkan cita - cita
para tokoh - tokoh dari semua jurusan. Ide ini kemudia di tindak lanjuti
dengan membangun SMK Bakti Ilham, dimana pengurusnya merupakan
anaknya sendiri yaitu Muhammad Fahmy Hadziqy S.T., Gr. Sebagai Kepala
sekolah SMK dan Fitri Wahyuni, S.Ip., Istri dari Muhammad Fahri Rizqi.,
S.Pd., Gr. Sebagai wakil kepala sekolah.

Pembicaraan, bincang - bincang langsung Jurnalis


Cakrabunanews.com, sundanews.net dengan pihak sekolah membicarakan
cara menarik siswa yang dilakukan oleh SMK Bakti Ilham terbilang cukup
cemerlang yaitu dengan membuat program beasiswa penuh kepada pelajar
yang di terima dengan dukungan khas yayasan Bakti Ilham yang saat itu
mempunyai latar belakang pendidikan formal keagamaan.

Kompetensi keahlian/jurusan yang dibuka saat itu Teknik Komputer


Jaringan dan Akuntansi dan Keuangan perbankan Syariah. Proses belajar pun
berjalan lancar, dan animo masyarakat dan lingkungan sekitar terhadap
sekolah ini sangat tinggi dibuktikan dengan jumlah peminat tiap tahun ajaran
selalu meningkat sesuai agenda program pemerintah dalam menarik minat
masyarakat untuk ke masuk SMK.

Pada Tahun Ajaran saat ini yakni ajaran 2021/2022 Kepala Sekolah
SMK Negeri 6 Garut yaitu Muhhamad Fahmy Hadziqy. Menjadi sekolah
Kompetensi Keahlian/Jurusan yang sudah di miliki oleh SMK Bakti Ilham di
antaranya : (1) Teknik Komputer Jaringan (TKJ), (2) Akuntansi dan
Keuangan Perbankan Syariah, dan (3) Teknik Otomotif -Teknik Kendaraan
Ringan.

SMK Bakti Ilham merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan


(SMK) swasta di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Adapun
98

pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan jurusan SMK yang diambil. Ada
juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah seperti karate, basket, futsal,
Paskibra, Pramuka, PMR, grup belajar, Kepesantrenan dan lainnya.
SMK Bakti Ilham tersedia memiliki berbagai fasilitas SMK seperti
ruang kelas yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan
olahraga, Ruang Komputer, Laboratorium Otomotif, Mesjid, WC yang
Memadai, kantin dan lainnya.
SMK Bakti Ilham menyediakan listrik untuk membantu kegiatan
belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan oleh SMK Bakti Ilham
berasal dari PLN. SMK Bakti Ilham menyediakan akses internet yang dapat
digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah.
Provider yang digunakan SMK Bakti Ilham untuk sambungan internetnya
adalah Wifi Indihome (Siber Optik).
SMK Bakti Ilham memiliki staf pengajar guru yang kompeten pada
bidang pelajarannya dan mengedepankan pembelajaran keagamaan dan
lingkungan yang religius sehingga menjadi sekolah yang berkualitas dan
menjadi salah satu SMK yang cukup baik yang dapat menghasilkan lulusan -
lulusan yang pruduktif dan mempunyai akhlak yang baik.1

3. Visi dan Misi SMK Bakti Ilham


Dalam usaha mewujudkan tujuan pendidikan nasional sekolah harus
menyusun Visi dan Misi Sekolah. Untuk mencapainya diperlukan program
kerja yang baik dan berkelanjutan. Visi SMK Bakti Ilham adalah:

“RAMPES”.
- R = Religius
- AM = Akhlak Mulia
- PES = Prestasi

1
99

Adapun Misi-nya yaitu:

a. Mencetak lulusan Religius


b. Mencetak lulusan berakhlak mulia.
c. Mencetak lulusan berprestasi
d. Mencetak lulusan siap kerja dan mampu bersaing di dunia industri

4. Jumlah Siswa/Data Siswa


SMK Bakti Ilham yang kurang lebih telah berdiri secara resmi selama
10 tahun ini terus mengalami peningkatan baik dari segi sarana maupun
prasarana. Untuk jumlah peserta didik sendiri terus mengalami peningkatan.
Di tahun 2021 saja jumlah siswa yang ada di SMK Swasta ini sebanyak 431
siswa dengan klasifikasi untuk siswa perempuan sebanyak 170 dan untuk
siswa laki-laki sebanyak 261.

5. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK Bakti Ilham

Guru atau pendidik merupakan salah satu komponen terpenting

dalam pendidikan, karena sebagai seorang guru tidak hanya sebatas sebagai

pengajar saja, melainkan juga sebagai pembimbing, pendorong/motivator,

serta suri tauladan yang baik bagi anak didiknya. Untuk itu guru perlu

memiliki keahlian dan ketrampilan yang diperlukan oleh peserta didik pada

saat turun ke masyarakat.

Guru atau Pendidik di SMK Bakti Ilham sebanyak 39 orang. Dan

tenaga pendidik sebanyak 45 orang. Sebagian dari mereka ada yang berstatus

sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) dan sebagian yang lain berstatus sebagai

Guru Honor. Untuk memperlancar kegiatan pendidikan di SMK Bakti Ilham


100

juga ada staf TU, Wakasek, dan bendahara.

Dari data Pendidik dan Tenaga Pendidik tersebut dapat dijelaskan


bahwa keadaan guru di SMK Bakti Ilham cukup baik. Hal tersebut dapat di
lihat dari tingkat pendidikan guru serta status guru atau pendidik. Tenaga
pengajar di dominasi dengan lulusan S1 dan S2. Begitupun dengan keadaan
karyawan atau pegawai di SMK Bakti Ilham yang dinilai pula cukup baik
pula.

6. Tantangan SMK Bakti Ilham


SMK Bakti Ilham merupakan sekolah yang berada di wilayah
Kabupaten Bandung yang posisinya berada pada daerah yang di penuhi oleh
Pabrik dan Industri dan berada di daerah daratan rendah, sehingga sekolah ini
berada di daerah yang masyarakatnya memiliki karakter tersendiri. Oleh
karena itu untuk mengembangkan sekolah ini diperlukan perencanaan yang
lebih khusus dan komprehensif, karena sekolah ini memiliki tantangan yang
spesifik, antara lain:
a) Adanya Persaingan dengan sekolah maju yang ada di sekitar wilyah
tersebut merupakan tantangan nyata yang dihadapi, agar segera
mensejajarkan bahkan bila memungkinkan dalam bidang-bidang tertentu
mampu mengunggulinya.
b) Masih kurangnya kelayakan sarana dan prasarana, misalnya ruang kelas
yang tidak terlalu layak, bangku atau kursi yang banyak mengalami
kerusakan, kurangnya alat - alat praktek pembelajaran jurusan, peralatan
pembelajaran dan lain-lain sebagainya, merupakan tantangan yang harus
disikapi dengan seksama agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
c) Tenaga kependidikan tetap masih kurang baik kuantitas maupun
kualitasnya, dan tenaga yang ada rata-rata relatif belum dapat menangani
101

berbagai urusan ketatausahaan; hal ini memerlukan perhatian tersendiri.


Untuk itulah diperlukan manajemen partisipatif agar potensi yang dimiliki
dapat berkembang dengan baik.
d) Tenaga administrasi dan penjaga sekolah juga masih kurang, tetapi
kekurangan ini ditutup dengan tenaga administrasi tidak tetap.
e) Intake siswa/ rata-rata siswa yang masuk adalah siswa ranking menengah.
Di samping itu kebanyakan latar belakang ekonomi orangtuanya juga
menengah ke bawah. Kondisi ini merupakan tantangan tersendiri untuk
dapat membimbing siswa agar dapat berkembang sesuai dengan potensi
yang dimiliki.
f) Kerjasama dengan berbagai pihak belum dapat dilaksanakan secara
optimal. Untuk itu selalu diusahakan terobosan-terobosan baru untuk
menggalang kerjasama dengan berbagai pihak agar diperoleh dukungan
yang signifikan bagi perkembangan sekolah.
g) Makin berkembangnya SMA/SMK swasta yang ada di sekitar wilayah
SMK Bakti Ilham, mengakibatkan perlu adanya pembenahan dan
peningkatan sarana prasarana sehingga dapat bersaing dan menarik minat
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan di SMK Bakti Ilham.
h) Kondisi Masyarakat yang mayoritas daerah kampung yang dalam segi
lingkungan kurang baik dari segi bahasa dan adab, maka ini menjaddi
tantangan tersendiri bagi SMK Bakti Ilham Untuk Mengedepankan
pendidikan ke agamaan dan Akhlak Mulia.

7. Strategi Sekolah Dalam Menjawab Tantangan - Tantangan SMK Bakti


Ilham
Langkah-Langkah penting dalam melakukan strategi untuk
mewujudkan Visi yang sesuai dengan Misi sekolah, disusun berdasarkan
dengan bidang garapan kegiatan-kegiatan disekolah, meliputi umum,
kurikulum, kesiswaan, ketenagaan, sarana dan prasarana, pengelolaan
102

keuangan, hubungan sekolah dengan masyarakat. Oleh karena itu peran para
penyelenggara dan pengurus lembaga khususnya kepala sekolah sebagai
suvervisi dan manajerial sangat dibutuhkan keahliannya untuk dapat
menjawab semua tantangan sekolah.
a) Umum
1) Struktur Organisasi
2) Mencari Informasi dari Kantor Wilayah Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat untuk mengetahui struktur organisasi
sekolah.
3) Menempatkan personal dengan memperhatikan kemampuan dan
pemerataan kesempatan.
4) Menyusun pembagian tugas dan tata kerja yang sesuai dengan
struktur organisasi dan garapannya masing - masing.
5) Mengadakan evalusasi pelaksaaan tugas setiap personal staf
(Wakasek, Seksi, Wali Kelas, Pembina, dan Guru PAI serta Tata
Usaha).
6) Mengadakan rotasi jabatan staf agar semua staf memiliki
keterampilan minimal di bidang garapan.
7) Meningkatkan resafel staf untuk memberi kesempatan kepada
personal lain, agar setiap personal memperoleh pengalaman
mengelola kegiatan.
8) Guru Agama dalam mengajar harus mengedepankan pola
pembiasaan Akhlak Mulia.

b) Data Sarana dan Prasarana Sekolah


SMK Bakti Ilham dengan gedung permanen yang berstatus
milik sendiri (Yayasan) memiliki 17 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang administrasi sekolah, 1 mushala, 2
toilet untuk laki - laki , 2 toilet untuk perempuan.
103

8. Struktur Organisasi SMK Bakti Ilham


SMK Bakti Ilham dipimpin oleh seorang kepala sekoah dan di bantu
empat orang wakil kepala sekolah yang membidangi empat urusan yang
memerlukan penanganan secara terarah dan terpadu di sekolah.
Kepala sekolah di jabat oleh Muhammad Fahmy Hadziqy. S.Pd.I. Gr.,
selanjutnya empat orang wakil kepala sekolah yang membidangi empat
urusan, masing-masing wakil kepala sekolah bagian kurikulum di jabat oleh
Dara Agustriana, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan di jabat oleh Angga
Firmansyah wakil kepala sekolah bagian Hubinmas di jabat oleh Neneng Lina
wakil kepala sekolah bagian Sanpras, di jabat oleh M. Fahri Rizqi , Kepala
Program Jurusan Erwan David, S.Sos., dan untuk Guru PAI oleh Nizzar,
S.Pd.I dan juga Opik Hidayat, S.Pd.I.

