Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny. A DENGAN SEPSIS & ASFIKSIA


NEONATRUM
DI RUANG NICU CENTRAL RSAL DR. RAMELAN SURABAYA

Lembar Tugas Mandiri

Disusun sebagai Tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak

Dosen pembimbing :

Qori,ila Saidah, S.Kep.,M.Kep.Sp.Kep.An

Disusun Oleh :

Khoirunnisa Umi Rachmadania

2010056 / S1-2B Keperawatan


PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA.2021/2022

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK/BAYI


STIKES HANG TUAH SURABAYA

Ruangan : NICU-PICU Anamnesa diperoleh dari :


Diagnosa medis : Congenital 1. Wawancara dengan ibu pasien
absence +atresia 2. Rekam medis pasien
and stenosis of
duodenum
No. Register : 645359

Tgl/jam MRS : 11 Maret 2020/


10.15

Tgl/jam pengkajian : 12 Maret


2020/10.30

I. IDENTITAS ANAK
Nama : By. Ny. A
Umur/tanggal lahir : 8 hari/5 Maret 2020
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Golongan darah : B+
Bahasa yang dipakai : Tidak terkaji
Anak ke : ke-1
Jumlah saudara :0
Alamat : Jombang

II. IDENTITAS ORANG TUA Pendidikan : Sarjana


Nama ayah : Tn. H Pekerjaan : Karywan
Swasta
Umur : 29 th
Penghasilan : .Rp.3.000.00
Agama : Islam
0
Suku/bangsa : Jawa
Alamat : Jombang
Nama ibu : Ny.A
Umur : 27th
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Penghasilan : Rp. 3.000.000
Alamat : Jombang
III. KELUHAN UTAMA
Pada saat dilakukan pengkajian, ibu px mengatakan anaknya dirujuk ke RSPAL untuk dilakukan
operasi karena px lahir dengan kondisi buntu pada usus.

IV. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


By. Ny. A lahir pada tanggal 5 Maret 2020 jam 10.15 WIB dengan PB 44 cm, BBL 1800 gram.
Persalinan dibantu oleh bidan di RS Jombang. Kondisi bayi pada saat lahir kulit tampak merah,
reflek menghisap lemah, gerak tangis lemah. Bayi lahir di usia kehamilan ke 37 minggu, ketuban
berwarna jernih + polihidramnion. Bayi sudah BAB 1x pada tanggal 5 Maret 2020 sore. Saat di
RSI Jombang bayi diminumkan, muntah setiap kali minum, muntah berwarna kehijauan, tidak
demam. Selama di RSI Jombang bayi dipuasakan. Pada tanggal 11 Maret 2020 bayi dirujuk ke
RSPAL untuk dilakukan operasi laparatomi dengan tindakan duodenostomy. Bayi masuk
keruangan NICU tanggal 11 Maret 2020 jam 10.15 WIB mendapat terapi infus D10% 0,18 saline
150cc/24 jam, NaCl 3% 35cc/24 jam, KCl 7,4% 2cc/24jam, aminosteril infant 6% 100cc/2jam,
injeksi vitamin K dan oral hygiene. BB bayi saat diruangan NICU adalah 2120 gram. Bayi
terpasang OGT terbuka disudut bibir kiri. Pada tanggal 11 Maret 2020 dilakukan evaluasi cairan
OGT berwarna putih slime sebanyak 2cc, kondisi bayi masih dipuasakan dan mendapat terapi
suportif oksigen nasal 1 lpm. Pada tanggal 12 Maret 2020 saat pengkajian terapi suportif oksigen
nasal meningkat menjadi 2lpm, OGT terbuka cairan berwarna putih slime, infus diberikan melalui
syringe pum, injeksi vitamin K. Pasien dilakukan tindakan operasi laparatomi dengan tindakan
duodenstomy pada tanggal 12 Maret 2020 pukul 22.00

V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN


A. Prenatal Care

Ibu px mengatakan pada masa kehamilan ibu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan
dan dokter. Pada saat hamil ibu mengkonsumsi susu untuk ibu hamil, Tablet Fe dan CDR.
Keluhan selama kehamilan trimester I ibu mengalami mual dan muntah.

