PLEDOI
PLEDOI
Nomor : 012/A.AS/VIII/2013.
Lamp. : Surat Pernyataan.
Perihal : Nota Pembelaan (Pleidooi) dalam Perkara Pidana
No. 188/PH.B/LH/2019/PN atas nama Terdakwa:
BUDI BIN FULAN.
=====================================
Perkenankanlah kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa pada kesempatan yang baik ini
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak
Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang telah memimpin persidangan perkara ini dengan
penuh kesabaran dan ketelitian, sehingga proses persidangan yang berlangsung dapat
berjalan dengan lancar dan tertib.
Besar harapan kami, agar tujuan pemeriksaan ini dapat memperoleh kebenaran materiil
dan hakiki, sehingga Pengadilan sebagai benteng terakhir bagi pencari keadilan benar-
benar dapat dirasakan.
Pada kesempatan ini kami sampaikan pula ucapan terima kasih kepada Bapak Jaksa
Penuntut Umum yang dengan seluruh kemampuannya berusaha untuk membuktikan
dakwaannya. semoga usaha yang begitu maksimal dari Bapak Jaksa Penuntut Umum
semata-mata dilandasi oleh rasa tanggung jawab yang tinggi untuk mencari dan
mendapatkan kebenaran materiil yang hakiki, bukan untuk mencari dan mendapatkan
“prestasi semu“ dengan keharusan untuk menggolkan hukuman bagi Terdakwa yang
terlanjur didakwa dimuka Pengadilan.
Bab I PENDAHULUAN.
Pada hari ini merupakan saat terakhir bagi Terdakwa untuk mengungkapkan
semua fakta, semua argumentasi dan semua pendapat agar dapat dijadikan bahan
pertimbangan Bapak Hakim Ketua dan Anggota Sidang Majelis.
Kami merasa terpanggil dan wajib mengemukakan hal-hal tersebut di atas agar
kebenaran materiil dapat diperoleh, sehingga hukum, keadilan dan kebenaran yang
merupakan dambaan bagi setiap manusia benar-benar dapat ditegakkan dan dirasakan.
Memang benar untuk menegakkan hukum, keadilan dan kebenaran diperlukan adanya
sikap yang arif dan bijaksana serta keberanian yang tinggi. Oleh karena itu perlu hati-hati
dalam menjatuhkan pidana / hukuman, agar jangan sampai menjatuhkan pidana kepada
orang yang tidak bersalah atau menjatuhkan hukuman yang tidak sesuai dengan rasa
keadilan.
BAB V KESIMPULAN
Setelah kami membahas dan mengupas dengan segala argumentasi kami seperti
yang diuraikan dalam Bab I sampai dengan Bab IV, maka sampailah pada kesimpulan
sebagai berikut:
Bahwa pada hakekatnya Bapak Jaksa Penuntut Umum sama sekali tidak berhasil
membuktikan kesalahan Terdakwa berdasar pasal Pasal 338 jo Pasal 53 Ayat (3) Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)., karena tidak terpenuhinya seluruh unsur-unsur
yang terkandung di dalam pasal tersebut.
Bahwa tidak ada salahnya apabila pada kesempatan ini, kami sebutkan disini
untuk menjadikan bahan pertimbangan Majelis Hakim, hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa di dalam mengemukakan permasalahan apa adanya
dan tidak berbelit-belit serta menyesalinya.
2. Bahwa Terdakwa sebagai Pejabat tinggi dimana tenaga dan pikiran
Terdakwa masih dibutuhkan di Instansi terkait.
3. Bahwa Terdakwa berlaku sopan dan belum pernah dihukum.
Akhirnya kami yakin dan percaya Majelis Hakim tentu lebih tahu dan paham daripada
kami, maka pada kesempatan ini kami mohon dengan hormat agar Majelis Hakim
berkenan menyatakan dan memutus sebagai berikut:
1. Kesalahan Terdakwa: Budi atas perbuatan yang didakwakan tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan;
2. Membebaskan Terdakwa karena tidak terbukti melakukan tindak
pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum.
Sebagai penutup atas semua kebijaksanaan mana, kami mohon dengan segala kerendahan
hati dikabulkan pembelaan ini.
Terima kasih.
Jakarta, ………………..
Hormat kami,
Penasihat Hukum Terdakwa:
M.S, SH