B. Temuan Penelitan

1. Perencanaan Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu lulusan yang


berakhlak mulia

Pertanyaan pertama yang ditanyakan peneliti kepada Informan I sebagai guru


PAI SMK Bakti Ilham tentang pentingnya penyusunan program kerja guru PAI yang
berkaitan dengan perencanaan pembinaan guru PAI dalam meningkatkan akhlak
siswa, bahwasannya :
“Setiap kegiatan itu perlu sebuah perecanaan yang baik jika menginginkan
tujuan tercapai dengan baik. Terlebih lagi kegiatan belajar mengajar.
Membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar merupakan bagian yang
tidak dapat ditinggalkan oleh guru. Guru perlu membuat perencanaan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif”. (Wawancara di SMK
Bakti Ilham, 09 Juli 2021)

Pertanyaan selanjutnya masih berkaitan dengan perencanaan guru PAI yang


penulis tanyakan kepada Informan I, bahwasannya :
104

“Dalam kegiatan perencanaan guru itu berperan membuat rencana


pembelajaran, mengembangkan materi, mempersiapkan media yang akan
digunakan yang dibuat atas dasar pertimbangan kondisi peserta didik. Yang
peran guru adalah menguasai dan mengembangkan materi pelajaran,
merencanakan, mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan
mengevaluasi kegiatan peserta didik nah seperti itu.” (Wawancara di SMK
Bakti Ilham, 09 Juli 2021)

Peran guru dalam pembuatan perencanaan diatas dilaksanakan dengan guru


selalu membuat perencanaan karena baginya hal ini merupakan kegiatan yang penting
dilakukan sebelum mengajar. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa membuat
rencana pembelajaran merupakan bagian dari tugas guru yang tidak bisa ditinggalkan.
Sejalan dengan pendapat Nana Sudjana yang menyatakan bahwa tugas guru sebagai
pengajar adalah merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Lalu pertanyaan yang sama berkaitan dengan Pentingnya bagi seorang guru
PAI dalam menyusun perencanaan, yang peneliti tujukan kepada Informan II sebagai
kepala sekolah SMK Bakti Ilham bahwasannya :

“Diantara alasan kenapa guru PAI harus menyusun Perencanaan yaitu adalah
karena pembelajaran merupakan sebuah proses yang bertujuan, artinya
sesederhana apapun pembelajaran yang dilakukan, hal tersebut selalu
diarahkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu diperlukan perencanaan
yang tepat agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Selain itu pembelajaran
juga merupakan proses yang kompleks. Pembelajaran tidak sekedar
menyampaikan materi pelajaran akan tetapi proses pembentukan perilaku
peserta didik yang mempunyai karakter berbeda-beda. Inilah yang membuat
perencanaan yang dibuat harus matang agar setiap peserta didik dapat
menerima pembelajaran yang diberikan.(Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09
Juli 2021)

Berdasarkan pernyataan kepala sekolah dan guru PAI di atas bahwasannya


menyusun sebuah Perencanaan bagi guru PAI memang merupakan hal yang wajib,
dikarenakan hal itu memang merupakan syarat bagi guru untuk dapat memimpin
suatu proses pembelajaran terhadap peserta didik.
105

Pertanyaan selanjutnya peneliti tujukan kepada Informan I selaku guru PAI


SMK Bakti Ilham., apa saja perencanaan yang harus disiapkan, Bahwasannya :

“Perencanaan pembelajaran tersebut berupa silabus untuk kemudian


dikembangkan menjadi RPP. RPP setidak-tidaknya memuat: (1) data sekolah,
mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4)
tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi
pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6)
langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian. (Wawancara di
SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)

Pertanyaan selanjutnya peneliti masih tujukan kepada Informan I selaku guru


PAI kenapa harus mempersiapkan perencanaan seperti itu, Beliau menjawab
bahwasannya :

“Peraturan tersebut tentu dibuat untuk menjadikan pendidikan di Indonesia


berjalan secara maksimal dan untuk dilaksanakan oleh seluruh guru yang ada
di Indonesia. Namun tidak semua guru melaksanakan tugasnya tersebut
sebagaimana peraturan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi
guru yang terpenting adalah mereka sudah membuat perencanaan
pembelajaran baik itu tertulis atau pun tidak tertulis walaupun tidak dalam
bentuk RPP. Perencanaan yang dibuat pun berdasarkan apa yang mereka
anggap perlu saja, seperti persiapan materi pelajaran, metode, teknik serta
media yang akan mereka gunakan untuk menyampaikan materi tersebut.
Meskipun demikian dalam membuat perencanaan tersebut mereka tetap
memikirkan bagaimana membuat peserta didik dapat menerima materi yang
mereka sampaikan dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kegiatan pokok yang perlu dilakukan guru adalah mengembangkan silabus
dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tugas guru
selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah
direncanakan. Karena pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi
dari RPP. Tanpa perencanaan yang matang, maka ada unsur-unsur yang
hilang dalam proses pembelajaran, ketiadaan unsur - unsur tersebut berakibat
pada kualitas kinerja guru dan kualitas pembelajaran.”(Wawancara di SMK
Bakti Ilham, 09 Juli 2021)
106

Sesuai beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh Informan I di atas,


temuan penelitian ini seolah merupakan teori baru karena berbeda dengan teori yang
telah ada. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sesibuk apapun guru, guru tidak
meninggalkan tugasnya untuk merencanakan pembelajaran, tetapi guru
merencanakan pembelajaran tidak dalam bentuk utuh secara tertulis, guru hanya
mempersiapkan apa yang dianggapnya perlu, metode dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dapat direncanakan dalam anganangan saja. Namun bagi peneliti,
temuan ini tidak dapat dibenarkan begitu saja walaupun terbukti guru merencanakan
pembelajaran dengan cara demikian. Peneliti lebih sepakat dengan teori yang telah
ada dibandingkan teori hasil temuan peneliti.

2. Pelaksanaan Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu lulusan yang


berakhlak mulia

Pertanyaan selanjutnya di tujukam kepada Informan I selaku guru PAI SMK


Bakti Ilham, mengenai bagaimana manajemen pembinaan guru PAI dalam tahapan
pelaksanaan untuk meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak mulia, beliau
menjelaskan bahwasannya :

“Dalam Pendidikan Agama Islam. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha


sadar untuk mengembangkan intelektualitas dalam arti bukan hanya
meningkatkan kecerdasan saja, melainkan juga mengembangkan seluruh
aspek kepribadian manusia, yang mencakup aspek keimanan, moral atau
mental, prilaku dan sebagainya. Pembinaan kepribadian atau jiwa utuh hanya
mungkin dibentuk Melalui pengaruh lingkungan khususnya pendidikan.
Sasaran yang ditempuh atau dituju dalam pembentukan kepribadian ini adalah
kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia dan tingkat kemulian akhlak
erat kaitannya dengan tingkat keimanan. Agama sebagai unsur esensi dalam
kepribadian manusia dapat memberi peranan positif dalam perjalanan
kehidupan manusia, selain kebenarannya masih dapat diyakini secara mutlak.
Dalam hal pembentukan akhlak pada siswa, pendidikan agama mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupannya. Pendidikan agama
107

berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari
sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa yang
dilakukan melalui sebuah proses pembiasaan dan keteladanan maka hal ini
akan dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dan
sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali
dalam menghadapi segala keinginan-keinginannya yang timbul.” (Wawancara
di SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)

Pertanyaan selanjutnya masih di tujukan kepada Informan I selaku guru PAI


SMK Bakti Ilham, mengenai apa saja tahapan pelaksanaan pembiasaan - dan
keteladanan yang dilakukan dalam melakukan manajemen pembinaan guru PAI
dalam tahapan pelaksanaan untuk meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak mulia,
Informan I selaku guru PAI menjelaskan bahwasannya :
“ (1). Belajar membaca al-Qur’an dan hafalan juz 30. Sekolah ini memberikan
pembinaan kepada siswa dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an; (2). Doa
Sehari - Hari. Doa Sehari - hari merupakan pelajaran agama pada siswa yang
biasa dilakukan di SMK Bakti Ilham. Sehingga lulusan yang dihasilkan tidak
hanya pandai pengetahuan umum saja, tetapi pengetahuan tentang agama
juga. Model yang digunakan dalam pembelajaran adalah model drill, metode
dalam pengajaran digunakan untuk melatih siswa SMK Bakti Ilham terhadap
bahan yang sudah diajarkan/diberikan agar memiliki ketangkasan atau
ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. Sebagai tahapan langsung diajak
belajar mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Dan dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari, contohnya doa makan, keluar
masuk masjid, doa ketika hujan, dan lain-lain; (3). Sholat dhuha, dhuhur dan
asar berjamaah. Sebagaimana yang kita ketahui sholat adalah rukun islam
kedua setelah syahadat. Sholat merupakan bentuk ketakwaan kita sebagai
hamba Allah, setelah kita mengimani-Nya. Dan sholat juga merupakan
perintah yang diberikan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw
tanpa perantara malaikat, jadi bisa dibilang sholat adalah panggilan langsung
dari Allah. Pelaksanaan sholat berjamaah yang dilakukan di sekolah
merupakan bentuk pembinaan kedisiplinan kepada anak. Disiplin yang
dimaksud anak diajarkan menjaga waktu sholat, dengan itu anak terlatih untuk
sholat tanpa harus dipaksa. Jadi ketika adzan anak langsung bergegas untuk ke
mesjid untuk menjalankan sholat berjamaah; (4). Penanaman akhlak pada
siswa diajarkan untuk saling menghormati, saling berbagi, saling
mengingatkan dan toleransi sesama, seperti menghormati orang tua, guru,
saudara dan teman. (5). Lalu Penanaman untuk rasa kepedulian untuk
108

bersadaqah, siswa SMK Bakti Ilham itu setiap seminggu sekali akan
diarahkan untuk bersadaqah sebagai wujud toleransi kepedulian; Mungkin
itulah pelaksanaan pembiasaan yang di terapkan oleh sekolah SMK Bakti
Ilham kepada siswanya. Nah dari pembiasaan - pembiasaan tersebut
menunjukkan keseriusan guru PAI dalam membina akhlak siswa sebagaimana
moto sekolah education for better life (pendidikan untuk kehidupan yang lebih
baik). Moto tersebut yang dijadikan motivasi dalam mengajar dan mendidik
siswa agar lebih baik dalam pelajaran maupun akhlaknya. (Wawancara di
SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)
Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan oleh informan I yaitu selaku guru
PAI SMK Bakti Ilham maka diperoleh informasi mengenai pelaksanaan
pembiasaaan terhadap peserta didik yaitu dengan melalui belajar membaca Al-quran,
membaca doa sehari - hari, sholat dhuha, sholat dzuhur dan sholat ashar berjamaah,
lalu penenaman nilai nilai saling menghormati dan pembiasaan shadaqah.
Sesuai beberapa pelaksanaan yang telah dikemukakan di atas, temuan
penelitian ini memang masuk akal karena dengan mananamkan pembiasaan -
pembiasaan terhadap peserta didik akan memunculkan kebiasaan dalam kehidupan
sehari hari.
Pertanyaan selanjutnya peneliti tujukan masih kepada Informan I selaku guru
PAI SMK Bakti Ilham. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan kelas yang akan
dilakukan dalam pembelajaran PAI. Guru PAI menjelaskan bahwasannya :

“Ada 2 hal penting untuk menciptakan kelas yang kondusif yaitu pengaturan
peserta didik. Misalnya bagaimana mengambil keputusan dalam mengatur dan
menempatkan mereka dalam kelas sesuai dengan kemampuan potensi
intelektual yang dimilkinya. Lalu pengaturan fasilitas (sarana dan prasarana
pendukung) contohnya dengan memanfaatkan media pembelajaran seperti
jaringan internet wifi, infokus dan lain sebagainya sebagai tambahan untuk
memudahkan siswa lebih kondusif dalam belajar.” (Wawancara di SMK Bakti
Ilham, 09 Juli 2021)

