Oleh :
Hellen Melani
18051101002
Oleh :
Hellen Melani
18051101002
Telah Lulus ujian dan Laporan telah diperiksa, diperbaiki dan disetujui oleh dosen
pembimbing.
Menyetujui
Pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
begitu besar penyertaan, bimbingan serta pertolonganNya yang selalu dirasakan setiap
langkah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja lapang dengan
judul “Biometrik Otolit Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni) di Perairan Depan TPI
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada, Ir. Ari B.
Rondonuwu, M.Si, sebagai dosen pembimbing, atas segala arahan dan bimbingan yang telah
diberikan; Teman-teman program studi, serta semua pihak yang telah membantu penulis
Upaya maksimal telah dilakukan, namun penulis menyadari laporan ini belum
sempurna. Namun harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi yang memerlukannya
untuk pembagunan serta pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Perikanan dan
Kelautan.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................3
RINGKASAN..........................................................................................................4
KATA PENGANTAR.............................................................................................5
DAFTAR ISI............................................................................................................6
DAFTAR TABEL....................................................................................................8
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................9
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................10
1. PENDAHULUAN......................................................................................11
1.2. Tujuan.................................................................................................12
2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................13
5.1 Kesimpulan.........................................................................................30
5.2 Saran....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................39
DAFTAR TABEL
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang subur dan paling produktif di
lautan, h1l ini disebabkan oleh kemampuan terumbu untuk menahan nutrien dalam sistem
dan berperan sebagai kolam untuk menampung segala masukan dari luar. Hal ini menjadikan
ekosistem terumbu karang memiliki potensi keragaman spesies penghuninya yang bernilai
ekonoms tinggi. Salah satu penyebab tingginya keragaman spesies ini adalah karena variasi
habitat yang terdapat di terumbu, dan ikan merupakan organisme yang jumlahnya paling
Komunitas ikan karang adalah bagian penting dalam ekosistem terumbu karang
sebagai satu kesatuan ekosistem untuk menjaga keseimbangan antar komponen. Ikan karang
dapat terdiri dari sejumlah spesies yang secara permanen maupun tidak permanen di wilayah
terumbu karang atau sekitarnya, namun secara umum memanfaatkan terumbu karang sebagai
sumber makanan atau tempat memperoleh makanan (Rudi and Muchsin. 2010).
yaitu terdapat ikan karang dari famili Apogonidae, jenis Pterapogon kauderni Koumans,
1933 yang dikenal dengan nama umum banggai kardinal fish dan nama lokal ikan capungan
Ikan ini memiliki keunikan tersendiri ditinjau dari segi tingkah laku, bentuk tubuh,
warna maupun pola hidupnya. Ikan Banggai Cardinal biasanya hidup secara berkoloni
(bergerombol) di antara terumbu karang dan kumpulan bulu babi, setiap gerombol terdiri dari
30 sampai 40 ekor. Selain itu, ikan ini sering terlihat berenang di padang lamun. Ikan
Banggai Cardinal merupakan sumberdaya ikan yang memiliki nilai komersial cukup tinggi
rongga telinga sehingga sering kali disebut juga tulang telinga (Chulin and Chen, 2013;
Jawad et al., 2011; Valinassab et al., 2012). Otolith merupakan organ yang berfungsi
mengatur keseimbangan, pendengaran, koordinasi arah renang, dan orientasi (Bani et al.,
2013; Cabello et al., 2014; Popper et al., 2005;Valinassab et al., 2012;Yilmaz et al., 2014;
Otolit ditemukan pada semua jenis ikan kecuali hiu, pari dan lamprey (Campana,
2004). Otolit tersusun dari kalsium karbonat (CaCo3) sebagai komponen utama, dimana pada
umumnya berbentuk aragonite dan deposit garam yang tersusun sebagai materi protein
anorganik (Cabello et al., 2014; Sadighzadeh et al., 2014; Valinassab et al., 2012). Otolit
menyajikan perekaman secara permanen terhadap sejarah hidup (life history) setiap individu
ikan secara terus menerus (ICES, 2004) dan akan tetap tumbuh sepanjang hidup walaupun
1.2. Tujuan
Ikan kardinal (Apogonidae) sendiri mempunyai 41 genera dan 353 spesies (Allen
and Steene, 1995). Salah satu spesies di antaranya, Pterapogon kauderni merupakan spesies
2011; Allen, 2000; Allen and Donaldson, 2007; Ndobe et al., 2011; Ndobe et al., 2019). Ikan
ini mulai diketahui sejak tahun 1920, dan mulai dikoleksi oleh penggemar ikan hias pada
tahun 1933. Ikan Capungan Banggai mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: bentuk tubuh agak
pipih dengan mata yang besar berwarna hitam dan bentuk mulut terminal dengan ukuran
besar, rahang bawah cenderung menonjol. Ikan Capungan Banggai memiliki dua buah sirip
punggung yang terpisah, dimana pada sirip dorsal yang pertama mempunyai 6 sampai 8 jari-
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Apogonidae
Genus : Pterapogon
berarti sirip atau sayap ; “apo” yang berarti jauh/panjang ; “gon” yang berarti cara memijah
(yang mengerami telur di mulut), sedangkan kata “kauderni” diambil dari salah seorang yang
Pterapogon kauderni memiliki bentuk tubuh kompres, kepala besar, mata besar, dan
mulut lebar. Gigi berbentuk villiform, tidak memiliki gigi taring, dan sisik berukuran besar
berbentuk ctenoid (Koumans, 1933). Sepanjang linea lateralis ditemukan sisik sekitar 25
buah. Sirip punggung (dorsal fin) pertama memiliki 7 jari-jari keras, sedangkan dorsal kedua
memiliki 1 jari-jari keras dan 14 jari-jari lemah. Sirip dubur (anal fin) memiliki 2 jari-jari
keras (duri) dan 13 jari-jari lemah. Genus ini dibedakan dari semua Apogonidae lainnya
Pterapogon kauderni memiliki bentuk badan yang tinggi, bulat pipih; mulut besar,
sampai melewati garis vertikal pertengahan pupil, memiliki dua sirip punggung “dorsal fin”
yang panjang dan indah. Gurat sisi dari ikan banggai kardinal tampak jelas dan lengkap dari
operculum sampai pangkal ekor (Kimura and Matsuura, 2003). Ukuran ikan kecil dimana
panjang total ikan dewasa hanya mencapai panjang total kurang lebih 8 - 10 cm. Sirip ekor
bercabang yang memanjang serta memiliki pola warna yang khas yaitu dasar keperakan agak
kuning kecoklatan dengan garis hitam vertikal dengan bintik-bintik putih/perak kebiruan pada
Populasi ikan ini dapat ditemukan pada daerah lamun “seagrass” dan terumbu
karang dimana banyak terdapat bulu babi dan anemon. Simbiosis dilakukan dengan cara
mengupayakan agar garis hitam pekat pada tubuh mereka membaur membentuk garis lurus
dengan salah satu duri bulu babi yang bertujuan untuk penyamaran dan perlindungan dari
serangan predator. Selain bulu babi, ikan ini juga memiliki tempat perlindungan lain yaitu
anemon laut dengan cara memanfaatkan tubuh mereka yang kecil agar dapat menyelinap di
Selain di perairan Kepulauan Banggai sebagai habitat asli ikan banggai kardinal,
kajian tentang ikan ini juga telah dilakukan di beberapa lokasi lainnya, yaitu di Pelabuhan
Luwuk Provinsi Sulawesi Tengah (Vagelli et al., 2002; Bernardi and Vagelli, 2004; Allen
and Donaldson, 2007, Ndobe et al., 2019), Teluk Palu Provinsi Sulawesi Tengah (Moore and
Ndobe, 2007; Ndobe, et al., 2013), Kabupaten Konawe, Kab. Konawe Selatan dan Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Kusumawardhani, 2019), Selat Lembeh dan Tumbak
Provinsi Sulawesi Utara (Eredmann M.V. and A. Vagelli. 2001, Vagelli and Erdmann 2002;
Menurut Gunawan et al., (2011), ikan Capungan Banggai mengalami kematangan gonad
pertama kali pada ukuran panjang lebih dari 30 mm dan memiliki frekuensi pemijahan
berkisar 28 kali (Hutapea et al., 2009), ikan Capungan Banggai memijah sebanyak dua atau
tiga kali per musim, selanjutnya istirahat dan masa interval pemijahan berkisar 15-20 hari
(Marini 1996). Ikan Capungan Banggai memijah pada malam hari sedangkan pengamatan
Vagelli (1999), ikan Capungan Banggai banyak memijah diantara pukul 10.00-15.00.
