Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JARINGAN EPITELIUM

OLEH KELOMPOK : 1

NAMA ANGGOTA :

1. SAPUTRI
2. SITI HALIMATUSSA’DIAH
3. NIA ANDRIANA
4. PRATAMA DAENG SASAKA
5. IRFAN SAFUTRA
6. JULIA INDRIANINGSIH

SMAN 1 KERUAK

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
JARINGAN EPITELIUM ini tepat pada waktu nya. Shalawat dan salam kami haturkan
keharibaan junjungan alam Nabi besar kita Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah kami ini jauh dari sempurna, baik
dari segi penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
bagi penulis dan pembaca amin.

Montong Renggi, 2 Agustus 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Epitelium...................................................................2


B. Ciri-Ciri Jaringan Epitelium......................................................................2
C. Klasifikasi Jaringan Epitelium..................................................................3

BAB III PENUTUP

A. Simpulan....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semua mahluk hidup terdiri atas unit yang disebut “sel”. Jelasnya sel merupakan unit struktural
terkecil yang melaksanakan proses yang berkaitan dengan kehidupan, misalnya mampu
mengambil nutrisi, tumbuh dan berkembangbiak, bereaksi terhadap rangsangan, dan sebagainya.

Jaringan tersusun oleh sel-sel yang memilikibentuk dan fungsi yang sama. Perubahan sel
menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusu tubuh hewan ada empat
macam yaitu:

1. Jaringan epitelium

2. Jaringan ikat

3. Jaringan otot

4. Jaringan saraf

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Struktur Hewan dengan pokok
bahasan Jaringan Epitelium.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan jaringan epitelium ?

2. Bagaimana cirri-ciri jaringan epitelium ?

3. Apa saja klasifikasi jaringan epitelium ?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui pengertian dari jaringan epitelium

2. Mengetahui ciri-ciri dari jaringan epitelium

3. Mengetahui klasifikasi dari jaringan epitelium

1
BAB II

PEMBAHASAN

Jaringan tersusun oleh sel-sel yang memilikibentuk dan fungsi yang sama. Perubahan sel
menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusu tubuh hewan ada empat
macam yaitu:

1. Jaringan epitelium, merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi
rongga tubuh.

2. Jaringan ikat, merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian-bagian tubuh.

3. Jaringan otot, merupakan jaringan yang menggerakan bagian-bagian tubuh.

4. Jaringan saraf, merupakan jaringan yang menanggapi rangsang (impuls) dari bagian tubuh
yang satu ke bagian tubuh lainnya.

A. Pengertian Jaringan Epitelium

Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh. Jaringan
Epitelium tersusun atas lapisan sel-sel yang sangat rapat susunannya, serta dapat membatasi
rongga-rongga dalam tubuh.

Jaringan Epitelium mempunyai jaringan regenerasi yang sangat cepat. Misalnya,saat kulit
kita terluka secara cepat jaringan epithelium dapat mengganti sel-sel yang rusak dengan sel-sel
yang masih hidup dengan cara pembelahan mitosis. Umumnya jaringan epitelium berasal dari
lapisan embrional: eksoterm dan endoterm, kecuali endothelium dan mesotelium berasal dari
lapisan mesoderm.

Jaringan Epitelium yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis; jaringan
epithelium yang melapisi lapisan dalam disebut endothelium, jaringan epithelium yang
membatasi rongga disebut mesotelium. Sel-sel jaringan epitelium melekat pada membran dasar
yang terbuat dari jaringan ikat. membran dasar mengandung serat kolagen yang tertanam dalam
matriks. Fungsi membrane dasar adalah utuk menyokong jaringan epitel.

Gambar jaringan epithelium

2
B. Ciri-Ciri Jaringan Epitelium

Jaringan Epitelium memiliki cirri-ciri khusus yang membedakannya dengan jaringan lain.
Cirri jaringan epithelium adalah sebagai berikut :

1. Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel

2. Jaringan epithelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf. Sel
epithelium mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat .

