Repo File 77880 20200714 111745
Repo File 77880 20200714 111745
Repo File 77880 20200714 111745
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Kasus
1. Tumbuh kembang
sejak konsepsi dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam poses mencapai dewasa
inilah, anak harus melewati berbagai tahap tumbuh kembang. Tercapainya tumbuh
biologik seseorang merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan
biologis, fisik dan psikososial. Proses dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan
ciri tersendiri pada setiap anak. Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang
kompleks dari perubahan morfologis, biokimia dan fisiologi yang terjadi sejak
bertambahnya jumlah zat intreseluler , sehingga dapat diukur dengan satuan panjang
atau tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Pertumbuhan pada satu tahun
6
7
dalam kandungan. Tiga tahun pertama usia anak merupakan periode emas atau masa
yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
tubuh, jaringan tubuh, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan perkembangan perilaku sebagai hasil dari
progresif, terarah, dan terpadu. Progresif mengandung arti bahwa perubahan yang
terjadi mempunyai arah tertentu dan cenderung maju ke depan, tidak mundur ke
belakang. Terarah dan terpadu menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang pasti
antara perubahan yang terjadi pada saat ini, sebelumnya dan berikutnya
1) Faktor internal:
pesat pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja, jenis kelamin
fungsi reproduksi anak perempuan berkembang lebih cepat, namun setelah pubertas,
laki-laki lebih cepat, genetik, kelainan kromosom seperti down sindrom, dan sindrom
2) Faktor eksternal
a) Faktor prenatal
Gizi seperti nutrisi ibu terutama trimester akhir kehamilan, mekanis yaitu
posisi abnormal fetus dalam kandungan, seperti club foot; racun atau zat kimia;
mental, deformitas anggota gerak, kelainan jantung; infeksi trimester pertama dan
katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, kelainan jantung kongenital ; kelainan
imunologis; anoksia embrio akibat gangguan fungsi plasenta; psikologi ibu seperti
kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil
(Hudaya, 2014).
b) Faktor persalinan
kelainan jantung bawaan, lingkungan fisis dan kimia seperti sanitasi lingkungan yang
buruk, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu;
psikologis yaitu anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya, anak yang selalu
alat, mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kognitif dan sosial. keterlambatan tumbuh kembang anak biasanya terlambat pada
kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembang motorik terdiri dari
motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar meliputi kemampuan melakukan
pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti merangkak,
merayap, duduk, berdiri dan jalan. Sedangkan motorik halus meliputi kemampuan
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh
terlebih dahulu secara berurutan sebelum memasuki tahapan selanjutnya. Setiap anak
anak akan menguasai suatu keterampilan diusia yang sama. perkembangan motorik
TABEL 2.1
perhatikan pada tahap tumbung kembang anak. Perkembangan motorik halus anak
TABEL 2.2
2. Development delay
perkembangan sesuai dengan usia dan didefinisikan sebagai keterlambatan dalam dua
bidang atau lebih perkembangan motorik kasar atau motorik halus bicara atau
berbahasa, personal social dan aktivitas sehari – hari (Tjandrajani dkk, 2012).
dan eksternal. Faktor internal yaitu genetik dan pengaruh hormon, sedangkan faktor
Perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
Selain itu pada dasarnya bayi lahir mempunyai reflek primitif yang akan
menghilang pada usia tertentu, namun menetapnya reflek primitif pada usia tertentu
otot tubuh yang terlibat dan gangguan kontrol kepala. Dengan terganggunya kontrol
kepala maka akan berakibat pada gangguan yang selanjutnya seperti gangguan
Tanda dan gejala kinis development delay dimulai dari adanya hipotonus otot,
gangguan kontrol kepala dan postur, reflek abnormal, kelemahan pada otot dan anak
yang mendasari serta pengobatan yang sedini mungkin dan banyaknya stimulasi yang
diberikan pada anak serta dukungan dari orang tua. Semakin banyak stimulasi dan
dukungan yang diberikan dari orang tua kepada anak maka pertumbuhan dan
B. Problematik Fisioterapi
Children and Youth (ICF-CY) problematik fisioterapi dibagi menjadi tiga yaitu
1. Impairment
berhubungan dengan aktifitas fungsional dasar. Impairment yang biasa terjadi pada
anak development delay adalah: (1) adanya gangguan kontrol kepala, (2) adanya
hipotonus otot, (3) gangguan kontrol gerak dan, (4) adanya reflek yang abnormal.