Prihatinigsih and Hartati (2012) melaporkan bahwa jumlah telur dalam perut rerata
berkisar 12 dan 124 telur, dan telur yang dierami di dalam mulut rata-rata berjumlah 78 telur.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, jumlah telur yang dihasilkan sekitar 40-60 butir dan
jumlah larva yang berhasil dierami hingga terlepas sebagai rekrut jarang melebihi 20 butir
Menurut (Sugama 2008), ikan Capunga Banggai jantan mengerami telur di dalam
mulut (mouth breeder) selama 5-6 hari sampai telur menetas, setelah itu jantan mulai melepas
anaknya dengan tetap melindungi anaknya di dalam mulut selama 6 sampai 10 hari dan
selama itu ikan puasa karena di dalam mulut ikan masih banyak anaknya, setelah mencapai
ukuran juvenil induk jantan mulai melepas anaknya untuk mencari tempat perlindungan dan
makan.
Makanan utama dari Pterapogon kauderni adalah crustacea jenis udang yang
dengan mencapai sebesar 23%, sementara Polychaeta dan fitoplankton sebagai makanan
tambahan dengan keberadaannya kurang dari 5%. Selain fitoplankton laut, terdapat jenis
fitoplankton air tawar yaitu plagiogramma sp. (Prihatiningsih, P and Hartati, S. T. 2016)
Habitat natural Pterapogon kauderni bisa ditemui di perairan laut dangkal dengan
2005). Riset yang dicoba oleh Ndobe, (2011) menciptakan kalau salinitas yang baik buat
perkembangan P. kauderni ini berkisar 24-26 ppt. Aktivitas budidaya wajib mencermati
aspek salinitas, sebab bila salinitas di dasar ataupun juga di atas dari 24- 26 ppt hingga
mungkin besar ikan ini tidak hendak bertahan hidup. Ikan ini pula hidup dalam wadah
budidaya pada salinitas 24- 26 ppt dengan pH 8, 1 hingga 8, 4 serta temperatur perairan 25
Ikan kardinal banggai Pterapogon kauderni memiliki otolit (sagita). Karena terletak
di dalam telinga sehingga seringkali disebut juga batu telinga (Jawad et al. 2011). Otolit atau
batu telinga merupakan struktur yang konsisten merekam peristiwa harian pada tahap awal
kehidupan dalam kejadian-kejadian tahunan sepanjang hidup seekor ikan. Otolit terbentuk
oleh pengendapan kalsium karbonat yang mengeras, dimana seiring dengan pertumbuhan
ikan, otolit di dalam sacculus bertambah besar. Pengendapan kalsium di sekeliling otolit
kurang rapat pada waktu ikan tumbuh cepat, tetapi pada waktu pertumbuhan lambat maka
setiap tahunnya akan membentuk lingkaran umur, hal ini disebabkan adanya pengendapan
disekeliling batu telinga sehingga membentuk suatu lingkaran (Stevenson and Campana,
1992)
Otolit (Sagita) pada ikan berjumlah satu pasang yang proses pengambilannya dari
dalam kepala ikan lebih sulit serta memiliki kerentanan rusak besar karena tipis dan mudah
patah. Jika pertumbuhannya cepat maka pada otolith akan nampak lingkaran pertumbuhan
yang tipis dan terang. Akan tetapi jika pertumbuhan ikan ini terhambat maka pada otolit akan
Otolit terdiri dari 3 bagian yaitu sagittae, lapillus dan asteriscus (Campana, 2004;
Tuset et al., 2008), dimana sagittae mempunyai ukuran terbesar pada semua ikan, diikuti
asteriscus dan lapillus sebagai yang terkecil (Jawad et al., 2008; Seyfabadi et al., 2014;
Yilmaz et al., 2015). Sagittae relatif lebih mudah dikumpulkan (Bani et al., 2013) dan
memiliki struktur yang lebih stabil dibanding astericus dan lapillus, serta memiliki ciri-ciri
spesifik pada masing - masing spesies (Polito et al., 2011). Oleh karena itu, sagittae telah
digunakan secara luas untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam studi taksonomi
dan identifikasi spesies, sejarah hidup, pertumbuhan dan umur (Campana and Neilson, 1985;
Mongondow Selatan.
Dalam praktek kerja lapang ini alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada
Proses pelaksanaan penelitian dibantu dengan menggunakan alat dan bahan seperti
yang ditampilkan pada Tabel 1. Sampel otolit diambil dengan metode open the hatch (Secor
et al., 1992), yaitu dengan membuat pola potongan dengan perlahan secara vertikal dan
horizontal di bagian atas kepala ikan hingga bagian otak terekspos sempurna.
Setelah kepala ikan sedikit terbelah selanjutnya, bagian otak dibersihkan secara
perlahan hingga tampak rongga sacculus yang berisi otolit. Kemudian otolit diambil dengan
pinset dengan bagian ujung yang lancip dan tanpa gerigi. Letakkan bagian otolit kiri dan
kanan secara terpisah, untuk memudahkan penulisan label. Selanjutnya pembersihan otolit
dilakukan dengan merendam otolit ke dalam tempayan yang berisikan air. Jika sudah terlihat
plastik klip berukuran 3x4 yang sudah diberi label sesuai letak otolit yang di ambil.
Dino-Lite Basic AM2111 adalah Portabel Mikroskop digital USB dengan Jumlah
Led 4, Jenis Cahaya Led putih, Tingkat Pembesaran 20x-50x-200x, Resolusi VGA (640 x
480 Pixel), Koneksi USB 2.0, Sensor CMOS Warna, Frame Rate Hingga 30fps, Satuan mm,
Sistem Oprasi Windows 10,8,7,vista, dan XP, Dengan menghubungkan portabel Mikroskop
digital USB ke laptop maka sangat membantu dan mudah digunakan ketika ingin
mengidentifikasi suatu objek kecil. Untuk versi Science dan industri adalah AM2111dan
AM73915MZT.
Dalam penggunaan Image-J hal pertama yang harus dilakukan untuk menganalisis
ukuran karakter biometrik dari hasil gambar Ikan Capungan Banggai adalah dengan
membuka file terlebih dahulu dengan mengklik open lalu pilih foto yang akan di
ukur,kemudian klik image>Type>8 bit untuk mengubah warna pada foto menjadi abu-abu.
Setelah gambar sudah menjadi warna abu abu, selanjutnya gambar akan di berikan garis
terlebih dahulu untuk membuat skala pada gambar dengan memilih icon pada toolbar garis
dengan tipe “straight”, setelah itu tarik garis lurus sesuai bentuk panjang dari otolit. Jika
sudah ada garis yang telah di buat selanjutnya pilih Analyze>Set scale lalu centang global
untuk menentukan skala pada otolit. Langkah berikutnya yaitu dengan mengklik
image>Adjust>Treshold untuk mengubahnya menjadi hitam putih, usahakan di bagian otolit
tidak ada titik hitam atau titik putih, karena jika ada itu akan mempengaruhi luasan area.
Selanjutnya mengcrop bagian otolit dengan cara image lalu pilih crop. Setelah itu
menampilkan ROI Manager dengan klik Analyze>Tools>ROI Manager, jika sudah muncul
kolom ROI Manager kemudian membuat area pada otolit dengan klik icon “wand (tracing)
tool” pada toolbar lalu klik pada gambar otolit sampai ada garis kuning di bagian pinggir
gambar pada otolit, jika sudah klik “add” pada kolom ROI Manager. Selanjutnya membuat
daerah lebar pada bagian otolit dengan menggunakan garis “straight” dan menarik garis
secara horizontal kemudian langsung mengklik “add” pada kolom ROI Manager, selanjutnya
membuat daerah panjang pada otolit dengan membuat garis secara vertikal lalu klik “add”
pada kolom ROI Manager. Jika semuanya sudah terukur blok secara bersamaan lalu klik
measure dan akan keluar kolom display atau tempat nilai yang muncul dari hasil pengukuran.
menentukan ukuran otolit: panjang otolit (OPan), lebar otolit (OLeb), Area otolit (OAr) dan
perimeter atau keliling otolit (OPar). Berdasarkan ukuran otolit ditentukan 6 indeks bentuk
otolit (Tuset et al., 2003; Mérigot et al., 2007; Burke , et al., 2008; Agüera and Brophy, 2011;
Longmore et al., 2010; Pavlov, 2016; Avigliano, 2017; Landroit et al. 2017; Wudji, 2018),
Panjang otolit (PO) didefinisikan sebagai jarak mendatar terjauh antara bagian
anterior dan posterior. Lebar otolit (OW merupakan jarak terjauh secara vertikal antara
bagian dorsal dan ventral. Perimeter otolit merupakan panjang total garis terluar yang
mengelilingi otolit. Luas area otolit didefinisikan sebagai luas keseluruhan area otolit yang
dibatasi oleh garis terluar (Aguera and Brophy 2011, Zischke et al.,. 2016, Wudji et al.,
2018).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Otolit utuh yang terkumpul dari dua habitat yang berbeda berjumlah 89 pasang.
