DOSEN PENGUJI :
NAMA KELOMPOK 1 :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : √ Baik - Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : - Tdk Ada Masalah √ Ada Masalah (
Peran dalam keluarga dari Tn,A tidak terpenuhi karena Tn.A mengalami skizofrenia sehingga tidak bisa
megambil keputusan selaku kepala keluarga sehingga peran keluarga tidak terliat dengan baik.
Nilai/Norma KLg : √ Tdk ada konflik nilai - Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Ny. B
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : -Berfungsi √Tdk Berfungsi (karena didalam
keluarga Tn. A kurang menjalin hubungan yang harmonis semenjak skizofrenia yang di hadapi. Tn.A
tidak di perhatikan dan di ajak komunikasi oleh istri dan anak. Keluarga Tn.A sibuk dengan urusan
masing-masing dan tidak memperhatikan Tn.A.
Fungsi Sosial : -Berfungsi √ Tdk Berfungsi (karena di dalam
anggota keluarga tn. A jarang sekali berinteraksi meskipun satu rumah, khusunya berinteraksi dengan
Tn.A tidak di lakukan, Tn.A hanya di diamkan dan keluarga yang lain sibuk dengan urusan masing-
masing.
Fungsi Ekonomi : - Baik - Kurang Baik √Sederhana
(Karena pendapatan keluarga Tn.A menurun setelah Tn.A menderita skizofrenia.Yang menjadi harapan
keluarga adalah sdr J sebagai tulang punggung keluarga.
Kemandirian keluarga pada kategori kemandirian I karena keluarga masih menerima petugas puskesmas
kami untuk di lakukan pengkajian dan obsservasi juga menyetujui untuk menerima layanan Kesehatan kami
setelah observasi yang akan di lanjutkan dengan implementasi kepada Tn.A
GENOGRAM
Z
T W
K
79 th
85 th 80 th
83 th
Ny.
Ny. K
B
Tn. A
43
50 th
th
60 th
43 th
(1971) (1961)
IRT (Sehat) Petani (Skizofrenia)
Sdr. J Nn. D
17 th 14 th
DATA TAMBAHAN:
RPS (Riwayat Penyakit Sekarang):
1. Tn.A menunjukan respon yang tidak sesuai
2. Tn.A berbicara tidak ada kontak mata
3. Tn.A kurang memahami informasi.
4. Keluarga mengatakan tidak mampu beradaptasi dengan situasi Tn.A yang mengalami sakit mental
skizofrenia.
5. Tidak ada komunikasi yang terbuka di antara anggota keluarga.
6. Keluarga mengatakan tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa sehingga antar keluarga
Tn.A, Ny.B dan anak tidak ada komunikasi tentang apa yang menjadi masalah masing-masing keluarga.
7. Keluarga kurang komunikasi dan perhatian kepada Tn.A dan keluarga sering mengabaikan karena
Tn.A berbicara tidak jelas.
8. Keluarga jarang beribadah
9. Ny.B mengatakan khawatir dengan respon dan omongan tetangga jika tau Tn.A sakit skizofrenia.
10. Kurangnya komunikasi keluarga dengan Tn.A karea keluarga mengatakan Tn.A berbicara tidak jelas.
RPD ( Riwayat Penyakit Dahulu ) :
