Oleh :
FAJAR VAFRY
18051101001
Oleh :
FAJAR VAFRY
18051101001
Menyetujui:
Pembimbing,
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya yang sangat besar. Sehingga dalam proses persiapan
hingga penyelesaian penulisan laporan praktek kerja lapang ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penelitian dalam bentuk kerja lapang ini berjudul “Hubungan panjang dan
berat, Ikan Layang Anggur Decapterus macrosoma Bleeker, 1851”. Praktek kerja
lapang ini telah dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat bagi mahasiswa dalam
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ir. Fransine B.
Manginsela, M.Si sebagai dosen pembimbing praktek kerja lapang dan Dr. Ir. Adnan
membantu dan mengarahkan selama penulisan laporan praktek kerja lapang ini.
Disadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan materi, untuk
itu penulis menerima segala kritik dan saran dalam penyempurnaan Laporan Praktek
Penulis
iv
RINGKASAN
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iv
RINGKASAN........................................................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................viiviii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................iix
1. PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................................2
2. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................3
2.1 Pengertian..................................................................................................................3
2.2 Klasifikasi..................................................................................................................3
2.3 Morfologi...................................................................................................................3
2.4 Habitat dan Penyebaran...........................................................................................4
2.5 Pertumbuhan.............................................................................................................6
2.6 Pengukuran Panjang dan Berat...............................................................................8
3. METODE PRAKTEK KERJA LAPANG....................................................................11
3.1 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapang...........................................................11
3.2 Bahan dan Alat........................................................................................................11
3.3 Prosedur Praktek Kerja Lapang............................................................................12
3.4 Analisis Data...........................................................................................................12
4. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................15
4.1 Persentase Jantan dan Betina Serta Sebaran Ukuran Sampel............................15
4.2 Hubungan Panjang Berat dan Pola Pertumbuhan...............................................16
5. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................20
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................20
5.2 Saran........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................21
LAMPIRAN.........................................................................................................................22
DAFTAR TABEL
vi
1. Daftar Bahan dan Alat.............................................................................................11
2. Jumlah, Persentase, Panjang Total dan Berat Ikan Layang.....................................15
3. Nilai r, Nilai R2 dan Persamaan Hubungan Panjang Berat......................................17
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
2.1 PENDAHULUAN
Ikan layang merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat
akan protein ini masih jauh dari mencukupi, oleh karena itu salah satu jalan
1974).
sangat penting di Indonesia dan merupakan salah satu ikan yang banyak
penting di Indonesia dan biasanya hidup bergerombol dengan ikan lain seperti
1
lemuru (Sardinella sirm), lembang (Sardinella fimbriala, S. perforala),
kuning (Caerio sp.). Diperairan Indonesia terdapat 5 jenis ikan layang yang
2.3 Tujuan
excel
2.4 Manfaat
2
2.5 TINJAUAN PUSTAKA
2.6 Pengertian
tulang belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung atas
keseimbangan tubuhnya sehingga tidak bergantung pada arus atau gerakan air
2.7 Klasifikasi
berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Percomorphi
Famili : Carangidae
Genus : Decapterus
3
2.8 Morfologi
badan langsing memanjang dan tidak begitu kompres, profit dorsal dan ventral
sama (Gambar 1). Sirip punggung pertama berjari-jari keras 8. Sirip punggung
kedua berjari-jari keras 1 dan lemah 32-35, sirip dubur terdiri 2 jari-jari,
dimana satu jari-jari keras bergabung dengan 26-30 jari-jari lemah.di belakang
sirip punggung kedua dan dubur terdapat satu jari-jari sirip tambahan, terdapat
25-30 sisik duri pada gurat sisinya. Tinggi badan umumnya 4,5 sampai 5,5
cm, kepala 3,4-3,5 cm, lebar mata 2,6-3,0 cm, dan panjang total maksimum
Ikan layang hidup di perairan lepas pantai dengan kadar garam yang
tinggi. Ikan layang bersifat stenohalin, artinya hidup pada perairan dengan
variasi salinitas yang sempit, biasanya sekitar 31-33 ppt. Di laut sering terjadi
4
perubahan pola arus dan pola sebaran salinitas yang tergantung dari musim,
maka dari itu ikan layang itu juga akan melakukan migrasi (Nontji, 2007).