Biometrik otolit (sagittae) telah dilakukan pada pasangan otolit kiri dan kanan. Secara umum,
statistik deskriptif otolit dari Pterapogon kauderni, meliputi panjang (PO), lebar (LO), area
(AO), serta perimeter (PiO). Indek, Ff, Rnd, dan Cir lebih menekankan pada dimensi
kebulatan/ kebundaran/lingkaran otolit dengan proporsi antara ukuran area (OA), perimeter/
lingkaran (OP), dan OL di mana secara umum meyimpulkan bahwa bentuk otolit P. kauderni
tidak membundar/membulat, dan lingkarannya tidak teratur. Zischke et al., (2016) juga
mengemukakan bahwa ketiga indeks ini digunakan untuk melihat dimensi lingkaran (cycle).
terhadap area AO, otolit tidak berbentuk persegi sempurna (bujur sangkar).
proporsional terhadap bagian posterial, anterior, ventral maupun dorsal. Otolit P.kauderni
memiliki proporsi yang berbeda baik antara posterior dan anterior maupun antara ventral dan
dorsal. Rerata indeks aspect ratio (Ar) menunjukkan bahwa bentuk otolit cenderung
memanjang. Nilai indeks Rec, Ell, dan AR ditunjang dengan hasil pengukuran di mana rata
ukuran panjang (PO) lebih besar dari ukuran lebar (LO). Ketiga indeks ini, Rec, Ell, dan AR
lebih menekankan pada dimensi persegi otolit dengan proporsi antara ukuran panjang (PO),
lebar (LO), dan area (AO) di mana secara umum meyimpulkan bahwa bentuk otolit P.
kauderni tidak membentuk persegi sama panjang. Zischke et al., (2016) juga mengemukakan
bahwa ketiga indeks ini digunakan untuk melihat dimensi persegi/kotak (square).
Pengukuran otolit Ikan Banggai Carnidal bagian kiri dan kanan memiliki rata rata
Panjang (OL) 3,75-3,77 mm, Lebar (OW) 3,51-3,50 mm, Area (OA) 10,90-10,92 mm,
Perimeter (OP) 13,96-13,78 mm, FF 0,68-0,69 mm, Rnd 0,35-0,35 mm, Cir 18,96-18,42, Rec
Hasil pengukuran pada (Gambar 6) untuk dua sampel berpasangan otolit kiri dan
kanan menunjukkan bahwa keempat ukuran, panjang, lebar, area, dan perimeter serta kelima
indeks bentuk ikan, yaitu form factor (Ff), roundness (Rnd), rectangularity (Rec), ellipticity
(Ell), dan aspect ratio (AR) tidak memiliki perbedaan yang signifikan atau relatif sama besar
meskipun dilihat dari angka berbeda. Jika melihat (Gambar 6) pada indeks Circularity (Cir)
berbeda dari kiri dan kanan, dengan memperhitungkan SEM berdasarkan hasil perhitungan,
terlihat bahwa dari otolit kiri dan kanan memiliki bentuk yang sama besar. Jadi hasil ini
menunjukkan bahwa nilai Circularity pada data diatas memiliki bentuk otolit yang
5.1 Kesimpulan
Bedasarkan penelitian ini dapat di simpulkan bahwa hasil dari kajian karakteristik
Biometrik Ikan Capungan Banggai di Perairan Depan TPI Dudepo Kab. Bolaang
Mongondow Selatan, yaitu menyatakan bahwa perbandingan bentuk otolit kiri dan kanan
5.2 Saran
Perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk mengungkap data ukuran Biometrik Otolit
pada Ikan Capungan Banggai di Perairan di Perairan Depan TPI Dudepo Kab. Bolaang
Mongondow Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, G. R., & Steene, R. C. (1995). Notes on the ecology and behaviour of the Indonesian
cardinalfish (Apogonidae) Pterapogon kauderni Koumans. Revue française
d'aquariologie (Nancy), 22(1-2), 7-9.
Allen, G. R. (2000). Threatened fishes of the world: Pterapogon kauderni Koumans, 1933
(Apogonidae). Environmental Biology of Fishes, 57(2), 142.
Allen, G. R. and T.J. Donaldson, 2007. Pterapogon kauderni. The IUCN Red List of
Threatení-Species 2007: e.T63572A12692964.
Agüera, A. and D. Brophy, 2011. Use of saggital otolith shape analysis to discriminate
Northeast Atlantic and Western Mediterranean stocks of Atlantic saury,
Scomberesox saurus saurus (Walbaum). Elsevier - Fisheries Research 110 465– 471.
Avigliano, E.; A. Domanico; S. Sánchez and A.V. Volpedo, 2017. Otolith elemental
fingerprint and scale and otolith morphometry in Prochilodus lineatus provide
identification of natal nurseries. Elsevier - Fisheries Research 186 : 1–10
Bani, A., Poursaeid, S., & Tuset, V. M. (2013). Comparative morphology of the sagittal
otolith in three species of south Caspian gobies. Journal of Fish Biology, 82(4),
1321-1332.
Burke, N.; D. Brophy and P.A. King, 2008. Shape analysis of otolith annuli in Atlantic
herring (Clupea harengus); a new method for tracking fish populations. Elsevier-
Fisheries Research 91 133–143.
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S. P., & Sitepu, D. M. (2001). Pengelolaan sumberdaya wilayah
pesisir dan lautan secara terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Erdmann M. and Vagelli A., 2001. Banggai kardinalfish invade Lembeh Strait. Coral Reefs
20:252–253
Froese, R., D. Pauly, 2020. FishBase (Editors). Pterapogon kauderni Koumans, 1933.
Accessed through: World Register of Marine Species at:
http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetailsdanid=282494
Gallardo-Cabello, M., Espino-Barr, E., Cabral-Solís, E. G., Puente-Gómez, M., & Garcia-
Boa, A. (2014). Morphometric analysis on sagitta, asteriscus and lapillus of
Shortnose Mojarra Diapterus brevirostris (Teleostei: Gerreidae) in Cuyutlan coastal
Lagoon, Colima, Mexico. Revista de Biologia Marina Y Oceanografia, 49(2), 209-
223.
Gunawan, Setiawati KM, Hutapea JH. 2011. Produktivitas Induk Ikan Capungan Banggai
(Pterapogon kauderni) F0 dan F1 di Hatcheri. Prosiding Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur.
Hutapea JH, Setiawati KM, gunawan. 2009. Hubungan panjang berat dan aspek reproduksi
ikan Capungan Banggai. Prosiding Seminar nasional Perikanan Indonesia. Jakarta.
ICES. (2004). Recruitment studies: Manual precision and accuracy of tools (p.35). ICES
Techniques in Marine Environmental Sciences No.33. Copenhagen: International
Council for the Exploration of the Sea
Jawad, L. A., Al‐Jufaili, S. A., & Al‐Shuhaily, S. S. (2008). Morphology of the otolith of the
greater lizardfish Saurida tumbil (Pisces: Synodontidae). Journal of Natural
History, 42(35-36), 2321-2330
Jawad, L. A., Ambuali, A., Al-Mamry, J. M., & Al-Busaidi, H. K. (2011). Relationships
between fish length and otolith length, width and weight of the Indian mackerel
Rastrelliger kanagurta (Cuvier, 1817) collected from the Sea of Oman. Croatian
Journal of Fisheries, 69(2), 51-61.
Jawad L.; Z. Sadighzadeh and H. Al-Busaidi, 2012. The Relationship Between Fish Lenghth
and Otolith Dimentions of Mugilid Fish, Liza klizingeri (Day, 1888) Collected From
The Persian Gulf Near Bandar Abbas. Annales-Ser. hist. nat. 22-1.
Kimura, S.and K. Matsuura, 2003. Fishes of Bitung, Northern Tip of Sulawesi, Indonesia.
Ocean Research Institute, The University of Tokyo, Tokyo: 244 pp.
Kusumawardhani, N.R.; U.Y. Arbi dan Aunurohim, 2019. Analisis Preferensi Habitat Ikan
Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) Di Lokasi Introduksi Perairan Kendari,
Sulawesi Tenggara. Seminar Nasional Kelautan XIV. Implementasi Hasil Riset
Sumber Daya Laut dan Pesisir Dalam Peningkatan Daya Saing Indonesia. Hal 47 –
59
Kolm, N., & Olsson, J. (2003). Differential investment in the Banggai cardinalfish: can
females adjust egg size close to egg maturation to match the attractiveness of a new
partner?. Journal of Fish Biology, 63, 144-151.
Ladroit, Y.; C.O. Maolagain and P.L. Horn. 2017. An investigation of otolit shape analysis as
a tool to determine stock structure of ling (Genypterus blacodes). New Zealand
Fisheries Assessment Report 2017/24. Ministry for Primary Industries, Manatu Ahu
Matua, New Zealand Government. Growing and Protecting New Zealand.
Longmore, C.; K. Fogarty; F. Neat; D. Brophy; C. Trueman; A. Milton and S. Mariani, 2010.
A comparison of otolith microchemistry and otolith shape analysis for the study of
spatial variation in a deep-sea teleost, Coryphaenoides rupestris. Environ Biol Fish
89:591–605.
