Anda di halaman 1dari 46

UJIAN AKHIR SEMESETER

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA

DOSEN PENGUJI :

Abiagel Grace P., S. Kep., Ns., M. Kes

NAMA KELOMPOK 1 :

Oktaviani Celvin Duyanti 9103018020


Widya Ayu Kusuma Ningrum 9103018021
Devita Sherly

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Puskesmas Puskesmas Dinoyo No. Register 22062000


Nama Perawat Ns. Widya Tanggal Pengkajian Jumat, 26 November
2021
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Tn. A Bahasa sehari-hari Bahasa Indonesia
Keluarga
Alamat Rumah & Telp Jl. Dinoyo Tangsi, Yankes terdekat, Jarak Puskesmas Dinoyo (3
Surabaya km)
082131509986
Pekerjaan Petani Alat transportasi Sepeda Motor
Agama & Suku Islam & Jawa Status Kelas Sosial Menengah ke bawah
DATA ANGGOTA KELUARGA
N Nama Hub Um JK Suku Pendidi Pekerjaa Status Gizi TTV Status
o dgn KK ur kan n Saat (TB, BB, (TD, N, S, Imunisasi
Terakhi Ini BMI) P) Dasar
r
1 Tn. A Kepala 60 L Jawa SMP Petani TB: 168 cm TD: 120/70 Imunisasi
Keluarg th BB: 65 kg N: Lengkap
a BMI: 23,04 m 80x/menit
S: 36,50C
P: 20x/menit
SpO2: 97 %
TD: 110/80 Imunisasi
N: 99 Lengkap
TB: 150 cm x/menit
50
2 Ny. B Istri P Jawa SD IRT BB: 41 kg S: 35,50C
th
BMI: 18,2 m P: 20
x/menit
SpO2 : 98 %
TD: 115/70 Imunisasi
N: Lengkap
TB : 170 cm 110x/menit
25
3 Sdr. J Anak L Jawa PTN PNS BB : 60 kg S : 36,60C
th
BMI : 20,7 m P : 20
x/menit
SpO2 : 94 %
TD : 120/80 Imunisasi
N: Lengkap
TB : 149 cm 76x/menit
18
4 Nn. D Anak P Jawa SD Pelajar BB : 47 kg S : 36,50C
th
BMI : 21,1 m P:
20x/menit
SpO2 : 99%
LANJUTAN
N Status Kesehatan
Nama Alat Bantu / Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
o Saat ini
1 Tn. A Tidak ada Skizofrenia Tidak Ada
2 Ny. B Tidak ada Sehat Tidak Ada
3 Sdr. J Tidak ada Sehat Tidak Ada
4 Nn. D Tidak Ada Sehat Tidak Ada

Analisis Masalah Kesehatan Individu:


1. Tn. A berusia 60 tahun berprofesi sebagai petani,namun sekarang sudah tidak bekerja status kesehatan
saat ini adalah mengalami skzofrenia. Tn.A sulit berkomunikasi, sulit menyusun kalimat,n mengalami
delusi,verbalisasi tidak tepat, terkadang lupa dan sulit memahami komunikasi.
2. Ny. B berusia 50 tahun berprofesi sebagai IRT,status kesehatan saat ini sehat dan tidak mengalami
alergi. Ny.
3. Sdr. j berusuia 25 tahun berprofesi sebagaiPNS, status kesehatan saat ini adalah sehat dan tidak
memiliki riwayat penyakit dan alergi apapun.
4. Nn. D berusia 14 tahun berprofesi sebagai pelajar, status kesehatan saat ini adalah sehat dan tidak
memiliki riwayat penyakit dan alergi apapun.
B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Tahap perkembangan keluarga dengan usia dewasa muda.
Tugas Perkembangan Keluarga : √ Dapat dijalankan - Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan :-

C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : √ Baik - Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : - Tdk Ada Masalah √ Ada Masalah (
Peran dalam keluarga dari Tn,A tidak terpenuhi karena Tn.A mengalami skizofrenia sehingga tidak bisa
megambil keputusan selaku kepala keluarga sehingga peran keluarga tidak terliat dengan baik.
Nilai/Norma KLg : √ Tdk ada konflik nilai - Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Ny. B

D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : -Berfungsi √Tdk Berfungsi (karena didalam
keluarga Tn. A kurang menjalin hubungan yang harmonis semenjak skizofrenia yang di hadapi. Tn.A
tidak di perhatikan dan di ajak komunikasi oleh istri dan anak. Keluarga Tn.A sibuk dengan urusan
masing-masing dan tidak memperhatikan Tn.A.
Fungsi Sosial : -Berfungsi √ Tdk Berfungsi (karena di dalam
anggota keluarga tn. A jarang sekali berinteraksi meskipun satu rumah, khusunya berinteraksi dengan
Tn.A tidak di lakukan, Tn.A hanya di diamkan dan keluarga yang lain sibuk dengan urusan masing-
masing.
Fungsi Ekonomi : - Baik - Kurang Baik √Sederhana
(Karena pendapatan keluarga Tn.A menurun setelah Tn.A menderita skizofrenia.Yang menjadi harapan
keluarga adalah sdr J sebagai tulang punggung keluarga.

E. POLA KOPING KELUARGA


Mekanisme koping : - Efektif √ Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : Keluarga mengatakan sedih dan cemas dengan kondisi yang di
alami Tn.A. Dan erasa khawatir dengan respon dari tetangga tentang penyakit Tn.A.

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bu Nifas, Persalinan ditolong oleh
Type rumah : permanen/semi permanen* tenaga kesehatan :
Lantai : Ya/ Tidak : Tidak ada Ibu Nifas dikeluarga Tn. A
tanah/plester/keramik,lainnya….  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :Ya/ Tidak*
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa* : Tidak ada bayi yang diberikan ASI eksklusif
 Ventilasi : dikeluarga Tn. A
Baik (10-15% dari luas lantai) : ya/tidak*  Jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Jendela setiap hari dibuka : ya/tidak* Ya/ Tidak: Tidak ada balita dikeluarga Tn. A
 Pencahayaan Rumah :  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Baik/ Tidak* Ya/ Tidak* : Keluarga Tn. A menggunakan air
 Saluran Buang Limbah : bersih isi ulang untuk makan dan minum
Tertutup/terbuka*  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Di lingkungan rumah tersebut menerapkan Ya/ Tidak* : Air PAM
3M (Menguras, Mengubur, Menutup )  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
 Air Bersih : Ya/ Tidak* : Hanya dengan air sumur
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya:
lain*, Ya/ Tidak* : Di kumpulkan di satu tempat, jika
 Jamban Memenuhi Syarat : sudah banyak akan di bakar
Kepemilikan jamban : ya/tidak*  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Ya/Tidak : Baju bekas pakai tidak langsung dicuci,
Jarak septic tank dengan sumber air : 12 m bak mandi yang tidak rajin dikuras sehingga
jamban di rumah Tn.A memenuhi syarat yaitu menimbulkan banyak jentik - jentik karena ny. B
jenis jamban yang digunakan leher angsa terlalu sibuk untuk menjait.
 Tempat Sampah:  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* Ya/ Tidak* : Nasi, tahu tempe, sayur hijau.
Jenis : Tertutup/Terbuka * Namun ny. B hanya mengkonsumsi nasi dengan
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah tahu tempe karena ny. B tidak suka makan sayur.
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak *  Menggunakan jamban sehat :
35 m2 Ya/ Tidak* : Leher angsa
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup) :
Jika ada waktu luang baru membersihkannya
 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak* :
keluarga Tn. A jika makan buah dan sayur
menunggu panen terlebih dahulu, jika sudah
saatnya panen buah dan sayur keluarga Tn. A
memakan buah dan sayuran yang sudah ditanam di
ladang sawahnya.
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
: Oleh keluarga Tn.A tidak di perbolehkan jalan
keluar rumah dan hanya tinggal di dalam rumah..
 Tidak merokok di dalam rumah : Ya/ Tidak* :
Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak*