Pada musim Timur bulan Juni sampai September terdapat banyak ikan
layang di laut Jawa. Ikan layang yang datang yaitu ikan layang timur yang
terdiri dari dua populasi, yakni dari Selat Makassar dan Laut Flores. Pada saat
itu air dengan salinitas tinggi mengalir dari Laut Flores masuk ke Laut Jawa
dan keluar melalui Selat Karimata dan Selat Sunda(Gambar 2). Sebaliknya
terjadi musim barat pada bulan Januari hingga Maret. Pada musim ini terdapat
dua populasi yang masuk ke laut Jawa yaitu ikan layang barat dan ikan
layang utara. Populasi ikan layang barat datang dari Samudra Hindia tetapi
sebarannya terbatas hanya sampai ke Selat Sunda dan sekitarnya (Gambar 3).
Sementara itu ikan layang utara yang berasal dari Laut Cina Selatan masuk,
sebagian menuju ke Selat Sunda dan sebagian lagi ke Timur sampai ke Pulau
sampai ke Selat Bali. Itulah sebabnya puncak produksi ikan layang di Laut
Jawa terjadi dua kali dalam setahun masing-masing jatuh pada bulan Januari-
Maret (akhir musim Barat) dan pada bulan Juli-September (Musim Timur)
5
Gambar 2. Migrasi Ikan Layang Musim Timur
Sumber : Purnomo, 2020
6
2.10 Pertumbuhan
suatu jaringan dalam bagian tubuh dapat digolongkan menjadi bagian yang
dapat diperbaharui yaitu bagian yang dapat berkembang dan bagian yang
faktor luar. Faktor ini ada yang dapat dikontrol dan ada juga yang tidak.
keturunan, sex, umur, parasit dan penyakit. Faktor luar yang utama
kedua faktor ini belum diketahui faktor mana yang memegang peranan lebih
perubahan bentuk dan ukuran badan berubah dengan cepat. Fase kedua adalah
fase juvenil, berlanjut dengan perubahan panjang dan berat badan terjadi
hubungan yang lebih linier. Sejalan dengan ikan yang mendekati kematangan,
dan pertumbuhan gonad muncul hanya setelah masa bertelur selesai. Tahap
7
Pentingnya pendugaan pertumbuhan dalam dinamika populasi sangat
mempengaruhi ikan pada saat pertama kali bertelur, komposisi umur stok,
a) Pengukuran Panjang
dapat diukur dengan menggunakan sistem metrik atau sistem lainnya, tetapi
sistem metrik sangat dianjurkan diapakai karena di Indonesia sudah biasa dan
Inggris atau sistem lainnya sejak beberapa tahun yang lalu mereka sudah
1. Panjang total atau panjang mutlak atau panjang AB, ialah Panjang ikan
yang diukuur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung
agar tercapai ujung terdepan. Bagian terdepan itu harus bertepatan dengan
angka nol. Bagian terbelakang ialah ujung ekornya, kalua ekornya itu
8
2. Fork length atau panjang AC, ialah panjang ikan yang diukur dari ujung
terdepan sampai ujung bagian luar lekukan ekor. Fork-length ini banyak
disatukan kedua belahannya karena keras, misalnya ikan tongkol, tuna dan
sebagainya.