Moore, A.M. and Ndobe S., 2007. Discovery of an introduced Banggai Cardinalfish
population in Palu Bay, Central Sulawesi, Indonesia. Coral Reefs (2007) 26:569.
Myers, P.; R. Espinosa; C. S. Parr; T. Jones; G. S. Hammond and T. A. Dewey. 2020. The
Animal Diversity Web (online). Accessed at https://animaldiversity.org.
Ndobe, S., 2011. Pertumbuhan Ikan Hias Banggai CardinalFish (Pterapogon Kauderni)
Pada Media Pemeliharaan Salinitas Yang Berbeda. Media Litbang Sulteng IV (1) :
52 – 56.
Ndobe S.; Soemarno; E.Y. Herawati and D. Setyohadi, 2013a. Life History Of Banggai
Kardinalfish, Pterapogon kauderni (Actinopterygii: Perciformes: Apogonidae),
From Banggai Islands And Palu Bay, Sulawesi, Indonesia Acta. Ichthyol. Piscat. 43
237–250.
Ndobe S.; A. Moore; A.I.M. Salanggon and Muslihuddin, 2013b. Banggai kardinalfish
(Pterapogon kauderni) Management: an Ecosystem-Based Approach. Mar. Fish. 4
115 126.
Ndobe, S., Moore, A., Yasir, I., & Jompa, J. (2019, April). Banggai cardinalfish conservation:
Priorities, opportunities, and risks. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 253, No. 1, p. 012033). IOP Publishing.
Pavlov, D.A., 2016. Differentiation of Three Species of the Genus Upeneus (Mullidae) Based
on Otolith Shape Analysis. ournal of Ichthyology. Vol. 56, No. 1, pp. 37–51
Putra, R. M. (2009). Pola Lingkaran Pertumbuhan Otolith Ikan Gabus (Channa striata) di
Perairan Sungai Siak Provinsi Riau. Berkala Perikanan Terubuk, 37(2).
Popper, A. N., Ramcharitar, J., & Campana, S. E. (2005). Why otoliths? Insights from inner
ear physiology and fisheries biology. Marine and freshwater Research, 56(5), 497-
504.
Polito, M. J., Trivelpiece, W. Z., Karnovsky, N. J., Ng, E., Patterson, W. P., & Emslie, S. D.
(2011). Integrating stomach content and stable isotope analyses to quantify the diets
of pygoscelid penguins. PloS one, 6(10), e26642.
Prihatiningsih dan Hartati.S.T, 2012. Biologi Reproduksi dan Kebiasaan Makan Ikan
Banggai Kardinal (Pteraogon kauderni, Koumans 1933) di Perairan Banggai
Kepulauan. Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap vol.4 1 April 2012 hal. 6.
Prihatiningsih, P., & Hartati, S. T. (2016). Biologi Reproduksi Dan Kebiasaan Makan Ikan
Banggai Cardinal (Pterapogon Kauderni, Koumans 1933) Di Perairan Banggai
Kepulauan. Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap, 4(1), 1-8.
Rudi E, Muchsin I. 2010. Ikan Karang Perairan Aceh dan Sekitarnya. Bandung: Penerbit
Lubuk Agung
Rondonuwu, A.B., 2020 Disertasi Karakteristik Ikan Kardinal Banggai Pterapogon kauderni
Koumans, 1933 Di Selat Lembeh, Tumbak, Provinsi Sulawesi Utara, Dan
Kepulauan Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah
Sadighzadeh, Z., Otero-Ferrer, J. L., Lombarte, A., Fatemi, M. R., & Tuset, V. M. (2014). An
approach to unraveling the coexistence of snappers (Lutjanidae) using otolith
morphology. Scientia Marina, 78(3), 353-362.
Secor, D.H; J.M. Dean, E.H. Laban, 1992. Otolith removal and preparation for microchemi-
cal examination. In: D.Stevenson and S. Campana (Eds), Otolith microstructure
examination and analysis. Canadian Special Publication of Fisheries and Aquatic
Sciences Volume. 117. Ottawa, Canada: pp. 19–57.
Seyfabadi J, Afshari M, Valinassab T. 2014. Otolith morphology and body size relationships
of Nemipterus japonicus (Bloch, 1791) in the Northern Oman Sea. Indian Journal of
Fisheries, 61(2): 112–117.
Tuset, V. M., Lombarte, A., & Assis, C. A. (2008). Otolith atlas for the western
Mediterranean, north and central eastern Atlantic. Scientia Marina, 72(S1), 7-198.
Vagelli, A.A. 1999. The reproductive biology and early ontogeny of the mouthbrooding
Banggai cardinalfish, Pterapogon kauderni (Perciformes, Apogonidae). Env. Biol.
Fish. 56: 79-92
Vagelli, A. A., & Erdmann, M. V. (2002). First comprehensive ecological survey of the
Banggai cardinalfish, Pterapogon kauderni. Environmental biology of Fishes, 63(1),
1-8.
Vagelli, A.A. and M.V. Erdmann, 2002. First comprehensive ecological survey of the
Banggai cardinalfish, Pterapogon kauderni. Environmental Biology of Fishes 63:
1–8, 2002
Valinassab, T., Seifabadi, J., Homauni, H., & Bandpei, M. A. A. (2012). Relationships
between fish size and otolith morphology in ten clupeids from the Persian Gulf and
Gulf of Oman/Relations entre la taille du poisson et la morphologie des otolithes
chez dix clupeides du golfe Persique et du golfe d'Oman. Cybium, International
Journal of Ichthyology, 36(4), 505-510.
Wujdi, A.; M. Agustina dan I. Jatmiko, 2018. Indeks bentuk otolit ikan cakalang,
Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758) dari Samudra Hindia. Jurnal Iktiologi
Indonesia, 18(2): 151-163.
Yilmaz, S., Yazicioglu, O., Saygin, S. A., & Polat, N. (2014). Relationships of otolith
dimensions with body length of European perch, Perca fluviatilis L., 1758 from
Lake Ladik, Turkey. Pakistan Journal of Zoology, 46(5), 1231-1238.
Yilmaz, S., Yazicioğlu, O., Yazici, R., & Polat, N. (2015). Relationships between fish length
and otolith size for five cyprinid speciesfrom Lake Ladik, Samsun, Turkey. Turkish
Journal of Zoology, 39(3), 438-446.
Zischke, M.T.; L. Litherland; B.R. Tilyard; N.J. Stratford; E.L. Jones and Y.G. Wang, 2016.
Otolith morphology of four mackerel species (Scomberomorus spp.) in Australia:
Species differentiation and prediction for fisheries monitoring and assessment.