1. Ny. B: Ny. B mengatakan ayah Tn.A pernah mengalami skizofrenia namun di usia 80 tahun.
2. Sdr.J: Sdr. J mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu dan kondisinya saat ini pun sehat.
3. Nn.D: Nn.D mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu dan kondisinya saat ini pun sehat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Tn. A Ny. B Sdr. C Nn. D 5
Laboratorium
GDP/2JPP/acak 120
110 108 125
Dilakukan
Dilakukan Dilakukan Dilakukan
pemeriksaan -
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
pada tangga
pada tanggal 26 pada tanggal 26 pada tanggal 26
26 November
November 2021 November 2021 November 2021
2021
Asam Urat 3
4 3 4
Dilakukan
Dilakukan Dilakukan Dilakukan
pemeriksaan -
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
pada tanggal
pada tanggal 26 pada tanggal 26 pada tanggal 26
26 November
November 2021 November 2021 November 2021
2021
Cholesterol 120
140 120 130
Dilakukan
Dilakukan Dilakukan Dilakukan
pemeriksaan -
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
pada tanggal
pada tanggal 26 pada tanggal 26 pada tanggal 26
26 November
November 2021 November 2021 November 2021
2021
Hb - - - - -
ANALISA DATA
1. Penurunan Koping Keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan keluarga di buktikan dengan Ny.B mengatakan khawatir dengan respon dan
omongan tetangga jika tau Tn.A sakit skizofrenia, Keluarga malu membawa Tn.M keluar rumah, TN.
A tidak di ajak komunikasi karena bicara tidak jelas, Tn.A tidak di perhatikan dan di abaikan, Tidak
melakukan pengobatan ke Rs dengan alasan tidak punya uang.
2. Gangguan Komunikasi Verbal khususnya pada Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah kesehatan keluarga di buktikan dengan Keluarga mengatakan tidak mampu
mengungkapkan perasaan secara leluasa sehingga antar keluarga Tn.A, Ny.B dan anak tidak ada
komunikasi tentang apa yang menjadi masalah masing-masing keluarga, Menarik Diri sulit dan
mempertahankan komunikasi, Tn.A menunjukan respon yang tidak sesuai, Tn.A berbicara tidak ada
kontak mata, Keluarga kurang komunikasi dan perhatian kepada Tn.A dan keluarga sering
mengabaikan karena Tn.A berbicara tidak jelas., Kurang pemahaman komunikasi dari Tn.A
3. Gangguan Proses Keluarga Tn.A berhubungan dengan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan keluarga di buktikan dengan Keluarga mengatakan tidak mampu
beradaptasi dengan situasi Tn.A yang mengalami sakit mental skizofrenia., Keluarga mengatakan tidak
mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa sehingga antar keluarga Tn.A, Ny.B dan anak tidak
ada komunikasi tentang apa yang menjadi masalah masing-masing keluarga, Tidak ada komunikasi
yang terbuka di antara anggota keluarga, Keluarga jarang berdoa, Tidak memanfaatkan fasilitas
Kesehatan, karena merasa sakit dapat sembuh sendiri dan malu membawa Tn.A ke luar rumah.
SCORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
EDUKASI
1. Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
2. Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang
bersedia
KOLABORASI
1. Rujuk untuk terapi
keluarga , jika perlu
2 GangguanKomunikasi Verbal khususnya Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu Promosi komunikasi, deficit
pada kunjungan selama kunjungan 2x 30 menggunakan bicara (I.13492, Hal 373)
Tn.Aberhubungandenganketidakmampuan satu minggu menit keluarga metode komunikasi
keluargadalammengenalmasalahkesehatank diharapkan mampu meningkatkan alternative OBSERVASI
eluarga di komunikasi komunikasi verbal Tn. 1. Monitor kecepatan,
buktikandenganKeluargamengatakantidak verbal meningkat A dengan kriteria Psikomotor Keluarga mampu tekanan, kuantitas,
mampumengungkapkanperasaansecaralelu dengan kriteria hasil: berkomunikasi volume, dan diksi bicara
asasehinggaantarkeluargaTn.A, Ny.B dan hasil : 1. Keluarga dengan Tn.A 2. Monitor proses kognitif,
anaktidakadakomunikasitentangapa yang 1. Kemampu mampu anatomis, dan fisiologis
menjadimasalah masing-masing keluarga, an bicara berkomunikasi Kognitif Pengetahuan yang berkaitan dengan