3. Panjang standar atau panjang baku atau panjang AD, ialah panjang ikan
yang diukur mulai dari ujung terdepan dari kepala sampai ujung terakhir
dirasakan dengan tangan dan dapat diketahui letaknya. Ujung itu letaknya
diseling dengan panjang baku atau panjang lainnya. Demikian juga yang
menjadi satuan dasar satuan panjang yang diambil harus tetap selama
penelitian itu berlangsung. Kalau yang menjadi dasar satuan panjang ialah
dibelakang koma. Oleh karena itu untuk mengatasinya ambil secara tetap
ukuran kepada mm yang terdekat. Demikian pula apabila dasar satuan panjang
alat pengukur itu ialah cm, maka panjang ikan itu bagian kepalanya mulai dari
9
b) Pengukuran Berat
ketelitian 100%, maka dari beberapa macam alat penimbang ikan yang paling
tepat ialah timbangan duduk atau timbangan gantung yang dapat langsung
kerugian, yaitu;
serta pendugaan pertama terhadap berat ikan yang ditimbang tidak usah
beratnya melebihi kapasitas tidak dapat diukur dan bila ikannya masih hidup
dua orang. Yang satu menimbang dan yang lain melakukan pencatatan. Ikan
10
pada tubuhnya. Demikian juga pada piring timbangan yang sudah banyak
lendirnya harus dibuang. Kalau ketelitian alat penimbang itu 1 gram, maka
pada tiap penimbang jarang sekali jarum penunjuk menunjuk angka gram
yang tepat. Maka untuk menghemat waktu pada tiap pencatatan yang dicatat
itu ialah angka gram terdekat yang ditunjuk oleh jarum penunjuk. Yang tidak
dapat dilakukan adalah pembandingan timbangan ikan segar dengan ikan yang
bebas secara bersama-sama. Pada kasus dua variabel (satu variabel terikat dan
satu variabel bebas, besaran r (biasa dituliskan dengan huruf kecil untuk dua
variabel) dapar bernilai positif maupun negatif (antara -1 sampai 1), tetapi
untuk lebih dari dua variabel, besaran R selalu bernilai positif (antara 0 – 1).
Nilai R yang lebih besar (+ atau -) menunjukkan hubungan yang lebih kuat
(Chaniago, 2008).
memberikan proporsi atau persentase variasi total dalam variabel terikat yang
11
2.13 METODE PRAKTEK KERJA LAPANG
pengamatan panjang total dan berat ikan kemudian analisis data dan
Sumatera Utara. Sampel ikan dibeli di Pasar Mingguan Desa Saran Padang.
Pengukuran panjang total dan penimbangan berat serta analisis data juga
tanggal 16 November 2021 mulai dari pukul 12:00 WIB sampai dengan
selesai.
Alat dan bahan yang digunakan selama praktek kerja lapang ini
12
2.16 Prosedur Praktek Kerja Lapang
Ikan yang telah di beli dari pasar kemudian diletakkan di plastik untuk
sebagai berikut :
setelah selesai dilakukan pengamatan arah kepala ikan akan diubah kearah
kanan dengan tujuan agar ikan yang sama tidak diamati dua kali. Namun cara
yang saya gunakan diatas kurang tepat dimana seharusnya untuk menghindari
pengukuran panjang atau berat terjadi dua kali pada tiap individu yang
sampel.
2. Ukur panjang total ikan menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 1 mm.
4. Bedah rongga perut ikan dan amati gonad nya untuk mengetahui jenis
kelamin. Ikan jantan memiliki gonad berwarna putih sedangkan ikan betina
5. Catat hasil pengukuran berat dan panjang total ikan serta jenis kelamin pada
13
2.17 Analisis Data
frekuensi atau diagram batang. Menurut Effendie (1979) berat ikan dapat
dianggap sebagai suatu fungsi dari panjangnya dan hubungan panjang berat
ini hampir mengikuti hukum kubik, dimana formulasi yang digunakan untuk
W = aL3
Keterangan:
W : berat
L : panjang
a : konstanta
Hal tersebut diatas disertai dengan anggapan bahwa bentuk serta berat
jenis ikan itu tetap selama hidupnya. Tetapi karena ikan itu tumbuh dimana
bentuk tubuh, panjang dan beratnya selalu berubah, maka menurut Hile
W = aLb
Keterangan:
W : berat
L : panjang
a dan b : konstanta
14
Pola pertumbuhan ikan jantan dan betina ditentukan dari nilai
b−3
t hitung=
Se
Keterangan :
15
2.18 HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel ikan layang terdiri dari ikan betina berjumlah 47 individu dan
ikan jantan berjumlah 53 individu. Persentase betina dan jantan disajikan pada
Tabel 2 dan Gambar 6. Jumlah sampel ikan layang betina yakni 47 persen dan
jumlah sampel ikan layang jantan yakni 53 persen. Ikan betina berukuran
Ikan jantan panjang total berkisar 140 mm - 185 mm dan berat tubuh berkisar
25 g - 63 g.
16
47%
53%
Jan-
tan
50 47
45
39
40
35
Frekuensi (Ind.)