Elsevier - Fisheries Research 176 : 39–47.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Otolith Kiri
No. Foto Area Lebar Panjang
Perimeter (OP)
(OA) (OW) (OL)
1 BB1_L 15,44 4,2 4,30 16,71
2 BB2_L 15,60 4,31 4,67 16,62
3 BB3_L 17,13 4,47 5,00 17,67
4 BB4_L 15,91 4,51 4,71 16,91
5 BB5_L 6,55 2,71 3,02 10,39
6 BB6_L 15,88 4,43 4,60 18,62
7 BB7_L 16,54 4,54 4,68 18,25
8 BB8_L 10,66 3,56 3,88 14,20
9 BB9_L 14,86 4,32 4,49 16,35
10 BB10_L 16,94 4,40 4,66 19,03
11 BB11_L 12,83 4,04 4,08 16,82
12 BB12_L 15,20 4,16 4,70 17,34
13 BB13_L 14,72 4,33 4,38 17,26
14 BB14_L 15,71 4,45 4,61 17,20
15 BB15_L 15,23 4,28 4,33 17,33
16 BB16_L 15,88 4,24 4,77 17,17
17 BB17_L 14,02 4,32 4,33 16,22
18 BB18_L 15,81 4,47 4,55 16,62
19 BB19_L 14,02 4,07 4,26 15,91
20 BB20_L 15,66 4,15 4,74 16,25
21 BB21_L 15,40 4,18 4,71 16,72
22 BB22_L 16,09 4,35 4,45 17,40
23 BB23_L 6,06 2,75 2,76 10,44
24 BB24_L 10,06 3,40 3,70 13,11
25 BB25_L 12,59 3,57 3,66 15,03
26 BB26_L 14,46 4,12 4,56 15,79
27 BB27_L 15,29 4,17 4,69 16,80
28 BB28_L 14,44 4,07 4,64 16,73
29 BB29_L 14,22 4,18 4,25 15,87
30 BB30_L 15,44 4,27 4,53 17,47
31 BB31_L 12,93 3,94 4,19 15,04
32 BB32_L 13,56 4,17 4,31 15,65
33 BB33_L 12,99 3,89 4,27 15,26
34 BB34_L 10,09 3,52 3,57 13,21
35 BB35_L 12,48 3,91 4,10 14,96
36 BB36_L 14,28 4,01 4,25 17,60
Otolith Kiri
No. Foto Area Lebar Panjang
Perimeter (OP)
(OA) (OW) (OL)
37 BB37_L 13,14 3,86 4,34 16,09
38 BB38_L 13,84 3,99 4,46 15,92
39 BB39_L 14,05 4,21 4,33 15,65
40 BB40_L 14,32 4,20 4,44 15,95
41 BB41_L 12,33 3,96 4,05 15,52
42 BB42_L 15,02 4,32 4,58 16,71
43 BB43_L 13,76 3,92 4,40 16,08
44 BB44_L 13,36 3,77 4,57 15,70
45 BB45_L 10,95 3,61 3,76 14,15
46 BB46_L 14,74 4,29 4,33 16,14
47 BB47_L 16,20 4,48 4,79 16,90
48 BB48_L 12,66 3,83 4,08 14,94
49 BB49_L 13,33 3,94 4,24 15,68
50 BB50_L 14,63 4,17 4,37 16,85
Lampiran 2. Hasil Pengukuran Otolit Kanan (Bulu Babi)
Otholit Kanan
Foto Area Lebar Panjang
Perimeter (OP)
(OA) (OW) (OL)
BB1_R 14,36 4,12 4,46 16,19
BB2_R 16,36 4,62 4,67 17,81
BB3_R 16,07 4,46 4,69 16,95
BB4_R 17,80 4,63 4,81 17,75
BB5_R 6,80 2,78 2,92 11,16
BB6_R 14,45 4,22 4,41 16,27
BB7_R 16,29 4,51 4,69 16,92
BB8_R 10,17 3,48 3,61 14,33
BB9_R 14,33 4,02 4,56 16,31
BB10_R 16,59 4,45 4,70 18,15
BB11_R 13,27 3,78 4,33 16,29
BB12_R 15,25 4,19 4,55 16,18
BB13_R 13,84 4,01 4,34 15,64
BB14_R 14,70 4,22 4,33 16,55
BB15_R 17,48 4,55 4,83 19,04
BB16_R 15,16 4,35 4,52 17,09
BB17_R 14,21 4,23 4,28 15,91
BB18_R 17,35 4,46 4,83 17,40
BB19_R 14,42 4,17 4,46 16,15
BB20_R 13,69 3,92 4,74 16,38
BB21_R 15,27 4,19 4,66 16,52
BB22_R 15,65 4,36 4,63 17,08
BB23_R 4,94 2,44 2,55 9,24
BB24_R 9,96 3,50 3,60 13,04
BB25_R 13,72 3,42 3,76 16,61
BB26_R 14,65 4,16 4,49 15,93
BB27_R 16,10 4,34 4,82 17,13
BB28_R 14,58 4,14 4,51 16,07
BB29_R 14,56 4,17 4,48 15,79
BB30_R 17,18 4,12 4,64 18,08
BB31_R 14,72 4,31 4,54 16,04
BB32_R 13,77 4,12 4,39 16,63
BB33_R 12,67 3,83 4,21 14,91
BB34_R 8,63 3,19 3,37 12,32
BB35_R 12,96 3,98 4,17 16,17
BB36_R 14,24 4,08 4,48 16,05
BB37_R 13,74 3,95 4,32 15,86
BB38_R 14,71 4,26 4,45 17,09
BB39_R 13,14 4,10 4,16 15,44
BB40_R 14,10 4,08 4,38 15,45
Otholit Kanan
Foto Area Lebar Panjang
Perimeter (OP)
(OA) (OW) (OL)
BB41_R 13,31 3,72 4,26 16,22
BB42_R 15,07 3,91 4,39 17,22
BB43_R 14,11 4,04 4,38 16,04
BB44_R 12,56 3,77 4,28 14,53
BB45_R 13,37 3,94 4,34 15,15
BB46_R 16,95 3,71 4,24 17,06
BB47_R 14,10 3,85 4,51 16,19
BB48_R 11,70 3,70 3,89 14,40
BB49_R 13,90 4,00 4,37 15,16
BB50_R 15,38 4,16 4,61 17,27
Lampiran 3. Hasil Pengukuran Otolit Kiri (Anemon)
Otholit Kiri
Foto Area Lebar Panjang
Perimeter (OP)
(OA) (OW) (OL)
AN1_L 14,62 4,09 4,47 16,26
AN2_L 12,5 3,81 4,08 14,22
AN4_L 7,15 2,92 3,08 10,73
AN5_L 5,25 2,46 2,54 9,53
AN6_L 3,56 2,10 2,11 8,41
AN7_L 4,08 2,52 2,62 9,22
AN8_L 12,5 3,86 4,20 15,30
AN9_L 11,66 3,66 4,05 15,21
AN10_L 13,39 3,84 4,33 15,65
AN11_L 10,41 3,54 3,67 24,97
AN12_L 8,21 3,12 3,17 12,21
AN13_L 7,33 2,94 2,98 11,12
AN14_L 5,66 2,58 2,62 9,67
AN15_L 7,92 3,08 3,20 11,8
AN16_L 8,19 3,04 3,30 12,55
AN17_L 9,10 3,21 3,55 12,69
AN18_L 10,81 3,38 3,57 14,00
AN19_L 9,73 3,43 3,53 13,58
AN20_L 6,33 2,76 2,83 11,54
AN21_L 7,25 2,75 3,01 11,25
AN22_L 14,44 3,97 4,62 16,55
AN23_L 8,89 3,14 3,15 13,00
AN24_L 5,92 2,84 2,88 10,18
AN25_L 4,73 2,64 2,65 9,11
AN26_L 5,45 2,58 2,69 10,32
AN27_L 5,13 2,48 2,59 9,78
AN28_L 4,48 2,30 2,54 9,43
AN30_L 5,17 2,44 2,67 9,72
AN31_L 4,99 2,44 2,6 9,36
AN32_L 5,10 2,44 2,67 9,69
AN33_L 4,17 2,17 2,49 8,71
AN34_L 3,26 1,84 2,31 7,28
AN35_L 3,81 2,32 3,34 8,86
AN36_L 4,67 2,35 2,55 9,10
AN37_L 3,09 2,08 2,09 8,03
AN39_L 4,14 2,24 2,38 8,08
AN40_L 3,30 1,92 2,17 7,33
AN41_L 3,21 1,96 2,07 8,39
AN46_L 2,93 1,84 2,03 7,55
Lampiran 4. Hasil Pengukuran Otolit Kanan (Anemon)
Otholit Kanan
Foto Area Lebar Panjang
Perimeter (OP)
(OA) (OW) (OL)
AN1_R 15,75 4,38 4,57 16,38
AN2_R 12,20 3,89 3,93 14,44
AN4_R 7,33 2,90 3,22 11,17
AN5_R 5,38 2,51 2,81 9,94
AN6_R 3,57 2,10 2,65 7,92
AN7_R 4,24 2,51 2,97 9,24
AN8_R 7,02 2,81 3,13 10,93
AN9_R 11,29 3,56 3,97 14,35
AN10_R 13,55 4,23 4,31 15,46
AN11_R 10,78 3,82 3,92 14,18
AN12_R 9,43 3,27 3,64 13,08
AN13_R 5,94 2,67 2,81 10,18
AN14_R 4,27 2,49 2,52 9,04
AN15_R 8,23 3,05 3,42 12,32
AN16_R 8,44 3,10 3,50 12,21
AN17_R 9,63 3,31 3,62 13,51
AN18_R 10,51 3,55 3,65 13,11
AN19_R 10,28 3,45 3,86 13,48
AN20_R 7,08 2,73 2,96 11.40
AN21_R 7,88 3,06 3,26 11,89
AN22_R 13,47 4,01 4,22 15,4
AN23_R 8,27 3,24 3,37 12,84
AN24_R 6,39 2,76 2,9 10,3
AN25_R 5,27 2,49 2,68 9,75
AN26_R 5,18 2,45 2,58 9,97
AN27_R 5,33 2,47 2,78 9,78
AN28_R 4,39 2,31 2,45 9,38
AN30_R 4,85 2,43 2,49 11,17
AN31_R 4,52 2,36 2,51 9,80
AN32_R 4,66 2,46 2,52 8,85
AN33_R 3,95 2,12 2,34 8,06
AN34_R 3,59 2,07 2,11 7,89
AN35_R 4,11 3,58 4,22 10,08
AN36_R 4,87 2,40 2,55 9,18
AN37_R 3,63 1,91 1,98 8,86
AN39_R 3,92 2,15 2,20 9,08
AN40_R 3,80 1,94 2,11 7,89
AN41_R 3,56 2,11 2,18 7,58
AN46_R 3,01 2,01 2,12 7,39
(OL (OW
No. Foto (OA) (OP) FF Rnd Cir Rec Ell AR
) )
16,2 18,0
1 AN1_L 4,47 4,09 14,62 6 0,69 0,20 8 0,80 0,04 1,09
14,2 16,1
2 AN2_L 4,08 3,81 12,5 2 0,78 0,24 8 0,80 0,03 1,07
10,7 16,1
3 AN4_L 3,08 2,92 7,15 3 0,78 0,42 0 0,80 0,03 1,05
17,3
4 AN5_L 2,54 2,47 5,25 9,53 0,73 0,62 0 0,84 0,01 1,03
19,8
5 AN6_L 2,11 2,10 3,56 8,41 0,63 0,90 7 0,80 0,00 1,00
20,8
6 AN7_L 2,62 2,52 4,08 9,22 0,60 0,58 4 0,62 0,02 1,04
15,3 18,7
7 AN8_L 4,20 3,86 12,5 0 0,67 0,23 3 0,77 0,04 1,09
15,2 19,8
8 AN9_L 4,05 3,66 11,66 1 0,63 0,24 4 0,79 0,05 1,11
15,6 18,2
9 AN10_L 4,33 3,84 13,39 5 0,69 0,21 9 0,81 0,06 1,13
24,9 59,8
10 AN11_L 3,67 3,54 10,41 7 0,21 0,30 9 0,80 0,02 1,04
12,2 18,1
11 AN12_L 3,17 3,12 8,21 1 0,69 0,40 6 0,83 0,01 1,02
11,1 16,8
12 AN13_L 2,98 2,94 7,33 2 0,74 0,45 7 0,84 0,01 1,01
16,5
13 AN14_L 2,62 2,58 5,66 9,67 0,76 0,58 2 0,84 0,01 1,02
11,8 17,5
14 AN15_L 3,20 3,08 7,92 0 0,71 0,39 8 0,80 0,02 1,04
12,5 19,2
15 AN16_L 3,30 3,04 8,19 5 0,65 0,37 3 0,82 0,04 1,09
12,6 17,7
16 AN17_L 3,55 3,21 9,10 9 0,71 0,32 0 0,80 0,05 1,11
14,0 18,1
17 AN18_L 3,57 3,38 10,81 0 0,69 0,31 3 0,90 0,03 1,06
13,5 18,9
18 AN19_L 3,53 3,43 9,73 8 0,66 0,32 5 0,80 0,01 1,03
11,5 21,0
19 AN20_L 2,83 2,76 6,33 4 0,60 0,50 4 0,81 0,01 1,03
11,2 17,4
20 AN21_L 3,01 2,75 7,25 5 0,72 0,44 6 0,88 0,05 1,09
16,5 18,9
21 AN22_L 4,62 3,97 14,44 5 0,66 0,19 7 0,79 0,08 1,16
13,0 19,0
22 AN23_L 3,15 3,14 8,89 0 0,66 0,40 1 0,90 0,00 1,00
10,1 17,5
23 AN24_L 2,88 2,84 5,92 8 0,72 0,48 1 0,72 0,01 1,01
17,5
24 AN25_L 2,65 2,64 4,73 9,11 0,72 0,57 5 0,68 0,00 1,00
10,3 19,5
25 AN26_L 2,69 2,58 5,45 2 0,64 0,55 4 0,79 0,02 1,04
18,6
26 AN27_L 2,59 2,48 5,13 9,78 0,67 0,60 4 0,80 0,02 1,04
19,8
27 AN28_L 2,54 2,30 4,48 9,43 0,63 0,62 5 0,77 0,05 1,10
18,2
28 AN30_L 2,67 2,44 5,17 9,72 0,69 0,56 7 0,79 0,05 1,09
17,5
29 AN31_L 2,6 2,44 4,99 9,36 0,72 0,59 6 0,79 0,03 1,07
18,4
30 AN32_L 2,67 2,45 5,10 9,69 0,68 0,56 1 0,78 0,04 1,09
18,1
31 AN33_L 2,49 2,17 4,17 8,71 0,69 0,65 9 0,77 0,07 1,15
16,2
32 AN34_L 2,31 1,84 3,26 7,28 0,77 0,75 6 0,77 0,11 1,26
20,6
33 AN35_L 3,34 2,32 3,81 8,86 0,61 0,36 0 0,49 0,18 1,44
17,7
34 AN36_L 2,55 2,35 4,67 9,10 0,71 0,62 3 0,78 0,04 1,09
20,8
35 AN37_L 2,09 2,08 3,09 8,03 0,60 0,92 7 0,71 0,00 1,00
15,7
36 AN39_L 2,38 2,25 4,14 8,08 0,80 0,71 7 0,77 0,03 1,06
16,2
37 AN40_L 2,17 1,92 3,30 7,33 0,77 0,85 8 0,79 0,06 1,13
21,9
38 AN41_L 2,07 1,96 3,21 8,39 0,57 0,93 3 0,79 0,03 1,06
19,4
39 AN46_L 2,03 1,84 2,93 7,55 0,65 0,97 5 0,78 0,05 1,10
16,7 18,0
40 BB1_L 4,30 4,2 15,44 1 0,69 0,22 8 0,85 0,01 1,02
16,6 17,7
41 BB2_L 4,67 4,31 15,60 2 0,71 0,18 1 0,78 0,04 1,08
17,6 18,2
42 BB3_L 5,00 4,47 17,13 7 0,69 0,16 3 0,77 0,06 1,12
16,9 17,9
43 BB4_L 4,71 4,51 15,91 1 0,70 0,18 7 0,75 0,02 1,04
10,3 16,4
44 BB5_L 3,02 2,71 6,55 9 0,76 0,44 8 0,80 0,05 1,11
18,6 21,8
45 BB6_L 4,60 4,43 15,88 2 0,58 0,19 3 0,78 0,02 1,04
18,2 20,1
46 BB7_L 4,68 4,54 16,54 5 0,62 0,18 4 0,78 0,02 1,03
14,2 18,9
47 BB8_L 3,88 3,56 10,66 0 0,66 0,27 2 0,77 0,04 1,09
16,3 17,9
48 BB9_L 4,49 4,32 14,86 5 0,70 0,20 9 0,77 0,02 1,04
19,0 21,3
49 BB10_L 4,66 4,40 16,94 3 0,59 0,18 8 0,83 0,03 1,06
16,8 22,0
50 BB11_L 4,08 4,04 12,83 2 0,57 0,24 5 0,78 0,00 1,01
17,3 19,7
51 BB12_L 4,70 4,16 15,20 4 0,63 0,18 8 0,78 0,06 1,13
17,2 20,2
52 BB13_L 4,38 4,33 14,72 6 0,62 0,21 4 0,78 0,01 1,01
17,2 18,8
53 BB14_L 4,61 4,45 15,71 0 0,67 0,19 3 0,77 0,02 1,04
17,3 19,7
54 BB15_L 4,33 4,28 15,23 3 0,64 0,21 2 0,82 0,01 1,01
17,1 18,5