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN


ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: -Ada √ Tidak, karena Tn.A
tidak di perhatikan setelah sakit, keluarga mengatakan tidak mau medengarkan Tn.A berbicara karena
Tn.A sering berbicara yang tidak jelas. Perhatian yang di berikan dalam bentuk memberi makan.
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : -Ya,
√Tidak . Keluarga mengatakan tidak mengetahui masalah Kesehatan dari Tn.A . Mereka berpikir Tn.A
sedang sakit jiwa atau stress.
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
-Ya √Tidak, berdasarkan hasil wawancara Ny.B mengatakan penyakit yang di derita suami mungkin di
sebabkan karena stress.
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya :
-Ya √Tidak, Keluarga mengatakan tidak mengetahui gejala penyakit yang di alamu Tn.A.
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila
tidak diobati/dirawat :
-Ya √ Tidak, karena keluarga Tn. A tidak mengetahui gejala dari masalah kesehatan yang dialami
oleh anggota keluarganya dan kurangnya pengetahuan tentang masalah kesehatan tersebut.
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
√ Keluarga Tetangga
-Kader √ Tenaga kesehatan
Keluarga Tn. A mencari informasi tentang sakitnya Tn.A pada tenaga Kesehatan saat pertama kali
memeriksa Tn.A ke Rumah sakit. Di Rs tenaga Kesehatan mengatakan keluarga Tn.A di beritahu bahwa
mengalami sakit mental namun bukan gila.
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
√Tidak perlu ditangani : karena keluarga Tn.A mengataka penyakit mental seperti ini tidak perlu di
tangani, yang perlu mereka tangani jika ada gejala fisik yang muncul akibat sakit mentalnya tersebut.
- Perlu berobat ke fasilitas yankes
- Tidak terpikir.
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara
aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan) :
- Ya √ Tidak, jelaskan : Karena keluarga Tn. A tidak melakukan upaya peningkatan kesehatan dari
Tn.A, hal ini karena Tn.A hanya di bawa ke rumah sakit saat pertama kali jatuh sakit, namun
setelahnya tidak di karenakan menganggap sakit jiwa tidak perlu di obati. Dan anggta keluarga belum
dan anggota keluarga juga masih belum mengetahui mengenai peningkatan kesehatan dengan baik
akibat kurangnya tingkat pengetahuan mengenai masalah skizofrenia.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami
anggota keluarganya :
-Ya √Tidak , jelaskan :Keluarga mengatakan saat ke rumah sakit pasien belum di beri obat. Dan di
anjurkan untuk datang lagi guna melakukan terapi dan pengobatan, namun karena kondisi Tn.A yang
seperti gangguan jiwa dan keuangan yang kurang, keluarga memutuskan untuk tidak membawa ke RS
dan di biarkan di rumah.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya: -Ya √Tidak, jelaskan : Keluarga tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang
sakit.
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
- Ya √ Tidak, jelaskan : keluarga Tn. A mengatakan tidak mengetahui pencegahan skizofrenia dari
Tn.A
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
√ Ya - Tidak, jelaskan : Keluarga Tn.A baik dalam melakukan pemeliaraan kesehatan. Terlihat
rumah bersih, lantai, ventilasi yang memadai dan tempat sampah yang tertutup.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya:
- Ya √ Tidak, jelaskan : Karena Keluarga Tn. A menganggap penyakit yang di alami dapat sembuh
dengan sendirinya serta kurangnya ilmu pengetahuan dan ketrampilan terkait sumber daya yang ada.
Dan keluarga Tn. A tidak memanfaatkan yankes dengan baik dengan alasan tidak punya uang dan malu
untuk membawa Tn.A keluar rumah..
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1& 2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
√ Kemandirian I - Kemandirian II

- Kemandirian III - Kemandirian IV

Kemandirian keluarga pada kategori kemandirian I karena keluarga masih menerima petugas puskesmas
kami untuk di lakukan pengkajian dan obsservasi juga menyetujui untuk menerima layanan Kesehatan kami
setelah observasi yang akan di lanjutkan dengan implementasi kepada Tn.A

GENOGRAM

Z
T W
K
79 th
85 th 80 th
83 th

(Sehat) (Sehat) (Sehat) (Sehat)


(1935) (1937) (1934) (1967)

Ny.
Ny. K
B
Tn. A
43
50 th
th
60 th
43 th
(1971) (1961)
IRT (Sehat) Petani (Skizofrenia)

Sdr. J Nn. D
17 th 14 th

(1996) PNS (Sehat) SMA (Sehat) (2000)


LAMPIRAN
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
Anggota Keluarga Tn. A Ny. B Sdr. j Nn. D 4
Nyeri spesifik: Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Lokasi Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Tipe Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Durasi Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Intensitas Tidak Ada Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada -
Status mental: Tn. A Ny. B Sdr. J Nn. D 4
Bingung Bingung Tidak bingung Tidak bingung Tidak bingung -
Cemas Tidak Cemas Tidak Cemas Tidak Cemas -
Disorientasi Disorientasi
Tidak Tidak Tidak
orang, ruang dan -
Disorientasi Disorientasi Disorientasi
waktu
Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi -
Menarik diri Menarik Diri dn
sulit Tidak Menarik Tidak Menarik Tidak Menarik
-
mempertahankan Diri Diri Diri
komunikasi
Sistem integumen: Tn. A Ny. B Sdr. J Nn. D 4
Cianosis Tidak Sianosis Tidak Sianosis Tidak sianosis Tidak Sianosis -
Akral Dingin Akral teraba Akral teraba Akral teraba Akral teraba
-
hangat hangat hangat hangat
Diaporesis Tidak
Tidak Diaforesis Tidak Diaforesis Tidak Diaforesis -
Diaforesis
Jaundice Tidak Jaundice Tidak Jaundice Tidak Jaundice Tidak Jaundice -
Luka Tidak Ada
Tidak Ada Luka Tidak Ada Luka Tidak Ada Luka -
Luka
Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut
-
kering lembab lembab lembab lembab
Kapiler refil time
< 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik -
lebih 2 detik
Sistem Pernafasan Tn. A Ny. B Sdr. J Nn. D 4
Stridor Tidak Stridor Tidak Stridor Tidak Stridor Tidak Stridor -
Wheezing Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
-
Wheezing Wheezing Wheezing Wheezing
Ronchi Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
-
Ronchi Ronchi Ronchi Ronchi
Akumulasi lendir Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Tidak Ada Lendir -
Lendir Lendir Lendir
Sistem perkemihan: Tn. A Ny. B Sdr. J Nn. D 5
Disuria Tidak Disuria Tidak Disuria Tidak Disuria Tidak Disuria -
Hematuria Tidak
Tidak Hematuria Tidak Hematuria Tidak Hematuria -
Hematuria
Frekuensi 5x 6x 5x 6x -
Retensi Tidak Retensi Tidak Retensi Tidak Retensi Tidak Retensi
-
Urine Urine Urine Urine
Inkontinensia Tidak Tidak Tidak Tidak
Inkontinensia Inkontinensia Inkontinensia Inkontinensia -
Urine Urine Urine Urine
Sistem
Tn. A Ny. B Sdr. J Nn. D 5
muskuloskeletal
Tonus otot kurang Tonus Otot Tonus Otot Tonus Otot Tonus Otot
-
Normal Normal Normal Normal
Paralisis Tidak Paralisis Tidak Paralisis Tidak Paralisis Tidak Paralisis -
Hemiparesis Tidak Tidak Tidak Tidak
-
Hemiparesis Hemiparesis Hemiparesis Hemiparesis
ROM kurang ROM Dalam ROM Dalam ROM Dalam ROM Dalam
-
Batas Normal Batas Normal Batas Normal Batas Normal
Gangg.Keseimb Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan -
Keseimbangan Keseimbangan Keseimbangan Keseimbangan
Sistem pencernaan: Tn. A Ny. B Sdr. J Nn. D 5
Intake cairan kurang 2.500 cc/hari 2.500 cc/hari 2.400 cc/hari 2.550 cc/hari -
Mual/muntah Tidak Tidak Tidak Tidak
-
Mual/Muntah Mual/Muntah Mual/Muntah Mual/Muntah
Nyeri perut Tidak Nyeri √ Tidak Nyeri Tidak Nyeri Tidak Nyeri
-
Perut Perut Perut Perut
Muntah darah Tidak Muntah Tidak Muntah Tidak Muntah Tidak Muntah
-
Darah Darah Darah Darah
Flatus Tidak Flatus Tidak Flatus Tidak Flatus Tidak Flatus -
Distensi abdomen Tidak Distensi Tidak Distensi Tidak Distensi Tidak Distensi
-
Abdomen Abdomen Abdomen Abdomen
Colostomy Tidak Tidak
Tidak Colostomy Tidak Colostomy -
Colostomy Colostomy
Diare Tidak Diare Tidak Diare Tidak Diare Tidak Diare -
Konstipasi Tidak
Tidak Konstipasi Tidak Konstipasi Tidak Konstipasi -
Konstipasi
Bising usus 27x/menit 25x/menit 25x/menit 24x/menit -
Terpasang Sonde Tidak Terpasang Tidak Terpasang Tidak
Tidak Terpasang
Sonde Sonde Terpasang -
Sonde
Sonde
Sistem persyarafan: Tn. A Ny. B Sdr. J Nn. D 5
Nyeri kepala Tidak Sedang Tidak Sedang Tidak Sedang Tidak Sedang
-
Nyeri Kepala Nyeri Kepala Nyeri Kepala Nyeri Kepala
Pusing Tidak Pusing Tidak Pusing Tidak Pusing Tidak Pusing -
Tremor Tremor Tidak Tremor Tidak Tremor Tidak Tremor -
Reflek pupil
Pupil Normal Pupil Normal Pupil Normal Pupil Normal -
anisokor
Paralisis : Lengan
kiri/ Lengan kanan/ Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
-
Kaki kiri/ Paralisis Paralisis Paralisis Paralisis
Kaki kanan
Anestesi daerah
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada -
perifer
Riwayat
Tn. A Ny. B Sdr. J Nn. D 4
pengobatan
Alergi Obat Tidak Ada Tidak Ada Alergi Tidak Ada Tidak Ada
Alergi Obat Obat Alergi Obat Alergi Obat
Jenis obat yang Tidak Sedang Tidak Sedang Tidak Sedang Tidak Sedang
dikonsumsi Mengkonsumsi Mengkonsumsi Mengkonsumsi Mengkonsumsi
Obat Obat Obat Obat

