Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS INDONESIA

REFLEKTIF 2
KEPERAWATAN AKUT DI RG NON NFEKSI RSCM

JENI OKTAVIA KARUNDENG


2006607923

PROGRAM NERS SPESIALIS KEPERAWATAN ANAK


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA, JFEBRUARI 2021
REFLEKTIF JURNAL
DOUBT/DIFFERENCE
Mengapa kebanyakan anak-anak yang dirawat di RS dengan on kemoterapi tidak menyukai pemberian
oral hygiene dengan minosep dan apakah intervensi yang bisa digunakan dalam perawatan oral hygiene
selain minosep.

DESCRIPTION
Pada kasus yang saya jumpai yang mana pasien kelolaan saya an. A/11 th/P/ dengan osteosarcoma on
kemoterapi dengan riwayat amputasi pada tungkai kiri terdapat perawatan oral hygiene dengan
minosep. Akan tetapi ketika residen mencoba untuk menyarankan untuk melakukan oral hygiene
dengan terapi sesuai resep dokter yaitu minosep pasien mengeluh tidak menyukai obat kumur tersebut
karena rasanya yang pahit. Pasien kemudian menanyakan kepada residen apa sebaiknya yang lebih baik
digunakan untuk obat kumur.

DISSECTION
Perawatan kesehatan mulut merupakan anjuran untuk mencegah terjadinya mucositis pada pasien
onkologi yang dalam sementara pengobatan kemoterapi. Dimana efek samping yang mungkin terjadi
yaitu dapat merusak sel sehat dan yang sering terjadi pada pasien kemoterapi adalah mukositis oral.
Sehingga dalam perawatan asuhan keperawatan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya
mukositis seharusnya dilakukan perawatan personal hygiene. Personal hygiene yang dilakukan
menggunakan beberapa cara. Namun yang terjadi dalam kasusu kelolaan saya, pasien dianjurkan
menggunakan minosep untuk kumur . akan tetapi kendala yang terjadi, dimana pasien kelolaan saya
tidak menyukai obat kumur tersebut, karena menurut pasien rasanya yang pahit. Begitupun beberapa
pasien di dalam kamar yang sama dengan pasien kelolaan saya yang sedang dalam pengobatan
kemoterapi, semuanya diberikan resep obat kumur minosep tapi semuanya mengeluh tidak menyukai
obat tersebut dan meminta saran apakah obat kumur yang bagus untuk pengganti minosep. Sehingga
alasan ini menjadi bahan reflektsi bagi residen.

DISCOVER
Menurut Yrom et all tahun 2020 dalam penelitian systematic review twntang management oral
mucositis pada pasien kanker menyebutkan bahwa, Untuk memperbarui pedoman praktik klinis untuk
pengelolaan oral mucositis (OM) yang dikembangkan oleh Multinational Association of Supportive Care
in Cancer / International Society of Oral Oncology (MASCC / ISOO). Dimana hal ini berfokus pada madu,
senyawa herbal, stimulan air liur, probiotik, dan agen lain-lain. Metode yang digunakan yaitu Tinjauan
sistematis yang dilakukan oleh Kelompok Studi Mucositis MASCC / ISOO. Badan bukti untuk setiap
intervensi di setiap pengaturan klinis diberi tingkat bukti. Temuan yang di dapatkan ditambahkan ke
database yang digunakan untuk mengembangkan pedoman praktik klinis MASCC / ISOO 2014.

Berdasarkan tingkat bukti, salah satu pedoman berikut yaitu: Rekomendasi, Saran, tidak ada pedoman
dimana hasil yang di dapatkan dari 78 jurnal yang diidentifikasi dalam ruang lingkup bagian ini, yang 49
dimasukkan dalam tinjauan ini dan digabungkan dengan sembilan publikasi yang dilaporkan dalam
pembaruan pedoman sebelumnya. Saran baru dibuat untuk madu (kombinasi pengiriman topikal dan
sistemik) untuk pencegahan OM pada pasien kanker kepala dan leher yang menerima radioterapi
dengan atau tanpa kemoterapi. Saran baru mengklarifikasi bahwa mengunyah permen karet tidak
efektif untuk pencegahan OM pada pasien anak dengan hematologi atau kanker padat yang diobati
dengan kemoterapi. Tidak ada pedoman yang memungkinkan untuk intervensi lain. Dan kesimpulan
yaitu Banyak produk alami dan pengobatan herbal dipelajari untuk pengelolaan OM. Dari agen yang
ditinjau dalam tinjauan sistematis ini, pedoman yang mendukung dibuat untuk madu (kombinasi topikal
dan sistemik), sedangkan pedoman untuk dibuat untuk mengunyah permen karet. Diperlukan penelitian
tambahan untuk mengklarifikasi potensi intervensi lain.

Begitupun penelitian dari Pachekenari tahun 2018 menyebitkan bahwa protocol penggunaan madu
untuk mukositis pada pasien dengan AML berdampak baik

DECISION
Jika mendapatkan pasien dengan kondisi yang sama, residen akan menyarankan untuk perawatan oral
hygiene dengan menggunakan madu. Dimana selain gampang di temukan, madu juga tidak memiliki
efek negative dan rasa yang pahit.
REFERENSI
Pachekenari, A.K.P.F, Rahmani. A, Ghahramanian.A, Jafarabadi.A.A, Onyeka.T.C, Dafoodi.A., (2018)., The
effect of an oral care protocol and honey mouthwash on mucositis in acute myeloid leukemia
patients undergoing chemotherapy: a single-blind clinical trial. https://doi.org/10.1007/s00784-
018-2621-9

Yarom., Noam., Hovan., Allan., Bossi., Paolo.,et all. (2020)., Systematic review of natural and
miscellaneous agents, for the management of oral mucositis in cancer patient.
http://uindonesia.summon.serialssolutions.com/

Anda mungkin juga menyukai