2. Functional limitation
limitation yang biasa terjadi pada anak development delay adalah anak belum mampu
3. Participation restriction
perkembangan. Metode ini pertama kali digunakan untuk terapi anak-anak pada
kondisi cerebral palsy. Kemudian metode ini digunakan juga untuk kondisi ganguan
metode terapi yang popular dalam pendekatan intervensi pada bayi dan anak-anak
oleh Mrs. Bertha Bobath dari tahun 1942, dari pengalaman klinis yang cermat pada
kasus hemiplegi, cerebral palsy, syndrom down dan gangguan perkembangan motorik
genetika, struktur dan fungsi otak maupun dari interaksi lingkungan (Velickovic and
Perat. 2004).
dengan kualitas pola koordinasi dan tidak hanya permasalahan pada fungsi otot.
masukan sensorik atau persepsi dapat bersifat primer atau karena kerusakan otak.
stimulasi untuk mengurangi kelainan postural dan fasilitasi gerak dengan tujuan
17
sebagai berikut:
1) Inhibisi
Inhibisi atau menghambat, yaitu menghambat pola gerak abnormal atau sikap
mengatur posisi pasien kita dapat menghambat aktifitas reflek abnormal tertentu,
misalnya untuk menghambat spastisitas ekstensor , kita mengatur posisi anak dalam
2) Fasilitasi
Teknik ini kita kenal sangat banyak, namun pada saat ini, kita contohkan
adalah memberikan posisi dan gerakan normal. Teknik ini anak-anak difasilitasi
untuk mengenal pola gerakan yang normal serta bagaimana memposisikan tubuhnya
secara normal. Fasilitasi yang dimaksud di sini juga fasilitasi berupa mainan kepada
anak-anak yang bertujuan untuk mengarahkan posisi dan postur anak secara normal
3) Stimulasi
mendapatkan reaksi atau respon dari penderita. Teknik ini biasanya diberikan pada
stroking. Dalam beberapa kasus sering juga diberikan goresan-goresan batu es.
18
menggabungkan input sensoris atau terapi sentuh dengan penataan reflek primitif dan
motoris postural sesuai dengan brain development. Metode ini diadaptasi dari
berbagai sumber, penelitian dan clinical reasoning termasuk dari metode Masgutova
kemudian diramu dan disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing anak dengan
stimulasi, yaitu :
1) Stimulasi taktil
darah dan memberi efek nyaman. Selain itu stimulasi taktil juga bertujuan untuk : (1)
memberikan rasa kinetik pada anak mengenai panjang, ukuran, batasan tubuhnya, (2)
untuk mengembangkan kesadaran anak mengenai hubungan diantara titik tengah dari
tubuh dan anggota badan, (3) untuk mengenalkan anak pada struktur tubuhnya (atas
atau bawah, kanan atau kiri, depan atau belakang), (4) untuk memungkinkan anak
membedakan bagian tubuhnya yaiti kepala, tubuh dan anggota gerak, (5) untuk
19
mengembangkan identitas anak mengenai tubuhnya sebagai bentuk fisik dirinya, (6)
Stimulasi dilakukan dalam posisi tidur terlentang, tidur miring dan tidur
tengkurap. Stimulasi dimulai dari ujung kepala sampai ujung kaki sesuai dengan
serta diberi penekanan pada setiap sendi. Stimulasi diulang sebanyak 3 atau 5 atau 7
kali.
2) Stimulasi bintang
berada di umbilicus pada saat posisi terlentang, dan berada di vertebra lumbal II saat
posisi tengkurap. Selain mengajarkan titik tengah tubuh, stimulasi bintang juga
gerak yaitu di pusar, (2) untuk menstimulasi sistem sensoris pada hip dan shoulder,
(3) untuk menyadarkan anak pada struktur segmenta tubuhnya. Sedangkan pada saat
Stimulasi dengan satu tangan berada di titik sentral tubuh dan satu tangan
yang lain bergerak menuju 6 (enam) titik yaitu : (1) incisura jugularis (pada posisi
terlentang) atau cervical (pada posisi tengkurap), (2) shoulder dekstra, (3) shoulder
sinistra, (4) hip sinistra, (5) hip dekstra, dan (6) melingkar tubuh. Disetiap akhir
gerakan diberi penekanan dan setiap gerakan diulang 3 atau 5 atau 7. Stimulasi
20
bintang terdapat empat macam gerakan, antara lain : (1) stimulasi bintang halus
berupa usapan dengan menggunakan telapak tangan dan jari-jari, (2) stimulasi
menggunakan ujung jari dan ossa carpalia, (3) stimulasi bintang contract stretch
3) Stimulasi ekstremitas
Dengan tujuan untuk melancarkan sirkulasi darah, mengenalkan anak pada struktur
tubuhnya (lengan dan tungkai, kanan kiri), menstimulasi tendon guard reflex.
kali pengulangan. Macam stimulasi antara lain: (1) stimulasi angka 1, (2) stimulasi