DATA TAMBAHAN:
RPS (Riwayat Penyakit Sekarang):
1. Tn.A menunjukan respon yang tidak sesuai
2. Tn.A berbicara tidak ada kontak mata
3. Tn.A kurang memahami informasi.
4. Keluarga mengatakan tidak mampu beradaptasi dengan situasi Tn.A yang mengalami sakit mental
skizofrenia.
5. Tidak ada komunikasi yang terbuka di antara anggota keluarga.
6. Keluarga mengatakan tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa sehingga antar keluarga
Tn.A, Ny.B dan anak tidak ada komunikasi tentang apa yang menjadi masalah masing-masing keluarga.
7. Keluarga kurang komunikasi dan perhatian kepada Tn.A dan keluarga sering mengabaikan karena
Tn.A berbicara tidak jelas.
8. Keluarga jarang beribadah
9. Ny.B mengatakan khawatir dengan respon dan omongan tetangga jika tau Tn.A sakit skizofrenia.
10. Kurangnya komunikasi keluarga dengan Tn.A karea keluarga mengatakan Tn.A berbicara tidak jelas.
RPD ( Riwayat Penyakit Dahulu ) :
1. Ny. B: Ny. B mengatakan ayah Tn.A pernah mengalami skizofrenia namun di usia 80 tahun.
2. Sdr.J: Sdr. J mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu dan kondisinya saat ini pun sehat.
3. Nn.D: Nn.D mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu dan kondisinya saat ini pun sehat.

RPK ( Riwayat Penyakit Keluarga ) :


Di dalam keluarga Tn. A memiliki Riwayat penyakit skizofrenia yang di turunkan dari ayah Tn.A.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Tn. A Ny. B Sdr. C Nn. D 5
Laboratorium
GDP/2JPP/acak 120
110 108 125

Dilakukan
Dilakukan Dilakukan Dilakukan
pemeriksaan -
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
pada tangga
pada tanggal 26 pada tanggal 26 pada tanggal 26
26 November
November 2021 November 2021 November 2021
2021
Asam Urat 3
4 3 4

Dilakukan
Dilakukan Dilakukan Dilakukan
pemeriksaan -
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
pada tanggal
pada tanggal 26 pada tanggal 26 pada tanggal 26
26 November
November 2021 November 2021 November 2021
2021
Cholesterol 120
140 120 130

Dilakukan
Dilakukan Dilakukan Dilakukan
pemeriksaan -
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
pada tanggal
pada tanggal 26 pada tanggal 26 pada tanggal 26
26 November
November 2021 November 2021 November 2021
2021
Hb - - - - -
ANALISA DATA

NO KEMUNGKINAN MASALAH KEPERAWATAN


DATA
PENYEBAB KELUARGA
1. Ketidakmampuan Penurunan Koping Keluarga
keluarga dalam (SDKI Kode D.0120 Hal 5266)
DS :
mengenal masalah
1. Ny.B mengatakan khawatir
kesehatan keluarga
dengan respon dan omongan
tetangga jika tau Tn.A sakit
skizofrenia.
DO :
2. Keluarga malu membawa
Tn.M keluar rumah.
3. TN. A tidak di ajak
komunikasi karena bicara
tidak jelas
4. Tn.A tidak di perhatikan dan
di abaikan
5. Tidak melakukan pengobatan
ke Rs dengan alasan tidak
punya uang.

2 DS : Ketidakmampuan Gangguan Komunikasi Verbal


1. Keluarga mengatakan tidak keluarga dalam (SDKI Kode D.0119 Hal 264)
mampu mengungkapkan mengenal masalah
perasaan secara leluasa kesehatan keluarga
sehingga antar keluarga Tn.A,
Ny.B dan anak tidak ada
komunikasi tentang apa yang
menjadi masalah masing-
masing keluarga.
DO :
2. Menarik Diri sulit dan
mempertahankan komunikasi
3. Tn.A menunjukan respon
yang tidak sesuai
4. Tn.A berbicara tidak ada
kontak mata
5. Keluarga kurang komunikasi
dan perhatian kepada Tn.A
dan keluarga sering
mengabaikan karena Tn.A
berbicara tidak jelas.
6. Kurang pemahaman
komunikasi dari Tn.A
3 DS : Ketidakmampuan Gangguan Proses Keluarga
1. Keluarga mengatakan tidak keluarga merawat (SDKI Kode D.0120 Hal 266)
mampu beradaptasi dengan keluarga yang
situasi Tn.A yang mengalami mengalami gangguan
sakit mental skizofrenia. kesehatan
2. Keluarga mengatakan tidak
mampu mengungkapkan
perasaan secara leluasa
sehingga antar keluarga Tn.A,
Ny.B dan anak tidak ada
komunikasi tentang apa yang
menjadi masalah masing-
masing keluarga.
DO :
3. Tidak ada komunikasi yang
terbuka di antara anggota
keluarga.
4. Keluarga jarang berdoa
5. Tidak memanfaatkan fasilitas
Kesehatan, karena merasa
sakit dapat sembuh sendiri dan
malu membawa Tn.A ke luar
rumah.
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan Koping Keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan keluarga di buktikan dengan Ny.B mengatakan khawatir dengan respon dan
omongan tetangga jika tau Tn.A sakit skizofrenia, Keluarga malu membawa Tn.M keluar rumah, TN.
A tidak di ajak komunikasi karena bicara tidak jelas, Tn.A tidak di perhatikan dan di abaikan, Tidak
melakukan pengobatan ke Rs dengan alasan tidak punya uang.
2. Gangguan Komunikasi Verbal khususnya pada Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah kesehatan keluarga di buktikan dengan Keluarga mengatakan tidak mampu
mengungkapkan perasaan secara leluasa sehingga antar keluarga Tn.A, Ny.B dan anak tidak ada
komunikasi tentang apa yang menjadi masalah masing-masing keluarga, Menarik Diri sulit dan
mempertahankan komunikasi, Tn.A menunjukan respon yang tidak sesuai, Tn.A berbicara tidak ada
kontak mata, Keluarga kurang komunikasi dan perhatian kepada Tn.A dan keluarga sering
mengabaikan karena Tn.A berbicara tidak jelas., Kurang pemahaman komunikasi dari Tn.A
3. Gangguan Proses Keluarga Tn.A berhubungan dengan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan keluarga di buktikan dengan Keluarga mengatakan tidak mampu
beradaptasi dengan situasi Tn.A yang mengalami sakit mental skizofrenia., Keluarga mengatakan tidak
mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa sehingga antar keluarga Tn.A, Ny.B dan anak tidak
ada komunikasi tentang apa yang menjadi masalah masing-masing keluarga, Tidak ada komunikasi
yang terbuka di antara anggota keluarga, Keluarga jarang berdoa, Tidak memanfaatkan fasilitas
Kesehatan, karena merasa sakit dapat sembuh sendiri dan malu membawa Tn.A ke luar rumah.
SCORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

