Anda di halaman 1dari 10

Kewajiban suami

yang memiliki istri


lebih dari seorang
Kelompok 2

• Angela Octavinka (12120120444)


• Dwi Wulandari (12120122838)
• Firmansyah S (12120113015)
beristri lebih dari satu
menurut Undang-Undang No
1 Tahun 1974
Beristri lebih dari satu di Indonesia telah di sahkan sesuai
dengan ketentuan pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No 1
Tahun 1974 tentang perkawinan yaitu:

Ayat (1) pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya
boleh mempunyai seorang isteri. Seorang wanita hanya boleh
mempunyai seorang suami.

Ayat (2) seorang suami dapat melakukan beristri lebih dari seorang
apabila dikehendaki oleh istri pertama, tentunya dengan izin
pengadilan.
Tata cara dan syarat beristri lebih dari satu menurut UU Perkawinan
Syarat pertama yang harus di penuhi yaitu suami mampu berlaku adil terhadap istri-
istrinya dan anak-anaknya , jika suami tidak bisa memenuhi maka suami di larang
beristri lebih dari satu. Di samping itu suami harus terlebih dahulu mendapat ijin dari
pengadilan agama.

Pengadilan agama, baru dapat memberikan izin kepada suami untuk berpoligami
apabila ada alasan yang tercantum sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam pasal
4 ayat (2) UU No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yaitu :

• Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri


• Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat di sembuhkan
• Isteri tidak dapat melahirkan keturunan
Beristri lebih dari satu menurut kompilasi Hukum Islam intruksi presiden Nomor: 1
Tahun 1991
Dalam Hal ini pengadilan agama sangat
menentukan mengabsahkan praktik
beristri lebih dari satu karena dapat
dikatakan satu-satunya lembaga yang
memiliki otoritas untuk mengizinkan
beristri lebih dari satu.

Di perbolehkannya beristri lebih dari


satu itupun dengan batasan sampai 4
orang dan mewajibkan untuk
berperilaku adil kepada mereka.
Kebolehan itupun kalau di telusuri
sejarahnya tergantung pada situasi dan
kondisi masa permula islam.
beristri lebih dari satu
menurut Undang-Undang No
1 Tahun 1974
Beristri lebih dari satu di Indonesia telah di
sahkan sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat
(1) Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang
perkawinan yaitu
Kewajiban suami
yang beristri
lebih dari satu
para ulama sependapat dan pendapat mereka di kuatkan oleh hadis-
hadis serta perbuatan Rasulullah SAW. Bahwa yang di maksud adil
dalam berpoligami adalah adil materi, seperti dalam pemberian
nafkah, tempat tinggal, pakaian, waktu, dll.

Hak suami merupakan kewajiban istri dalam kaitan ini kewajiban


suami terhadap istrinya, yang merupakan hak istri dari suaminya.
Kewajiban ini dapat di bagi menjadi dua yaitu:

1. Kewajiban yang bersifat materi, yaitu memberi nafkah.

2. Kewajiban yang tidak bersifat materi, terdiri dari:

● Menggauli istrinya secara baik dan patut


● Suami wajib mewujudkan kehidupan perkawinan yang di harapkan
Allah SWT untuk terwujudnya sakinah, mawadah, wa rahmah.
Kewajiban suami terhadap isteri kedua, dan
pembagian harta terhadap isteri pertama dan isteri
kedua di tinjau menurut Undang-Undang perkawinan
Nomor: 1 Tahun 1974 sebagai berikut:

Pasal 65 ayat (1): dalam hal ini seorang suami beristri


lebih dari satu baik berdasarkan hukum lama maupun
berdasarkan pasal 3 ayat (2) Undang-Undang ini maka
berlakulah ketentuan-ketentuan berikut:
1. Suami wajib
memberikan jaminan
hidup yang sama kepada 3. Isteri kedua dan
semua isteri dan anaknya seterusnya tidak
mempunyai hak atas harta
bersama yang telah ada
sebelum perkawinan
dengan isteri kedua atau
2. Semua isteri mempunyai
berikutnya itu terjadi
hak yang sama atas harta
bersama yang terjadi sejak
perkawinannya masing
masing
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai