Makalah Perbedaan Dan Kesetaraan Sosial
Makalah Perbedaan Dan Kesetaraan Sosial
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang
disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir.
Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak
dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia. Kesetaraan dalam derajat
kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata
sosial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat
dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam
kehidupan nyata.
Perbedaan dan Kesetaraan Sosial merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan.
Perubahan sudah, sedang, dan akan terus terjadi, baik dalam kehidupan individu
maupun kehidupan masyarakat.
2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui pengertian dari Perbedaan dan Kesetaraan Sosial.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk Perbedaan dan Kesetaraan Sosial.
Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya Perbedaan dan Kesetaraan Sosial.
Untuk mengetahui usaha yang dilakukan untuk mengatasi Perbedaan dan
Kesetaraan Sosial.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Pengertian stratifikasi sosial
Beberapa definisi stratifikasi sosial dijelaskan sebagai berikut.
1) Pitirim A. Sorokin
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat
hierarki.
2) Max Weber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarki menurut dimensi kekuasaan, previlege, dan prestise.
3) Cuber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di
atas kategori dari hak-hak yang berbeda.
2. Kesetaraan Sosial
Kesetaraan sosial adalah tata politik dimana semua orang yang berada dalam
suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama.
Kesetaraan sosial atau persamaan sosial adalah keadaan dimana semua orang
dalam suatu masyarakat tertentu atau kelompok terisolisasi memiliki stats yang
sama dalam hal tertentu.
3
b. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas
penduduk sendiri,
c. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah-wilayah geografis
(wilayah secara fisik),
d. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
4
a) Mongoloid, dengan ciri-ciri kulit kuning langsat sampai sawo matang,
rambut lurus, bulu badan sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid).
b) Kaukasoid, memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang
sampai coklat kehitam-hitaman dan kelopak mata lurus
c) Negroid, dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan
kelopak mata lurus.
Indonesia didiami oleh bermacam-macam sub ras sebagai berikut.
a) Negrito, yaitu suku bangsa Semang di semenanjung Malaya dan
sekitarnya.
b) Veddoid, yaitu Suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan,
Toala dan Tomuna di Sulawesi.
c) Neo Melanosoid, yaitu penduduk kepulauan kei dan Aru
d) Melayu, yang terdir dari dua :
- Melayu Tua (Proto Melayu), yaitu orang batak, toraja dan dayak
- Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu orang Aceh, Minang, Bugis/Makasar, Jawa,
Sunda dan sebagainya.
5
3) Marga batak toba : nababan, simatupang, siregar
4) Marga batak mandailing : harahap, rangkuti, nasution, batubara,
daulay
5) Masyarakat minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : mandagi,
lasut, tombokan, pangkarego, paat, supit
6) Masyarakat ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasari,
Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw
7) Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain, Fernandes,
Wangge, Da Costa, Leimene, Kleden, De Rosari, Paeira.
d. Diferensiasi agama
Agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci.
1) Komponen-komponen agama
a) Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap tidak rasional yang mampu
menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut dan juga percaya.
b) Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/ gagasan
manusia seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib,
kosmologi, masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-
dewa dan sebagainya.
c) Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan,
dewa-dewa dan roh nenek moyang
d) Tempat ibadah, seperti masjid, gereja, pura, wihara, kuil, klenteng
2) Agama dan masyarakat
Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan
demikian juga masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi interaksi
yang dinamis.
e. Diferensiasi profesi
Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia
sebagai sumber penghasilan atau mata pencahariannya. Diferensiasi
profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada
jenis pekerjaan atau profesinya.
6
g. Diferensiasi asal daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal
daerah atau tempat tinggalnya. Terbagi menjadi :
- Masyarakat desa
- Masyarakat kota
Perbedaan orang desa dengan orang kota antara lain :
- Perilaku
- Tutur kata
- Cara berpakaian
- Cara menghias rumah, dll.
h. Diferensiasi partai
7
mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan
lainnya.
c) Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumber daya
ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup
mendasarnya, tetapi tidak leluasa atau bahkan tidak mampu untuk
itu.
2) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria mata pencaharian
Secara umum dibagi kedalam lima lapisan, yaitu :
a) Golongan elit
b) Golongan professional
c) Golongan semi professional
d) Golongan tenaga terampil
e) Golongan tidak terlatih
3) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
Dibagi menjadi tiga, yaitu :
a) Tipe kasta
b) Tipe oligarkhis
c) Tipe demokratis
4) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria pendidikan
Berdasarkan kriteria pendidikan terdiri dari :
a) Lapisan masyarakat berpendidikan tinggi
b) Lapisan masyarakat berpendidikan menengah
c) Lapisan masyarakat berpendidikan rendah
d) Lapisan masyarakat tuna aksara
5) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial
a) Stratifikasi sosial pada masyarakat feodal
b) Stratifikasi sosial pada masyarakat kasta
c) Stratifikasi sosial pada masyarakat rasial
8
Merupakan proses penyatuan dua unsur yang berbeda sehingga dapat
mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan baik dan seimbang
1) Integrasi Sosial
Merupakan suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling
berbeda dan terapat dalam kehidupan sosial.