1. Penurunan Koping Keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam


mengenal masalah kesehatan keluarga skizofrenia
Skala Bobot
No Kriteria/Nilai (Nilai Tertinggi (Tidak Dapat Scoring Pembenaran
Dari Kriteria) Berubah)
1 Sifat Masalah 3 2 3/3 x 2 = 1 Masalah ini telah
a. Actual: 3 terjadi didalam
b. Resiko: 2 keluarga Tn A, jika
c. Sejahtera: 1 dibiarkan maka
akan memperburuk
keadaan pada koping
keluarga Tn.A dan
tidak mampu
menjalankan fungsi
keluarga dengan baik
2 Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat diubah
Masalah Dapat sebagian
Diubah tergantung peran aktif
a. Mudah: 2 keluarga dalam
b. Sebagian: 1 komunikasi
c. Tidak
Dapat: 0
3 Potensial Masalah 2 1 2x1=2 Potensial masalah
Untuk Dicegah untuk dicegah cukup
a. Tinggi: 3 karena perlu
b. Cukup: 2 komunikasi untuk
c. Rendah: 1 koping keluarga yang
baik
4 Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Segera di lakukan agar
Masalah tidak menjadi parah
a. Segera: 2 dan fungsi keluarga
b. Tidak Perlu tidak berjalan.
Segera: 1
c. Tidak
Dirasakan: 0
TOTAL SKOR 8 5
2. Gangguan Komunikasi Verbal khususnya pada Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga skizofrenia.
Skala Bobot
No Kriteria/Nilai ( Nilai Tertinggi ( Tidak Dapat Scoring Pembenaran
Dari Kriteria ) Berubah )
1 Sifat Masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Jika masalah ini
d. Actual: 3 tidak segera diatasi
e. Resiko: 2 maka akan
f. Sejahtera: 1 memperburuk
keadaan Tn.A yang
semakin bingung
dan fungsi keluarga
tidak berjalan.
2 Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Masala daapay I
Masalah Dapat ubah jika segera di
Diubah lakukan terapi
d. Mudah: 2 keluarga untuk
e. Sebagian: 1 komunikasi yang
f. Tidak Dapat : lebih leluasa..
0
3 Potensial Masalah 1 1 1 x 1 =1 Potensial masalah
Untuk Dicegah untuk dicegah
d. Tinggi: 3 cukup karena
e. Cukup: 2 segera perlu
f. Rendah: 1 membentuk
komunikasi
keluarga yang baik
4 Menonjolnya 2 1 2x1=1 Masalah harus
Masalah segera di tangani
a. Segera: 2 untuk memperbaiki
b. Tidak Perlu komunikasi.
Segera: 1
c. Tidak
Dirasakan: 0
TOTAL SKOR 8 4
3. Gangguan Proses Keluarga Tn.A berhubungan dengan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah kesehatan keluarga skizofrenia.
Skala Bobot
No Kriteria/Nilai ( Nilai Tertinggi ( Tidak Dapat Scoring Pembenaran
Dari Kriteria ) Berubah )
1 Sifat Masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah ini telah
a. Actual: 3 terjadi didalam
b. Resiko: 2 keluarga Tn.A, jika
c. Sejahtera: 1 dibiarkan maka
akan memperburuk
komunikasi
2 Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat
Masalah Dapat diubah sebagian
Diubah dengan melakukan
a. Mudah: 2 peningkatan proses
b. Sebagian: 1 keluarga Tn.A
c. Tidak Dapat :
0
3 Potensial Masalah 1 1 1/3 x 1 = 1/3 Potensial masalah
Untuk Dicegah untuk dicegah
a. Tinggi: 3 rendah dikarenakan
b. Cukup: 2 masalah telah
c. Rendah: 1 dirasakan oleh
keluarga
4 Menonjolnya 2 1 2/2x1= 1 Keluarga Tn.A
Masalah merasakan sebagai
d. Segera: 2 masalah dan perlu
e. Tidak Perlu segera diatasi
Segera: 1
f. Tidak
Dirasakan: 0
TOTAL SKOR 7 3 1/3
INTERVENSI KEPERAWATAN

N Tujuan Kriteria evaluasi


Diagnosa Keperawatan Rencana tindakan
o umum khusus Kriteria Standtar
1 Penurunan Koping Keluarga T n.A Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu Dukungan koping kelurga (
berhubungan dengan ketidakmampuan kunjungan selama kunjungan selama 2 x menjelaskan dan I.09260, hal 28 )
keluarga dalam mengenal masalah satu minggu 30 menit keluarga mengenal masalah
kesehatankeluarga di diharapkan status mampu mengenal kesehatan keluarga OBSERVASI
buktikandenganNy.Bmengatakankhawatird koping keluarga masalah penurunan yang di alami Tn.A 1. Identifikasi respons
enganrespon dan omongantetanggajika tau membaik dengan koping keluarga emosional terhadap
Tn.Asakitskizofrenia, kriteria hasil : dengan kriteria hasil : Psikomotor Keluarga mampu kondisi saat ini
KeluargamalumembawaTn.Mkeluarrumah, 1. Kepuasan 1. Keluarga puas melakukan tindakan 2. Identifikasi pemahaman
TN. A tidak di terhadap terhadap perilaku perawatan pada Tn tentang keputusan
ajakkomunikasikarenabicaratidakjelas, perilaku bantuan yang A dengan perawawatan
Tn.Atidak di perhatikan dan di abaikan, bantuan diberikan oleh skizofrenia dengan 3. Identifikasi kesesuaian
Tidakmelakukanpengobatanke Rs anggota keluarga lain menggunakan saran antara harapan pasien,
denganalasantidak punya uang. keluarga 2. Keluarga mampu dan fasilitas keluarga, dan tenaga
lain mengenal koping kesehatan yang ada kesehatan
meningkat keluarga 4. Identifikasi beban
2. Keterpapa 3. Keluarga mampu Kognitif Pengetahuan prognosis secara
ran mengemabalikan keluarga meningkat psikologis
informasi perasaan rasa sehingga dapat
meningkat diabaikan terdapa menjalankan TERAPEUTIK
Tn A perrawatan
kesehatan
3. Perasaan 4. Keluarga mampu 1. Dengatkan masalah
diabaikan menekan perasaan perasaan dan pertanyaan
menruun depresi yang di keluarga
4. Perasaan rasakan oleh Tn A 2. Terima nilai-nilai keluarga
tertekan 5. Keluarga mampu dengan cara yang tidak
(deprtesi) mengenal gejala menghakimi
menurun yang dialami Tn 3. Diskusikan rencana medis
5. Gejala A dan perawatan
psikosoma 4. Fasilitasi pengungkapan
tis perasaan antara pasien dan
menurun keluarga atau antar
anggota keluarga

EDUKASI
1. Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
2. Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang
bersedia

KOLABORASI
1. Rujuk untuk terapi
keluarga , jika perlu
2 GangguanKomunikasi Verbal khususnya Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu Promosi komunikasi, deficit
pada kunjungan selama kunjungan 2x 30 menggunakan bicara (I.13492, Hal 373)
Tn.Aberhubungandenganketidakmampuan satu minggu menit keluarga metode komunikasi
keluargadalammengenalmasalahkesehatank diharapkan mampu meningkatkan alternative OBSERVASI
eluarga di komunikasi komunikasi verbal Tn. 1. Monitor kecepatan,
buktikandenganKeluargamengatakantidak verbal meningkat A dengan kriteria Psikomotor Keluarga mampu tekanan, kuantitas,
mampumengungkapkanperasaansecaralelu dengan kriteria hasil: berkomunikasi volume, dan diksi bicara
asasehinggaantarkeluargaTn.A, Ny.B dan hasil : 1. Keluarga dengan Tn.A 2. Monitor proses kognitif,
anaktidakadakomunikasitentangapa yang 1. Kemampu mampu anatomis, dan fisiologis
menjadimasalah masing-masing keluarga, an bicara berkomunikasi Kognitif Pengetahuan yang berkaitan dengan
MenarikDirisulit dan meningkat dengan keluarga mengenai bicara (mis, memori,
mempertahankankomunikasi, 2. Kemapuan menggunakan cara berkomunikasi pendengaran, dan bahasa)
Tn.Amenunjukanrespon yang tidaksesuai, mendenga metode sehingga dapat 3. Identifiaksi perilaku
Tn.Aberbicaratidakadakontakmata, r komunikasi berkomunikasi emosisonal dan fisik
Keluargakurangkomunikasi dan meningkat alternative dengan Tn.A sebagai bentuk
perhatiankepadaTn.A dan 3. Kesesuaia dengan Tn.A komunikasi
keluargaseringmengabaikankarenaTn.Aber n ekspresi 2. Keluarga
bicaratidakjelas., Kurang wajah/tub mampu TERAPEUTIK
pemahamankomunikasidariTn.A uh memahami 1. Gunakan metode
meningkat perilaku komunikasi alternative
4. Pemaham emosisonal (mis, menulis, mata
an seperti berkedip, papan
komunika ekxpresi wajah komunikasi dengan
si atau tubuh gambar dan huruf, isyarat
membaik sebagai bentuk tangan dan computer)
komunikasi 2. Sesuaikan gaya
dari Tn.A komunikasi dengan
kebutuhan
3. Ulangi apa yangh
disampaikan pasien