B. Natal Care

Ibu tidak mengalami peradarahan, perutnya berkontraksi. Ibu melahirkan bayi pada tanggal 5
Maret 2020 di usia kehamilan 37 minggu di RSI Jombang di tolong oleh bidan. Bayi lahir
tunggal, BBL: 1800 gram dan PB: 44 cm,APGAR Score 7-8.

C. Post Natal Care

Pasien dilakukan IMD setelah lahir dan sempat mendapat imunisasi HB0, kemudian pasien
dirawat diruang transisi dan dirujuk pada tanggal 11 Maret 2020 ke RSPAL untuk mendapat
tindakan operasi dan perawatan intensif diruang NICU.
VI. RIWAYAT MASA LAMPAU
A. Penyakit-Penyakit Waktu Kecil
Tidak terkaji

B. Pernah Dirawat Di Rumah Sakit

Px mulai dirawat di RSPAL Dr. Ramelan Surabaya pada tanggal 11 Maret 2020, setelah dirujuk
dari RSI Jombang.

C. Penggunaan Obat-Obatan

Px mendapat terapi infus D10% 0,18 saline 150cc/24 jam, NaCl 3% 35cc/24 jam, KCl 7,4%
2cc/24jam, aminosteril infant 6% 100cc/2jam, injeksi vitamin K dan oral hygiene.

D. Tindakan (Operasi Atau Tindakan Lain)

Px dilakukan tindakan operasi laparotomy pada tanggal 12 Maret 2020 pukul 22.00 WIB di
RSPAL Dr.Ramelan Surabaya.

E. Alergi

Alergi obat maupun makanan belum diketahui

F. Kecelakaan

Ibu px mengatakan selama hamil tidak pernah mengalami cedera atau benturan.

G. Imunisasi

Ibu px mengatakan, px sudah mendapat imunisasi HB0 saat lahir.


VII. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Genogram (Sesuai Dengan Penyakit)

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Perkawinan

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

: Pasien

B. Psikososial Keluarga
Ibu pasien mengatakan baru pertama kali melahirkan, ibu tampak cemas melihat keadaan
bayinya dan berharap bayinya segera membaik.
VIII. RIWAYAT SOSIAL
A. Yang Mengasuh Anak

Sejak lahir 24 jam pertama anak sempat IMD dengan ibu kandungnya, dan dirujuk ke RSPAL
Dr. Ramelan Surabaya dan dirawat diruang NICU sehingga yang merawat pasien adalah
perawat.

B. Hubungan Dengan Anggota Keluarga

Pasien sangat disayangi oleh semua anggota keluarga dan diharapkan kehadirannya di tengah
keluarga. Pasien merupakan anak pertama Ny. A

C. Hubungan Dengan Teman Sebaya

Tidak terkaji karena usia pasien masih 5 hari.


D. Pembawaan Secara Umum
Pasien terbaring didalam inkuator, menangis kuat.

IX. KEBUTUHAN DASAR

A. Pola Nutrisi
(makanan yang disukai/tidak, selera, alat makan, jam makan,dsb)

Pasien terpasang OGT, pasien dipuasakan selama 7 hari sampai tanggal 17 Maret 2020, residu
lambung 2cc warna putih slime. Reflek hisap tampak kuat saat perawat memasangkan dot
kosong ke pasien. Hal ini dilakukan untuk membuat pasien tampak lebih tenang, karena pasien
terus menangis merasa haus. Pasien tampak terus menangis dan rewel, keinginan untuk minum
sangat kuat, pasien tampak pucat serta mukosa bibir pasien tampak kering.