Berdasarkan pemaparan Informan I diatas dimaksudnkan bahwa pengelolaan


kelas yang dilakukan yaitu dengan 2 hal yaitu pengaturan peserta didik dan
109

pengaturan fasilitas agar tercipta suasana yang kondusif sehingga tujuan


pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
Pertanyaan selanjutnya peneliti tujukan kepada Informan I selaku guru PAI
SMK Bakti Ilham bekaitan pelaksanaan pembelajaran apa yang dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan agama islam, beliau menjelaskan bahwasannya :
“Pelaksanaan pembelajaran yang mana dikhususkan kepada peningkatan mutu
pendidikan, kalau di kondisi normal tidak seperti sekarang yang di mana
cukup efektif, mutu Pendidikan Agama Islam di sini sudah sangat baik, semua
kegiatan keagamaan atau yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam
berjalan cukup baik dan sesuai prosedur yang direncanakan. Misalnya adanya
sholat dhuha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah, adanya kas bantuan ketika
ada siswa atau orangtua siswa yang terkena musibah dan itu dikelola oleh
siswa lewat satu wadah komunitas, serta sering siswa terkoordinir melakukan
kurban setiap tahun lewat kas itu. Selain itu setiap hari sebelum jam pelajaran
pertama di mulai, selalu dilakukan kegiatan imtaq yaitu membaca surah-surah
pendek dan doa-doa selama kurang lebih 15 menit”. (Wawancara di SMK
Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
Hal senada juga dikatakan oleh Informan II selaku kepala sekolah SMK
Bakti Ilham, bahwasannya :

“Mutu Pendidikan Agama Islam di SMK Bakti Ilham ini saya anggap cukup
baik, karena saya melihat dari keseharian anak didik baik dalam hal kegiatan
agamanya, kejujujurannya, tata karma dan kedisiplinan anak waktu masuk
kelas. Selain itu, saya juga melihat dari kemampuan anak didik dalam
membaca al-qur’an, mereka rata-rata sudah bisa membaca al-qur’an dengan
lancar meskipun tidak menutup kemungkinan ada juga diantara mereka yang
kurang lancar membacanya atau masih terbata-bata”. (Wawancara di SMK
Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
Lebih lanjut Informan II selaku kepala sekolah SMK Bakti Ilham
mengemukakan bahwa :

“Di SMK Bakti Ilham ini mutu Pendidikan Agama Islamnya bisa
dikatakan maju, hal ini dapat dilihat dari segi kognitif, afektif,
psikomotoriknya. Psikomotiriknya misalnya shalatnya, di sini
diwajibkan shalat dzuhur berjama’ah dan bagi anak laki-laki setiap
hari jumat wajib berjum’atan di mushalla yang ada di sekolah, dan
anak-anak disini aktif melakukannya. Afektif misalnya sikapnya guru,
110

sikap belajar dan sikap menanggapi hari-hari besar Islam. Kognitif


dinilai dari nilai-nilai yang diuji misalnya, nilai untuk shalat, baca
tulis al-qur’an dan ulangan yang berhubungan dengan materi-materi
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hasil nilai tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai diatas standar
kelulusan minimal, walaupun masih ada sebagian siswa yang
memperoleh nilai di bawah rata-rata”. (Wawancara di SMK Bakti
Ilham pada 23 Juni 2021)
Sehubungan dengan hal ini, peneliti juga melakukan wawancara dengan
Informan III selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, beliau menjelaskan
sebagai berikut :

“Mutu Pendidikan Agama Islam di sekolah ini saya katakan baik,


kegiatannya termasuk ada nilai lebihnya daripada sekolah-sekolah lain
yang saya kenal, misalnya untuk sholat pagi hari yaitu sholat sunnah
dhuha anak anak tanpa di koordininir secara sadar langsung
mengerjakan karena mungkin juga sudah terbiasa. Dan juga untuk
hari jumat sebagian besar anak-anak sudah memakai seragama
muslim, jadi anak-anak yang muslim memakai pakian panjang,
Sehingga ketika dihadapkan waktu jum’atan tidak ada alasan untuk
tidak membawa sarung sehingga bisa diwajibkan jum’atan di sekolah,
sekalian ada unsur syiar semua pakai busana muslim dalam kaitannya
mengembangkan dakwah Islamnya kan ada. Untuk kegiatan siswa
juga ada sejenis kultum yang dilakukan dan pengisi kultum itu adalah
dari perwakilan siswa itu sendiri jadi bergiliran. Di SMK Bakti Ilham
ini siswanya mayoritas Muslim”. (Wawancara di SMK Bakti Ilham
pada 23 Juni 2021)
Hal serupa diungkapkan pula oleh Informan IV selaku wakil kepala sekolah
bidang kurikulum, bahwasannya :

“Saya kira cukup bagus, jama’ah sholat dhuha, sholat dhuhur, dan
juma’atan serta PHBI atau peringatan Hari Besar Islam dan beberapa
kegiatan yang tanpa terencana misal kultum dari siswa, pembacaan
surah-surah dan doa-doa di awal waktu pembelajaran serta kas dari
siswa yang di kelola oleh siswa itu sendiri baik untuk kurban maupun
rasa belasungkawa apabila ada siswa atau orangtua siswa yang
mengalami musibah, hal ini juga ikut mendukung dalam rangka
meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam di SMK Bakti Ilham.”
(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
111

Dengan adanya guru agama yang memiliki berbagai macam kreativitas atau
dapat mengembangkan kreativitasnya dengan baik merupakan salah satu
penyebab Pendidikan Agama Islam dikatakan memiliki mutu yang cukup baik,
karena dengan adanya guru agama yang kreatif tersebut maka proses belajar-
mengajar akan lebih menyenangkan, siswa tidak merasa bosan karean gurunya
pandai membaca situasi dan kondisi serta mampu menerapkan pendekatan-
pendekatan metode serta mampu memanfaatkan media belajar secara maksimal.
Pada akhirnya peserta didik akan puas dengan hasil belajar yang telah diperoleh
karena peserta didik telah bisa mengeluarkan sebuah kemampuannya.

Berikut hasil wawancara dengan Informan I selaku guru PAI SMK Bakti
Ilham, bahwasannya :

“Dalam menyampaikan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam,


saya menggunakan beberapa metode. Metode yang biasa digunakan
antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstasi,
pengelompokan. Pengelompokan disini berupa metode debat, dan
lain-lain. Penggunaan metode tersebut disesuaikan dengan materi
pelajaran, dengan adanya beberapa metode yang diterapkan dalam
materi pelajaran Pendidikan Agama Islam menjadikan peserta didik
lebih mudah memahami materi dan tidak membuat peserta didik
mudah jenuh” (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
Lebih lanjut Informan I selaku guru PAI meneruskan penjelasannya
bahwasannya :

“Metode yang saya gunakan dalam menyampaikan pelajaran


Pendidikan Agama Islam bermacam-macam ada tanya jawab,
ceramah dan lain-lain sesuai materi yang diajarkan. Saya juga
biasanya menggunakan metode driil atau praktek, materi yang saya
praktekkan, biasanya berhubungan dengan shalat dan wudhu. Jadi
anak-anak langsung saya ajak ke mushalla, tahap pertama anak-anak
saya perintahkan untuk melakukan wudhu secara bergantian,
selanjutnya saya amati anak-anak yang melakukan praktek tersebut,
setelah semua siswa melakukan praktek baru saya jelaskan bagaimana
cara wudhu yang benar. Mereka setelah itu saya jelaskan bagaimana
cara wudhu yang benar. Begitu juga praktek shalat setelah semua
112

siswa selesai melakukan praktek shalat baru saya jelaskan di mana


letak kesalahanan mereka dan saya tunjukkan bagaimana tata cara
shalat yang benar”. (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni
2021)
Dengan adanya guru yang memiliki berbagai macam kreativitas dalam
proses belajar mengajar, disamping mempermudah peserta didik dalam
memahami materi yang disampaikan oleh guru agama juga membuat peserta
didik yang ada di SMK Bakti Ilham lebih banyak mengerti tentang keagamaan,
hal ini bisa di lihat dari kebiasaan peserta didik ketika mengikuti pembelajaran
mereka sangat memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh Bapak/Ibu
guru, mereka tidak ramai sendiri ketika mengikuti proses pembelajaran. Begitu
juga nilai Pendidikan Agama Islam yang mereka dapatkan sudah memenuhi
standar kelulusan yang cukup tinggi.

Berikut ini hasil wawancara dengan Informan I selaku guru PAI SMK Bakti
Ilham bahwasannya :

“Pada waktu proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas


anak-anak cukup antusias memperhatikan apa yang saya sampaikan,
apalagi kalau materinya memakai praktek (misalnya: materi tentang
shalat dan wudhu), anak-anak bertambah semangat mengikutinya
walaupun awalnya mereka masih banyak yg salah tapi saya senang
melihat anak-anak memiliki semangat yang tinggi”. (Wawancara di
SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
Lebih lanjut Informan I selaku guru PAI SMK Bakti Ilham mengatakan
bahwa :

“Ketika proses belajar mengajar di kelas anak-anak sangat


meperhatikan apa yang saya sampaikan dan mereka jug tidak
ramai sendiri ketika mengikuti proses pembelajaran. Dan nilai
yang biasanya saya pakai dalam menentukan siswa itu layak
memiliki nilai bagus dan jelek dalam bidang keagamaan adalah
keseharian dari peserta didik itu sendiri baik dalam proses
113

pembelajaran dalam kelas maupun di luar kelas atau dalam


mengikuti kegiatan keagamaan. Kalau peserta didik itu dalam
kesehariannya rajin mengikuti kegiatan keagaamaan misalnya
rajin sholat dhuhur, dhuha, juma’atan bagi yang laki-laki dan
kegiatan yang lain maka saya akan memberi nilai tambah buat
anak itu”. (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)

Selain itu dengan adanya guru agama yang memiliki berbagai macam
kreativitas, adanya sarana dan prasarana yang memadai juga merupakan
penyebab Pendidikan Agama Islam dikatakan memiliki kualitas yang cukup
baik, karena apabila dalam sekolah tersebut kurang adanya sarana dan prasarana
maka akan dapat menghambar jalannya proses belajar mengajar. Misalnya tidak
ada tempat ibadah (mushola), tempat wudhu, alat peraga, dan tidak ada
lingkungan yang mendukung dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
maka akan menghambat guru agama dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat menghambar peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Informan II selaku kepala sekolah SMK


Bakti Ilham mengatakan bahwa :

“Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Bakti Ilham ini,
khususnya dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam,
adalah: mushola bisa dilihat sendiri musholahnya cukup memadai,
kalau untuk kelas X, XI dan XII sholat jum’at, itu kurang memadai
memang tapi kalau sholat dhuha karena bergantian atai bergiliran
boleh terpakai. Jadi kadang siswa itu bergerombol ke masjid
pesantren yayasan deket dengan lokasi sekolah SMK Bakti Ilham.
Tapi di ruangan lain kayak aula sekolah sering dipakai untuk kegiatan
PHBI dan kegiatan ibadah yang lain sehingga memadai memakai
media misal audio, suatu saat saya mengajak anak-anak melihat
tayangan dengan memakai TV dan CD. Kemudian ada juga tempat
wudhu dan lain-lain. Disini ada pula kegiatan kesenian yang terkait
dengan Pendidikan Agama Islam misalnya terbangan, hadrah,
sholawatan, dan mauludan bagi ekstrakulikuler keagamaan”
(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
114

Hal senada juga dikatakan oleh Informan I selaku guru PAI SMK Bakti
Ilham, bahwasannya :

“Disekolah ini sarana dan prasarana yang dimiliki dalam


meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam cukup memadai yaitu:
adanya mesjid, tempat wudhu, ada buku-buku agama, LKS, TV,
VCD, dan lingkungan sekolah yang asri dan nyaman”. (Wawancara di
SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
Lebih lanjut dikemukakan pula oleh Informan II selaku kepala sekolah
SMK Bakti Ilham, bahwasannya :