EDUKASI
1. Anjurkan berbicara
perlahan
2. Ajarkan pasien dan
keluarga proses kognitif,
anatomis, dan fisiologhis
yang berhubungan dengan
kemampuan bicara

KOLABORASI
1. Rujuk ke ahli patologi
bicara atau terapis

3 Gangguan Proses Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu promosi proses efektif keluarga
KeluargaTn.Aberhubungandengandengank kunjungan selama kunjungan 2x 30 menggunakan
etidakmampuankeluargadalammengenalma satu minggu menit keluarga kemampuan untuk OBSERVASI
salahkesehatankeluarga di diharapkan proses mampu meningkatkan menganal masalah 1. Identifikasi tipe proses
buktikandenganKeluargamengatakantidak keluarga mengenal masalah kesehatan kelaurga keluarga
mampuberadaptasidengansituasiTn.A yang membaik dengan kesehatan kelaurga beradaptasu dengan 2. Identifikasi maslaah atau
mengalamisakit mental skizofrenia., kriteria hasil : beradaptasi dengan Tn A gangguan daslam proses
Keluargamengatakantidakmampumengung 1. Kemampu kriteria hasil : keluarga
kapkanperasaansecaraleluasasehinggaantar an 1. Keluarga Psikomotor Keluarga mampu 3. Identifikasi kebutuhan
keluargaTn.A, Ny.B dan keluarga mampu beradaptasi dengan perawatan mandiri
anaktidakadakomunikasitentangapa yang berkomuni berkomunikasi Tn A dirumah untuk klien dan
menjadimasalah masing-masing keluarga, kasi secraa secara terbuka tetap beradaptasi dengan
Tidakadakomunikasi yang terbuka di terbuka diantara Kognitif Pengetahuan pola hidup berkeluarga
antaraanggotakeluarga, diantara kelurga inti kelaurga menganai
Keluargajarangberdoa, keluarga dan keluarga cara beradaptasi TERAPEUTIK
Tidakmemanfaatkanfasilitas Kesehatan, lain lainnya sehingga dapat 1. Pertahankan imteraksi
karenamerasasakitdapatsembuhsendiri dan meningkat 2. Keluarga beradaptasi dengan yang berkelanjutan dengan
malumembawaTn.Akeluarrumah 2. Kemampu mampu Tn.A anggota keluarga
an memenuhi 2. Fasilitasi anggota
keluarga kebutuhan keluaraga melakukan
memenuhi emosianal kunjungan rumah sakit
kebutuhan yang di hadapi 3. Motivasi keluarga untuk
emosiaona oleh Tn A melakukan aktivitas
l anggota 3. Keluarga bersama seperti makan
keluarga mampu bersama, berdiskusi
meningkat menudukung bersama keluarga
3. Aktivitas Tn A untuk
menuduku menumbuhkan EDUKASI
ng rasa percaya 1. Jelaskaan strategi
pertumbuh diri mengembalikan kehidupan
an anggota 4. Keluarga keluarga yang normal
keluarga mampu kepada anggota keluarga
meningkat memberikan 2. Diskusikan dfukungan
4. Sikap sikap respek sosial dari sekitar keluarga
resepk terhadap 3. Latih keluarga manajemen
terhadap anggota waktu jika perawtaan
anggota keluarga dirumah dibutuhkan
keluarga 5. Keluarga
meningkat mampu
5. Minat menumbuhkan
keluarga minat positif
untuk kepada Tn A
melkauka
n aktivitas
yang
positif
meningkat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO NO. TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF


DX DAN WAKTU
1 1 26 November Menanyakan kepada Ny.B, Sdr. J, dan Nn. D apa yang di rasakan saat mengetahui Tn. A sakit KEKE
2021 skizofrenia?
08.00 Respon:
- Ny.B mengatakan sedih karena suaminya seperti orang sakit jiwa dan hilangnya peran pencari
nafkah sehingga ekonomi turun.
- Sdr. J mengatakan sedih karena ayahnya terkadang tidak mengenalinya dan seperti orang sakit
jiwa.
- Nn.D mengatakan ingin marah, karena kondisi ayahnya seperti orang gila dan malu jika temna-
temannya tau.
08.05 Menanyakan kepada Ny.B apakah memahami bagaimana perawatan skizofrenia KEKE
Respon:
- Ny.B mengatakan tidak tahu, namun Tn.A sempat di bawa ke rumah sakit, dan di anjurkan
terapi, namun tidak di lakukan keluarga karena mamikirkan biaya.

08.07 Menanyakan kepada Ny. B apakah harapan beliau dengan hadirnya perawat di rumah? KEKE
Respon:
- Ny.B mengatakan ingin di ajarkan tentang ap aitu penyakit skizofrenia dan cara
pengobatannya.
08.09 Menyakan apa yang menjadi beban dari keluarga dengan masalah Kesehatan yang di alami Tn.A KEKE
Respon:
- Ny.B mengatakan kurangnya pendapatan keluarga
- Kurang komunikasi dengan Tn.A
- Sres karena Sakit Tn.A
08.10 Bercerita dengan Ny.A dengan pembahasan masalah keluarganya. KEKE
Respon:
- Ny. A mengatakan malu dengan penyakit yang di alami suaminya, karena terlihat seperti orang
gila.
- Ny.A mengatakan semenjak Tn.A sakit keadaan ekonomi keluarga menurun.
- Ny.A mengatakan jarang komunkasi dengan Tn.A karena terkadang Tn.A tidak jelas berbicara
08.15 Menerima nilai keluarga dengan baik tanpa mengahkimi KEKE
Respon:
- Perawat mengatakan hal yang di lakukan Sudah benar dengan merawat Tn.A. Untuk lebih
benar lagi saya akan memberikan pengajaran tentang skizofrenia sehingga keluarga lebih bisa
mengerti jika Tn.A berbicara tidak jelas dan agar tetap melakukan komunikasi dengan Tn.A
08.17 Mendiskusikan rencana medis dan perawatan Tn.A yaitu dengan membantu keluarga mengurus BPJS KEKE
agar alaan tidak melakukan pengobatan kepada Tn.A karena faktor ekonomi (tidak punya uang) tidak
terjadi lagi dan Tn.A bisa mendapat pengobatan dan terapi.
Respon:
- Keluarga mengatakan bersedia untuk mengurus BPJS
08.20 Memfasilitasi pengungkapan perasaan antar pasien dan keluarga dengan mengumpulkan semua KEKE
keluarga di satu ruangan untuk saling berbicara dan komunikasi tentang permasalahnnya.
Respon:
- Keluarga berkumpul dan komunkasi tentang apa yang di rasakan seat ini.
08.22 Menginformasikan kemajuan pasien secara berkala KEKE
Respon:
- Tn.A belum melakukan pengobatan dan terapi, jadi perawat belum melakukan informasi
keadaan pasien secara berkala. Hal ini akan di laporkan setelah di lakukan terapi
08.3 Menginformasikan fasilitas perawatan Kesehatan yang bersedia KEKE
Respon:
- Fasilitas Kesehatan yang bersedia adalah Rs. Widya mandala dan keluarga mengatakan
bersedia.