MK : Kekurangan Volume Cairan

B. Pola Tidur
(kebiasaan sebelum tidur, perlu dibicarakan cerita, benda-benda yang dibawa tidur)
Kualitas tidur pasien tidak nyenyak, refleks menangis kuat, cenderung rewel saat jam menyusui
karena pasien dipuasakan.

C. Pola Aktivitas/Bermain

Pasien cenderung rewel didalam inkubator karena merasa haus, pasien tampak menangis terus-
menerus dan menendang-nendang.

D. Pola Eliminasi

Pasien BAB 1x berwana hitam, konsistensi cair, pada tanggal 05 Maret 2020. Tidak ada darah

E. Pola Kognitif Perseptual

Tidak terkaji
F. Pola Koping Toleransi Stress
Pasien menangis kuat saat merasa haus, injeksi untuk ambil darah atau mengganti infus
apabila bengkak.

X. KEADAAN UMUM (PENAMPILAN UMUM)

A. Cara Masuk

Pasien rujukan dari RSI Jombang dengan atresia duodenum. Pasien datang ke IGD RSPAL Dr.
Ramelan Surabaya pada tanggal 11 Maret 2020 pukul 10.15 WIB menggunakan ambulance
dari RSI Jombang, dan di pindahkan ke Ruang NICU pada pukul 11.00 WIB. Pasien dilakukan
tindakan operasi laparotomy pada tanggal 12 Maret 2020 pukul 22.00 di RSPAL Dr.Ramelan
Surabaya.

B. Keadaan Umum

Pasien datang dengan kondisi sadar, menangis lemah, kesadaran composmentis, tampak sakit.

XI. TANDA-TANDA VITAL


Tensi : tidak terkaji
Suhu/nadi : 37,80C dengan suhu inkubator 32,50 C dibedong/ Nadi 147x/menit
RR : 52x/menit dengan oksigen nasal 2 lpm
TB/BB : 44 cm/2100gram
Lingkar lengan atas : tidak terkaji

XII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Pemeriksaan Kepala Dan Rambut

Pada kepala tidak terdapat benjolan, rambut warna hitam, lingkar kepala 30 cm, tidak ada
Craniosynostosis (kondisi cacat lahir ketika ubun-ubun menutup lebih cepat. Akibatnya, kepala
bayi berkembang dengan tidak normal dan menyebabkan bentuk kepala bayi tampak tidak
sempurna)

B. Mata

Mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak pucat, tidak adap embengkakan pada palpebra,
tidak ada benjolan, sklera tidak ikterik.
C. Hidung

Lubang hidung tampak simetris kanan dan kiri, tidak ada pernpasan cuping hidung, terpasan
alat bantu nafas oksigen nasal kanul 2 lpm.

D. Telinga

Telinga tampak simetris kanan dan kiri, tidak sejajar dengan mata, lubang telinga bersih, tidak
ada massa.

E. Mulut Dan Tenggorokan

Pasien terpasang OGT disudut bibir kiri, tidak ada Labioschizis, bentuk bibir simetris, bibir
tampak kering, tidak ditemukan sianosis.

F. Tengkuk Dan Leher

Simetris, pembesaran kelenjar tiroid (-), deviasi trakea (-).

G. Pemeriksaan Thorax/Dada

Bentuk dada normochest, pergerakan dada simetris, tidak tampak retraksi otot dinding dada.

H. Paru

Pola napas regular,pergerakan dada simetris, tidak tampak retraksi otot dinding dada,
didapatkan RR= 52x/menit

I. Jantung

CRT <2 detik, auskultasi denyut jantung 147x/menit, irama regular, S1 S2 tunggal.
J. Punggung

Tidak terdapat luka lesi pada punggung

K. Pemeriksaan Abdomen

Bentuk perut distended, terdapat luka post op laparotomy di abdomen kiri bagian bawah,
duodenostomy pada tanggal 11 Maret 2020 di kuadran VI left lumbal region, Pasien cenderung
rewel dan menangis. Tangisan pasien melengking dan keras, berhenti sebentar lalu menangis
lagi. pada auskultasi didapatkan bising usus (+). Tali pusat masih ada, tampak kering, tidak
berbau, terdapat 5cc dari hasil retensi cairan lambung, pasien tidak terpasang stoma.