30
25
20
15
10 8
5
5 1
0
Gambar 7. 136-146 147-157 158-168 169-179 180-190 Frekuensi
Panjang (mm)
Panjang Total
Hubungan panjang total dan berat ikan layang jantan dan betina (n =
17
individu) adalah W = 0.0109L2.7662 dengan nilai R2 0.8603dan jantan (n = 53
45.00
40.00 W=
35.00 0.0071L2.9628
30.00
25.00
20.00
120 130 140 150 160 170 180 190
Panjang (mm)
Gambar 8. Grafik Hubungan Panjang Berat Ikan Layang Jantan dan Betina
18
Pada persamaan W = 0.0109L2.7662 korelasi memiliki koefisien
Betina
55.00
50.00
45.00
f(x) = 3.05193321132364E-05 x^2.76621811649451
40.00 R² = 0.86032973251719
Berat (g)
35.00 W = 0.0109L2.7662
30.00
25.00
20.00
120 130 140 150 160 170 180
Panjang (mm)
19
Jantan
70.00
65.00
60.00
f(x) = 6.12869418390777E-06 x^3.0883347665705
55.00 R² = 0.964926009604138
50.00
Berat (g)
45.00 W = 0.0054L3.0883
40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
130 140 150 160 170 180 190
Panjang (mm)
20
2.21 KESIMPULAN DAN SARAN
2.22 Kesimpulan
1. Sampel ikan layang berjumlah 100 individu berukuran panjang total berkisar
2. Persamaan hubungan panjang total dan berat sampel ikan layang adalah W =
0.0071L2.9628 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,95 dan nilai koefisien
negatif.
2.23 Saran
Masih banyak lagi parameter yang perlu di teliti untuk mengetahui pola
memudahkan langkah pengelolaan sumberdaya ikan layang ini agar tetap lestari di
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
Sampel Jenis Kelamin Panjang Total (mm) Berat (g) log TL (X) log W (Y)
1 B 162 38.87 2.2082 1.5896
2 B 157 38.40 2.1951 1.5843
3 B 150 30.26 2.1767 1.4809
4 B 149 31.88 2.1744 1.5035
5 B 150 34.47 2.1761 1.5374
6 B 157 38.59 2.1948 1.5865
7 B 149 29.94 2.1722 1.4763
8 B 157 41.20 2.1967 1.6149
9 B 149 32.78 2.1741 1.5156
10 B 162 36.54 2.2092 1.5628
11 B 159 37.27 2.2009 1.5714
12 B 156 35.65 2.1937 1.5521
13 B 137 24.71 2.1367 1.3929
14 B 154 33.76 2.1870 1.5284
15 B 152 34.21 2.1818 1.5342
16 B 150 31.93 2.1761 1.5042
17 B 149 29.02 2.1739 1.4627
18 B 167 41.43 2.2231 1.6173
19 B 162 33.73 2.2090 1.5280
20 B 146 29.30 2.1629 1.4669
21 B 155 33.73 2.1909 1.5280
22 B 164 44.85 2.2154 1.6518
23 B 167 45.89 2.2217 1.6617
24 B 162 40.34 2.2092 1.6057
25 B 157 33.92 2.1950 1.5305
26 B 159 36.90 2.2014 1.5670
27 B 170 44.14 2.2292 1.6448
28 B 150 30.65 2.1746 1.4864
29 B 162 40.83 2.2087 1.6110
30 B 160 37.80 2.2031 1.5775
31 B 149 30.73 2.1726 1.4876
32 B 159 43.09 2.2010 1.6344
33 B 147 31.24 2.1676 1.4947
34 B 167 42.58 2.2227 1.6292
35 B 162 38.06 2.2092 1.5805
23
36 B 154 32.08 2.1884 1.5062
37 B 161 37.27 2.2057 1.5714
38 B 136 25.42 2.1335 1.4052
39 B 150 33.57 2.1761 1.5260
40 B 149 29.88 2.1723 1.4754
41 B 160 36.57 2.2041 1.5631
42 B 160 40.18 2.2047 1.6040
43 B 164 39.78 2.2139 1.5997
44 B 150 32.30 2.1756 1.5092
45 B 171 48.81 2.2322 1.6885