55 BB16_L 4,77 4,25 15,88 7 0,68 0,18 6 0,78 0,06 1,12
16,2 18,7
56 BB17_L 4,33 4,32 14,02 2 0,67 0,21 7 0,75 0,00 1,00
16,6 17,4
57 BB18_L 4,55 4,47 15,81 2 0,72 0,19 7 0,78 0,01 1,02
15,9 18,0
58 BB19_L 4,26 4,07 14,02 1 0,70 0,22 5 0,81 0,02 1,05
16,2 16,8
59 BB20_L 4,74 4,15 15,66 5 0,74 0,18 6 0,80 0,07 1,14
16,7 18,1
60 BB21_L 4,71 4,18 15,40 2 0,69 0,18 5 0,78 0,06 1,13
17,4 18,8
61 BB22_L 4,45 4,35 16,09 0 0,67 0,20 2 0,83 0,01 1,02
10,4 17,9
62 BB23_L 2,76 2,75 6,06 4 0,70 0,53 9 0,80 0,00 1,00
13,1 17,0
63 BB24_L 3,70 3,40 10,06 1 0,74 0,29 8 0,80 0,04 1,09
15,0 17,9
64 BB25_L 3,66 3,57 12,59 3 0,70 0,30 4 0,96 0,01 1,03
15,7 17,2
65 BB26_L 4,56 4,12 14,46 9 0,73 0,19 4 0,77 0,05 1,11
16,8 18,4
66 BB27_L 4,69 4,17 15,29 0 0,68 0,18 6 0,78 0,06 1,12
16,7 19,3
67 BB28_L 4,64 4,07 14,44 3 0,65 0,19 8 0,76 0,07 1,14
15,8 17,7
68 BB29_L 4,25 4,18 14,22 7 0,71 0,22 1 0,80 0,01 1,02
17,4 19,7
69 BB30_L 4,53 4,27 15,44 7 0,64 0,19 7 0,80 0,03 1,06
15,0 17,4
70 BB31_L 4,19 3,94 12,93 4 0,72 0,23 9 0,78 0,03 1,06
15,6 18,0
71 BB32_L 4,31 4,17 13,56 5 0,70 0,22 6 0,75 0,02 1,03
15,2 17,9
72 BB33_L 4,27 3,89 12,99 6 0,70 0,22 3 0,78 0,05 1,10
13,2 17,2
73 BB34_L 3,57 3,52 10,09 1 0,73 0,31 9 0,80 0,01 1,01
14,9 17,9
74 BB35_L 4,10 3,91 12,48 6 0,70 0,24 3 0,78 0,02 1,05
17,6 21,6
75 BB36_L 4,25 4,01 14,28 0 0,58 0,22 9 0,84 0,03 1,06
16,0 19,7
76 BB37_L 4,34 3,86 13,14 9 0,64 0,21 0 0,78 0,06 1,12
15,9 18,3
77 BB38_L 4,46 3,99 13,84 2 0,69 0,20 1 0,78 0,06 1,12
15,6 17,4
78 BB39_L 4,33 4,21 14,05 5 0,72 0,21 3 0,77 0,01 1,03
15,9 17,7
79 BB40_L 4,44 4,20 14,32 5 0,71 0,20 7 0,77 0,03 1,06
15,5 19,5
80 BB41_L 4,05 3,96 12,33 2 0,64 0,24 4 0,77 0,01 1,02
16,7 18,5
81 BB42_L 4,58 4,32 15,02 1 0,68 0,19 9 0,76 0,03 1,06
16,0 18,7
82 BB43_L 4,40 3,92 13,76 8 0,67 0,21 9 0,80 0,06 1,12
15,7 18,4
83 BB44_L 4,57 3,77 13,36 0 0,68 0,19 5 0,78 0,10 1,21
14,1 18,2
84 BB45_L 3,76 3,61 10,95 5 0,69 0,28 9 0,81 0,02 1,04
16,1 17,6
85 BB46_L 4,33 4,29 14,74 4 0,71 0,21 7 0,79 0,00 1,01
16,9 17,6
86 BB47_L 4,79 4,48 16,20 0 0,71 0,17 3 0,75 0,03 1,07
14,9 17,6
87 BB48_L 4,08 3,83 12,66 4 0,71 0,24 3 0,81 0,03 1,07
15,6 18,4
88 BB49_L 4,24 3,94 13,33 8 0,68 0,22 4 0,80 0,04 1,08
16,8 19,4
89 BB50_L 4,37 4,17 14,63 5 0,65 0,21 1 0,80 0,02 1,05
Lampiran 5. Indeks Perhitunan Otolit Kiri
Mean 3,75 3,51 10,90 13,96 0,68 0,35 18,98 0,79 0,03 1,07
SD 0,86 0,81 4,47 3,51 0,07 0,21 4,59 0,05 0,03 0,06
SEM 0,09 0,09 0,47 0,37 0,01 0,02 0,49 0,01 0,00 0,01
Max 3,84 3,59 11,37 14,33 0,68 0,37 19,46 0,79 0,04 1,08
Min 3,66 3,42 10,42 13,59 0,67 0,33 18,49 0,78 0,03 1,06
89,0 89,0
Jumlah Data 0 89,00 89,00 89,00 0 89,00 89,00 89,00 89,00 89,00
(OL (OW (OA (OP Rn Re
No. Foto FF Cir Ell AR
) ) ) ) d c
16,3 0,7 0,1 17,0 0,7 0,0 1,0
1 AN1_R 4,57 4,38 15,8 8 4 9 4 9 2 4
12,2 14,4 0,7 0,2 17,0 0,8 0,0 1,0
2 AN2_R 3,93 3,89 0 4 3 6 9 0 1 1
11,1 0,7 0,3 17,0 0,7 0,0 1,1
3 AN4_R 3,22 2,90 7,33 7 4 9 2 8 5 1
0,6 0,5 18,3 0,7 0,0 1,1
4 AN5_R 2,81 2,51 5,38 9,94 8 1 6 6 6 2
0,7 0,5 17,5 0,6 0,1 1,2
5 AN6_R 2,65 2,10 3,57 7,92 1 7 7 4 2 6
0,6 0,4 20,1 0,5 0,0 1,1
6 AN7_R 2,97 2,51 4,24 9,24 2 5 4 7 8 8
10,9 0,7 0,4 17,0 0,8 0,0 1,1
7 AN8_R 3,13 2,81 7,02 3 4 1 2 0 5 1
14,3 0,6 0,2 18,2 0,8 0,0 1,1
8 AN9_R 3,97 3,56 11,3 5 9 5 4 0 5 2
AN10_ 15,4 0,7 0,2 17,6 0,7 0,0 1,0
9 R 4,31 4,23 13,6 6 1 2 4 4 1 2
AN11_ 14,1 0,6 0,2 18,6 0,7 0,0 1,0
10 R 3,92 3,82 10,8 8 7 6 5 2 1 3
AN12_ 13,0 0,6 0,3 18,1 0,7 0,0 1,1
11 R 3,64 3,27 9,43 8 9 0 4 9 5 1
AN13_ 10,1 0,7 0,5 17,4 0,7 0,0 1,0
12 R 2,81 2,67 5,94 8 2 1 5 9 3 5
AN14_ 0,6 0,6 19,1 0,6 0,0 1,0
13 R 2,52 2,49 4,27 9,04 6 3 4 8 1 1
AN15_ 12,3 0,6 0,3 18,4 0,7 0,0 1,1
14 R 3,42 3,05 8,23 2 8 4 4 9 6 2
AN16_ 12,2 0,7 0,3 17,6 0,7 0,0 1,1
15 R 3,50 3,10 8,44 1 1 3 6 8 6 3
AN17_ 13,5 0,6 0,3 18,9 0,8 0,0 1,0
16 R 3,62 3,31 9,63 1 6 1 5 0 4 9
AN18_ 13,1 0,7 0,3 16,3 0,8 0,0 1,0
17 R 3,65 3,55 10,5 1 7 0 5 1 1 3
AN19_ 13,4 0,7 0,2 17,6 0,7 0,0 1,1
18 R 3,86 3,45 10,3 8 1 7 8 7 6 2
AN20_ 0,6 0,4 18,3 0,8 0,0 1,0
19 R 2,96 2,73 7,08 11,4 8 6 6 8 4 8
AN21_ 11,8 0,7 0,3 17,9 0,7 0,0 1,0
20 R 3,26 3,06 7,88 9 0 8 4 9 3 7
AN22_ 0,7 0,2 17,6 0,8 0,0 1,0
21 R 4,22 4,01 13,5 15,4 1 2 1 0 3 5
AN23_ 12,8 0,6 0,3 19,9 0,7 0,0 1,0
22 R 3,37 3,24 8,27 4 3 5 4 6 2 4
AN24_ 0,7 0,4 16,6 0,8 0,0 1,0
23 R 2,9 2,76 6,39 10,3 6 8 0 0 2 5
AN25_ 0,7 0,5 18,0 0,7 0,0 1,0
24 R 2,68 2,49 5,27 9,75 0 6 4 9 4 8
AN26_ 0,6 0,6 19,1 0,8 0,0 1,0
25 R 2,58 2,45 5,18 9,97 5 0 9 2 3 5
AN27_ 0,7 0,5 17,9 0,7 0,0 1,1
26 R 2,78 2,47 5,33 9,78 0 2 5 8 6 3
AN28_ 0,6 0,6 20,0 0,7 0,0 1,0
27 R 2,45 2,31 4,39 9,38 3 7 4 8 3 6
AN30_ 11,1 0,4 0,6 25,7 0,8 0,0 1,0
28 R 2,49 2,43 4,85 7 9 5 3 0 1 2
AN31_ 0,5 0,6 21,2 0,7 0,0 1,0