MenarikDirisulit dan meningkat dengan keluarga mengenai bicara (mis, memori,
mempertahankankomunikasi, 2. Kemapuan menggunakan cara berkomunikasi pendengaran, dan bahasa)
Tn.Amenunjukanrespon yang tidaksesuai, mendenga metode sehingga dapat 3. Identifiaksi perilaku
Tn.Aberbicaratidakadakontakmata, r komunikasi berkomunikasi emosisonal dan fisik
Keluargakurangkomunikasi dan meningkat alternative dengan Tn.A sebagai bentuk
perhatiankepadaTn.A dan 3. Kesesuaia dengan Tn.A komunikasi
keluargaseringmengabaikankarenaTn.Aber n ekspresi 2. Keluarga
bicaratidakjelas., Kurang wajah/tub mampu TERAPEUTIK
pemahamankomunikasidariTn.A uh memahami 1. Gunakan metode
meningkat perilaku komunikasi alternative
4. Pemaham emosisonal (mis, menulis, mata
an seperti berkedip, papan
komunika ekxpresi wajah komunikasi dengan
si atau tubuh gambar dan huruf, isyarat
membaik sebagai bentuk tangan dan computer)
komunikasi 2. Sesuaikan gaya
dari Tn.A komunikasi dengan
kebutuhan
3. Ulangi apa yangh
disampaikan pasien
EDUKASI
1. Anjurkan berbicara
perlahan
2. Ajarkan pasien dan
keluarga proses kognitif,
anatomis, dan fisiologhis
yang berhubungan dengan
kemampuan bicara
KOLABORASI
1. Rujuk ke ahli patologi
bicara atau terapis
3 Gangguan Proses Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu promosi proses efektif keluarga
KeluargaTn.Aberhubungandengandengank kunjungan selama kunjungan 2x 30 menggunakan
etidakmampuankeluargadalammengenalma satu minggu menit keluarga kemampuan untuk OBSERVASI
salahkesehatankeluarga di diharapkan proses mampu meningkatkan menganal masalah 1. Identifikasi tipe proses
buktikandenganKeluargamengatakantidak keluarga mengenal masalah kesehatan kelaurga keluarga
mampuberadaptasidengansituasiTn.A yang membaik dengan kesehatan kelaurga beradaptasu dengan 2. Identifikasi maslaah atau
mengalamisakit mental skizofrenia., kriteria hasil : beradaptasi dengan Tn A gangguan daslam proses
Keluargamengatakantidakmampumengung 1. Kemampu kriteria hasil : keluarga
kapkanperasaansecaraleluasasehinggaantar an 1. Keluarga Psikomotor Keluarga mampu 3. Identifikasi kebutuhan
keluargaTn.A, Ny.B dan keluarga mampu beradaptasi dengan perawatan mandiri
anaktidakadakomunikasitentangapa yang berkomuni berkomunikasi Tn A dirumah untuk klien dan
menjadimasalah masing-masing keluarga, kasi secraa secara terbuka tetap beradaptasi dengan
Tidakadakomunikasi yang terbuka di terbuka diantara Kognitif Pengetahuan pola hidup berkeluarga
antaraanggotakeluarga, diantara kelurga inti kelaurga menganai
Keluargajarangberdoa, keluarga dan keluarga cara beradaptasi TERAPEUTIK
Tidakmemanfaatkanfasilitas Kesehatan, lain lainnya sehingga dapat 1. Pertahankan imteraksi
karenamerasasakitdapatsembuhsendiri dan meningkat 2. Keluarga beradaptasi dengan yang berkelanjutan dengan
malumembawaTn.Akeluarrumah 2. Kemampu mampu Tn.A anggota keluarga
an memenuhi 2. Fasilitasi anggota
keluarga kebutuhan keluaraga melakukan
memenuhi emosianal kunjungan rumah sakit
kebutuhan yang di hadapi 3. Motivasi keluarga untuk
emosiaona oleh Tn A melakukan aktivitas
l anggota 3. Keluarga bersama seperti makan
keluarga mampu bersama, berdiskusi
meningkat menudukung bersama keluarga
3. Aktivitas Tn A untuk
menuduku menumbuhkan EDUKASI
ng rasa percaya 1. Jelaskaan strategi
pertumbuh diri mengembalikan kehidupan
an anggota 4. Keluarga keluarga yang normal
keluarga mampu kepada anggota keluarga
meningkat memberikan 2. Diskusikan dfukungan
4. Sikap sikap respek sosial dari sekitar keluarga
resepk terhadap 3. Latih keluarga manajemen
terhadap anggota waktu jika perawtaan
anggota keluarga dirumah dibutuhkan
keluarga 5. Keluarga
meningkat mampu
5. Minat menumbuhkan
keluarga minat positif
untuk kepada Tn A
melkauka
n aktivitas
yang
positif
meningkat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
08.07 Menanyakan kepada Ny. B apakah harapan beliau dengan hadirnya perawat di rumah? KEKE
Respon:
- Ny.B mengatakan ingin di ajarkan tentang ap aitu penyakit skizofrenia dan cara
pengobatannya.