08.25 Melakukan rujukan kepada keluarga untuk melakukan terapi keluarga dengan rencana Pendidikan KEKE
Kesehatan yang akan di berikan perawat
Respon:
- Keluarga mengatakan bersedia untuk melakukan terapi dan Pendidikan kesehatan
2 Memonitor proses kognitif,anatomis,dan fisiologis yang berkaitan dnegan bicara (mis. memori, KEKE
pendengaran,dan Bahasa)
R: keluarga mengatakan dalam berbicara pasien masih pelan dan sedikit mampu untuk
mengingat,serta perdengaran masih kurang
Mengidentifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
R: Keluarga mengatakan perlahan mampu menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
selalu
menunjukkan ekpresi marah saat sedang ada masalah
Menggunakan metode komunikasi alternatif (mis. menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan
gambar dan huruf, isyarat tangan, dan computer)
Mengajarkan kepada keluarga tetang metode alternatif berkomunikasi dengan berbicara, misalnya
dengan menulis atau bahasa non verbal
R: keluarga mengatakan dapat mengetahui metode alternative dalam berkomunikasi dengan berbicara
yang baik mampu berbicara dengan baik dengan metode alternative berkomunikasi yang baik dan
sopan.
3 Mengidentifikasi masalah atau gangguan dalam proses keluarga KEKE
Respon:
- Keluarga mengatakan tidak mengetahui masalah Kesehatan dariTn.A . Mereka berpikir Tn. A
sedang sakit jiwa atau stress. Dan keluarga mengatakan tidak mengetahui gejala penyakit yang
di alami Tn.A
Mengidentifikasi kebutuhan perawatan mandiri dirumah untuk klien dan tetap beradaptasi dengan pola KEKE
hidup berkeluarga
Respon:
- Keluarga tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit.
Mempertahankan imteraksi yang berkelanjutan dengan anggota keluarga KEKE
Respon:
- Keluarga dapat melakukan interaksi seperti berbicara, tukar menukar gagasan, mengirim dan
menerima informasi, membagi pengalaman, bekerjasama dengan orang lain sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mendiskusikan dukungan sosial dari sekitar keluarga KEKE
Respon:
- Dapat berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan individu
yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai
Melatih keluarga manajemen waktu jika perawataan dirumah dibutuhkan KEKE
Respon:
- Manajemen waktu merupakan salah satu skill yang banyak dibutuhkan di dunia kerja.
Karenanya pelajar perlu mempersiapkan diri dengan melatih kemampuan ini. Seperti membuat
batasan-batasan , menulis jadwal, kerjakan tugas sedini mungkin
2 1 30 November Menanyakan kepada Ny.B apakah memahami bagaimana perawatan skizofrenia KEKE
2021 Respon:
08.00 - Ny.B mengatakan sudah paham mengenai penyakit skizofrenia yaitu Skizofrenia adalah
gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Penderita
skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan
perilaku.persis seperti yang di alami suaminya.
08.06 Bercerita dengan Ny.A dengan pembahasan masalah keluarganya. KEKE
Respon:
Ny. A mengatakan tdiak akan malu dengan penyakit yang di alami suaminya, karena skizofrenia
sebenarnya bukan orang gila. Dan ingin mejalin komunikasi agar suaminya bisa segera sembuh.

08.10 Menginformasikan kemajuan pasien secara berkala KEKE


Respon:
Tn.A melakukan pengobatan dan terapi,Tn.A tidak mengalami delusi dan omong dengan jelas.
08.15 Melakukan rujukan kepada keluarga untuk melakukan terapi keluarga dengan rencana Pendidikan KEKE
Kesehatan yang akan di berikan perawat
Respon:
Keluarga mengatakan bersedia untuk melakukan terapi dan Pendidikan kesehatan
08.20 Memfasilitasi pengungkapan perasaan antar pasien dan keluarga dengan mengumpulkan semua KEKE
keluarga di satu ruangan untuk saling berbicara dan komunikasi tentang permasalahnnya.
Respon:
Keluarga berkumpul dan komunkasi tentang apa yang di rasakan seat ini.
2 Meningkatkan personal hygiene dan penampilan diri KEKE
Meningkatakan upaya keluarga dalam personal hygiene dengan memotivasi dan menjelaskan personal
hygiene
1.Membersihkan diri (mandi, mencuci tangan, dan membersihkan bagian tubuh atau pakaian kotor).
2.Mengonsumsi makanan sehat, bersih dan bebas dari kotoran atau bibit penyakit.
3.Menerapkan gaya hidup sehat dan teratur
4.Menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan jasmani
5.Menghindari dan mencegah kontak dengan sumber penyakit
6.Menciptakan ruang lingkup bersih dan sehat seperti kamar mandi bersih, sumber air bersih, udara
bersih dan lain sebagainya
7.Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
R: keluarga mengatakan dapat memahami upaya personal hygiene yang dilakukan
Mengulangi apa yang disampaikan pasien
Mengulangi apa yang disampaikan pasien untuk berbicara pelan agar pesan yang disampaikan bisa
dimengerti
R: Keluarga mengatakan Sulit memahami komunikasi yang baik,Verbalisasi tidak tepat,Sulit
menyusun kalimat,Sulit menghubungkan kata-kata
Meningkatkan personal hygiene dan penampilan diri KEKE
R: Keluarga mengatakan dalam meningkatkan personal hygiene keluarga mampu berpenampilan yang
bersih dan rapi
Mengajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berhubungan dengan
kemampuan bicara
R: Keluarga mengatakan An.C sedikit mampu bicara dengan benar,mulai mampu menghubungkan
kata-kata
Menganjurkan berbicara perlahan
Melakukan komunikasi dengan menatap mata klien agar klien paham dengan apa yang kita sampaikan
R: keluarga mengatakan verbalisasi kurang tepat, Respon An.C tidak sesuai saat diajak berbicara
Mendukung keterampilan komunikasi KEKE
R: Keluarga mengatakan keterampilan sudah cukup baik
Mendukung respon anti-kekerasan dalam menyelesaikan konflik KEKE
R: keluarga mengatakan dalam penyelesaian konflik sudah mampu menyelesaikan dengan baik dalam
keluarga maupun dengan orang lain
Mendukung perkembangan dan pertahankan hubungan social
R: keluarga mengatakan dapat mempertahankan hubungan sosial yang baik dengan orang dan keluarga
akan selalu mendukung perkembangan
Memonitor proses kognitif,anatomis,dan fisiologis yang berkaitan dnegan bicara (mis.
memori,pendengaran,dan Bahasa)
Melakukan pengkajian tentang proses kognitif,anatomis dan fisiologis dengan kemampuan
berbicara(misalnya; memori, pendengaran dan bahasa)
R: keluarga mengatakan dalam berbicara pasien masih pelan dan belum mampu
untuk
mengingat,serta perdengaran yang kurang.
Mengidentifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi R: perilaku emosional
belum mampu menyesuaikan dalam berkomnikasi
Menggunakan metode komunikasi alternatif (mis. menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan
gambar dan huruf, isyarat tangan, dan computer)
Mengajarkan kepada keluarga tetang metode alternatif berkomunikasi dengan berbicara, misalnya
dengan menulis atau bahasa non verbal
R: keluarga mengatakan dapat mengetahui metode alternative dalam berkomunikasi dengan berbicara
yang baik
3 Mengidentifikasi masalah atau gangguan dalam proses keluarga KEKE
Respon:
- Keluarga mengatakan tidak mengetahui masalah Kesehatan dariTn.A . Mereka berpikir Tn. A
sedang sakit jiwa atau stress. Dan keluarga mengatakan tidak mengetahui gejala penyakit yang
di alami Tn.A
Mengidentifikasi kebutuhan perawatan mandiri dirumah untuk klien dan tetap beradaptasi dengan pola KEKE
hidup berkeluarga
Respon:
- Keluarga tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit.
Mempertahankan imteraksi yang berkelanjutan dengan anggota keluarga KEKE
Respon:
- Keluarga dapat melakukan interaksi seperti berbicara, tukar menukar gagasan, mengirim dan
menerima informasi, membagi pengalaman, bekerjasama dengan orang lain sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mendiskusikan dukungan sosial dari sekitar keluarga KEKE
Respon:
- Dapat berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan individu
yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai
Melatih keluarga manajemen waktu jika perawataan dirumah dibutuhkan KEKE
Respon:
- Manajemen waktu merupakan salah satu skill yang banyak dibutuhkan di dunia kerja.
Karenanya pelajar perlu mempersiapkan diri dengan melatih kemampuan ini. Seperti membuat
batasan-batasan , menulis jadwal, kerjakan tugas sedini mungkin
EVALUASI

NO NO DX TANGGAL DAN WAKTU EVALUASI PARAF


1 1 26 November 2021 S: KEKE
- Keluarga mengatakan setuju untuk melakukan perawatan pada Tn.A
- Keluarga mengatakan ingin mendapat Pendidikan Kesehatan tentang
skizofrenia
O:
- Kurang ada komunikasi dari keluarga
- Keluarga setuju untuk melakukan pengobatan dengan bantuan BPJS
A: Masalah teratasi sebagian
P:Intervensi yang di lanjutkan
1. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga
2. Informasikan kemajuan pasien secara berkala
3. Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang bersedia
4. Rujuk untuk terapi keluarga , jika perlu .
2 S: KEKE
- Keluarga mengatakan Tn A tidak mampu bicaradengan benar sejak kecil
O:
- Respon Tn A tidak sesuai saat diajak berbicara
- Sulit memahami komunikasi
- Verbalisasi tidak tepat
- Sulit menyusun kalimat
- Sulit menghubungkan kata-kata
- Tidak mampu menggunakan ekspresi wajah atau tubuh selalu menunjukkan
ekpresi marah saat sedang sedih maupun senang
A: Masalah keperawatan Gangguan Komunikasi Verbal belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor kecepatan,tekanan,kuantitas,volume,dan diksi bicara
- Monitor proses kognitif,anatomis,dan fisiologisyang berkaitan dnegan bicara
(mis. memori, pendengaran, dan Bahasa)
- Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai
- bentuk komunikasi Gunakan metode komunikasi alternatif (mis. menulis, mata
berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan, dan
computer)
- Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan
- Ulangi apa yang disampaikan pasien
- Anjurkan berbicara perlahan
- Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis,dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan bicara

- Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis


3 S: KEKE
- KeluargamengatakantidakmampuberadaptasidengansituasiTn.Ayang mengalami
sakit mental skizofrenia.
- Keluarga mengatakan tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa
sehingga antar keluargaTn.A, Ny.B dan anak tidak ada komunikasi tentang apa
yang menjadi masalah masing-masing keluarga.