MK : Nyeri Akut

L. Pemeriksaan Kelamin Dan Daerah Sekitarnya (Genetalia Dan Anus)

Pasien berjenis kelamin perempuan, anus (+), feses keluar melalui anus. pasien tidak terpasang
stoma.

M. Pemeriksaan Muskuloskeletal

Pasien tidak terdapat fraktur, pergerakan sendi bebas, tonus otot masih lemah. Pasien terpasang
infus pada tangan kanan.

N. Pemeriksaan Neurologi

Tidak ada tremor, tidak ada kejang, pasien tampak lemah, reflek hisap kuat, pasien dapat
menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri

O. Pemeriksaan Integumen

Terdapat luka post op duodenostomy di sebelah kiri bagian bawah, pasien tidak kuning, kulit
teraba hangat, tampak flebitis ditangan kanan dengan kondisi kemerahan dan bengkak.
XIII. TINGKAT PERKEMBANGAN
A. Adaptasi Sosial

Tidak ada kontak mata dengan perawat saat dilakukan tindakan.

B. Bahasa

Pasien mampu memberikan respon saat timbul rasa haus dan nyeri dengan suara tangisan yang
melengking.

C. Motorik Halus

pasien mampu menggenggam erat jari-jemarinya.

D. Motorik Kasar

Pasien mampu memiringkan kepalanya dan menggerakkan anggota tubuhnya secara aktif.

E. Kesimpulan Dan Pemeriksaan Perkembangan

Pasien mampu menunjukkan perkembangan bahasa dengan suara tangis yang kuat, mampu
memberikan respon saat diberikan rangsang suara dan menggerakkan tubuhnya secara aktif

Perkembangan Psikososial :

Rasa percaya yang diberikan bayi kepada seseorang yang mengasuhnya


Perkembangan Kognitif :
Tahap perkembangan kognitif bayi berpusat pada mengekspklorasi indera dasar dan belajar
lebih banyak tentang tubuh serta lingkungannya. Pada pasien menunjukkan perilaku antisipatif,
seperti mencari dan mengisap puting payudara atau botol susu.

Perkembangan Psikoseksual :

Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui dengan cara menghisap,
menggigit, mengunyah atau bersuara. Pada pasien tampak sesekali menghisap jari jemarinya.

XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Laboratorium
❖ Tanggal. 11-03-2020
Hematologi
Parameter Hasil Nilai Normal
WBC 13.17 4.0-10.0 103/l
RBC 5.28 3.5-5.5 106/l
HGB 19.0 11,7-151,5 g/dL
HCT 51.4 37.0-54.0%
MCV 97.5 80.0-100.0 fL
MCH 36.0 27.0-34.0 pg
MCHC 36.9 32.0-36.0 g/dL
PLT 335 150.0-450.0 103/l
PCT 2.91 0.108-0.282%
Kimia
Parameter Hasil Nilai Normal
GDA 92 <120.0 mg/dL
Bilirubin Direk 1.3 0.00-0.20 mg/dL
Albumin 4.08 3.40-4.80 g/dL
Natrium 111.6 135.0-147.0 mmol/L
Kalium 3.02 3.00-5.00 mmol/L
Calsium 9.6 >None
❖ Tanggal. 12-03-2020
Hematologi
Parameter Hasil Nilai Normal
WBC 10.76 4.0-10.0 103/l
RBC 5.08 3.5-5.5 106/l
HGB 17.8 11,7-151,5 g/dL
HCT 49.9 37.0-54.0%
MCV 98.3 80.0-100.0 fL
MCH 35.1 27.0-34.0 pg
MCHC 35.7 32.0-36.0 g/dL
PLT 164 150.0-450.0 103/l
PCT 1.33 0.108-0.282%
Faal Hemostasis
Parameter Hasil Nilai Normal
PPT 21.3 11.00-15.00 detik
APTT 45.6 26.0-40.0 detik
INR 1.55 1.00-2.00 detik
❖ Tanggal. 12-03-2020
Hematologi
Parameter Hasil Nilai Normal
WBC 9.78 4.0-10.0 103/l
RBC 3.61 3.5-5.5 106/l
HGB 12.2 11,7-151,5 g/dL
HCT 36.2 37.0-54.0%
MCV 100.3 80.0-100.0 fL
MCH 33.9 27.0-34.0 pg
MCHC 33.8 32.0-36.0 g/dL
PLT 18 *) 150.0-450.0 103/l
PCT 0.11 0.108-0.282%
Kimia
Parameter Hasil Nilai Normal
GDA 51 <120.0 mg/Dl
Bilirubin Total 1.5 0.10-1.00 mg/dL
Bilirubin Direk 1.0 0.00-0.20 mg/dL
Albumin 2.87 3.40-4.80 g/dL
Natrium 143.8 135.0-147.0 mmol/L
Kalium 3.74 3.00-5.00 mol/L
Calsium 8.7 >None