3. Jaringan epithelium memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi. Ada epithelium
yang rawan terhadap gesekan sehingga permukaan sel akan aus. Adapula yang akan rusak akibat
zat yang diakibatkan oleh bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitalium mendapat cukup
nutrien, sel epithelium akan cepat menggati sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel

C. Klasifikasi Jaringan Epitelium

Klasifikasi Jaringan epithelium dibadakan menurut :

1. Bentuk sel yang membangunnya

2. Jumlah lapisan yang menyusunnya

Berdasarkan lapisan dan bentuknya, epithelium dibadakan menjadi :

1. Jaringan epithelium selapis

3
Epitelium selapis tersusun atas selapis sel yang sama. Epitelium selapis terdiri dari
epithelium pipih selapis, kubus selapis, silindris selapis, batang selapis, dan batang berlapis
semu.

a. Epithelium pipih selapis

Epitelium pipih selapis terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Epitelium tipe ini tipis dan
bersifat permiabel (dapat tembus) untuk dilalui ion terlarut atau difusi. Peranannya dalam proses
difusi O2 maupun CO2 serta filtrasi darah pada proses pembentukan urin. Epitelium pipih selapis
terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrient dan zat sisa antara
darah dan jaringan tubuh. Epitelium pipih selapis juga terdapat pada alveolus, yang tempat
terjadinya pertukaran gas.

Epitelium pipih selapis ada yang bersifat licin. Contohnya adalah endothelium yang licin
yang meminimalisasikan gesekan pada organ sirkulasi seperti pada pembuluh darah, pembuluh
limfa, dan jantung. Contoh lainnya adalah mesotelium yang melapisi rongga perut, membrane
paru-paru, dan membrane jantung.

b. Epitelim kubus selapis

Epitelium kubus selapis terdiri atas selapis sel yang berbentuk kubus. Epitelium kubus
selapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal yang
berperan dalam sekresi dan absorpsi.

c. Epithelium silindris selapis

Bentuk epithelium silindris selapis dilihat dari permukaan tampak seperti epithelium
kubus selapis. Sedangkan dari samping tampak seperti pilar-pilar yang berhimpitan tegak lurus
dengan inti yang tampak lonjong atau oval agak proksimal terhadap membrane basal. Contohnya
pada dinding usus, saluran telur atau oviduct, serta pada saluran pelepasan pada beberapa macam
kelenjar.

d. Epithelium batang selapis

Terdiri atas selapis sel berbentuk memanjang. Epitelium ini berfungsi dalam gerakan
aktif molekul, seperti absorpsi, sekresi, dan transport ion. Epitelium batang selapis melapisi
saluran pencernaan mulai dari lambung sampai anus, serta pada kelenjar dan diselingi sel goblet.
Sel goblet adalah sel yang menghasilkan lendir atau mucus. Contohnya apada usus halus.
Epitelium batang selapis ada yang memiliki silia, misalnya yang terdapat pada lapisan sebelah
dalam saluran rahim. Silia membantu ovum bergerak menuju rahim.

e. Epithelium batang berlapis semu

Tinggi epithelium batang berlapis semu bervariasi. Semua sel melekat pada membrane
dasar tetapi hanya sel yang tinggi yang mencapai permukaan apical epithelium. Nukleus sel

4
terdapat pada ketinggian yang berbeda sehingga tampak pada ketinggian yang berbeda sehingga
tampak seolah-olah epithelium tersebut berlapis. Sel ini terdapat pada bagian dalam saluran
pernapasan dan berfungsi mengeluarkan debu yang terperangkap pada lendir dari paru-paru.

2. Jaringan epithelium berlapis

a. Epitelium pipih berlapis

Epitelium pipih berlapis terdiri dari banyak lapisan sel dan sel di permukaannya
berbentuk pipih. Sel-sel dilapisi yang lebih dalam berbentuk kubus atau batang. Dari semua tipe
epithelium, epithelium pipih berlapis yang paling tebal dan paling sesuai untuk fungsi
perlindungan. Tipe ini membentuk epidermis kulit, bagian dalam mulut, esophagus, dan vagina.

b. Epitelium kubus dan batang berlapis

Epithelium jenis ini hanya ada di saluran besar dari beberapa kelenjar, misalnya kelenjar
susu, kelenjar ludah, dan pangkal esophagus. Dan berperan sebaga sekresi.[2]

c. Epithelium silindris berlapis

Epithelium silindris berlapis jarang sekali ditemukan dalam tubuh, contohnya terdapat
pada bagian kavernosum dari uretra, faring, epiglotis, serta pada saluran pelepasan yang besar
dari bermacam-macam kelenjar pada permukaan yang bebas sel-selnya berbentuk silindris yang
agak gemuk, sedangkan sel-sel basalya berbentuk kubus.