08.09 Menyakan apa yang menjadi beban dari keluarga dengan masalah Kesehatan yang di alami Tn.A KEKE
Respon:
- Ny.B mengatakan kurangnya pendapatan keluarga
- Kurang komunikasi dengan Tn.A
- Sres karena Sakit Tn.A
08.10 Bercerita dengan Ny.A dengan pembahasan masalah keluarganya. KEKE
Respon:
- Ny. A mengatakan malu dengan penyakit yang di alami suaminya, karena terlihat seperti orang
gila.
- Ny.A mengatakan semenjak Tn.A sakit keadaan ekonomi keluarga menurun.
- Ny.A mengatakan jarang komunkasi dengan Tn.A karena terkadang Tn.A tidak jelas berbicara
08.15 Menerima nilai keluarga dengan baik tanpa mengahkimi KEKE
Respon:
- Perawat mengatakan hal yang di lakukan Sudah benar dengan merawat Tn.A. Untuk lebih
benar lagi saya akan memberikan pengajaran tentang skizofrenia sehingga keluarga lebih bisa
mengerti jika Tn.A berbicara tidak jelas dan agar tetap melakukan komunikasi dengan Tn.A
08.17 Mendiskusikan rencana medis dan perawatan Tn.A yaitu dengan membantu keluarga mengurus BPJS KEKE
agar alaan tidak melakukan pengobatan kepada Tn.A karena faktor ekonomi (tidak punya uang) tidak
terjadi lagi dan Tn.A bisa mendapat pengobatan dan terapi.
Respon:
- Keluarga mengatakan bersedia untuk mengurus BPJS
08.20 Memfasilitasi pengungkapan perasaan antar pasien dan keluarga dengan mengumpulkan semua KEKE
keluarga di satu ruangan untuk saling berbicara dan komunikasi tentang permasalahnnya.
Respon:
- Keluarga berkumpul dan komunkasi tentang apa yang di rasakan seat ini.
08.22 Menginformasikan kemajuan pasien secara berkala KEKE
Respon:
- Tn.A belum melakukan pengobatan dan terapi, jadi perawat belum melakukan informasi
keadaan pasien secara berkala. Hal ini akan di laporkan setelah di lakukan terapi
08.3 Menginformasikan fasilitas perawatan Kesehatan yang bersedia KEKE
Respon:
- Fasilitas Kesehatan yang bersedia adalah Rs. Widya mandala dan keluarga mengatakan
bersedia.
08.25 Melakukan rujukan kepada keluarga untuk melakukan terapi keluarga dengan rencana Pendidikan KEKE
Kesehatan yang akan di berikan perawat
Respon:
- Keluarga mengatakan bersedia untuk melakukan terapi dan Pendidikan kesehatan
2 Memonitor proses kognitif,anatomis,dan fisiologis yang berkaitan dnegan bicara (mis. memori, KEKE
pendengaran,dan Bahasa)
R: keluarga mengatakan dalam berbicara pasien masih pelan dan sedikit mampu untuk
mengingat,serta perdengaran masih kurang
Mengidentifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
R: Keluarga mengatakan perlahan mampu menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
selalu
menunjukkan ekpresi marah saat sedang ada masalah
Menggunakan metode komunikasi alternatif (mis. menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan
gambar dan huruf, isyarat tangan, dan computer)
Mengajarkan kepada keluarga tetang metode alternatif berkomunikasi dengan berbicara, misalnya
dengan menulis atau bahasa non verbal
R: keluarga mengatakan dapat mengetahui metode alternative dalam berkomunikasi dengan berbicara
yang baik mampu berbicara dengan baik dengan metode alternative berkomunikasi yang baik dan
sopan.
3 Mengidentifikasi masalah atau gangguan dalam proses keluarga KEKE
Respon:
- Keluarga mengatakan tidak mengetahui masalah Kesehatan dariTn.A . Mereka berpikir Tn. A
sedang sakit jiwa atau stress. Dan keluarga mengatakan tidak mengetahui gejala penyakit yang
di alami Tn.A
Mengidentifikasi kebutuhan perawatan mandiri dirumah untuk klien dan tetap beradaptasi dengan pola KEKE
hidup berkeluarga
Respon:
- Keluarga tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit.
Mempertahankan imteraksi yang berkelanjutan dengan anggota keluarga KEKE
Respon:
- Keluarga dapat melakukan interaksi seperti berbicara, tukar menukar gagasan, mengirim dan
menerima informasi, membagi pengalaman, bekerjasama dengan orang lain sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mendiskusikan dukungan sosial dari sekitar keluarga KEKE
Respon:
- Dapat berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan individu
yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai
Melatih keluarga manajemen waktu jika perawataan dirumah dibutuhkan KEKE
Respon:
- Manajemen waktu merupakan salah satu skill yang banyak dibutuhkan di dunia kerja.
Karenanya pelajar perlu mempersiapkan diri dengan melatih kemampuan ini. Seperti membuat
batasan-batasan , menulis jadwal, kerjakan tugas sedini mungkin
2 1 30 November Menanyakan kepada Ny.B apakah memahami bagaimana perawatan skizofrenia KEKE
2021 Respon:
08.00 - Ny.B mengatakan sudah paham mengenai penyakit skizofrenia yaitu Skizofrenia adalah
gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Penderita
skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan
perilaku.persis seperti yang di alami suaminya.
08.06 Bercerita dengan Ny.A dengan pembahasan masalah keluarganya. KEKE
Respon:
Ny. A mengatakan tdiak akan malu dengan penyakit yang di alami suaminya, karena skizofrenia
sebenarnya bukan orang gila. Dan ingin mejalin komunikasi agar suaminya bisa segera sembuh.
O:
- Tidakadakomunikasi yang terbuka di antaraanggotakeluarga.
- Keluarga jarang berdoa
- Tidak memanfaatkan fasilitas Kesehatan, karena merasa sakit dapat sembuh
sendiri dan malu membawa Tn.A keluar rumah.
O:
- Komunikasi yang terbuka di antara anggota keluarga.
- Keluarga berdoa setiap hari
- Keluarga memanfaatkan fasilitas Kesehatan,untuk Tn.A
P: Intervensi dihentikan
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari
M. EVALUASI:
1. Evaluasi structural :
a. Kontrak waktu dengan keluarga untuk melakukan kegiatan penyuluhan terkait
penjelasan Skizofrenia
b. Ketersedian tempat pada rumah Tn M
c. Ketersediaan media cetak berupa leaflet
2. Evaluasi proses
a. Minat, semangat dan antusias serta perhatian dari keluarga dalam proses penyuluhan
b. Keaktifan warga untuk menambah pengetahuan dengan bertanya dan menjawab
pertanyaan yan diberikan dari pembawa materi
c. Keluarga mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
d. Dari 3 pertanyaan warga mampu menjawab 2 pertanyaan dengan lengkap dan benar, 1
pertanyaan yang disebutkan tidak lengkap
3. Evaluasi hasil
a. Pertanyaan 1 : apa pengertian dari Skizofrenia?
Jawaban : Gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan
komunikasi. Penderita skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, kekacauan
berpikir, dan perubahan perilaku.