“Untuk sarana dan prasarana yang berkaitan dengan kegiatan


Pendidikan Agama Islam, disini ada mesjid yang cukup luas, tempat
wudhu, karpet, mukena, sarung, buku-buku perpustakaan Islam, ini
rencana mau dibuatkan laboratorium Pendidikan Agama Islam yang
mana didalamnya akan diisi kaset-kaset yang berhubungan dengan
agama TV, buku-buku agama dan lain-lain”. (Wawancara di SMK
Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
Pelaksanaan pendidikan harus mengutamakan output. Output pendidikan
merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah pretasi yang dapat diukur
dari kualitasnya, efektifitas, produktivitasnya, efisiensinya. Inovasinya, kualitas
kehidupan kerjanya, dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu
output sekolah, dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan
berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar
siswa, menunjukkan pecapaian yang tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak kepala sekolah SMK Bakti


Ilham selaku Informan II, mengatakan bahwa :

“Di SMK Bakti Ilham dengan berbagai sarana dan prasarana yang
cukup memadai, telah dapat menghasilkan lulusan (output) yang baik
sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terbukti bahwa sebagian besar
lulusan sekolah ini diterima di Perguruan Tinggi Terbaik di tingkat
nasional, rajin melaksanakan sholat dan bisa membaca al-Qur’an”.
(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23 Juni 2021)
115

Dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam akan berpengaruh


kepada seluruh aspek peserta didik yang mana akan membentuk kepribadian
yang bulat dan utuh sebagai manusia yang beriman kepada Allah SWT. Dengan
adanya hal tersebut maka ada upaya-upaya yang seharusnya dilaksanakan oleh
suatu lembaga pendidikan, sehingga Pendidikan Agama Islam yang ada di
lembaga tersebut dapat bermutu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala sekolah SMK Bakti Ilham


selaku Informan II, bahwasannya :

“Ada beberapa upaya yang saya lakukan dalam meningkatkan


Pendidikan Agama Islam di SMK Bakti Ilham ini, diantaranya yaitu:
a. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berhubungan
dengan keagamaan, agar siswa nyaman dalam melaksanakan
kegiatan PAI misalnya: pelebaran lokasi mushola dengan
tingkat dua, pengadaan mukenah, pengadaan sarung, tempat
wudhu, karpet, dan rencananya mau dibangun laboratorium
PAI yang di dalamnya terdapat buku-buku keagamaan,
kaset-kaset yang berhubungan dengan agama, TV dan lain-
lain;
b. Mengadakan ekstrakulikuler keagamaan wajib, misalnya:
imtaq setiap hari jumat;
c. Mewajibkan melaksanakan shalat dhuhur berjama’ah;
d. Mewajibkan shalat jum’at berjama’ah bagi anak laki-laki;
e. Selalu mengadakan PHBI”. (Wawancara di SMK Bakti
Ilham pada 23 Juni 2021)
Dengan diadakannya beberapa kegiatan keagamaan yang di SMK Bakti
Ilham cukup memberikan banyak manfaat atau hasil bagi peserta didik itu
sendiri, diantara hasil yang diperoleh oleh peserta didik dari terlaksananya
beberapa kegiatan keagaaan yaitu: misalnya; dengan diadakannya wajib jama’ah
dhuhur dan jum’at di mushola serta dhuha yang ada di sekolah dan masjid
sekitar sekolah, maka peserta didik yang ada di SMK Bakti Ilham sedikit demi
sedikit dalam diri mereka telah tertanam pembiasaan shalat dengan berjama’ah,
hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan jama’ah, hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan
116

jama’ah Dhuhur dan Jum’at serta Dhuha, walaupun tanpa adanya perintah
terlebih dahulu dari guru agama peserta didik sudah berantusias mengikuti
jama’ah dhuhur dan jum’at serta dhuha tersebut. Selain itu, peserta didik di
SMK Bakti Ilham dapat mengukir prestasi yang gemilang, karena dilhat dari
latar belakangnya yang merupakan sekolah umum yang hanya sedikit mendapat
masukan tentang keagamaan tetapi tidak kalah dengan sekolah lainnya.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Informan I selaku guru PAI SMK


Bakti Ilham, bahwasannya

“Ada beberapa pretasi yang pernah diraih oleh peserta didik


SMK Bakti Ilham dalam bidang Pendidikan Agama Islam,
misalnya, memperoleh juara kaligrafi Arab, pidato Bahasa Arab,
dan puisi rohani”. (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 23
Juni 2021)

Dari penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa SMK Bakti Ilham mempunyai
mutu Pendidikan Agama Islam yang cukup baik. Meskipun pada dasarnya SMK
Bakti Ilham merupakan sekolah umum yakni sekolah yang tidak hanya
menampung siswa yang beragama Islam saja, tetapi budaya keislamannya sangat
kental.

Selain dari meneliti pelaksanaan pembelajaran dalam peningkatan mutu


pendidikan, peneliti juga menanyakan berbagai metode dan pentingnya
pelasanaan pembelajaran dalam peningkatan akhlak peserta didik, alasannya
karena sebagaimana kita ketahui pengaruh lingkungan sekolah, keluarga
masyarakat juga sangat mempengaruhi pada perubahan perilaku peserta didik,
karena memang ini menjadi tempat yang langsung bersinggungan dengan
peserta didik, untuk itu pengaruh lingkungan sekolah, keluarga begitupun
lingkungan masyarakat. Harusnya memilih lingkungan yang baik yang membuat
peserta didik mampu berkembang hal lakyaknya peserta didik yang baik. Maka
117

artinya pendidikan akhlak mulia ini sangat begitu pentingnya agar peserta didik
mampu berinteraksi bersinggungan dengan lingkungan sekitarnya dengan di
bekali sikap dan pengetahuna yang baik yaitu berakhlak mulia.

Dalam hal ini ada beberapa pelaksanaan dalam menerapkan metode yang
cocok untuk bagaimana memberikan pendidikan akhlak pada peserta didik, salah
satunya adalah melalui keteladan dan pembiasaan- pembiasaan yang di berikan
kepada peserta didik.
Berikut ini wawancara dengan kepala sekolah SMK Bakti Ilham selaku
Informan II beliau menjelaskan bahwa :
“Keteladan adalah aspek terpenting yang harus di miliki setiap guru, seorang
guru harus memiliki sifat - sifat keteladanan guru,karena guru merupakan
teladan bagi peserta didik maka dari itu seorang guru atau pendidik harus
memiliki kepribadian yang utuh dan baik, sehingga dapat dijadikan panutan
dalam seluruh kehidupannya. Guru harus dapat memilih dan memilah setiap
apapun yang akan di perbuatnya, dapat berpikir baik buruknya setiap
perbuatan yang akan dilakukannya, menjaga kewibawaannya, cakap dalam
segi pengetahuannya sehingga dapat mengangkat citra baik bagi sekolah dan
juga depan murid - muridnya” (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 09 Juli
2021)

Sejalan dengan penjelasan dari kepala sekolah SMK Bakti Ilham di atas salah
satu Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai Informan I juga memberikan
pendapatnya bahwasannya :
“ Menjadi seorang guru jika di pikir - pikir sangatlah berat selain harus
mempunyai pengetahuan yang cukup mendalam di bidangnya, profesional,
kompeten, disiplin di samping lain guru harus mampu menjadi teladan bagi
siswa - siswanya sehingga dapat dijadikan panutan bagi murid - muridnya,
dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam mendidik murid - muridnya agar
menjadi murid yang berhasil, berilmu dan mengalami perubahan perilaku
yang baik sehingga dapat bermaanfaat bagi dirinya kelak. Hal tersebut
sangatlah mustahil terwujud jika seandainya guru tidak ikhlas dan profesional
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik, di samping lain
membutuhkan kerja keras, keikhlasan dan juga kesabaran dalam mendidik
siswa - siswanya. Tidak semua siswa itu sama namun semua siswa memiliki
karakter yang berbeda - beda, jika guru sebagai seorang pendidik tidak
118

mempunyai keahlian yang khusus dalam mendidik murid muridnya , terlebih


jauh membentuk siswa siswa yang berkarakter dan berakhlak mulia semua
tujuan dari nilai - nilai pendidikan tersebut tidak akan dimiliki oleh peserta
didik. Untuk itu guru dalam mendidik siswa - siswanya tidak cukup hanya
bermodalkan pengetahuan materi ajar saja namun seorang guru harus dapat
menjadi seorang panutan mempunyai kepribadian yang baik yang dapat di
hormati oleh peserta didik dan segala tingkah laku guru dapat diterima dan di
jadikan pembelajaran oleh mereka sendiri. Maka artinya guru tidak bisa
semena mena melakukan hal yang kurang baik sehingga dia tidak sadar hal
tersebut perilaku tersebut dinilai dan dilihat oleh peserta didiknya.”
(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 09 Juli 2021)

Lebih lanjut Informan I sebagai guru PAI SMK Bakti Ilham memberikan
pendapat tentang pentinnya sifat - sifat keteladanan yang harus dimiliki seorang guru
bahwasannya :
“ Pertama sebagai seorang guru dalam mendidik siswanya jangan semena -
mena melakukan muridnya, namun harus dengan kelembutan dan juga kasih
sayang seperti ke anak sendiri. Mendidik dengan hati serta penuh harapan
baik bagi murid - murid yang kita ajar mendoakan mereka agar ilmu yang kita
berikan senantiasa dapat di terima dan di implementasikan oleh mereka dalam
setiap gerak langkah kehidupannya sehingga ilmu yang mereka terima
menjadi berkah dan menjadi hal yang bermanfaat terkhusus bagi dirinya
umumnya bagi keluarga, masyarakat bangsa dan juga agama. Kedua
memberikan suri tauladan dan contoh yang baik bagi siswa - siswanya, guru
bukan hanya sekedar menasehati tetapi menjadi renungan bagi dirinya
sehingga dia sendiri mampu melakukan perbuatan sesuai apa yang di berikan
terhadap peserta didik sehingga peserta didik pun mengakuinya dan
menjadikan gurunya sebagai penutannya, ketiga, guru harus intens mengawasi
dan memberikan nasihat ketika muridnya melakukan kesalahan. Keempat,
mempunyai sikap tegas, bijak dan berwibawa dalam mendidik siswanya,
kelima guru harus bersikap adil kepada murid - muridnya, tidak
menspesialkan salah satu namun semua murid di perlakukan secara adil dan
merata misalnya yang salah di peringatkan yang benar di berikan pujian
jangan berat sebelah namun harus jadi penengah.keenam tidak mengharapkan
balasan apapun dan tidak mengharapkan ucapan terimaksih dari muridnya
namun melakukan tugasnya sebai pendidik dan mengamalkan ilmunya secara
ikhlas dan hanya mencari Ridha dari Allah SWT., ketujuh seorang guru tidak
boleh membenci dan mencela seorang murid namun dengan jalan halus jika
senadainya tidak bisa secara halus maka berikan hukuman yang membangun
demi membuat diri seorang murid mengerti dan faham serta mempunyai
119

kesadaran untuk tidak melakukan lagi kesalahan serupa.” (Wawancara di


SMK Bakti Ilham pada 09 Juli 2021)

Berdasarkan pendapat - pendapat dari hasil wawancara di atas maka dapat di


simpulkan bahwa keteladan adalah aspek penting dalam menumbuhkan kesadaran
siswa akan penting berperilaku baik, peserta didik akan mengikuti sesuai apa yang di
perilaku oleh gurunya di sekolah maka dengan adanya hal tersebut sifat sifat
keteladanan yang baik dan dapat di contoh dari seorang guru bagi muridnya sangat
penting, karena memang seorang guru adalah panutan bagi siswa - siswanya.

