KESIMPULAN

Dalam Perkara

NO 112/Pdt.G/2022/PN Tjk.

Antara

BUN SAK HO

(TERGUGAT)

Melawan

ERNY MARYANA
(PENGGUGAT)
Kepada Yth :
KETUA PENGADILAN NEGERI TANJUNG KARANG
CQ : YANG MULIA MAJELIS HAKIM
Perihal : Kesimpulan Tergugat atas perkara Nomor 112/Pdt.G/2022/PN Tjk.

Yang bertandatangan di bawah ini, bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa :
Nama : BUN SAK HO
Umur : 52 Tahun ( 27 jULI 1969)
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Perum BKP Blok O/135 RT.016 Lk.II Kelurahan Kemiling Permai
Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.
Dalam kedudukannya, disebut sebagai ..........................................................................TERGUGAT.

Sehubungan dengan adanya permohonan Gugatan cerai yang diajukan oleh ERNY MARYANA,
umur 44 tahun, Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, Alamat Perum BKP Blok O/135 RT.016
Lk.II Kelurahan Kemiling Permai Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung Provinsi
Lampung.
dan selanjutnya disebut sebagai ..................................................................................PENGGUGAT.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal, 5 Juli 2022 , dengan ini bertindak untuk dan atas nama
Pemberi Kuasa, dalam kedudukannya sebagai TERGUGAT, perkenankan kami mengajukan
kesimpulan dalam perkara ini.

Sebelum menginjak pada pokok kesimpulan, kami ingin menegaskan kembali bahwa :
1. Bahwa Tergugat tetap berpegang teguh pada dalil-dalil jawaban tergugat dan Duplik tergugat dan
menolak sebagian dalil-dalil dalam duduk perkara yang dijadikan dasar untuk mengajukan
permohonan Gugatan Cerai oleh penggugat, kecuali yang secara tegas dan jelas diakui
kebenarannya oleh tergugat.
2. Bahwa hal-hal yang telah terungkap di persidangan dan telah diakui oleh penggugat atau setidak-
tidaknya tidak secara tegas dibantah kebenarannya oleh penggugat, maka mohon untuk di akui
telah terbukti kebenarannya dan merupakan fakta.

Selain dari dua penegasan di atas, perkenankanlah kami menarik pokok kesimpulan yang menjadi inti
permasalahan sebagai berikut :
a. Bahwa penggugat mengajukan Gugatan Cerai terhadap tergugat, dengan menggunakan dasar atau
landasan sebagaimana dalil dalam duduk perkara, tidak secara spesifik menjelaskan persoalannya
 dengan benar. Sebagian dalil tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat
menjadi fitnah bagi tergugat karena tidak dapat dibuktikan dengan adanya alat bukti yang objektif
yang dapat diakui dan diterima sebagai barang bukti.
b. Dalam duduk perkara sebagaimana dalil gugatan juga mengatakan bahwa pengajuan Gugatan Cerai
karena antara pengugat dengan tergugat sering terjadi pertengkaran, ternyata hanya pernyataan
dalil yang tidak menyebutkan kapan saja terjadinya peristiwa pertengkaran yang dimaksudkan,
dimana lokasi kejadiannya, apa yang menjadi faktor penyebabnya, dan siapa yang menjadi
pemicunya, serta  apa yang menjadi bukti objektifnya. Justru penyebab utama yang sering
disebutkan adalah terkait masalah ekonomi yang dianggap oleh tidak mencukupi kehidupan
Penggugat dan anak-anak para pihak.
c. Bahwa dalil Gugatan Cerai penggugat yang mengatakan sering terjadi pertengkaran bertolak
belakang dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga tidak layak untuk dijadikan alasan sebagai
dasar Gugatan Perceraian, karena hubungan antara penggugat dengan tergugat pada dasarnya baik-
baik saja. Kalaupun tejadi perselisihan yang dikatakannya  sebuah peristiwa pertengkaran, masih
dalam batas kuwajaran yang sangat jarang sekali terjadi dan dalam peristiwa tersebut pemicunya
adalah masalah ekonomi yang tidak mencukupi menurut penggugat.
d. Bahwa hingga saat ini Tergugat masih berusaha untuk terus bangkit dari penyakit Stroke yang
dialaminya dan tetap ingin menjalin hubungan Baik dengan Penggugat maupun anak-anak
Penggugat dan Tergugat meskipun Tergugat sudah berpindah keyakinan.

Berdasarkan kesimpulan yang telah kami uraikan diatas, demi Keadilan dan Kepastian
Hukum, kami memohon Kepada Majelis Hakim yang menangani perkara ini agar
menjatuhkan Putusan yang seadil-adilnya.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat

Suprayetno, S.H.