Anda di halaman 1dari 4

Modul 1.1.a.

10 Aksi Nyata

Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Oleh :
Ningsi Lakoro, S.Pd.

CGP Angkatan 5 dari SDN 3 Bonepantai

Kab. Bone Bolango

Provinsi Gorontalo

A. Latar Belakang
Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran
dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran
(onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses
Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak
secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan
terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai seorang manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan
pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan
hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam
arti yang seluas-luasnya” Maka pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau
hidupnya kekuatan -kekuatan itu, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan
dasarnya) hidup dan tumbuhnya. Dalam pendidikan perlunya menumbuhkan budi
pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran,
perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Perlu
diketahui bahwa budi berarti pikiranperasaan-kemauan, sedangkan pekerti artinya
‘tenaga’. Jadi budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan hingga
menjelma sebagai tenaga. Dengan kata lain budi pekerti tersebut dapat dilihat
sebagai profil pelajar pancasila. Disana terdapat cerminan enam profil pelajar
pancasila yang mencerminkan karakter sebagai pelajar indonesia.

B. Rencana Aksi Nyata


Adapun rencana yang akan saya laksanakan adalah :
1. Membudayakan 3 S yakni Senyum, Sapa dan Salam yang saya mulai dari diri
sendiri
2. Mengelola pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik
3. Melakukan Refleksi pada akhir pembelajaran
4. Melakukan tindak Lanjut dari Hasil Refleksi
C. Deskripsi Aksi Nyata
Berikut ini merupakan deskripsi dari setiap kegiatan dalam program yang telah
dibuat.
1. MEMBUDAYAKAN SENYUM SAPA SALAM

Sekolah adalah adalah pusat kebudayaan dan pendidik adalah role model atau
teladan yang bisa menuntun dan mewariskan kebudayaanan tersebut. Seiring
perkembangan zaman maka budaya kearamah tamahan yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia mulai mengalami kemunduran, karena pada kenyataanya
banyak siswa yang kurang menghargai gurunya, bahkan mirisnya, saat

AKSI NYATA MODUL 1.1. PENERAPAN PEMIKIRAN KHD


berpapasan dengan guru pun mereka bersikap acuh tak acuh, hal ini bila di
biarkan maka akan terus menjadi kebiasaan sehingga hancurlah budaya
keramah tamahan yang dimiliki bangsa Indonesia di masa akan datang, karena
peserta didik sebagai generasi yang diharapkan akan mewariskan kebiasaan
baik tersebut tak lagi tersedia, melihat fenomena tersebut saya sebagai pendidik
merasa tergerak untuk membudayakan kembali kebiasaan baik tersebut yakni
di kenal dengan “Budaya 3 S’ Senyum , Sapa, Salam. Saya tidak lagi menyuruh
siswa melakukan hal tersebut, tetap saya memulainya dari diri saya sendiri.
Saya ingat betul saat pertama saya melakukan hal tersebut hal yang tak tertuga
datang dari salah satu siswa yang langsung menyeletuk “ Eyy ti Ibu sambil
tersenyum” mungkin saat saya memberi salam sambil tersenyum kepada
mereka, dia menganggap saya hanya bercanda. karena itu hal yang baru dia
saksikan, seorang Guru yang memberi salam kepada mereka, biasayan mereka
yang diwajibkan memberi salam terhadap Guru

2. MENGELOLA PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN BAGI PESERTA DIDIK

Selama lebih kurang 10 tahun ini saya tenggelam di zona nyaman dalam
melaksanakan tugas saya sebagai guru. Saya merasa telah memenuhi kewajiban
setelah mengajar di kelas, memberikan materi, melaksanakan evaluasi,
penilaian ( asesmen )dan sesekali melaksanakan refleksi yang kesemuanya
merupakan tuntutan kurikulum yang harus dipenuhi. Saya lupa bahwa guru
sebenarnya tidak hanya mengajar saja, tetapi yang lebih utama adalah mendidik.
Setelah mendalami Filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar dewantara pada
Modul 1.1. maka saya emngubah cara pandang saya, saya mulai tergerak untuk
melakukan perubahan pembelajaran di kelas saya, yang saya lakukan adalah
mengelola pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan
mempertimbangkan karakteristik anak didik saya, dimana anak didik saya yang
rata- rata usia mereka 8-9 tahun yang masih sangat identic dengan bermain,
maka saya mengintegrasikan pembelajaran deng konsep “Belajar sambil
Bermain’ agar suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan bersemangat, Dari
awal saya menunggu mereka di depan kelas, sambil menyalami mereka satu
persatu, kemudian saya memandu mereka melakukan yel-yel “Tepuk Jari” untuk
menyiapkan mereka berdoa agar lebih rilekx dan Khikmat, selanjutnya
menanyakan kebar mereka, dan selanjutnya melakukan proses belajar dengan
mengintegrasikan dalam bentuk permainan.