Selain keteladan ada satu lagi metode yang dilakukan oleh guru PAI dalam
peningktan mutu lulusan yang berakhlak mulia, berikut hasil wawancara dengan
kepala sekolah SMK Bakti Ilham sebagai Informan II bahwasannya :
“pembiasaan - pembiasaan yang terpola dan konsisten terhadap peserta didik
harus dilaksanakan dengan terstruktur dan terulang setiap hari, seperti halnya
pembiasaan - pembiasaan terhadap peribadatan seperti sholat dhuha dan sholat
dzuhur berjamaah, datang tepat waktu mau itu pas pertama memasuki
lingkungan sekolah ataupun dalam jam pelajaran, membaca doa atau al-quran
dalam setiap awal pembelajaran, mengucapkan salam setiap bertemu guru dan
awal akhir pembelajaran, pembiasaan terhadapa bahasa yang di gunakan,
meminta ijin terlebih dahulu setiap ingin pergi ke WC ataupun keluar sekolah
dan lain sebagainya. Dalam penerapan pebiasaan ini perlu adanya pengawasan
yang ketat terhadap peserta didik semua komponen termasuk guru, pegawai
sekolah maupun dari kepala sekolah itu sendiri harus ikut andil dalam
mengawasi peserta didik untuk disiplin dan mematuhi peraturan dan kegiatan
yang di selenggarakan di sekolah. Setiap sturktur sekolah harus bekerja sama
dalam mengawasi pembiasaan - pembiasaan yang baik yang dilakukan peserta
didik, sehingga tujuan dari sekolah yakni menciptakan lulusan yang berakhlak
baik akan terwujud, karena siswa telah dibiasakan untuk melakukan hal - hal
yang baik yang akan menjadi kebiasaan bagi dirinya sampai kapanpun dalam
kehidupannya.” (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 09 Juli 2021)

Selain itu guru pendidikan agama islam (PAI) SMK Bakti Ilham sebagai
Informan I juga mengungkapkan model pembiasaan - pembiasaan apa saja yang
diberikan kepada siswa - siswi SMK Bakti Ilham bahwasannya :
120

“Pembiasaan terhadap peserta didik demi pembinaan akhlak yang


dilaksanakan di SMK Bakti Ilham yaitu dengan menggunakan metode
keteladanan dan pembiasaan. Pembiasaan yang dilakukan yaitu dilaksanakan
secara menyeluruh dari awal peserta didik datang di sekolah sampai kembali
ke rumah masing-masing. Itupun dilaksanakan saat pembelajaran tatap muka
kalau sekarang di masa pandemi covid itu berbeda lagi, yakni guru lebih
sering berkomunikasi dengan pihak orang tua dan keluarga anak untuk
melakukan pembiasaan yang baik dirumah, namun jika pada pembelajaran
tatap muka pembiasaan yang dilaksanakan di antaranya yaitu: (1) Peserta
didik SMK Bakti Ilham setiap hari dibiasakan untuk tepat waktu, mereka
harus sudah sampai di sekolah pukul 06.59 WIB, lebih dari pukul tersebut
gerbang sekolah akan ditutup dan tidak di perbolehkan masuk ke lingkungan
sekolah. Hal ini merupakan aturan sekolah demi pendisiplinan siswa.
Kemudian peserta didik dibiasakan untuk mengucapkan salam kepada
gurunya. Kegiatan ini dilakukan untuk melatih siswa selalu memberi dan
membalas salam, sebagai sikap ramah dan mengajarkan peserta didik untuk
menghormati gurunya. Begitu pun guru guru di SMK Bakti Ilham dibiasakan
untuk tepat waktu dalam berbagai hal, hal ini dimaksudkan agar para peserta
didik mencontoh guru-gurunya. Karena bagaimana pun tauladan bagi seorang
guru itu sangatlah penting.(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 09 Juli
2021)

Selanjutnya Informan I selaku guru PAI SMK Bakti Ilham melanjutkan


penjelasannya :
“Peserta didik di SMK Bakti Ilham dibiasakan sebelum kegiatan belajar
mengajar untuk mengikuti beberapa pembiasaan di antaranya pembiasaan
membaca asmaul husna, tadarus Al-Qur`ān , shalat ḍuḥa berjamaah, dan
tausyiah ḍuḥa. Setelah mengikuti kegiatan tersebut barulah mereka mengikuti
KBM di kelas atau ruang praktikum masing-masing. Bagi para peserta didik
yang tidak mengikuti pembiasan tersebut akan di berikan sanksi yang sesuai
dengan apa yang telah mereka lakukan, tentunya adalah sanksi yang
membangun.”(Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 09 Juli 2021)

Selanjutnya Informan I selaku guru PAI SMK Bakti Ilham kembali


melanjutkan penjelasannya bahwasannya :
“Setelah selesai melaksanakan pembiasaan sebelum Kegiatan belajar
mengajar, para peserta didik masuk kelas, dan mereka dibiasakan untuk
membaca do’a sebelum kegiatan Kegiatan belajar mengajar dimulai. Begitu
pun kelas dipastikan harus bersih sebelum Kegiatan belajar mengajar dimulai.
Kegiatan belajar mengajar di SMK Bakti Ilham ini berakhir sampai dengan
pukul 15.00 WIB kemudian peserta didik dikondisikan untuk menuju ke
121

masjid untuk melaksanakan shalat ẓuhur berjamaah. Diawali dengan


pembacaan asmaul husna dan tadarus Al-Qur`ān . Para guru pun
mendampingi para peserta didik dalam kegiatan tersebut sekaligus memantau
dan mengisi daftar kehadiran peserta didik yang sudah dijadwal. Sehingga
peserta didik terpantau dan bisa seluruhnya mengikuti kegiatan ini tanpa
terkecuali.” (Wawancara di SMK Bakti Ilham pada 09 Juli 2021)

Berdasarkan pendapat -pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pembinaan


akhlak siswa melalui metode pembiasaan adalah hal yang sangat penting dan wajib di
berikan kepada peserta didik, karena pembiasaan - pembiasaan adalah bagian dari
keberhasilan pendidikan. Melalui pembiasaan terutama yang akan menumbuhkan
akhlak mulia siswa dan berperilku yang baik wajib dilakukan dan di berikan secara
konsisten oleh pendidik, dan dilakukan pengawasan dan pengarahan dengan baik
jangan sampai memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melanggar.

3. Evaluasi Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu lulusan yang


berakhlak mulia

Pertanyaan selanjutnya penulis tujukan kepada Informan I selaku guru PAI,


Mengenai bagaimana cara guru PAI mengevaluasi peserta didik, bahwasannya :

“Evaluasi yang biasa dilakukan seperti melihat sikap si anak ketika kita jumpa
baik itu dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Ketika kita becerita-
cerita, ketika ia bercanda dengan kawannya. Ketika ia melakukan kesalahan
seperti terlambat datang ke sekolah adakah rasa bersalah atau tidak dan lain
sebagainya.” (Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)

Lalu dilanjutkan kembali oleh kembali oleh Informan I selaku guru PAI SMK
Bakti Ilham, beliau mengatakan bahwa :
“Guru PAI tidak melakukan evaluasi formal dalam bentuk apapun untuk
melihat keberhasilan pembinaan akhlak siswa melalui program sekolah,
melainkan hanya dengan melihat dan memperhatikan sikap para siswa dalam
tingkah lakunya sehari-hari di sekolah. Ketika ia datang ke sekolah terlambat
atau tidak, di barisan apel pagi, diikuti dengan seksama atau tidak, di kelas
122

apakah ia mengganggu teman atau tidak, dalam pembelajaran apakah ia ikuti


dengan baik atau tidak”. (Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)

Lalu Bapak Ofik Hidayat, S.Pd.I, melanjutkan kembali beliau mengatakan


bahwa :
“Setiap siswa yang telah dibina dengan berbagai program di sekolah, guru
memperhatikan bagaimana perkembagan tingkah lakunya jika melakukan
kesalahan dinasehati wali kelas atau guru bersangkutan lainnya, ditegur
walikelas kemudian BK, di beri peringatan oleh pihak BK, panggilan orangtua
ke ruang BK, atau yang lainnya tergantung tingkat kenakalan yang dilakukan
siswa”(Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)

Dalam pelaksanaan evaluasi program di sekolah ini tidak terpacu. Dalam


pelaksanaan evaluasi program di sekolah ini tidak terpacu pada teori evaluasi.
Dikarenakan program pembinaan tidak semuanya masuk dalam nilai raport
Pembinaan untuk melatih siswa berakhlakul karimah, sehingga tekhnik evaluasi
dengan pengamatan lebih sering digunakan. Dan metode pembinaan dengan
pembiasaan serta keteladanan lebih diutamakan. Karena metode itu lebih berhasil
dibandingkan dengan metode lainnya.

4. Kendala dan Solusi dalam Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu
lulusan yang berakhlak mulia

Pertanyaan selanjutnya peneliti tujukan kepada Informan I selaku guru PAI


SMK Bakti Ilham, mengenai kendala dari pembinaan terhadap akhlak peserta didik,
beliau mengutarakan bahwa :
a. Dalam pelaksanaan pembiasaan disiplin, misalnya ketika berdoa masih banyak
siswa yang belum serius, sering dijumpai siswa kurang serius dalam berdo’a,
tidak melaksanakan shalat Dhuha di sekolah, dan tidak ikut mengaji Al-Qur’an.
Siswa kurang mentaati tata tertib sekolah.
b. Dalam tata karma, permasalahan yang muncul adalah masih terdapat siswa-siswi
tidak meninggalkan sekolah tanpa izin., berkata jorok.
c. Bekaitan dengan kepedulian sosial, terdapat permasalahan bahwa siswa-siswi
masih kurang sadar untuk mengeluarkan uang untuk kepentingan sosial, sehingga
123

masih ada siswa-siswi yang tidak berinfaq. (Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09
Juli 2021)

Selanjtnya guru PAI selaku informan I melanjutkan penjelasannya mengenai


solusi yang dapat dilakukan dari pembinaan terhadap akhlak peserta didik, beliau
mengutarakan bahwa :
“Solusi dalam Pembinaan Akhlak Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh
guru PAI dalam membina akhlak siswa-siswinya adalah Menanamkan
pengetahuan tentang akhlak kepada siswa, Memelihara pengetahuan tentang
akhlak kepada siswa, Meningkatkan mengembangkan pengetahuan tentang
akhlak kepada siswa, Menekankan dan memotivasi siswa agar mampu
mengamalkan akhlak yang baik, Memberikan tauladan kepada siswanya
dengan akhlak yang baik . ” (Wawancara di SMK Bakti Ilham, 09 Juli 2021)

Berdasarkan kendala dan solusi dari hasil wawancara di atas dapat


disimpulkan bahwa SMK Bakti Ilham tidak terpatok kepada hal yang adminstratif
namun lebih kepada pemberian pembiasaaan - pembiasaan dan konsep keteladanan.

C. Intepretasi Hasil Penelitian

1. Perencanaan Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu lulusan yang


berakhlak mulia

Berdasarkan temuan peneliti di SMK Bakti Ilham Kabupaten Bandung


berkaitan dengan perencanaan pembinaan guru PAI untuk meningkatkan mutu
lulusan yang berakhlak mulia, dapat diperoleh data dan informasi bahwa :
Dilihat dari peran guru PAI di SMK Bakti Ilham dapat diperoleh informasi
bahwa membuat suatu perencanaan bagi guru PAI di SMK Bakti Ilham
merupakan kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengajar. Tindakan
tersebut menunjukkan bahwa membuat rencana pembelajaran merupakan bagian
dari tugas guru yang tidak bisa ditinggalkan.
Artinya SMK Bakti Ilham sepakat dan setuju akan pentingnya penyusunan
sebuah Perencanaan bagi guru PAI memang merupakan hal yang wajib,
124

dikarenakan hal itu memang merupakan syarat bagi guru untuk dapat memimpin
suatu proses pembelajaran terhadap peserta didik agar tercipta pembelajaran
yang kondusif, terarah, efektif dan efisien.
Perencanaan pembelajaran yang selalu di siapkan oleh SMK Bakti Ilham
diantaranya berupa silabus untuk kemudian dikembangkan menjadi RPP yang
memuat data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester, materi pokok, alokasi
waktu, tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat dan sumber belajar, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran; dan penilaian.
Penelitian di SMK Bakti Ilham ini menghasilkan temuan bahwa sesibuk
apapun guru, guru tidak boleh meninggalkan tugasnya untuk merencanakan
pembelajaran, tetapi guru PAI di SMK Bakti Ilham merencanakan pembelajaran
tidak dalam bentuk utuh secara tertulis, guru hanya mempersiapkan apa yang
dianggapnya perlu, metode dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dapat
direncanakan dalam angan - angan saja. Namun bagi peneliti, temuan ini tidak
dapat dibenarkan begitu saja walaupun terbukti guru merencanakan
pembelajaran dengan cara demikian. Peneliti lebih sepakat dengan teori yang
telah ada dibandingkan teori hasil temuan peneliti.
Berdasarkan hasil penelitian perencanaan pembinaan guru PAI yang
disusun oleh guru PAI SMK Bakti Ilham tersebut, maka peneliti
menginterpretasikan bahwa guru PAI telah menjalankan fungsinya sebagai
barometer terdepan dalam peningkatan mutu lulusan yang berakhlak mulia
dengan baik, walaupun dalam metode perencanaannya guru hanya
merencanakan hal - hal yang dianggap perlu dan efisien untuk dilaksanakan
dalam pembelajaran, namun berkaitan dengan perencanaan terbukti bahwa guru
PAI SMK Bakti Ilham selalu membuat perencanaan terlebih dahulu. Hal tersebut
didasarkan fakta bahwa guru PAI merumuskan (merencanakan) bahan. - bahan
pembelajaran dengan standar nasional pendidikan seperti tetap dengan membuat
silabus dan RPP. Standar nasional meliputi Standar isi, standar proses, standar
125

kompetensi lulusan standar pendidik dan tenaga pendidik, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilain
pendidikan.

2. Pelaksanaan Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu lulusan yang


berakhlak mulia

Berdasarkan temuan peneliti di SMK Bakti Ilham Kabupaten Bandung


dalam kegiatan pelaksanaan pembinaan guru PAI untuk meningkatkan mutu
lulusan yang berakhlak mulia, dapat diperoleh data dan informasi bahwa :
Guru PAI di SMK Bakti Ilham dalam pelaksanaan pembinaannya kepada
peserta didik sangat mengutamakan kepada aspek peningkatan sikap, yaitu aspek
akhlak mulia peserta didik, maka dalam pelaksanaan pembelajarannya yang
diberikan kepada peserta didik banyak berkaitan dengan penekanan pada aspek
pemahaman keagamaan dan hasil penelitian mengungkapkan karena memang
SMK Bakti Ilham adalah sekolah umum swasta yang berbasis pesantren maka
tidak heran kondisi dan siklus pendidikannya mengutamakan akhlak mulia atau
output lulusannya. Maka SMK Bakti Ilham adalah sekolah yang bernuansa islam
dan memfokuskan pelaksanaan pembelajarannya untuk menciptakan lulusan
yang religius berakhlak mulia.
Berdasarkan temuan penelitian bahwa didafatkan informasi mengenai
fokus pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK Bakti Ilham menekankan kepada
pemberian pengalaman - pengalaman belajar yaitu dengan melalui metode
pembiasaaan terhadap peserta didik yaitu dengan melalui belajar membaca Al-
quran, membaca doa sehari - hari, sholat dhuha, sholat dzuhur dan sholat ashar
berjamaah, lalu penenaman nilai nilai saling menghormati dan pembiasaan
bershadaqah. Hal ini tentu bisa dikatakan baik sekali untuk diterapkan pada
peserta didik karena peserta didik tidak hanya difokuskan kepada aspek kognitif
saja namun juga harus ditekankan pada aspek afektif. Dengan melalui
126

pembiasaan - pembiasaan tersebut yang terus dilakukan secara ritin maka peserta
didik akan terbiasa dan menjadi kebiasaan yang terus melekat pada peserta
didik. Maka pantas SMK Bakti Ilham dalam peningkatan mutu lulusan yang
berakhlak mulia bisa dikatakan sukses karena mampu melahirkan lulusan -
lulusan yang religius, dan berakhlak mulia.
Sesuai beberapa pelaksanaan yang telah dikemukakan di atas, temuan
penelitian ini memang masuk akal karena dengan mananamkan pembiasaan -
pembiasaan terhadap peserta didik akan memunculkan kebiasaan dalam
kehidupan sehari hari.
Selanjutnya di SMK Bakti Ilham ini mutu Pendidikan Agama Islamnya
bisa dikatakan maju, hal ini dapat dilihat dari segi kognitif, afektif,
psikomotoriknya. Yang mendasari pernyataan ini adalah Psikomotiriknya
misalnya peserta didik sudah terbiasa untuk melakukan shalat dhuha, sholat
dzuhur dan sholat ashar berjamaah dan hal ini peserta didik di SMK Bakti Ilham
sudah aktif melakukannya secara mandiri, guru PAI hanya harus membina,
mengarahkan dan mengawasi saja, namun peserta didik sudah sangat mengerti
akan pentingnya mengikuti kegiatan pembiasaan keagamaan tersebut, namun
memang masih ada saja murid yang cenderung susah tapi hal ini masih bisa
diarahkan dan dibina oleh guru PAI dengan baik. Lalu dari aspek afektif peserta
didik misalnya, sikap menghormati, sikap belajar dan sikap menanggapi hari-
hari besar Islam peserta didik selalu antusias dalam meramaikan nya. Lalu dari
segi aspek kognitifnya peserta didik dinilai dari nilai-nilai yang diuji misalnya,
nilai untuk shalat, baca tulis al-qur’an dan ulangan yang berhubungan dengan
materi-materi pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hasil nilai tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai diatas standar
kelulusan minimal, walaupun masih ada sebagian siswa yang memperoleh nilai
di bawah rata-rata. Ini membuktikan pelaksanaan pembinaan guru PAI dalam
meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak mulia di SMK Bakti Ilham sudah
cukup baik.
127

Dengan diadakannya beberapa kegiatan keagamaan yang di SMK Bakti


Ilham cukup memberikan banyak manfaat atau hasil bagi peserta didik itu
sendiri, diantara hasil yang diperoleh oleh peserta didik dari terlaksananya
beberapa kegiatan keagaaan yaitu: misalnya; dengan diadakannya wajib jama’ah
dhuhur dan jum’at di mushola serta dhuha yang ada di sekolah dan masjid
sekitar sekolah, maka peserta didik yang ada di SMK Bakti Ilham sedikit demi
sedikit dalam diri mereka telah tertanam pembiasaan shalat dengan berjama’ah,
hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan jama’ah, hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan
jama’ah Dhuhur dan Jum’at serta Dhuha, walaupun tanpa adanya perintah
terlebih dahulu dari guru agama peserta didik sudah berantusias mengikuti
jama’ah dhuhur dan jum’at serta dhuha tersebut. Selain itu, peserta didik di
SMK Bakti Ilham dapat mengukir prestasi yang gemilang, karena dilhat dari
latar belakangnya yang merupakan sekolah umum yang hanya sedikit mendapat
masukan tentang keagamaan tetapi tidak kalah dengan sekolah lainnya.

Selanjutnya berdasarkan hasil temuan peneliti dengan diadakannya beberapa


kegiatan keagamaan yang di SMK Bakti Ilham cukup memberikan banyak
manfaat atau hasil bagi peserta didik itu sendiri, diantara hasil yang diperoleh
oleh peserta didik dari terlaksananya beberapa kegiatan keagaaan yaitu:
misalnya; dengan diadakannya wajib jama’ah dhuhur dan jum’at di mushola
serta dhuha yang ada di sekolah dan masjid sekitar sekolah, maka peserta didik
yang ada di SMK Bakti Ilham sedikit demi sedikit dalam diri mereka telah
tertanam pembiasaan shalat dengan berjama’ah, hal ini bisa dilihat dari
pelaksanaan jama’ah, pelaksanaan shalat jama’ah Dhuhur serta Dhuha,
walaupun tanpa adanya perintah terlebih dahulu dari guru agama peserta didik
sudah berantusias mengikuti jama’ah dhuhur dan jum’at serta dhuha tersebut.
Hal ini berarti mutu pendidikan yang diterapkan oleh SMK Bakti Ilham sudah
efektif diterapkan kepada peserta didik.
128

Berdasarkan temuan peneliti aspek yang diutamakan oleh SMK Bakti Ilham
selain aspek pembiasan yaitu aspek keteladan, hal ini terbukti dari hasil
wawancara dengan guru PAI di SMK Bakti Ilham bahwa keteladan adalah aspek
penting dalam menumbuhkan kesadaran siswa akan penting berperilaku baik,
peserta didik akan mengikuti sesuai apa yang di perilaku oleh gurunya di
sekolah maka dengan adanya hal tersebut sifat sifat keteladanan yang baik dan
dapat di contoh dari seorang guru bagi muridnya sangat penting, karena memang
seorang guru adalah panutan bagi siswa - siswanya.

Berdasarkan pendapat -pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa


pembinaan akhlak siswa melalui metode pembiasaan dan keteladanan adalah hal
yang sangat penting dan wajib di berikan kepada peserta didik, karena
pembiasaan - pembiasaan dan keteladan adalah bagian dari keberhasilan
pendidikan. Melalui pembiasaan terutama yang akan menumbuhkan akhlak
mulia siswa dan berperilku yang baik wajib dilakukan dan di berikan secara
konsisten oleh pendidik, dan dilakukan pengawasan dan pengarahan dengan baik
jangan sampai memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
melanggar.serta sifat sifat keteladanan yang baik dari gurunya akan merangsang
peserta didik untuk mencontoh ddan menjadikan panutan bagi siswa - siswanya.

Berdasarkan temuan peneliti dalam pelaksanaan pembinaan guru PAI untuk


meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak mulia di SMK Bakti Ilham
Kabupaten Bandung, maka peneliti menginterpretasikan bahwa guru PAI telah
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru PAI yang menjadi barometer
dari peningkatan mutu lulusan yang berakhlak mulia dengan sangat baik. Guru
PAI SMK Bakti Ilham telah memberikan kontribusi yang bersifat membina,
membimbing dan mengarahkan perkembangan dan peningkatan akhlak peserta
didik, sehingga mutu lulusan yang di inginkan dapat tercapai. Kinerja guru PAI
menjadi bagian dari proses peningkatan dan pengembangan pembelajaran kearah
129

yang lebih baik dalam upaya meningkatakan mutu lulusan yang berakhlak mulia
di SMK Bakti Ilham.