Pada poletum mole di dalam laring dan dalam esofagus dari foetus, sel silindris yang
berbatasan dengan rongga bersilia.

d. Epithelium transisional

Epitalium transisional merupakan jaringan epitel berlapis yang bentuk selnya dapat
berubah-ubah. Epithelium jenis ini terdapat padaorgan urinari, misalnya ureter dan bagian dalam
ginjal. Beberapa organ, misalnya kantong kemih, akan mengembang jika berisi urin. Saat
pitelium transisional mengembang, pitelium akan menipis. Ketebalannya akan berkurang dari
sekitar enam sel menjadi tiga sel, dan bagian atasnya akan memipih dari bentuk bulat menjadi
bentuk pipih sehingga epitelium mengalami perubahan bentuk (transisi bentuk). Epitelium ini
juga mebentuk penghalang impermeable (tidak dapat ditembus) sehingga urin tidak menembus
dinding kantong kemih.

e. Epithelium kelenjar

Epitelium kelenjar adalah epitelium yang terdapat pada kelenjar. Kelenjar terbagi kepada
dua bagian yaitu kelenjar endokrin, kelenjar eksokrin dan kelenjar campuran.

KELENJAR

5
Kelenjar adalah suatu sel atau beberapa sel tubuh yang menghasilkan substansi khusus
untuk bagian lain dari tubuh.

KELENJAR EKSOKRIN

Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan
selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Secara morfologik kelenjar
eksokrin dapat digolongkan menurut dasar tertentu.

Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, kelenjar eksokrin dapat digolongkan ke dalam dua
bagian:

a) Kelenjar uniseluler

Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel
permukaan, misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.

b) Kelenjar multiseluler

kelenjar multiseluler adalah lembaran epitel yang terdiri atas sel-sel sekretoris, akan
tetapi sebagian besar kelenjar multiseluler merupakan invaginasi lembaran epitel ke dalam
jaringan ikat di bawahnya.

Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis kelenjar ini
dibedakan menjadi :

· Kelenjar intraepithelial

Yaitu kelenjar yang membentuk kelompok sel kelenjar pada epitel permukaan tanpa saluran
kelenjar. Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel selaput lendir lambung dan rongga hidung.

· Kelenjar ekstraepitelial

Jenis kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat dalam jaringan pengikat. Jenis kelenjar ini
dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :

6
1. Pars secretoria, yaitu bagian yang menghasilkan sekret

2. Ductus excretorius, yaitu saluran yang menampung sekret dari pars secretoria.

Dengan memperhatikan bentuk pars secretoria dan ductus excretorius dalam tubuh dikenal
berbagai jenis kelenjar yaitu :

1) Kelenjar tubuler sederhana (simple tubular gland)

a. Kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar)

b. Kelenjar tubuler bergelung (glandula subdorifera)

c. Kelenjar tubuler bercabang (glandula uterina)

d. Kelenjar tubuloalveoler sederhana (simple tubuloalveoler gland)

2) Kelenjar alveolar sederhana (simple alveolar gland)

Contoh kelenjar ini yaitu glandula sebacea yang terdapat pada kulit dan merupakan
kelenjar polyptyche yang mempunyai modifikasi pada kelopak mata sebagai glandula meibomi
yang termasuk sebagai kelenjar alveolar sederhana bercabang .

3) Kelenjar tubuler kompleks (compound tubular gland)

Kelenjar ini mempunyai pars secretoria berbentuk tubuler dengan saluran keluarnya yang
bercabang dan akhirnya bermuara dalam satu saluran utama contohnya testis.

Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi :

kelenjar sitogen, yaitu kelenjar yang menghasilkan sel-sel sebagai sekretnya (misalnya
testis dan ovarium) dan kelenjar nonsitogen, yaitu kelenjar yang hasilnya tidak mengandung sel-
sel.Kelenjar nonsitogen ini dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu :

1. Kelenjar mukosa

Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya pyramidal dengan bagian
puncaknya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai pembentuk lendir.

2. Kelenjar serosa

Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin. Terkadang
sekret tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan parotis.

Sel kelenjar serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak agak
ditengah. Pada bagian basal sel terdapat glanular endoplaspic reticulum sehingga pada
pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya tampak gambaran yang bergaris-garis.