29 R 2,51 2,36 4,52 9,80 9 3 5 6 3 6
AN32_ 0,7 0,6 16,8 0,7 0,0 1,0
30 R 2,52 2,46 4,66 8,85 5 3 1 5 1 2
AN33_ 0,7 0,7 16,4 0,8 0,0 1,1
31 R 2,34 2,12 3,95 8,06 6 3 5 0 5 0
AN34_ 0,7 0,9 17,3 0,8 0,0 1,0
32 R 2,11 2,07 3,59 7,89 2 0 4 2 1 2
AN35_ 10,0 0,5 0,2 24,7 0,2 0,0 1,1
33 R 4,22 3,58 4,11 8 1 2 2 7 8 8
AN36_ 0,7 0,6 17,3 0,8 0,0 1,0
34 R 2,55 2,40 4,87 9,18 3 2 0 0 3 6
AN37_ 0,5 1,0 21,6 0,9 0,0 1,0
35 R 1,98 1,91 3,63 8,86 8 2 3 6 2 4
AN39_ 0,6 0,8 21,0 0,8 0,0 1,0
36 R 2,20 2,15 3,92 9,08 0 3 3 3 1 2
AN40_ 0,7 0,9 16,3 0,9 0,0 1,0
37 R 2,11 1,94 3,80 7,89 7 0 8 3 4 9
AN41_ 0,7 0,8 16,1 0,7 0,0 1,0
38 R 2,18 2,11 3,56 7,58 8 4 4 7 2 3
AN46_ 0,6 0,8 18,1 0,7 0,0 1,0
39 R 2,12 2,01 3,01 7,39 9 9 4 1 3 5
16,1 0,6 0,2 18,2 0,7 0,0 1,0
40 BB1_R 4,46 4,12 14,4 9 9 0 5 8 4 8
17,8 0,6 0,1 19,3 0,7 0,0 1,0
41 BB2_R 4,67 4,62 16,4 1 5 8 9 6 1 1
16,9 0,7 0,1 17,8 0,7 0,0 1,0
42 BB3_R 4,69 4,46 16,1 5 0 8 8 7 3 5
17,8 17,7 0,7 0,1 17,7 0,8 0,0 1,0
43 BB4_R 4,81 4,63 0 5 1 7 0 0 2 4
11,1 0,6 0,4 18,3 0,8 0,0 1,0
44 BB5_R 2,92 2,78 6,80 6 9 7 2 4 2 5
16,2 0,6 0,2 18,3 0,7 0,0 1,0
45 BB6_R 4,41 4,22 14,5 7 9 1 2 8 2 5
16,9 0,7 0,1 17,5 0,7 0,0 1,0
46 BB7_R 4,69 4,51 16,3 2 1 8 7 7 2 4
14,3 0,6 0,3 20,1 0,8 0,0 1,0
47 BB8_R 3,61 3,48 10,2 3 2 1 9 1 2 4
48 BB9_R 4,56 4,02 14,3 16,3 0,6 0,1 18,5 0,7 0,0 1,1
1 8 9 6 8 6 3
BB10_ 18,1 0,6 0,1 19,8 0,7 0,0 1,0
49 R 4,70 4,45 16,6 5 3 8 6 9 3 6
BB11_ 16,2 0,6 0,2 20,0 0,8 0,0 1,1
50 R 4,33 3,78 13,3 9 3 1 0 1 7 5
BB12_ 16,1 0,7 0,1 17,1 0,8 0,0 1,0
51 R 4,55 4,19 15,3 8 3 9 7 0 4 9
BB13_ 15,6 0,7 0,2 17,6 0,8 0,0 1,0
52 R 4,34 4,01 13,8 4 1 1 7 0 4 8
BB14_ 14,7 16,5 0,6 0,2 18,6 0,8 0,0 1,0
53 R 4,33 4,22 0 5 7 1 3 0 1 3
BB15_ 19,0 0,6 0,1 20,7 0,8 0,0 1,0
54 R 4,83 4,55 17,5 4 1 7 4 0 3 6
BB16_ 17,0 0,6 0,2 19,2 0,7 0,0 1,0
55 R 4,52 4,35 15,2 9 5 0 7 7 2 4
BB17_ 15,9 0,7 0,2 17,8 0,7 0,0 1,0
56 R 4,28 4,23 14,2 1 1 2 1 8 1 1
BB18_ 17,4 0,7 0,1 17,4 0,8 0,0 1,0
57 R 4,83 4,46 17,4 0 2 7 5 1 4 8
BB19_ 16,1 0,6 0,2 18,0 0,7 0,0 1,0
58 R 4,46 4,17 14,4 5 9 0 9 8 3 7
BB20_ 16,3 0,6 0,1 19,6 0,7 0,0 1,2
59 R 4,74 3,92 13,7 8 4 8 0 4 9 1
BB21_ 16,5 0,7 0,1 17,8 0,7 0,0 1,1
60 R 4,66 4,19 15,3 2 0 8 7 8 5 1
BB22_ 17,0 0,6 0,1 18,6 0,7 0,0 1,0
61 R 4,63 4,36 15,7 8 7 9 4 8 3 6
BB23_ 0,7 0,6 17,2 0,7 0,0 1,0
62 R 2,55 2,44 4,94 9,24 3 2 8 9 2 5
BB24_ 13,0 0,7 0,3 17,0 0,7 0,0 1,0
63 R 3,60 3,50 9,96 4 4 1 7 9 1 3
BB25_ 16,6 0,6 0,2 20,1 1,0 0,0 1,1
64 R 3,76 3,42 13,7 1 2 8 1 7 5 0
BB26_ 15,9 0,7 0,2 17,3 0,7 0,0 1,0
65 R 4,49 4,16 14,7 3 3 0 2 8 4 8
BB27_ 16,1 17,1 0,6 0,1 18,2 0,7 0,0 1,1
66 R 4,82 4,34 0 3 9 7 3 7 5 1
BB28_ 16,0 0,7 0,2 17,7 0,7 0,0 1,0
67 R 4,51 4,14 14,6 7 1 0 1 8 4 9
BB29_ 15,7 0,7 0,2 17,1 0,7 0,0 1,0
68 R 4,48 4,17 14,6 9 3 0 2 8 4 7
BB30_ 18,0 0,6 0,1 19,0 0,9 0,0 1,1
69 R 4,64 4,12 17,2 8 6 9 3 0 6 3
BB31_ 16,0 0,7 0,1 17,4 0,7 0,0 1,0
70 R 4,54 4,31 14,7 4 2 9 8 5 3 5
BB32_ 16,6 0,6 0,2 20,0 0,7 0,0 1,0
71 R 4,39 4,12 13,8 3 3 1 8 6 3 7
BB33_ 14,9 0,7 0,2 17,5 0,7 0,0 1,1
72 R 4,21 3,83 12,7 1 2 3 5 9 5 0
BB34_ 12,3 0,7 0,3 17,5 0,8 0,0 1,0
73 R 3,37 3,19 8,63 2 1 5 9 0 3 6
BB35_ 16,1 0,6 0,2 20,1 0,7 0,0 1,0
74 R 4,17 3,98 13 7 2 3 8 8 2 5
BB36_ 16,0 0,6 0,2 18,0 0,7 0,0 1,1
75 R 4,48 4,08 14,2 5 9 0 9 8 5 0
BB37_ 15,8 0,6 0,2 18,3 0,8 0,0 1,0
76 R 4,32 3,95 13,7 6 9 1 1 1 4 9
BB38_ 17,0 0,6 0,2 19,8 0,7 0,0 1,0
77 R 4,45 4,26 14,7 9 3 0 6 8 2 4
BB39_ 15,4 0,6 0,2 18,1 0,7 0,0 1,0
78 R 4,16 4,10 13,1 4 9 3 4 7 1 1
BB40_ 14,1 15,4 0,7 0,2 16,9 0,7 0,0 1,0
79 R 4,38 4,08 0 5 4 1 3 9 4 7
BB41_ 16,2 0,6 0,2 19,7 0,8 0,0 1,1
80 R 4,26 3,72 13,3 2 4 2 7 4 7 5
BB42_ 17,2 0,6 0,2 19,6 0,8 0,0 1,1
81 R 4,39 3,91 15,1 2 4 1 8 8 6 2
BB43_ 16,0 0,6 0,2 18,2 0,8 0,0 1,0
82 R 4,38 4,04 14,1 4 9 1 3 0 4 8
BB44_ 14,5 0,7 0,2 16,8 0,7 0,0 1,1
83 R 4,28 3,77 12,6 3 5 2 1 8 6 4
BB45_ 15,1 0,7 0,2 17,1 0,7 0,0 1,1
84 R 4,34 3,94 13,4 5 3 1 7 8 5 0
BB46_ 17,0 0,7 0,2 17,1 1,0 0,0 1,1
85 R 4,24 3,71 17 6 3 2 7 8 7 4
BB47_ 14,1 16,1 0,6 0,2 18,5 0,8 0,0 1,1
86 R 4,51 3,85 0 9 8 0 9 1 8 7
BB48_ 11,7 14,4 0,7 0,2 17,7 0,8 0,0 1,0
87 R 3,89 3,70 0 0 1 6 2 1 3 5
BB49_ 13,9 15,1 0,7 0,2 16,5 0,8 0,0 1,0
88 R 4,37 4,00 0 6 6 1 3 0 4 9
BB50_ 17,2 0,6 0,1 19,3 0,8 0,0 1,1
89 R 4,61 4,16 15,4 7 5 9 9 0 5 1
Lampiran 6. Indeks Perhitungan Otolit Kanan
Mean 3,77 3,50 10,92 13,78 0,69 0,35 18,42 0,79 0,04 1,08
SD 0,86 0,80 4,57 3,24 0,05 0,21 1,60 0,08 0,02 0,05
SEM 0,09 0,08 0,48 0,34 0,01 0,02 0,17 0,01 0,00 0,01
Max 3,86 3,58 11,40 14,13 0,69 0,37 18,59 0,80 0,04 1,08
Min 3,68 3,41 10,44 13,44 0,68 0,32 18,25 0,78 0,03 1,07
89,0 89,0 89,0
Jumlah Data 0 89,00 89,00 89,00 89,00 89,00 89,00 89,00 0 0
Lampiran 7. Proses Pengambilan Otolit