3. Evaluasi Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu lulusan yang


berakhlak mulia

Berdasarkan temuan peneliti di SMK Bakti Ilham Kabupaten Bandung


dalam kegiatan evaluasi pembinaan guru PAI untuk meningkatkan mutu lulusan
yang berakhlak mulia, dapat diperoleh data dan informasi bahwa :
Guru PAI SMK Bakti Ilham telah dapat melaksanakan pembinaan,
pengembangan dan peningkatan terhadap mutu lulusan yang berakhlak mulia di
SMK Bakti Ilham, artinya guru PAI telah menunaikan kewajibannya karena
telah membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP, lalu
telah aktif dalam memberikan pelaksanaan pembelajaran terhadap peserta didik
dengan memberikan pemahaman - pemahaman keagamaan yang mendalam serta
memberikan pembiasaan dan mampu menjadi tauladan bagi peserta didik,
begitupun telah menunaikan kewajibannya dalam mengevaluasi perubahan
perilaku terhadap peserta didik.
Dari Hasil temuan peneliti evaluasi yang dilakukan oleh guru PAI SMK
Bakti Ilham misanya seperti melihat sikap si anak ketika berjumpa baik itu
dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Ketika becerita-cerita, ketika
peserta didik bercanda dengan kawannya. Ketika peserta didik melakukan
kesalahan seperti terlambat datang ke sekolah adakah rasa bersalah atau tidak
dan lain sebagainya. Lalu guru PAI tidak melakukan evaluasi formal untuk
melihat keberhasilan pembinaan akhlak siswa melalui program sekolah,
melainkan hanya dengan melihat dan memperhatikan sikap para siswa dalam
tingkah lakunya sehari-hari di sekolah. Ketika ia datang ke sekolah terlambat
atau tidak, di barisan apel pagi, diikuti dengan seksama atau tidak, di kelas
apakah ia mengganggu teman atau tidak, dalam pembelajaran apakah ia ikuti
dengan baik atau tidak, setiap siswa yang telah dibina dengan berbagai program
130

di sekolah, guru PAI memperhatikan bagaimana perkembagan tingkah lakunya


jika melakukan kesalahan dinasehati wali kelas atau guru bersangkutan lainnya.
Namun dari hasil temuan penelitian dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh
guru PAI dalam menyusun pembelajaran, yaitu tidak berpatok kepada teori dan
aturan yang ada namun dalam menyusun persiapan guru PAI hanya menyiapkan
hal - hal yang dianggap perlu dan penting di berikan dan diterapkan dalam
pembelajaran tentu hal ini merupakan sebuah kelemahan, karena seharusnya
guru PAI harus tetap mengikuti aturan yang telah direkomendasikan oleh aturan
negara. Maka hal ini menjadi salah satu kelemahan dari guru PAI SMK Bakti
Ilham dalam menyusun persiapan pembelajaran terhadap peserta didik.
Berdasarkan pengamatan kepada kepala sekolah SMK Bakti Ilham bahwa
dalam proses pembuatan perencanaan administrasi dan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan guru PAI, justru dalam hal ini kepala sekolah tidak
menganggap hal ini adalah merupakan sebuah kelemahan tapi menganggap ini
merupakan keberhasilan guru PAI dalam memproduksi lulusan - lulusan yang
berakhlak mulia, karena guru PAI selalu intens dan konsisten dalam mengawasi
dan membina peserta didik yang semangat dalam mengajarnya tak tampak surut.
Dari data dan informasi yang dapatkan dalam temuan penelitian diatas,
maka peneliti menginterpretasikan bahwa guru PAI telah melaksanakan evaluasi
terhadap peserta didik dengan cukup baik walaupun secara adminstrasi belum
dapat maksimal terpenuhi tapi dengan fakta hasil lulusan yang dominan
menciptakan lulusan yang berakhlak mulia maka evaluasi yang dilaksanakn guru
PAI di SMK Bakti Ilham cukup baik.
Guru PAI SMK Bakti Ilham telah melaksanakan evaluasi sebagai proses
yang memastikan bahwa aktivitas aktual sesuai dengan aktivitas yang telah
direncanakan. Guru PAI telah menegakan pengendalian dengan melaksanakan
evaluasi untuk memastikan apa yang sudah direncanakan dapat terealisasikan
sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan, bahwa pembinaan terhadap
131

peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak mulia berjalan
dengan efektif.

4. Kendala dan solusi dalam Pembinaan Guru PAI untuk meningkatkan mutu
lulusan yang berakhlak mulia

Berdasarkan temuan peneliti di SMK Bakti Ilham Kabupaten Bandung


bahwa kendala dan solusi dalam pembinaan guru PAI untuk meningkatkan mutu
lulusan yang berakhlak mulia, dapat diperoleh data dan informasi bahwa :
Kendala di SMK Bakti Ilham diantaranya adalah dalam pelaksanaan
pembiasaan disiplin, siswa cenderung masih susah di arahkan misalnya ketika
berdoa masih banyak siswa yang belum serius, sering dijumpai siswa kurang
serius dalam berdo’a, tidak melaksanakan shalat Dhuha di sekolah, dan tidak
ikut mengaji Al-Qur’an. Siswa kurang mentaati tata tertib sekolah. Lalu dalam
tata karma, permasalahan yang muncul adalah masih terdapat siswa-siswi
meninggalkan sekolah tanpa izin dan berkata kasar. Lalu bekaitan dengan
kepedulian sosial, terdapat permasalahan bahwa siswa-siswi masih kurang sadar
untuk mengeluarkan uang untuk kepentingan sosial, sehingga masih ada siswa-
siswi yang tidak berinfaq.
Berdasarkan temuan penelian diatas dapat disimpulkan bahwa kendala
yang di hadapi oleh guru SMK Bakti Ilham berkaitan dengan teknis, susah
dalam mengarahkan dan lain sebagainya. Namun berkaitan dengan kendala yang
dihadapi oelh guru PAI tersebut dalam membina peserta didik yaitu
mengimplementasikan ide - ide sebagai solusi dari suatu permasalahan tersebut.
Guru PAI SMK Bakti Ilham telah mengembangkan langkah - langkah agar
kinerja guru PAI terfokus dan memberikan pengaruh positif dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan.
132

Langkah - langkah tersebut adalah menanamkan pengetahuan tentang


akhlak kepada siswa, memelihara pengetahuan tentang akhlak kepada siswa,
meningkatkan mengembangkan pengetahuan tentang akhlak kepada siswa,
menekankan dan memotivasi siswa agar mampu mengamalkan akhlak yang baik
melalui pembiasaan yang baik, Memberikan tauladan kepada siswanya dengan
akhlak yang baik . 
Berdasarkan hasil temuan penelitian di atas, maka peneliti
menginterpretasikan bahwa kendala dan solusi pembinaan guru PAI kepada
peserta didik untuk meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak mulia tidak
terpatok kepada hal yang adminstratif namun lebih kepada pemberian
pembiasaaan - pembiasaan dan konsep keteladanan. Serta kendala yang dihadapi
masih berupa masalah teknis saja. Kendala - kendala tersebut di organisir dan
dicari solusi sehingga setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan dapat
diperbaharui sebagai upaya peningkatan mutu lulusan yang berakhlak mulia di
SMK Bakti Ilham Kabupaten Bandung.

D. Pembahasan Penelitian
1. Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan
tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. (Sanjaya: 2012,
hlm. 23) Perencanaan adalah salah satu fungsi awal dari aktivitas manajemen
dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Perencanaan juga disebut
sebagai pandangan masa depan dan menciptakan kerangka kerja untuk
mengarahkan tindakan seseorang di masa depan. (Syafarudin: 2005, hlm. 91)
Dengan demikian, proses suatu perencanaaan harus dimulai dari penetapan
tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang
lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Ketika kita merencanakan, maka pola pikir kita
diarahkan bagaimana agar tujuan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
133

Berdasarkan Hasil penelitian perencanaan pembinaan yang disusun oleh


guru PAI SMK Bakti Ilham tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa
guru PAI SMK Bakti Ilham telah menjalankan fungsinya sebagai pendidik
dengan baik, hal tersebut di dasarkan dari fakta bahwa guru PAI SMK Bakti
Ilham telah merencanakan program - program dan tujuan pembelajaran dalam
setiap akan melaksanakan pembelajaran. Rencana pembelajaran selalu
disiapkan guru PAI SMK Bakti Ilham ketika akan mengajar kerena rencana
pembelajaran adalah merupakan hal yang wajib untuk disiapkan agar
pembelajaran dapat terarah, kondusif, efektif dan efisien maka yang dilakukan
guru PAI SMK Bakti Ilham selaras dengan teori dibawah ini.
Bahwa perencanaan pembelajaran merupakan suatu tindakan yang
dilakukan guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran sehingga dapat
berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Pendapat Arikunto (2009, hlm. 35) menyebutkan bahwa proses
perencanaan pembelajaran yakni seorang guru juga terlibat dalam fungsi
pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer, diantaranya :
Pertama, perencanaan (planning). Pembelajaran yang merupakan
antisipasi dan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran
sehingga tercipta situasi yang memungkinkan terjadinya proses yang dapat
mengantarkan peserta didik mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan
pembelajaran merupakan langkah penting untuk mencapai keberhasilan
pembelajaran. Apabila perencanaan pembelajaran disusun dengan baik maka
akan menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Peran yang dilakukan oleh guru dalam perencanaan pembelajaran adalah
dengan membuat perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran
merupakan beberapa persiapan yang disusun oleh guru agar pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan memperoleh
hasil seperti yang diharapkan. Perangkat pembelajaran tersebut minimal
134

terdiri dari program tahuan, program semesteran, silabus, Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran dan Kriteria Ketuntasan Minimal.
Kedua, pengorganisasian pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektiif dan efisien, guru dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam memilih dan mengorganisasikan materi pembelajaran secara tepat.
Kesulitan guru dalam memilih dan mengorganisasikan materi disebabkan
kurikulum dan silabus sebagai pedoman penyusunan materi hanya membuat
pokok-pokok materi. Selanjunya guru dituntut mampu menjabarkan pokok-
pokok materi tersebut.
Ketiga, pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran kelas
meliputi lima tahapan yaitu review, overview, presentation, exercise and
summary. Review merupakan bagian awal dari proses pelaksanaan
pembelajaran di mana pada tahap ini guru menjajaki kemampuan yang
dimiliki peserta didik dan mengingat kembali materi sebelumnya. Overview
merupakan tahap dimana guru menyampaikan program pembelajaran yang
akan dipelajari. Presentation yaitu tahap menyampaikan materi pembelajaran.
Kemudian exercise merupakan tahap dimana guru memberikan kesempatan
kepada pserta didik untuk melakukan latihan-latihan. Sedangkan summary
merupakan tahap akhir pembelajaran. Pada tahap ini guru menyimpulkan
materi-materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut.
Keempat, kepemimpinan pembelajaran. Memimpin merupakan pekerjaan
yang dilakukan oleh guru untuk memotivasi dan membimbing peserta didik
sehingga mereka akan siap untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
disepakati. Guru merupakan motivator untuk mempengaruhi peserta didik
dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Untuk memberikan pengaruh dan
bimbingan dalam konteks mengajar, guru sebagai pemimpin melakukan dua
usaha utama yaitu memperkokoh motivasi peserta didik dan memilih strategi
pembelajaran yang tepat.
135

Kelima, evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan salah


satu komponen pengukur derajat keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran dan keefektifan serta efisien proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Dengan demikian evaluasi berarti penentuan nilai suatu
program dan penentuan keberhasilan tujuan pembelajaran suatu program.
Guru PAI SMK Bakti Ilham telah menyusun sebuah perencanaan
pembinaan yang merupakan sebuah pengambilan keputusan untuk
penyampaian tujuan dimasa depan yaitu tercapainya tujuan pendidikan.

