Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PADA PASIEN DENGAN ACUT ON CRONIC OBSTUKTIF NEFROPATY ec CA CERVIX


STADIUM III B

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah


Stase Keperawatan Gadar Kritis

Disusun Oleh :
LAILA ROMDHONIA EASY
3211008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
2022
A. Pengkajian Primer
1. Airway : Tidak terdapat sumbatan jalan napas baik total maupun parsial
2. Breating : Sesak napas dengan frekuensi 26X/menit, jenis pernapasan kusmaul, oedema
paru (+) Auskultasi Ronchi (+), saturasi oksigen 96% dengan NRM 10 liter/menit
3. Circulation : HR 60X/Menit (Bradicardi), perdarahan pervaginam (+), TD 90/60 mmhg suhu
36,9 C, CRT<2 detik
4. Disability : Compos mentis tampak mengantuk, GCS 15 E3V5M6, pupil isokor +3mm
B. Pengkajian Skunder
1. Riwayat Pasien
2. Identitas dan Riwayat Kesehatan
a. Data Demografi
Nama : Ny Y
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 52 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Kp Bugel
No medrek : 0002075677
Tanggal masuk : 15 september 2022
Tanggal Pengkajian : 15 September 2022
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Sesak napas
Riwayat Penyakit sekarang
Klien di rujuk setelah di rawat di RS ciamis selama 7 hari, untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut setelah terdiagnosa Ca Cervix stadium III B. Saat di kaji klien
tampak lemah kesadaran compos mentis mengantuk, sesak napas dengan frekuensi
26X/menit , pernapasan kusmaul, keluhan nyeri perut skala 5/10 perdarahan
pervaginam (+), urin tidak ada. Oedema ekstremitas bawah, klien tampak pucat
3. Diagnosa Medis : Acut on Cronic Obstruktif nefropaty ec Ca Cervix Stadium III B, Asidosis
metabolik dan hiperkalemia
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hematologi (15-09-2022)
Hemoglobin 9,6 g/dL 14-17,4
Hematokrit 29,7 % 41,5-50,4
Leukosit 15,14 10ˆ3/uL 4,4-11,3
Eritrosit 3,83 Juta/uL 4,5-5,9
Trombosit 493 Ribu/uL 150-450
Glukosa sewaktu 14 mg/dL < 140
Ureum 293.2 mg/dL 15,0 - 39
Kreatinin 21 mg/dL 0,5 – 1,1
Natrium 117 mEq/L 135 – 145
Kalium 8,6 mEq/L 3,5 – 5,1
HbsAg (-)
Anti HCV (-)
Anti HIV (-)
Analisa Gas Darah
PH 7,182 7,35-7.45 7,35-7.45
PCO2 23,3 35-45 35-45
pO2 `102,8 80-105 80-105
HCO3 8,8 22-26 22-26
tCO2 9,3 23,05-27,35 23,05-27,35
BE -17,2 -2/+2 -2/+2
Saturasi 95 95-100 95-100%

b. EKG

Sinus bradikardia, gelombang T tinggi

c. Thoak fhoto : oedema paru

d. Therafi

Nama Obat Dosis Rute Indikasi


Pemberian
D 40% 2 Facon bolus K/p Menaikan kadar gula
darah
Insulin Drip dalam Koreksi Menurunkan Kadar
D5% kalium
Bicnat Koreksi Untuk menaikan
kadar HCO3

C. Analisa Data

No. Data Kemungkinan Penyebab Masalah


1. DS : Ca Cervix Stadium III B Gangguan sirkulasi
 Sesak spontan (D007)
 Lemas Obstuktif
DO :
 HR 60X/menit Urin reflux
 Natrium 117
 unuria Kelebihan racun dan
 Ureum 293,2 elektrolit yang dapat di
 Kreatinin 21 buang melaluiurin
 PH 7,182 meningkat
 HCO 8,8
 Kalium 8,6 Kadar kalium meningkan
 GDS 14
Bradikardi

Gangguan sirkulasi Spontan


2. DS : Ca Cervix Stadium III B Resiko
 Mual ketidakseimbangan
 Sesak frekuensi Obstuktif elektrolit (Doo37)
DO :
 Pernapasan kusmaul Urin reflux
 Respirasi 26X/menit
 Unuria Resiko ketidak seimbangan
 Natrium 117 elektrolit
 Ronchi (+)
 Oedema Ekstremitas
 unuria
 Ureum 293,2
 Kreatinin 21
 PH 7,182
 HCO 8,8
 Kalium 8,6

D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak stabilan gula darah berhubungan dengan kurangnya asupan nutrisi yang di tandai
dengan kadar GDS 14, ureum 293,2, kreatinin 21dan klien tampak mengantuk
2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit c.// berhubunngan dengan refluk urin yang di sebabkan
adanya obstruktif yang di tandai dengan Pernapasan kusmaul, Ketidak stabilan elektrolit,
Natrium 117, Kalium, Ronchi (+), Oedema Ekstremitas, Ureum 293,2, Kreatinin 21, PH 7,182,
HCO 8,8, Kalium 8,6, unuria
E. Perencanaan dan implementasi

No. Tujuan dan Kriteria Intervensi Implementasi Evaluasi TTD


1. Sirkulasi spontan S:
O:
mningkat dengan Resusitasi Cairan (I.03139) Resusitasi Cairan (I.03139)
 GDS 152 mg/dl
Sirkulasi kriteria :  Tingkakesadaran
Observasi Observasi
1. Tingkakesadaran meningkat
meningkat  Identifikasi kelas syok untuk  Mengidentifikasi kelas syok E4,M6,V5
2. Frekuensi nadi estimasi kehilangan darah untuk estimasi kehilangan darah  HR 68X/Menit
membaik  Monitor status hemodinamik  Memonitor status hemodinamik  TD 100/70 mmhg
3. Tekanan darah  Monitor status oksigen  Memonitor status oksigen  Respirasi
membaik  Monitor kelebihan cairan  Memonotor kelebihan cairan 24X/menit
4. Frekuensi napas  Monitor output cairan tubuh  Memonitor output cairan tubuh A : Masalah teratasi
membaik (mis. Urin, cairan nasogastric, (mis. Urin, cairan nasogastric, sebagian
cairan selang dada) cairan selang dada) P:Lanjutkan
 Monitor nilai BUN, kreatinin,  Memonitor nilai BUN, intervensi
protein total, dan albumin, jika kreatinin, protein total, dan
perlu albumin, jika perlu
 Monitor tanda dan gejala edema  Memonitor tanda dan gejala
paru edema paru
Terapeutik Terapeutik

 Pasang jalur IV berukuran besar  Pasang jalur IV berukuran besar


(mis. nomor 14 atau 16) (mis. nomor 14 atau 16)
 Berikan infus cairan kristaloid  Memberikan korekdi
1-2 L pada dewasa hiperkalemia dengan drip
 Berikan infus cairan kristaloid insulin dalam D%, dan
20 mL/KgBB pada anak pemberian D40% bolus IV
 Lakukan cross matching produk
darah
Kolaborasi
 Kolaborasi penentuan jenis
dan jumlah cairan (mis:
kristaloid, koloid)
 Kolaborasi pemberian
produk darah
2. ketidakseimbangan S:
elektrolit membaik, Pemantauan Elektrolit [I.03122] Observasi O:
dengan kriteria hasil :  Kalium 8,1 mEq/L
 Kadar elektrolit 1. Observasi  Memonitor kadar elektrolit  Hasil lab yang lain
membaik serum belum bisa di
 Identifikasi kemungkinan  Memonitor mual, muntah, evaluasi (belum
penyebab  Memonitor tanda dan gejala ada pemeriksaan.
ketidakseimbangan hiperkalemia (mis. peka A : Masalah belum
elektrolit rangsang, gelisah, mual, teratasi
 Monitor kadar elektrolit muntah, takikardia mengarah P :
serum ke bradikardia, Lanjutkan
 Monitor mual, muntah, dan fibrilasi/takikardia ventrikel, intervensi
diare gelombang T tinggi,
 ,1Monitor kehilangan gelombang P datar, kompleks
cairan, jika perlu QRS tumpul, blok jantung
 Monitor tanda dan gejala mengarah asistol)
hiperkalemia (mis. peka  Memonitor tanda dan gejala
rangsang, gelisah, mual, hiponatremia (mis,
muntah, takikardia disorientasi, otot berkedut,
mengarah ke bradikardia, sakit kepala, membrane
fibrilasi/takikardia mukosa kering, hipotensi
ventrikel, gelombang T postural, Kejang, letargi,
tinggi, gelombang P datar, penurunan Kesadaran)
kompleks QRS tumpul,  Mengobservasi tanda-tanda
blok jantung mengarah hipervolemia
asistol)
 Monitor tanda dan gejala Therafeutik
hiperatremia (mis. haus,
demar, myal, muntah,  Mengatur interval waktu
gelisah, peka rangsang, pemantauan sesuai dengan
membran mukosa kering,
takikardia, hipotensi,
letargi, konfusi, kejang) kondisi pasien
 Monitor tanda dan gejala
hiponatremia (mis, Kolaborasi
disorientasi, otot berkedut,
sakit kepala, membrane  Memasang Oksigen 10
mukosa kering, hipotensi liter/menit NRM
postural, Kejang, letargi,
 Memasangan inpus di tangan
penurunan Kesadaran)
kiri NaCL 0.9 %
 Meemasangan NGT
Terapeutik  Memberikan drip insulin
dalam D5% untuk
 Atur interval waktu mengkoreksi kadar kalium
pemantauan sesuai dengan sampai menunggu jadwal HD
kondisi pasien  Koreksi asidosis metabolik
 Dokumentasi hasil dengan pemberian bicarbonat
pemantauan, jika perlu inpus
 Kolaborasi untuk pemasangan
Edukasi Double lumen kateter
 Kolaborasi untuk tindakan
 Jelaskan tujuan dan hemodialisis (menunggu
prosedur pemantauan jadwal)
 Informasikan hasil  Kolaborasi
pemantauan, jika perlu  Kolaborasi untuk pelaksanaan
nefrostomi bilateral (Post HD)
Kolaborasi

 Pemasangan inpus
 Pemasangan NGT
 Pemasangan inpus
 Koreksi kalium
 Koreksi asidosis metabolik
dengan pemberian bicarbonat
 Kolaborasi untuk tindakan
hemodialisis
 Kolaborasi untuk pemasangan
Double lumen kateter
 Kolaborasi
 untuk pelaksanaan nefrostomi
bilateral

Anda mungkin juga menyukai