Anda di halaman 1dari 41

Demam Berdarah Dengue

Grade III

Nama : Pratrisna Yusastra


Nim : 712020070

PEMBIMBING:
dr. Liza Chairani, Sp.A
arah Dengue (DBD)
Demam Berd
Definisi
Demam Berdarah dengue (DBD) adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam
Berdarah (Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus)

• Terdapat 4 virus dengue, yaitu virus DEN-1, DEN-2,


DEN-3 dan DEN-4. Begitu pulih dari demam
berdarah, imunitas akan terbentuk namun hanya
sampai strain tertentusehingga dimungkinkan
dapat terinfeksi lagi
Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegepty

Memiliki bentuk relatif kecil.


Adanya corak loreng-loreng
putih dan hitam pada kaki dan
bagian tubuh lainnya.
Menggigit/menghisap darah
manusia pada pagi dan sore
hari.
Senang hinggap pada pakaian
yang digantung dikamar.
Insiden DBD Penin
terut
gkata
n ka
ama sus D
Keme saat BD t
nteria erus
n Ke musim terjad
tahun s i
2022, ehatan hujan
Deng jumla menc .
ue d h ku atat
Ming i Indon mula di
gu ke esia tif k
Seme -22 d samp asus
ntara ilapo ai de
jumla r kan 45 ngan
menc h kem .387
apai 4 atian kasus
32 ka akiba .
sus.
t DBD

Insidence rate DBD (jumlah kasus DBD


per 100.000) tertinggi terjadi di 10
provinsi diantaranya Bali, Kalimantan
Utara, Bangka Belitung, Kalimantan
Timur, Nusa Tenggara Timur, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Utara,
Nusa Tenggara Barat dan DI
Yogyakarta.
Kalsifikasi
Gejala Klinis DB
Anamnesis
1. Demam atau riwayat demam mendadak
tinggi, terus menerus, 2-7 hari, dapat
mencapai 40°C serta terjadi kejang demam
2. Manifestasiperdarahan
3. Muntah
4. Nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri
tenggorok dengan faring hiperemis, nyeri di
bawah lengkung iga kanan, dan nyeri perut.
5. Bila syok: lemah, gelisah, produksi urine
sedikit, kaki tangan dingin
6. Terdapat kasus DBD di lingkungan
Pemeriksaan Fisik
1. Suhu tubuh dapat meningkat, normal atau hipotermi
2. Dijumpai facial flush
3. Manifestasi perdarahan
4. Uji bendung positif (>10 petekie/inch2 atau 2.5 cm2)
merupakan manifestas perdarahan yang paling banyak pada
fase demam awal
5. Ruam makulopapular/rubellaform pada fase demam
6. Hepatomegali teraba 2-4 cm di bawah arcus costae kanan
7. Splenomegali (arang)
8. Terdapat hemostasis yang tidak normal,
9. Terdapat perembesan plasma (khususnya pada rongga
pleura/efusi pleura dan rongga peritoneal/ascites)
10. Dapat disertai dengan hipovolemia, dan syok
11. Warning Signs muntah persisten, nyeri perut, menolak
asupan per oral, letargi atau gelisah, hipotensi postural,
oliguri
12. Gejala kegagalan sirkulasi terjadi pada saat suhar turan
antara hari ke 3-7 demam
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan darah perifer (hemoglobin, hematokrit,


leukosit dan trombosit) serta hitung jenis saat awal
2. Pemeriksaan Hb, Ht, Trombosit, Leukosit secara
berkala
3. Antigen NSI
4. igG dan IgM Dengue
Tatalaksana
Tatalaksana
Prognosis

QUO AD QUO AD
QUO AD VITAM
FUNGTIONAM SANATIONAM

BONAM BONAM BONAM


1. Tirah baring
2. Pengobatan utama adalah cairan

Edukasi 3. Monitor tanda kegawatan


4. Melaksanakan upaya pencegahan 3M plus
(menguras, menutup dan mengubur)
5. Identifikasi gejala serupa pada lingkungan
rumah
KASUS

ef Identitas Pasien
Nama : An. RH
TTL : Palembang, 23 November
2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 12 tahun 8 bulan
No. RM : 67.16.85
Nama Ayah : Tn. Y
Nama Ibu : Ny. E
Alamat : Jl Kape Robani Kadir, Rt 22
Rw 06
MRS : 18 Juli 2022
DPJP : dr. Liza Chairani, Sp.A
A.Keluhan Utama

Demam sejak 4 hari SMRS


B.Keluhan Tambahan

Pasien juga merasa pegal, lemas, dan


sakit perut
ef

C.Riwayat Perjalanan
Penyakit
Pasien datang ke IGD RS
Muhammadiyah Palembang dengan
keluhan demam sejak 4 hari SMRS.
demam naik saat pagi hari dan turun
saat malam hari. Demam tidak
disertai kejang. Pasien sudah di beru
obat penurun panas oleh dokter hari
ini dan diminta untuk cek darah
Con't