O:
- Tidakadakomunikasi yang terbuka di antaraanggotakeluarga.
- Keluarga jarang berdoa
- Tidak memanfaatkan fasilitas Kesehatan, karena merasa sakit dapat sembuh
sendiri dan malu membawa Tn.A keluar rumah.

A: Masalah gangguan proses keluarga kepada Tn.A belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan no.2,3,4,5

2 1 30 November 2021 S: KEKE


- Kelarga pasien mengatakan mengerti ap aitu skizofrenia
- Keluarga mengatakan akan menjalin komunikasi guna cepat proses
penyembuhan Tn.A
O:
- Komunikasi keluarga terjalin baik
- keluarga bersedia mengikuti Pendidikan Kesehatan tentang skizofrenia
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
2 S: KEKE
- Keluarga mengatakan Tn A tidak mampu bicaradengan benar sejak kecil
O:
- Respon Tn A tidak sesuai saat diajak berbicara
- Sulit memahami komunikasi
- Verbalisasi tidak tepat
- Sulit menyusun kalimat
- Sulit menghubungkan kata-kata
- Tidak mampu menggunakan ekspresi wajah atau tubuh selalu menunjukkan
ekpresi marah saat sedang sedih maupun senang
A: Masalah keperawatan Gangguan Komunikasi Verbal teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor proses kognitif,anatomis,dan fisiologisyang berkaitan dnegan bicara
(mis. memori, pendengaran, dan Bahasa)
- Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagaibentuk komunikasi
- Gunakan metode komunikasi alternatif (mis.
menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat
tangan, dan computer)
- Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan
- Ulangi apa yang disampaikan pasien
- Anjurkan berbicara perlahan
- Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis,dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan bicara

- Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis


3 S: KEKE
- Keluarga mengatakan mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa sehingga
antar keluargaTn.A, Ny.B dan anak ada komunikasi tentang apa yang menjadi
masalah masing-masing keluarga.

O:
- Komunikasi yang terbuka di antara anggota keluarga.
- Keluarga berdoa setiap hari
- Keluarga memanfaatkan fasilitas Kesehatan,untuk Tn.A

A: Masalah gangguan proses keluarga kepada Tn.A teratasi

P: Intervensi dihentikan
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

A. ANALISA : - Faktor Kesehatan


SITUASI Dari hasil survey di keluarga Tn M terjadi peningkatan
penderita penyakit Skizofrenia sebesar 48,16%.
- Faktor Predeposisi
Keluarga Tn M mengatakan belum mengetahui tentang
penyakit Skizofrenia lebih dalam dan cara penanganannya.
Dari survey, sebagian besar keluarga Tn M bekerja sebagaii
pegawai, dan jenjang pendidikan warga rata-rata pada Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
- Faktor Pemungkin
Tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan klinik
lumayan dekat berada pada jarak yang dapat di jangkau dari
rumah dengan cara jalan kaki
- Faktor Penguat
Tenaga kesehatan yang bertugas pada puskesmas Simokerto
kecamatan Sawahan tidak terlalu aktif bahkan tidak pernah
memberikan penyuluhan atau kunjungan ke rumah untuk
menjelaskan pengertian penyakit Skizofrenia dan cara
pencegahannya kepada keluarga

B. Pokok Bahasan Skizofrenia


C. SASARAN : Keluarga Tn M
D. TEMPAT : Kediaman Tn M
E. HARI, : Rabu,24 November 2021
TANGGAL Pukul 08.00 s/d 08.30. (30 menit)
WAKTU
F. STANDAR KOMPETENSI (Tujuan Umum Pendidikan Kesehatan/Tujuan Jangka
Panjang):
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga mampu


dan memahami pada penderita Skizofrenia
G. KOMPETENSI DASAR (Tujuan Khusus Pendidikan Kesehatan/Tujuan Jangka Pendek )
agar keluarga Tn M penderita Skizofrenia dapat mengetahui:
1. Menjelaskan kembali pengertian Skizofrenia
2. Menyebutkan kembali klasifikasi Skizofrenia
3. Menjelaskan kembali penyebab Skizofrenia
4. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Skizofrenia
5. Menyebutkan kembali komplikasi Skizofrenia
6. Menjelaskan kembali penatalaksanaan Skizofrenia
H. SUB POKOK BAHASAN (Pokok Materi)
1. Apa pengertian Skizofrenia?
2. Apa saja klasifikasi Skizofrenia?
3. Apa saja penyebab Skizofrenia?
4. Apa saja tanda dan gejala Skizofrenia?
5. Apa saja komplikasi Skizofrenia?
6. Bagaimana penatalaksanaan Skizofrenia?

I. METODE PENDIDIKAN KESEHATAN: Ceramah dan Demonstrasi

J. MEDIA YANG DIGUNAKAN:


1. Leaflet
2. Powerpoint
K. URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TAHAP URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA


I 1. Memberi salam pembukaan Ceramah PowerPoint
Pendahuluan
2. Memperkenalkan diri
(Membuka
Pertemuan) 3. Menjelaskan maksud dan tujuan
5menit
pertemuan dan topik yang akan
dibahas
4. Menjelaskan metode yang digunakan
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

5. Memberitahukan waktu yang akan


digunakan
II Ceramah, Power Point,
Menyampaikan Demonstrasi Leaflet
1. Menjelaskan materi
isi materi
20 enit 1. Pengertian Skizofrenia
2. Klasifikasi Skizofrenia
3. Penyebab Skizofrenia
4. Tanda dan gejala Skizofrenia
5. Komplikasi Skizofrenia
6. Penatalaksanaan Skizofrenia
2. Memberi kesempatan audiance untuk
bertanya
III Menayakan 3 pertanyaan kepada audiance - Daftar
Evaluasi pertanyaan
1. Pengertian Skizofrenia
5 menit
2. Klasifikasi Skizofrenia
3. Tanda dan gejala Skizofrenia
IV Meringkas materi yang telah - -
Penutup
disampaikan (bisa dengan cara
megajak bersama audiance, atau
menunjuk salah satu/beberapa
audiance untuk merangkum)
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

M. EVALUASI:
1. Evaluasi structural :
a. Kontrak waktu dengan keluarga untuk melakukan kegiatan penyuluhan terkait
penjelasan Skizofrenia
b. Ketersedian tempat pada rumah Tn M
c. Ketersediaan media cetak berupa leaflet
2. Evaluasi proses
a. Minat, semangat dan antusias serta perhatian dari keluarga dalam proses penyuluhan
b. Keaktifan warga untuk menambah pengetahuan dengan bertanya dan menjawab
pertanyaan yan diberikan dari pembawa materi
c. Keluarga mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
d. Dari 3 pertanyaan warga mampu menjawab 2 pertanyaan dengan lengkap dan benar, 1
pertanyaan yang disebutkan tidak lengkap
3. Evaluasi hasil
a. Pertanyaan 1 : apa pengertian dari Skizofrenia?
Jawaban : Gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan
komunikasi. Penderita skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, kekacauan
berpikir, dan perubahan perilaku.

b. Pertanyaan 2 : apa tanda dan gejala Skizofrenia?

Jawaban : Gejala skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yakni gejala positif dan gejala
negatif. Gejala positif ditandai dengan perubahan persepsi yang mengakibatkan
penderita berperilaku tidak wajar. Gejala tersebut bisa berupa halusinasi, delusi
(waham), atau perilaku tidak normal.

Sementara itu, gejala negatif ditandai dengan ketidakmampuan penderita dalam


bersosialisasi. Gejala ini ditandai dengan kecenderungan penderita yang menarik diri
dari pergaulan dan tidak peduli dengan penampilan.

