Anda di halaman 1dari 9

NAMA : LAYLI USWATUN HASANAH

NPM : 210107015P

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM S1 KONVERSI
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2021

2
Laporan Kasus

STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
a. Nama : Ny. NFWU
b. Umur : 26 tahun
c. Alamat : Lrg. Ilham Green Plaju E no.26 Kelurahan 16 Ulu
Kecamatan Seberang Ulu II Palembang
d. Suku : Lubuk Linggau
e. Bangsa : Indonesia
f. Agama : Islam
g. Pendidikan : Sarjana
h. Pekerjaan : Dokter
i. MRS : 29 April 2016
j. No. RM : 950456

II. ANAMNESIS (Tanggal 29 April 2016)


Keluhan Utama : Menstruasi tidak teratur

Riwayat Penyakit Sekarang


Kisaran 5 tahun lalu, pasien mengeluhkan menstruasi tidak teratur. Pasien
menyebutkan siklus menstruasi tidak lancar semenjak umur 14 tahun, pasien
mengaku siklus menstruasi tidak teratur atau setiap 1 sampai 2 bulan sekali
selama 5-8 hari dengan darah berwarna merah, bergumpal dihari pertama, dan 2x
ganti pembalut/hari. Pasien berobat ke rumah sakit swasta dan diberikan obat
kontrasepsi.
Kisaran 1 hari lalu, pasien mengaku bahwa 3 bulan terakhir ini hanya
mengalami menstruasi sebanyak 1 kali yang berlangsung 5-7 hari dengan darah
berwarna merah segar tanpa disertai nyeri. Pusing, mual, muntah, kenaikan berat
badan, lemas hingga tidak dapat melakukan aktivitas disangkal oleh pasien.
Menstruasi terakhir dirasakan pasien kisaran tanggal 24 Maret 2016 dengan
banyak ganti pembalut sebanyak 3x. Riwayat nyeri menstruasi (-), bergumpal-
gumpal (-), os pernah diberi pil KB 3x, keluhan membaik tetapi bila tidak makan
pil KB menstruasi kembali tidak teratur. Riwayat BAK dan BAB terganggu (-).
Pasien lalu datang ke dr. SpOG dikatakan ada polycystic ovarium dan disarankan
ke RSUPMH.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat darah tinggi (+)
Riwayat darah tinggi pada kehamilan sebelumnya (-)
Riwayat kencing manis (+)

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Riwayat darah tinggi dalam keluarga (-).

Status Sosial Ekonomi dan Gizi : sedang


Status Perkawinan : menikah 1 kali, lamanya 3 tahun, belum
memiliki anak.
Status Reproduksi : menarche usia 14 tahun
siklus haid tidak teratur
lamanya haid 7 hari.
HPHT 8 Maret 2016
8 Maret 2016, 16 Februari 2016, 16 Januari
2016
Status Persalinan : tidak ada
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : Compos mentis
BB : 63 kg
TB : 155 cm
Status Gizi : Overweight (26,2 kg/m2)
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 81x/ menit, isi/kualitas cukup, reguler
Respirasi : 22x/menit, reguler
Suhu :36,7oC

Pemeriksaan Khusus
Kepala
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
edema palpebra (-), pupil isokor 3mm,
refleks cahaya (+/+).
Hidung : Kavum nasi dextra et sinistra lapang, sekret
(-), perdarahan (-).
Telinga : CAE dekstra et sinistra lapang, sekret (-),
serumen (+), membran timpani sulit dinilai.
Mulut : Perdarahan di gusi (-), sianosis sirkumoral
(-), mukosa mulut dan bibir kering (-),
fisura (-), cheilitis (-).
Lidah : Atropi papil (-).
Faring/Tonsil : Dinding faring posterior hiperemis (-),
tonsil T1-T1, tonsil tidak hiperemis,
detritus (-).
Kulit : CRT < 3 s
Leher
Inspeksi : Tidak ada kelainan
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, JVP (5-2) cmH2O
Thorax
Paru
Inspeksi : Simetris, retraksi intercostal, subkostal,
suprasternal (-)
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler normal di kedua lapangan paru,
ronkhi (-), wheezing (-).
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, tidak ada thrill
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Lihat pemeriksaan obstetrik
Ekstremitas : Akral hangat (+), edema pretibial (-).

PEMERIKSAAN OBSTETRIK
Pemeriksaan Luar : Abdomen datar, lemas, simetris.
Pemeriksaan Dalam
Inspekulo : Tidak dilakukan
Vaginal toucher : Portio kenyal, OUE tertutup,
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG

Hasil:
Uterus anteflexi
Tebal endometrium 56 mm
Ovarium kanan tampak beberapa folikel kecil-kecil tersebar dan struma dominan
Ovarium yang kiri dengan gambaran yang sama
Tak tampak massa adneksa
IV. DIAGNOSIS KERJA
Polycistic ovarium bilateral
Diabetes melitus tipe 2
Darah tinggi stage 1

V. TATALAKSANA
R Dx/ USG transvaginal
R Th/ Profertil
Kontrol ke poliklinik endokrin
Rencana program untuk kehamilan

VI. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungtionam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam

Tentukan obat yang dapat diberikan kepada pasien beserta efek samping?

Pakai alat kontrasepsi


Penggunaan alat kontrasepsi adalah metode pengobatan paling
umum untuk wanita pengidap PCOS yang tidak ingin hamil.

Anda bisa memilih alat kontrasepsi berupa pil KB, cincin vagina,
suntikan, atau IUD (KB spiral). Obat hormonal juga dapat
dikonsumsi untuk mengatasi PCOS. Salah satunya hormon
progestin untuk membantu melancarkan siklus haid dan
menurunkan risiko kanker rahim.

Jika alat kontrasepsi dan obat hormonal belum dapat


menghentikan pertumbuhan rambut setidaknya setelah enam
bulan penggunaan, dokter mungkin akan meresepkan
spiroolactone. Obat ini bertujuan untuk menurunkan kadar
hormon androgen dalam tubuh.

Namun, spiroolactone tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil atau


wanita yang sedang merencakan kehamilan karena dapat
menyebabkan cacat lahir.

Konsumsi obat metformin


Metformin yang biasa digunakan sebagai obat diabetes juga bisa
diresepkan untuk PCOS. Obat ini secara spesifik bekerja untuk
mengurangi resistensi insulin dan masalah kesuburan akibat
PCOS.

Metformin bekerja melalui tiga cara, yaitu menekan produksi


glukosa dalam hati, mengurangi penyerapan karbohidrat yang
dikonsumsi, serta meningkatkan sensitivitas hati, otot, lemak, dan
sel-sel terhadap insulin yang dibuat oleh tubuh.

Konsumsi metformin juga membantu meningkatkan ovulasi,


mengatur siklus menstruasi, mengurangi gejala hirsutisme (seperti
jerawat dan pertumbuhan rambut berlebih), menurunkan berat
badan (jika disertai dengan diet sehat dan olahraga), serta
mengurangi risiko diabetes gestasional yang rentan dialami wanita
pengidap PCOS.

Dosis rata-rata metformin untuk wanita pengidap PCOS adalah


sekitar 1500-2000 miligram (mg) per hari. Namun, jumlah pastinya
untuk kasus Anda tentu perlu didiskusikan lebih lanjut dengan
dokter.

Anda mungkin juga menyukai