3. MELAKUKAN REFLEKSI PADA AKHIR PEMBELAJARAN

Setelah perubahan yang saya lakukan di kelas, maka perbedaan yang langsung
terlihat bila dibandingkan dengan model pembelajaran sebelumnya adalah
suasana belajar menjadi lebih hidup, dan anak-anak sangat antusias dalam
belajar, mereka bergembira, mereka tertawa riang, malah saya kagetsetelah
saya melihat ada juga anak-anak dari kelas lain yang ikut masuk dan bergabung
di kelas saya, bahkan mereka ikut bergembira juga, saya tidak menegur, saya
membiarkan mereka ikut menikmati suasana belajar tersebut. Untuk
memberikan pengalaman baru yang meyenangkan buat mereka. Selain Hal-hal
baik tersebut, tentunya pembelajaran tersebut pasti masih ada kekurangannya,
Untuk kedepan saya akan mengubah cara saya menyambut di depan kelas
dengan beberapa variasi, selain salaman mungkin bisa di tambahkan dengan hal
laiinya yang lebih menumbuhkan kedekana emosional antara saya dengan
mereka, agar mereka merasa dditerima, merasa nyaman, dan merasa di cintai,
agar kedepannya kualitas belajarnya menjadi lebih baik lagi.

AKSI NYATA MODUL 1.1. PENERAPAN PEMIKIRAN KHD


4. MELAKUKAN TINDAK LANJUT DARI HASIL REFLEKSI

Setelah melakukan refleksi, maka saya membuat rencana tindak lanjut yaitu
menyambut siswa tak hanya dengan salaman tapi di buat 3 pilihan, Yakni akan
di tempelkan 3 gambar berikut di depan pintu kelas, dan mereka memilih mana
yang mereka lakukan untuk berinteraksi dengan saya, berikut penjelasannya

Siswa yang yang memilih gambar di samping, maka


kami berdua akan pelukan

Siswa yang memilih ini maka, kami saling salaman


seperti biasanya

Siswa memilih gambar disamping, maka kami akan tos-


tosan dengan variasi

D. Lesson Learned (pelajaran yang didapat)


Dalam pelaksanaannya program yang dilaksanakan berdasarkan rencana yang
telah dibuat. Maka dari gambaran diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan yang
telah terpenuhi yakni 3 S (senyum, sapa, salam, ) , Dalam Proses pembelajaran juga
sudah terlihat perbuhan dari suasana belajar siswa, dari yang membosankan
menjadi lebih aktif dan menyenangkan , kegiatan-kegiatan yang jarang anak
lakukan dapat memotivasi dan menumbuhkan motivasi dan semangat belajar yang
baru.

E. Rencana Tindak Lanjut


Rencana Tindak lanjut sudah di jelaskan pada point sebelumnya, kedepannya saya
berupaya untuk terus melakukan perubahan-perubahan untuk
mengimplementasikan pemikiran KHD tak hanya di kelas saya, tapi lebih
membudaya di lingkungan sekolah, sehingga rekan-rekan sejawat akan terinspirasi
untuk ikut serta melakukan perubahan-perubahan tersebut demi terwujudnya Visi
sekolah yang berpusat pada peserta didik

F. Lampiran-lampiran kegiatan
a) Dokumentasi penerapan Budaya ‘3 S’ Senyum Sapa Salam)

AKSI NYATA MODUL 1.1. PENERAPAN PEMIKIRAN KHD


b) Dokumentasi Pembelajaran Yang berpihak pada peserta didik

AKSI NYATA MODUL 1.1. PENERAPAN PEMIKIRAN KHD

Anda mungkin juga menyukai