Penyebab skizofrenia sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, ada faktor yang
diduga dapat meningkatkan terjadinya skizofrenia, di antaranya faktor genetik dan
pengaruh lingkungan.

c. Pertanyaan 3 : komplikasi skizofrenia?


PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Jawaban : Komplikasi schizophrenia jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah fisik,
emosi, dan perilaku yang ekstrim yang mempengaruhi setiap area kehidupan orang tersebut.
Diagnosis yang cepat dan mematuhi rencana perawatan terperinci sangat penting untuk
menjalani kehidupan yang normal dan bahagia. Komplikasi dan efek skizofrenia yang tidak
diobati meliputi:

• Substance use disorder, misalnya merokok, alcohol use disorder atau amphetamine and
cocaine use disorder
• Efek samping antipsikotik: distonia, sindrom kolinergik, hipotensi postural, parsikonism
• Komplikasi psikiatri: depresi, melukai diri sendiri, bunuh diri
• Komplikasi sosial: tunawisma, ketidakmampuan bekerja atau sekolah, kemiskinan, fobia
dan isolasi sosial, menjadi korban perilaku agresif oleh orang lain, pemasungan
• Kematian
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

URAIAN MATERI
A. Definisi
Gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi.
Penderita skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan
perilaku.

B. Etiologi

Penyebab skizofrenia sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, ada faktor yang diduga
dapat meningkatkan terjadinya skizofrenia, di antaranya faktor genetik dan pengaruh
lingkungan.

C. Gejala

Gejala skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yakni gejala positif dan gejala negatif.
Gejala positif ditandai dengan perubahan persepsi yang mengakibatkan penderita
berperilaku tidak wajar. Gejala tersebut bisa berupa halusinasi, delusi (waham), atau
perilaku tidak normal. Sementara itu, gejala negatif ditandai dengan ketidakmampuan
penderita dalam bersosialisasi. Gejala ini ditandai dengan kecenderungan penderita yang
menarik diri dari pergaulan dan tidak peduli dengan penampilan.

D. Komplikasi Skizofrenia

Komplikasi schizophrenia jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah fisik, emosi, dan
perilaku yang ekstrim yang mempengaruhi setiap area kehidupan orang tersebut. Diagnosis
yang cepat dan mematuhi rencana perawatan terperinci sangat penting untuk menjalani
kehidupan yang normal dan bahagia. Komplikasi dan efek skizofrenia yang tidak diobati
meliputi:

• Substance use disorder, misalnya merokok, alcohol use disorder atau amphetamine and
cocaine use disorder
• Efek samping antipsikotik: distonia, sindrom kolinergik, hipotensi postural, parsikonism
• Komplikasi psikiatri: depresi, melukai diri sendiri, bunuh diri
• Komplikasi sosial: tunawisma, ketidakmampuan bekerja atau sekolah, kemiskinan, fobia
dan isolasi sosial, menjadi korban perilaku agresif oleh orang lain, pemasungan
• Kematian

E. Penatalaksanaan
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

tata Laksana Farmakologi

Obat-obat yang dapat digunakan untuk pasien schizophrenia adalah berasal dari golongan
antipsikotik. Golongan obat ini dianggap dapat mengendalikan gejala dengan mempengaruhi
neurotransmiter dopamin di otak. Tujuan pengobatan dengan antipsikotik adalah untuk secara
efektif mengontrol tanda dan gejala schizophrenia dengan dosis serendah mungkin.[5]

Golongan Antipsikotik Generasi Pertama

Antipsikotik generasi pertama ini memiliki efek samping neurologis yang sering terjadi berupa
tardive dyskinesia yang mungkin reversibel ataupun ireversibel. Antipsikotik generasi pertama
meliputi:

• Fluphenazine : 2,5-10 mg/hari dikonsumsi 2-3 kali sehari dengan dosis maksimum 40
mg/hari
• Haloperidol : 0,5-2 mg dikonsumsi 2-3 kali sehari dengan dosis maksimum 30 mg/hari
• Perphenazine : 4-8 mg dikonsumsi 3 kali sehari dengan dosis maksimum 64 mg/hari

Antipsikotik golongan ini memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan
antipsikotik generasi kedua tetapi dengan risiko efek samping yang lebih besar. Hal ini dapat
menjadi pertimbangan jika diperlukan pengobatan jangka panjang. [5]

Golongan Antipsikotik Generasi Kedua

Obat generasi kedua ini lebih baru dan umumnya lebih disukai karena risiko efek samping yang
lebih kecil dibandingkan dengan generasi pertama. Antipsikotik generasi kedua meliputi:

• Risperidone : 1 mg dikonsumsi 2 kali sehari dengan dosis maksimum 16 mg/hari


• Paliperidone : 6 mg dikonsumsi 1 kali sehari dengan dosis maksimum 12 mg/hari
• Olanzapine : 5-10 mg dikonsumsi 1 kali sehari dengan dosis maksimum 20 mg/hari
• Clozapine : 12,5 mg dikonsumsi 1-2 kali sehari dengan dosis maksimum 900 mg/hari [5]

Terdapat risiko idiopatik untuk mengalami agranulositosis pada penggunaan clozapine sehingga
tes hematologi rutin harus dilakukan untuk memonitor risiko efek samping ini.

Antikolinergik

Golongan antikolinergik seperti benztropin, trihexyphenidyl, dan diphenhydramine, sering


digunakan bersama dengan agen antipsikotik untuk mencegah terjadinya gerakan distonik atau
untuk mengobati gejala ekstrapiramidal (parkinsonism, distonia, akatisia). Golongan
antikolinergik meliputi:

• Benztropin : untuk mengatasi distonia akut adalah 1-2 mg dikonsumsi 2 kali sehari
selama 7-28 hari untuk mencegah gejala timbul kembali
• Trihexyphenidyl : untuk mengatasi gejala akibat penggunaan obat antipsikotik adalah 5-
15 mg dikonsumsi 3-4 kali sehari
• Diphenhydramine : untuk mengatasi parkinsonism yang merupakan salah satu gejala
ekstrapiramidal adalah 25 mg dikonsumsi 3 kali sehari [5]

PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Tata Laksana Psikososial

Selain penggunaan obat-obatan, intervensi psikologis dan sosial (psikososial) juga penting
dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mencegah hospitalisasi
2. Mengurangi atau memastikan gejala pasien stabil
3. Kemandirian: bekerja atau sekolah, setidaknya setengah hari, serta mampu mengurus
keuangan dan pengobatannya sendiri

Kebanyakan individu dengan gangguan ini memerlukan beberapa bentuk dukungan untuk dapat
melakukan kegiatan sehari-harinya. Anjurkan pasien untuk bergabung dengan komunitas
penderita schizophrenia yang dapat membantu pasien untuk dapat memiliki fungsi sosial yang
baik, bekerja, serta membantu dalam situasi krisis.[5]

Psikoterapi

Psikoterapi dapat membantu pasien untuk menormalkan pola pikirnya, belajar untuk mengatasi
stress, mengidentifikasi tanda-tanda schizophrenia serta meminimalisir gejala jika terjadi
kekambuhan. Psikoterapi yang diberikan dapat berupa psikoterapi individu, kelompok, atau
cognitive behavioral therapy (CBT). Psikoterapi juga bermanfaat untuk memastikan pasien tetap
patuh terhadap pengobatannya.[7]

Pelatihan Keterampilan Sosial

Pelatihan ini berfokus pada peningkatan komunikasi dan interaksi sosial serta meningkatkan
kemampuan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.

Terapi Keluarga

Terapi ini memberikan dukungan dan pendidikan bagi keluarga untuk dapat menangani anggota
keluarganya dengan schizophrenia. Terapi yang diberikan bervariasi, meliputi psikoedukasi,
reduksi stres, emotional processing, cognitive reappraisal, dan cara penyelesaian masalah.

Berdasarkan studi, terapi keluarga memiliki dampak positif terhadap pemulihan pasien, serta
peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan yang diberikan.[14]

Rehabilitasi Pekerjaan

Rehabilitasi ini berfokus untuk membantu orang dengan gangguan schizophrenia untuk dapat
mempersiapkan, mencari serta mempertahankan pekerjaannya. Rehabilitasi jenis ini belum
tersedia di Indonesia.

Terapi Elektrokonvulsif

Bagi pasien dewasa dengan schizophrenia yang tidak mengalami perbaikan dengan obat-obatan,
terapi elektrokonvulsif (ECT) dapat dipertimbangkan. Terapi ini juga dapat dipertimbangkan
pada pasien yang mengalami gangguan depresi.
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Lampiran 2

FORMULIR KEHADIRAN PESERTA

NO NAMA NO TELP TTD


PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Anda mungkin juga menyukai