PEWARNAAN BAKTERI
Oleh :
ANNISA MEIYANA AYU ARDIKA
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah yang
berjudul “PEWARNAAN BAKTERI” ini dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Biomedik Dasar (Anfisman,
Histologi). Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan penulis terkait
pewarnaan bakteri. Terima kasih kami sampaikan kepada drg. Ratih Larasati, M.Kes. selaku
dosen mata kuliah Biomedik Dasar (Anfisman, Histologi) yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih terdapat bamyak
kekurangan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Demikianlah tugas ini kami susun, kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.
SAMPUL.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1. Pengertian Pewarna..............................................................................................................2
2.2. Macam-macam Pewarna......................................................................................................2
2.2.1. Pewarna Asam...............................................................................................................2
2.2.2 Pewarna Basa..................................................................................................................2
2.3. Teknik Pewarnaan Pada Bakteri.........................................................................................2
2.3.1. Teknik Pewarnaan Sederhana.......................................................................................2
2.3.2. Teknik Pewarnaan Diverensial......................................................................................3
2.3.3. Teknik Pewarnaan Negatif............................................................................................3
2.3.4. Teknik Pewarnaan Struktural.......................................................................................3
2.4. Tujuan Pewarnaan Pada Bakteri.........................................................................................3
2.5. Faktor yang Memengaruhi Pewarnaan Pada Bakteri.........................................................4
2.5.1 Fiksasi..............................................................................................................................4
2.5.2. Peluntur Zat Warna.......................................................................................................4
2.5.3. Substrata........................................................................................................................4
2.5.4. Intensifikasi Warna........................................................................................................4
2.5.5. Zat Warna Penutup.......................................................................................................4
BAB III PENUTUP........................................................................................................................5
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semua makhluk hidup di bumi pasti memiliki morfologi, ciri-ciri, struktur, serta sifat-sifat
yang khusus. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil dan tidak
memiliki warna, mikroskop dibutuhkan untuk dapat melihat bentuk bakteri. Karena tipis dan
kecil terkadang bakteri menjadi sukar dilihat, maka dari itu untuk memudahkan peneliti saat
melihat bakteri perlu adanya pewarnaan bakteri. Selain memudahkan saat melihat bakteri,
pewarnaan bakteri dapat memudahkan analisis terhadap bakteri satu dengan yang lainnya.
Zat warna digunakan sebagai cara yang utama karena bakteri sulit dilihat menggunakan
cahaya. Tanpa zat pewarna cahaya tidak dapat diadsorbsi dan dibiaskan, kontras mikroba dan
sekitarnya baru akan terlihat jika diberi pewarna.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini dibuat yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian pewarna.
2. Untuk mengetahui macam-macam pewarna.
3. Untuk mengetahui teknik pewarnaan pada bakteri.
4. Untuk mengetahui tujuan pewarnaan bakteri.
5. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi pewarnaan bakteri.
6. Untuk mengetahui sifat-sifat dan pengelompokan bakteri
7. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Biomedik Dasar (Anfisman, Histologi).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pewarna
Secara kimia pewarna/dye adalah senyawa organik yang mengandung cincin benzen dan
mempunyai gugus kromofor dan auksokrom. Benzen pada dasarnya adalah pelarut organik
yang tidak bewarna tetapi ketika dia memiliki gugus kimia kromofor akan menambah warna
pada benzene. Benzene dan kromofor disebut juga kromogen yaitu senyawa berwarna tetapi
bukan pewarna, benzen akan memiliki sifat pewarna jika memiliki gugus auksokrom, yaitu
gugus kimia yang membawa sifat ionisasi pada kromogen sehingga mampu membentuk
garam dan terikat pada serat/jaringan.
Kemampuan pewarna untuk berikatan dengan komponen sel makromolekul seperti protein
atau asam nukleat bergantung pada muatan elektrik yang ditemukan pada bagian kromogen
dan komponen sel yang akan diwarnai.
2
Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat
dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi
dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat
alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif).
1. Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia
dan fisik dinding sel mereka.
3
4. Melihat reaksi bakteri terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan
kimia dapat diketahui.
2.5.3. Substrata
Merupakan zat warna asam atau basa yang dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa tertentu.
Oleh karena itu, senyawa-senyawa organik seperti protein, karbohidrat, lemak dan asam
nukleat akan mempengaruhi pewarnaan. Berdasarkan jenis zat warna yang diserap oleh sel,
maka dapat dibedakan tiga macam sel yaitu: sel-sel asidofil, basodill dan sudanofil.
4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Bakteri merupakan mikroorganisme yang kecil dan tipis, sehingga memerlukan
bantuan mikroskop dan pewarna agar wujud bakteri terlihat.
2. Pewarna adalah zat organik organik yang mengandung cincin benzen dan mempunyai
gugus kromofor dan auksokrom.
3. Pewarna dibedakan menjadi dua, yaitu pewarna asam dan pewarna basa.
4. Pewarna asam terdiri dari : Eosin, Rose Bengal, Achid fuchsin
5. Pewarna basa terdiri dari : Methylen blue, Basic fuchsin, Crystal violet, dan Safranin
6. Teknik pewarnaan pada bakteri ada empat yaitu : Teknik pewarnaan sederhana, teknik
pewarnaan diverensial, teknik pewarnaan negatif, dan teknik pewarnaan struktural
7. Teknik pewarnaan diverensial dibagi menjadi dua macam, yaitu : Pewarnaan gram
dan pewarnaan tahan basa.
8. Teknik pewarnaan structural dibagi menjadi tiga macam, yaitu : Pengecatan
endospora, flagella dan pengecatan kapsul.
9. Tujuan pewarnaan pada bakteri adalah :
Mempermudah melihat bentuk bakteri.
Memperjelas ukuran dan bentuk bakteri.
Melihat struktur luar dan dalam bakteri.
Melihat reaksi bakteri terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan
kimia dapat diketahui
10. Faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan adalah : Fiksasi, peluntur zat warna,
substrata, intensifikasi warna, dan zat penutup
5
DAFTAR PUSTAKA
Tamam, MH Badrut. 2016. “Cara, Teknik, dan Prinsip Pewarnaan / Pengecatan Bakteri”,
https://generasibiologi.com/2016/12/jurnal-cara-teknik-prinsip-tujuan-pewarnaan-morfologi-
bakteri.html, diakses pada 2 Agustus 2022 pukul 14.30.