B. Rontgen
Hasil foto thorax AP tanggal 11 Maret 2020 didapatkan :
- Cor : Besar dan bentuk kesan normal
- Pulmo : Tak tampak infiltrat
- Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
- Tulang tak tampak kelainan
Kesimpulan : Cor dan pulmo tak tampak kelainan
Hasil foto BOF tanggal 11 Maret 2020 didapatkan :
- Tampak bayangan gas yang kesannya mengisi gaster dan duodenum (double bubble)
- Bayangan hepar-lien tak membesar
- Contour ginjal kiri-kanan tak tampak jelas
- Psoas shadow tak tampak jelas
- Corpus, pedicle dan spatium intervertrebralis tampak normal
- Tak tampak bayangan radioopaque sepanjang tr urinarius
Kesimpulan : Atresia Duodenum
C. Terapi
Infus D10% 0,18 saline 150cc/24 jam
NaCl 3% 35cc/24 jam
KCl 7,4% 2cc/24jam
Aminosteril infant 6% 100cc/2jam
Inj. Cinam 4x100mg
Inj. Pamol 3x25mg
Inj. vitamin K 1x1mg
B.ANALISIS DATA ( DIAGNOSIS KEPERAWATAN ) → SDKI

NO
DATA (Symptom) / Faktor Risiko PENYEBAB (Etiologi) MASALAH (Problem)
1. DS : Depresi Pusat Pernafasan Pola Napas Tidak Efektif
dan Hambatan Upaya Napas (SDKI D.0005, hal 26).
Dispnea (Kelemahan Otot
DO : Pernapasan).

- RR : 52x/menit dengan alat


bantu nasal 2 lpm
- Pola nafas reguler
- Retaksi dada (-)
- Pernafasan cuping hidung (-)

2. DS : Ketidakmampuan Defisit Nutrisi (SDKI D.0019,


hal 56)
Mengabsorbsi Nutrien.
Nafsu makan menurun

DO :

- Berat badan menurun


- Merasa tidak mampu menelan
- Diare

3. DS : Kekurangan Intake Cairan Hipovolemia (SDKI D.0023,


hal 64)
Merasa Lemah

DO :

- Status mental berubah


- Berat badan menurun tiba – tiba

C.PRIORITAS MASALAH

No Masalah Keperawatan
1. Pola Napas Tidak Efektif b.d Depresi Pusat Pernafasan dan Hambatan Upaya Napas (Kelemahan
Otot Pernapasan) (SDKI D.0005, hal 26).
2. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan Mengabsorbsi Nutrien (SDKI D.0019, hal 56).
3. Hipovolemia b.d Kekurangan Intake Cairan ( SDKI D.0023. hal 64 )
D.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL


( TUJUAN DAN KRITERIA HASIL )
1. Pola Napas Tidak Efektif b.d Tujuan : 1. Monitor vital sign 1. Untuk mengetahui
Depresi Pusat Pernafasan dan Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor suara nafas dan juga keadaan umum pasien
Hambatan Upaya Napas perawatan selama .....x24 jam pola nafas 2. Untuk mengetahui adanya
(Kelemahan Otot Pernapasan) maka pola nafas membaik. 3. Monitor tanda distres nafas ronkhi dan wheezing
(SDKI D.0005, hal 26). 4. Identifikasi penyebab pola menyertai obstruksi jalan
Kriteria Hasil : nafas tidak efektif nafas/kegagalan
1. Tanda distress nafas tidak 5. Posisikan nyaman ataua semi pernafasan
ada fowler 3. Untuk mengetahui adanya
2. Vital sign dalam batas 6. Hindari penyebab terjadinya sesak nafas, sianosis,
normal pola nafas tidak efektif takikardia, napas pendek
3. Pola nafas normal 7. Pertahankan kepatenan jalan dan cepat
nafas 4. Untuk mmengetahui
(SLKI L.01004, hal 95) 8. Kolaborasi terapi pemberian adanya cuping hidung,
oksigen sesuai dengan takipnea, merintih, retaksi
kebutuhan 5. Untuk mempermudah
pernafasan
(SIKI I.01014, hal 247) 6. Untuk mempercepat
mengatasi ketidak
efektifan pola nafas
7. Untuk mempermudahkan
saat bernafas
8. Untuk memaksimalkan
bernafas dan menurunkan
kerja nafas, memberikan
kelembaban pada
membrane mukosa

2. Defisit Nutrisi b.d Tujuan : 1.monitor berat badan 1.untuk mengetahui


Ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan 2.monitor eliminasi fekal kenaikan tubuh pasien
Mengabsorbsi Nutrien (SDKI perawatan selama .....x24 jam 3.monitor fungsi gastrointesnial 2.untuk menimalisir
D.0019, hal 56). maka defisit nutrisi tercukupi 4. monitor nafsu makan asupan kebutuhan cairan
5.monitor perilaku meningkatkan untuk pasien
Kriteria Hasil : berat badan 3.untuk mengetahui fungsi
1.mengidentifikasi penyebab 6.monitor status menelan gastrointesnial
penurunan berai bacian 7.monitor tingkat depresi 4.untuk mengetahui
2.menetapkan target berat yang 8.monitor tingkat nyeri kebutuhan asupan kalori
sehat 5.untuk mengetahui
3.mengidentifikasi kebutuhan meningkatkan asupan
kalori makanan dan minuman
4.mempertahankan asupan yang bernutrisi
makanan dan minuman yang 6.untuk mengetahui
bernutrisi kondisi status menelan
5.memilih makanan dan minuman
yang berprotein dan berkalori pasien
tinggi (SIKI I. L.03026, hal 155) 7.untuk mengetahui
kondisi tubuh pasien agar
tidak depresi
8.untuk mengetahui rasa
(SLKI L.03026 , hal . 90)
tingkat nyeri pada tubuh
pasien
3. Hipovolemia b.d Kekurangan Tujuan : 1. Periksa tanda dan gejala 1. Untuk mengetahui tanda
Intake Cairan ( SDKI D.0023. Setelah dilakukan tindakan hipovolemia dan gejala hipovolemia
hal 64 ) perawatan selama .....x24 jam 2. Monitor intake dan output 2. Untuk mengatahui berapa
maka kebutuhan cairan cairan banyak cairan yang masuk
meningkat . 3. Berikan asupan cairan oral dan keluar
4. Hitung kebutuhan cairan 3. Untuk meningkatkan
Kriteria Hasil : cairan yang menurun
1. Asupan cairan meningkat 4. Untuk mengetahui berapa
2. Dehidrasi menurun (SIKI I. ......, hal .....) banyak cairan yang
3. Berat badan membaik dibutuhkan

(SLKI L.03020, hal 41)

Anda mungkin juga menyukai