Jawaban : Gejala skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yakni gejala positif dan gejala
negatif. Gejala positif ditandai dengan perubahan persepsi yang mengakibatkan
penderita berperilaku tidak wajar. Gejala tersebut bisa berupa halusinasi, delusi
(waham), atau perilaku tidak normal.
Penyebab skizofrenia sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, ada faktor yang
diduga dapat meningkatkan terjadinya skizofrenia, di antaranya faktor genetik dan
pengaruh lingkungan.
Jawaban : Komplikasi schizophrenia jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah fisik,
emosi, dan perilaku yang ekstrim yang mempengaruhi setiap area kehidupan orang tersebut.
Diagnosis yang cepat dan mematuhi rencana perawatan terperinci sangat penting untuk
menjalani kehidupan yang normal dan bahagia. Komplikasi dan efek skizofrenia yang tidak
diobati meliputi:
• Substance use disorder, misalnya merokok, alcohol use disorder atau amphetamine and
cocaine use disorder
• Efek samping antipsikotik: distonia, sindrom kolinergik, hipotensi postural, parsikonism
• Komplikasi psikiatri: depresi, melukai diri sendiri, bunuh diri
• Komplikasi sosial: tunawisma, ketidakmampuan bekerja atau sekolah, kemiskinan, fobia
dan isolasi sosial, menjadi korban perilaku agresif oleh orang lain, pemasungan
• Kematian
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari
URAIAN MATERI
A. Definisi
Gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi.
Penderita skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan
perilaku.
B. Etiologi
Penyebab skizofrenia sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, ada faktor yang diduga
dapat meningkatkan terjadinya skizofrenia, di antaranya faktor genetik dan pengaruh
lingkungan.
C. Gejala
Gejala skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yakni gejala positif dan gejala negatif.
Gejala positif ditandai dengan perubahan persepsi yang mengakibatkan penderita
berperilaku tidak wajar. Gejala tersebut bisa berupa halusinasi, delusi (waham), atau
perilaku tidak normal. Sementara itu, gejala negatif ditandai dengan ketidakmampuan
penderita dalam bersosialisasi. Gejala ini ditandai dengan kecenderungan penderita yang
menarik diri dari pergaulan dan tidak peduli dengan penampilan.
D. Komplikasi Skizofrenia
Komplikasi schizophrenia jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah fisik, emosi, dan
perilaku yang ekstrim yang mempengaruhi setiap area kehidupan orang tersebut. Diagnosis
yang cepat dan mematuhi rencana perawatan terperinci sangat penting untuk menjalani
kehidupan yang normal dan bahagia. Komplikasi dan efek skizofrenia yang tidak diobati
meliputi:
• Substance use disorder, misalnya merokok, alcohol use disorder atau amphetamine and
cocaine use disorder
• Efek samping antipsikotik: distonia, sindrom kolinergik, hipotensi postural, parsikonism
• Komplikasi psikiatri: depresi, melukai diri sendiri, bunuh diri
• Komplikasi sosial: tunawisma, ketidakmampuan bekerja atau sekolah, kemiskinan, fobia
dan isolasi sosial, menjadi korban perilaku agresif oleh orang lain, pemasungan
• Kematian
E. Penatalaksanaan
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari
Obat-obat yang dapat digunakan untuk pasien schizophrenia adalah berasal dari golongan
antipsikotik. Golongan obat ini dianggap dapat mengendalikan gejala dengan mempengaruhi
neurotransmiter dopamin di otak. Tujuan pengobatan dengan antipsikotik adalah untuk secara
efektif mengontrol tanda dan gejala schizophrenia dengan dosis serendah mungkin.[5]
Antipsikotik generasi pertama ini memiliki efek samping neurologis yang sering terjadi berupa
tardive dyskinesia yang mungkin reversibel ataupun ireversibel. Antipsikotik generasi pertama
meliputi:
• Fluphenazine : 2,5-10 mg/hari dikonsumsi 2-3 kali sehari dengan dosis maksimum 40
mg/hari
• Haloperidol : 0,5-2 mg dikonsumsi 2-3 kali sehari dengan dosis maksimum 30 mg/hari
• Perphenazine : 4-8 mg dikonsumsi 3 kali sehari dengan dosis maksimum 64 mg/hari
Antipsikotik golongan ini memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan
antipsikotik generasi kedua tetapi dengan risiko efek samping yang lebih besar. Hal ini dapat
menjadi pertimbangan jika diperlukan pengobatan jangka panjang. [5]
Obat generasi kedua ini lebih baru dan umumnya lebih disukai karena risiko efek samping yang
lebih kecil dibandingkan dengan generasi pertama. Antipsikotik generasi kedua meliputi:
Terdapat risiko idiopatik untuk mengalami agranulositosis pada penggunaan clozapine sehingga
tes hematologi rutin harus dilakukan untuk memonitor risiko efek samping ini.