46 B 168 41.27 2.2261 1.6156
47 B 149 29.72 2.1738 1.4730
48 J 149 31.93 2.1735 1.5042
49 J 142 26.63 2.1510 1.4254
50 J 171 46.64 2.2330 1.6688
51 J 152 35.44 2.1818 1.5495
52 J 156 36.12 2.1924 1.5577
53 J 165 41.63 2.2180 1.6194
54 J 150 32.19 2.1758 1.5077
55 J 159 36.48 2.2022 1.5621
56 J 157 37.51 2.1966 1.5741
57 J 148 28.75 2.1694 1.4586
58 J 176 51.36 2.2443 1.7106
59 J 150 31.76 2.1753 1.5019
60 J 152 32.96 2.1818 1.5180
61 J 150 31.10 2.1761 1.4928
62 J 164 41.42 2.2154 1.6172
63 J 148 30.22 2.1707 1.4803
64 J 161 41.05 2.2063 1.6133
65 J 150 32.69 2.1761 1.5144
66 J 161 40.97 2.2071 1.6125
67 J 162 40.00 2.2102 1.6021
68 J 169 45.01 2.2279 1.6533
69 J 143 28.11 2.1544 1.4489
70 J 168 48.37 2.2249 1.6846
71 J 160 40.65 2.2044 1.6091
72 J 150 32.58 2.1746 1.5130
73 J 162 42.11 2.2095 1.6244
74 J 154 34.80 2.1872 1.5416
75 J 140 25.34 2.1452 1.4038
76 J 168 46.14 2.2240 1.6641
77 J 145 27.56 2.1614 1.4403
24
78 J 160 40.47 2.2049 1.6071
79 J 162 43.23 2.2098 1.6358
80 J 151 35.74 2.1790 1.5532
81 J 160 39.12 2.2044 1.5924
82 J 156 36.34 2.1942 1.5604
83 J 149 32.14 2.1727 1.5070
84 J 141 25.85 2.1486 1.4125
85 J 165 41.99 2.2178 1.6231
86 J 150 34.07 2.1750 1.5324
87 J 160 36.61 2.2038 1.5636
88 J 147 29.17 2.1670 1.4649
89 J 154 34.42 2.1870 1.5368
90 J 162 42.34 2.2092 1.6268
91 J 157 36.92 2.1970 1.5673
92 J 168 45.95 2.2265 1.6623
93 J 154 34.42 2.1881 1.5368
94 J 154 34.47 2.1865 1.5374
95 J 161 40.26 2.2070 1.6049
96 J 185 62.92 2.2681 1.7988
97 J 149 32.69 2.1727 1.5144
98 J 148 32.87 2.1706 1.5168
99 J 162 40.55 2.2102 1.6080
100 J 161 39.74 2.2071 1.5992
25
Lampiran 2. Analisis Hubungan Panjang Berat Ikan Layang Jantan Dan Betina
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.958658 r
R Square 0.919026 R2
Adjusted R
Square 0.9182
Standard Error 0.020985
Observations 100
ANOVA
Significance
df SS MS F F
0.48981 1112.26
Regression 1 0.489811 1 6 2.7E-55
Residual 98 0.043156 0.00044
Total 99 0.532967
0.00714
a' -4.94163 3 b0 3
b 2.962832 b1 2.962832
r 0.958658 t hit -0.19074
R2 0.919026 t tab 1.984467
26
Lampiran 3. Analisis Hubungan Panjang Berat Ikan Layang Betina
SUMMARY
OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.92754 r
R Square 0.86033 R²
Adjusted R Square 0.857226
Standard Error 0.02502
Observations 47
ANOVA
Significance
df SS MS F F
277.187
Regression 1 0.173521 0.173520532 4 7.4E-21
Residual 45 0.02817 0.000626004
Total 46 0.201691
27
Lampiran 4. Analisis Hubungan Panjang Berat Ikan Layang Jantan
SUMMARY
OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.982306474 r
R Square 0.96492601 R²
Adjusted R Square 0.964238284
Standard Error 0.014994883
Observations 53
ANOVA
Significance
df SS MS F F
Regression 1 0.315475 0.315475156 1403.068939 8.92E-39
Residual 51 0.011467 0.000224847
Total 52 0.326942
28