Pasien juga mengeluh badan terasa pegal, pusing dan nafsu


makan menurun. Pasien juga mengeluh perutnya sakit. Pagi ini
pasien mengeluh keluar darah dari hidung berwarna merah
segar sebanyak 2 kali. Pasien menyangkal adanya gusi
berdarah dan BAK serta BAB dalam keadaan normal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
A.Riwayat Keluhan yang sama

Pasien mengaku bahwa ini keluhan


pertama kali

B.Riwayat Kondisi Medis


Umum

1.Riwayat hipertensi tidak ada.


2.Riwayat diabetes melitus tidak ada.
3.Riwayat alergi obat tidak ada.
4.Riwayat asma tidak ada.
5.Riwayat trauma kepala tidak ada.
6. Riwayat Epistaksis ada
E.Riwayat Penyakit Keluarga
1.Riwayat hipertensi ada (ibu).
2.Riwayat diabetes melitus tidak ada.
3.Riwayat alergi obat tidak ada.
4.Riwayat asma tidak ada.
5.Riwayat trauma kepala tidak ada.
6. Riwayat keluhan yang sama tidak ada
F. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Riwayat Kehamilan

Selama hamil, ibu pasien tidak pernah


mengkonsumsi alkohol, atau obat-obatan,
tidak merokok & tidak mengalami darah
tinggi.

C. Riwayat Imunisasi
Lengkap
Pemeriksaan Fisik
Khusus Kepala dan Bentuk : Normocephali, simetris.
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor,
edema palpebra (-/-), refleks cahaya (+/+).
Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret
(-/-).
Leher : Pembesaran KGB (-).
Mulut : Sianosis (-), mukosa bibir kering
(-),
Kulit : Turgor melambat.
Pemeriksaan Fisik Khusus

Thorax : Simetris (+), retraksi (-).


Jantung : BJ I dan II (+) normal, murmur (-),
gallop (-).
Paru : Vesikuler (+) normal, wheezing (-), dan
ronkhi (-).

Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan regio


hipokondriaka dextra dan pigastrium (+), tidak
menjalar, nyeri seperti tertusuk, hepatomegali
(+) 1 1/2 jari bawah costae, bising usus (+)
normal.
Genitalia : Laki-laki, dalam batas normal, anus
ada.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT>2 detik.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (18 Juli 2022)
Laboratorium (19 Juli 2022)

Laboratorium (20 Juli 2022)


Laboratorium (21 Juli 2022)

COVID-19 | 2020
Diagnosis

Demam Berdarah Dengue


Grade III
-IVFD RL gtt 30 x/m
- Ranitidine sirup 2 x1 cth
-Observasi TV dan deuresis Tatalaksana
-Cek Hb, Ht, trombosit setiap 12
jam

Prognosis
S : Masih tampak sakit sedah, tidak
terlalu lemas, perut masih sakit bila
Follow Up (19 Juli 2022) di tekan, mimisan (+)

O: KU : Sakit sedang
Sens : Compos Mentis
HR : 98 x/m
RR : 25 x/m
Temp : 36,6 C
SpO2 :97%
Diuresis
Jumlah urin: BB: jam
= 300 : 37 : 7 = 1,1

A : DHF grade III


P: - IVFD RL gtt 30 x/m
- Observasi TV dan deuresis
- Ranitidine 2x1 cth
- Cek Hb, Ht, trombosit setiap 12 jam
- Edukasi ibu pasien
S : Masih tampak sakit ringan, perut
masih sakit bila di tekan, minum
Follow Up (20 Juli 2022) sudah banyak, masih mimisan

O: KU : Sakit ringan
Sens : Compos Mentis
HR : 87 x/m
RR : 26 x/m
Temp : 36,6
SpO2 : 99 %
Diuresis
Jumlah urin: BB: jam
-1.500 : 37 : 12 = 3,3

A : DHF grade II
P: - IVFD RL gtt 30 x/m
- Observasi TV dan deuresis
- Ranitidine 2x1 cth
- Cek Hb, Ht, trombosit setiap 12 jam
- Edukasi ibu pasien
S : Masih tampak sakit ringan, perut
masih sakit bila di tekan, minum
Follow Up (21 Juli 2022) sudah banyak, tidak mimisan lagi

O: KU : Sakit ringan
Sens : Compos Mentis
HR : 82 x/m
RR : 24 x/m
Temp : 36,5
SpO2 : 99 %
Diuresis
Jumlah urin: BB: jam
-2000 : 37 : 7 = 7,7

A : DHF grade II

P: - aff infus
- Rencana pulang hari ini
- Edukasi ibu pasien

Anda mungkin juga menyukai