2. Pelaksanaan
Guru merupakan pemegang peranan utama dalam pelaksanaan
pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atau dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik (Djamarah
2005, hlm. 31).
Guru PAI di SMK Bakti Ilham dalam pelaksanaan pembinaannya
kepada peserta didik sangat mengutamakan kepada aspek peningkatan sikap,
yaitu aspek akhlak mulia peserta didik, maka dalam pelaksanaan
pembelajarannya yang diberikan kepada peserta didik banyak berkaitan
dengan penekanan pada aspek pemahaman keagamaan dan hasil penelitian
mengungkapkan karena memang SMK Bakti Ilham adalah sekolah umum
swasta yang berbasis pesantren maka tidak heran kondisi dan siklus
pendidikannya mengutamakan akhlak mulia atau output lulusannya. Maka
SMK Bakti Ilham adalah sekolah yang bernuansa islam dan memfokuskan
pelaksanaan pembelajarannya untuk menciptakan lulusan yang religius
berakhlak mulia.
136

Berdasarkan temuan penelitian bahwa didafatkan informasi mengenai


fokus pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK Bakti Ilham menekankan
kepada pemberian pengalaman - pengalaman belajar yaitu dengan melalui
metode pembiasaaan terhadap peserta didik yaitu dengan melalui belajar
membaca Al-quran, membaca doa sehari - hari, sholat dhuha, sholat dzuhur
dan sholat ashar berjamaah, lalu penenaman nilai nilai saling menghormati
dan pembiasaan bershadaqah. Hal ini tentu bisa dikatakan baik sekali untuk
diterapkan pada peserta didik karena peserta didik tidak hanya difokuskan
kepada aspek kognitif saja namun juga harus ditekankan pada aspek afektif.
Dengan melalui pembiasaan - pembiasaan tersebut yang terus dilakukan
secara ritin maka peserta didik akan terbiasa dan menjadi kebiasaan yang terus
melekat pada peserta didik. Maka pantas SMK Bakti Ilham dalam
peningkatan mutu lulusan yang berakhlak mulia bisa dikatakan sukses karena
mampu melahirkan lulusan - lulusan yang religius, dan berakhlak mulia.
Sesuai beberapa pelaksanaan yang telah dikemukakan di atas, temuan
penelitian ini memang masuk akal karena dengan mananamkan pembiasaan -
pembiasaan terhadap peserta didik akan memunculkan kebiasaan dalam
kehidupan sehari hari.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam yang diatur dalam
kurikulum perlu untuk dilakukan evaluasi baik evaluasi produk yang di
arahkan pada keberhasilan belajar anak didik maupun evaluasi proses yang di
arahkan pada keberhasilan guru dalam mengajar (Djamarah 2005, hlm. 20).
Keberhasilan produk maupun proses, terlihat dari outputs dan outcomes dari
para siswa yang berkenaan dengan kualitas atau kemampuan yang dapat
dikembangkan melalui kemampuan belajar.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam pengembangan
kurikulum menurut Rusman (2013, hlm. 4), ada 5 langkah yang harus
dilakukan guru, yakni:
137

a. Perencanaan Proses Pembelajaran.


b. Prinsip-Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
c. Pelaksanaan Proses Pembelajaran.
d. Penilaian Hasil Pembelajaran.
e. Pengawasan Proses Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Bakti


Ilham diajarkan kepada para siswa melalui pembinaan sikap (afektif),
keterampilan (psikomotor), dan pengetahuan (kognitif), juga konatif dan
performance. Guru yang mengajar sesuai kualifikasi pendidikan dengan mata
pelajaran yang diampuhnya, memiliki persiapan perencanaan pembelajaran,
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), memiliki perangkat
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran menggunakan langkah - langkah
pembelajaran seperti: menata tempat belajar, mengelola bahan pelajaran,
mengelola kegiatan dan waktu diantaranya: kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup, selanjutnya melakukan evaluasi hasil belajar, pengawasan
pembelajaran, melakukan pembinaan pemahaman siswa tentang akhlak.

3. Evaluasi
Evaluasi merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang
perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap,
nilai, maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai
balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi
belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian,
baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa.
Tiga istilah yang sering membingungkan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu pengajaran, evaluasi, penilaian dan pengetesan. Penilaian adalah proses
pengumpulan informasi untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan tercapai. Informasi itu dapat berupa pendapat guru,
138

orang tua, kualitas buku, hasil penilaian, dan sikap siswa. Alat evaluasi dapat
berupa tes, kuesioner, wawancara, dan observasi. Penilaian merupakan semua
metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai
pengetahuan, kemampuan,pemahaman, sikap, dan motivasi siswa yang di
antaranya dapat dilakukan melalui tes, penilaian diri, baik secara formal
maupun informal. Pengetesan merupakan salah satu prosedur yang dapat
digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa. Tes dapat bersifat obyektif atau
subyektif. Tes juga merupakan sebuah metode untuk mengukur kemampuan
seseorang, pengetahuan atau kinerjanya pada ranah tertentu.
Dari hasil temuan penelitian bahwa guru PAI SMK Bakti Ilham telah
dapat melaksanakan pembinaan, pengembangan dan peningkatan terhadap
mutu lulusan yang berakhlak mulia di SMK Bakti Ilham, artinya guru PAI
telah menunaikan kewajibannya karena telah membuat perencanaan
pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP, lalu telah aktif dalam
memberikan pelaksanaan pembelajaran terhadap peserta didik dengan
memberikan pemahaman - pemahaman keagamaan yang mendalam serta
memberikan pembiasaan dan mampu menjadi tauladan bagi peserta didik,
begitupun telah menunaikan kewajibannya dalam mengevaluasi perubahan
perilaku terhadap peserta didik.

4. Kendala dan Solusi


Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 667) mendefinisikan pengertian
kendala adalah halangan rintangan dengan keadaan yang membatasi,
menghalangi atau mencegah pencapaian sasaran. Dalam hal ini kendala yang
akan dikaji adalah kendala yang terjadi dalam pembelajaran. Kendala
dalam pembelajaran adalah beberapa hambatan yang menghambat jalannya
pembelajaran yang dilihat dari faktor manusiawi (guru dan peserta didik),
faktor intitusional (ruang kelas), dan intruksional (kurangnya alat peraga)
(Oemar Hamalik, 2002: 16). Menurut Amhad Rohani (2004: 157)
139

menjelaskan bahwa kendala dalam pembelajaran adalah beberapa faktor yang


menghambat pembelajaran baik dari faktor guru, peserta didik, keluarga, dan
fasilitas. Pembelajaran menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan
pelajaran sebagai akibat dari perlakuan guru Wina Sanjaya (2008: 81).
Oemar Hamalik (2011: 57) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusiawi (siswa, guru, dan
tenaga lainnya), material (meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur,
fotografi, slide dan film, audio dan video tape), fasiltas dan perlengkapan
(ruang kelas, perlengkapan, audiovisual, komputer), Prosedur (jadwal dan
penyampaian informasi praktik, belajar, ujian).
Dimyati dan Mudjiono (2002: 157), menjelaskan bahwa pembelajaran
adalah proses yang diselenggarakan oleh guru dan membelajarkan siswa
dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kendala
dalam pembelajaran adalah keadaan yang membatasi, menghalangi, atau
mencegah tercapainya sasaran dalam pembelajaran baik yang bersumber dari
manusiawi, material, fasilitas perlengkapan dan prosedur yang menghalangi
guru dan siswa dalam memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan temuan penelitian kendala di SMK Bakti Ilham
diantaranya adalah dalam pelaksanaan pembiasaan disiplin, siswa cenderung
masih susah di arahkan misalnya ketika berdoa masih banyak siswa yang
belum serius, sering dijumpai siswa kurang serius dalam berdo’a, tidak
melaksanakan shalat Dhuha di sekolah, dan tidak ikut mengaji Al-Qur’an.
Siswa kurang mentaati tata tertib sekolah. Lalu dalam tata karma,
permasalahan yang muncul adalah masih terdapat siswa-siswi meninggalkan
sekolah tanpa izin dan berkata kasar. Lalu bekaitan dengan kepedulian sosial,
terdapat permasalahan bahwa siswa-siswi masih kurang sadar untuk
140

mengeluarkan uang untuk kepentingan sosial, sehingga masih ada siswa-siswi


yang tidak berinfaq.
Berdasarkan temuan penelian diatas dapat disimpulkan bahwa kendala
yang di hadapi oleh guru SMK Bakti Ilham berkaitan dengan teknis, susah
dalam mengarahkan dan lain sebagainya. Namun berkaitan dengan kendala
yang dihadapi oelh guru PAI tersebut dalam membina peserta didik yaitu
mengimplementasikan ide - ide sebagai solusi dari suatu permasalahan
tersebut. Guru PAI SMK Bakti Ilham telah mengembangkan langkah -
langkah agar kinerja guru PAI terfokus dan memberikan pengaruh positif
dalam proses pencapaian tujuan pendidikan. S
Solusi sebagai jawaban dari kendala yang di hadapi oleh SMK Bakti
Ilham diantaranya :
Menanamkan pengetahuan tentang akhlak kepada siswa, memelihara
pengetahuan tentang akhlak kepada siswa, meningkatkan mengembangkan
pengetahuan tentang akhlak kepada siswa, menekankan dan memotivasi siswa
agar mampu mengamalkan akhlak yang baik melalui pembiasaan yang baik,
Memberikan tauladan kepada siswanya dengan akhlak yang baik.
(Mayer dalam Kirkley, 2003) mendefinisikan pemilihan solusi sebagai
suatu proses banyak langkah siswa dengan menemukan hubungan antara
pengalaman (skema) dan pengetahuan masa lalunya dengan masalah yang
sekarang dihadapinya dan kemudian bertindak untuk menyelesaikannya.
Disini merupakan penekanan dari bekal pengetahuan yang sudah didapat akan
diuji kembali pemilihan solusi penyelesaian pesesrta didik dalam
menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.
Hudiono (2007) berpendapat bahwa pemilihan solusi adalah suatu
aktivitas kognitif yang kompleks dengan melibatkan suatu proses dan strategi.
Kegiatan – kegiatan yang diklasifikasikan sebagai pemilihan solusi dalam
matematika diantaranya menyelesaikan soal persamaan kuadrat, yakni
mencari persamaan kuadrat baru yang akan diperoleh setelah melakukan
141

proses atau pemilihan solusi penyelesaian, yang juga merupakan metode


penemuan solusi melalui tahap demi tahap pemilihan solusi. Pengertian solusi
adalah jalan keluar atau jawaban dari suatu masalah.
(Munif Chatib : 2011) Solusi adalah cara atau jalan yang digunakan
untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah tanpa adanya tekanan.
Maksud adanya tekanan adalah adanya objektivitas dalam menentukan solusi
dimana orang yang mencari solusi tidak memaksakan pendapat pribadinya
dan berpedoman pada kaidah atau aturan yang ada. Jika tidak demikian maka
solusi yang didapat akan sangat subjektif sehingga dikhawatirkan bukan
merupakan solusi terbaik.
Untuk mendapatkan solusi atas suatu permasalahan ada beberapa
tahapan yang harus dilalui. Pertama kita perlu mengenali apa sebenarnya
masalah yang terjadi. Kemudian kita cari fakta atau bukti mengenai
permasalahan tersebut. Setelah itu kita telaah apa yang melatarbelakangi
munculnya masalah tersebut. Setelah jelas masalah beserta latar belakangnya
barulah kita dapat mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Dari sekian banyak alternatif solusi kita pilih satu solusi yang
dianggap paling tepat. Kemudian kita jalankan solusi yang telah dipilih.
Setelah itu kita evaluasi hasilnya apakah solusi yang kita pilih sudah tepat
untuk memecahkan masalah yang dihadapi, jika belum maka siklus pemilihan
solusi ini kita ulang kembali.
Berdasarkan Teori teori diatas ini relevan dengan hasil temuan
penelitian di SMK Bakti Ilham, bahwa kendala dan solusi pembinaan guru
PAI kepada peserta didik untuk meningkatkan mutu lulusan yang berakhlak
mulia tidak terpatok kepada hal yang adminstratif namun lebih kepada
pemberian pembiasaaan - pembiasaan dan konsep keteladanan. Serta kendala
yang dihadapi masih berupa masalah teknis saja. Kendala - kendala tersebut di
142

organisir dan dicari solusi sehingga setiap keputusan dan tindakan yang
dilakukan dapat diperbaharui sebagai upaya peningkatan mutu lulusan yang
berakhlak mulia di SMK Bakti Ilham Kabupaten Bandung.

Anda mungkin juga menyukai