Antikolinergik
• Benztropin : untuk mengatasi distonia akut adalah 1-2 mg dikonsumsi 2 kali sehari
selama 7-28 hari untuk mencegah gejala timbul kembali
• Trihexyphenidyl : untuk mengatasi gejala akibat penggunaan obat antipsikotik adalah 5-
15 mg dikonsumsi 3-4 kali sehari
• Diphenhydramine : untuk mengatasi parkinsonism yang merupakan salah satu gejala
ekstrapiramidal adalah 25 mg dikonsumsi 3 kali sehari [5]
•
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari
Selain penggunaan obat-obatan, intervensi psikologis dan sosial (psikososial) juga penting
dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mencegah hospitalisasi
2. Mengurangi atau memastikan gejala pasien stabil
3. Kemandirian: bekerja atau sekolah, setidaknya setengah hari, serta mampu mengurus
keuangan dan pengobatannya sendiri
Kebanyakan individu dengan gangguan ini memerlukan beberapa bentuk dukungan untuk dapat
melakukan kegiatan sehari-harinya. Anjurkan pasien untuk bergabung dengan komunitas
penderita schizophrenia yang dapat membantu pasien untuk dapat memiliki fungsi sosial yang
baik, bekerja, serta membantu dalam situasi krisis.[5]
Psikoterapi
Psikoterapi dapat membantu pasien untuk menormalkan pola pikirnya, belajar untuk mengatasi
stress, mengidentifikasi tanda-tanda schizophrenia serta meminimalisir gejala jika terjadi
kekambuhan. Psikoterapi yang diberikan dapat berupa psikoterapi individu, kelompok, atau
cognitive behavioral therapy (CBT). Psikoterapi juga bermanfaat untuk memastikan pasien tetap
patuh terhadap pengobatannya.[7]
Pelatihan ini berfokus pada peningkatan komunikasi dan interaksi sosial serta meningkatkan
kemampuan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.
Terapi Keluarga
Terapi ini memberikan dukungan dan pendidikan bagi keluarga untuk dapat menangani anggota
keluarganya dengan schizophrenia. Terapi yang diberikan bervariasi, meliputi psikoedukasi,
reduksi stres, emotional processing, cognitive reappraisal, dan cara penyelesaian masalah.
Berdasarkan studi, terapi keluarga memiliki dampak positif terhadap pemulihan pasien, serta
peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan yang diberikan.[14]
Rehabilitasi Pekerjaan
Rehabilitasi ini berfokus untuk membantu orang dengan gangguan schizophrenia untuk dapat
mempersiapkan, mencari serta mempertahankan pekerjaannya. Rehabilitasi jenis ini belum
tersedia di Indonesia.
Terapi Elektrokonvulsif
Bagi pasien dewasa dengan schizophrenia yang tidak mengalami perbaikan dengan obat-obatan,
terapi elektrokonvulsif (ECT) dapat dipertimbangkan. Terapi ini juga dapat dipertimbangkan
pada pasien yang mengalami gangguan depresi.
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari
Lampiran 2