2) Integrasi Nasional
a) Proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam
kesatuan wilayah dalam pembentukan suatu identitas nasional
b) Proses penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh
c) Proses memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak
jumlahnya menjadi satu bang sa
Faktor penghambat integrasi sosial dan nasional antara lain :
- Kurangnya toleransi antargolongan
- Keadaan frustasi dalam masyarakat
- Kesenjangan sosial
- Munculnya sikap etnosentrisme dan primodialisme
2. Dampak Stratifikasi Sosial
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya dan dapat juga terjadi secara
disengaja, sehingga stratifikasi sosial dapat menimbulkan dampak positif
maupun dampak negatif.
a. Dampak positif
1) Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakat
2) Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah
b. Dampak negatif
1) Konflik antarkelas
2) Konflik antarkelompok sosial
3) Konflik antargenerasi
E. UPAYA MENCAPAI KESETARAAN SOSIAL
1. Perbedaan Ras
Warga negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebgai warga negara.
Perbedaan ras yang ada hendaknya jangan dijadikan masalah yang mengancam
isintegrasi bangsa.
2. Perbedaan Agama
Adapun fungsi dari lembaga keagamaan adalah sebagai berikut :
Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang
menyangkut keagamaan
9
Media menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi umat dan bangsa
Di Indonesia ada lima lembaga keagamaan yang keberadaannya diakui oleh
pemerintah, yaitu :
a. MUI (Majelis Ulama Indonesia) – Islam,
b. PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) – Kristen,
c. KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia) – Katolik,
d. WALUBI (Perwakilan Umat Budha Indonesia) – Buddha,
e. PHDI (Parisada Hindu Darma Indonesia) – Hindu.
3. Perbedaan gender
Gender adalah jenis kelamin manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Setiap
warga negara baik laki-laki maupun perempuan memiliki kedudukan yang sama.
4. Perbedaan golongan sosial
Golongan sosial adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh ciri tertentu
serta mempunyai ikatan identitas sosial.
5. Perbedaan budaya
Menurut pendapat Selo Soemardjan dan Soelaiman, kebudayaan adalah semua
hasil cipta, rasa dan karsa manusia
Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan antara lain :
Lingkungan
Pertemuan antarbangsa, dan
Kepercayaan yang kuat dan mengakar
6. Perbedaan suku
Suku adalah golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang lebih besar.
Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan
identitas akan kesatuan kebudayaan.
Upaya-upaya dalam membina keserasian
Menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam pergaulan hidup;
Saling menghormati dan menghargai hak-hak orang lain;
Tenggang rasa; dsan
Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
Untuk memperkuat kehidupan harmonis dalam masyarakat dapat menggunakan
indikator sebagai berikut :
a. Kempuan masyarakat melindungi warganya yang di dalam realitasnya
bersifat majemuk baik secara vertikal maupun secara horizontal
b. Partisipasi masyarakat dalam organisasi melalui kegiatan organisasi yang
menjalin hubungan antarwarga masyarakat
c. Kemampuan masyarakat untuk mencegah dan mengelola konflik dengan
cara membangun toleransi melalui pendekatan sistem sosial.
10
HARMONI SOSIAl
Sesuatu yang sesuai dengan keinginan masyarakat umum, seperti keadaan
tertib, teratur, aman dan nyaman dapat disebut sebagai suatu kehidupan
yang penuh harmoni. Harmoni sosial adalah kondisi dimana individu hidup
sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya. Harmoni sosial juga terjadi
dalam masyarakat yang ditandai dengan solidaritas. Agar harmoni sosial dapat
terwujud dalam masyarakat maka, prinsip kesetaraan harus diterapkan ditengah-
tengah differensiasi dan stratifikasi sosial.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Ciri sosial
Merupakan ciri yang terkait dengan peran warga masyarakat dalam bermasyarakat.
Seperti yang sudah diketahui bersama setiap warga masyarakat mempunyai peran
dan tugas berbeda-beda yang berhubungan dengan pekerjaan, profesi ataupun
mata pencaharian sehari-hari baik untuk kepentingan diri sendiri ataupun
kepentingan masyarakat. Pekerjaan, profesi ataupun mata pencaharian yang
dijalani seseorang tak serta merta memperlihatkan terjadinya strata vertikal namun
menunjukkan keragaman bakat dan minat warga masyarakat yang bersifat
horisontal.
- Ciri budaya
Adalah ciri yang terkait adat-istiadat dan kebudayaan yang tumbuh dalam
masyarakat. Tiap bangsa mempunyai adat-istiadat dan kebudayaan berlainan. Di
negara kita saja ada kurang-lebih 200 sistem adat dan budaya sebagaimana bisa
diamati dalam masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Madura, Lombok, Batak, Dayak, dan
suku-suku lainnya. Bila dilihat secara global pastinya sistem adat dan budaya
sangat banyak jumlahnya. Bangsa-bangsa di Asia, Afrika, Australia, Eropa maupun
Amerika pasti memiliki ciri khas yang membuatnya beda dari yang lain.
Kesetaraan sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada
dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama.
Setidaknya, kesetaraan sosial mencakup hak yang sama di bawah hukum, merasakan
keamanan, memperolehkan hak suara, mempunyai kebebasan untuk berbicara dan
berkumpul, dan sejauh mana hak tersebut tidak merupakan hak-hak yang bersifat atau
bersangkutan secara personal. hak-hak ini dapat pula termasuk adanya akses untuk
mendapatkan pendidikan, perawatan kesehatan dan pengamanan sosial lainnya yang
sama dalam kewajiban yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
12
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita haturkan kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan sosiologi
yang berjudul “Perbedaan dan Kesetaraan Sosial harmoni sosial ”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
perbedaan dan kesetaraan sosial di masyarakat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Baubau 3-oktober.2022
13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1. Latar Belakang................................................................................... 1
2. Tujuan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
Kesimpulan.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 12
ii
14