Anda di halaman 1dari 1

Jalan', 'perjalanan', 'menjalani', 'menjalankan', 'jalanilah', dan 'dijalani'.

Hembusan angin kencang seiring dengan langit hitam yang berubah cerah.
Suasana dingin membuat diriku menarik selimut dan tak kunjung membuka mata.
Alarmpun berbunyi pertanda aku harus bangun dan segera mandi. Aku menurui anak
tangga menuju kamar kedua teman kosku, Nur dan Ellen. Ketika aku sampai di pintu
yang masih tertutup rapat tanpa suara, aku mengetuk pintu itu dengan cukup keras.
Setelah beberapa menit, Ellen pun membukakan pintu.
Ara : “Hey, rek bangun – bangun!. Info perkuliahan dong!”, ucapku sambil
membangunkan Nur yang masih berbaring di kasur.
Ellen : “ Belum ada apa – apa, Aku pingin pulang.”, ucap Ellen dengan ekspresi sedih.
Nur : “ Sama, aku juga pingin pulang. Kabarnya FMIPA mau akreditasi dan
perkuliahan akan daring ?”
Ellen : “ Itu Cuma kabar angin, sudahlah teman – teman jalanilah saja perkuliahan mu
itu .”
Percakapan pun berakhir, aku bergegas menyelesaikan aktivitas yang tadi
tertunda. Tepat pukul 8 pagi saat aku hendak menyusuri jalan Ambarawa, terdengar
bunyi suara yang tak asing dari gawaiku. Berita baik yang ku tungu – tungu akhirnya
muncul, bahwa praktikum di tiadakan dan kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring.
Setelah itu aku menjalankan misi bersama Ellen untuk pulang kampung.
Tanpa berpikir panjang Ellen membeli tiket kereta saat itu juga. Perjalanan pulang
kampung dimulai. Jarum jam sudah menunjukan angka dua, aku dan ellen bergegas pergi
ke stasiun dengan keadaan basah kuyup karena hujan terus mengguyur dengan lebatnya.
Waktu telah menunjukkan jam 3.45 dan ojek online akhirnya datang menjeput kami.
Sesampainya di stasiun, kurang 5 menit menju keberangakatan kereta, aku dan Ellen
dihentikan Pak satpam untuk menyerahkan hasil swab. Akan tetapi, aku dan Ellen tidak
melakukan swab, sehingga aku dan Ellen tidak bisa menaiki kereta.
Rasanya sedih tidak bisa pulang kampung, inginku tenangkan pikiran di rumah
dan bertemu kedua orang tuaku. Tuntutan tugas kuliah yang menggunung membuat ku
berat menjalaninya, namun hal ini harus dijalani demi masa depanku. Kemudian tanpa
berpikir panjang, Ellenpun meminta bantuan sang paman untuk memberi tumpangan.
Akhirnya sore itu kami pulang kerumah masing-masing dengan di antar oleh sang paman
yang baik hati.

Anda mungkin juga menyukai