7
3. Kelenjar campuran

Merupakan kelenjar campuran dari sel-sel kelenjar mukosa dan serosa. Kadang-kadang
sel serosa terdesak oleh sel mukosa sehingga membentuk gambaran bulan sabit yang dinamakan
demiluna gianuzzi. Contoh dari kelenjar ini adalah glandula submandibularis dan glandula
sublingualis.

Berdasarkan cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu :

1. Kelenjar merokrin

Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut
disekresikan (glandula subdorifera).

2. Kelenjar apokrin

Kelenjar jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sam
disekresikan sehingga tampak adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar (glandula
axillaris dan glandula circumanale).

3. Kelenjar holokrin

Kelenjar jenis ini akan mengalami kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi
sehingga sekretnya bercampur dengan bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).

SEL MIO-EPITEL

Sel ini berasal dari epitel tetapi bersifat kontraktil seperti sel otot. Sel tersebut terletak
diantara membrane basalis dan sel-sel epitel kelenjarnya. Sel mio-epitel diduga berfungsi untuk
membantu mendorong sekret kelenjar ke dalam duktus excretorius, terlihat adanya tonjolan-
tonjolan sitoplasma yang panjang mengelilingi pars secretoria membentuk anyaman sebagai
keranjang.

KELENJAR ENDOKRIN

Kelenjar ini tidak memiliki saluran keluar, disebut juga dengan kelenjar buntu. Hasil dari
kelenjar ini diangkut oleh pembuluh darah atau pembuluh limfe. Pada umumnya kelenjar
endokrin terdapat anyaman kapiler yang berhubungan langsung dengan sel-sel kelenjar. Susunan
sel-sel kelenjar dapat tersebar dalam anyaman kapiler atau membentuk kelompok-kelompok.

Oleh karena hormon sebagai hasil kelenjar endokrin dalam kadar yang sangat rendah
sudah menunjukkan pengaruhnya, maka hormon tersebut tidak selalu harus diangkut oleh
pembuluh darah, namun harus di timbun terlebih dahulu. Penimbunan pada hormon pada tingkat
pertama dapat dilakukan intraseluler sebagai butir-butir sekresi yang selanjutnya dapat ditimbun

8
ekstraseluler di dalam celah-celah antar sel kelenjar atau dibatasi dalam suatu bentuk ruang yang
dinamakan folikel (glandula thyroidea).

Tidak semua kelenjar endokrin disusun dalam kesatuan kelenjar khusus, melainkan
tersebar dalam suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Sebagian kelenjar endokrin
membentuk suatu kesatuan yang dibungkus oleh jaringan pengikat (hypophisis cerebri).

Ada bentuk khusus dari kelenjar endokrin yang merupakan campuran kelenjar endokrin-
eksokrin. Jenis kelenjar ini terdapat pada pancreas dimana kelenjar endokrin sebagai pulau-pulau
diantara kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin sebagai insula langerhans.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh.

Jaringan epitelium memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

1. Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel

2. Jaringan epithelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf.

3. Jaringan epithelium memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi.

Klasifikasi Jaringan epithelium dibadakan menurut :

1. Bentuk sel yang membangunnya

2. Jumlah lapisan yang menyusunnya

Berdasarkan lapisan dan bentuknya, epithelium dibadakan menjadi :

1. Jaringan epithelium selapis


a. Epithelium pipih selapis
b. Epitelim kubus selapis
c. Epithelium silindris selapis
d. Epithelium batang selapis
e. Epithelium batang berlapis semu
2. Jaringan epithelium berlapis
a. Epitelium pipih berlapis
b. Epitelium kubus dan batang berlapis
c. Epithelium silindris berlapis
d. Epithelium transisional
e. Epithelium kelenjar

10
DAFTAR PUSTAKA

http:// www.biologi-online.org

http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_epitel

http://wordpress.com/2008/11/19/jaringan-embrionaljaringan-epitel-dan-jaringan-otot/

http:// www.bilogi.lipi.go.id

http://www.scribd.com/doc/19193958/JARINGAN-EPITEL

Marieb, E.N. & J. Mallat. 2001. Human Anatomy. 3rd ed. San Fransisco. Benjamin Cummings

Pratiwi D.A.,Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. 2006. Biologi SMA jilid 2 untuk kelas
XI. Jakarta . Erlangga

Suripto. Struktur Hewan. Biologi ITB

11

Anda mungkin juga menyukai